Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN KEPENDIDIKAN
ASAS-ASAS KEPENDIDIKAN
Mata Kuliah : Landasan Kependidikan
Dosen Pengajar : Dr.Dedy Hermanto Karwan,M.,M.,Dipl.Ed
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
1. Ina Fitriyani (1913022001)
2. B.Tiara Shafa (1913022031)
3. Amril Hakim (1913022033)
Kelas A
Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...………ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………1
C. TUJUAN PEMBAHASAN…………………………………………….…2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN……………………………3
B. FUNGSI DAN TUJUAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN…………………4
C. KLASIFIKASI LANDASAN KEPENDIDIKAN………………………...5
D. PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN…………………………….7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………...9
B. SARAN…………………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….10
LAMPIRAN……………………………………………………………………...11
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menuntaskan tugas makalah yang berjudul "Asas-
pendidikan” ini tepat pada waktunya.
Semoga dengan membaca makalah ini, para pembaca dapat memahami secara
mendalam tentang asas-asas kependidikan dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.Dedy Hermanto
Karwan,M.,M.,Dipl.,Ed selaku dosen mata kuliah Landasan Kependidikan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga hal tersebut dapat menunjang untuk
mempelajari semua hal tentang fungsi dan tujuan, klasifikasi,dan penerapan asas-asas
pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki kekurangan yang ada
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari
sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Asas
tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia suatu bangsa. Asas pendidikan merupakan suatu
kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan pembahasan.
sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Asas adalah prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam Definisi asas
adalah dasar atau hukum dasar (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Asas asas adalah
dasar atau hukum dasar yang berprinsip menjadi acuan berpikir seseorang dalam
mengambil keputusan yang penting dalam kehidupan. Sehingga asas pendidikan
merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada
tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan (Hartoto, 2008, dalam Jurnal
Ilmu Pendidikan). Jadi, asas pendidikan itu lebih memfokuskan perhatian kepada cara
penyelenggaraan pendidikan yang dilandasi oleh pemikiran-pemikiran tentang
bagaimana layaknya pendidikan itu diselenggarakan.
Ada beberapa asas yang dterapkan dan dianut di Indonesia, antara lain: Asas Tutwuri
Handayani,Asas Belajar Sepanjang Hayat dan Asas Kemandirian Dalam Belajar.Asas
pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi acuandalam melaksanakan
kegiatan pendidikan. Asas pendidikan juga diartikan sebagai sesuatu kebenaran yang
menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun
pelaksanaan pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia
itu dapat dididik dan dapat mendidik diri sendiri.
Dasar pendidikan adalah landasan berpijak dan arah bagi pendidikan sebagai wahana
pengembangan manusia dan masyarakat. Dalam penyelenggaraan pendidikan,
seorang guru merupakan pemimpin yang berdiri di belakang dengan bersemboyan
“tut wuri handayani”, yaitu tetap mempengaruhi dengan memberi kesempatan kepada
anak didik untuk berjalan sendiri dan tidak terus-menerus dicampuri, diperintah atau
dipaksa. Guru hanya wajib menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi jalannya
anak serta hanya bertindak aktif dan mencampuri tingkah laku atau perbuatan anak
apabila anak didik tidak dapat menghindarkan diri dari berbagai rintangan.
Perancangan dan implementasi kurikulum yang memperhatikan kedua dimensi itu
akan mengakrabkan peserta didik dengan berbagai sumber belajar yang ada di
sekitarnya.
Kemampuan dan kemauan menggunakan sumber belajar yang tersedia itu akan
memberi peluang terwujudnya belajar sepanjang hayat. Masyarakat yang mempunyai
warga yang belajar sepanjang hayat akan menjadi suatu masyarakat
yang gemar belajar (learning society). Dengan
Kata lain, akan terwujudlah gagasan pendidikan seumur hidup seperti yang tercermin
di dalam sistem pendidikan nasional Indonesia
Asas Tut Wuri Handayani merupakan asas pendidikan Indonesia yang bersumber
dari asas Pendidikan Taman Siswa yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara
yaitu seorang perintis kemerdekaan dan pendidikan nasional.
a. Bahwa setiap orang berhak untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat
tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
b. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam
arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri.
c. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebang saan sendiri.
d. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjang kau kepada
seluruh rakyat
d. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan Hidup yang sepenuh-penuhnya lahir
5
maupun batin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri dan menolak
bantuan apapun dan dari siapa pun yang mengi -kat, baik berupa ikatan lahir
maupun ikatan batin.
f. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan bathin
untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan
kebahagian anak-anak
1. Asas ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,
yang berarti di depan pendidik member contoh, di tengah member dorongan,
2. Asas pendidikan sepanjang hayat, yang berarti pendidikan dimulai dan lahir
sampai mati
3. Asas semesta, menyeluruh dan terpadu. Semesta artinya pendidikan itu
terbuka untuk seluruh rakyat, menyeluruh artinya mencakup semua jalur,
jenjang dan jenis pendidikan. Terpadu artinya saling berkaitan antara
pendidikan dengan pembangunan nasional.
4. Asas manfaat, yang berarti pendidikan harus mengingat kemanfaatanya bagi
masa depan peserta didik, bagi masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
6
5. Asas usaha bersama, yang berarti bahwa pendidikan menekankan
kebersamaan antara keluarga sekolah dan masyarakat.
6. Asas demokratis, yang berarti bahwa pendidikan harus dilaksanakan dalam
suasana dan hubungan yang proposional antara pendidik dan peserta didik,
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban pada masing-masing pihak.
7. Asas adil dan merata yang berarti bahwa semua kepentingan berbagai pihak
harus mendapat perhatian dan perlakuan yang seimbang.
8. Asas perikehidupan dalam keseimbangan, yang berarti harus
mempertimbangkan segala segi kehidupan manusia, misalnya jasmani
rokhani, dunia akherat, individual dan sosial, intelektual, kesehatan,
keindahan dan lain sebangainya.
9. Asas kesadaran hukum, dalam arti bahwa pendidikan harus sadar dan taat
pada peraturan yang berlaku serta menegakkan dan menjamin kepastian
hukum.
10. Asas kepercayaan pada diri sendiri, yang berarti bahwa pendidik dan peserta
didik harus memiliki kepercayaan diri sehingga tidak ragu dan setengah-
setengah dalam melaksanakan pendidikan.
11. Asas efisiensi dan efektifitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus
ditumbuhkan keaktifan, kreativitas, inisiatif, ketrampilan, kelincahan, dan
sebagainya,
12. Asas fleksibelitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus diciptakan
keluwesan (fleksibel) baik dalam materi maupun caranya, sesuai dengan
keadaan, waktu dan tempat (Anonim, 1980: 18-19).
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang tidak pernah sempurna, dia selalu
berkembang mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan kehidupannya.
Dewasa ini, akibat kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat, terjadi
perubahan yang amat pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Akibatnya, apa yang
dipelajari oleh seseorang pada beberapa tahun yang lalu dapat menjadi tidak
berarti atau tidak bermanfaat lagi. Hal ini disebabkan karena apa yang telah
dipelajarinya sudah tidak relevan lagi dengan berbagai masalah kehidupan yang
dihadapinya.
7
Jadi, implikasi dari kemajuan ilmu dan teknologi yang amat pesat tersebut ialah
seseorang dituntut untuk mau dan mampu belajar sepanjang hayat (Tim Pembina
MK Pengantar Pendidikan, 2008, dalam Bahan Ajar Pengantar Pendidikan).
1. Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang
dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education)
Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap
pendidikan seumur hidup. Ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW
yang sudah tidak asing lagi ditelinga, beliau bersabda yang artinya: ”Tuntutlah
ilmu dari buaian sampai meninggal dunia”. Jadi, Islam telah lama mengenal
konsep belajar sepanjang ayat ini jauh sebelum orang-orang Barat
mengangkatnya (Rangga, 2011, dalam Jurnal Ilmu Pendidikan).
3. Life long learning dan life long education; kedua istilah ini sering digunakan
bergantian dengan makna yang sama ; walaupun sebenarnya berbeda.
5. Pendidikan seumur hidup lebih menekankan pada usaha sadar dan sistematis
untuk penciptaan suatu lingkungan yang memungkinkan pengaruh
pengalaman tersebut lebih efisien dan efektif Lingkungan yang
membelajarkan peserta didik
8
Pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus:
9
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
1. Kaitan asas kemandirian dengan asas lain. Baik asas tut wuru handayani
maupun BSH secara langsung berkaitan . Asas tut wuri handayani pada
prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan siswa untuk mandiri, termasuk
mandiri dalam belajar
Asas BSH hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi bahwa
peserta didik mau dan mampu mandiri dalam belajar, karena tidak mungkin
seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu tergantung dari
bantuan guru, ataupun orang lain
3. Beberapa alternatif
Ada beberapa strategfi belajar dan pembelajaran yang dapat memberi
peluang pengembangan kemandirian dalam belajar, salah satu di antaranya
dengan penerapan CBSA
Asas Tut Wuri Handayani dan asas belajar sepanjang hayat secara langsung
sangat erat kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas Tut Wuri
Handayani didasarkan pada asumsi bahwa dalam kegiatan belajar-mengajar
peserta didik mampu untuk mandiri dalam belajar. Kemandirian dalam belajar itu
dapat dikembangkan dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu
siap untuk membantu apabila diperlukan. Selanjutnya, asas belajar sepanjang
hayat hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada pendapat bahwa peserta
didik mau dan mampu mandiri dalam belajar. Oleh karena itu, tidak mungkin
seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu tergantung dari bantuan guru
atau pun orang lain.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran
utama sebagai fasilitator, informator dan motivator.
10
Sebagai fasilitator, guru diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai
sumber belajar dengan sedemikian rupa, sehingga memudahkan peserta didik
berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut. Sebagai informator, guru harus
menyadari bahwa dirinya hanya merupakan bagian kecil dari sumber-sumber
informasi yang ada. Oleh karena itu, guru perlu memberikan dan bahkan
merangsang peserta didik untuk mencari informasi selain dari dirinya sendiri.
Sedangkan sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnya prakarsa peserta
didik untuk dapat memanfaatkan sumber belajar secara maksimal (Umar
Tirtarahardja dan La Sulo, 1994: 123).
Belajar dengan didukung oleh suatu pusat sumber belajar (PSB) yang
memadai. PSB memberi peluang tersedianya berbagai jenis sumber belajar, di
samping bahan di perpustakaan. Dengan dukungan PSB itu asas kemandirian
dalam belajar akan lebih dimantapkan dan dikembangkan (Umar Tirtarahardja
dan La Sulo, 1994: 123).
Penerapan asas asas pendidikan dalam keseharian Keadaan yang Ditemui Sekarang
yaitu sebagai berikut :
Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat dikemukakan beberapa keadaan
yang ditemui sekarang
11
2. Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga
kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat
melaksanakan tugsnya secara proporsional. Dan pada gilirannya dapat
meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru dan
tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri maupun diluar negeri
12
1. Mengembangkan komunikasi dua arah
a. Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, untuk baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Pada
Asas Pokok Pendidikan seperti,Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang
Hayat,Asas kemandirian Dalam Belajar. Dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari
sebagai manusia yang baik,maka dapat menerapkan tingkah laku dan pengaplikasian
yang dapat menggambarkan bahwa pendidikan memiliki sikap tata cara dan sebagai
acuan landasan dalam berpendidikan yang baik dalam cara pelaksanaan nya.
Saran
https://www.google.com/amp/s/afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/26/asas-
asas-pendidikan-dan-penerapannya/amp/
https://www.artikelsiana.com/2018/12/Pengertian-asas-fungsi-Jenis-asas-para-ahli-
contoh-macam.html
LAMPIRAN
1. Nama : Fertina
NPM : 1913022035
Pertanyaan : Bagaimana penerapan asas belajar sepanjang hayat dalam
kehidupan ?
Jawab : Dijawab oleh Ina Fitriyani (1913022001)
“Yaitu dengan cara menanamkan prinsip dasar pada diri sendiri,
serta benar dalam mengambil keputusan dalam hidupnya agar
dapat menjadi peserta didik atau pribadi yang efisien dan efektif
dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran pada prinsip di
dalam diri sendiri. Menumbuhkan rasa sadar dalam membentuk
sikap dan sifat dalam titik acuan dasar dalam sepanjang
hayat,serta memiliki rancangan pada implementasi di sepanjang
hayat.”
2. Nama : Khodijah
NPM : 1913022025
Pertanyaan : Bagaimana mengatasi kehendak orang tua yang ikut andil di
dalam kebebasan peserta didik untuk menentukan Pendidikan ?
Jawab : Dijawab oleh B. Tiara Shafa Zahirah (1913022031)
“Seperti kita ketahui bahwa orang tua juga berperan dalam asas
pendidikan, dimana orang tua bertindak sebagai Ing Ngarso Sung
Tulodho yang selalu menjadi percontohan kita dalam berprilaku
dan berpola fikir kemudan orang tua juga berperan sebagai Ing
Madya Mangun Karso, dimana orang tua yang selalu
mendampingi kita, member semangat dan motivasi untuk terus
maju dan selalu mendengarkan keluh kesah kita serta orang tua
selalu berperan sebagai Tut Wuri Handayani dimana orang tua
selalu mendoakan kita, memohon yang terbaik untuk kita baik
dalm kesehatan kesuksesan maupun kelancaran dalam menjalani
kehidupan. Berkenaan dengan menghadapi kehendak orang tua
yang terkadang tidak sesuai dengan kehendak kita, kita harus
memikirkan kembali maksud dan tujuan orang tua serta lebih
membuka pola fikir kita untuk lebih memahami orang tua, dan
apabila kehendak orang tua benar benar berlawanan, maka harus
diadakan diskusi dan menyuarakan argument kita dengan tutur
kata yang sopan dan jangan sampai menyakiti perasaan orang
tua.”