Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LIA AMALA

MATA KULIAH : BBIROKRASI PEMERINTAHAN

JURUSAN/SEMESTER : ILMU PEMERINTAHAN/V(A)

Tugas Individu

1. Birokrasi menurut Marx


Jawab :

Perspektif Karl Marx mengenai birokrasi didasarkan kepada konsep


materialisme historis. Marx melihat bahwa kapabilitas seseorang maupun
kelompok akan sangat menentukan eksitensinya untuk mendominasi
birokrasi. Dalam pandangan Karl Marx, birokrasi sendiri merupakan ranah
benturan antar kepentingan. Maksud dari hal ini adalah, Marx melihat
bahwa kepentingan birokrasi seringkali tidak sejalan dengan kepentingan
umum. Marx menganggap negara sebagai representasi hegemoni penguasa
yang seringkali tidak memihak rakyat atau kepentingan umum sama sekali.
Persepsi Marx tersebut didukung oleh fakta sejarah dimana kalangan yang
berhasil memenangkan perjuangan kelas dan mampu berada di kelas sosial
yang lebih tinggi selalu menghegemoni kepentingan dari kelas dibawahnya.

Dasar dari perspektif Marx terhadap birokrasi adalah gagasannya


bahwa birokrasi, kepentingan partikular, dan kepeningan umum adalah tiga
hal yang eksistensinya sangat spekulatif. Ketika kepentingan partikular
yang menggagas penerapan nilai dan norma yang berbeda dari kelompok
lain berada dalam posisi yang dominan maka dia akan menghegemoni
birokrasi. Hal ini selanjutnya akan menjadi jurang pemisah bagi terciptanya
korelasi antara kepentingan birokrasi dengan kepentingan umum. Dengan
kata lain, Marx melihat bahwa birokrasi hanyalah sebuah media bagi
kepentingan partikular yang dominan.

Menurut Marx, negara itu tidak mewakili kepentingan umum, tetapi


mewakili khusus dari kelas dominan. Dari perspektif ini, birokrasi
merupakan kepentingan partikular yang mendominasi kepentingan
partikular lainnya. Kepentingan partikular yang memenangkan perjuangan
klas itulah yang dominan dan berkuasa. Birokrasi merupakan suatu
instrumen dimana klas dominan melaksanakan dominasinya atas klas
lainnya. Dalam hal ini kepentingan birokrasi pada tingkat tertentu menjalin
hubungan intim dengan klas dominan dalam suatu negara. Dari sinilah
netral atau tidak netral birokrasi mulai dibicarakan.

Pada prinsipnya, Marx menempatkan posisi birokrasi sebagai satu


kelompok kepentingan tersendiri. Marx menekankan bahwa birokrasi juga
merupakan klas tersendiri yang tidak mungkin netral melainkan berpihak
pada klas yang berkuasa. Birokrasi bukanlah klas masyarakat, walaupun
eksistensinya berkaitan dengan pembagian masyarakat ke dalam klas-klas
tertentu. Lebih tepatya birokrasi adalah negara atau pemerintah itu sendiri.

Birokrasi adalah instrument yang digunakan oleh klas yang


dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya atas klas-klas sosial
lainnya. Dengan kata lain birokrasi memihak kepada klas partikular yang
mendominasi. Birokrasi sendiri pada tingkatan tertentu mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan klas yang dominan dan pada
pemerintahan, eksistensinyab sangat tergantung pada klas yang dominan
dan pada pemerintahan.

2. Peran dan Fungsi Birokrasi

Jawab :

 Peran Birokrasi
1) Menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan pemerintah.
2) Melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi
pemerintah dan negara.
3) Memberikan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan
pembangunan yang profesional dan merata.
4) Melaksanakan manajemen pemerintah, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasa, koordinasi, evaluasi, sinkronisasi, dan lainnya.
5) Berperan sebagai penghubung antara pemerintah atau negara dengan
masyarakat umum.
 Fungsi Birokrasi yaitu :
1) Sebagai Pelaksanaan Administrasi

Fungsi utama birokrasi adalah mengimplementasikan atau mengeksekusi


undang-undang dan kebijakan negara. Pertama, peran pembuatan kebijakan
dalam mana peran ini ada di tangan politisi. Kedua, peran pelaksanaan
kebijakan dalam mana peran ini ada di tangan birokrat. Sebab itu, kerap disebut
bahwa suatu rezim pemerintahan disebut dengan “administrasi.”

2) Sebagai Nasehat Kebijakan (Policy Advice)

Birokrasi menempati peran sentral dalam pemberian nasehat kebijakan kepada


pemerintah. Ini akibat birokrasi merupakan lini terdepan dalam implementasi
suatu kebijakan, mereka adalah pelaksananya. Sebab itu, masalah dalam suatu
kebijakan informasinya secara otomatis akan terkumpul di birokrasi-birokrasi.

3) Sebagai Artikulasi Kepentingan

Dalam tindak keseharian mereka, birokrasi banyak melakukan kontak dengan


kelompok-kelompok kepentingan di suatu negara. Ini membangkitkan
kecenderungan “korporatis” dalam mana terjadi kekaburan antara kepentingan-
kepentingan yang terorganisir dengan kantor-kantor pemerintah (birokrasi).

Kelompok-kelompok kepentingan seperti perkumpulan dokter, guru, petani,


dan bisnis kemudian menjadi “kelompok klien” yang dilayani oleh birokrasi
negara. Pada satu ini “klientelisme” ini positif dalam arti birokrasi secara dekat
mampu mengartikulasikan kepentingan kelompok-kelompok tersebut yang
notabene adalah “rakyat” yang harus dilayani.

4) Stabilitas Politik
Birokrasi berperan sebagai stabilitator politik dalam arti fokus kerja mereka
adalah stabilitas dan kontinuitas sistem politik. Peran ini utamanya kentara
di negara-negara berkembang dalam mana pelembagaan politik demokrasi
mereka masih kurang handal.

3. Bagaiman Posisi Birokrasi Di Masyarakat Saat Ini

Birokrasi merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan


pemerintahan. Birokrasi erat kaitannya dengan pelayanan, dimana pemerintah
sebagai penyedia pelayanan dan masyarakat sebagai pihak yang dilayani.
Posisi birokrasi yang bersinggungan langsung dengan masyarakat
menempatkan birokrasi sebagai pilar utama dalam pelayanan kepada
masyarakat. Namun, posisi birokrasi yang sangat penting tersebut tidak
diimbangi dengan kinerja yang baik oleh para aparatur negara. beberapa
penyakit atau patologi birokrasi seperti birokrasi yang berbelit-belit dan
tindakan melanggar aturan oleh aparatur negara yang kemudian membuat
masyarakat semakin mempersepsikan negatif terhadap birokrasi di Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, maka masyarakat sebagai pihak yang menerima


pelayanan mengharapkan ada reformasi birokrasi agar kondisi birokrasi Di
Indonesia membaik. Dewasa ini pemerintah pun mewujudkan harapan trsebut
dengan mengeluarkan beberapa kebijakan yang mengacu pada pembenahan
serta penataan struktur, mekanisme serta budaya kerja organisasi birokrasi.
Namun, proses tersebut masih perlu penyempurnaan sampai saat ini. Proses
penyempurnaan terhadap agenda reformasi birokrasi tersebut juga harus
didukung oleh sebuah komitmen yang tinggi dari segenap aparat birokrasi serta
karakter kepemimpinan yang tegas dan mampu menjadi kontrol dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi agar menjadikan birokrasi sesuai dengan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai