Anda di halaman 1dari 4

SURAT EDARAN

NOMOR SE-6/MK.1/2021

TENTANG

JAM KERJA BULAN RAMADHAN 1442 HIJRIAH, PANDUAN LANJUTAN PENCEGAHAN


PENYEBARAN COVID-19, DAN PENINGKATAN KETAKWAAN BAGI PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

Yth. 1. Para Pimpinan Unit Organisasi Eselon I/Unit Organisasi Non-eselon yang Berada di Bawah dan
Bertanggung Jawab Langsung kepada Menteri Keuangan
2. Para Pengelola Kepegawaian
3. Para Pegawai
di Lingkungan Kementerian Keuangan

A. Umum
Sehubungan dengan ditetapkannya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (SE Menpan-RB) Nomor 09 Tahun 2021 mengenai jam kerja pada Bulan
Ramadhan 1442 Hijriah dan dengan memperhatikan kebutuhan organisasi dan pegawai di
lingkungan Kementerian Keuangan, upaya pencegahan penyebaran COVID-19, dan pelaksanaan SE
Menpan-RB Nomor 08 Tahun 2021 mengenai pembatasan kegiatan bepergian ke luar daerah
dan/atau mudik, serta penguatan karakter pegawai, perlu diterbitkan Surat Edaran tentang Jam Kerja
Bulan Ramadhan 1442 Hijriah, Panduan Lanjutan Pencegahan Penyebaran COVID-19, dan
Peningkatan Ketakwaan Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan.

B. Maksud dan Tujuan


Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan pelaksanaan jam kerja bagi pegawai
di lingkungan Kementerian Keuangan, selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah, serta panduan lanjutan
upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dalam masa kedaruratan kesehatan masyarakat/pandemi
COVID-19 dan peningkatan ketakwaan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan.

C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini mengatur mengenai panduan pelaksanaan jam kerja bagi pegawai
Kementerian Keuangan selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah, baik yang dilaksanakan secara Work
from Office (WFO) maupun Work from Home (WFH), panduan lanjutan upaya pencegahan
penyebaran COVID-19, dan peningkatan ketakwaan bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Keuangan.
2

D. Dasar Hukum
1. Keputusan Presiden tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 211/PMK.01/2014 tentang Hari dan Jam Kerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 169/PMK.01/2016;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011 tentang Penegakan Disiplin Dalam
Kaitannya dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara di Lingkungan
Kementerian Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.01/2018;
4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 539/KMK.01/2019 tentang Pelimpahan Kewenangan
Menteri Keuangan dalam Bentuk Mandat kepada Pejabat di Lingkungan Sekretariat Jenderal.

E. Ketentuan
1. Jam Kerja Ramadhan 1442 Hijriah
a. Bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan baik secara WFO maupun WFH, mengikuti jam
kerja waktu setempat dengan ketentuan sebagai berikut:
1) hari Senin sampai dengan Kamis : pukul 07.30 s.d. 15.30
waktu istirahat : pukul 12.00 s.d. 12.30
2) hari Jum'at : pukul 07.30 s.d. 15.30
waktu istirahat : pukul 11.30 s.d. 12.30
b. Ketentuan Tingkat Keterlambatan (TL), Datang Lebih Awal (DLA), dan Pulang Sebelum
Waktunya (PSW) dilaksanakan berdasarkan jam kerja sebagaimana tercantum pada huruf a
di atas dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.01/2011
tentang Penegakan Disiplin Dalam Kaitannya dengan Tunjangan Khusus Pembinaan
Keuangan Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.01/2018.
c. Jumlah jam kerja efektif bagi pegawai paling sedikit 37 (tiga puluh tujuh) jam per minggu.
d. Khusus untuk unit yang menerapkan sistem kerja 24 (dua puluh empat) jam sehari dan
7 (tujuh) hari kerja seminggu dan/atau memiliki kantor layanan, pengaturan jam kerja selama
bulan Ramadhan 1442 Hijriah dapat ditetapkan lebih lanjut oleh masing-masing pimpinan
unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya/unit Non-eselon yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Menteri Keuangan.
2. Pencegahan Penyebaran COVID-19
a. Dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi pandemi COVID-19 sampai dengan
saat ini, berlaku ketentuan WFO bagi pegawai sebagai berikut:
1) paling banyak 25% (dua puluh lima persen) untuk kantor/satker di wilayah Jabodetabek,
Surabaya Raya, dan wilayah zona merah/oranye (risiko tinggi/sedang);
3

2) paling banyak 50% (lima puluh persen) untuk kantor/satker di wilayah lainnya selain
wilayah sebagaimana dimaksud pada angka 1);
3) pimpinan unit/satker dapat menugaskan jumlah pegawai yang melaksanakan WFO di
luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan angka 2), apabila terdapat
kebutuhan khusus dan/atau mendesak terkait pelaksanaan tugas unitnya;
4) apabila ada penugasan pegawai untuk melaksanakan WFO sebagaimana dimaksud
pada angka 3), pimpinan unit/satker harus melaporkan pelaksanaan WFO tersebut
kepada Pimpinan Unit Eselon I/setingkat, untuk selanjutnya diteruskan kepada
Sekretaris Jenderal selaku Ketua Pengarah Gugus Tugas Penanganan COVID-19
Kementerian Keuangan.
b. Seluruh pegawai, termasuk pegawai yang telah melakukan vaksinasi COVID-19, agar tetap
memperhatikan upaya pencegahan penyebaran COVID-19, di antaranya dengan tetap
melakukan physical distancing, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pelaksanaan 5M+3T yaitu Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak,
Menjauhi Kerumunan, Membatasi Mobilitas dan Interaksi, melakukan Testing, Tracing, dan
Treatment apabila ada kasus positip COVID-19, serta tetap menerapkan kebijakan/protokol
pencegahan dan penanganan COVID-19 secara ketat.
c. Seluruh pegawai agar membatasi mobilitas yang menimbulkan kerumunan, termasuk menaati
hal-hal sebagaimana tercantum dalam SE Menpan-RB Nomor 8 Tahun 2021, yaitu:
1) pegawai dilarang melakukan kegiatan bepergian ke luar daerah dan/atau mudik pada
periode 6 Mei s.d. 17 Mei 2021, kecuali dalam rangka tugas kedinasan (Surat Tugas
ditandatangani minimal Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama/setingkat atau Kepala Kantor
satuan kerja), atau dalam keadaan terpaksa dengan terlebih dahulu mendapat izin tertulis
dari Pejabat Pimpinan Tinggi Madya/setingkat yang menaunginya; dan
2) pegawai tidak mengajukan cuti dan pejabat yang berwenang tidak memberikan izin cuti
selama periode 6 Mei s.d. 17 Mei 2021 selain cuti bersama yang ditetapkan Pemerintah,
kecuali untuk cuti melahirkan, cuti sakit, dan/atau cuti karena alasan penting lainnya;
d. Pegawai yang bepergian keluar daerah agar selalu memperhatikan peta zonasi risiko
penyebaran COVID-19, peraturan pembatasan keluar dan masuk orang yang ditetapkan
pemerintah daerah asal dan tujuan perjalanan, persyaratan/protokol perjalanan dan
kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
3. Peningkatan Ketakwaan di Lingkungan Kementerian Keuangan.
a. Pegawai agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
tetap bekerja secara optimal sesuai ketentuan jam kerja yang berlaku.
b. Pegawai agar senantiasa menjunjung tinggi sikap toleransi, saling menghormati dan
menghargai keberagaman baik pada kegiatan keagamaan (misalnya ceramah, webinar, atau
kegiatan sejenisnya) maupun dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.
4

F. Penutup
1. Penetapan tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriah mengacu pada Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia.
2. Seluruh pegawai agar melaksanakan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran ini
dengan itikad baik yang berlandaskan nilai-nilai Kementerian Keuangan.
3. Pimpinan unit dan atasan langsung agar melakukan pegawasan dan memberikan keteladanan
dalam melaksanakan ketentuan dalam Surat Edaran ini.
4. Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan ketentuan pada surat edaran
Menteri Keuangan lainnya yang tidak bertentangan dengan Surat Edaran ini tetap berlaku.

Demikian kami sampaikan, untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 April 2021

a.n. MENTERI KEUANGAN


SEKRETARIS JENDERAL

Ditandatangani secara elektronik


HERU PAMBUDI

Tembusan:
1. Menteri Keuangan
2. Wakil Menteri Keuangan

Anda mungkin juga menyukai