Anda di halaman 1dari 3

2021

ISIP4131/ SISTEM HUKUM INDONESIA

NAMA : MUH NUR ALIM


NIM : 043116908
PRODI : S1 ILMU HUKUM
Tugas.1

Dalam UU No 10 Tahun 2004, Tap MPR tidak dicantumkan lagi sebagai salah satu sumber
hukum, namun dalam UU No. 12 Tahun 2011 Tap MPR ditentukan lagi sebagai salah satu
sumber hukum.

Pertanyaan:

1. Berikan pendapat anda mengapa dalam UU No. 10 Tahun 2004, Ketetapan MPR tidak
dicantumkan sebagai salah satu sumber hukum?

2. Apa konsekuensi hukum dengan dicantumkannya kembali Ketetapan MPR sebagai salah
satu sumber hukum dalam UU No. 12 Tahun 2011?

Jawaban
1. Dalam ketiga jenis hierarki dan peraturan perundang – undangan, sumber hukum yang tertinggi
adalah Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini dikarenakan
Undang – Undang Dasar 1945 memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan
Negara (termuat dalam TAP MPR Nomor III/MPR/2000).

UUD 1945. Aturan mengenai hal tersebut tertuang dalam pasal 1 ketentuan aturan tambahan
amandemen ke-IV Undang –Undang Dasar 1945 yang berbunyi : “Majelis Permusyawaratan
Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk
diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003”.

Dalam Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
tidak termuat dalam tata urutan perundang – undangan. Karena dalam sistem kenegaraan
sesudah amandemen Undang – Undang Dasar 1945 MPR tidak mempunyai kewenangan untuk
mengeluarkan produk peraturan perundang – undangan. MPR hanya memiliki kewenangan
mengubah dan menetapkan terhadap peraturan – peraturan yang bersifat menetapkan
(beschikking) khususnya peraturan yang masih berlaku menurut TAP MPR Nomor
1/MPR/2003.KETETAPAN MPR

2. Namun Ketetapan MPR kembali dimunculkan pada Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011
menimbang bahwa dalam Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung
perkembangan kebutuhan masyarakat mengenai aturan pembentukan peraturan perundang –
undangan yang baik sehingga perlu diganti.
Penjelasan Pasal 22 UUD 1945 menegaskan bahwa pasal ini mengenai “noodverordeningsrecht”
Presiden. Aturan sebagai inti memang perlu diadakan agar keselamatan Negara dapat dijamin
oleh pemerintah dalam keadaan yang genting atau yang memaksa pemerintah untuk bertindak
lekas dan tepat. Meskipun demikian, pemerintah tidak akan terlepas dari pengawasan DPR.oleh
karena itu, peraturan pemerintah dalam hal ini, yang kekuatannya sama dengan undang – undang
harus disahkan pula oleh DPR. Dari penegasan penjelasan Pasal 22 UUD 1945 , dapat diketahui
bahwa kedudukan Perpu setingkat undang – undang dan berfungsi sebagai undang – undang
darurat (emergcy law). Dengan demikian, ketetapan MPR telah mengubah kedudukan Perpu
berada dibawah UU jelas bertentangan dengan UUD 1945. Oleh karena itu disempurnakan
kembali dalam UU Nomor 10 Tahun 2004. Berdasarkan TAP MPR Nomor III/MPR/2000
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang (perpu) dibuat oleh presiden dalam hal ikhwal
kegentingan yang memaksa (pasal 3 ayat 4). Perpu

Keputusan Presiden yang termasuk dalam Peraturan Perundang – undangan adalah yang bersifat
einmahlig, tidak mengikat umum, final, individual, nyata, dan sekali-selesai. Ini kurang tepat
karena Keppres bisa dauerhaftig. Norma perundang – undangan selalu bersifat umum, abstrak,
dan berlaku terus menerus. Sedangkan Peraturan Presiden sifatnya mengatur (regeling) dan
mengikat umum.Peraturan Presiden / Keputusan Presiden
Sebagai perbandingan antara TAP MPR Nomor III/MPR/2000, UU Nomor 10 Tahun 2004, dan UU
Nomor 12 Tahun 2011, Peraturan Daerah lebih dispesifikasikan menjadi Peraturan daerah
Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. (berdasarkan asas lex superior deregat lex
inferiori). Asas ketentuan hukum yang lebih tinggi mengalahkan hukum yang tingkatannya lebih
rendah).Peraturan Daerah
Untuk menampung perkembangan kebutuhan masyarakat mengenai aturan pembentukan
perundang – undangan yang baik, diperlukan perubahan – perubahan dari sumber hukum tata
perundang – undangan itu sendiri.Kesimpulan

Komparasi Jenis Hierarki dan Perundang – Undangan TAP MPR Nomor III/MPR/2000 Undang –
Undang Nomor 10 Tahun 2004 Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 UUD RI 1945 TAP MPR
RI Undang - Undang Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah UUD RI 1945
UU/Perpu Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden UUD RI 1945 TAP MPR RI UU/Perpu
Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Perda Provinsi Peraturan Daerah Perda Kab/Kota
Perpu

Anda mungkin juga menyukai