Anda di halaman 1dari 22

Pengenalan Alat, Pembuatan Media dan Sterilisasi

Dosen Pengampu:
Dr. Evi Rovianti, M.Pd
Megayani, M.Pd

Disusun oleh:
Nama : Qomariyah
NIM : 1908106173
Kelas : Biologi E/4
Asisten Praktikum 1. Teti Rosmiati
2. Uyumatul Umamah
3. Anggi Nopitasari

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2021
Pengenalan Alat, Pembuatan Media dan Sterilisasi
Siti Aisyah
Biologi A/4
*email penulis: aisyahsyah051@gmail.com

A. PENDAHULUAN
Di Indonesia khususnya mahasiswa Pendidikan Biologi bidang mikrobiologi Ini
adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi Pendidikan Biologi. Riset
mikrobiologi di perguruan tinggi selalu diiringi dengan pelaksanaan praktikum untuk
membekali mahasiswa agar menguasai Soft skill keterampilan kerja ilmiah yang biasa
dilakukan di dalam laboratorium.
Mikrobiologi berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu mikros artinya kecil, bios
artinya hidup, dan logos artinya ilmu. Mikrobiologi merupakan suatu ilmu tentang
organisme hidup yang berukuran mikroskopis. adalah bidang keilmuan yang menelaah
mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri
dari lima kelompok organisme yaitu, bakteri, protozoa, virus, algae dan cendawan
mikroskopis Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari berbagai segi dari mikroba
atau jasad renik dalam hal dimana keberadaannya, ciri-cirinya, kekerabatan antara
sesamanya maupun organisme yg lain, pengendaliannya, dan peranannya dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia. (Meganada dkk, 2017)
Tentunya saat melakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita perlu
mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga
perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersih dan fungsi dari masing-
masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari
pada keberhasilan suatu pekerjaan dilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian (Ririn, 2016)
Selama melakukan kegiatan dalam laboratorium ini harus tetap menjaga keamanan
dan keselamatan diri, oleh karena itu tahap pengenalan alat dan proses sterilisasi
menjadi amat penting diketahui dan dipahami oleh para mahasiswa yang akan bekerja di
dalamnya.Selain penggunaan alat pelindung diri (APD) di laboratorium, mahasiswa juga
perlu mengenal dan paham cara menggunakan alat-alat yang biasa digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi. Beberapa alat laboratorium tersebut meliputi alat-alat yang
besar seperti mikroskop, autoklaf, inkubator, oven, lemari pendingin,dan colony counter.
Alat-alat lain adalah alat-alat kecil seperti mikropipet, cawan petri, labu erlenmeyer,
pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi, gelas ukur, tabung durham, kawat ose/sengkelit,
pinset, timbangan dan lain-lain.( Yusmaniar dkk, 2017)
Didalam praktikum mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan
pipet volumetrik, 4 labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji,
termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung
reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada
sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum),
jarum preparat, gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator
untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),
autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri,
lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013).
Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan
metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium
platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
dalam suatu benda (alat ataupun bahan). Tujuan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah
mematikan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan semua mikroorganisme
yang ada pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan guna
menciptakan suasana aseptis. Secara umum sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 metode:
mekanis, fisis dan ataupun secara kimia. Sterilisasi mekanis diantaranya menggunakan
microfillter, fisis terbagi menjadi 2 penyinaran dan pemanasan, sedangkan kimia adalah
dengan menggunakan bahan kimia (desinfektan). Bahan, alat dan meja kerja yang akan
digunakan dalam praktek di laboratorium mikrobiologi harus melalui tahap sterilisasi
terlebih dahulu, hal ini bertujuan supaya pekerjaan dikerjakan secara aseptis atau
terbebas dari mikroba pencemar yang tidak diinginkan. Adapun sterilisasi yang sering
digunakan dalam praktek dasar mikrobiologi adalah sterilisasi secara fisis dengan
pemanasan, yang dibagi menjadi sterilisasi kering dan sterilisasi basah. (Wenny, 2018)
Media adalah campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga
dibutuhkan untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba. Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan
lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu susunan makanannya dimana media
harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat atau
metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan
osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang
alkali, temperatur harus sesuai dan steril. ( Yusmaniar dkk, 2017)
Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah padat
atau padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung
perkembangbiakan mikroorganisme. Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan
mikroorganime yang bersangkutan. Pada media itulah mikroorganisme akan melakukan
aktivitas pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan mikroorganisme, diperlukan campuran
beberapa bahan yang mengandung nutrien. Nutrien tersebut dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikrobia. Nutrien tersebut berupa molekul carbon (C),
hydrogen (H), oxigen (O), nitrogen (N) dan beberapa mineral serta vitamin untuk
pertumbuhan, reproduksi dan memproduksi hasil metabolism. (Zahrotul Luklukyah,
2019)
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan mampu menggunakan alat-
alat praktikum mikrobiologi. Untuk membuat media pertumbuhan bakteri nutrient
broth, nutrient agar, sabouraud dextrose agar, plate count agar dan potato dextrose agar.
Dan yang terakhir untuk mengetahui cara sterilisasi dan bahan praktikum.
B. METODE
a. Pengenalan Alat dan Bahan
• Alat dan bahan :
1. Buku dan bolpoin/pensil
2. Laminar air flow
3. Autoklaf
4. Inkubator
5. Oven
6. Neraca
7. Hot Plate
8. Kulkas/Lemari pendingin
9. Colony counter
10. Bunsen
11. Mikroskop
12. Tabung reaksi
13. Labu Erlenmeyer
14. Mortar dan alu
15. Sumbat tabung/labu
16. Lempengan logam
17. Object glass dan cover glass
18. Penjepit kayu
19. Termometer
20. Kertas cakram
21. Tabung Durham
22. Spreader
23. Spuit
24. Batang pengaduk
25. Jarum ose
26. Cawan petri
27. Botol semprot
28. Sprayer
29. Pinset
• Cara kerja
1. Diperhatikan bentuk dan ukuran setiap alat yang ditunjukkan, bagian-
bagiannya dan cara penggunaannya.
2. Dicatat setiap hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
b. Pembuatan Media Pertumbuhan Media
• Alat dan Bahan:
1. Labu Erlenmeyer
2. Rak Tabung Reaksi
3. Cawan Petri
4. Gelas Kimia
5. Batang Pengaduk
6. Spatula
7. Hot Plate
8. Neraca digital
9. Bunsen
10. Oven
11. Inkubator
12. Autoklaf
13. Nutrient Agar
14. Nutrient Broth
15. Plate Coute Agar
16. Potato Dextrose Agar
17. Saboraud Dextrose Agar
18. Gula
19. Agar –agar
20. Plain Extract Beef
21. Extract kentang
22. Aquades
23. Ragi
• Cara kerja
1. Disiapkan gelas beker untuk setiap pembuatan media dan dimasukkan
akuades dan letakkan diatas lempeng pemanas
2. Ditambahkan bahan padat dan aduk menggunakan batang pengaduk
hingga mendidih
3. Disaring dan sterilkan dengan autoklaf (121Oc, Ibs)
4. Untuk membuat agar tegak, dimasukkan 10 ml media ke dalam tabung
reaksi steril menggunakan pipet ukur steril. Diletakan dalam posisi
tegak
5. Untuk membuat agar miring masukkan 5 ml media ke dalam tabung
reaksi steril. Diletakkan dalam posisi miring sebelum membeku
6. Untuk membuat agar lempeng, masukkan 15 ml media ke dalam cawan
petri steril
7. Untuk media cair seperti Nutrient Both masukkan ke dalam tabung
reaksi sesuai kebutuhan.
8. Dicatat hasil kerja pada tabel pengamatan
c. Seterilisa Sterilisasi Alat dan Bahan
• Alat dan Bahan :
1. Cawan Petri
2. Tabung Reaksi
3. Labu Erlenmeyer
4. Media Pertumbuhan Mikroba
5. Autoklaf
6. Oven
• Cara Kerja :
1. Katupkan cawan petri dengan tutupnya dan pasang sumbat tabung
yang akan disterilisasi
2. Bungkus peralatan dan labu berisi bahan/media yang akan
disterilisasi dengan kertas
3. Pisahkan alat dan media yang tidak di sterilisasi sebagai pembanding
4. Dimasukkan air bersih ke dalam autoklaf sampai batas air lalu
masukkan bahan dan alat yang akan di sterilisasi basah ke dalam
autoklaf. Pastikan semua dalam posisi tegak sehingga tidak ada
bahan yang tumpah. Tutup autoklaf dan nyalakan. Pastikan autoklaf
mencapai suhu 121 derajat celcius. Dan tekanana 2 atm dalam waktu
yang telah ditentukan. Setelah selesai matikan dan tunggu hingga
suhu dan tekanan turun. Lalu buka dan keluarkan alat dana bahan
5. Dimasukkan alat yang akan disterilisasikan ke dalam oven. Nyalakan
oven dan atur suhu dan waktu yang ditentukan. Setelah selesai,
matikan oven dan tunggu hingga dingin lalu keluarkan alat yang
sudah steril
6. Inkubasi media yang sudah disterilkan dan tidak disterilisasi pada
suhu ruang 1 x 24 jam. Diamati adanya pertumbuhan mikroba
kontaminan pada masing-masing media.
7. Dicatat hasil pengamatan pada tabel.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Pengenalan Alat

No. Nama Alat Gambar Bagian-Bagian Kegunaan/ Cara


Fungsi Penggunaan
1 Incubator Pintu menginkubasi Pertama menekan
incubator, media tombol on/of, lalu
tombol panel, penumbuhan setting suhu dan
dan rak mikroba waktu yang akan
incubator digunakan kemudian
dimasukkan media
yang siap diinkubasi.
2 Object glass Object glass Sebagai Disiapkan media
& Cover sebagai tempat yang akan digunakan.
glass dasarnya dan preparate Disimpan pada objek
cover glass pengamatan glass.
sebagai Ditambahkan sedikit
penutupnya. air.
Ditutup dengan cover
glass.
3 Autoclave Katup Untuk Dimasukkan air
pengatur memanaskan secukupnya,
tekanan, dan sterilisasi masukkan panci ke
manometer, basah dalamnya lalu
panel control, masukkan media
pengatur yang akan
waktu, control disterilisasi dan kunci
suhu, bagian penutup
elemen panas, secara berlawanan
sarangan/ arah.nyalakan
wadah alat kompor dan tunggu
yang selama 30 menit.
disterilkan,
dan sekrup
pengaman
4 Labu Berbentuk Untuk Media dimasukkan
Erlenmeyer kerucut dengan menyimpan ke dalam Labu
leher silindris media dan Erlenmeyer
dan dasar yang mereaksikan
datar. Tutup zat
dan mulur
terbuat
dari kaca asah
dan terdapat
ukuran volume
yang tertera.
5 Oven Display, Untuk Dinyalakan tombol
temperature, sterilisasi on, kemudian atur
panah atas dan kering suhu yang akan
bawah, timer digunakan dengan
on/off, saklar menekan tombol
on/off, timer setting ke arah kanan
alarm, dan atur untuk
pembuka menambah suhu dan
oven, lampu ke kiri untuk
indicator alam. mengurangi suhu
yang digunakan.
Setelah suhu disetting
alat yang akan
disterilkan
dimasukkan ke dalam
oven
6 Thermometer Tabung gelas, Untuk Diletakkan pada
pipa kaca, mengukur objek yang akan
skala, zat cair suhu diukur suhunya
pengisi
thermometer,
lekukan, dan
tandon.

7 Botol Terbuat dari Untuk Menyemprotkan pada


Semprot plastic, botol membersihkan bagian yang ingin
bisa ditekan, alat dibersihkan
penutup karet
disertai selang
tipis.
8 Mikroskop Lensa objektif, Untuk Memgang mikroskop
tabung pengamatan pada pegangan dan
mikroskop, organisme letakkan pada
revolver, lensa dengan permukaan datar,
objektif ukuran letakkan gelas
perbesaran mikroskopik preparate dan jepit
lemah, lensa menggunakan jepi
objektif objek,atur perbesaran
perbesaran lensa objektif, cari
kuat, meja cahaya alami, atur
mikroskop, focus lensa okuler
klip, kaki sehingga organisme
mikroskop, yang diamati bisa
cermin, terlihat dengan jelas
diafragma,
lengan
mikroskop/
pegangan,
pemutar halus
dan pemutar
kasar.
9 Pinset Terdiri dari Untuk Ujung pinset
dua bilah, menjepit dijepitkan pada
ujungnya stirbar Ketika stirbar
saling selesai
menempel dan mengaduk
ujung lainnya
dapat bergerak
bebas satu
sama lain
10 Spuit Tabung Untuk Diambil larutan
(barrel), memindahkan sesuai volume yang
bagian ujung ekstrak/bahan diinginkan dengan
(tip), dan alat menarik bagian atas
pengisap spuit
(plunger). dengan
volume di
bawah 1 ml
11 Jarum Ose Jarum yang Untuk Dipanaskan
berbentuk menginokulasi menggunakan
lingkaran bakteri pembakar spirtus.
(loop) atau Digoreskan pada
lurus kultur bakteri.
(inoculating Digoreskan pada
needle). media.
12 Mortal & Mortal adalah Untuk Sampel dimasukkan
Alu bagian menghaluskan ke dalam mortal dan
wadahnya bahan ditumbuk
dan alu sebagai menggunakan alu
penumbuknya.
13 Colony Saklar on/off, Untuk Dengan cara
Counter fuse, menghitung menandai koloni
wolffugel disk, koloni yang pada media
saklar beep, tumbuh pada menggunakan bagian
knop media alat seperti pulpen
sensitifitas, lalu akan tertera
dan kaca angkanya, kemudian
pembesar. menekan tombol
Ketika selesai
14 Kaca Arloji Terbuat dari Untuk Diletakkan bahan
kaca atau mengukur pada kaca arloji lalu
gelas dengan masa bahan diukur masa
berbentuk yang akan menggunakan neraca
bulat dan digunakan
cekung
kebawah.
15 Bunsen Tabung Untuk Bunsen dinyalakan
logam memanaskan dengan korek api
vertical yang setelah selesai api
terhubung dimatikan dengan
ke dalam menutup Bunsen
sumber bahan dengan bagian
bakar gas penutupnya
(burne tube)
dengan lubang
pemasukan
udara (collar)
16 Lamnar Air Panel operasi, Menyediakan Menyalakan sinar
Flow ruang kerja, tempat kerja UV selama 30 menit,
lampu UV, yang steril, atur aliran udara dan
lampu LED, bebas dari nyalakan lampu
blower, fungi, pencahayaannya.
pre filter, mikroba,
HEPA filter, bakteri, debu
ULPA filter. atau
kontaminan
lainnya yang
berbahaya.
Menjaga
praktikan
dari paparan
bakteri atau
mikroba
organisme
yang mungkin
saja
berbahaya.
Untuk
meningkatkan
keberhasilan
suatu
experiment.
17 Logam Logam Untuk oji Diletakkan logam
berbentuk oligodinamik pada media
kubus.
18 Kulkas Kompresor, Untuk Apabila kulkas
kondensor, menyimpan sedang menyala sisa
filter, sisa media media dimasukkan ke
evaporator, dalam kulkas.
thermostat,
heater,
overload
motor
protector,
dan bahan
pendingin
(Refrigerant)
19 Cotton Plug Kapas dan Untuk Pengumbat
kain kassa menyumbat diletakkan di atas
tabung tabung yang akan
disumbat
20 Tabung Gas bubble, Sebagai Diletakkan pada
Durham durham tube, tempat tabung reaksi dengan
dan bacterial tumbuhnya posisi terbalik
growth. bakteri E.coli
21 Kertas Terdapat Untuk Diletakkan pada
Cakram bagian menguji permukaan media
saringan di mikroba
kertas cakram.
22 Neraca Piringan Untuk a. Dinyalakan
Digital timbangan, mengukur dengan
anak masa bahan menekan
timbangan, yang akan tombol power
waterpass, digunakan
tombol b. Diletakkan
pengaturan, bahan yang
tombol mode, akan diukur
dan tombol
on/off.
23 Spreader Pegangan Untuk Dengan cara
dan gantry meratakan menggaruk diatas
yang berfungsi bakteri media sambal diputar
sebagai
penggerak
spreader.
24 Cawan Petri Berbentuk Sebagai Media dituangkan
bundar, wadah pada bagian bawah
terbuat dari media cawan
plastic atau penumbuhan Tunggu hingga
kaca. Ukuran mikroba memadat kemudian
kecil sebagai media siap untuk
wadah dan dikultur
ukuran besar
sebagai
penutupnya.
25 Penjepit Tempat Untuk Dengan menjepitkan
Tabung penjepit, menjepit pada leher tabung
Reaksi tempat tabung reaksi
pembuka jepit, reaksi jika
dan dipanaskan
tungkai
pegangan.

Tabel 1.2 Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroba

No. Nama Gambar Bahan-Bahan Kegunaan Cara


Media Pembuatan
1 Nutrien Na Alami Alami Untuk Nutrient agar alami:
Agar • Beef menumbuhkan dan Beef ekstrak 0,3 ml
ekstrak mengembangbiakkan dimasukkan ke dalam
0,3 ml bakteri. aquades 100 ml
• Agar-agar menggunakan jarum
2gr suntik. Masukkan agar-
• Aquades agar 2gr. Kemudian
Na Buatan 100 ml dipanaskan
• Gula 0,5 menggunakan lempeng
pemanas/ hot plate.
Nutrient Agar Buatan:
Buatan Dimasukkan NA buatan
• NA ke dalam aquades 100
buatan ml. kemudian,
panaskan menggunakan
• Aquades lempeng pemanas/hot
100 ml plate.
2 Dextrose Alami Untuk media Pembuatan Dextrose
Agar • Potato pertumbuhan jamur Alami
ekstrak Dimasukkan potato
30 ml ekstrak 30 ml, ragi 0,5
• 100 ml gr, gula 0,5 gr dan agar
aquades 2 gr ke ke dalam
• Agar aquades 100 ml pada
2gr labu Erlenmeyer.
• Gula Larutan tersebut
0,5 gr dipanaskan pada suhu
• Ragi 300º.
0,5 gr Pembuatan Media
Nutrient Broth
Dimasukkan nutrient
Buatan broth 1,3 gr ke dalam
• Nutrient aquades 100 ml.
broth PDA alami dipanaskan
1,3 gr dengan suhu dengan
• Aquades suhu 180º
menggunakan hot plate.
100 ml
3 Plate Count Aquades 100 Media untuk Kapas dimasukkan ke
Agar ml menghitung jumlah dalam PCA kemudian
PCA total dari bakteri dipanaskan dengan
suhu 155 º
menggunakan hot plate.
4 Saboraud Aquades 100 SDA dimasukkan ke
Dextrose ml dalam aquades 100 ml.
Agar SDA SDA buatan
dimasukkan kapas dan
dipanaskan dengan
suhu 230º
menggunakan hot plate.
5. Sabouraud a. Aquades Untuk pertumbuhan Dituangkan SDA
Dextrose 100 ml jamur dan kedalam aquades.
Agar b. SDA menghambat Kemudian letakan
pertumbuhan bakteri. dilempengan pemanas
serta atur suhu yang
diperlukan .

Tabel 1. 3 Sterilisasi Alat Dan Bahan

NO Metode
Bahan/Alat Gambar Alasan Prosedur
Sterilisasi
1. Untuk Dinyalakan
Pemanasan
membunuh bunsen.
Bunsen kering
mikroba dan Kemudian
(pemijaran
mensterilkan dipanaskan
dan alat sebelum ose hingga
pembakaran) digunakan memijar.
Selain itu
dipanaskan
alat-alat
berbahan
kaca atau
logam
dengan cara
memanaskan
mulut
tabung
namun tidak
sampai
memijar.
2. Dibungkus
alat-alat
yang akan di
sterilkan
Untuk
dengan
membunuh
kertas.
Pemanasan mikroba dan
Oven Dinyalakan
kering mensterilkan
oven dan
alat sebelum
atur suhu
digunakan
121̊c.
Dimasukan
alat kedalam
oven.
3. Dimasukan
air kedalam
tangki
autoklaf. Di
letakan alat
Untuk dan bahan
membunuh didalam
Pemanasan mikroba dan autoklaf.
Autoklaf
basah mensterilkan Ditutup
alat sebelum autoklaf dan
digunakan kunci
dengan
berlawanan
arah. Diatur
suhu dan
timer.

Tabel 1. 4 Uji Hipotesis

No. Jenis Media Steril Tidak Steril


Gambar Kontaminasi Gambar Kontaminasi
1. PCA tegak Pada gambar di Dan pada gambar
sebelah ini larutan PCA ini
termasuk larutan sudah
yang tidak Terkontaminasi
terkontaminasi oleh bakteri.
oleh bakteri
maupun jamur
2. PDA tegak Pada gambar di Dan pada gambar
sebelah ini larutan PDA ini
termasuk larutan sudah
yang tidak terkontaminasi oleh
terkontaminasi bakteri.
oleh bakteri
maupun jamur
3. NA alami Pada gambar di Dan pada gambar
tegak sebelah ini larutan Na ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak jamur yang terdapat
terkontaminasi pada ujung cairan.
oleh bakteri
maupun jamur
4. SDA buatan Pada gambar di Dan pada larutan
tegak sebelah ini SDA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak jamur yang terdapat
terkontaminasi pada ujung cairan
oleh bakteri yang berwarna
maupun jamur putih dan hijau.
5. NA buatan Pada gambar di Dan pada larutah
tegak sebelah ini NA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri.
terkontaminasi
oleh bakteri
maupun jamur
6. PDA miring Pada gambar di Dan pada larutan
sebelah ini PDA INI sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak jamur yang terlihat
terkontaminasi pada permukaan
oleh bakteri tabung.
maupun jamur
7. NA alami Pada gambar di Dan pada larutan
miring sebelah ini NA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak jamur yang terdapat
terkontaminasi pada permukaan
oleh bakteri tabung.
maupun jamur
8 NA buatan Pada gambar di Dan pada larutan
miring sebelah ini NA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri.
terkontaminasi
oleh bakteri
maupun jamur
9 SDA buatan Pada gambar di Dan pada larutan
miring sebelah ini SDA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri dan jamur
terkontaminasi yang terdapat pada
oleh bakteri permukaan tabung
maupun jamur reaksi yang mana
berwarna bintik
bintik putih dan
hijau.
10 PCA miring Pada gambar di Dan pada larutah
sebelah ini PCA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri pada
terkontaminasi permukaan tabung.
oleh bakteri
maupun jamur
11 SDA cawan Pada gambar di Dan pada larutan
petri sebelah ini SDA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri dan jamur
terkontaminasi pada permukaan
oleh bakteri atas SDA pada
maupun jamur cawan petri yang
berentuk bintik
bintik berwarna
putih.
12 PCA cawan Pada gambar di Dan pada larutan
petri sebelah ini PCA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri dan jamur
terkontaminasi pada permukaan
oleh bakteri atas PCA pada
maupun jamur cawan petri yang
berentuk bintik
bintik berwarna
putih.dan terlihat
jelas jamur yang
besar.
13 NA buatan Pada gambar di Dan pada larutan
cawan petri sebelah ini NA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri dan jamur
terkontaminasi yang terlihat jelas di
oleh bakteri dan permukaan larutan.
jamur
14 NA alami Pada gambar di Dan pada larutan
cawan petri sebelah ini NA ini sudah
termasuk larutan terkontamiasi oleh
yang tidak jamur dan bakteri
terkontaminasi yang terdapat pada
oleh bakteri dan permukaan larutan.
jamur
15 PDA alami Pada gambar di Dan pada larutan
cawan petri sebelah ini PDA ini sudah
termasuk larutan terkontaminasi oleh
yang tidak bakteri dan jamur
terkontaminasi pada permukaan
oleh bakteri dan atas PDA pada
jamur cawan petri yang
berentuk bintik
bintik berwarna
putih.dan terlihat
jelas jamur yang
besar.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum pertama ini
dilakukan dari rumah masing-masing karena masih dalam ke adaan pandemi. Praktikum
dilakukan dengan vitual yaitu menonton video praktikum yang telah dilakukan asisten
praktikum di Labolatorium MIPA IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengenai protista:
(Pengenalan Alat, Pembuatan Media dan Sterilisasi) dilaksanakan hari Selasa, 23 Maret
2020. Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan mampu menggunakan
alat-alat praktikum mikrobiologi. Untuk membuat media pertumbuhan bakteri nutrient
broth, nutrient agar, sabouraud dextrose agar, plate count agar dan potato dextrose agar.
Dan yang terakhir untuk mengetahui cara sterilisasi dan bahan praktikum.
Didalam praktikum mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan
pipet volumetrik, 4 labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji,
termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung
reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada
sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum),
jarum preparat, gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator
untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),
autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri,
lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013).
Besarkan hasil pengamatan pada tabel 1 mengenai pengenalan alat di dapati hasil
terdapat Incubator yang di dalamnya terdapat Pintu incubator, tombol panel, dan rak.
Incubator menginkubasi media penumbuhan mikroba cara kerjanya Pertama menekan
tombol on/of, lalu setting suhu dan waktu yang akan digunakan kemudian dimasukkan
media yang siap diinkubasi. Lalu ada Object glass & Cover glass terdapat Object glass
sebagai dasarnya dan cover glass sebagaipenutupnya. Sebagai tempat preparate
pengamatanDisiapkan media yang akan digunakan. Disimpan pada objek glass.
Ditambahkan sedikit air.Ditutup dengan cover glass. Lalu Autoclave terdapat Katup
pengatur tekanan, manometer, panel control, pengatur waktu, control suhu, elemen
panas, sarangan/ wadah alat yang disterilkan, dan sekrup pengaman Untuk memanaskan
dan sterilisasi basah. Dimasukkan air secukupnya, masukkan panci ke dalamnya lalu
masukkan media yang akan disterilisasi dan kunci bagian penutup secara berlawanan
arah.nyalakan kompor dan tunggu selama 30 menit. Labu Erlenmeyer. Berbentuk
kerucut dengan leher silindris dan dasar yang datar. Tutup dan mulur terbuat dari kaca
asah dan terdapat ukuran volume yang tertera. Untuk menyimpan media dan
mereaksikan zat Media dimasukkan ke dalam Labu Erlenmeyer. Oven terdapat Display,
temperature, panah atas dan bawah, timer on/off, saklar on/off, timer alarm, pembuka
oven, lampu indicator alam. Untuk sterilisasi kering. Dinyalakan tombol on, kemudian
atur suhu yang akan digunakan dengan menekan tombol setting ke arah kanan dan atur
untuk menambah suhu dan ke kiri untuk mengurangi suhu yang digunakan. Setelah suhu
disetting alat yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam oven Thermometer . Tabung
gelas, pipa kaca, skala, zat cair pengisi thermometer, lekukan, dan tandon. Untuk
mengukur suhu. Diletakkan pada objek yang akan diukur suhunya. Botol Semprot
Terbuat dari plastic, botol bisa ditekan, penutup karet disertai selang tipis.Untuk
membersihkan alat Menyemprotkan pada bagian yang ingin dibersihkan Mikroskop
Lensa objektif, tabung mikroskop, revolver, lensa objektif perbesaran lemah, lensa
Objektif perbesaran kuat, meja mikroskop, klip, kaki mikroskop, cermin, diafragma,
lengan mikroskop/ pegangan, pemutar halus dan pemutar kasar. Untuk pengamatan
organisme dengan ukuran mikroskopik Memgang mikroskop pada pegangan dan
letakkan pada permukaan datar, letakkan gelas preparate dan jepit menggunakan jepi
objek,atur perbesaran lensa objektif, cari cahaya alami, atur focus lensa okuler sehingga
organisme yang diamati bisa terlihat dengan jelas. Pinset Terdiri dari dua bilah, Ujungnya
saling menempel dan ujung lainnya dapat bergerak bebas satu sama menjepit stirbar
Ketika selesai mengaduk Ujung pinset dijepitkan pada stirbar Spuit Tabung (barrel),
bagian ujung (tip), dan alat pengisap (plunger). Untuk memindahkan ekstrak/bahan
dengan volume di bawah 1 ml Diambil larutan sesuai volume yang diinginkan dengan
menarik bagian atas spuit Jarum Ose Jarum yang berbentuk lingkaran (loop) atau lurus
(inoculating needle). Untuk menginokulasi bakteri Dipanaskan menggunakan pembakar
spirtus. Digoreskan pada kultur bakteri. Digoreskan pada media. Mortal & Alu Mortal
adalah bagian wadahnya dan alu sebagai penumbuknya. Untuk menghaluskan
bahanSampel dimasukkan ke dalam mortal dan ditumbuk menggunakan alu Colony
Counter Saklar on/off, fuse, wolffugel disk, saklar beep, knop sensitifitas, dan kaca
pembesar. Untuk menghitung koloni yang tumbuh pada media Dengan cara menandai
koloni pada media menggunakan bagian alat seperti pulpen lalu akan tertera angkanya,
kemudian menekan tombol Ketika selesai. Kaca Arloji Terbuat dari kaca atau gelas
dengan berbentuk bulat dan cekung kebawah. Untuk mengukur masa bahan yang akan
digunakan Diletakkan bahan pada kaca arloji lalu diukur masa menggunakan neraca
Bunsen Tabung logam vertical yang terhubung ke dalam sumber bahan bakar gas (burne
tube) dengan lubang pemasukan udara (collar) Untuk memanaskan Bunse dinyalakan
dengan korek api setelah selesai api dimatikan dengan menutup Bunsen dengan bagian
penutupnya Lamnar Air Flow Panel operasi, ruang kerja, lampu UV, lampu
LED,blower,pre filter,HEPA filter,ULPA filter.Menyediakan tempat kerja yang steril,
bebas dari fungi, mikroba, bakteri, debu atau kontaminan berbahaya. lainnya yang
Menjaga praktikan dari paparan bakteri atau mikroba organisme yang mungkin saja
berbahaya. Untuk meningkatkan keberhasilan suatu experiment. Menyalakan sinar UV
selama 30 menit, atur aliran udara dan nyalakan lampu pencahayaannya. Logam. Logam
berbentuk kubus. Untuk oji oligodinamik Diletakkan logam pada media Kulkas
Kompresor, kondensor, filter, evaporator, thermostat, heater,overload motorprotector,
dan bahan pendingin (Refrigerant) Untuk menyimpan sisa media Apabila kulkas sedang
menyala sisa media dimasukkan ke dalam kulkas. Cotton Plug Kapas dan kain kassa
Untuk menyumbat tabung Pengumbat diletakkan di atas tabung yang akan disumbat
Tabung Durham Gas bubble, durham tube, dan bacterial growth. Sebagai tempat
tumbuhnya bakteri E.coli Diletakkan pada tabung reaksi dengan posisi terbalik Kertas
Cakram Terdapatbagiansaringan di kertas cakram.Untuk menguji mikroba Diletakkan
pada permukaan media Neraca Digital terdiri dari Piringan timbangan, anak timbangan,
waterpass,tombolpengaturan,tombol mode, dan tombol on/off. Untuk mengukur masa
bahan yang akan digunakan Dinyalakan dengan menekan tombol power Diletakkan
bahan yang akan diukur. Spreader terdiri dari Pegangan dan gantry yang berfungsi
sebagai penggerak spreader. Untuk meratakan Bakteri Dengan cara menggaruk diatas
media sambal diputar Cawan Petri Berbentuk bundar,terbuat dariplastic atau kaca.
Ukuran kecil sebagai wadah dan ukuran besar sebagai penutupnya. Sebagai wadah media
penumbuhan mikroba Media dituangkan pada bagian bawah cawan Tunggu hingga
memadat kemudian media siap untuk dikultur. Penjepit Tabung Reaksi terdiri dari
Tempat penjepit,tempat pembuka jepit, dan tungkai pegangan. Untuk menjepit tabung
reaksi jika dipanaskan Dengan menjepitkan pada leher tabung reaksi.
Pengamatan kedua yaitu mengenai Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroba
menurut (Wenny, 2018) Media merupakan bahan yang terdiri dari zat-zat makanan
(nutrient) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Sedangkan larutan
pengencer adalah larutan yang digunakan untuk memperkecil jumlah mikroorganisme
yang tersuspensi. Media dapat memanipulasi tempat tumbuhnya biakan atau menjadikan
media sebagai isolat tempat tumbuhnya, dan sekaligus memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Media terdiri dari bahan dasar, nutrient dan ataupun bahan tambahan.
Media dapat dibedakan berdasarkan sifat fisis, komposisi dan berdasarkan tujuannya.
Berdasarkan hasil pengamapatan pada tabel 1.2 mengenai Pembuatan Media
Pertumbuhan Mikroba pertama pembuatan NA alami yang berbahan beef ekstrak 0,3 ml
agar-agar 2gr, aquades 100 ml, gula 0,5. Kegunaannya untuk menumbuhkan mikroba
atau bakteri pada permukaan sehingga mudah di isolasi dan di identifikasi, cara
pembuatannya adalah tuangkan beef ekstrak agar-agar, dan gula kedalam aquades
kemudian di letakkan di atas lempengan pemanas. Kedua adalah NA buatan dengan
bahan yang digunakan adalah NA buatan dan aquades 100Ml, kegunaannya untuk
pertumbuhan sebagian besar bakteri berdasarkan bentuknya media ini berbentuk padat,
karena mengandung agar sebagai bahan pemadatnya, cara pembuatannya adalah
tuangkan NA buatan kedalam aquades kemudian letakkan di lempengan pemanas. Ke tiga
adalah PDA alami dengan bahan yang digunakan adalah potatto ekstrak 30ml, aquades
100ml, agar-agar 2 gram, gula 0,5 gram, dan ragi 0,5 gram, kegunannya adalah untuk
kapag dan jamur, cara pembuatannya adalah tuangkan potato ekstrak, ragi dan gula ke
dalam aquades kemudian letakan di lempengan pemanas. Ke empat adalah NB buatan
dengan bahan yang di gunakan adalah NB 1,3 gram dan aquades 100ml, kegunaannya
sebagai media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair, cara kerjanya yaitu tuangkan
NB kedalam aquades kemudian letakan dilempengan pemanas atur suhu yang
diperlukan. Ke lima adalah Plate count agar dengan bahan yang digunakan adalah
Aquades PCA, berfungsi sebagai media tumbuh mikroba pada uji TPC, langkah kerja yang
di gunakan yaitu dituangkan PCA kedalam aquades kemudian letakan dilempengan
pemanas serta atur suhu yang di perlukan. Ke enam adalah saboraud dektrose agar,
bahan yang di gunakan adalah Aquades SDA, berfungsi sebagai media yang di gunakan
untuk mengisolasi jamur, langkah kerja yang dilakukan adalah dituangkan SDA ke dalam
aquades kemudian letakan di lempengan pemanas serta atur suhu yang di perlukan.
Pengamatan ketiga mengenai Sterilisasi Alat Dan Bahan menurut (Zahrotul
Luklukyah, 2019) Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk
mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sebagai
contoh, hal-hal yang dilakukan ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptik, sesungguhnya hal tersebut telah menggunakan salah satu cara
sterilisasi, yaitu dengan cara pembakaran. Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan
digunakan harus bebas dari mikroorganisme yang tidak diingikan yang dapat merusak
media atau koloni suatu mikroorganisme yang ditumbuhkan. Berdasarkan tabel 1.3
mengenai Sterilisasi Alat Dan Bahan didapati hasil pertama pada Bunsen dengan
metode Pemanasan kering (pemijaran dan pembakaran) kegunaan Untuk membunuh
mikroba dan mensterilkan alat sebelum digunakan caranya Dinyalakan bunsen.
Kemudian dipanaskan ose hingga memijar. Selain itu dipanaskan alat-alat berbahan kaca
atau logam dengan cara memanaskan mulut tabung namun tidak sampai memijar. Yang
kedua Oven metode Pemanasan kering kegunaan Untuk membunuh mikroba dan
mensterilkan alat sebelum digunakan caranya Dibungkus alat-alat yang akan di sterilkan
dengan kertas. Dinyalakan oven dan atur suhu 121̊c. Dimasukan alat kedalam oven.
Terakhir Autoklaf dengan metode Pemanasan basah kegunaan Untuk membunuh
mikroba dan mensterilkan alat sebelum digunakan caranya Dimasukan air kedalam
tangki autoklaf. Di letakan alat dan bahan didalam autoklaf. Ditutup autoklaf dan kunci
dengan berlawanan arah. Diatur suhu dan timer.
Hasil pengamatan pada tabel 1.4. pengamatan uji hipotesis, pertama adalah PCA
tegak, bagian steril kontaminasinya yaitu tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun
jamur dan bagian tidak sterilnya kontaminasinya terkontaminasi oleh bakteri.
Selanjutnya PDA tegak, bagian steril kontaminasinya tidak terkontaminasi olen bakteri
maupun jamur, dan tidak sterilnya kontaminasinya terkontaminasi bakteri. Selanjutnya
NA alami tegak, bagian sterilnya kontaminasinya tidak terkontaminasi oleh bakteri
maupun jamur, dan bagian tidak sterilnya kontaminasinya terkontaminasi oleh jamur
yang terdapat pada ujung cairan. Selanjutnya SDA buatan tegak bagian sterilnya tidak
terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi
oleh jamur yang terdapat pada ujung cairan yang berwarna putih dan hijau. NA buatan
tegak bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, tidak sterilnya
terkontaminasi bakteri. Selanjutnya PDA miring, bagian sterilnya tidak terkontaminasi
oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh jamur.
Selanjutnya NA alami miring, bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan
jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh jamur. Selanjutnya NA buatan
miring bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak
sterilnya terkontaminasi oleh bakteri. Selanjutnya SDA buatan miring bagian sterilnya
tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur, dan bagian tidak sterilnya
terkontaminasi oleh bakteri dan jamur yang terdapat pada permukaan tabung reaksi
yang mana berwarna bintik-bintik putih dan hijau. Selanjutnya PCA miring, bagian
sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur, dan bagian tidak steril
terkontaminasi oleh bakteri pada permukaan tabung. Selanjutnya SDA cawan petri
bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya
terkontaminasi oleh bakteri dan jamur pada permukaan atas SDA cawan petri yang
berbentuk bintik-bintik berwarna putih. Selanjutnya PCA cawan petri bagian sterilnya
tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi
oleh bakteri dan jamur pada permukaan atas PCA pada cawan petri yang berbentuk
bintik-bintik brwarna putih dan terlihat jelas jamur yang besar. Selanjutnya NA buatan
cawan petri bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamue, dan bagian
tidak sterilnya terkontaminasi oleh bakteri dan jamur yang terlihat jelas di permukaan
larutan. Selanjutnya NA alami cawan petri bagian sterilnya tidak terkontaminasi olehy
bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh bakteri dan jamur.
Selanjutnya yaitu PDA alami cawan petri bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh
bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh bakteri dan jamur pada
permukaan atas PDA pada cawan petri yang berbentuk bintik-bintik berwarna putih dan
terlihat jelas jamur yang besar.

D. SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakkan dapat disimpulkan Alat
merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium yaitu agar
dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Alat-alat
di laboratorium diantaranya buku dan bolpoin/pensil, Laminar air flow, autoklaf,
inkubator, oven, neraca, hot plate, kulkas/lemari pendingin, Colony counter, bunsen,
mikroskop, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, mortar dan alu, sumbat tabung/labu,
lempengan logam, object glass dan cover glass, penjepit kayu, termometer, kertas
cakram, tabung durham, spreader, spuit, batang pengaduk , jarum ose, Cawan petri,
botol semprot, Sprayer dan pinset.terdapat.
Sterilisasi juga sangat di perlukan dalam dalam praktikum mikrobiologi untuk
mematikan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan semua mikroorganisme
yang ada pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan guna
menciptakan suasana aseptis.
Media merupakan substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah
padat atau padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung
perkembangbiakan mikroorganisme. Untuk pertumbuhan mikroorganisme,
diperlukan campuran beberapa bahan yang mengandung nutrien. Nutrien tersebut
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikrobia. Dan Sterilasasi yaitu
proses atau kegiatan membebaskan alat atau benda dari semua mikroba. Sterilisasi
dibedakan menjadi 3 cara yaitu : secara mekanik, fisik dan kimiawi
REFERENSI

Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi. Vol. 1 No. 1.
ISSN : 01A114084
Hiaranya Meganada, Sukini, Yodong. 2017. Mikrobiologi Keperawatan Gigi.
KementrianKesehatan Republik Indonesia.
Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011,Kualitas Kefir BerdasarkanKonsentrasi Kefir Grain,
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol2(2).
Selian L. et all, 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform
Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota
Bandar Lampung
Surya, Wenny M. 2018. Modul Praktek Dasar Mikrobiologi. Universitas Andalas : Padang
Sumatera Barat
Yusmaniar, Wardiyah, Khairun. 2017. Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi.
KementrianKesehatan Republik Indonesia.
Zahrotul Luklukyah, d. (2019). Panduan Praktikum mikrobiologi Dasar. Universitas Tidar,
Magelang.

LAMPIRAN
Incubator Autoclave Oven
Object glass &
Cover glass

Mortal&alu Botol semprot . PDA alami cawan Saboraud


petri Dextrose Agar

PASCA PRAKTIKUM

1. Mengapa perlu dilakukan kegiatan pengenalan alat? Berikan alasannya Agar


praktikan mengetahui alat-alat yang sering digunakan dalam pembuatan media
tumbuh mikroba
2. Mengapa media pertumbuhan mikroba ada bermacam-macam? Perbedaan bahan apa
yang sesuai untuk mikroba yang berbeda yang akan ditumbuhkan? Yak arena untuk
menyesuaikan dengan habitat asli mikroba agar mampu ditumbuhkan. Misalnya
Media Diferensial. Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari
campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial,
misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria
berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling
koloni.. Media untuk karakterisasi bakteri. Media yang digunakan untuk mengetahui
kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan untuk
menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose
Broth, Arginine Agar.
3. Apa perbedaan sterilisasi menggunakan autoklaf dengan oven? Adakah cara sterilisasi
lain yang digunakan dan untuk bahan/alat apa saja? Sterilisasi dengan oven cukup
simple dibanding autoklaf, Sterilisasi dengan metode ini biasanya digunakan untuk
peralatan gelas seperti cawan petri, pipet ukur dan labu erlenmyer. Teknik sterilisasi
lainnya misalnya tyndalisasi dan filtration apparatus.
4. Bagaimana kesimpulan perbedaan media yang disterilisasi dan yang tidak? Apa
alasannya? Pada media yang disterilisasi cenderung sedikit kontaminasinya dibanding
dengan yang tidak disterilisasi karena substansi mencampur dengan udara luar
sehingga mikroba dapat tumbuh lambat.
5. Bandingkan temuan hasil pengamtanmu dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.
Sterilisasi panas kering dengan oven lebih cocok menggunakan alat dari kaca sehingga
tidak mudah rusak dan pecah . Hal ini dibuktikan dengan sterilisasi dengan oven kira-
kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca
misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Mikroba dapat tumbh dengan maksima.

Anda mungkin juga menyukai