Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTEK KERJA NYATA (PKN)


RT 13,14,15, DAN 16, DUSUN IV, DESA OELOMIN
KECAMATAN NEKAMESE KABUPATEN KUPANG

OLEH KELOMPOK IV

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PRODI D-III KEPERAWATAN
TA. 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal
sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud Undang-Undang Dasar
1945.
Arah  kebijakan pembangunan di Indonesia telah mengalami pergeseran menuju
paradigma sehat. Paradigma sehat merupakan upaya kesehatan yang lebih mengutamakan
tindakan promotif, preventif dan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma sehat adalah suatu kebijakan pembangunan kesehatan dalam  ranngka
mencapai visi Indonesia sehat 2011, dimana diproyeksikan tentang keadaan masyarakat
mayoritas hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau  pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta berada pada
derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mengahasilkan tenaga keperawatan profesional di mulai dari lembaga
pendidikan melalui penetapan kurikulum salah satunya adalah mata kuliah komunitas.
Mata kuliah Komunitas ini adalah salah satu komponen yang harus dicapai untuk
dijadikan pedoman untuk bisa diterapkan di masyarakat saat sudah bekerja secara
profesional dan dapat mendukung program pemerintah.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya kesehatan
telah diselenggarakan. Salah satu bentuk  upaya kesehatan tersebut adalah pelayanan
kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah sakit sebagai tempat  rujukan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan dukungan
masyarakat secara aktif dan dinamis dalam berbagai upaya kesehatan mayarakat  dan
mendorong kearah kemaandirian dalam memecahkan kesehatan dengan penuh tanggung
jawab.
Praktik keperawatan komunitas juga merupakan suatu bentuk pengembangan dari
praktik klinik keperawatan bagi mahaiswa yang diarahkan pada pengalaman nyata
penerapan Primary Health Care.
Dipilihnya daerah dusun IV, Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten
Kupang sebagai tempat keperawatan komunitas karena merupakan salah satu bentuk
aplikatif mata ajaran Asuhan Keperawatan Komunitas pada Program Studi D-III
Keperawatan Potekkes Kupang disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola
perilaku kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan untuk merubah perilaku
dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak tahu menjadi tahu, dan
juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan
atau mempraktikkan secara langsung  bagaimana cara mengatasi penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi yang dapat
membahayakan kesehatan masyarakat sendiri. 

1.2 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan pada masyarakat dengan pendekatan Keluarga.

2.1.2 Tujuna Khusus


1. Melakukan pengkajian kesehatan masyarakat dengan pendekatan keluarga
2. Menetapkan masalah kesehatan di masyarakat
3. Merumuskan rencana penyelesaian masalah
4. Melakukan tindakan dalam menyelesaikan masalah
5. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan di masyarakat

1.3 Manfaat

1) Manfaat untuk masyarakat


Masyarakat dapat mengetahui dan mengenal masalah kesehatan yang ada pada setiap
keluarga di wilayah Dusun IV Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten
Kupang
2) Manfaat untuk pemerintah setempat
Dengan data-data yang ada dapat menjadi dasar bagi pemerintah Desa dalam
mengambil keputusan terkait dengan peningkatan status kesehatan masyarakat di
Dusun IV Desa Oelomin Kecamatan Nekamese, Kabupaten 1Kupang
3) Manfaat untuk institusi pendidikan
Dengan data-data yang ada dapat menjadi acuan untuk kegiatan penelitian dibidang
kesehatan, sekaligus sebagai bentuk aplikasi ilmu pengetahuan dalam kehidupan
nyata.
4) Manfaat untuk penulis
Semoga data-data yang diperoleh dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya,
dalam kegiatan praktek kerja nyata di waktu yang akan datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas

2.1.1 Definisi

Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari
keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status
kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

2.1.2 Tujuan

Tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :

1. Promosi kesehatan Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti
adalah suatu upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik,
emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Promosi kesehatan tidak sekadar mengubah
gaya hidup, tetapi mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat adalah tujuan
yang akan dicapai pula.
2. Proteksi kesehatan Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan kelompok
masyarakat terhadap terpaparnya suatu penyakit.
3. Pencegahan penyakit dan penyembuhan Pencegahan penyakit merupakan upaya
dalam mencegah terjadinya penyakit pada kelompok yang berisiko, sedangkan
penyembuhan adalah upaya yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah
terkena penyakit. Upaya penyembuhan bertujuan untuk menyembuhkan kelompok
masyarakat yang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi.

2.1.3 Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok berisiko
tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil).

2.1.4Strategi Intervensi Komunitas

Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a. Proses kelompok (group process)

Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar


dari

pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu,


media masa,Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya.
Begitu juga denganmasalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yangpaling sering mereka temukan sebelumnya sangat
mempengaruhi upaya penangan ataupencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penangan yangbersifat individual tidak akan mampu
mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,maka mereka telah melakukan
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proseskelompok.

b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,


dimanaperubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang keorang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan
tersebut terjadiadanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat
sendiri. Sedangkantujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara danmeningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secaraekonomi maupun secara sosial.

c. Kerjasama (Partnership)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika


tidakditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.
Oleh karena itu, kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan
keperawatan komunitas melaluiupaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

2.2 Konsep Asuhan Komunitas

2.2.1 Pengertian Asuhan Komunitas

Pelayanan dalam asuhan keperawatan komunitas sifatnya berkelanjutan dengan


pendekatan proses keperawatan sebagai pedoman dalam upaya menyelesaikanmasalah
kesehatan komunitas. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, analisa dan
diagnosa keperawatan, perenanaan, pelaksanaan danevaluasi.

2.2.2 Pengkajian Inti

Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor &positif dannegatif' yang


berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangunstrategi untuk promosi kesehatan.
Dimana menurut model Betty Neuman (Anderson and Mc Farlane, 2000) yang dikaji
meliputi demografi, populasi,nilai keyakinan dan riwayat kesehatan individu yang
dipengaruhi oleh subsystem komunitas yang terdiri dari lingkungan fisik, perumahan,
pendidikan, keselamatan dan transportasi, politik pemerintahan, kesehatan, pelayanan sosial,
komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Aspek-aspek tersebutdikaji melalui pengamatan langsung,
data statistik, angket dan wawancara.

2.2.3 Diagnosa Keperawatan

Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar stresor
yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam masyarakat
tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa atau masalah keperawatan.
Diagnosa keperawatan menurut Muecke (1995) terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik
populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual, ancaman dan potensial.

2.2.4Rencana Intervensi

Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang cocok


dengan kondisi klien & keluarga, masyarakat yang sesuai dengan diagnosa yang telah
ditetapkan. Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan, pengurutan masalah
berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas & penapisan masalah, penetapan
tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi.

2.2.5 Implementasi

Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson


dan Mcfarlene, 1985) yaitu:

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan


diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan
secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Misalnya, kegiatan
penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya


perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat
untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera
terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian


individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga.
Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang
menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses
penyakit.

2.2.6 Evaluasi

Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang diharapkan.
Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Tugas dari
evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi,
menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas

2.1.1 Definisi

Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari
keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status
kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

2.1.2 Tujuan

Tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :

4. Promosi kesehatan Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti
adalah suatu upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik,
emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Promosi kesehatan tidak sekadar mengubah
gaya hidup, tetapi mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat adalah tujuan
yang akan dicapai pula.
5. Proteksi kesehatan Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan kelompok
masyarakat terhadap terpaparnya suatu penyakit.
6. Pencegahan penyakit dan penyembuhan Pencegahan penyakit merupakan upaya
dalam mencegah terjadinya penyakit pada kelompok yang berisiko, sedangkan
penyembuhan adalah upaya yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah
terkena penyakit. Upaya penyembuhan bertujuan untuk menyembuhkan kelompok
masyarakat yang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi.
2.1.3 Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok berisiko


tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil).

2.1.4 Strategi Intervensi Komunitas

Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a) Proses kelompok (group process)


Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar
dari
Pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu,
media masa,Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya.
Begitu juga denganmasalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yangpaling sering mereka temukan sebelumnya sangat
mempengaruhi upaya penangan ataupencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penangan yangbersifat individual tidak akan mampu
mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,maka mereka telah melakukan
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proseskelompok.
b) Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,


dimanaperubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang keorang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan
tersebut terjadiadanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat
sendiri. Sedangkantujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara danmeningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secaraekonomi maupun secara sosial.

c) Kerja sama (Partnership)


Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika
tidakditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.
Oleh karena itu, kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan
keperawatan komunitas melaluiupaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

2.2 Konsep Asuhan Komunitas

2.2.1 Pengertian Asuhan Komunitas

Pelayanan dalam asuhan keperawatan komunitas sifatnya berkelanjutan


dengan pendekatan proses keperawatan sebagai pedoman dalam upaya
menyelesaikanmasalah kesehatan komunitas. Proses keperawatan komunitas meliputi
pengkajian, analisa dan diagnosa keperawatan, perenanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

2.2.2 Pengkajian Inti

Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor &positif dan


negatif' yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangunstrategi untuk
promosi kesehatan. Dimana menurut model Betty Neuman (Anderson and Mc
Farlane, 2000) yang dikaji meliputi demografi, populasi,nilai keyakinan dan riwayat
kesehatan individu yang dipengaruhi oleh subsystem komunitas yang terdiri dari
lingkungan fisik, perumahan, pendidikan, keselamatan dan transportasi, politik
pemerintahan, kesehatan, pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
Aspek-aspek tersebutdikaji melalui pengamatan langsung, data statistik, angket dan
wawancara.

2.2.3 Diagnosa Keperawatan

Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar


stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam
masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa atau
masalah keperawatan. Diagnosa keperawatan menurut Muecke (1995) terdiri dari
masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual,
ancaman dan potensial.

2.2.4 Rencana Intervensi


Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang
cocok dengan kondisi klien & keluarga, masyarakat yang sesuai dengan diagnosa
yang telah ditetapkan. Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan,
pengurutan masalah berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas &
penapisan masalah, penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan
rencana evaluasi.

2.2.5 Implementasi

Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson


dan Mcfarlene, 1985) yaitu:

a) Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan


diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan
secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Misalnya, kegiatan
penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.

b) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya


perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat
untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera
terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.

c) Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian


individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga.
Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang
menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses
penyakit.

2.2.6 Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang diharapkan.
Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Tugas dari
evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi,
menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
BAB III
HASIL PENDATAAN KELUARGA DAN KOMUNITAS
2.1 Gambaran umum dusun
Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata (PKN) Program Studi D III: Keperawatan,
Poltekkes Kemenkes Kupang Sebanyak 24 mahasiswa bertempat diDusun IV Oelomin
Kecamatan Nekamese, Kabupaten 1 Kupang. Kegiatan PKN terpadu berlangsung dari
tanggal 22 Maret- 17 April Mahasiswa PKN Pergi Pulang Rumah- Desa Oelomin.
Pelaksanaan PKN dimulai dengan meminta ijin ke Kepala Desa Oelomin dan Kepala
Dusun IV. Pelaksanaan MMD I dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Maret 2021, jam
09-30 Wita sampai selesai, secara Offline dihadiri oleh Camat Nekamese, Kepala desa
Oelomin, Kepala Dusun I-IV Oelomin, Dosen Pembimbing sebanyak 5 orang, dan
Secara Online dihadiri oleh 7 orang doesen pembimbing dan 96 orang mahasiswa/i
Jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang.
Berdasarkan data yang didapat dari Kepala Dusun, Luas wilayah Dusun IV
Desa Oelomin yaitu 9000 km/3, yang terdiri dari 4 RT (RT 013, RT 014, RT 015,RT
016), dengan rincian jumlah 99 KK yang tersebar di RT 16 KK, RT 13: 27 KK, RT 14:
25 KK, RT 15: 19 KK).Pengkajian keluarga pada Dusun IV Oelomin dimulai dari
tanggal 23-24 Maret 2021.
2.1.1 Peta dan batas dusun IV

2.1.2 Batas-batas wilayah Dusun IV Desa Oelomin

1. Batas Utara : Berbatasan Dengan Kelurahan Kolhua


2. Batas Selatan : Berbatasan Dengan Dusun Tiga
3. Batas Timur : Berbatasan Dengan Desa Tunfe’u
4. Batas Barat : Dengan dusun Dua
2.2 Data Demografi
Jumlah KK yang terdata di Dusun IV Desa Oelomin sebanyak 48KK dengan jumlah 201
jiwa
1. Distribusi jumlah Individu Berdasarkan Umur
Diagram 1
Distribusi jumlah Individu Berdasarkan Umur Di Dusun IV
Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang berumur 0-5 tahun berjumlah 16jiwa (11,94%) dari total penduduk yang dikaji,
umur 6-10 tahun berjumlah 25 jiwa (12,44 %,)umur 11-15 tahun berjumlah 20 jiwa
( 9,95 %) , umur 16-20 tahun berjumlah 14 jiwa (6,97%), umur 21-25 tahun berjumlah
20 jiwa (9,96%) , umur 26-30 berjumlah 17 jiwa (8,46%), umur 31-35 berjumlah 26
jiwa (12,94 %), 36-40 tahun berjumlah 18 jiwa (8,96 %), umur 41-45 berjumlah 6
jiwa(2,99%), umur 46-50 tahun berjumlah 7 jiwa (3,46%), umur 51-55 tahun berjumlah
10 jiwa(4,98% ), umur 56-60 tahun berjumlah 7 jiwa (3,48%), umur di atas 60 tahun
berjumlah 15 jiwa (7,46 %).

2. Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan pendidikan


Diagram 2
Distribusi Penduduk Dusun IV Berdasarkan Pendidikan
Di Desa Oelomin bulan Maret 2021

pendidikan terakhir

80

70

60

50
Axis Title

40

30

20

10

0
belum SD SMP SMA Sarjana tk Tidak sekolah
sekolah

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun


IVOelomintidak sekolah berjumlah 23jiwa (11,44%), yang masih Tk berjumlah 11
jiwa(5,47%), tamat SD berjumlah 79 jiwa (39,30%) , tamat SLTPberjumlah 14 jiwa
(6,97%), tamat SLTA berjumlah 44 jiwa (21,89%), tamat serjana berjumlah 5jiwa
(2,49%) dan yang belum bersekolah berjumlah 24 jiwa.(11,94%).

3. Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan pekerjaan


Diagram 3
Penduduk Dusun IV berdasarkan pekerjaan di
Desa Oelomin bulan Maret 2021

PEKERJAAN

pekerjaan
1%
1%4%
15% 4% pegawai negeri
wiraswasta
tidak bekerja
petani
supir
29% 43% pelajar
IRT
DLL
1%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV bekerja


sebagai pegawai negeri berjumlah 2 jiwa (2 %), wiraswasta berjumlah 9 jiwa (4,48 %),
petani 86 jiwa (43%), tidak bekerja berjumlah 9 jiwa (4,48 %), supir 3 jiwa (2 %),
pelajar 59 jiwa (29%), IRT berjumlah 30 jiwa (14,93 %), dan lain-lain berjumlah 3
jiwa (1,48 %).

4. Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan pengahasilan perbulan

Diagram 4
Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan pengahasilan perbulan di Desa
Oelomin bulan Maret 2021
penghasilan perbulan

6%
4% penghasilan bulanan
Rp.< 750.000,-
Rp. 750.000 - Rp. 1.000.000,-
21%
Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.500.000,-
> Rp. 1.500.000,-

69%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


berpenghasilan < 750.000 berjumlah 33 kk (69%), 750.000-1.000.000 berjumlah 10 kk
(21%), 1.000.000 – 1.500.000 berjumlah 2 kk (4,17%), diatas 1.500.000 berjumlah 3 kk (6
%)

5. Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan jenis lantai rumah

Diagram 5
Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan jenis lantai rumah di
Desa Oelomin bulan Maret 2021

JENIS LANTAI RUMAH


35

30

25

20

15

10

0
tanah lantai semen ubin/keramik papan/kayu

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang lentai rumanya keramik berjumlah 12 kk (25%), lantai semen berjumlah 30 kk
(62,50 %), tanah berjumlah 1 kk (3%).

6. Distribusi penduduk Dusun IV berdasarkan Kebersiahan rumah


Diagram 6
Distribusi penduduk dusun IV Berdasarakan Kebersihan rumah di
Desa Oelomin bulan Maret 2021

Kebersihan rumah
40

35

30

25

20

15

10

0
bersih kurang bersih tidak bersih

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


kebersihan rumahnya bersih berjumalah 38 kk (79, 17 %), kurang bersih 4 kk (8,33%)

7. Distribusi penduduk dusun IV berdasarkan sumber air minum /masak


Diagram 7
Distribusi penduduk dusun IV berdasarkan Sumber air minum/masak di
Desa Oelomin bulan Maret 2021

sumber air minum/masak

35

30

25

20

15

10

0
sumur pompa sumur gali mata air air sungai PAM

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin sumber


air minum/masak dari sumur gali berjumlah 31 kk (64,58%), PAM, berjumlah 9 (18,75%),
sumur pompa berjumlah 1 kk (2.08%), air sungai 0 %, mata air 0%.

8. Distribusi penduduk dusun IV berdasarkan sarana komunikasi


Diagram 8
Distribusi penduduk berdasarkan Sarana komunikasi di
Desa Oelomin bulan Maret 2021

ada sarana komunikasi


ya tidak

2%

98%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


sumber sarana komunikasi berjumlah 43 KK (89,58%) dan yang tidak berjumlah 1
KK (2,8%).

9. Distribus penduduk dusun IV berdasarkan jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Diagram 9
Distribusi penduduk dusun IV berdasarkan Jumlah Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Jenis kelamin

laki-laki
49% 51% perempuan

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Rt 13, Rt


14, Rt 15, Rw 16 Oelomin dari 48 KK berjumlah 201 jiwa terdiri dari laki-laki
berjumlah 103 jiwa (51,24), dan perempuan berjumlah 98 jiwa (48,76%)

10. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Diagram 10
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jumlah Keluarga Berdasarkan
Agama di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Agama

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0
Kristen katolik islam hindu buddha konghuchu dll
Protestan

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


dari 48 KK, yang beragama Kristen Protestan berjumlah 175 jiwa (87,06%), beragama
Katholik berjumlah 26 jiwa (12,94%), yang beragama Islam (0,00), Hindu (0,00),
Buddha (0,00), Konghuchu (0,00) jiwa.

11. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jumlah Status KesehatanTekanan Darah

Diagram 11
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jumlah Status Kesehatan: Tekanan
Darah di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

STATUS KESEHATAN

9%
Tekanan Darah (>15 Tahun)
Hipotensi
Normal
29% hipertensi
54% tidak tahu

8%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


dari 48 KK yang mengalami Hipertensi 10 jiwa ( 4,98%), hipotensi 11 jiwa (5,47%),
normal 35 jiwa (17,41%)
12. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis Penkes yang dibutuhkan

Diagram 12
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan jenis Penkes di yang dibutuhkan
Desa Oelomin bulan Maret 2021

penkes yg dibutuhkan

48
covid

2
t e m p a t b er o b a t y a n g s er i n g d i g u n a k a n

11
p em b i n a a n k e s e h a t a n l a n s i a

13
c a r a p e n a g g u l a n g a n k e s eh a t a n

11
k e s eh a t a n i b u d a n a n a k

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa masyarakat di dusun IV Oelomin


yang membutuhkan penkes covid -19 berjumlah 48 kk (100%), cara penangulangan
Kesehatan berjumlah 13 kk (27,08%), pembinaan Kesehatan lansia berjumlah 11 kk
(22,92%), Kesehatan ibu dan anak berjumlah 11 kk (22,92%), Kesehatan remaja 2 kk
(4,71%).

13. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Tempat berobat


Diagram 13

Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Tempat berobat

di Desa Oelomin bulan Maret 2021

tempat berobat

6%

puskesmas
rumah sakit

94%
Berdasarkan diagram diatas masyarakat Dusun IV Oelomin yang berobat di
puskesmas berjumlah 45 kk (93,7%), Rumah Sakit berjumlah 3 kk (6,25%).

14. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis penyakit

Diagram 14

Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis penyakit

di Desa Oelomin bulan Maret 2021

jenis penyakit
3.5

2.5
Ax is T itle

1.5

0.5

0
HT DM Reumatik ASAM asma katarak tbc lain lain
URAT

Berdasarkan diagram diatas menyatakan bahwa jenis penyakit yang ada di masyarakat
Dusun IV Oelomin, hipertensi berjumlah 3 kk (9,38%), asam urat berjumlah 3 kk
(9,38%), diabetes militus berjumlah 1 kk (3,13%), katarak berjumlah 2 (6,25%),
lain-lain berjumlah 3 kk (9,38%). Asma 0%.

15. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Penanganan sakit lansia


Diagram 15
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Penanganan sakit lansia
di Desa Oelomin bulan Maret 2021
penanganan sakit lansia
35

30

25

Axis Title 20

15

10

0
Faskes diobat sendiri Non Medis

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang di faskes berjumlah 30 kk (93,75%), di obati sendiri berjumlah 1 kk (3,13%),
Non medis berjumlah 1 kk (3,13 %).

16. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Aktivitas luang lansia


Diagram 16
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan aktivitas lansia
di Desa Oelomin bulan Maret 2021

aktivitas luang lansia

30

25

20
Axis Title

15

10

0
berkebun senam rekrasi lain-lain

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang berkebun berjumlah 26 kk (81, 25%), senam berjumlah 1 kk (3,13 %), rekreasi
0%, lain-lain berjumlah 5 kk (15, 63%).
17. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Keluarga yang punya balita

Diagram 17

Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Keluarga yang punya balita

di Desa Oelomin bulan Maret 2021

Keluarga punya BALITA

ya
33%

tidak
67%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang memiliki balita berjumlah 16 kk berjumlah (33,33%), tidak memiliki balita
berjumlah 32 kk (66,67%).

18. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Penyakit keluarga


Diagram 18
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Penyakit keluarga 1 tahun terakhir
di Desa Oelomin bulan Maret 2021

PENYAKIT KELUARGA 1 TAHUN TERAKHIR


7

5
A x is T itle

0
hipertensi DM stroke kanker TBC Malaria kusta dll

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang memiliki penyakit keluarga dalam 1 tahun terakhir, hipertensi berjumlah 6 kk (12,
50%), TBC berjumlah 3 kk (6,25%), Diabetes Militus berjumlah 2 kk (4,17%), struk 0
%, kanker 0%, malaria )0%, kusta 0%.
19. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Kebiasaan membuka jendela
Diagram 19
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Kebiasaan buka jendela di
Desa Oelomin Bulan Maret 2021

ke biasaan buka jendela


50

45

40

35

30
Axis Title

25

20

15

10

0
ya ti d a k

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang sering membuka jendela pada siang hari berjumlah 43 KK (89,58 %), dan yang
tidak membuka jendela berjumlah 5 KK (10,42 %).

20. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Kondisi jamban


Diagram 20
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Kondisi jamban
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021
kondisi jamban

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
bersih tidak bersih

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


kondisi jamban bersih berjumlah 42 (87,50 %) dan tidak bersih berjumlah 2 (4,17 %).
21. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Kondisi penampungan air

Diagram 21
Distrisbusi penduduk dusun IV berdasarakan Kondisi penampungan air
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Kondisi penampungan air

tertutup terbuka

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


tempat penampungan air tertutup berjumlah 44 kk (91,67 %), yang terbuka 4 kk (8.33%).

22. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis Vektor


Diagram 22
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis Vektor
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Jenis Vektor

25

20
Axis Title

15

10

0
Lalat Nyamuk tikus Kucing Kecoa Anjing
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa jenis vektor yang ada masyarakat di
Dusun IV Oelomin terdiri dari lalat di 25 kk (52,08%), nyamuk 25 (52,08%), anjing 12
(48%), tikus 9 (36%), kucing 5 (20%), kecoa 5 (20%)

23. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jaminan Kesehatan Nasional

Diagram 23
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan JKN
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

JKN

29
Axis Title

5
4

BPJS/jamkesmaas BPJS Jamkesda


1
tidak BPJS bayar iuran

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


memiliki JKN, BPJS/jamkesmas berjumlah 29 (60,42%), BPJS/jamkesda berjumlah5
(10.42%), BPJS bayar iuran berjumlah 4 (8,33%), tidak memiliki JKN berjumlah
1(2,08%).

24. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jarak wc dengan sumber air

Diagram 24
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jarak wc dengan sumber air
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021
Jarak wc dengan sumber air

>10 m < 10

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IVOelomin yang


jarak antara wc dengan sumber air berjarak >10 m 25 kk (52,08%), dan <10 m 19 kk
(39,58%)

25. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Ibu Melahirkan Di Tolong Nakes

Diagram 25
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Ibu Melahirkan di tolong nakes
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021
persalinan ditolong NAKES

31

13

ya ti d a k

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


di tolong nakes berjumlah 31 KK (64,58%) dan yang tidak berjumlah 13 KK (27,08 %)

26. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Bayi Yang Mendapatkan Asi Eksklusif

Diagram 26
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Bayi yang mendapat Asi Ekslusif
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021
MEMBERI ASI

20%
YA
TIDAK

80%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yangmemberikan AS Ekslusifberjumlah 4 orang (80.00%), dan yang tidak 1 orang
(20.00%).

27. Distribusi Bayi Mendapat Imunisasi Lengkap

Diagram 27
Distribusi Bayi mendapat imunisasi lengkap di Dusun IV
Desa Oelomin Bulan Maret 2021

STATUS IMUNISASI
12

10

8
A x is T itle

0
lengkap belum lengkap tidak lengkap

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yangimunisasilengkapberjumlah 11 (68,75%), belumlengkapberjumlah 5 (31. 25%)
tidaklengkap 0(0.00%).

28. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Pelayanan kesehatan keluarga berencana


pasangan usia subur
Diagram 28
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Pelayanan kesehatan KB Pasangan
usia subur di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Pasangan Usia Subur

33% ya
tidak

67%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


merupakan pasangan usia subur berjumlah 16 KK (33,33 %) dan yang tidak berjumlah 32
KK (66,67 %).

29. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan PUS Menjadi aseptor KB

Diagram 29

Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan PUS menjadi Aseptor KB

di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

PUS ikut KB

19%
ya
tidak

81%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


Ikut KB berjumlah 13 KK (81,25 %) dan yang tidak berjumlah 3 KK (18,75 %).

30. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis KB

Diagram 30
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Jenis KB
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

JENIS KB
8%
8%

suntik vesektomi
pil
kalender
susuk

85%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


menggunakan KB suntikan berjumlah 11 jiwa (68,75 %), Pil 1 jiwa (6,25 %), Kalender
0% dan susuk berjumlah 1 jiwa (6,25 %) Vesektomi berjumlah (0%)

31. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Saluran air limbah

Diagram 31

Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Saluran air limbah

di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Saluran air limbah


5%

terbendung/mampet
lancar

95%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


Memiliki saluran air limbah yangterbendung/ mampet berjumlah 1 KK (2,08%) dan
saluran air limbah lancar berjumlah 19 KK (39,58 %).

32. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Cara pembuangan air limbah


Diagram 32
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Cara pembuangan air limbah
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

cara pembuangan air limbah

comberan
sembarang tempat
46%
54%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


membuang air limbah dengan 2 cara yaitu Comberan berjumlah 26 KK (54,17 %) dan
membuang di sembarang tempat berjumlah 22 KK (45,83 %).

33. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Anggota keluarga yang merokok

Diagram 33
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Anggota keluarga yang merokok
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Anggota keluarga yang merokok

ya
12%
ya
tidak

tidak
88%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin yang


anggota keluarganya merokok berjumlah 23 jiwa (12,2%) dan yang tidak merokok
berjumlah 165 jiwa (87,8 %).

34. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Pemahaman masyarakat tentang Covid-19


Diagram 34
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Pemahaman masyarakat tentang
Covid-19
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

keluarga mengetahui tentang COVID 19

40%
ya
tidak
60%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang Mengetahuitentang covid 19 berjumlah 19 (40%) sedangkan yang tidak
mengetahui tentang covid-19 berjumlah 29 (60%) Jumlah:

35. Distribusi Keluarga penduduk dusun IV berdasarakan menyediakan tempat cuci tangan

Diagram 35
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Keluarga menyediakan tempat cuci
tangan di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Keluarga menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah

40% ya
tidak

60%
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin
yang menyediakan temapt cuci tangan di depan rumah berjumlah 19 (40%) yang
tidakberjumlah 29 (60%) Jumlah:

36. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Anggota keluarga yang melakukan


perjalanan dari dan keluar

Diagram 36
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Anggota keluarga yang melakukan
perjalanan dari dan keluarga
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Pelaku perjalanan dalam keluarga

19%
ada
tidak

81%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang melakukan perjalanan berjumlah 9 jiwa (18,75%) dan tidak melakukan
perjalanan berjumlah 39 jiwa (81,25%).

37. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Keluarga mencuci tangan dengan sabun
selama 20 detik

Diagram 37
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Keluarga mencuci tangan dengan
sabun selama 20 detik
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021
keluarga mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik

60,42

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang mencuci tangan mengunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik dengan
jumlah 29 KK (60,42%) dan tidak mencuci tangan berjumlah 19 KK (39,58%).

39. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Konsumsi makanan bergizi

Diagram 39
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Konsumsi makanan bergizi, minum
vitamin dan beristirahat dengan cukup
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Konsumsi makanan bergizi, vitamin dan istirahat yg


cukup

25% ya
tidak

75%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang mengonsumsi makanan bergizi, minum vitamin dan beristirahat dengan cukup
berjumlah 38 KK (79,17%) dan yang tidak berjumlah 10 KK (20,83%)
40. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Mencuci tangan setelah bepergian

Diagram 40
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Mencuci tangan setelah bepergian
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Setelah berpergian mencuci tangan

25%
ya
tidak

75%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin


yang mencuci tangan setelah bepergian berjumlah 36 KK (75,00 %), dan yang tidak 12
KK (25,00 %).

41. Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Anggota keluarga membatasi diri untuk
berkumpul atau menghadiri pesta

Diagram 41
Distribusi penduduk dusun IV berdasarakan Anggota keluarga membatasi diri
untuk berkumpul atau menghadiri pesta
di Desa Oelomin Bulan Maret 2021

Keluarga memebatasi diri untuk berkumpul/ pesta/ kegiatan yg


mengumpul banyak orang

tidak
31%

ya
69%
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Dusun IV Oelomin
yang membatasi diri untuk berkumpul berjumlah 33 KK (68,75%) dan tidak 15 KK
(31,25%).

PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN DUSUN

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN

CAKUPAN INFOKATOR NAMA DUSUN


DUSUN IV
Pelayanan kesehatan keluarga berencana Keluarga berencana pasangan usia subur
pasangan usia subur
berjumlah 16 KK (33,33 %) dan yang tidak
berjumlah 32 KK (66,67 %).
Ibu Melahirkan Di Tolong Nakes di tolong nakes berjumlah 31 KK (64,58%) dan
yang tidak berjumlah 13 KK (27,08 %)
Bayi Mendapat Imunisasi Lengkap imunisasi lengkap berjumlah 11 (68,75%), belum
lengkap berjumlah 5 (31. 25%) tidak lengkap
0(0.00%).
Bayi Yang Mendapatkan Asi Eksklusif Yang memberikan ASI Ekslusif berjumlah 4
orang (80.00%), dan yang tidak 1 orang
(20.00%).
Jumlah Status Kesehatan Tekanan Darah Dari 48 KK yang mengalami Hipertensi 10 jiwa
( 4,98%), hipotensi 11 jiwa (5,47%), normal 35
jiwa (17,41%) tidak tau 32,34%
Anggota keluarga yang merokok Anggota keluarga yang merokok berjumlah 23
jiwa (12,2%) dan yang tidak merokok berjumlah
165 jiwa (87,8 %).
Distribusi Jaminan Kesehatan Nasional Memiliki JKN, BPJS/jamkesmas berjumlah 29
(60,42%), BPJS/jamkesda berjumlah 45
(10.42%), BPJS bayar iuran berjumlah 4 (8,33%),
tidak memiliki JKN berjumlah 1(2,08%).
Sumber air minum /masak Sumber air minum/masak dari sumur gali
berjumlah 31 kk (64,58%), PAM, berjumlah 9
(18,75%), sumur pompa berjumlah 1 kk (2.08%),
air sungai 0 %, mata air 0%.
Kondisi jamban Kondisi jamban bersih berjumlah 42 (87,50 %)
dan tidak bersih berjumlah 2 (4,17 %).

Pemahaman masyarakat tentang Covid-19 Yang Mengetahui tentang covid 19 berjumlah 19


(40%) sedangkan yang tidak mengetahui tentang
covid-19 berjumlah 29 (60%)

B. PRIORITAS MASALAHH KESEHATAN

No INDIKATOR CAKUPAN NILAI TOTAL PRIORITAS


%
1 Pemahaman 60 I
masyarakat
tentang Covid-19
2 Jumlah Status 32,34 II
Kesehatan
Tekanan Darah

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan prioritas masalah kesehatan sebagai
berikut:
1. 60% Kelurga tidak tau tentang covid
2. 32,34% Keluarga Tidak tau tekanan darah
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN (GUNAKAN DIAGRAM
TULANG IKAN)

1. Pemahaman masyarakat tentang Covid-19

Sarana Manusia

Tingkat pengetahuan
Media penyuluhan yang rendah, dan karena
yang tidak ada faktor pekerjaan.
pada dusun IV

Tidak menyediakan
Sarana Komunikasi
media penyaluran
kurang di balai
informasi tentang
Penyuluhan
covid-19
Pemahaman
masyarakat
tentang Covid-
19 yang kurang

Kurang pelatihan
bagi petugas
Penunjang dana yang
tentang
kurang
memanfaatkan
sarana komunikasi

2. Jumlah Status Kesehatan Tekanan Darah

Sarana Manusia

Ketersediaan alat
Kurang kesadaran untuk
yang minim dan
memeriksa kesehatan
jarak faskes yang secara rutin

Ketidakpedulian
Kurang perhatian
masyarakat tentang Ada masyarakat
dari pemerintah.
kesehatan yang tidak tahu
tentang tekanan
darah mereka
Kurangnya kerja Kurang pengetahuan
sama lintas sektor tentang masalah
dan kaderisasi. kesehatan.

C. PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN

No Masalah Penyebab Alterntif Pemecahan Alternatif


Kesehatan Pilihan
1 Pemahaman Manusia 1. Sosialisasi, pembagian Sosialisasi,
masyarakat media informasi pembagian media
tentang Covid-19 2. Penyuluhan tentang covid informasi
di balai penyuluhan
Dana
Sarana 1. Mem Pembuatan Media
buat sarana penyuluhan Informasi
yang menarik
2. Kerja
sama dengan pihak terkait
untuk tempat papan
informasi
Metode Kerjasama linkes
Lingkungan 1. Penyu Penyuluhan
luhan tentang COVID di tentang COVID
Dusun IV di Dusun IV
2. Kerja
sama Linkes

2 Jumlah Status Manusia 1. Sosialisasi, pembagian


Kesehatan media informasi
Tekanan Darah 2. Penyuluhan tentang
Hipertensi di balai
penyuluhan
Dana
Sarana 1. Membuat sarana Pembuatan Media
penyuluhan yang menarik Informasi
2. Kerjasama dengan pihak
terkait untuk tempat papan
informasi
Metode Kerjasama linkes
Lingkungan 1. penyuluhan tentang Penyuluhan
hipertensi di Dusun IV tentang hipertensi
2. kerja sama Linkes di Dusun IV

INTERVENSI DUSUN

A. PLAN OF ACTION

NO MASALAH SASARAN TEMPAT PENANGGUNGJAWAB


KESEHATAN DAN
WAKTU
1 60% tidak Pemah Seluruh Selasa, 30 Kadus, Ketua RT, Kader,
tentang Covid-19 dusun IV Maret 2021 Mahasiswa
desa Oelomin di Balai
pertemuan
dusun IV
pukul 12:00
2 Jumlah Status Seluruh Selasa, 30 Kadus, Ketua RT, Kader,
Kesehatan Tekanan dusun IV Maret 2021 Mahasiswa
Darah desa Oelomin di Balai
pertemuan
dusun IV
pukul 12:00

B. KELOMPOK KERJA KESEHATAN (POKJA-KES)

N NAMA PENANGGUNGJAWAB ANGGOTA ANGGOTA


O POKJA MASYARAKAT MAHASISWA
1 COVID Danti Kisse Kadus, Ketua RT, Danti Kisse
Fransiska Oe Anggota masyarakat Fransiska Oe
Ika Ayuningsi Ika Ayuningsi
Chistin Silab Chistin Silab
Hendri Nubatonis Hendri Nubatonis
Rodi Ale Rodi Ale
Florida Kolo Lay Florida Kolo Lay
Fatmawati Nifu Fatmawati Nifu
Nelci Tuka Nelci Tuka
Elisa Termas Elisa Termas
Desreni Lette Desreni Lette
Selviani Tamonob
Dila Mella
Naila Siki
Ninda Batuk
Putri Lestari
Riniati Pello
Arlison Depa Day
Putri Awengkari
Raineldy Lamawitak
Elita Seran
Jonson Tusi
Hieronimus Midin
2 Hipertensi Selviani Tamonob Kadus, Ketua RT, Danti Kisse
Dila Mella Anggota masyarakat Fransiska Oe
Naila Siki Ika Ayuningsi
Ninda Batuk Chistin Silab
Putri Lestari Hendri Nubatonis
Rinianti Pello Rodi Ale
Arlison Deko Day Florida Kolo Lay
Putri Awengkari Fatmawati Nifu
Reinaldi Lamawitak Nelci Tuka
Elita Seran Elisa Termas
Jonson Tusi Desreni Lette
Hieronimus Midin Selviani Tamonob
Dila Mella
Naila Siki
Ninda Batuk
Putri Lestari
Riniati Pello
Arlison Depa Day
Putri Awengkari
Raineldy Lamawitak
Elita Seran
Jonson Tusi
Hieronimus Midin

BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil pengkajian di Dusun 4 Desa Oelomin terdata 48 KK. Terdapat 48,76 %
Perempuan dan sisanya laki-laki 51,24 %. Warga dusun 4 manyoritas berjenis kelamin laki-
laki, hal ini merupakan sebuah potensi untuk warga karena dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan yang membutuhkan tenaga seorang laki-laki, misalnya kerja bakti di
masyarakat. Hampir setengah warganya yang didata (51%) berstatus sudah menikah. Dan
mayoritas bersuku Timor. Pendidikan terakhir didominasi oleh lulusan SD (39%). Untuk
agama paling banyak menganut kristen protestan, di Dusun 4 punya tempat beribadah yaitu
gereja Ora Et Labora Atonifui.
Sebagian besar warga mengaku membawa anggota keluarganya ke sarana kesehatan
yaitu puskesmas jika ada anggota keluarga yang sakit. Dan Puskesmas adalah tempat paling
sering dikunjungi untuk berobat.
Sementara itu, Partisipasi kunjungan ke Posyandu cukup tinggi dan juga hampir
seluruh Balita telah mendapat imunisasi dasar lengkap. Warga sudah mengerti tentang ASI
Eksklusif, hal ini terlihat dari beberapa ibu yang mengaku memberikan bayinya ASI
Eksklusif 6 bulan.
Jumlah Pasanagan Usia Subur adalah sebanyak 33,33% dari 48 KK yang terkaji dan
hampir semua Pasangan Usia Subur tersebut memakasi KB, hanya 3 KK yang tidak
menggunakan KB. Untuk pemakaian KB, warga dusun 4 desa oelomin lebih banyak
menggunakan KB Suntik sebagai alat kontrasepsi yang digunakan, sisanya menggunakan
susuk dan pil KB.
Dari semua ibu yang terdata, sebanyak 100% telah melahirkan ditolong tenaga
kesehatan. Untuk tempatnya, kebanyakan warga melahirkan di Puskesmas dan dirumah tetapi
ditolong Nakes. Jumlah Pralansia dan Lansia sebanyak 39 orang dan diantaranya memiliki
keluhan hipertensi dan nyeri pinggang.
MMD 2 Dusun IV pada 29 maret 2021 yang dihadiri oleh 25 warga yang terdiri dari
Kepala Desa Oelomin, Kepala Dusun IV, ketua RT 13, 14. 15 dan 16, kader, dan masyarakat
umum. Pada saat MMD 2 dilakukan penyampaian data hasil pengkajian dan diskusi tentang
masalah kesehatan yang ada di Dusun IV. Terlihat warga sudah melakukan salah satu
langkah pencegahan untuk penyebaran Covid-19 yaitu dengan memakai masker dan mencuci
tangan. Sebagian kecil warga adapula yang belum menggunakan masker saat keluar rumah.
Masalah lain yang diangkat dalam MMD 2 yaitu hipertensi, banyak masyarakat Dusun IV
yang mempunyai tanda dan gejala, riwayat hipertensi tetapi kurang paham tentang diet
hipertensi dan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Pada saat diskusi mahasiswa
mengusulkan untuk dilakukan penyuluhan tentang covid-19 dan hipertensi juga melakukan
pengukuran tekanan darah.
Hasil dari MMD 2 diadakannya penyuluhan covid-19 dan hipertensi dan juga di
adakannya pemeriksaan tekanan darah di Dusun IV bertempat di Rumah pertemuan Dusun
IV.
Berdasarkan hasil pengkajian dan MMD 2 kami mengambil masalah keperawatan
yakni kurang pengetahuan tentang Covid-19 dan perilaku cenderung beresiko (Hipertensi)
pada masyarakat Dusun 4 Desa Oelomin Kecematan Nekamese Kabupaten Kupang.
Program penyuluhan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 30 maret 2021. Jumlah
warga yang datang cukup banyak yakni 40 .orang dan terlihat antusias mengikuti kegiatan.
Setelah kegiatan dilakukan peserta yang datang mendapatkan informasi dan pengetahuan
tentang covid-19 dan Hipertensi.
Warga juga melakukan screening test kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah,
yang nantinya sebagai acuan untuk warga mempersiapkan diri mengikuti vaksinasi covid-
19.hasil yang didapatkan 4 orang yang prehipertensi, 12 orang hipertensi. Dan sisanya 24
orang normal.setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan warga dusun 4 menjadi tahu kondisi
kesehatan mereka

BAB V

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

N MASALAH PELAKSANAAN SASARAN TEMPAT DAN HASIL


O KESEHATAN KEGIATAN WAKTU YANG
DICAPAI
1 Pemahaman Penyuluhan Covid Seluruh Balai pertemuan
masyarakat tentang dengan leaflet dan masyarakat dusun IV Oelomin.
Covid-19 poster, spanduk Dusun IV Desa Senin, 30 Maret
Oelomin 2021
2 Jumlah Status Penyuluhan Seluruh Balai pertemuan
Kesehatan Tekanan tentang hipertensi masyarakat dusun IV Oelomin.
Darah dengan leaflet dan Dusun IV Desa Senin, 30 Maret
poster Oelomin 2021
BAB V

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 13, 14, 15, dan 16 di Dusun IV
desa Oelomin, kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang menunjukan bahwa terdapat
beberapa masalah yaitu : Kurang pengetahuan tentang Covid-19 dan Hipertensi.
Komunitas adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (valuase),
perhatian (interest), yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batasmgeografis yang
jelas, dengan norma dan nilai yang melembaga, misalnya di dalam kesehatan dikenal
kelompok lansia, kelompok masyaarkat dalam suatu wilayah dusun binaan dan lainnya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, pedangang, masyarakat
pekerja, dan sebagainya.
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan
menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif
dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan
masyarakat mampu mengenal mengambil keputusan dan memelihara kesehatannya.

6.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1) Masyrakat
Masyarakat diharapkan mempunyai kesadaran dan motivasi untuk menjaga pola
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hariterhususnya dalam masa pandemi (Covid-
19).
2) Bagi pemerintah
Agar terjalin kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyrakat dusun IV
Oelomin untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dimasyarakat
3) Bagi puskesmas Oemasi
Dirahapkan fasilitas kesehatan yang ada di puskesmas dapat ditingkatkan sehingga
dapat memenuhi kriteria yang dirapkan masyarakat dan pelayanan yang diberikan
lebih ditingkatkan karena berdasarkan survei yang di dapatkan peralatan yang kurang
membuat masyarakat kurang puas dengan pelayanan yang diberikan.
4) Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan askep komunitas untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapainya derajat kesehatan yang optimal
bagi masyrakat di dusun IV, desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten kupang
5) Bagi Institusi pendidikan
Laporan asuhan keperawatan komunitas ini dapat dijadikan referensi dalam
penerapannya pada proses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Kholifah Nur Siti dan Widagdo Wahyu Ns.2016.Keperawatan keluarga dan Komunitas.
Jakarta : Kemenkes RI

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Salemba Medika.

Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Pengantar Keperawatan Komunitas I. Jakarta : Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai