Anda di halaman 1dari 17

Modul Praktek Teknik Radiograf i V

Tatap Muka ke 1

TEKNIK ANGIOGRAFI
CEREBRALIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

S etelah mempelajari modul ini, Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Teknik


Angiografi Cerebralis. Namun sebelumnya Anda diharapkan terlebih dahulu
dapat menjelaskan pengertian pemeriksaan Angiografi Cerebralis, anatomi dan
fisiologi pembuluh darah arteri, indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan Angiografi
Cerebralis, persiapan pemeriksaan (pasien dan alat), teknik pemasukan media kontras,
proyeksi pemeriksaan, evaluasi radiograf, dan perawatan post pemeriksaan Angiografi
Cerebralis.

B .P O K O K - P O K O K I S I M A T E R I

Untuk mencapai Tujuan pembelajaran pada Modul ini anda akan mempelajari hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengertian
2. Anatomi dan Fisiologi pembuluh darah Arteri
3. Indikasi dan kontra indikasi
4. Persiapan Pemeriksaan (Pasien dan Alat)
5. Teknik Pemasukan Media Kontras
6. Proyeksi Pemeriksaan
7. Evaluasi Radiograf
8. Perawatan post pemeriksaan

1
ANATOM
PEMBULU
Modul Praktek Teknik Radiograf i V H DARAH
ABDOMEN
C. URAIAN MATERI

A Ngiografi/ Cerebralis adalah pemeriksaan secara radiologi dari pembuluh darah


pada daerah kepala dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan
cateter malalui arteri axila.

2
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

Otak disupply oleh dua pasang arteri, yaitu arteri internal carotid dan arteri
vertebralis. Atau juga disebut arteri cerebry sirkulus.
ARTERI CAROTIS INTERNA. Arteri carotis internal terbentang dari tepi medial
fisura serebri lateral yang terbagi atas arteri serebral anterior dan arteri serebral medial.
Arteri serebral anterior kanan dan kiri melewati permukaan dan arteri medial menuju
ke fissure longitudinal dimana mereka disambungkan oleh arteri komunikating
anterior kecil. Kedua arteri kemudian saling berjalan paralel dalam fissure longitudinal
dan mengeluarkan banyak cabang untuk mensupplai sebagian besar lobus parietal dan
frontal. Arteri cerebral medial melewati fisura lateral menjalar keluar berakhir pada
permukaan lateral otak. Cabang ketiga dari arteri carotid interna, arteri
communicating posterior, berjalan dibelakang anastomose dengan arteri cerebral
posterior.

3
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

ARTERI VERTEBRAL. Arteri vertebral kanan dan kiri yang merupakan cabang arteri
dari subclavia, berjalan lurus diatas foramina transversus yang dimulai dari vertebra
cervical VI. Mereka melewati foramen magnum, menembus duramater untuk
memasuki cerebellommedulary cistern dari ruang subarachnoid. Arteri vertebral kanan
dan kiri bergabung membentuk satu arteri basilar yang berakhir pada permukaan pons.
Arteri basilar kemudian dibagi kedalam dua bentuk arteri cerebral posterior yang
mensuplai lobus occipital.
SIRKULASI ARTERI SEREBRAL. Bentuk susunan dasar dari otak menunjukkan
pembuluh anastomosing membentuk “lingkaran” yang disebut sirkulus arteriosus
cerebri atau linkaran willis. Lingkaran ini, di ilustrasikan pada gambar berikut yang
dibentuk oleh arteri carotid internal, arteri cerebral anterior, arteri communicating
anterior, arteri serebral posterior, dan arteri kommunikating posterior. Aneurysm berry
sering terjadi dalam siklus willys.

4
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

DRAINASE VENA
Saluran vena yang menyalurkan darah dari otak dan selaput yang disebut sinus.
Umumnya terletak diantara endosteum dari calvaria dan meningeal dura atau diantara
dua lapisan dari duramater. Tak seperti vena yang lain sinus venosus tidak mempunyai
katup. Sinus sagital superior tampak triangular pada potongan melintang, yang
menempati seluruh panjang dari bagian superior falx cerebri dan semakin bertambah
besar ketika melewati daerah posterior. Pada protuberantia occipital internal, biasanya
bersambungan dengan sinus lateral kanan. Sinus sagital inferior yang lebih kecil
menempati tepi inferior yang bebas dari falx cerebri. Pertemuan dari falx cerebri dan
tentorium cerebella, sinus sagital inferior menghasilkan vena cerebral yang besar dan
menjadi straight sinus, yang berjalan sepanjang tentorium serebelli pada protuberantia
occipital internal, straight sinus biasanya diteruskan menuju sinus lateral kiri. Sinus
lateral dibagi kedalam bagian tranvers dan sigmoid. Sinus transvers melewati dari
protuberantia occipital (pertemuan sinus) ke pertemuan dari bagian petrous dan mastoid
tulang temporal. Sinus sigmoid yang dilanjutkan dari sinus transvers terdapat bagian
yang berbentuk S melingkar keluar dari bagian petrous dan mastoid ke foramen jugular,
yang menjadi vena jugular internal. Sinus venosus di ilustrasikan pada gambar
berikut. Disamping sinus besar tersebut, terdapat banyak sinus yang lebih kecil yang
mengalirkan kebagian yang lebih spesifik dari otak dan kemudian bermuara kedalam
sinus yang lebih besar.

5
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

Cukup banyak sinus cavernous besar yang ditempatkan pada setiap sisi tubuh dan
sella tursica dari tulang sphenoid (lihat gambar 1-10). Sinus ini menerima darah vena
dari vena ophtalmik dan vena serebral medial dan dialirkan oleh sinus petrosal kecil
yang bermuara kedalam sinus sigmoid atau vena jugular internal. Arteri carotid internal
memasuki sinus cavernosa melalui foramen lacerum, membuat sebuah belokan sampai
pada akhir sinus. Dan kemudian keluar dari sinus untuk masuk kedalam ruang
subarachnoid. Saraf abdunces berhubungan dekat pada arteri carotid internal yang
melintasi sinus cavernous.

INDIKASI PEMERIKSAAN

Adapun Indikasi pemeriksaan Angiography


1) Trauma :

6
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

 Hematol Subdural
Pendesakan A/V bentuk konveks.
Lokasi perdarahan : pendesakan A. serebri ant-med, & deep vein.
Angiogram kontralateral.
Hematom temporo-basal ( higroma.hematoma) : gambaran “bridging
vein”.
 Hematol Epidural
Meningea media terdesak ke medial.
Entry to sinus venosus : SV terpisah dari tabula interna.
2) Hidrosefalus
Pelebaran ventrikel lateralis .
Angiorafi : lengkung V. Talamosttriata (frontal).
Hidorsefalus sedang : bentuk “S-Shaped” menjadi “flat”.
Hidrosefalus berat : konveks.
Fase arteriogram : “Sylvian Triangle terangkat & teregang.
Kompresi A.K.K pada kontralateral u/ lihat hidrosefalus internus simetris.
3) Aneurisma
Etio : perdarahan subarakhnoid.
a/ ruptur aneurisma intrakranial.
Lokasi :
a. Pangkal A. kommunikans posterior.
b. Pertemuan A.komunikans anterior dengan A. Serebri anterior.
c. A.serebri media.
d. Kongenital : diproksimal sirkulus arteriosus Willisi
e. Pangkal a.oftalmika,a.Serebri anterior & media, a.Serebeli anterior inferior-
posterior.

7
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

4) AVM
Kelainan dimana arteri & vena berhubungan secara langsung tanpa kapiler
Sifat kongenital.
Usia : 20-30 tahun
Lokasi :
– Hemisfer serebri
– Serebelum.
5) Tumor
6) Vaskular necrotic center : metastasis avaskular.
7) Herniasi
• Herniasi subfalksial.
• Herniasi unkus.
• Herniasi tonsiler. P
• Herniasi tentorium. E
8) Oklus P. Darah R
SI
• Aterosklerosis, Trombosis, Tanpa trombosis.
• Emboli. A
Terutama dari pembuluh darah di leher. P
A
• Stenosis (50%) akan terlihat pada angiogram.
N
P
E
M
Adapun persiapan yang dilakukan pasien sebelumE pemeriksaan :
R
 Pasien puasa I
 Pasien diberikan premedikasi K
 Diberikan sulfas atropis S
A
A
N

8
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

 Dilakukan pemeriksaan fisik dan tekanan darah sebelum dilakukan pemeriksaan


 Dilakukan penyuntikan pada daerah arteri femuralis (dengan dipandu
fluoroscopy)
 Jika berhasil, dimasukkan cateter melalui arteri femuralis diarahkan menuju
aorta abdominal (dipandu dengan fluoroscopy)
 Dilakukan uji coba dengan memasukkan media kontras ( dipandu dengan
fluoroscopy)
 Dipastikan kontras benar benar masuk ke pembuluh darah arteri yang dimaksud
 Disambungkan dengan injektor otomatis
 Dilakukan injeksi media kontras dengan kecepatan tertentu sesuai dengan organ/
bagian yang diperiksa
 Dilakukan pengambilan foto tertentu sesuai dengan organ / bagian yang
diperiksa.
Persiapan Bahan :
 Meja instrumen
 Duk sterile besar dan kecil
 Duk steril berlubang
 Abocat, spuit 5, 10, 20 cc
 Cateter pan femuralis
 Kom sterile
 Betadine, alkohol, kain kasa sterile dan cairan NaCl
 Sarung tangan
 Bahan kontras sesuai kebutuhan
 Obat obat anti alergi dan anti shock dan obat bius lokal
AAADD
JHFHAHSFYE

9
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

MRAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN

Langkah –langkah yang dilakukan pada pemeriksaan Angiography Abdomen adalah


sebagai berikut :
 Pasien terlentang, punggung diganjal & kepala
diturunkan, hingga denyut ACC teraba.

 Lakukan anestesi lokal

 Pungsi leher pada perabaan denyut nadi arteri karotis


kommunis ( dibawah bifurkatio jarum abbocath no. 20 / 18).

 Pungsi menembus dinding anterior & posterior P.darah ,


tarik perkahan-lahan sampai darah memancur lancar.

 Sheat didorong ke lumen arteri & mandrin tarik keluar.

 Sambung sheath dengan luerlock.

 Kontras +/- 8-10 cc , injeksi cepat.

 Sinar X arah glabella sudut 27-30 derajat dengan vertikal,


kranio-kaudal

 Fase-fase pemeriksaan :

Fase arteri : 1-3 detik, setelah suntikan.

Fase kapiler : 3-4 detik

Fase vena : 4-12 detik

10
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

 Pungsi pada A. Femoralis ( inguinal) dengan jarum


abbocath 16/18 setelah anestesi lokal dan insisi.

 Masukkan guide wire ke lumen arteri Femoralis ke arah


proksimal, lalu tarik abbocath ditarik keluar.

 Masukkan kateter melalui “guide wire”, lalu tarik “ guide


wire “ keluar, sambung pangkal kateter dengan luer lock.

 Dorong kateter mencapai ACC / ACI / ACE.

 Suntik kontras +/- 8 – 10 cc dengan injeksi cepat.

EVALUASI RADIOGRAF

• ACC cabang dua pada bifurkatio setinggi C3-4.

• ACC bercabang menjadi ACI & ACE.

• Frontal : bayangan proksimal ACE terletak medial dari ACI

• ASA kanan –kiri dihubungkan dengan A. kommunikans anterior.

• Cabang ASA :

• A. frontopolaris.

• A. Callosamarginalis.

• A.Pericallosa lanjutan ASA

11
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

12
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

LANGKAH-LANGKAH PRAKTEK

Coba lakukan simulasi pelaksanaan praktikum pemeriksan Angiography


Abdomen dengan langkah sebagai berikut :

1. Persiapan Pasien
- Menyuruh pasien untuk puasa
- Memberikan premedikasi kepada pasien
- Memberikan sulfas atropi kepada pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik dan tekanan darah sebelum dilakukan
pemeriksaan
- Melakukan penyuntikan pada daerah arteri femuralis (dengan dipandu
fluoroscopy)
- Jika berhasil, masukkan cateter melalui arteri femuralis diarahkan
menuju aorta abdominal (dipandu dengan fluoroscopy)
- Melakukan uji coba dengan memasukkan media kontras ( dipandu
dengan fluoroscopy)
- Memastikan kontras benar benar masuk ke pembuluh darah arteri yang
dimaksud
- Menyambungkan dengan injektor otomatis

13
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

- Melakukan injeksi media kontras dengan kecepatan tertentu sesuai


dengan organ/ bagian yang diperiksa
- melakukan pengambilan foto tertentu sesuai dengan organ / bagian
yang diperiksa.

2. Pesawat Rontgen yang digunakan

- Pesawat angiografi khusus (single plane)


- Memiliki kapasitas eksposure yang besar dengan focal spot yang kecil
- Dilengkapi fluroscopy
- Dilengkapi spot film changer (AOT)
- Dilengkapi dengan injektor otomatis

3. Persiapan Bahan :
RA
 Meja instrumen
NG
 Duk sterile besar dan kecilKU
 Duk steril berlubang M
 Abocat, spuit 5, 10, 20 cc AN
 Cateter pan femuralis
 Kom sterile
 Betadine, alkohol, kain kasa sterile dan cairan NaCl
 Sarung tangan
 Bahan kontras sesuai kebutuhan
 Obat obat anti alergi dan anti shock dan obat bius lokal

14
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

RANGKUMAN
1. Angiografi Cerebralis adalah pemeriksaan secara radiologi dari pembuluh darah
pada daerah kepala dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan
cateter malaui arteri axila.
2. Prosedur pemeriksaan Radiografi Angiography adalah :

a. Persiapan pasien :
 Pasien puasa
 Pasien diberikan premedikasi
 Diberikan sulfas atropis
 Dilakukan pemeriksaan fisik dan tekanan darah sebelum dilakukan
pemeriksaan
 Dilakukan penyuntikan pada daerah arteri femuralis (dengan dipandu
fluoroscopy)
 Jika berhasil, dimasukkan cateter melalui arteri femuralis diarahkan
menuju aorta abdominal (dipandu dengan fluoroscopy)
 Dilakukan uji coba dengan memasukkan media kontras ( dipandu
dengan fluoroscopy)
 Dipastikan kontras benar benar masuk ke pembuluh darah arteri yang
dimaksud
 Disambungkan dengan injektor otomatis
 Dilakukan injeksi media kontras dengan kecepatan tertentu sesuai
dengan organ/ bagian yang diperiksa
 Dilakukan pengambilan foto tertentu sesuai dengan organ / bagian yang
diperiksa.
b. Persiapan Bahan :

15
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

 Meja instrumen
 Duk sterile besar dan kecil
 Duk steril berlubang
 Abocat, spuit 5, 10, 20 cc
 Cateter pan femuralis EV
 Kom sterile AL
 UA
Betadine, alkohol, kain kasa sterile dan cairan NaCl
 Sarung tangan
SI
 Bahan kontras sesuai kebutuhan
 Obat obat anti alergi dan anti shock dan obat bius lokal
AAADDJHFHAHSFYE

TES FORMATIF
1. Lakukan evaluasi terhadap semua prosedur dan hasil radiograf yang diperoleh
dengan menuangkan dalam laporan praktek
Susunan laporan praktikum :
A. Pendahuluan yang berisi teori yang menunjang
B. Persiapan alat dan bahan
C. Prosedur
D. Hasil dan Pembahasan
E. Kesimpulan

16
Modul Praktek Teknik Radiograf i V

i
A. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
B.
C. Pastikan jika anda telah kompeten dalam melakukan pengujian dan mampu
melakukan pembahasan hasil laporan praktikum. GLOSARIUM

DAFTAR PUSTAKA

a. Bontrager, L.Kenneth, Textbook of Radiographic Positioning and Realted


Anatomy,5th, CV Mosby Co. St.Louis. Toronto, 2001
b. Billinger Philip W : Merril Atlas Of Radiographic Positioning and
Radiologic Procedures, eighteded, CV Mosby Co. St.Louis. Toronto
c. Pearce EC, anatomi & Fisiologi untuk paramedis, PT Gramedia

17

Anda mungkin juga menyukai