Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN UDARA

PSYCHROMETER

OLEH :

NGURAH DWI PAYANA ADI SEPUTRA

P07133219011

PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIV
2021
A. Latar belakang

Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat di lihat, yang merupakan salah
satu bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang melayang-
layang di udara. Kabut melayang laying dekat permukaan tanah, kalau awan melayang- layang di
angkasa. Banyaknya uap air yang dikandung oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin
tinggi temperatur makin banyak uap air yang dapat dikandung oleh hawa.Kandungan uap air
dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara
banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan
lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. (Hardjodinomo, 1975)
Pengaruh kelembaban udara sejalan dengan temperatur dan intensitas udara serta sinar
matahari yang mempunyai peranan penting dalam mengatur aktivitas organisme dan dalam
membatasi penyebarannya. Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat
bergantung pada beberapa faktor seperti suhu, tekanan udara, pergerakan angin, kuantitas dan
kualitas penyinaran, vegetasi dsb (Santoso, 2007).
Untuk mengetahui kelembaban udara di ruangan dilakukan pengukuran dengan
menggunakan alat Psychrometer Assman. Pada Psychrometer Assman terdiri dari dua
termometer yaitu termometer kering (ta) dan termometer bola basah (tw). Pada ujung termometer
bola basah dibalut dengan menggunakan kain katun yang akan dibasahi dengan air. Prinsipnya
semakin kering udara, maka air semakin mudah menguap karena penguapan membutuhkan kalor
maka akan menurunkan suhu pada termometer bola basah sedangkan termometer kering
mengukur suhu aktual udara. Akibatnya jika perbedaan suhu antara keduanya semakin besar
maka artinya kelembaban relatif udara semakin rendah. Dalam praktikum ini dilakukan
pengukuran kelembaban udara di laboraturium Parasitologi untuk mengetahui kandungan uap air
air di dalam ruangan tersebut. Hasil pengukuran nantinya dibandingkan dengan standar
Keputusan Menteri Kesehatan No.261/MENKES/SK/II/1998 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja yaitu kelembaban udara dalam ruangan harus berkisar antara 40% - 60%.
B. Tujuan praktikum

1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan pengukuran kelembaban udara dengan mempergunakan
Psychrometer Assman.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mempersiapkan peralatan untuk mengukur kelembaban udara.
b. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran kelembaban udara.
c. Mahasiswa dapat menganalisis hasil pengukuran kelembaban udara.
d. Mahasiswa dapat menyusun laporan pengukuran kelembaban udara.

C. Alat dan bahan

1. Alat
a. Psychrometer Assman
b. Kunci pemutar
c. Pipet tetes
d. Pulpen

2. Bahan
a. Air
b. Psychrometer chart
c. Buku tulis

D. Cara kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pengukuran kelembaban udara.
2. Menentukan lokasi.
3. Menentukan termometer kering dan termometer bola basah pada Psychrometer.
Memperhatikan termometer yang terbalut kain/kapas adalah termometer basah.
4. Membasahi kapas/kain yang terdapat pada ujung termometer basah dengan cara
meneteskan air secukupnya menggunakan pipet tetes jangan sampai air menetes dari
kapas.
5. Meletakkan psychrometer pada tempat yang akan diukur kelembabannya.
6. Memasang kunci pemutar di lubang pemutar Psychrometer.
7. Memutar kunci pemutar sampai titik maksimal hingga kunci tidak bisa diputar lagi.
8. Melepaskan kunci pemutar.
9. Menggantung dengan hanger.
10. Membiarkan kipas pada Psychrometer berputar hingga kipas berhenti berputar.
11. Membaca ketinggian air raksa yang ditunjukkan pada masing-masing termometer.
12. Mencatat hasil pengukuran dan menentukan kelembaban udara dengan menggunakan
Psychrometer chart.

tw ta - tw

Hasilnya (perpotongan garis antara tw dan ta – tw)


Keterangan :
tw = suhu basah
ta = suhu kering
13. Cara membaca Psychrometer Chart
a. Pada sumbu Axis dibaca hasil Rumus Perbedaan Suhu Kering dan Suhu Basah (t a –
tw).
b. Pada sumbu ordinat dibaca suhu basah.
c. Pertemuan sumbu Y dan X adalah Nilai Kelembaban Relatif Ruangan.

E. Cara kerja
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan, kelompok saya mendapatkan data seperti
berikut:

 Suhu basah = 28℃


 Suhu kering = 29℃
Perhitungannya :
suhu kering−¿ suhu basah = 29−¿28 = 1℃
jadi dari perhitungan didapat hasil yaitu 1℃, setelah ini kita cocokkan hasil ke
psycrometer chart untuk mengetahui berapa kelembapan udaranya yaitu 93%. Ini
menandakan kelembapan udara di ruanga tempat kelompok saya praktek, kelembapannya
cukup tinggi
LAMPIRAN
1. Gambar alat dan bahan praktikum

2. Gambar struktur
psychrometer
3. Gambar menetesi bola dengan air

4. Memasang kunci pemutar


5. Menunggu hasil pengukuran kelembaban udara

Anda mungkin juga menyukai