Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu:
Dr. Evi Rovianti, M.Pd
Megayani, M.Pd
Disusun oleh:
Nama : Qomariyah
NIM : 1908106173
Kelas : Biologi E/4
Asisten Praktikum 1. Teti Rosmiati
2. Uyumatul Umamah
3. Anggi Nopitasari
A. PENDAHULUAN
Di Indonesia khususnya mahasiswa Pendidikan Biologi bidang mikrobiologi Ini
adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi Pendidikan Biologi. Riset
mikrobiologi di perguruan tinggi selalu diiringi dengan pelaksanaan praktikum untuk
membekali mahasiswa agar menguasai Soft skill keterampilan kerja ilmiah yang biasa
dilakukan di dalam laboratorium.
Mikrobiologi berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu mikros artinya kecil, bios
artinya hidup, dan logos artinya ilmu. Mikrobiologi merupakan suatu ilmu tentang
organisme hidup yang berukuran mikroskopis. adalah bidang keilmuan yang menelaah
mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri
dari lima kelompok organisme yaitu, bakteri, protozoa, virus, algae dan cendawan
mikroskopis Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari berbagai segi dari mikroba
atau jasad renik dalam hal dimana keberadaannya, ciri-cirinya, kekerabatan antara
sesamanya maupun organisme yg lain, pengendaliannya, dan peranannya dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia. (Meganada dkk, 2017)
Tentunya saat melakukan praktikum mikrobiologi, terlebih dahulu kita perlu
mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga
perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersih dan fungsi dari masing-
masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari
pada keberhasilan suatu pekerjaan dilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian (Ririn, 2016)
Selama melakukan kegiatan dalam laboratorium ini harus tetap menjaga keamanan
dan keselamatan diri, oleh karena itu tahap pengenalan alat dan proses sterilisasi
menjadi amat penting diketahui dan dipahami oleh para mahasiswa yang akan bekerja di
dalamnya.Selain penggunaan alat pelindung diri (APD) di laboratorium, mahasiswa juga
perlu mengenal dan paham cara menggunakan alat-alat yang biasa digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi. Beberapa alat laboratorium tersebut meliputi alat-alat yang
besar seperti mikroskop, autoklaf, inkubator, oven, lemari pendingin,dan colony counter.
Alat-alat lain adalah alat-alat kecil seperti mikropipet, cawan petri, labu erlenmeyer,
pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi, gelas ukur, tabung durham, kawat ose/sengkelit,
pinset, timbangan dan lain-lain.( Yusmaniar dkk, 2017)
Didalam praktikum mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan
pipet volumetrik, 4 labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji,
termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung
reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada
sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum),
jarum preparat, gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator
untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),
autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri,
lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013).
Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan
metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium
platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
dalam suatu benda (alat ataupun bahan). Tujuan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah
mematikan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan semua mikroorganisme
yang ada pada alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan guna
menciptakan suasana aseptis. Secara umum sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 metode:
mekanis, fisis dan ataupun secara kimia. Sterilisasi mekanis diantaranya menggunakan
microfillter, fisis terbagi menjadi 2 penyinaran dan pemanasan, sedangkan kimia adalah
dengan menggunakan bahan kimia (desinfektan). Bahan, alat dan meja kerja yang akan
digunakan dalam praktek di laboratorium mikrobiologi harus melalui tahap sterilisasi
terlebih dahulu, hal ini bertujuan supaya pekerjaan dikerjakan secara aseptis atau
terbebas dari mikroba pencemar yang tidak diinginkan. Adapun sterilisasi yang sering
digunakan dalam praktek dasar mikrobiologi adalah sterilisasi secara fisis dengan
pemanasan, yang dibagi menjadi sterilisasi kering dan sterilisasi basah. (Wenny, 2018)
Media adalah campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga
dibutuhkan untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba. Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan
lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu susunan makanannya dimana media
harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat atau
metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan
osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang
alkali, temperatur harus sesuai dan steril. ( Yusmaniar dkk, 2017)
Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah padat
atau padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung
perkembangbiakan mikroorganisme. Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan
mikroorganime yang bersangkutan. Pada media itulah mikroorganisme akan melakukan
aktivitas pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan mikroorganisme, diperlukan campuran
beberapa bahan yang mengandung nutrien. Nutrien tersebut dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikrobia. Nutrien tersebut berupa molekul carbon (C),
hydrogen (H), oxigen (O), nitrogen (N) dan beberapa mineral serta vitamin untuk
pertumbuhan, reproduksi dan memproduksi hasil metabolism. (Zahrotul Luklukyah,
2019)
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan mampu menggunakan alat-
alat praktikum mikrobiologi. Untuk membuat media pertumbuhan bakteri nutrient
broth, nutrient agar, sabouraud dextrose agar, plate count agar dan potato dextrose agar.
Dan yang terakhir untuk mengetahui cara sterilisasi dan bahan praktikum.
B. METODE
a. Pengenalan Alat dan Bahan
• Alat dan bahan :
1. Buku dan bolpoin/pensil
2. Laminar air flow
3. Autoklaf
4. Inkubator
5. Oven
6. Neraca
7. Hot Plate
8. Kulkas/Lemari pendingin
9. Colony counter
10. Bunsen
11. Mikroskop
12. Tabung reaksi
13. Labu Erlenmeyer
14. Mortar dan alu
15. Sumbat tabung/labu
16. Lempengan logam
17. Object glass dan cover glass
18. Penjepit kayu
19. Termometer
20. Kertas cakram
21. Tabung Durham
22. Spreader
23. Spuit
24. Batang pengaduk
25. Jarum ose
26. Cawan petri
27. Botol semprot
28. Sprayer
29. Pinset
• Cara kerja
1. Diperhatikan bentuk dan ukuran setiap alat yang ditunjukkan, bagian-
bagiannya dan cara penggunaannya.
2. Dicatat setiap hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
b. Pembuatan Media Pertumbuhan Media
• Alat dan Bahan:
1. Labu Erlenmeyer
2. Rak Tabung Reaksi
3. Cawan Petri
4. Gelas Kimia
5. Batang Pengaduk
6. Spatula
7. Hot Plate
8. Neraca digital
9. Bunsen
10. Oven
11. Inkubator
12. Autoklaf
13. Nutrient Agar
14. Nutrient Broth
15. Plate Coute Agar
16. Potato Dextrose Agar
17. Saboraud Dextrose Agar
18. Gula
19. Agar –agar
20. Plain Extract Beef
21. Extract kentang
22. Aquades
23. Ragi
• Cara kerja
1. Disiapkan gelas beker untuk setiap pembuatan media dan dimasukkan
akuades dan letakkan diatas lempeng pemanas
2. Ditambahkan bahan padat dan aduk menggunakan batang pengaduk
hingga mendidih
3. Disaring dan sterilkan dengan autoklaf (121Oc, Ibs)
4. Untuk membuat agar tegak, dimasukkan 10 ml media ke dalam tabung
reaksi steril menggunakan pipet ukur steril. Diletakan dalam posisi
tegak
5. Untuk membuat agar miring masukkan 5 ml media ke dalam tabung
reaksi steril. Diletakkan dalam posisi miring sebelum membeku
6. Untuk membuat agar lempeng, masukkan 15 ml media ke dalam cawan
petri steril
7. Untuk media cair seperti Nutrient Both masukkan ke dalam tabung
reaksi sesuai kebutuhan.
8. Dicatat hasil kerja pada tabel pengamatan
c. Seterilisa Sterilisasi Alat dan Bahan
• Alat dan Bahan :
1. Cawan Petri
2. Tabung Reaksi
3. Labu Erlenmeyer
4. Media Pertumbuhan Mikroba
5. Autoklaf
6. Oven
• Cara Kerja :
1. Katupkan cawan petri dengan tutupnya dan pasang sumbat tabung
yang akan disterilisasi
2. Bungkus peralatan dan labu berisi bahan/media yang akan
disterilisasi dengan kertas
3. Pisahkan alat dan media yang tidak di sterilisasi sebagai pembanding
4. Dimasukkan air bersih ke dalam autoklaf sampai batas air lalu
masukkan bahan dan alat yang akan di sterilisasi basah ke dalam
autoklaf. Pastikan semua dalam posisi tegak sehingga tidak ada
bahan yang tumpah. Tutup autoklaf dan nyalakan. Pastikan autoklaf
mencapai suhu 121 derajat celcius. Dan tekanana 2 atm dalam waktu
yang telah ditentukan. Setelah selesai matikan dan tunggu hingga
suhu dan tekanan turun. Lalu buka dan keluarkan alat dana bahan
5. Dimasukkan alat yang akan disterilisasikan ke dalam oven. Nyalakan
oven dan atur suhu dan waktu yang ditentukan. Setelah selesai,
matikan oven dan tunggu hingga dingin lalu keluarkan alat yang
sudah steril
6. Inkubasi media yang sudah disterilkan dan tidak disterilisasi pada
suhu ruang 1 x 24 jam. Diamati adanya pertumbuhan mikroba
kontaminan pada masing-masing media.
7. Dicatat hasil pengamatan pada tabel.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
NO Metode
Bahan/Alat Gambar Alasan Prosedur
Sterilisasi
1. Untuk Dinyalakan
Pemanasan
membunuh bunsen.
Bunsen kering
mikroba dan Kemudian
(pemijaran
mensterilkan dipanaskan
dan alat sebelum ose hingga
pembakaran) digunakan memijar.
Selain itu
dipanaskan
alat-alat
berbahan
kaca atau
logam
dengan cara
memanaskan
mulut
tabung
namun tidak
sampai
memijar.
2. Dibungkus
alat-alat
yang akan di
sterilkan
Untuk
dengan
membunuh
kertas.
Pemanasan mikroba dan
Oven Dinyalakan
kering mensterilkan
oven dan
alat sebelum
atur suhu
digunakan
121̊c.
Dimasukan
alat kedalam
oven.
3. Dimasukan
air kedalam
tangki
autoklaf. Di
letakan alat
Untuk dan bahan
membunuh didalam
Pemanasan mikroba dan autoklaf.
Autoklaf
basah mensterilkan Ditutup
alat sebelum autoklaf dan
digunakan kunci
dengan
berlawanan
arah. Diatur
suhu dan
timer.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum pertama ini
dilakukan dari rumah masing-masing karena masih dalam ke adaan pandemi. Praktikum
dilakukan dengan vitual yaitu menonton video praktikum yang telah dilakukan asisten
praktikum di Labolatorium MIPA IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengenai protista:
(Pengenalan Alat, Pembuatan Media dan Sterilisasi) dilaksanakan hari Selasa, 23 Maret
2020. Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan mampu menggunakan
alat-alat praktikum mikrobiologi. Untuk membuat media pertumbuhan bakteri nutrient
broth, nutrient agar, sabouraud dextrose agar, plate count agar dan potato dextrose agar.
Dan yang terakhir untuk mengetahui cara sterilisasi dan bahan praktikum.
Didalam praktikum mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi
hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium
kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan
pipet volumetrik, 4 labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji,
termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung
reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada
sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum),
jarum preparat, gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator
untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),
autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri,
lidi kapas steril, lampus pritus, ose (Selian, et all, 2013).
Besarkan hasil pengamatan pada tabel 1 mengenai pengenalan alat di dapati hasil
terdapat Incubator yang di dalamnya terdapat Pintu incubator, tombol panel, dan rak.
Incubator menginkubasi media penumbuhan mikroba cara kerjanya Pertama menekan
tombol on/of, lalu setting suhu dan waktu yang akan digunakan kemudian dimasukkan
media yang siap diinkubasi. Lalu ada Object glass & Cover glass terdapat Object glass
sebagai dasarnya dan cover glass sebagaipenutupnya. Sebagai tempat preparate
pengamatanDisiapkan media yang akan digunakan. Disimpan pada objek glass.
Ditambahkan sedikit air.Ditutup dengan cover glass. Lalu Autoclave terdapat Katup
pengatur tekanan, manometer, panel control, pengatur waktu, control suhu, elemen
panas, sarangan/ wadah alat yang disterilkan, dan sekrup pengaman Untuk memanaskan
dan sterilisasi basah. Dimasukkan air secukupnya, masukkan panci ke dalamnya lalu
masukkan media yang akan disterilisasi dan kunci bagian penutup secara berlawanan
arah.nyalakan kompor dan tunggu selama 30 menit. Labu Erlenmeyer. Berbentuk
kerucut dengan leher silindris dan dasar yang datar. Tutup dan mulur terbuat dari kaca
asah dan terdapat ukuran volume yang tertera. Untuk menyimpan media dan
mereaksikan zat Media dimasukkan ke dalam Labu Erlenmeyer. Oven terdapat Display,
temperature, panah atas dan bawah, timer on/off, saklar on/off, timer alarm, pembuka
oven, lampu indicator alam. Untuk sterilisasi kering. Dinyalakan tombol on, kemudian
atur suhu yang akan digunakan dengan menekan tombol setting ke arah kanan dan atur
untuk menambah suhu dan ke kiri untuk mengurangi suhu yang digunakan. Setelah suhu
disetting alat yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam oven Thermometer . Tabung
gelas, pipa kaca, skala, zat cair pengisi thermometer, lekukan, dan tandon. Untuk
mengukur suhu. Diletakkan pada objek yang akan diukur suhunya. Botol Semprot
Terbuat dari plastic, botol bisa ditekan, penutup karet disertai selang tipis.Untuk
membersihkan alat Menyemprotkan pada bagian yang ingin dibersihkan Mikroskop
Lensa objektif, tabung mikroskop, revolver, lensa objektif perbesaran lemah, lensa
Objektif perbesaran kuat, meja mikroskop, klip, kaki mikroskop, cermin, diafragma,
lengan mikroskop/ pegangan, pemutar halus dan pemutar kasar. Untuk pengamatan
organisme dengan ukuran mikroskopik Memgang mikroskop pada pegangan dan
letakkan pada permukaan datar, letakkan gelas preparate dan jepit menggunakan jepi
objek,atur perbesaran lensa objektif, cari cahaya alami, atur focus lensa okuler sehingga
organisme yang diamati bisa terlihat dengan jelas. Pinset Terdiri dari dua bilah, Ujungnya
saling menempel dan ujung lainnya dapat bergerak bebas satu sama menjepit stirbar
Ketika selesai mengaduk Ujung pinset dijepitkan pada stirbar Spuit Tabung (barrel),
bagian ujung (tip), dan alat pengisap (plunger). Untuk memindahkan ekstrak/bahan
dengan volume di bawah 1 ml Diambil larutan sesuai volume yang diinginkan dengan
menarik bagian atas spuit Jarum Ose Jarum yang berbentuk lingkaran (loop) atau lurus
(inoculating needle). Untuk menginokulasi bakteri Dipanaskan menggunakan pembakar
spirtus. Digoreskan pada kultur bakteri. Digoreskan pada media. Mortal & Alu Mortal
adalah bagian wadahnya dan alu sebagai penumbuknya. Untuk menghaluskan
bahanSampel dimasukkan ke dalam mortal dan ditumbuk menggunakan alu Colony
Counter Saklar on/off, fuse, wolffugel disk, saklar beep, knop sensitifitas, dan kaca
pembesar. Untuk menghitung koloni yang tumbuh pada media Dengan cara menandai
koloni pada media menggunakan bagian alat seperti pulpen lalu akan tertera angkanya,
kemudian menekan tombol Ketika selesai. Kaca Arloji Terbuat dari kaca atau gelas
dengan berbentuk bulat dan cekung kebawah. Untuk mengukur masa bahan yang akan
digunakan Diletakkan bahan pada kaca arloji lalu diukur masa menggunakan neraca
Bunsen Tabung logam vertical yang terhubung ke dalam sumber bahan bakar gas (burne
tube) dengan lubang pemasukan udara (collar) Untuk memanaskan Bunse dinyalakan
dengan korek api setelah selesai api dimatikan dengan menutup Bunsen dengan bagian
penutupnya Lamnar Air Flow Panel operasi, ruang kerja, lampu UV, lampu
LED,blower,pre filter,HEPA filter,ULPA filter.Menyediakan tempat kerja yang steril,
bebas dari fungi, mikroba, bakteri, debu atau kontaminan berbahaya. lainnya yang
Menjaga praktikan dari paparan bakteri atau mikroba organisme yang mungkin saja
berbahaya. Untuk meningkatkan keberhasilan suatu experiment. Menyalakan sinar UV
selama 30 menit, atur aliran udara dan nyalakan lampu pencahayaannya. Logam. Logam
berbentuk kubus. Untuk oji oligodinamik Diletakkan logam pada media Kulkas
Kompresor, kondensor, filter, evaporator, thermostat, heater,overload motorprotector,
dan bahan pendingin (Refrigerant) Untuk menyimpan sisa media Apabila kulkas sedang
menyala sisa media dimasukkan ke dalam kulkas. Cotton Plug Kapas dan kain kassa
Untuk menyumbat tabung Pengumbat diletakkan di atas tabung yang akan disumbat
Tabung Durham Gas bubble, durham tube, dan bacterial growth. Sebagai tempat
tumbuhnya bakteri E.coli Diletakkan pada tabung reaksi dengan posisi terbalik Kertas
Cakram Terdapatbagiansaringan di kertas cakram.Untuk menguji mikroba Diletakkan
pada permukaan media Neraca Digital terdiri dari Piringan timbangan, anak timbangan,
waterpass,tombolpengaturan,tombol mode, dan tombol on/off. Untuk mengukur masa
bahan yang akan digunakan Dinyalakan dengan menekan tombol power Diletakkan
bahan yang akan diukur. Spreader terdiri dari Pegangan dan gantry yang berfungsi
sebagai penggerak spreader. Untuk meratakan Bakteri Dengan cara menggaruk diatas
media sambal diputar Cawan Petri Berbentuk bundar,terbuat dariplastic atau kaca.
Ukuran kecil sebagai wadah dan ukuran besar sebagai penutupnya. Sebagai wadah media
penumbuhan mikroba Media dituangkan pada bagian bawah cawan Tunggu hingga
memadat kemudian media siap untuk dikultur. Penjepit Tabung Reaksi terdiri dari
Tempat penjepit,tempat pembuka jepit, dan tungkai pegangan. Untuk menjepit tabung
reaksi jika dipanaskan Dengan menjepitkan pada leher tabung reaksi.
Pengamatan kedua yaitu mengenai Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroba
menurut (Wenny, 2018) Media merupakan bahan yang terdiri dari zat-zat makanan
(nutrient) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Sedangkan larutan
pengencer adalah larutan yang digunakan untuk memperkecil jumlah mikroorganisme
yang tersuspensi. Media dapat memanipulasi tempat tumbuhnya biakan atau menjadikan
media sebagai isolat tempat tumbuhnya, dan sekaligus memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Media terdiri dari bahan dasar, nutrient dan ataupun bahan tambahan.
Media dapat dibedakan berdasarkan sifat fisis, komposisi dan berdasarkan tujuannya.
Berdasarkan hasil pengamapatan pada tabel 1.2 mengenai Pembuatan Media
Pertumbuhan Mikroba pertama pembuatan NA alami yang berbahan beef ekstrak 0,3 ml
agar-agar 2gr, aquades 100 ml, gula 0,5. Kegunaannya untuk menumbuhkan mikroba
atau bakteri pada permukaan sehingga mudah di isolasi dan di identifikasi, cara
pembuatannya adalah tuangkan beef ekstrak agar-agar, dan gula kedalam aquades
kemudian di letakkan di atas lempengan pemanas. Kedua adalah NA buatan dengan
bahan yang digunakan adalah NA buatan dan aquades 100Ml, kegunaannya untuk
pertumbuhan sebagian besar bakteri berdasarkan bentuknya media ini berbentuk padat,
karena mengandung agar sebagai bahan pemadatnya, cara pembuatannya adalah
tuangkan NA buatan kedalam aquades kemudian letakkan di lempengan pemanas. Ke tiga
adalah PDA alami dengan bahan yang digunakan adalah potatto ekstrak 30ml, aquades
100ml, agar-agar 2 gram, gula 0,5 gram, dan ragi 0,5 gram, kegunannya adalah untuk
kapag dan jamur, cara pembuatannya adalah tuangkan potato ekstrak, ragi dan gula ke
dalam aquades kemudian letakan di lempengan pemanas. Ke empat adalah NB buatan
dengan bahan yang di gunakan adalah NB 1,3 gram dan aquades 100ml, kegunaannya
sebagai media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair, cara kerjanya yaitu tuangkan
NB kedalam aquades kemudian letakan dilempengan pemanas atur suhu yang
diperlukan. Ke lima adalah Plate count agar dengan bahan yang digunakan adalah
Aquades PCA, berfungsi sebagai media tumbuh mikroba pada uji TPC, langkah kerja yang
di gunakan yaitu dituangkan PCA kedalam aquades kemudian letakan dilempengan
pemanas serta atur suhu yang di perlukan. Ke enam adalah saboraud dektrose agar,
bahan yang di gunakan adalah Aquades SDA, berfungsi sebagai media yang di gunakan
untuk mengisolasi jamur, langkah kerja yang dilakukan adalah dituangkan SDA ke dalam
aquades kemudian letakan di lempengan pemanas serta atur suhu yang di perlukan.
Pengamatan ketiga mengenai Sterilisasi Alat Dan Bahan menurut (Zahrotul
Luklukyah, 2019) Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk
mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Sebagai
contoh, hal-hal yang dilakukan ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptik, sesungguhnya hal tersebut telah menggunakan salah satu cara
sterilisasi, yaitu dengan cara pembakaran. Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan
digunakan harus bebas dari mikroorganisme yang tidak diingikan yang dapat merusak
media atau koloni suatu mikroorganisme yang ditumbuhkan. Berdasarkan tabel 1.3
mengenai Sterilisasi Alat Dan Bahan didapati hasil pertama pada Bunsen dengan
metode Pemanasan kering (pemijaran dan pembakaran) kegunaan Untuk membunuh
mikroba dan mensterilkan alat sebelum digunakan caranya Dinyalakan bunsen.
Kemudian dipanaskan ose hingga memijar. Selain itu dipanaskan alat-alat berbahan kaca
atau logam dengan cara memanaskan mulut tabung namun tidak sampai memijar. Yang
kedua Oven metode Pemanasan kering kegunaan Untuk membunuh mikroba dan
mensterilkan alat sebelum digunakan caranya Dibungkus alat-alat yang akan di sterilkan
dengan kertas. Dinyalakan oven dan atur suhu 121̊c. Dimasukan alat kedalam oven.
Terakhir Autoklaf dengan metode Pemanasan basah kegunaan Untuk membunuh
mikroba dan mensterilkan alat sebelum digunakan caranya Dimasukan air kedalam
tangki autoklaf. Di letakan alat dan bahan didalam autoklaf. Ditutup autoklaf dan kunci
dengan berlawanan arah. Diatur suhu dan timer.
Hasil pengamatan pada tabel 1.4. pengamatan uji hipotesis, pertama adalah PCA
tegak, bagian steril kontaminasinya yaitu tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun
jamur dan bagian tidak sterilnya kontaminasinya terkontaminasi oleh bakteri.
Selanjutnya PDA tegak, bagian steril kontaminasinya tidak terkontaminasi olen bakteri
maupun jamur, dan tidak sterilnya kontaminasinya terkontaminasi bakteri. Selanjutnya
NA alami tegak, bagian sterilnya kontaminasinya tidak terkontaminasi oleh bakteri
maupun jamur, dan bagian tidak sterilnya kontaminasinya terkontaminasi oleh jamur
yang terdapat pada ujung cairan. Selanjutnya SDA buatan tegak bagian sterilnya tidak
terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi
oleh jamur yang terdapat pada ujung cairan yang berwarna putih dan hijau. NA buatan
tegak bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, tidak sterilnya
terkontaminasi bakteri. Selanjutnya PDA miring, bagian sterilnya tidak terkontaminasi
oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh jamur.
Selanjutnya NA alami miring, bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan
jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh jamur. Selanjutnya NA buatan
miring bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak
sterilnya terkontaminasi oleh bakteri. Selanjutnya SDA buatan miring bagian sterilnya
tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur, dan bagian tidak sterilnya
terkontaminasi oleh bakteri dan jamur yang terdapat pada permukaan tabung reaksi
yang mana berwarna bintik-bintik putih dan hijau. Selanjutnya PCA miring, bagian
sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun jamur, dan bagian tidak steril
terkontaminasi oleh bakteri pada permukaan tabung. Selanjutnya SDA cawan petri
bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya
terkontaminasi oleh bakteri dan jamur pada permukaan atas SDA cawan petri yang
berbentuk bintik-bintik berwarna putih. Selanjutnya PCA cawan petri bagian sterilnya
tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi
oleh bakteri dan jamur pada permukaan atas PCA pada cawan petri yang berbentuk
bintik-bintik brwarna putih dan terlihat jelas jamur yang besar. Selanjutnya NA buatan
cawan petri bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamue, dan bagian
tidak sterilnya terkontaminasi oleh bakteri dan jamur yang terlihat jelas di permukaan
larutan. Selanjutnya NA alami cawan petri bagian sterilnya tidak terkontaminasi olehy
bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh bakteri dan jamur.
Selanjutnya yaitu PDA alami cawan petri bagian sterilnya tidak terkontaminasi oleh
bakteri dan jamur, dan bagian tidak sterilnya terkontaminasi oleh bakteri dan jamur pada
permukaan atas PDA pada cawan petri yang berbentuk bintik-bintik berwarna putih dan
terlihat jelas jamur yang besar.
LAMPIRAN
Incubator Autoclave Oven
Object glass &
Cover glass
PASCA PRAKTIKUM