Artikel Ema Kusuma Wijakas Dakalos
Artikel Ema Kusuma Wijakas Dakalos
Email: Emmaalinggau2017@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji organoleptik terhadap mi basah
dengan penambahan kemangi sebagai bahan pengawet alami. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek dari penelitian ini adalah mi basah
yang dicampurkan dengan jus kemangi. Pengumpulan data dilakukan dengan uji
daya simpan melalui penyimpanan selama 5 hari (120 jam) dan uji organoleptik
yang dilakukan oleh 50 penelis. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif
dengan uji daya simpan mi basah dan uji organoleptik. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan bahwa perlakuan yang memiliki daya simpan paling
lama yaitu selama 5 hari (120 jam) pada perlakuan P3 yang menggunakan jus
kemangi sebanyak 100 mL dan daya simpan terendah pada perlakuan P0
(Kontrol) selama 2 hari (48 jam). Hasil uji organoleptik yang paling banyak
disukai yaitu pada mi basah P1 dengan tambahan jus kemangi sebanyak 50 mL
sedangkan yang paling rendah disukai yaitu pada mi basah P3. Mi basah yang
paling banyak disukai pada perlakuan P2 dengan penambahan jus kemangi 50 mL
sedangkan yang paling tidak disukai pada mi basah P3 dengan jus kemangi 100
mL dan P4 mi yang mengandung formalin bertahan selama 3 hari (72 jam) pada
mi mengeluarkan bau mengengat, tetapi tidak ditumbuhi oleh jamur.
A. PENDAHULUAN
dan sayuran banyak mengandung sumber vitamin dan mineral yang baik bagi
tubuh, selain itu buah dan sayuran juga memiliki nilai gizi dan nongizi,
kandungan gizi dan nongizi pada buah dan sayur sangat berperan penting
dalam menujang kesehatan. Kandungan gizi dan nongizi dalam buah dan
Buah dan sayur juga dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan dan
makanan dapat mengalami perubahan baik dari segi rasa dan penampilan,
dalam memilih makanan yang bergizi, salah satu makanan yang banyak
gemari oleh masyarakat yang mudah dalam penyajiannya yaitu mi, karena mi
dapat disajikan dengan praktis dan tidak membutuhkna waktu lama dalam
setelah pemotongan dan sebelum dipasarkan kadar air yang cukup tinggi 35-60
1
3
Bahan baku utama pembuatan mi basah yaitu tepung terigu, selain itu
pengawet berupa bahan kimia seperti boraks dan formalin yang berfungsi
dan jamur, jika makanan mengandung boraks dan formalin dalam jumlah
Oleh karena itu, untuk menekan pertumbuhan mikroba yaitu dengan alternatif
(Astawan, 2006:2).
daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun
lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu
bumbu dari pepes, sebagai lalapan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun,
dan sambal untuk menemani ikan goreng. Serta dapat juga digunakan sebagai
rutin, tanin, seng dan adaptogen, selain itu kemangi juga mengandung
komponen non gizi seperti flavonoid, arginin, anetol, boron, dan minyak atsiri
minyak atsiri, flavonoid, dan betakaroten yang ada pada daun kemangi dapat
4
pemanfaatkan kemangi pada mi basah dapat diolah menjadi jus. Jus merupakan
salah satu cara pengelohan buah dan sayuran yang menghasilkan olahan yang
enak. Cepat, praktis, mudah, murah dan lebih bergizi karena kandungan nutrisi
nutrisi yang penuh manfaat. Jus berfungsi untuk membangun jaringan dan
B. LANDASAN TEORI
harum yang khas. Aroma harum tersebut berasal dari kandungan minyak
rendemen minyak sekitar 0,08-0,38% dengan bahan aktif utama eugenol (1-
2012:9-10).
dan eugenol, argirin, anetol, boron, dan minyak atsiri. Minyak atsiri mudah
kemangi mampu mencegah masuknya bakteri, virus atau jamur yang dapat
membantu relaksi otot polos, memperkuat daya tahan hidup sperma, dan
gula darah, anti hepatitis, memiliki efek diuretik, mencegah bau badan,
2. Mi
dan dimasak dalam air mendidih. Mi merupakan salah satu jenis makanan
(Aprilianti, 2009:2).
maupun hewani.
3. Uji Organoleptik
mata, telinga, indra pencicip, indra pembau, dan indra perabaan atau
tusukan), bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna) dan sifat kimia (bau,
terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, panel konsumen, dan panel anak-
C. PROSEDUR PENELITIAN
Daun kemangi yang diperoleh dari pasar satelit dengan berat 100
gram atau sekitar 2 ikat daun kemangi, kemangi yang sudah di beli
lau dipisahkan daun dengan tangkai kemudian cuci dengan air yang
untuk memisahkan ampas dan sari dari daun kemangi lalu jus
2) Pembuatan Mi Basah
sendok teh, ½ telur, minyak 4 sendok teh, dan air 100 mL. lalu
2006:21-24).
ditetskan tes kit Gent A sebanyak 4 tetes dan Gent B 4 tetes lalu di
D. Analisis Data
Data organoleptik meliputi warna, tekstur, aroma dan rasa yang di uji
melalui uji organoleptik oleh peneliti, di data dalam bentuk tabel untuk
masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.1 hasil daya simpan
mi selama 5 hari yang diamati selama 24 jam sekali yaitu sebagai berikut.
100 mL) dapat bertahan selama 120 jam atau 5 hari, dan P4 (mi yang
1. Daya simpan
Daya simpan dilakukan pada hari senin tanggal 30 juli 2018 yang
diamati setiap 24 jam sekali. Hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat
pada tabel 4.1 yaitu hasil daya simpan mi basah dengan daya simpan
terendah selama 2 hari (48 jam) yang terdapat pada perlakuan P0 (kontrol)
10
adonan mi basah. Pada hari ke 2 (48 jam) mulai tumbuh jamur. Kerusakan
mi basah ini disebabkan kadar air yang cukup tinggi 25% yang
kenyal, tidak mudah putus, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25
ºC, dan dapat bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es 10 ºC
(Himawan, 2009:24). Daya simpan sedang selama 3 hari (72 jam) terdapat
tes kit terjadi perubahan warna ungu dan memiliki daya simpan sekitar 3
hari (72 jam), tetapi mi tidak ditumbuhi jamur dan hanya mengeluarkan
bau mengengat, hal ini dikarenakan dalam larutan formalin terdapat zat
jus kemangi sebanyak 75 mL. Daya simpan tertinggi selama 5 hari (120
terhambat oleh kandungan zat minyak atsiri dan flavonoid yang terdapat
2. Uji Organoleptik
jus kemangi 100 mL berwarna hijau, aroma menyengat, tekstur kenyal dan
a. Daya terima
yang dibuat dari penambahan jus kemangi. Nilai yang tertinggi yang
G. Simpulan
pada empat perlakuan dengan tiga kali pengulangan. Dapat disimpulkan bahwa
daya simpan mi basah yang paling lama pada perlakuan P3 selama 5 hari (120
jam) dengan menggunakan jus kemangi 100 mL dengan suhu rungan (±20-
25°C) dan mi basah dengan daya simpan paling cepat pada perlakuan P0
(kontrol) selama 2 hari (48 jam). Mi basah yang paling banyak disukai pada
tidak disukai pada mi basah P3 dengan jus kemangi 100 mL dan P4 mi yang
DAFTAR PUSTAKA
Deviyanti, N., P., Dewi, N., E., dan Anggo, D., A. 2015. Efektivitas Daun
Kemangi (Ocimum santum L) sebagai Antibakteri pada Ikan Kembung
Lelaki (Rastelliger kanagurta) Selama Penyimpanan Dingin. Jurnal
Pengelahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 4 (30): 1.
Kariman, 2014. Bebas Penyakit dengan Tanaman Ajaib. Surakarta: Open Books.
Zahrah, D., Rianti., dan Wiraputri. 2017. Uji Organoleptik Mi Basah dengan
Penambahan Ubi Talas.Binus Business Review. 1 (2):150
Susanto, B, D. 2016. Jus Dahsyat Tumpas Penyakit Sehat & Awet Muda
.Yogyakarta: Cermerlang Publis.