ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahi bagaimana proses pelatihan
sumber daya manusia yang dilakukan Sinergi Foundation, bagaimana proses
pendidikan sumber daya manusia yang dilakukan Sinergi Foundation, bagaimana
proses pengembangan karir yang dilakukan Sinergi Foundation dalam upaya
meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan memakai pendekatan kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, proses pelatihan yang dilakukan berdasarkan
kepada hasil evaluasi tahunan Sinergi Foundation. Strategi yang dilakukan dalam
pelatihan dengan cara on the job, dan merokomendasikan karyawanya untuk
mengikuti pelatihan di luar lembaga. Selanjutnya, proses pendidikan karyawan
lebih dititik beratkan kepada pemahaman teoritik karyawan. Straregi yang
digunakan dengan cara mengadakan pendidikan di dalam lembaga dan
menyekolahkan karyawannya untuk mengikuti pendidikan di luar.
Pengembangan pada kualitas dan kuantitas karyawan, pimpinan mempunyai
kebijakan dan arahan terhadap seluruh karyawan yang ada di struktural untuk
memiliki konsep baru dengan tujuan agar setiap departemen mempunyai inovasi
tentang pengembangan departemennya.
Kata Kunci :Strategi Pengembangan; Sumber Daya Manusia; Kinerja Karyawan
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out how the process of human resource training conducted
by the Synergy Foundation, how the process of human resource education conducted by the
Synergy Foundation, how the career development process is carried out by the Sinergi
Foundation in an effort to improve the quality of employee performance. The method used in
this research is descriptive method, using a qualitative approach. Based on the results of the
study, the training process carried out was based on the results of the annual Sinergi
Foundation evaluation. Strategies carried out in training by on the job, and recommending their
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki organisasi atau lembaga pengelolaan
zakat, keberadaan organisasi tersebut di atur dalam Undang-undang Nomor 23
tahun 2011 tentang pengelolaan zakat yang di kelola oleh badan yang di bentuk
pemerintah atau lembaga yang di dirikan oleh masyarakat. Badan Amil Zakaat
Nasional (BAZNAS) Lembaga Amil Zakat (LAZ) daan Unit Pengumpul Zakat
(UPZ), semua penggiat zakat berharap implikasi dari terciptanya aturan ini bisa
memberikan ghirah lebih bukan dari sekedar kelembagaannya, melainkan
semangat masyarakat dalam membayar zakatnya sehingga terciptanya kehidupan
masyarakat yang lebih maslahat.
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi
perusahaan atau lembaga. Setiap manusia memiliki kemampuan, keahlian dan
kreativitas yang tidak sama. Kemampuan, keahlian dan kreativitas tidak akan
optimal jika tidak di asah dan dikembangkan dengan adanya pengembangan
sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu kegiatan yang
penting dalam perusahaan, dimana karyawan dan perusahaan bekerjasama secara
balance untuk eksistensi perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia bisa
dilakukan dalam beberapa bentuk, biasanya setiap perusahaan memiliki khas
yang berbeda sesuai situasi kondisi juga kebutuhan dari perusahaan tersebut. Hal
ini bias dilakukan dengan cara meningkatkan skill dengan pelatihan maupun
pembinaan, meningkatkan pengetahuan karyawan dengan cara pendidikan.
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha dengan tujuan
meningkatkan skill karyawan melalui pendidikan, pelatihan serta pengembangan
akhir guna menjalankan tugas sebagai karyawan dan memiliki siklus jangka
panjang. (Robert, 2002:54). Pengembangan sumber daya manusia bia sanya
dilaksanakan melalui program kerja pada bagian manajemen personalia atau juga
di sebut HRD (Human Resource Development) dalam perusahaan besar. Sedangkan
dalam perusahaan yang kecil, biasanya menrangkap dengan devisi yang lain.
Sinergi foundation adalah lembaga independen milik publik yang fokus
mendorong pengembangan kreatifitas dan inovasi social pemberdayaan berbasis
wakaf produktif dan ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah). Sinergi Foundation
LANDASAN TEORITIS
Teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini yaitu teori pengembangan sumber
daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha dengan
tujuan meningkatkan skill karyawan melalui pendidikan, pelatihan serta
pengembangan akhir guna menjalankan tugas sebagai karyawan dan memiliki
siklus jangka panjang. (Robert, 2002:54). Pengembangan sumber daya manusia
biasanya dilaksan (Robert 2001:45).
Pengembangan karyawan atau sumber daya manusia adalah proses
menyegarkan, mengembangkan dan meningkatkan, kemampuan, keterampialan,
bakat, minat dan prilaku karyawan. Dalam artian pengemangan sumber daya
manusia adalah proses untuk menyegarrkan dan mengembangakan kemampuan
karyawan dalam bekerja. kemudian juga akan dibekali dengan berbagai
keterampilan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Pengembangan sumber daya
manusia juga untuk menggali minat dan bakat karyawan yang sesungguhnya yang
masih terpendam serta untuk mengubah prilaku karyawan seperti yang
diinginkan perusahaan. (Kasmir, 2016:140).
Pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan pengetahuan
kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan yang lebih baik.pengemnagan sumber daya manusia berpijak pada
fakta bahwa individu pegawai membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan yang berkembang supaya ia dapat bekerja dengan baik.
pengembangn sumber daya manusia dapat diwujudkan melalui pendidikan,
pelatihan dan pengembangan karir.
Pendidikan secara singkat adalah proses pengembangan sumber daya
manusia yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan
pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh (Hasibuan, 2002:160).
Sedangkan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran atau
latihan bagi perananya di masa yang akan datang. Dari beberapa pengertian di
atas pendidikan adalah usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan
sumber daya manusia melalui pengajaran, bimbingan, atau latihan untuk
4 Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Volume 3, Nomor 2, 2018, 01-16
Strategi Pengembangan Sumber Daya ManusiaDalam Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan
lembaga harus dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia suatu lembaga.
(Wawancara 12 juni 2018).
Kedua metode pelatihan. Metode yang digunakan dalam pelatihan di
Sinergi Foundation dengan cara on the job dan off the job. On the job adalah suatu
metode yang dilakukan dengan cara karyawan bekerja langsung pada bidangnya
sekaligus karyawan tersebut mendapatkan pelatihan yang bentuknya praktek
ketika bekerja. Metode pelatihan On the Job biasanya diberikan karena kondisi
kebutuhan perusahaan mendesak.Pertimbangan lainya karena peserta pelatihan
dinilai sudah memiliki pengalaman tertentu, sehingga tinggal menyesuikan diri
dan memperdalam dengan pekerjaan yang baru (Kasmir 2016:138).
Off the job adalah suatu metode yang dilakukan diluar lembaga, dengan cara
merekomendasikan karyawan agar mengukti pelatihan yang diadan oleh lembaga
lain dalam artian di luar lemabga yang sesuai dengan kebututuhan karyawan dan
lembaga. (wawancara 13-14 Juni 2018)
Ketiga program pelatihan.Program pelatihan karyawan yang ada di Sinergi
Foundation dikelompokan menjadi beberapa bagian. Antara lain pelatihan yang
sifatnya mendasar dan pelatihan yang sifatnya lanjutan. Pelatihan yang sifatnya
mendasar adalah pelatihan yang di khususkan untuk karyawan baru dengan
kurun waktu selama tiga bulan pertama.Pelatihan dasar bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai lembaga dan juga budaya lempaga kepada karyawan dan
pelatihan tentang pengelolaan Wakaf dan ZIS (zakat, infaq, sedekah) tahap
pertama.
Pelatihan yang paling dasar yang dilakukan oleh Sinergi Foundation adalah
pelatihan internalisasi lembaga.Program pelatihan ini adalah program yang di
khususkan untuk karyawan yang baru dengan jangka waktu tiga bulan.Program
internalisasi lembaga bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai dan budaya
lembaga yang dapat diterapkan dalam kehidupanya individu.
Selanjutnya program pelatihan dasar yang dilakukan Sinergi Foundation
adalah pelatihan ZIS 1 (zakat, infaq, sedekah) dan pelatihan Wakaf 1.Pelatihan
ini menjadi pelatihan dasar di Sinergi Foundation.Karena Sinergi Foundation adalah
sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang WAFZIS (wakaf, zakat, Infaq,
sedekah).Secara otomatis pemahaman tentang pengelolaan WAFZIS harus
dikuasai oleh karyawan di sinegi foundation. (Wawancara 12 Juni 2013)
Untuk pelatihan yang sifatnya lanjutan dilaksanakan sesuai program
pelatihan yang dibutuhkan oleh masing masing departemen.Setiap departemen
mempunyai program pelatihanya masing-masing dan juga mengikut sertakan
karyawan untuk mengikuti pelatihan diluar lembaga.Hal ini dilakukan untuk
menjungkan kebutuhan karyawan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan.
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Volume 3, Nomor 2, 2018, 01-16 7
Program utama dalam pelatihan di Sinergi Foundation adalah pelatihan
tentang Wakaf dan ZIS yang memang dilakukan secara bertahap.Prorgarm ini
mempunyai ketentuan dan targetan tertentu.Program pelatihan Wakaf dan ZIS
ini adalah program yang wajib di ikuti oleh seluruh karyawan.Pelatihan Wakaf
dan ZIS ini sipatnya adalah program lanjutan dari program sebelumnya. Adapun
tahapan pelatihan ZIS yang ada di Sinergi Foundation antara lain:
Pertama, Pelatihan ZIS 1, pelatihan ini bertujuan karyawan dapat
memahami konsep dasar ZIS (Pengertian. Hukum, macam, Syarat, asnaf dan tata
cara). Indikator keberhasilan dari pelatihan ini adalah karyawan dapat
menjelaskan pengertian, hukum, macam, syarat, asnaf, dan tata cara ZIS. Materi
yang diberikan dalam pelatihan ini diantaranya: pengertian ZIS, hukum ZIS,
macam-macam ZIS, syarat ZIS, penerima ZIS, tata cara ZIS. Kedua, Pelatihan
ZIS 2, pelatihan ini bertujuan agar karyawan dapat mengerti dalam perhitungan
zakat. Indikator keberhasilan dalam pelatihan ini adalah karyawan dapat mengerti
dan memahami ketentuan perhitungan zakat.Pembahasan dalam pelatihan ini
diantaranya adaah penghitungan zakat maal, penghitungan zakat fitrah,
penghitungan rizak, penghitungan zakat penghasilan, penghitungan zakat ziroàh.
Ketiga, Pendalaman Undang-Undang Zakat, tujuan dari pelatihan ini karyawan
dapat mengerti dan memahami Undang-Undang tentang zakat. Indikator
keberhasilan dari pelatihan ini adalah karyawan dapat memahami dan
mengaplikasikan Undang-Undang tentang zakat.
Selanjutnya tahapan pelatihan Wakaf yang ada di Sinergi Foundation
diantaranya: Pertama, Pelatihan Wakaf 1, pelatuhan ini bertujuan karyawan dapat
mengerti dan memahami konsep wakaf. Indikator keberhasilan dari pelatihan ini
adalah karyawan dapat memahami dan menjelaskan konsep wakaf. Kedua,
Pelatihan Wakaf 2, pada tahapan pelatihan ini karyawan mulai memasuki ranah
praktis dalam pengeolaan wakaf. Pembahasan dalam pelatihan ini diantaranya
adalah: tata cara berwakaf, pengelolaan aset secara produktif, membangun
jaringan dan kemitraan, dan sukses story tentang wakaf produktif. Ketiga,
Pendalaman Undang-undang wakaf, tujuan dari pelatihan ini karyawan dapat
mengerti dan memahami undang-undang tentang wakaf.Indikator keberhasilan
dari pelatihan ini karyawan dapat memahami dan mengaplikasikan Undang-
Undang tentang wakaf.
Tidak hanya pelatihan tentang Wakaf dan ZIS, Sinergi Foundation juga
melakukan program pelatihan-pelatihan yang lainya yang menunjang bagi kinerja
karyawan dan merekomendasikan karyawanya untuk mengikuti program yang
diselenggarakan oleh lembaga lain. Program pelatihan yang diadakan adalah
pelatihan yang direkomendasikan tiap departemen yang tidak lepas dari hasil
evaluasi tahunan dan perkembangan zaman yang memang menjadi dasar utama
program pelatihan di Sinergi Foundation. Pelatihan pelatihan yang diadakan tidak
lepas dari proses pemenuhan kebutuhan karyawan tentang pekerjaan yang dia
8 Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Volume 3, Nomor 2, 2018, 01-16
Strategi Pengembangan Sumber Daya ManusiaDalam Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan
PENUTUP
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu kegiatan yang
penting di Sinergi Foundation, dimana karyawan dan lembaga bekerjasama secara
balance untuk eksistensi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan yang diwujudkan dalam
bentuk nyata, dengan cara: pelatihan, pendidikan dan pengembangan karir.
Lembaga harus memilih cara pengembangan yang sesuai dengan tujuan
perusahaan agar hasilnya mencapai sasaran. Potensi setiap karyawan harus
diketahui oleh lembaga sebelum melakukan proses pengembangan.
Dari sekian banyak pembahasan yang telah di paparkan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: pertama program pelatihan didasarkan kepada kepada
hasil evaluasi tahunan yang dilakukan Sinergi Foundation. Dari evaluasi tahunan
ini dapat dilihat kemampuan dan kualitas kinerja karyawan selama satu tahun
bekerja dan juga kebutuh pelatihan karyawan untuk menunjang kerja karyawan
tersebut. Metode yang digunakan dalam pelatihan di Sinergi Foundation dengan
cara on the job dan off the job. On the job adalah suatu metode yang dilakukan
dengan cara karyawan bekerja langsung pada bidangnya sekaligus dia
mendapatkan pelatihan yang bentuknya peraktek ketika bekerja. Pelatihan
karyawan yang ada di Sinergi Foundation dikelompokan menjadi beberapa bagian,
Antara lain pelatihan yang sifatnya mendasar dan pelatihan yang sifatnya
lanjutan. Kedua Proses Pendidikan lebih di titik beratkan kepada pemahaman
teoritik karyawan. Metode pendidikan karyawan yang digunakan Sinergi
Foundation dengan cara mengadakn pendidikan didalam lembaga dan
menyekolahkan atau merekomendasikan karyawannya untuk mengikuti
pendidikan diluar. Evaluasi program pendidikan yang dilakukan Sinergi
Foundation dengan memberikan tes pemahaman tentang pembahasan tema
pendidikan sebelum dan sesudah pendidikan.Ketiga Proses pengembanagn karir
di Sinergi Foundation dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas sorang
karyawan.Kualitas adalah suatu prestasi karyawan yang diukur dari hasil kerja
yang di capai oleh karyawan.Sedangkan faktor kuantitas bisa dilihat dari seberapa
lama karyawan bekerja di Sinergi Foundation. Dalam pelaksanaan pengembangan
karir, di Sinergi Foundation pimpinan mempunyai kebijakan dan arahan terhadap
seluruh departemen yang ada di struktural Sinergi Foundation untuk mempunyai
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara A.P. A.A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung.: PT.
Remaja Rosdakarya.
Hassan, Z., Ghafar, MNA., & Mokhtar, M. (2013). Pengembangan Sumber Daya
Manusia: Studi Kasus Universitas Negeri di Malaysia. Jurnal Pendidikan
Karakter Edisi Februari, 3(1), 102-109
Handoko T H, (2011).Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok: PT.
Rajagrafindo Persada.
Kusnawan, Aep (2008). Konsep Manajemen Pelatihan Dakwah dalam Ilmu
Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 4(12), 335-335.
Hasibuan, M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta.: PT. Bumi Aksara.
Priansa, D.J. (2014). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung:
Alfabeta.
Robert, M. L dan Jackson. J.H. (2002).Manajement Resosuse: Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Selembar Empat.
Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja.
Bandung. PT. Refika Aditama.
Yusanto I & Karbet, M. (2003). Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Jakarta:
Khairul Bayan.