BAB I
PENDAHULUAN
Water intake adalah bagian dari Balance of Plant ( alat bantu) PLTGU yang
mempunyai fungsi utama menyuplai air laut sebagai media pendingin untuk proses
kondensasi di kondensor. Untuk masing-masing blok steam turbin terdapat dua buah pompa
MCWP ( Main Cooling Water Pump). Disamping itu, water intake juga berfungsi untuk
menyuplai air laut sebagai media pendingin di CCW (Closed Cooling Water), ke desaltination
plant sebagai bahan baku air tawar dan ke chlorination plant sebagai bahan baku pembuat
Natrium Hypoclorida (NaOCl).
Di Water Intake Plant terdapat empat buah kanal sebagai saluran masuk air laut dan
masing-masing kanal terdapat satu buah MCWP untuk memompakan air laut ke kondensor
dan CCW. Sedangkan untuk memompakan air ke desaltination plant dan chlorination plant
menggunakan DSWP( Desalintaion Sea Water Pump) yang terdapat di kanal 1B dan 2A.
Air laut yang di gunakan diambil dari sungai kali japat. Air laut yang terhisap pompa
bercampur banyak sampah yang berasal dari limbah rumah tangga dari warga DKI Jakarta.
Apabila ada kapal melintas, maka air laut tersebut akan bercampur dengan lumpur sehingga
akan mengganggu operasional dari peralatan yang ada di Water Intake Plant.
Air Laut yang masuk ke kanal, akan disaring dengan Bar screen dan Travelling screen.
Sehingga setelah melawati saringan tersebut diharapkan ait laut akan bersih dari sampah.
Circulating water sistem terdiri dari 4 set CWP, 7 set butterfly valve, pipa header, screen
equipment dan sistem piping.
1
Water Intake
BAB II
DATA PERALATAN
II.1 Pompa
2
Water Intake
Poles : 20
Space heater
Tegangan/phasa : 220 v/1Ø
Daya : 800 w
B. Booster Pump
Booster pump berfungsi untuk memompakan air laut yang digunakan untuk sealing
pompa dan cooling pelumas untuk bearing MCWP. Suction booster pump dari discharge
MCWP. Untuk masing-masing MCWP terdapat satu buah Booster Pump. Apabila air laut
kotor dan ada gangguan atau pekerjaan di salah satu booster pump, untuk backup sealing
dan cooling MCWP menggunakan air servis atau Booster Pump spare.
Spesifikasi :
KKS
1A : 19PAC10AP011
1B : 19PAC20AP011
2A : 29PAC10AP011
2B : 29PAC20AP011
Jenis pompa : Centrifugal
Daya : 0,75 kW
Putaran : 2850 rpm
Head : 18 m
Capacity : 0.1 m3/min
Poles :2
Freq. : 50 Hz
Tegangan : 380 V
Arus : 1.75 A
3
Water Intake
4
Water Intake
II.2 Saringan
A. Travelling Screen
5
Water Intake
Travelling screen (saringan putar) berfungsi untuk menyaring sampah-sampah yang lolos
dari bar screen yang ikut bersama air laut. Masing-masing kanal terdapat 1 buah travelling
screen.
Spesifikasi :
KKS :
1A : 19PAA10AT002
1B : 19PAA20AT002
2A : 29PAA10AT002
2B : 29PAA20AT002
Type : Double flow type (out-in)
Jumlah : 4 sets
Lebar kanal : 2,800 m
Dalam kanal : 8,027 m
Kapasitas(per 1 screen) : 28.300 m3/h
Kecepatan operasi : 10 m/min & 5 m/min
Jumlah screen basket : 36 sets per screen
Motor
Daya : 15 kW/7.5 kW
Poles : 4 poles & 8 poles
Sumber daya : 380v AC/50 Hz/3 Ø
B. Barscreen
Barscreen adalah saringan pertama air laut yang berada di masing- masing kanal yang
berfungsi untuk menyaring sampah- sampah kasar yang ikut masuk bersama air laut.
Spesifikasi:
Lebar : 5 meter
Dalam : 6.475 meter
Sudut : 80 0 terhadap bidang horizontal
Bar pitch : 60 x 50 mm
6
Water Intake
Ukuran plat : 80 x 10 mm
Spesifikasi:
Car
7
Water Intake
8
Water Intake
BAB III
PENGOPERASIAN
N
o Nama Alat KKS Lokasi Status Check List Keterangan
Breaker
selektor
9
Water Intake
lokal
10
Water Intake
B. Persiapan Pengoperasian
2. Suplai air pendingin siap, Jika flow pendingin kurang, seting pembukaan katup
manual.
C. Mode operasi
Mode operasi pompa adalah remote dan local dan masing-masing mode operasi
dapat di ubah dengan mengubah selector pada local panel.Untuk operasi dari lokal, pompa
di start dan stop dari PBS di local control panel dan untuk mode remote operasi di start dari
CCR
1. Pada mode operasi remote, perintah start CWP 1A dari procontrol system CCR,
katup suplay air pendingin open untuk sealing dan Cooling CWP
2. CWP start setelah katup air pendingin membuka selama 1 menit
3. Katup discharge butterfly valve akan mulai membuka setelah CWP operasi
selama 5 sampai 10 detik
4. Jika selama 40 detik discharge valve tidak membuka 25 %, CWP akan trip
5. Ketika discharge valve membuka 58 % katup akan berhenti beroperasi dan saat
yang sama Booster Pump start
6. Katup suplai air pendingin akan menutup setelah 10 detik Booster Pump operasi.
11
Water Intake
Operasi paralel:
1. CWP 1B di start paralel dengan CWP 1 A, prosesnya sama saat start 1 pompa
2. Untuk operasi 1 CWP saat HRSG operasi 1 unit, sedangkan untuk operasi paralel
apabila HRSG operasi 2 tau 3 unit.
3. Ketika CWP 1B operasi, discharge valve CWP 1A membuka dari 58 % ke 74 %
Normal stop(CWP 1A atau 1B) saat operasi paralel
1. Perintah Stop CWP 1B dari prokontrol system di CCR, discharge valve CWP 1B
mulai menutup, dan saat yang sama katup suplai air pendingin membuka dan
booster pump stop 10 detik kemudian.
2. Ketika discharge valve menutup penuh, CWP 1 B stop.
3. Katup suplai air pendingin akan menutup 1 menit setelah CWP stop
4. Setelah CWP 1B stop, discharge valve CWP 1A menutup menuju 58 %.
12
Water Intake
4. Suplai air pendingin menutup setelah 1 menit discharge valve menutup penuh
5. Discharge valve CWP yang lain menutup ke 58 %
a. Operasi manual, putar selector ke posisi manual dan katup siap untuk dioperasikan
manual dengan on dan off PBS dari local panel
b. Operasi auto, putar selector ke posisi auto dan katup siap dioperasikan bersama-
sama dengan CWP.
c. Mode operasi ½ discharge butterfly valve dapat diopearsikan dengan auto atau
manual. Operasi manual dengan menekan tombol PBS dilokal panel untuk open, stop
atau close. Untuk operasi auto dari sequence start atau stop CWP.Pembukaan katup
saat operasi pada posisi 100%.
d. Mode operasi A/B bypass butterfly valve remote dan auto. Operasi remote dari PBS
dari CCR dan pada operasi auto, katup akan membuka saat pressure low dan saat
pressure normal, maka katup akan kembali menutup.
13
Water Intake
E. Sistem Alarm
14
Water Intake
F. Trouble Shooting
Permasalahan dalam pengoperasian muncul dan disebabkan oleh beberapa
hal :
Jika permasalahan muncul , kita dapat cek kemungkinan penyebabnya dan dapat
menanggulanginya dengan cepat.
Penyebab:
15
Water Intake
16
Water Intake
Penanggulangan:
17
Water Intake
10. Apabila pressure tidak stabil, buka katup discharge secara perlahan-lahan untuk
menambah flow ke sistem
11. Cek kondisi perapat porosnya
12. Cek kondisi vibrasi dan suara dari pompa
13. Cek parameter pompa yang direkomendasikan
14. Jika pompa beroperasi tidak stabil, maka lakukan pengecekan hal-hal berikut:
- Kecepatan pompa
- Suction water level pompa
- Tekanan discharge pompa
- Flow discharge
- Suplai tegangan dan arus
- Vibrasi motor
- Temperature bearing motor
- Temperatur winding
- Flow air pendingin
- Delta tekanan pada saringan air pendingin
15. Tutup kembali katup manual air servis
B. Prosedur stop.
1. Buka katup manual air servis
2. Stop motor dari local panel atau dari HMI
3. Tutup kembali katup manual air servis dan putar selector cooling servis water ke
posisi auto.
4. Keluarkan breaker 6 kV jika diperlukan.
18
Water Intake
2. Untuk urutan start dan stop, prosesnya sama dengan urutan saat single start
D. Trouble Shooting
1. Motor tidak bisa distart:
Penyebab : Tidak ada suplai tegangan
Penaggulangan : Cek kondisi power suplai
2. Pompa akan di start , motor trip
Penyebab :setting Over load pada motor salah
Penanggulangan :normalkan kembali
Penyebab : Over load pada motor
Penanggulangan :cek nilai operasinya
Penyebab :pompa dan motor tidak sesuai
Penanggulangan :lepas kopling dan ganti sesuai dengan pasanganya
3. DP indicator high
Saat kita start DSWP, DP indicator hunting karena ada udara terjebak dalam pipa
sealing dan cooling. Dapat ditanggulangi dengan menutup katup in dan out DP
indicator.Setelah beroperasi normal, normalkan kembali katup tersebut. Jika belum
teratasi, buka baut diatas DP indikator untuk membuang udara terjebak.
19
Water Intake
A. Start up SWP
1. Cek kondisi motor, pompa, system piping, sistem cooling dan sealing dari air servis
2. Buka katup discharge pompa
3. Posisikan selector switch posisi manual
4. Start SWP dari PBS local panel atau dari HMI
5. Amati operasi dari SWP
B. Stop
C. Operasi Auto
1. Putar selektor untuk SWP ke posisi auto
2. SWP akan beroperasi berdasarkan diff. water level (>250 mm)
3. SWP akan stop auto 30 detik setelah travelling screen stop.
V. Travelling Screen
A. Operasi auto
20
Water Intake
1. Travelling screen akan start setelah diff. water level ≥250 mm dan setelah screen wash
pump start dan tekananya mencapai ≥ 3 kg/cm2
2. Jika diff. water level < 250 mm tetapi travelling screen sudah stop selama 8 jam, maka
travelling screen akan start auto
3. Untuk Stop auto, saat diff. water level < 250 mm dan setelah beroperasi 15 menit maka
travelling screen akan stop
4. Saat diff. water level ≥350 mm maka travelling screen akan beroperasi high speed dan
akan kembali ke low speed saat diff. water level >250 mm
B. Operasi manual.
2. Mengoperasikan travelling screen dengan terlebih dahulu menekan PBS jog kemudian
PBS start dari lokal panel atau HMI.
3. Apabila kondisi sampah banyak dan air laut kotor, operasikan travelling screen ke high
speed dengan mengubah selektor di lokal panel dengan di stop terlebih dahulu
travelling screenya.
4. Untuk stop travelling screen dengan menekan tombol stop pada lokal panel atau HMI.
Pencegahan : cek putaran poros penggerak dan beri grease pada rantai secara
continue
Buka katup pipa header untuk SWP sehingga SWP beroperasi pararel
21
Water Intake
A. Operasi Manual
Forward, backward atau stop car, dan naik, turun, buka, tutup rake dapat dioperasikan
dari panel lokal mechanical rack and car.
B. Operasi auto
Ubah selektor ke posisi auto dan one cycle start
22
Water Intake
23
Water Intake
Instruksi kerja saat terjadi kerusakan pada PLC dan motor butterfly valve :
A. PERSIAPAN OPERASI
1. Koordinasikan dengan supervisor operasi dan seksi pemeliharaan.
2. Siapkan SOP, WI dan Check list
3. Siapkan APD (Helmet, Safety shoes)
4. Siapkan personil minimal 3 orang(1 orang di local, 1 orang di control room WI dan
1 orang di breaker 6.3 kV)
5. Siapkan alat komunikasi (HT)
3. Setelah posisi katup mulai menutup ± 25 %, stop MCWP dari breaker 6.3 kV
( Jika proteksi MCWP dari Booster pump, maka untuk stop MCWP dapat di
lakukan dengan stop booster pump).
4. Lanjutkan proses penutupan katup menuju fully close, lepas KM2.
5. Stop booster pump dari breaker 380 v.
6. Tutup kembali katup manual air servis.
25