Anda di halaman 1dari 25

Water Intake

BAB I

PENDAHULUAN

Water intake adalah bagian dari Balance of Plant ( alat bantu) PLTGU yang
mempunyai fungsi utama menyuplai air laut sebagai media pendingin untuk proses
kondensasi di kondensor. Untuk masing-masing blok steam turbin terdapat dua buah pompa
MCWP ( Main Cooling Water Pump). Disamping itu, water intake juga berfungsi untuk
menyuplai air laut sebagai media pendingin di CCW (Closed Cooling Water), ke desaltination
plant sebagai bahan baku air tawar dan ke chlorination plant sebagai bahan baku pembuat
Natrium Hypoclorida (NaOCl).

Di Water Intake Plant terdapat empat buah kanal sebagai saluran masuk air laut dan
masing-masing kanal terdapat satu buah MCWP untuk memompakan air laut ke kondensor
dan CCW. Sedangkan untuk memompakan air ke desaltination plant dan chlorination plant
menggunakan DSWP( Desalintaion Sea Water Pump) yang terdapat di kanal 1B dan 2A.

Air laut yang di gunakan diambil dari sungai kali japat. Air laut yang terhisap pompa
bercampur banyak sampah yang berasal dari limbah rumah tangga dari warga DKI Jakarta.
Apabila ada kapal melintas, maka air laut tersebut akan bercampur dengan lumpur sehingga
akan mengganggu operasional dari peralatan yang ada di Water Intake Plant.

Air Laut yang masuk ke kanal, akan disaring dengan Bar screen dan Travelling screen.
Sehingga setelah melawati saringan tersebut diharapkan ait laut akan bersih dari sampah.
Circulating water sistem terdiri dari 4 set CWP, 7 set butterfly valve, pipa header, screen
equipment dan sistem piping.

1
Water Intake

BAB II

DATA PERALATAN

II.1 Pompa

A. MCWP ( MAIN COOLING WATER PUMP)


MCWP adalah pompa berfungsi untuk menyuplai air laut untuk proses kondensasi di
kondensor dan pendingin di CCW. Terdapat 4 buah MCWP untuk 2 blok Steam Turbin. 1 Blok
Steam turbin di suplai oleh dua buah MCWP.
Spesifikasi:
KKS:
1A : 19PAC10AP001
1B : 19PAC20AP001
2A : 29PAC10AP001
2B : 29PAC20AP001
Jenis pompa : Centrifugal
Liquid : Sea water
Quantity :4
Total Head : 8.3 m ; max : 17 m
Capacity : 26150 m3/h(max), 15700 m3/h (min)
Speed : 295 rpm
Temparature : 32 0C
Efisiensi pompa : 87.5 %
Power Factor : 0,67
Driver
Driver Output : 810 kW
Tegangan : 6 kV
Phase :3
Frequensi : 50 Hz
Arus : 125 Ampere

2
Water Intake

Poles : 20
Space heater
Tegangan/phasa : 220 v/1Ø
Daya : 800 w

B. Booster Pump
Booster pump berfungsi untuk memompakan air laut yang digunakan untuk sealing
pompa dan cooling pelumas untuk bearing MCWP. Suction booster pump dari discharge
MCWP. Untuk masing-masing MCWP terdapat satu buah Booster Pump. Apabila air laut
kotor dan ada gangguan atau pekerjaan di salah satu booster pump, untuk backup sealing
dan cooling MCWP menggunakan air servis atau Booster Pump spare.
Spesifikasi :
KKS
1A : 19PAC10AP011
1B : 19PAC20AP011
2A : 29PAC10AP011
2B : 29PAC20AP011
Jenis pompa : Centrifugal
Daya : 0,75 kW
Putaran : 2850 rpm
Head : 18 m
Capacity : 0.1 m3/min
Poles :2
Freq. : 50 Hz
Tegangan : 380 V
Arus : 1.75 A

3
Water Intake

C. DSWP (Desalination Sea Water Pump)


DSWP berfungsi memompakan air laut sebagai bahan baku air tawar ke Desalination
Plant dan sebagai bahan baku pembuatan NaOCl di Chlorination Plant. Terdapat dua buah
DSWP yang terpasang di kanal 1B dan 2A.
Spesifikasi:
KKS:
1A : 19GAF10AP001
2A : 29GAF10AP001
Jenis pompa : Centrifugal
Quantity :2
Liquid : Sea Water
Capacity : 624 m3/h
Total Head : 73 m
Performance
Speed : 1480 rpm
Eficiency : 77 %
Daya : 190 kW
Daya (Calcualtion) : 165 kW
Min Flow : 140 m3/h
Driver
Tegangan : 6 kV
Poles :4
Phase/Hz :3/50 Hz
Arus : 23.5 A
Space Heater
Tegangan/phase : 220 v/ 1Ø
Daya : 200 w

4
Water Intake

D. SWP (Screen Wash Pump)


SWP adalah pompa yang berfungsi untuk menyuplai air laut yang akan digunakan untuk
menyeprot sampah yang menempel di travelling screen. Tiap kanal terdapat satu SWP untuk
suplai air laut ke masing-masing travelling. Discharge dari SWP dapat dipararel ke discharge
SWP yang lain.
KKS
1A : 19PAA10AP001
1B : 19PAA20AP001
2A : 29PAA10AP001
2B : 29PAA20AP001
Type : Vertikal
Jumlah : 4 set
Kapasitas : 1.2 m3/min
Total Head : 45 m
Putaran : 1500 rpm
Efisiensi : 80 %
Motor
Type : Motor induksi 3 phasa
Tegangan : 380 v AC
Arus : 37 A
Freq/Poles : 50 Hz/4
Daya : 18.5 kW
Space heater
Daya : 60 w
Tegangan/phasa : 220 v/1 Ø

II.2 Saringan
A. Travelling Screen

5
Water Intake

Travelling screen (saringan putar) berfungsi untuk menyaring sampah-sampah yang lolos
dari bar screen yang ikut bersama air laut. Masing-masing kanal terdapat 1 buah travelling
screen.
Spesifikasi :
KKS :
1A : 19PAA10AT002
1B : 19PAA20AT002
2A : 29PAA10AT002
2B : 29PAA20AT002
Type : Double flow type (out-in)
Jumlah : 4 sets
Lebar kanal : 2,800 m
Dalam kanal : 8,027 m
Kapasitas(per 1 screen) : 28.300 m3/h
Kecepatan operasi : 10 m/min & 5 m/min
Jumlah screen basket : 36 sets per screen
Motor
Daya : 15 kW/7.5 kW
Poles : 4 poles & 8 poles
Sumber daya : 380v AC/50 Hz/3 Ø

B. Barscreen
Barscreen adalah saringan pertama air laut yang berada di masing- masing kanal yang
berfungsi untuk menyaring sampah- sampah kasar yang ikut masuk bersama air laut.
Spesifikasi:
Lebar : 5 meter
Dalam : 6.475 meter
Sudut : 80 0 terhadap bidang horizontal
Bar pitch : 60 x 50 mm

6
Water Intake

Ukuran plat : 80 x 10 mm

C. Mechanical rack and car


Berfungsi untuk mengambil sampah yang menempel di Barscreen.

Spesifikasi:

Rake and basket:

Kecepatan pengangkatan : ± 6m/min

Lebar basket : 2.66 m

Reduction ratio motor : 1/195

Output : 2.2 kW, 4 P

Car

Tipe : cyclo drive

Reduction ratio : 1/273

Output : 1.5 kw, 4 p

Tegangan : 380 VAC, 50 Hz, 3 Ø

II.3 Butterfly valve


Spesifikasi:
Jumlah : Ø2000 mm x 4 dan Ø2800 mm x 3
Max. press. : 1.9 kg/cm2
Max. kec. : 2.3 m/sec, 1.18 m/sec
Max flow rate : 26150 m3/h
Metode operasi elektrik dan manual

7
Water Intake

Waktu operasi : 85 sec dan 110 sec


Motor output : 5.2 kW dan 6.8 kW

II.4. Pipa Header


Spesifikasi:
Fluida : air laut
Desain Press. : 1.9 kg/cm2
Desain temp. : ambient temperature
Header : Ø 2800 mm

8
Water Intake

BAB III
PENGOPERASIAN

III.1 Main cooling Water pump


A. Pengecekan
1. Pastikan bahwa cooling water sistem sudah siap dioperasikan
2. Pastikan bahwa kondensor sudah siap dioperasikan
3. Pastikan bahwa sumber tegangan utama dan tegangan control sudah siap
3. Pastikan bahwa sistem penyaring sampah siap dioperasikan
5. Pastikan bahwa level air untuk suction MCWP siap dioperasikan
6. Pastikan bahwa air pendingin sudah siap menyuplai MCWP
7. Pastikan bahwa tidak ada alarm yang timbul untuk persyaratan operasi dari MCWP

Check list Start CWP

N
o Nama Alat KKS Lokasi Status Check List Keterangan

  Breaker          

1 Breaker CWP   CCR lt.1 on   6KV

2 Breaker Booster Pump   CR WI on   380 v

3 Breaker CWP discharge valve   CR WI on   381 v

4 Breaker 1/2 bypass valve   CR WI on   382 v

5 Breaker blok I/II discharge valve   CR WI on   383 v

  selektor          

6 Operation mode selector   intake local panel Remote    

7 CWP discharge butterfly valve   intake local panel Auto    

8 CWP 1/2 discharge butterfly valve   intake local panel Auto    

9 CWP A/B bypass butterfly valve   intake local panel Remote    

10 Booster pump   intake local panel Auto    

9
Water Intake

11 Cooling water supply valve   intake local panel Auto    

  lokal          

12 Media/air   lokal Standby    

13 Pelumas   lokal >60%    

14 Pessure Indikator   lokal Standby    

15 DP indikator   lokal Standby    

16 Strainer   lokal Standby    

17 Flow switch   lokal Standby    

18 Katup manual air servis   lokal Open    

19 Katup Inlet selenoid   lokal open    

20 Katup outlet selenoid   lokal open    

21 Katup bypass selenoid   lokal close    

22 Katup inlet flow switch   lokal open    

23 Katup outlet flow switch   lokal open    

24 Katup bypass flow switch   lokal close    

25 Katup suction booster pump   lokal open    

26 Katup inlet strainer   lokal open    

27 Katup outlet strainer   lokal open    

28 Katup inlet DP indikator   lokal open    

29 Katup outlet DP indikator   lokal Open    

30 Katup bypass DP indikator   lokal close    

31 Katup sealing CWP   lokal open    

32 Katup inlet cooler pelumas   lokal Open    

33 Katup outlet cooler pelumas   lokal Open    

34 CWP disharge valve   lokal standby    

35 CWP 1/2 discharge   lokal standby    

36 Sistem pemipaan air sealing   lokal      

10
Water Intake

             

37 CWP   CCR Siap    

B. Persiapan Pengoperasian

1. Semua Katup outlet pompa dalam posisi close.

2. Suplai air pendingin siap, Jika flow pendingin kurang, seting pembukaan katup
manual.

3. Katup venting udara utama dibuka.

4. Siapkan SOP, APD dan Check list.

C. Mode operasi

Mode operasi pompa adalah remote dan local dan masing-masing mode operasi
dapat di ubah dengan mengubah selector pada local panel.Untuk operasi dari lokal, pompa
di start dan stop dari PBS di local control panel dan untuk mode remote operasi di start dari
CCR

D. Proses Start dan Stop

Operasi satu dari dua pompa

1. Pada mode operasi remote, perintah start CWP 1A dari procontrol system CCR,
katup suplay air pendingin open untuk sealing dan Cooling CWP
2. CWP start setelah katup air pendingin membuka selama 1 menit
3. Katup discharge butterfly valve akan mulai membuka setelah CWP operasi
selama 5 sampai 10 detik
4. Jika selama 40 detik discharge valve tidak membuka 25 %, CWP akan trip
5. Ketika discharge valve membuka 58 % katup akan berhenti beroperasi dan saat
yang sama Booster Pump start
6. Katup suplai air pendingin akan menutup setelah 10 detik Booster Pump operasi.

11
Water Intake

Operasi paralel:

1. CWP 1B di start paralel dengan CWP 1 A, prosesnya sama saat start 1 pompa
2. Untuk operasi 1 CWP saat HRSG operasi 1 unit, sedangkan untuk operasi paralel
apabila HRSG operasi 2 tau 3 unit.
3. Ketika CWP 1B operasi, discharge valve CWP 1A membuka dari 58 % ke 74 %
Normal stop(CWP 1A atau 1B) saat operasi paralel
1. Perintah Stop CWP 1B dari prokontrol system di CCR, discharge valve CWP 1B
mulai menutup, dan saat yang sama katup suplai air pendingin membuka dan
booster pump stop 10 detik kemudian.
2. Ketika discharge valve menutup penuh, CWP 1 B stop.
3. Katup suplai air pendingin akan menutup 1 menit setelah CWP stop
4. Setelah CWP 1B stop, discharge valve CWP 1A menutup menuju 58 %.

Penyebab trip untuk CWP (1A atau 1B)

Berikut ini adalah penyebab trinya CWP:

Electrical Fault Overcurrent

CWP motor Winding Tem. High >140 0C

CWP motor Bearing Tem. High >95 0C

CWP motor Cooling Air Tem. High >90 0C

Cooling Water Flow low low low

DP strainer Diff. High high high

Dan saat yang sama:

1. Discharge valve mulai menutup


2. Katup suplai air pendingin membuka
3. Booster pump stop

12
Water Intake

4. Suplai air pendingin menutup setelah 1 menit discharge valve menutup penuh
5. Discharge valve CWP yang lain menutup ke 58 %

Operasi untuk Discharge Valve

a. Operasi manual, putar selector ke posisi manual dan katup siap untuk dioperasikan
manual dengan on dan off PBS dari local panel
b. Operasi auto, putar selector ke posisi auto dan katup siap dioperasikan bersama-
sama dengan CWP.
c. Mode operasi ½ discharge butterfly valve dapat diopearsikan dengan auto atau
manual. Operasi manual dengan menekan tombol PBS dilokal panel untuk open, stop
atau close. Untuk operasi auto dari sequence start atau stop CWP.Pembukaan katup
saat operasi pada posisi 100%.
d. Mode operasi A/B bypass butterfly valve remote dan auto. Operasi remote dari PBS
dari CCR dan pada operasi auto, katup akan membuka saat pressure low dan saat
pressure normal, maka katup akan kembali menutup.

13
Water Intake

E. Sistem Alarm

No Alarm Set point


0
1 Cooling Temperatur High 85 C
2 Electrical Fault -
3 Winding Temperatur High 1300C
4 Cooling water flow low
5 Booster pump electrical fault -
6 Bearing temperature high 95 0C
7 Discharge Butterfly Valve 25% open Fault <25 %
8 Cooling water control sinyal -
9 Cooling air temperature high high 90 0C
10 Cooling water strainer Diff. press. High high 0.55 kgf/cm2

14
Water Intake

F. Trouble Shooting
Permasalahan dalam pengoperasian muncul dan disebabkan oleh beberapa
hal :

F.1 Berdasarkan manual book

Jika permasalahan muncul , kita dapat cek kemungkinan penyebabnya dan dapat
menanggulanginya dengan cepat.

Trouble Penyebab yang mungkin


Pompa gagal memompakan setelah 1,3,5,6,10,12,14,15,22
start-up
Pompa stop memompa setelah start-up 2,10,12,14,15,22
Temperatur pompa lebih dan atu/ 1,17,19,21,22
berhenti memompakan
Kecepatan aliran terlalu rendah 3,5,6,9,10,11,12,14,16,22
Kecepatan aliran terlalu tinggi 4,7,9,22
Tekanan discharge terlau rendah 2,3,5,7,9,10,11,12,13,14,16,22
Bocoran perapat poros besar 13,15,17,18,19,21,23,24
Umur perapat poros pendek 17,18,19,21,23,24,25
Daya pompa terlalu banyak 4,8,9,12,13,15,17,18,21,22,23,25
Operasi pompa berisik 4,6,7,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20,21,22

Penyebab:

1. Pompa belum di venting


2. Cairan yang dipompa banyak kandungan udara atau gas
3. Putaran pompa terlalu rendah
4. Putaran pompa terlau tinggi
5. Arah putaran pompa salah
6. Total head pada instlalasi lebih tinggi dari pada total head pompa spesifikasi
7. Total head pada instlalasi lebih rendah dari pada total head pompa spesifikasi

15
Water Intake

8. Kekentalan fluida yang dipompakan berbeda dengan spesifikasi pompa


9. Kecepatan fluida yang dipompakan berbeda dari spesifikasi pompa
10. Level air laut terlalu rendah
11. Pusaran disekelilng sisi isap pompa
12. Pemasangan casing impeller, tiang pipa dan discharge elbow
13. Pemasangan bearing
14. Kerusakan pada impeller
15. Kerusakan pada bearing
16. Kebocoran pompa pada bagian sisi discharge ke suction akibat dari kerusakan.
17. Kesalahan aligment poros
18. Poros kasar
19. Kesalahan balancing menyebabkan pompa berisik
20. Pondasi pompa kurang kokoh
21. Pompa melengkung selama instlalasi
22. Kondisi operasi atau fluida yang dipompakan tidak sesuai dengan spesifikasi
pompa
23. Gland paking tidak bisa merapat dengan baik
24. Lapisan permukaan gland paking rusak, disebabkan karena kotor atau abrasi pada
air perapat
25. Perapat poros bocor disebabkan oleh pemasangan yang terlalu rapat.
26. Pendingin bearing tidak cukup
27. Kotor atau bahan abrasive pada air pendingin

F.2 Trouble shooting saat pengoperasian.


1. Ada kapal melintas sehingga air laut kotor
Penanggulangan:
a. Buka katup manual air servis
b. Operasikan travelling screen ke high speed
c. Informasikan ke CCR untuk mengoperasikan debris filter

16
Water Intake

d. Pantau DP indikator saringan CWP

2. Alarm cool water stariner diff. press. High(> 4.5 kg/cm 2)

Penanggulangan:

Segera change over saringan

3. Alarm cooling water flow low (<60%)


Penyebab: Kurangnya supply air laut
Penanggulangan :
a. Cuci saringan CWP jika kotor
b. Cek Booster pump
c. Cek pembukaan katup untuk sistem sealing
d. Buka katup manual air servis
4. Cooling air temperatur high (>90 0C)

III.2 Desaltinationnn Sea Water Pump (DSWP)


A. Prosedur start-up
1. Suplai tegangan 6 kV sudah siap.
2. Koordinasikan dengan Supervisor, operator desaltination plant dan Chlorination plant
3. Mode operasi manual dengan memutar selector keposisi manual
4. Buka selektor suplai air pendingin ke posisi open
5. Jika selenoid valve tidak mau membuka, maka buka selenoid valve dengan handel
manualnya.
6. Cek kodisi pompa, dan posisi dari katup-katup
7. Buka katup manual air servis
8. Start pompa dari local panel atau dari HMI (Human Machine Interface)
9. Saat pompa on, apabila tekanan discharge tidak ada kenaikan, maka pompa segera di
stop dan cari penyebabnya atau level air suctionya kurang.

17
Water Intake

10. Apabila pressure tidak stabil, buka katup discharge secara perlahan-lahan untuk
menambah flow ke sistem
11. Cek kondisi perapat porosnya
12. Cek kondisi vibrasi dan suara dari pompa
13. Cek parameter pompa yang direkomendasikan
14. Jika pompa beroperasi tidak stabil, maka lakukan pengecekan hal-hal berikut:
- Kecepatan pompa
- Suction water level pompa
- Tekanan discharge pompa
- Flow discharge
- Suplai tegangan dan arus
- Vibrasi motor
- Temperature bearing motor
- Temperatur winding
- Flow air pendingin
- Delta tekanan pada saringan air pendingin
15. Tutup kembali katup manual air servis

B. Prosedur stop.
1. Buka katup manual air servis
2. Stop motor dari local panel atau dari HMI
3. Tutup kembali katup manual air servis dan putar selector cooling servis water ke
posisi auto.
4. Keluarkan breaker 6 kV jika diperlukan.

C. Start dan Stop pararel DSWP


1. Saat flow air laut ke desaltination dan chlorination plant kurang, maka kita dapat
menambah suplai air laut dengan mengoperasikan duplek filter pararel atau jika
masih kurang, dapat mengoperasikan DSWP pararel.

18
Water Intake

2. Untuk urutan start dan stop, prosesnya sama dengan urutan saat single start

D. Trouble Shooting
1. Motor tidak bisa distart:
Penyebab : Tidak ada suplai tegangan
Penaggulangan : Cek kondisi power suplai
2. Pompa akan di start , motor trip
Penyebab :setting Over load pada motor salah
Penanggulangan :normalkan kembali
Penyebab : Over load pada motor
Penanggulangan :cek nilai operasinya
Penyebab :pompa dan motor tidak sesuai
Penanggulangan :lepas kopling dan ganti sesuai dengan pasanganya
3. DP indicator high

Saat kita start DSWP, DP indicator hunting karena ada udara terjebak dalam pipa
sealing dan cooling. Dapat ditanggulangi dengan menutup katup in dan out DP
indicator.Setelah beroperasi normal, normalkan kembali katup tersebut. Jika belum
teratasi, buka baut diatas DP indikator untuk membuang udara terjebak.

4. Temperatur bearing pompa tinggi


Temperatur thrust bearing mencapai 75 0C, maka pompa harus di perbaiki dan cek
sistem exhaust fan di pump house
5. Ada kelainan suara
Cek vibrasi dan injeksi grease di bearing pompa dan motor

E. Sistem Alarm untuk DSWP


1. Electrical Fault
2. Winding temperatur high
3. Cooling water flow low

19
Water Intake

4. Cooling air temperatur high


5. CW strainer DP high

IV. Screen Wash Pump

A. Start up SWP
1. Cek kondisi motor, pompa, system piping, sistem cooling dan sealing dari air servis
2. Buka katup discharge pompa
3. Posisikan selector switch posisi manual
4. Start SWP dari PBS local panel atau dari HMI
5. Amati operasi dari SWP
B. Stop

Tekan PBS di local panel atau dari HMI

C. Operasi Auto
1. Putar selektor untuk SWP ke posisi auto
2. SWP akan beroperasi berdasarkan diff. water level (>250 mm)
3. SWP akan stop auto 30 detik setelah travelling screen stop.

D. Sistem Alarm dan trouble shooting


1. SWP trip
Penyebab : overload
Penanggulangan : cek setingan overload di breaker dan cek kondisi motor dan
pompa
2. SWP lub. Water flow low
Penyebab : Filter kotor
Penanggulangan : stop pompa, cuci filter

V. Travelling Screen

A. Operasi auto

20
Water Intake

1. Travelling screen akan start setelah diff. water level ≥250 mm dan setelah screen wash
pump start dan tekananya mencapai ≥ 3 kg/cm2

2. Jika diff. water level < 250 mm tetapi travelling screen sudah stop selama 8 jam, maka
travelling screen akan start auto

3. Untuk Stop auto, saat diff. water level < 250 mm dan setelah beroperasi 15 menit maka
travelling screen akan stop

4. Saat diff. water level ≥350 mm maka travelling screen akan beroperasi high speed dan
akan kembali ke low speed saat diff. water level >250 mm

B. Operasi manual.

1. Ubah selektor ke posisi manual.

2. Mengoperasikan travelling screen dengan terlebih dahulu menekan PBS jog kemudian
PBS start dari lokal panel atau HMI.

3. Apabila kondisi sampah banyak dan air laut kotor, operasikan travelling screen ke high
speed dengan mengubah selektor di lokal panel dengan di stop terlebih dahulu
travelling screenya.

4. Untuk stop travelling screen dengan menekan tombol stop pada lokal panel atau HMI.

C. Sistem Alarm dan trouble shooting

1. Travelling screen trip (motor over current atau over torque)

2. Travelling screen shear pin cut (pin patah)

Pencegahan : cek putaran poros penggerak dan beri grease pada rantai secara
continue

3. Travelling screen wash water press low (<3 kg/cm2)

Buka katup pipa header untuk SWP sehingga SWP beroperasi pararel

21
Water Intake

VI. Mechanical Rack and Car

A. Operasi Manual

Forward, backward atau stop car, dan naik, turun, buka, tutup rake dapat dioperasikan
dari panel lokal mechanical rack and car.

B. Operasi auto
Ubah selektor ke posisi auto dan one cycle start

22
Water Intake

23
Water Intake

VII. WORK INSTRUCTION MANUAL MCWP

Instruksi kerja saat terjadi kerusakan pada PLC dan motor butterfly valve :

A. PERSIAPAN OPERASI
1. Koordinasikan dengan supervisor operasi dan seksi pemeliharaan.
2. Siapkan SOP, WI dan Check list
3. Siapkan APD (Helmet, Safety shoes)
4. Siapkan personil minimal 3 orang(1 orang di local, 1 orang di control room WI dan
1 orang di breaker 6.3 kV)
5. Siapkan alat komunikasi (HT)

B. START MANUAL MCWP


1. Pastikan bahwa travelling screen dan screenwash pump sudah beroperasi normal.
2. Cek semua peralatan(Katup-katup, MCWP, Breaker) dalam kondisi stand by.
3. Buka katup manual air servis untuk sealing dan cooling MCWP.
4. Start MCWP dari breaker 6.3 kV
5. Setelah ± 10 detik, buka discharge valve dari breaker (tekan kontaktor KM1).
6. Setelah pembukaan katup 58 %, lepas kontaktor KM1
7. Start Booster Pump dari breaker 380 V
8. Setelah Booster pump beroperasi normal, tutup katup manual air servis.
9. Apabila 2 MCWP operasi untuk masing-masing blok, buka kembali Discharge valve
menuju ke 74 %( dari kontaktor KM1)
10. Monitor secara berkala operasi dari MCWP
11. Kalau MCW start 1 tiap blok jangan lupa katup bypass ditutup

C. STOP MANUAL MCWP


1. Buka katup manual air servis.
2. Tutup Discharge Valve MCWP dari breaker dengan menekan kontaktor KM2.
(Jika dari PLC sudah ada sinyal close, saat kita “on” breaker, maka katup akan
langsung menuju close).
24
Water Intake

3. Setelah posisi katup mulai menutup ± 25 %, stop MCWP dari breaker 6.3 kV
( Jika proteksi MCWP dari Booster pump, maka untuk stop MCWP dapat di
lakukan dengan stop booster pump).
4. Lanjutkan proses penutupan katup menuju fully close, lepas KM2.
5. Stop booster pump dari breaker 380 v.
6. Tutup kembali katup manual air servis.

25

Anda mungkin juga menyukai