Anda di halaman 1dari 8

AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN.

0852-5426

KARAKTERISASI LIMBAH TAMBANG EMAS RAKYAT DIMEMBE


KABUPATEN MINAHASA UTARA
Characterization of the Traditional Gold Mining in Dimembe, North Minahasa

Herry Sumual
Dosen Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, UNIMA Manado

ABSTRAK

Proses pengolahan emas secara tradisional yang diterapkan di wilayah


pertambangan Dimembe menggunakan teknologi sederhana dengan merkuri sebagai bahan
penangkap emas melalui proses amalgamasi. Proses penangkapan ini cenderung berdampak
negatif terhadap lingkungan sekitar karena pada setiap tahapan proses memungkinkan
terjadi degradasi logam berat yang ada, sehingga dikhawatirkan dapat mencemari
lingkungan. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk meminimalisasi kandungan
logam berat yang terkandung dalam limbah adalah menggunakan tumbuhan sebagai agen
biofiltrasi, sehingga dengan mengetahui kandungan unsur-unsur makro nutrient yang
terkandung dalam limbah menggambarkan kemungkiman pemanfaatan tumbuhan air
sebagai agen biofiltrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan limbah
tambang mengandung logam berat berupa Hg, As, Pb yang melampaui ambang batas baku
mutu lingkungan, selain itu mengandung hara makro yang memungkinkan tumbuhan air
tumbuh dalam air limbah tersebut.

Kata kunci: limbah tambang, logam berat, makro nutrient

ABSTRACT

Traditional gold mining process applied at mining areas in Dimembe used the
simple technology, namely mercury, as an absorption agent through amalgam process.
Catching process is tend to create any negative impacts in surrounding environment, while
at the every steps was possibly occur to degrade a heavy metal and predicted that will
pollute environment. One of the technology used to minimize heavy metal in waste water is
using plant as an biofiltrasi agent. With knowing the macro parts of nutrient in waste water
show the possibility of utilization of water plant as an biofiltration agent. Research result
shows that overall mining water consist of heavy metal as Hg, As, Pb which over the
environmental standar, excepted consist of macro nutrient which can support aquatic plant
growth in those wastewater.

Key words: Mining waste, heavy metal, macro nutrient

PENDAHULUAN pertambangan ini dilakukan secara


tradisional, dimana proses pengolahannya
Kegiatan pertambangan emas yang tidak menggunakan teknologi yang tinggi
dilakukan oleh masyarakat yang ada di dan hanya menggunakan peralatan yang
wilayah Kecamatan Dimembe Kabupaten sangat sderhana. Proses pengolahan emas
Minahasa Utara telah berlangsung sejak ini dilakukan dengan mengikuti beberapa
tahun 1985 sampai sekarang. Kegiatan tahapan antara lain penggalian batuan,

932
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

pengolahan, dan pembuangan limbah. penerapan teknologi yang sederhana


Setiap tahapan proses ini secara ekologi seperti penggunaan merkuri sebagai
membawa dampak yang dapat pengikat unsur emas dalam proses
mengganggu keseimbangan lingkungan, amalgamasi. Pencemaran tersebut terjadi
sehingga perlu langkah-langkah yang ketika sebagian merkuri yang digunakan
bijaksana dalam penanganannya sehingga sebagai bahan pengikat unsur emas,
resiko terhadap kerusakan lingkungan terbuang bersama air limbah pencucian ke
dapat diminimalisasi. lokasi pembuangan baik di tanah maupun
Salah satu daerah pembuangan air di air sungai. Untung dan Achmad (1999)
limbah pertambangan rakyat yang mengemukakan bahwa air limbah dari
berlangsung di daerah kecamatan penirisan tambang emas bersifat asam dan
Dimembe adalah lahan yang ada di sekitar mengandung logam berat. Kadar asam
lokasi pengolahan yang selanjutnya (pH) air tersebut berkisar antara 1,99 -
mengalir menuju ke sungai sehingga makin 2,06. Konsentrasi tembaga berkisar antara
lama terjadi akumulasi kandungan logam 2,49 - 3,17 mg/l, seng antara 39,21 - 98,20
dan material lainnya yang terkandung di mg/l dan timbal antara 0,16 - 1,25 mg/l,
dalam limbah sehingga lama-kelamaan sedangkan batuan yang digunakan sebagai
ekosistim sungan juga terganggu. Sebagai penutup mengandung berbagai jenis logam
suatu ekosistim, sungai merupakan suatu antara lain tembaga 0,007 - 0,056%. Pb
tempat yang menjadi sasaran pembuangan 0,009 - 0,09%, Fe total 6,93 - 34,4%.
limbah sehingga mengakibatkan tingkat Rumengan et al. (2004) menge-
pencemaran semakin tinggi yang pada mukakan bahwa berdasarkan kegiatan
akhirnya pencemaran tersebut pemantauan pada bulan Mei dan Juni 2000
mempengaruhi kehidupan biota air yang serta Mei dan Juni 2001 ternyata sudah
ada di dalamnya. Fardiaz (1992) terjadi akumulasi merkuri pada sedimen
mengemukakan bahwa air sering tercemar dan bioakumlasi pada ikan dan moluska di
oleh komponen-komponen anorganik daerah-daerah aliran sungai yang
antara lain logam berat yang berbahaya. menerima buangan limbah pengolahan
Penggunaan logam-logam berat ini untuk emas terutama di muara sungai Talawaan
keperluan sehari-hari secara langsung atau (salah satu sungai di kecamatan
tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, Dimembe). Kadar total merkuri di tempat
sengaja tapi tidak langsung, telah yang yang menerima buangan limbah telah
mencemari lingkungan, dimana beberapa mencapai tiga kali ambang batas, total Hg
jenis tertentu telah mencemari lingkungan pada moluska bahkan mencapai 0,5 mg/kg,
melebihi ambang batas bagi kehidupan. dan pada ikan sudah terdapat sembilan
Logam-logam pencemar tersebut antara ekor yang mengandung total merkuri 0,5
lain merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik mg/kg berat basah.
(As), kadmium (Cd), kromium (Cr), dan Berdasarkan data di atas menunjuk-
nikel (Ni) merupakan logam-logam yang kan bahwa pencemaran di sekitar daerah
dapat terakumulasi dalam tubuh suatu pertambangan emas termasuk pada sungai
organisme dan akan tetap tinggal dalam yang mengalir di sekitarnya merupakan
tubuh dalam jangka waktu lama sebagai masalah serius dan perlu segera ditangani.
racun. Keadaan ini memerlukan tindakan
Pertambangan emas tradisional penanganan yang bijaksana agar supaya
merupakan salah satu kegiatan ekonomi ancaman terhadap lingkungan dapat
masyarakat di mana para penambang diminimalisasi. Selain itu keadaan ling-
memperoleh penghasilan yang cukup dari kungan yang tercemar akan mengancam
aktifitas tersebut. Di pihak lain, kegiatan kehidupan flora dan fauna yang ada di
pertambangan ini berpotensi mencemari sekitarnya. Ancaman ini terjadi karena
lokasi dan lingkungan sekitarnya karena pada ekosistem, di mana organisme itu

933
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

hidup, terjadi aliran rantai makanan terkandung di dalam limbah. Logam berat
sehingga melalui rantai makanan akan diutamakan pada merkuri (Hg), arsen (As),
terjadi aliran bahan pencemar yang pada dan timbal (Pb). Sedangkan nutrisi
saatnya akan tiba pada manusia sebagai tumbuhan diutamakan pada unsur nitrogen,
bagian dari ekosistem tersebut. Masuknya fosfor dan kalium. Sugiharto (1987)
merkuri dalam tubuh manusia akan mengemukakan bahwa untuk mengetahui
menjadi ancaman serius bagi kesehatan lebih luas tentang air limbah, maka perlu
terutama penyakit yang diakibatkan oleh kiranya diketahui juga secara detail
logam berat. Mukono (2004) menge- mengenai kandungan yang ada di dalam air
mukakan bahwa terdapat beberapa pe- limbah, serta sifat-sifat logam yang
nyakit yang diakibatkan oleh pencemaran terdapat di dalamnya
merkuri seperti mercurilialism, minamata
disease, mad hetter’ disease. Waktu dan Tempat
Kegiatan pertambangan emas rakyat Penelitian ini dilaksanakan selama 2
telah memberi kontribusi bagi penyerapan bulan yaitu September 2009 s/d Oktober
tenaga kerja dan secara langsung juga 2009. Tempat pengambilan sampel di
berdampak pada peningkatan kesejahteraan lokasi pengolahan tambang emas
masyarakat sekitar daerah pertambangan. Dimembe, analisis sampel dilaksanakan di
Berdasarkan data di kecamatan Dimembe balai riset dan standarisasi industri dan
Juli 2004 terdapat 1994 buah tromol dan perdagangan Manado.
menyerap tenaga kerja penambang
sebanyak 2500 - 3000 orang per hari. Alat dan Bahan
Menurut Langkubi (2004) bahwa kegiatan Alat yang dibutuhkan adalah
penambangan telah meningkatkan seperangkat instrumen pengujian dengan
pendapatan bagi masyarakat. Berdasarkan metode AAS, 3 botol penampungan
perhitungan besarnya putaran uang yang sampel limbah yang telah disterilkan
beredar di kecamatan Dimembe dari dengan asam NaCl, alat pengambil sampel
kegiatan pertambangan emas rakyat air, kamera, kotak penampungan botol.
tersebut mencapai nilai minimal Rp. 30 Bahan yang dibutuhkan adalah air limbah
milyar pertahun yang diambil dari buangan pengolahan
Tujuan penelitian ini adalah untuk: emas tradisional.
(1) mengetahui kandungan logam berat
( Hg, As, Pb) pada limbah tambang emas Prosedur Kerja
di Kecamatan Dimembe; (2) mengetahui Air limbah buangan pengolahan emas
kandungan nutrisi (N,P,K) pada air limbah tradisional ditampung pada 1 (satu) botol
tambang emas rakyat di kecamatan penampungan yang telah disiapkan sebagai
Dimembe. sampel pengujian. Selanjutnya sampel air
limbah tersebut dibawa ke laboratorium
untuk diuji karakteristik limbah. Pengujian
METODE PENELITIAN dilakukan menggunakan metode AAS
dengan tujuan untuk menguji kandungan
Karakterisasi limbah dilakukan logam berat berupa total merkuri (Hg),
dengan menggunakan metode deskiptif arsen (As), dan timah (Pb). Selain itu
analitik yaitu suatu usaha untuk dilakukan pengujian tentang kandungan
menggambarkan bagaimana karakteristik nutrisi tumbuhan berupa natrium, fosfor,
limbah dengan cara menganalisis limbah dan kalium.
pengolahan emas yang terdapat disekitar
wilayah penambangan. Karakterisasi Pengamatan
diarahkan untuk mengetahui bagaimana Sampel air limbah yang telah dibawa
konsentrasi logam berat dan nutrisi yang ke laboratorium diuji/dianalisis kandungan

934
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

logam berat merkuri (Hg), arsen (As), Pb, dapat menggambarkan apakah kondisi
dan nutrisi tumbuhan berupa N. P. K. lingkungan air memungkinkan untuk
Parameter pengamatan yaitu bagaimana ditumbuhi tumbuhan atau tidak. Pe-
konsentrasi merkuri, timbal, dan arsen, manfaatan tumbuhan sebagai agen
serta bagaimana konsentrasi unsur natrium, biofiltrasi akan dapat ditentukan
fosfor, dan kalium yang terdapat di dalam berdasarkan kandungan air limbah yang
air limbah. ada. Limbah yang berasal dari lokasi
pengolahan limbah dibawa ke laboratorium
Analisis data untuk dianalisis kandungan nutrisinya
Kandungan Logam berat limbah dengan menggunakan metode AAS.
Untuk mengetahui kandungan logam Kandungan nutrisinya di utamakan pada
berat yang terkandung di dalam limbah, unsur N, P, K. Berasarkan hasil analisis
dilakukan pengujian kandungan logam menunjukkan bahwa limbah tambang emas
berat berupa merkuri (Hg), Arsen (As), tradisional mengandung unsur-unsur
timah (Pb). Pengujian ini menggunakan makro nutrient berupa nitrogen (N)545
metode atomic absorbption spectroscopy mg/l, foefat (P) 25,58 mg/l, kalium (K)
(AAS). Karakterisasi limbah dilakukan 11,67 Mg/l.
dengan tujuan agar peneliti mendapatkan
gambaran bagaimana kandungan logam Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam limbah
berat yang ada di dalam limbah, serta
kandungan nutrisi tumbuhan air yang Jenis Nutrisi Total (mg/l)
terkandung di dalam limbah. Natrium (N) 545
Hasil analisis laboratorium me- Phosfat (P) 25,58
nunjukkan bahwa air limbah tambang emas
tradisional mengandung logam berat Kalium (K) 11,67
masing-masing berupa merkuri (Hg) 9,03
ppm, arsen (As) 0,09 ppm , dan timbal (Pb)
0,06 ppm. Konsentrasi logam berat dalam Hasil pengujian ini menunjukkan
limbah pengolahan tambang emas bahwa limbah yang diuji, walaupun sudah
tradisional ini telah mengandung logam tercemar logam berat, tetapi masih dapat
berat sebagai pencemar dengan konsentrasi menyediakan nutrisi untuk tumbuhan air.
masing-masing melewati ambang batas Selain itu pengujian ini membuktikan
baku mutu lingkungan. bahwa untuk menanggulangi pencemaran
di dalam air tersebut dapat menggunakan
Tabel 1. Kandungan logam berat dalam teknologi biofiltrasi.
limbah

Jenis logam berat Total (mg/l) HASIL DAN PEMBAHASAN


Merkuri( Hg) 9,03
Usaha mengadakan karakterisasi
Arsen (As) 0,09 dilakukan karena diduga limbah buangan
Timbal (Pb) 0,06 ini telah mengandung logam berat akibat
dari sistim pengolahan tambang secara
tradisional. Sugiharto (1987) menge-
Kandungan nutrisi mukakan bahwa untuk mengetahui lebih
Kandungan nutrisi di dalam air akan luas tentang air limbah, maka perlu kiranya
sangat menentukan apakah tumbuhan diketahui juga secara detail mengenai
dapat tumbuh pada kondisi air yang ada di kandungan yang ada di dalam air limbah,
dalamnya. Data tentang kandungan nutrisi serta sifat-sifat logam yang terdapat di
yang terkandung di dalam air limbah akan dalamnya. Penelitian yang dilakukan

935
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

terhadap air limbah yang dibuang setelah merkuri per hari sehingga kira-kira
digunakan sebagai pencuci pada pengo- terdapat 200 ton merkuri yang digunakan
lahan tambang emas tradisional. Dari hari setiap tahun Selanjutnya Limbong dkk
analisis laboratorium dengan metode AAS (2004) mengemukakan estimasi junlah
ternyata kandungan logam merkuri adalah merkuri yang mencemari lingkungan dari
9,035 ppm. Konsentrasi ini telah jauh penambangan emas di Kecamatan
melampaui ambang batas baku mutu air Dimembe adalah 11.232 kg-14.040 kg
sungai sehingga sebelum dilepas ke setiap tahunnya. Namun demikian air
lingkungan perlu adanya perlakuan sumur yang menjadi sumber air minum
(treatment) secara khusus agar kandungan yang berada di daerah pengolahan tambang
logam berat dapat diminimalisasikan. emas belum tercemar. Berdasarkan hasil
Seperti diketahui bahwa air limbah dari analis kandungan merkuri di dalam air
kegiatan proses penambangan akan sumur adalah 0.00082 ppm jauh ai bawah
dibuang ke lingkungan sekitar baik di baku mutu air minum yaitu 0,001.ppm
daratan, maupun dibuang langsung ke yang artinya air sumur yang ada di sekitar
badan sungai. Menurut Kep.Men.LH lokasi pengolahan tambang emas
bahwa baku mutu lingkungan untuk air tradisional masih layak untuk di konsumsi.
yang digunakan untuk persawahan (sungai) Penelitian lain yang telah dilakukan
adalah 0,002 ppm. sebagai kegiatan awal adalah menguji
Konsentrasi logam berat berupa nutrisi tumbuhan yang terdapat di dalam
merkuri, arsen, dan timbal yang terdapat limbah. Pengujian ini penting mengingat
pada air limbah menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan tumbuhan air
limbah tambang emas tradisional ini sebagai agen bioremediasi. Kegiatan
berpotensi untuk mencemari lingkungan remediasi ini membutuhkan kondisi yang
sekitar. Khusus untuk merkuri potensi ini memungkinkan tumbuhan dapat hidup
sangat tinggi mengingat air sungai selang waktu tertentu untuk kegiatan
Talawaan ini dimanfaatkan oleh penyerapan (absorbsi) logam pencemar.
masyarakat sekitar untuk mengairi sawah Canter, Larry 1997) mengemukakan bahwa
dan peternakan ikan tawar. Akibat dari langkah awal yang perlu dilakukan untuk
kegiatan pembuangan ke sungai yang menangani air permukaan adalah
dilakukan selama ini, maka sungai mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air
Talawaan dewasa ini terancam tercemar yang akan menjadi obeyek perlakuan.
merkuri. Rumengan et al (2004) Hasil analisis ternyata bahwa air limbah
mengemukakan bahwa berdasarkan hasil mengandung unsur-unsur nutrisi terutama
pemantauan pada tahun 2003, konsentrasi N, P K yang cukup untuk pertumbuhan.
total merkuri di sungai Talawaan yang Nitrogen, fosfor bersama-sama dengan
melewati daerah-daerah pengolahan emas karbon merupakan nutrisi utama untuk
relatif tinggi dibanding dengan sungai- pertumbuhan . Unsur-unsur ini apabila
sungai lainnya yang tidak melalui daerah memasuki lingkungan air akan berperan
kegiatan pengolahan emas tradisional. penting pada pertumbuhan terutama pada
Tingginya kandungan merkuri yang organisme yang tumbuh di air. Apabila
terdapat di aliran sungai sungai Talawaan terlepas dalam jumlah yang melebihi
yang melewati daerah penambangan kebutuhan dapat pula berperan dalam
dimungkinkan karena akumulasi limbah penangulangan polusi yang terjadi di
dari beberapa titik lokasi pengolahan yang sekitarnya.
ada di sekitar wilayah penambangan. Data
dari pemerintah kecamatan Dimembe juli
2004 menunjukkan bahwa terdapat 1994 KESIMPULAN
buah tromol beroperasi tiap hari dengan
masing-masing menggunakan 1-2 kg

936
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

1. Limbah tambang emas tradisional Connell, Des W., 1995. Bioakumulasi


mengandung logam berat berupa Senyawaan Xenobiotik. UI- Press,
merkuri, timah, dan arsen dengan Jakarta
konsentrasi yang melebihi baku mutu Dickman, D.I., Stuart, K.W., 1983. The
lingkungan. Culture of Poplars in Eastern North
2. Limbah tambang emas mengandung America Departement of Foresty,
nutrisi tumbuhan berupa N, P, K Michigan State University,
sehingga bahan pencemar yang Michigan
terdapat dalam limbah dapat Eckenfelder.W.W. Jr., 2003. Industrial
ditanggulangi dengan menggunakan Water Pollution Control. Mc Graw
tumbuhan air sebagai agen bio- Hill, New York
remediasi. EPA. 1997. Capsule Report. Aqueous
Mercury Treatment. Washington
DC.
DAFTAR PUSTAKA EPA. 1992. Manual Wastewater
Treatment/Disposal for Small
Ariens, E.,J., Mutschler E., Simonis Communities. September 1992.
A.M.,1993. PengantarToksikologi Washington DC
Umum. Gajah Mada Press, Eldowney Mc. S., Hardman, D.J. Waite.
Yogyakarta. 1993. Ecology and Biotreatment,
Assa, I., 2003. Tingkat Keracunan Merkuri pp 48-58. Longman Singapore
pada Pekerja Tambang di Desa Publisher Pte.Ltd., Singapore
Talawaan Kecamatan Dimembe. Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara.
Tesis. Universitas Sam Ratulangi, Kanisius, Yogyakarta
Manado. Gary, N.F. 1989. Biology of Wastewater
Bapedalda Sulut, 2002. Penelitian Tentang Treatment. Oxford University
Limbah Merkuri di Propinsi Press, Oxford
Sulawesi Utara Selang 2002 sampai Gwozdz, E.A., R. Przymusinski, R.
2001.Sub.Bidang Pengendalian Rucinska, and J. Deckert. 1997.
Pencemar Air, Bapedalda, Manado Plant cell responses to heavy
Chen,W.Y., Anderson Paul R., Zholsen, metals: molecular and physio-
M. T. Recovery and Recycle of logical aspects. Acta Physiol Plant.
Metals From Wastewater With a 19: 459-465
Magnetite-based adsorption Ismoyo, I, H dan Rijaluzzaman
Process. Jurnal Research Journal (penyunting), 1995. Kamus Istilah
WPCF, Volume 63 No. 7 Tahun Lingkungan. Penerbit Bina Rena
1991 Pariwara, Jakarta
Chon-Lin, Lee., Tsen C.Wang., Ching-ku Kamagi W.A. Potensi dan Permasalahan
Lin., Hin-Kiu Mok., 1999. Heavy Pertambangan Emas Rakyat di
Metals Removal by a Promising Sulawesi Utara. Makalah: Seminar
Locally Available Aquatic Plant, Pertambangan Rakyat Tingkat
Najas Graminea Del., In Taiwan. Nasional. Jakarta, 28-29 Juni 1989
Jurnal Wat. Sci. Tech. Vol. 39, No. Kambey, J.L. 2002. Influence of Illegal
10-11, 1999 Gold Mining on Mercury Level In
Crites and Tchobanoglous., 1998. Small Fish Of Tatelu Area, North
and Decentralized Wastewater Sulawesi, Indonesia. Thesis.
Management Systems. McGraaw- Universitas Sam Ratulangi,
Hill, California Manado
Langkubi, O. 2004. Usaha Pemerintah
Dalam Mengatasi Dampak Pen-

937
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

cemaran Pertambangan Rakyat Di emas di Kecamatan Dimembe 9


Kecamatan Dimembe. Makalah. September 2004.
Seminar Masalah dan Solusi Retno Damayanti, Selinawati T.D,
Penembangan emas Di Kematan Djuarsih. Pemanfaatan Abu
Dimembe September 2004. Batubara Untuk Penetral Limbah
Limbong, D. 2004. Dampak Potensial Air Asam Tambang. Jurnal Kimia
Aktivitas Penambangan Emas Lingkungan Vol. 2., No.1., Tahun
Rakyat di Kecamatan Dimembe 2000
Terhadap Kesehatan Masyarakat. Salisbury, F.B dan Rose C.W., 1985. Plant
Makalah. Seminar Masalah dan Physiology. Wadsworth Publishing
Solusi Penembangan emas Di Company, California
Kematan Dimembe September Sastrawijaya, A., T., 1991. Pencemaran
2004. Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.
Metdof dan Eddy. 2003. Wastewater Slamet, J, S., 1994. Kesehatan
Enginering, Treatment and Reuse. Lingkungan. Gajahmada University
Mc Graw Hill, New York, hal.77- Press, Yogyakarta
79 Sugiharto, 1997. Dasar-dasar Pengelolaan
Mc.Eldowney, S., Hardman, D.J. and Air Limbah. UI Press, Jakarta
Waite, S. 1993. Pollutan, Ecology Surtiningsih T., 1997. Bioremidiasi Cd dan
and Biotreatment. Longman Ketersediaan P Batuan Fosfat Oleh
Singapore Publisher ltd., Singapore Cendawan Ektomikorhiza
Mukono, H. J. 2000. Prinsip Dasar (Pisolithus tinctorius dan Suillus
Kesehatan Lingkungan. Airlangga granulatus) Dalam Kultur Murni.
University Press, Surabaya Jurnal. Penelitian Hayati Vol. 3.
Mukono H. J. 2004. Toksikologi Limbah No. 2 Thn 1997, Surabaya
Berbahaya dan Beracun (B3) Untung S.R., Yayat Achmad Nur, 1999.
Khususnya Logam Berat Timbal Inventarisasi Masalah Lingkungan
(Pb),Merkuri (Hg),dan Cadmium Pertambangan Emas Rakyat di
(Cd) serta Dampaknya Terhadap Daerah Wonogiri. Pusat Penelitian
Kesehatan. FKM Unair, Surabaya dan Pengembangan Geologi,
Palar, H. 1994. Pencemaran & Toksikologi Jakarta
Logam Berat. Rineke Cipta, Wardhana , W, A., 1995. Dampak
Jakarta. Pencemaran Lingkungan. Penerbit
Prawinata, W., Haran, S. Tjondronegoro, Andi Offset, Yogyakarta
P. 1991. Dasar-Dasar Fisiologi Washington Tambunan., Amal Ginting,
Tumbuhan. Institut Pertanian 2000. Mercury Utilization and Its
Bogor, Bogor Environmental Risk. Indonesian
Rumengan I.F.M. 2004. Dampak Biologi Minning Journal, Journal Vol. 6
dari Pertambangan Emas Rakyat di No. 3 Oktober 2000
Daerah Aliran Sungai Talawaan, Watanabe, M., 1997. Phytoremediation on
Manahasa Utara. Makalah. Seminar the Brink of Commercialization.
masalah dan solusi penambangan Environ. Sci. Technol. 31:182A-
186A

938
AGRITEK VOL. 17 NO. 5 SEPTEMBER 2009 ISSN. 0852-5426

939

Anda mungkin juga menyukai