Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

MODEL PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA FRIEDMAN


DENGAN ANAK USIA REMAJA

Untuk Memehuni Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Lanjut


Dosen Pengampu: Meivi S,S.Kp., M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Kelompok 3
DIAS MARDIANTO
NPM 215120062
DILIANI
NPM 215120007
ELINA SITUMORANG
NPM 215220001
YEREMIA MANIBUY
NPM 215120054

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


JENDERAL ACHMAD YANICIMAHI
ILMU KEPERAWATAN (S-2)
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan Rahmat serta
Hidayah-Nya kami Kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul model
pengkajian keperawatan keluarga Freedman dengan anak usia remaja ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas Lanjut di Magister Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani
Cimahi. Kelompok menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih belum sempurna, hal
ini dikarenakan keterbatas dan kemampuan yang kami miliki, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan tugas
ini.
Akhir kata makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok 3 khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi kebaikan dan
menjadikan pahala bagi semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini
hingga selesai.

Cimahi, Maret 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................2

D. Manfaat...........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3

A. Pengertian .......................................................................................................................3

B. Tahap-tahap perkembangan keluarga.............................................................................5

C. Tujuan...........................................................................................................................15

D. konsep pengkajian asuhan keperawatan keluarga Freadman........................................15

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................20

A. Pengkajian.....................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak
pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20
tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga
adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan
yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan  tahap yang paling sulit. Karena orang tua
melepas otoritas dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus
mempunyai otoritas sendiri  yang berkaitan dengan peran dan fungsinya.
Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua
perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan
perselisihan sehingga  hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja
yang dilakukan oleh perawat  untuk mengelola stressor yang mungkin timbul
dan bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga
mampu secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali
dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu tampil
sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan
seluruh fungsi keluarga dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini adalah bagimanakah model pengkajian keperawatan keluarga
dengan anak usia remaja ?

3
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Untuk memahami pengertian keluarga dengan anak remaja ?


2. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap perkembangan keluarga
3. Untuk memahami tujuan perawatan keluarga ?
4. Untuk memahami apa pinsip perawatan kesehatan keluarga ?     
5. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam perawatan keluarga?
6. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian keperawatan keluarga friedman
dengan anak usia remaja ?

D. Manfaat

Makalah ini berguna untuk memberikan penjelasan pengkajian


keperawatan keluarga friedman sehingga dapat meningkatkan kualitas
perawatan dan memberikan hasil yang terbaik dari asuhan keperawatan yang
diberikan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai
pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia
19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga
adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.

B. Tahap perkembangan Keluarga


Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu :
1. Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan
keluarga tahap ini antara lain :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Menerapkan tujuan bersama
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
d. Persiapan menjadi orang tua

2. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan


Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
a. Adaptasi perubahan anggota keluarga

5
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan
c. Membagi peran dan tanggung jawab
d. Menata ruang untuk anak
e. Mengatur biaya untuk anak

3. Keluarga dengan anak pra sekolah


Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan anak pra
sekolah antara lain :
a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
b. Membantu anak bersosialisasi
c. Pembagian waktu untuk anak
d. Menstimulasi tumbuh kembang anak

4. Keluarga dengan anak usia sekolah


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a. Membantu sosialisasi anak terhadaplingkungan luar
b. Menyediakan aktifitas untuk anak
c. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
d. Memenuhi kebutuhan anak

5. Keluarga dengan anak remaja


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a. Pengembangan terhadap remaja
b. Memelihara komunikasi terbuka
c. Memelihara hubungan dalam keluarga
d. Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi

6. Keluarga dengan anak dewasa


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya
b. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
c. Menata kembali keluarga

6
d. Menjadi contoh bagi anak anaknya

7. Keluarga usia pertengahan


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a. Memulihkan hubungan antara generasi tua muda
b. Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga
c. Keakrapan dengan pasangan
d. Persiapan masa tua

8. Keluarga lanjut usia


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a. Penyesuaian tahap masa pensiun
b. Merubah cara hidup
c. Menerima kematian pasangan
d. Mempersiapkan kematian

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga  dalam
meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status
kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara
produktif
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah  kesehatan yang dihadapi.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga  dalam  menanggulangi
masalah  kesehatan dasar dalam  keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan  keluarga dalam  mengambil keputusan yang
tepat.
d. Meningkatkan  kemampuan  keluarga  memberikan  asuhan  keperawatan  
terhadap  anggota keluarga  yang sakit.
e. Meningkatkan produktifitas  keluarga dalam  meningkatkan mutu
hidupnya.

7
D. Konsep pengkajian asuhan keperawatan keluarga Freadman
1. MENGIDENTIFIKASI DATA
Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan
dalam bagian ini.
a. Nama Keluarga
b. Alamat dan Telepon
c. Komposisi Keluarga: Penggunaan genogram keluarga dianjurkan (Lihat
gambar 8-1).
d. Tipe bentuk keluarga
e. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi):
Dalam menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan
untuk menentukan kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta
luasnya akulturasi.
1. Peryataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang
etnik (identifikasi diri)?
2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga
berbicara bahasa Inggris?
3. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke
berapa anggota keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status
imigrasi mereka) dan alasan keluarga berimigrasi?
4. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?
5. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik
bersifat homogen)?
6. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau
pendidikan (apakah aktivitas ini berada dalam kelompok
kebudayaan keluarga)?
7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?
8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?
9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau
“modern”?
10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial
keluarga (apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?
11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga.
Apakah keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam
praktik keperawatan kesehatan tradisional, atau memilikik
kepercayaan tradisional dalam isu keperawatan?
f. Identifikasi Religius
1. Apa agama keluarga?

8
2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik
religius mereka?
3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau
organisasi keagamaan lainnya?
4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?
5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam
kehidupan keluarga?
g. Status Kelas Sosial
1. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di
atas.
2. Status Ekonomi.
3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika
demikian, apa saja (dari mana)?
5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai?
Bagaiman cara keluarga melihat diri mereka sendiri dalam
mengelola keuangan?
h. Mobilitas Kelasa Sosial
2. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
i. Tahap perkembangan keluarga saat in.
j. Sejauh mana keluarga memenuhu tugas perkembangan yang sesuai
dengan tahap perkembangan saat ini.
k. Riwahat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat
perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau
yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, kehilangan, dll)
yang terjadi dalam kehidupan keluarga (gunakan genogram untuk
mengumpulkan data ini).
l. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan
masa silam dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua
mereka.
3. DATA LINGKUNGAN
Data lingkungan keluarga meliputi seluruh alam kehidupan keluarga-mulai
dari pertimbangan area yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga
komunitas yang lebih besar tempat keluarga tinggal.
m. Karakteristik Rumah
1. Uraikan tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll).
Apakah keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu,

9
ruang tidur, dll), penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana
ruang tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot?
Apakah pnenerangan, ventilasi, dan pemanas memadai (artifisial
atau panas matahari). Apakah lantai, tangga, pemagaran, dan
struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?
3. Di dapur, amati suplai air mnum sanitasi dan adekuasi lemari es?
4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya
sabun dan handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan handuk
yang sama?
5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
mamadai bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia
mereka, hubungan, dan kebutuhan khusus lainnya?
6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada
serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau
masalah sanitasi yang disebabkan adanya hewan peliharaan?
7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang
mungkin menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak
yang masih kecil?
8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman
menggunakan sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga
mengenai adejuasi privasi.
10. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
11. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
12. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan dengan pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga
menyadari keadekuatan rumah terhadap kebutuhan ini?
n. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
1. Apakah karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang
lebih besar?
Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).
Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan
industrial kecil, agraris) di lingkungan.
Kondisi hunian dan jalan (terpelihara, rusak, tidak terpelihara,
sedang dalam perbaikan).
Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll).
Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu linas?
Adanya dan jenis industri di lingkungan.
Apakah ada maslah polusi udara, suara, atau air?

10
2. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?
Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni.
Pekerjaan dan hobi keluarga
Kepadatan populasi
Perubahan demografi baru-baru ini di dalam komunitas/lingkungan.
3. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam
komunitas?
Fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).
Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat).
Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Pelayanan tempat suci otomatis untuk kebutuhan keluarga.
Tempat beribadah keluarga.
4. Bagaimana kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas
dan bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah
integrasi yang memengaruhi keluarga?
5. Fasilitas rekreasi.
6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat
mengakses pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak,
kesesuaian, waktu tempuh)?
7. Bagaimana insidens kejahatan di lingkungan dan komunitas?
Apakah hal ini merupakan masalah keamanan yang serius?
o. Mobilitas Geografis Keluarga
1. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
2. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?
3. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?
p. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas
1. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas
atau lembaga pelayanan apa yang dikenal di komunitas?
2. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan
atau fasilitas ini?
3. Apa pola teritorial dari keluarga-komunitas atau wilayah yang
sering dikunungi?
4. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan
dengan kebutuhannya, seperti tranportasi?
5. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi
yang memberi bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan
keluarga?
6. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?
4. STRUKTUR KELUARGA

11
q. Pola Komunikasi
1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau
rangkainan hubungan dari keluarga, seberapa sering komukasi
fungsional dan disfungsional digunakan? Buat dalam bentuk
diagram atau berikan contoh pola yang berulang. Seberapa tegas
dan jelas anggota keluarga mengutarakan kebutuhan dan perasaan
mereka?
Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan
kualifikasi dalam berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka
menghalangi umpan balik dan eksplorasi terhadap isu?
Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang
bersifat menghakimi saat berinteraksi?
Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang
bersifat menyerang?
Seberapa sering diskualifikasi digunakan?
2. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam
keluarga dan subsistem keluarga?
Seberapa sering pesan emosional disampaikan?
Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga?
Apakah emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau
keduanya?
3. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam, jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian
hubungan?
Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?
Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan
penting?
Apakah ada perantara?
Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan
anggota?
4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga
sesuai dengan konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan
nonverbal). Jika tidak, siapa yng menunjukkan ketidaksesuaian dan
pesan apa yang tidak sesuai?

12
5. Proses disfungsionl apa yang terlihat dalam pola komunikasi?
6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu
penting bagi kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?
7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi
keluarga:
 Konteks/situasi
 Tahap siklus kehidupan keluarga.
 Latar belakang kebudayaan keluarga.
 Perbedaan gender di dalam keluarga.
 Bentuk keluarga.
 Status sosioekonomi keluarga.
 Minibudaya keluarga yang unik.
r. Struktur Kekuasaan
Hasil akhir Kekuasaan
1. Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata
terakhir” atau “siapa yang menang”?
2. Seberapa penting keptutusan atau isu ini bagi keluarga?
Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:
Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan
bagaimana uang digunakan?
Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu
luang atau siapa teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat
tinggal?
Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Proses Pengambilan Keputusan
3. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat
keputusan di dalam keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini
digunakan (mis., konsesus: akomodasi/tawar-menawar;
kompromi/paksaan; de facto)? Dengan kata lain, bagaimana cara
keluarga membuat keputusan?
Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah
kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan
“tak-berdaya”; kekuasan referen; kekuasan ahli atau sumber; kekuasaan
penghargaan; kekuasaan memaksa; kekuasaan informasional (langsung
atau tidak langsung; kekuasaan efektif: dan kekuasaan manajemen
ketegangan.
4. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?

13
Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga
5. Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat
pengkaji meninterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan
kekuasaan keluarga dapat dikaji.
 Hierarki kekuatan keluarga.
 Tipe bentuk keluarga.
 Pembentukan koalisi.
 Jaringan komunikasi keluarga.
 Perbedaan gender.
 Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga.
 Faktor kebudayaan dan interpersonal.
 Kelas sosial.
Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga
6. Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas,
buat kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut
dapat termasuk keluarga dominansi isntri atau suami, anak, nenek,
dll; egalitarian-sinkratik atau otonomi; tanpa pemimpin atau kaotik
(kacau)! Kontinum kekuasaan keluarga dapat digunakan sebagai
suatu presentasi visual analisis Anda.
Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominasi ditemukan, siapa yang
dominan?
7. Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan
pertanyaan yang terbuka dan luas sering kali mengaburkan
(tanyakan kedua pasangan dan anak-anak jika mungkin), di bawah
ini diberikan beberapa contoh.
Siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat keputusan
tentang isu yang penting?
Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-
dasar kekuasaan)?
Siapa yang mengatur keluarga?
Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?
Siapa yang bisa menang jika ada ketidaksepakatan?
Pendapat siapa yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?
Apakah anggota keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat
dan siapa yang membuat keputusan tersebut (y.i., struktur
kekuasaan saat ini)?
s. Struktur Peran
Struktur Peran Formal

14
1. Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota
keluarga? Uraikan bagaimana anggota keluarga melakukan peran-
peran formal mereka.
2. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan
anggota keluarga? Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau
konflik peran?
3. Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran
terhormat mereka?
4. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?
Struktur Peran Informal
5. Peran informal atau peran samr apa yang terdapat di keluarga?
Siapa yang menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran
tersebut dijalankan? Apakah anggota keluarga secara samar
menjalankan peran yang berbeda dari posisi mereka yang dituntut
keluarga untuk mereka mainkan?
6. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran
samar atau informal?
7. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau
anggota keluarga dalam jangka waktu yang lama?
8. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?
Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)
9. Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota
keluarga dalam kehidupan awalnya, siapa yang memberikan
perasaan dan nilai-nilai tentang pertumbuhan , pengalaman baru,
peran, dan teknik komunikasi?
10. Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi
pasangan dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai
pasangan pernikahan, sperti apakah mereka itu?
11. Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang
menjalankan peran ini di dalam generasi yang sebelumnya?
Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran
12. Pengeruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang kelas sosial
memengaruhi struktur peran informal dan formal di dalam
keluarga?
13. Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga
dipengaruhi oleh latar belakang keluarga agama dan etnik?
14. Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah
perilaku peran anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap
perkembangan?

15
15. Peristiwa situasional: Perubahan dalam siklus kesehatan anggota
keluarga. Bagaimana masalah kesehatan memengaruhi peran
keluarga? Realokasi peran/tugas apa yang telah dilakukan?
Bagaimana anggota keluarga yang telah menerima pern-peran baru
menyesuaikan diri? Apakah ada bukti tentang stres atau konflik
akibat peran? Bagaimana anggota keluarga dengan masalah
kesehatan bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran?
t. Nilai Keluarga
1. Penggunaan metode “perbandingan” dan “membedakan”
memberikan kesan (dengan nilai dari kebudayaan yang dominan
dan kelompok rujukan keluarga-kelompok etnik yang diidentifikasi
mereka-atau keduanya).
Produktivitas/Pencapaian Individu.
Idividualisme
Meterialisme/etika konsumsi
Etika kerja
Pendidikan
Persamaan
Kemajuan dan penugasan lingkungan.
Orientasi masa depan
Efisiensi, keteraturan, dan kepraktisan
Rasionalitas
Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan
Perbedaan dalam Sistem Nilai
2. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok
rujukan keluarga dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem
pendidikan dan perawatan/pelayanan kesehatan serta komunitas
yang lebih luas?
3. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-
masing anggota keluarga?
Nilai Keluarga
4. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga?
(Urutkan dari nilai keluarga yang paling penting).
5. Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?
6. Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?
7. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat
akulturasi, perbedaan generasi, letak geografis (rural, urutan,
suburban) keluarga memengaruhi nilai-nilai keluarga?

16
8. Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan
keluarga?
5. FUNGSI KELUARGA
u. Fungsi Afektif
Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi
1. Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
2. Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara
lingkungan hubungan keluarga?
Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?
Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
3. Apakah identifikasi saru sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak
ada? (penyataan empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman,
dan kesulitan anggota keluarga lainnya, semuanya ditunjukkan).
Untuk menjawab pertanyaan no. 21.1, 21.2, dan 21.3, diagram
pelekatan sangat membantu.
Keterpisahan dan Keterkaitan
4. Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan
keterikatan?
Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan
memelihara keterkaitan?
Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan
dan apakah kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan
setiap anggota keluarga?
Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
5. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain
dalam keluarga
Apakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan dan
persoalan anak-anak serta pasangan mereka?
Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang
berkaitan dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?
6. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota
dihormati oleh anggota keluarga yang lain?
Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati
(apakah mereka menunjukkan saling menghormati)?
Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan
dari setiap individu?
7. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah
dipenuhi oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional
(mencurahkan masalah) keluarga? Untuk pertanyaan no. 21.5, 21.6,

17
dan 21.7 menunjukkan bahwa daftar anggota keluarga juga
mencakup kebutuhan mereka seperti yang dipersepsikan oleh
anggota keluarga) dan sejauh mana kebutuhan ini dipenuhi oleh
anggota keluarga.
v. Fungsional Sosialisasi
1. Kaji praktik keluarga dalam membesarkan anak dalam isu berikut.
 Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan, dan
hukuman.
 Otonomi dan ketergantungan.
 Memberi dan menerima cinta.
 Latihan perilaku yang sesuai dengan usia (perkembangan
fisik, sosial, emosional, bahasa, dan intelektual).
2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk
sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?
3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan
anak atau fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama?
Jika demikian, bagaimana hal ini diatur?
4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?
5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam
membesarkan anak?
6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?
7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah
membesarkan anak? Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan
keluarga berisiko?
8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain
anak-anak (sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah
peralatan permainan yang ada sesuai dengan usia anak?
w. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:
Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan?
Promosi/peningkatan kesehatan? Pencegahan?
Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga seperti
yang dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?
Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara
teratur? Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua
anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan
sangat beragm di antara anggota keluarga?
Apa tujuan kesehatan keluarga?
2. Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:

18
Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-
masing anggota keluarga? Tanda-tanda apa yang memberikan
kesan, dan siapa yang memutuskan?
Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan
gejala dan perubahan yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan
kepada anggota keluarga?
3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang
dirasa:
Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatanya saat ini?
Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?
Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka
rentan
Apa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan
yang mereka lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang
tepat?
4. Praktik diet keluarga:
Apakah keluarga mengetahui tentang sumber makanan dari
paramida pedoman makanan?
Apakah diet keluarga adekuat? (cacatan riwayat pola makan
keluarga selama tiga hari dianjurkan).
Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan,
belanja, dan persiapan makanan?
Bagaimana makanan disiapkan?
Berepa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
Apakah ada pembatasan anggaran makanan?
Penggunaan kupon makanan?
Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin
makanan?
Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam
makan?
Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan
kudapan?
5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:
Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?
Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status
kesehatan dan usia mereka?

19
Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur
dan memiliki cara-cara lain untuk istirahat selama sehari?
Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?
Di mana anggota kleuarga tidur?
6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:
Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan
olahraga secara teratur penting untuk kesehatan?
Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk
latihan?
Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda,
berenang, menari, tenis) yang dilakukan keluarga? Berapa kali?
Siapa yang mengikuti?
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga
membutuhkan energi yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah
anggota keluarga menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap
hari dalam melakukakan
7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta
tembakau di keluarga:
Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau
teh? (Kafein dan teobromin adalah stimulan).
Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau
obat penenang?
Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan
oleh anggota keluarga dirasakan sebagai masalah?
Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu
kapasitas untuk melakukan aktivitas yang biasa?
Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang
dijual bebas atau obat yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan
menggunakan kembali?
Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang
aman dan jauh dari jangkauan anak kecil?
8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:
Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status
kesehatannya?
Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?

20
Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang
sakit di rumah?
Bgaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang
berkaitan dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis
dan perawatan di rumah terhadap masalah kesehatan yang umum
dan sederhana?
Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di
rumah?
9. Tindakan pencegahan secara medis:
Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik
ketika berada dalam keadaan sehat?
Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran
dilakukan?
Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?
Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan
apakah anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida setiap
hari?
Apa kebiasaan higiene oral dalam keluarga yang berkaitan dengan
sikat gigi setelah makan?
Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?
Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional
yang bersifat preventif/pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan,
penyinaran dengan sinar X secara periodik, kebersihan, perbaikan,
dan untuk anak-anak, florida oral atau topikal?
10. Terapi komplementer dan alternatif:
Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang
digunakan oleh anggota keluarga?
Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini, dan atas alasan apa
mereka mengikuti praktik ini?
Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik ini
terhadap kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan
pelayanan berbasis medis lainnya?
11. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari
hubungan pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu,
saudara, dan generasi) selama tiga generasi?

21
Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu
dan sekarang-penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi,
stroke, kanker, gout, penyakit ginjal dan tiroid, asma, dan keadaan
alergi lainnya, penyakit darah, atau penyakit keturunan lainnya.
Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh
diri? Apakah terdapat penyakit keluarga yang berkaitan dengan
lingkungan?
12. Layanan perawatan kesehatan yang diterima:
Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi
perawatan kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?
Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan
memerhatikan semua kebutuhan kesehatan mereka?
13. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:
Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan
yang tersedia di dalam masyarakat?
Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang
diterima?
Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan
perawatan yang diterima dari penyedia pelayanan kesehatan?
Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan
kesehatan keluarga?
Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
14. Pelayanan kesehatan darurat:
Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat
memiliki pelayanan darurat?
Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat ini
tersedia, jika terjadi keadaan darurat?
Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di
mana pelayanan darurat terdekat (menurut kelayakan) baik untuk
anak-anak maupun anggota keluarga yang dewasa?
Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi
ambulans dan pelayanan paramedis?
Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?
15. Sumber pembayaran:
Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?
Apakah kaluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta,
Medicare, atau haruskah keluaga membayar penuh atau sebagaian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui
siapa yang layak mendapatkannya)?

22
Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian
pelayanan kesehatan oleh keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare,
Medicaid), apakah keluarga diinformasikan tentang pelayanan
preventif, peralatan medis tertentu, kunjungan rumah, dll?
16. Logistik untuk medapatkan perawatan:
Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai
fasilitas perawatan?
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah apa
yang timbul dalam hal jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke
fasilitas pelayanan kesehatan?
x. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga
Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga
1. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah
dialami oleh keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live
Event and Changes Scale sebagai contoh stresor yang penting.
Pertimbangkan kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?
2. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga
mampu menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-
hari? Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor
itu?
3. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?
Apakah realistik, penuh harapan. dilihat sebagai tantanga? Apakah
keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan
objektif terhadap situasi atau peristiwa yang penuh stres? Atau
apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di
atasi, atau sesuatu yang merusak?
Strategi Koping Keluarga
4. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami?
Strategi apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan
keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa? Apakah cara
kopng anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah saat ini?
Jika demikian, bagaimana?
5. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?
Mengandalkan kelompok keluarga
Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat
kohesivitas)
Fleksibilitas peran

23
Normalisasi
Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan
penilaian pasif
Pemecahan masalah bersama
Mendapatkan informasi dan pengetahuan
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
Menggunakan humor dan tawa
6. Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal
berikut?
Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
Menggunakan dukungan spiritual
Menggunakan sistem dukungan sosial
Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut,
baik genogram dan ecomap dianjurkan.
7. Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga
atau apakah keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-
tanda disfungsional seperti yang tercantum di bawah ini? Jika
demikian catat dan sejauh mana tanda tersebut digunakan?
Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau
homoseksual
Pengabaian anak
Adaptasi Keluarga
8. Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga? Apakah
stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
9. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer
perawat keluarga adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam
krisis) Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari
ketidakmampuan kronik menyelesaikan masalah (mis., apakah
keluarga terpajan krisis)?
Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu

24
10. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu,
akan sangat bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana
keluarga bereaksi terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi.
Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang
berguna, atau apakah tetap pada tingkat adaptasi yang sama, atau
menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?

BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN KELUARGA

Hari,tanggal : Kamis 25 maret 2021

1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. L
b. Umur : 42 Thn
c. Alamat : Jln . Pendidikan Jlr V Rt 20
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Suku Bangsa : Buton
g. Komposisi keluarga :

J Hub dg Pendidika
No Nama Umur Agama Pekerjaan
K Keluarga n
1 Ny. W P Istri 37 SD Islam IRT
2 An. C P Anak 14 SMP Islam Pelajar

25
h. Genogram 3 generasi

Keterangan :

: Laki –laki : laki-laki meninggal


: Perempuan :perempuan meningggal

: sakit
: Garis keturunan
: Tinggal serumah

Tn L adalah anak ke dua dari tiga bersaudara menikah dengan Ny W anak ke


tujuh dari delapan bersaudara. Tn L dan istri memiliki seorang anak perempuan.

26
dirumah Tn L tinggal dengan istri dan putrinya. Pada keluar Tn L dan Ny W
tidak ada Riwayat penyakit menular dan keturunan.

i. Tipe keluarga
Keluarga Tn. J adalah Tipe keluarga Inti dimana yang tinggal dalam satu rumah
terdiri dari suami ,istri dan anak.

j. Latar belakang Kebudayaan (Etnik)

Keluarga berasal dari suku buton. Saat ini Tn. L tinggal Bersama Istri dan anak
perempuannya. Tn L dan Ny S saat komunikasi sehari- hari biasa menggunakan
Bahasa Indonesia dan buton. Tapi say berkomunikasi dengan putrinya An. C
menggunakan Bahasa Indonesia.

k. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Tn. L adalah Islam sehingga nilai-nila yang
dianut adalah nilai-nilai keislaman. Tn. L dan kelaurganya rutin solat 5 waktu.
Ny W aktif mengikut pengajian di lingkungan sekitarnya. An. C semenjak
hatmil qur’an sudah tidak mengikuti kegiatan keagamaan lagi dilingkungannya.

l. Status Ekonomi keluarga


Tn. L bekerja sebagai seorang Wiraswasta , Tn L berjuakan Pakaian di Pasar
sentral. istrinya sebagai IRT, penghasilan Tn L tidak menentu . Penghasilan Tn
L kurang lebih Rp.5.000.000 – Rp.6.000.000 / bulan
m. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. J jarang berekreasi, hanya berekreasi 2 X dalam setahun saat
lebaran dan saat tahun baru. Kelaurga mengabisakan waktu kadang di Pulau
kampus biru atau ke permadian water park SP 3

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahapan perkembangan keluarga saat ini

27
Tahapan perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
remaja, karna anak pertama Tn L telah berusia 14 tahun.
b. Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Friedman, tugas perkembangan keluarga yang ditempuh adalah:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Seluruh anggota keluarga Tn. L dapat melakukan aktivitas secara mandiri
seperti memasak, pergi ketempat kerja, pergi kesekolah, dan lain-lain.
2) Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun
Penghasilan dari toko baju tergantung dari rame atau sepinya pasar. Jika
pasar sepi pembeli sangat mempengaruhi penghasilan Tn. L. untuk
mengimbanginya terkadan Tn L berjualan keliling kampung kelangganan-
langganannya.
3) Mempertahankan hubungan pernikahan
Keluarga Tn. L masih utuh karena masih dapat mempertahankan status
perkawinan
4) Pemeliharaan ikatan keluarga
Hubungan Tn. L, dan Ny. W dengan An. C terjalin dengan baik. Mereka
menjaga hubungan dengan komunikasi yang baik sesesama anggota
keluarga.

c. Riwayat keluarga inti


Tn L dan Ny. W dengan An. C sehat hanya memepunyai Riwayat penyakit
malaria pada tahun 2020.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn L tidak mengetahui adanya penyakit keturunan yang diderita dari garis
keturunan keatas .karena jarang control kesehatan di fasilitas kesehatan.

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah

28
1) Denah Rumah

Kamar 2 Kamar mandi

Dapur

Kamar 1

Ruang tamu dan ruang nonton

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


a) Penerangan
Keluarga Tn. L menggunakan penerangan listrik dari PLN yang menyala
dari pagi hingga malam hari, memanfaatkan jendela dan ventilasi rumah
untuk penerangan
b) Luas lantai
Lantai rumah keluarga Tn L adalah keramik
c) Ventilasi
Keluarga Tn L selalu membuka jendela dan pintu rumah dipagi hari .
d) Kebersihan.
Keadaan rumah keluarga Tn L tampak bersih dan terawat didalam rumah
dan halaman depan rumah.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pekarangan rumah
Pekarangan rumah dimanfaatkan untuk tempat bersantai dengan di
letekkan kursi depan rumah.

29
b) Sumber air minum
Sumber air minum keluarga Tn. L adalah air gallon yang dibeli dari depot
air,untuk memasak menggunakan air gallon. Drum penampungan air serta
untuk mandi dan mencuci menggunakan air dari sumur yang disedot
menggunakan mesin air.
c) Pembuangan sampah
Pembuangan sampah sementara berada di depan rumah jaraknya kurang
dari 5 meter.
d) Jamban
Kamar mandi berada didalam rumah.
e) Sanitasi
Sanitasi dirumah Tn L tampak bersih dan baik

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Disebelah kiri kanan rumah Tn.L terdapat rumah yang bersebelahan,
c. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn. L sudah berada di Timika sejak tahun 1999 dan sudah menempati
Rumah di jalan Pendidikan 10 tahun.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasa berkumpul pada malam hari sambil nonton TV dan makan
malam,interaksi dengan masyarakat dilakukan setiap hari,pada saat tertentu
menghadiri hajatan yang diseenggarakan salah satu warga. Dan isrti Tn L selalu
mengikuti pengajian rutin dimasjid yang diadakan setiap kamis ba’da magrib.
e. Sitem pendukung keluarga
Anggota keluarga berinteraksi dengan baik,jika ada masalah kesehatan yang
menimpa anggota keluarga selalu dibicarkan bersama untuk menyelesaikan
masalah,jika ada kesusahan keluarga lain dan tetangga membantu untuk
menyelesaikan.

30
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Masing- masing anggota keluarga dapat dengan bebas berkomunikasi satu sama
lainnya, tanpa perlu menunggu waktu tertentu. Dalam menghadapi suatu
masalah biasanya dilakukan semacam musyawara kecil sebelum memutuskan
suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan secara terbuka. Dalam keseharian
komunikasi antar keluarga menggunakan bahasa Indonesia dan buton

b. Struktur kekuatan
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Tn. L. Namun Tn. L juga
sering terlebih dahulu mendiskusikan dengan Ny W sebelum mengambil
keputusan.

c. Struktur peran formal dan informal


Dalam Keluarga Peran Tn.L berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga
mencari nafkah untuk membiayai keluarga.  Dan peran terhadap tanggung
jawabnya yang kurang dari Ny.W sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan
Ny W dengan pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau
tumbuh kembang anak sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan.,
sehingga berdampak terhadap perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian
dan kasih sayang.
d. Nilai dan norma
Keluarga Tn L menganut agama islam setiap hari menjalankan ibadah sesuai
keyakinan. Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan
yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga
dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi pedoman
dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk
mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan
baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak

31
menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang seharusnya
didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke dua
orangtuanya dalam pekerjaanya.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
b. Fungsi sosialisasi
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan keluarga Tn. L dan istri adalah SD dan anak SMP
2) Hubungan antar keluarga
Hubungan antar keluarga baik,terjalin dengan harmonis
3) Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga dan orang lain baik dan harmonis
4) Kegiatan organisasi social
Kegiatan sosial yang diikuti keluarga adalah pengajian.
c. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga sudah cukup memahami masalah-masalah Kesehatan pada keluarga.
An. C merupa remaja yang cukup memahami hal-hal terkait tidak boleh
merokok yang tidak bagus untuk Kesehatan, kehamilan hanya boleh bila sudah
menikah, pernikahan dini itu tidak baik dan tidak boleh pergaulan bebas karna
menurut An C bisa menimbulkan masalah dimana informasi-informasi ini
diperoleh dari TV, kakak kelas, dan Guru IPA. Hanya saja An. C belum pernah
mendengar tentang HIV/AIDS, hanya memahami narkotik ada UU dan
dilarang nanti di tangkap anggota kepolisian, belum memahami bahaya dari
narkotik itu sendiri.
Keluarga belum memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah
Kesehatan. Karena anggota keluarga cukup sehat. Keluarga juga belum
melakukan modifikasi lingkungan pada anggota keluaga dengan masalah
Kesehatan. Keluarga akan membawa anggota keluarga yang sakit kefasilitas

32
pelayanan Kesehatan. Tingkat ekonomi dan transportasi yang dimiliki Tn L
mencukupi untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan.
d. Fungsi Ekonomi
Penghasilan kelurga berasal dari Tn. L yang bekerja sebagai wiraswasta (toko
pakaian) di pasar irigasi. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
menggunakan kartu BPJS.
e. Fungsi reproduksi
Ny W dan Tn. L hanya memiliki satu anak remaja

6. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor yang di miliki
Stessor yang dirasakan keluarga yang dirasakan saat ini adalah karna Tn L dan
Ny. W bagaimana bisa mendidika An. C dengan baik dan mempunyai waktu
lebih untuk anaknya.
b. Kemampuan berespon terhadap stressor
Keluarga Tn. L mampu beradaptasi dengan situasi
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn L mau membuka diri untuk menerima masukan dalam mengatasi
masalah kesehatan mereka.

33
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengkajian merupakan data yang perlu dikaji pada proses perawatan keluarga
menurut friedman, meliputi data dasar keluarga, lingkungan keluarga, struktur
keluarga, fungsi keluarga dan fungsi perawatan Kesehatan.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1. Pertumbuhan Fisik:
a. Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
b. Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
c. Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi
tubuh memanjang
2. Sosial Emosional
a. Kemampuan bersosialisasi meningkat.
b. Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
c. Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh
kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi
konsep diri.
d. Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya
3. Bermain pada anak Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok
(keluar), misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik
atau TV serta dengan buku-buku.

34
a. Pola minat dan seks    
b. Minat pada perubahan
c. Suka lawan jenis

B. SARAN

Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga dibutuhkan


Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang keluarga kepada anak
remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang anak.Orang tua harus bisa
menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja agar tidak terjadi perselisihan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta

Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. EGC.
Jakarta.

Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Transkultural.


EGC: Jakarta

Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.

35

Anda mungkin juga menyukai