Uas Surkad 1815013023 Ananda Dermawan
Uas Surkad 1815013023 Ananda Dermawan
Oleh :
ANANDA DERMAWAN
1815013023
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulisan
makalah ini bisa diselesaikan tanpa ada kendala. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada Dosen Pembimbing Bapak Ir. Fauzan Murdapa S.T., M.T. yang telah
memberikan arahan dalam proses penyelesaian makalah.
Makalah ini saya buat sebagai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Survei
Kadastral Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika Universitas Lampung Tahun ajaran
2020/2021 yang berjudul ”Permasalah Kegiatan Pendaftaran Tanah di Indonesia dan
Upada Pemerintah Mengatasinya”.
Saya berharap pembaca dapat mendapatkan manfaat dan wawasan dari isi
makalah ini. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah,
saya menerima segala masukan berupa kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................5
1.1......................................................................................................................... Lata
r Belakang......................................................................................................5
1.2......................................................................................................................... Rum
usan Masalah..................................................................................................6
1.3......................................................................................................................... Tuju
an....................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP...................................................................................................12
4.1......................................................................................................................... Kesi
mpulan............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
iv
BAB I PENDAHULUAN
5
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji tentang problem
pendaftaran tanah di Indonesia serta bagaimana cara pemerintah mengatasinya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada kajian ini antara lain sebagai berikut :
1.2.1. Apa saja problema pendaftaran tanah di Indonesia dan bagaimana upaya
pemerintah menyelesaikan problem tersebut ?
1.2.2. Apa saja program pendaftaran tanah yang telah dilakukan pemerintah
untuk melaksanakan pendaftaran bidang tanah ?
1.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya kajian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui apa saja permasalahan pendaftaran tanah di Indonesia
serta updaya pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
1.3.2. Untuk mengetahui program-program pendaftaran tanah yang telah
dilakukan pemerintah untuk melaksanakan pendaftaran bidang tanah.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
lembaga reschtverwerking. Penggunaan lembaga tersebut dikarenakan hukum tanah
di Indonesia masih menggunakan dasar hukum adat. Hukum adat menurut UUPA,
apabila seseorang selama sekian waktu membiarkan tanahnya tidak dikerjakan
kemudian tanah itu dikerjakan oleh orang lain yang memperoleh hak atas tanah
tersebut dengan itikad baik, maka pemilik tanah semula akan mengalami
kehilangan hak atas tanahnya.
8
BAB III ISI
9
dalam mendaftarkan tanah secara sporadik membutuhkan waktu paling
cepat 3 bulan hingga paling lama 8 bulan bahkan ada yang sampai 1 tahun.
3.3.5. Faktor Anggapan Kepemilikan Tanah Warisan
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa tanah-tanah yang sudah terdaftar
bermakna jika tanah tersebut sudah ada suratnya asalkan terkait
pembuatannya dengan instansi pemerintah berarti tanah tersebut sudah
terdaftar dan merupakan alat bukti hak yang kuat, apalalgi terhadap tanah
yang diperoleh dari warisan pada umumnya anggota masyarakat mengetahui
riwayat pemilik tanah. Padahal seluruh tanah yang dimiliki masyarakat telah
ditetapkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam rangka pemenuhan dan
peningkatan pendapatan negara.
3.3.6. Faktor Sitem Publikasi Pendaftaran Tanah di Indonesia
Sistem publikasi negatif yang mengandung unsur positif yang dianut
Indonesia memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menggugat
orang yang sudah memiliki sertifikat sehingga ada keraguan pada
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya karena sertifikat tersebut tidak
menjamin secara multak kepastian hak atas tanahnya.
Dalam sistem publikasi negatif, jika orang sebagai subyek namanya sudah
terdaftar dalam buku tanah, haknya masih memungkinkan digugat jika
gugatan tersebut memiliki bukti yang kuat. Kelemahan dari sistem publikasi
ini pemerintah tidak menjamin kebenaran dari isi daftar umum yang
diadakan dalam pendaftaran hak.
Berbagai kendala dan hambatan yang telah disebutkan di atas tentunya beragam
pula upaya dan solusi yang telah dilakukan oleh pemerintah di antaranya :
3.3.1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia untuk menampung dan
mengangani kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia sudah diupayakan oleh
pemerintah dengan cara mengikuti program khusus Diploma atau Sarjana
dalam pemetaan dan pengukuran. Hak ini dilakukan guna meningkatkan
kualitas pengukuran di lapangan agar tidak terjadi kesalahan, sehingga
tidaka ada tanah yang tumpang tindih maupun terjadi salah ukur.
3.3.2. Memberantas Calo
Guna menepis anggapan masyarakat tentang biaya pendaftaran tanah yang
mahal dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, pemerintah melakukan
pemberantasan calo yang beredar di masyarakat.
3.3.3. Melakukan Sosialisasi
Untuk memberikan pengetahuan yang lebih dalam kepada masyarakat
pemerintah melakukan sosialisasi terkait pendaftaran tanah.
10
Menurut Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepada
Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Program Nasional
Agraria (PRONA), PRONA adalah rangkaian kegiatan pensertifikatan tanah
secara masal pada suatu wilayah administrasi desa/kelurahan atay sebutan
lain atau bagian-bagiannya.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek
Operasi Nasional Agraria (PRONA) menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
1) Pembentukan PRONA merupakan salah satu upaya dalam
melaksanakan Garis-garis Besar Haluan Negara (Tap. MPR
No.IV/MPR/1978) dan Catur Tertib di bidang pertanahan sebagaimana
digariskan dalam repelita III. Tujuan dibentuknya PRONA adalah untuk
menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat dalam bidang pertanahan
sebagai usaha untk berpartisipasi dalam meciptakan stabilitas sosial
politik serta pembangunan di bidang ekonomi.
2) Adapun tugas dari PRONA adalah :
a. Melaksanakan program pensertifikatan tanah secara masal di
Indonesia untuk memberikan jaminan kepastian hukum bagi
penguasaan dan kepemilikan tanah sebagai tanda bukti yang kuat,
terutama dalam rangka meningkatkan maupun menunjuang
pelaksanaan Landreform.
b. Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian terhadap berbagai kasus
tanah berupa sengketa yang bersifat strategis dan menyelesaikan
secara tuntas (Djoko Prakoso dan Budiman Adi Purwanto, 1985).
11
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pelaksaaan kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia
masih banyak kekurangan. Tujuan dari pendaftaran tanah itu sendiri belum
terpenuhi, diantaranya tertib administrasi pertanahan belum tercapai, hal ini dapat
dilihat banyaknya bidang tanah yang belum didaftarkan. Selain itu, permasalahan
atau kendala pendaftaran tanah di masyarakat masih belum bisa ditangani
sepenuhnya sehingga menyebabkan terhambatnya kegiatan pendaftaran tanah di
Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah terus melakukan upaya untuk meningkatkan
kualitas pendaftaran tanah dengan membuat berbagai macam program diantaranya
Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) dan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL), walaupun demikian dalam program tersebut masih terdapat
hambatan sehingga belum bisa terealisasi secara maksimal. Pemerintah masih terus
menagerkan percepatan pendaftaran tanah di Indonesia terutama prioritasnya dalam
Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) hingga tahun 2025.
12
DAFTAR PUSTAKA
13