Anda di halaman 1dari 6

KETERANGAN

1. Bak kontrol 1 dan 2 adalah penampungan limbah dari pengolahan Loundry, Klinis
dan laboraturium.
2. Bak kontrol 4 dan 5 adalah penampungan limbah dari domestik dan lain lain.
3. Bak 3 (kolam Inlet) adalah kolam yang menampung limbah cair loundry, klinis,
laboratorium, domestik dan lain- lain yang akan menyuplai masuk ke grease trap
(penangkap lemak/ sampah).
4. Kolam 6,7,8 adalah grease trap yang berfungsi sebagai filter atau penyaring
sampah dan lemak.
5. Kolam 9,10 Anaerob adalah kolam pengolahan air limbah secara biologi anaerob
bertujuan untuk merombak bahan organic dalam air limbah menjadi bahan yang
lebih sederhana yang tidak berbahaya.
6. Kolam 11 dan 12 adalah kolam aerob adalah pengolahan air limbah ini diberikan
aerasi dengan cara membubuhkan oksigen ( O2 ).
7. Kolam 13 adalah kolam mixer yang berfungsi membantu mengurangi BOD
dengan cara mengoksidasi zat-zat organik.
8. Kolam 14 adalah kolam pengendapan Proses sedimentasi dengan cara
pengendapan dimana masing masing partikel tidak mengalami perubahan bentuk,
ukuran ataupun kerapatan selama proses pengendapan.
9. Fungsi Tabung FRP (15) yaitu :
Menyaring lumpur, tanah dan partikel lainnya dalam air, biasanya difungsikan
debagai pre-filter untuk diproses dengan filter berikutnya, seperti carbon filter,
mangasnis filter, softener serta menghilangkan klorin bebas dan senyawa organik
yang menyebabkan bau, rasa dan warna dalam air.
10. Klorin (16) untuk membunuh kuman,virus dan bakteri dalam air. Disebut Klorin
tablet karena bentuknya seperti tablet berukuran besar. Jika menggunakan air bor
lebih baik jika menggunakan klorin tablet agar aman dari bakteri E-colie.
11. Kolam UV (17) adalah kolam Ultra Violet yang Pancaran sinar ultraviolet ini yang
akan membuat kuman dan bakteri mati, sehingga air yang selesai melewati
tabung tadi keluar dalam bentuk air yang sudah steril.
12. Flow meter (18 outlet ) fungsi mengukur kubikasi air yang keluar dari hasil
pengolahan.
GAMBAR IPAL

BAK KONTROL

1 12 11

TANGKI BIO TANGKI BIO


REAKTOR 2 / REAKTOR 1 /
SISTEM AEROB SISTEM AEROB

MIKSER KLHORINASI

13
KOLAM INLET

2 3
Rumah Panel

TANGKI KLORIN
KO 6
10
BAK KONTROL LA
16
M
9 GR 7
EA TABUNG FRP
KOLAM KOLAM SE
ANAERAOB 2 ANAERAOB 1 TR 8 15
AP

14 KOLAM PENGENDAPAN

4 5
17
6 18
OUTLET
WATER TREATMENT PLANT
RSUD KOTA MAKASSAR
A. DEFINISI

Water Treatment Plant adalah sebuah system yang difungsikan untuk mengolah air dari
kualitas air baku (influent) yang kurang bagus agar mendapatkan kualitas air pengolahan
(effluent) standart yang di inginkan/ditentukan atau siap untuk di konsumsi.

B. PARAMETER

Parameter Fisik:
Parameter fisik air biasanya di lihat dari unsur yang berhubungan dengan indra manusia
seperti penglihatan, sentuhan, rasa dan penciuman, yang meliputi Turbidity (kekeruhan),
warna, bau, rasa dan suhu. Sistem pengolahan yang biasa di gunakan adalah Sistem
Sedimentasi (Pengenda-pan), Filtrasi dan penambahan desinfektan.

Jika dilihat dari jenis senyawanya di bagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Parameter Kimia
Senyawa kimia yang sering di temukan pada air adalah Fe, Mn, Ca, Mg, Na, SO4, CO3.
Jika air memiliki kandungan senyawa kimia yang berlebihan (tidak masuk standart
konsumsi yang aman), Pengolahan dapat dilakukan dengan sistem filtrasi dengan
menggunakan media tertentu misalnya system Reverse Osmosis atau Demineralier dan
Softener.

2. Parameter Biologi
Parameternya dilihat berdasarkan adanya mikroorganisme yang ada di dalam air. Bila
jumlah mikro-organisme di dalam air berlebihan biasanya akan mengganggu kesehatan
bila di konsumsi. Pengola-han dapat dilakukan dengan menggunakan desinfektan atau
alat yang biasa digunakan, misalnya in-jeksi Chlor, System UV dan System Ozone (O3).

C. UNIT
I. Sand Filter
Sistem filtrasi ini menggunakan media pasir silica yang di tumpuk di atas gravel,
system sand fil-ter berfumgsi sebagai penyaring/menghilangkan kotoran yang kasat
mata (mis: kekeruhan, lumut dll.) yang mempunyai daya saring 20-30μ (tergantung
brand/jenis media).
Biasanya media ini mempunyai umur 3-4 tahun (tergantung influent).

Maintenance
1. Backwash
Backwash adalah pencucian yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang
terakumulasi di atas media dengan metode aliran terbalik (dari bawah ke atas/kebalikan
system running). Air ha-sil backwash langsung di buang melalui drain.
Backwash biasanya di lakukan setiap 1-2 hari selama 30-60 menit(tergantung influent
dan ting-kat kekotoran media) bila tekanan air yang keluar lebih rendah dari tekanan air
yang masuk fil-ter.
2. Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau saat hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan.
Sanitasi dilakukan dengan cara memasukkan bahan sanitasi (mis: oxonia dll.) kedalam
tangki dan di rendam bersama media dengan jumlah dan waktu yang telah di tentukan.
Selain itu sani-tasi bisa juga di lakukan dengan cara merendam media dengan air ber suhu
di atas 80° Celcius selama 1-2 jam.

3. Rinse/Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai yang bertujuan untuk membilas
kotoran-kotoran yang tersisa pada proses backwash juga menghilangkan sisa bahan
sanitasi yang tersisa pada proses sanitasi.Air hasil Rinse langsung di buang melalui drain

II. Karbon Aktif Filter


Sistem filtrasi ini menggunakan media arang, yang saat ini banyak di gunakan adalah
arang ba-tubara dan batok kelapa, system ini berfungsi sebagai bau, warna, bahan
organic termasuk sisa chlor.
Biasanya Karbon aktif bisa bertahan sampai 1-2 tahun (tergantung influent).

Maintenance
1. Backwash
Dilakukan setiap 1-2 hari tergantung tingkat kekotoran atau pada saat media jenuh(tidak
mampu menyaring sisa chlor).

2. Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan.
Biasanya di rendam air dengan suhu diatas 80º Celcius (autoclave) selama 2 jam.Juga
dalam ka-sus tertentu dapat di rendam dengan bahan sanitasi selama 30 menit untuk
sanitasi (penting!: karbon aktif tidak di anjurkan di rendam bahan sanitasi terlalu lama
juga terlalu sering).

3. Rinse/Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai.

III. Softener (Jika memakai system softener)


Sistem filtrasi ini menggunakan media resin kation yang di aktifkan menggunakan
garam, sys-tem ini berfungsi menghilangkan kesadahan (Ca dan Mg).
Umur media mencapai 10-12 bulan (tergantung influent).

Maintenance
1. Backwash
Dilakukan sebelum melakukan regenerasi.

2. Regenerasi
Dilakukan pada saat media telah jenuh (tidak mampu menurunkan kesadahan) dengan
cara mer-endam/mengaliri media dengan larutan garam.

3. Sanitasi
Dilakukan dengan cara mengaliri media dengan larutan chlor konsentrasi rendah (0,1-0,2
ppm) selama beberapa menit (1-2 menit).

4. Rinse/Pembilasan
Dilakukan setelah 3 ( tiga) proses diatas selesai.
IV. Kation (Jika memakai system Demineralizer)
Sistem filtrasi ini memakai media resin kation yang di aktifkan menggunakan larutan Hcl
yang berfungsi menurunkan total alkalinitas, kesadahan.
Sebagai catatan sistem ini juga menurunkan pH air yang diproses (<4) Umur media
mencapai 10 – 12 bulan (tergantung influent).

Maintenance
1. Backwash Dilakukan sebelum proses regenerasi

2. Regenerasi Proses ini dilakukan apabila resin kation sudah jenuh, ini bisa di tandai
dengan melihat salah satu parameter air effluent tidak masuk standart (mis: pH naik
(>4), alkalinity dan kesadahan tinggi (nilai influent mendekati effluent)).

3. Sanitasi
Dilakukan bila hasil analisa mikro tidak masuk standart.

4. Pembilasan
Dilakukan setelah 3(tiga) proses diatas selesai.

V. Anion (Jika memakai system Demineralizer)


Sistem filtrasi ini memakai media resin anion yang di aktifkan menggunakan larutan
NaoH yang berfungsi menurunkan total alkalinitas, kesadahan.
Sebagai catatan sistem ini juga menaikkan pH air yang diproses (>10).
Umur media mencapai 10– 12 bulan (tergantung influent).

Maintenance
1. Backwash
Dilakukan sebelum proses regenerasi

2. Regenerasi
Proses ini dilakukan apabila resin kation sudah jenuh, ini bisa di tandai dengan melihat
salah satu parameter air effluent tidak masuk standart (mis: pH turun (<9), alkalinity
dan kesadahan tinggi (nilai influent mendekati effluent).

3. Sanitasi
Dilakukan bila hasil analisa mikro tidak masuk standart.

4. Pembilasan
Dilakukan setelah 3(tiga) proses diatas selesai.
KETERANGAN:

KOLAM  Fungsi Tabung FRP adalah filter dari


polutan yang dikandung oleh air. Air yang
PENAMPUNGAN AIR
mengandung polutan dialirkan melalui dalam
tabung yang terdapat media dalam tabung
tersebut. Media itu akan memisahkan polutan
dari air.Air yang melalui tabung filter akan
menjadi bersih dari kandungan polutan yang
tidak dikehendaki.

 Manfaat dari mesin RO  adalah


menghasilkan air yang terbebas dari
kontaminan, Mineral dan logam berat lainnya.
sehingga dihasilkan air yang mendekati murni
atau yang biasa disebut air Demineralisasi.
TABU Dengan teknik penyaringan .
NG
 Fungsi tangki klorin yaitu sebagai
FRP desifektan, Kegunaan disinfeksi pada air
adalah untuk mereduksi konsentrasi bakteri
FIBERG TANGKI secara umum dan menghilangkan bakteri
LASS
PENAMPUNGAN patogen.
REINFO
URCED AIR KE GEDUNG
PLASTI  Fungsi dari Panel Water adalah mengatur
C

TANGKI KLORIN

RO
REVERSE OSMOSIS

PANEL WATER

Anda mungkin juga menyukai