Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

BENTUK USAHA, ORGANISASI DAN PERIJINAN

Tujuan Instruksional Umum :


1. Mahasiswa dapat memahami berbagai bentuk usaha yang ada di Indonesia
2. Mahasiswa dapat memahami macam-macam organisasi dalam suatu usaha
3. Mahasiswa dapat memahami macam-macam perijinan untuk mendirikan usaha
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk usaha yang ada di Indonesia
2. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam struktur organisasi dalam perusahaan
3. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam perijinan untuk mendirikan usaha
4. Mahasiswa dapat menjelaskan prose perijinan dalam mendirikan usaha

Sebelum melangkah dalam mendirikan suatu usaha, diusahakan untuk merumuskan tujuan dan
langkah-langkah pencapaiannya melalui visi dan misi yang telah dirumuskan. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, menentukan bentuk usaha yang didirikan, dan organisasi yang dijalankan
merupakan langkah awal yang dapat memberikan jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya
yang tidak kalah pentingnya adalah mengurus perijinan dalam rangka perdirian usaha yang akan
dilaksanakan.
1. Bentuk-bentuk Badan Usaha
Badan usaha merupakan suatu organisasi atau badan yang mengelola faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang/jasa biasa. Menurut Ani Pinayani ada perbedaan antara badan usaha dan
perusahaan. Perusahaan adalah suatu organisasi atau lembaga yang menggunakan dan
mengkoordinasikan sumber-sumber ekonomi untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa bagi
masyarakat. Dengan perkataan lain, perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan, Badan Usaha adalah rumah tangga ekonomi yang
bertujuan mencari laba denganmenggunakan sejumlah modal dan tenaga kerja. Jadi, badan usaha
merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis suatu bentuk organisasi perusahaan. Dengan demikian
perusahaan merupakan alat bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya memperoleh laba.
Menentukan pilihan jenis usaha yang cocok dengan minat dan bakatnya, seorang wirausaha harus
mengetahui dan memilih bentukbentuk dari sebuah usaha. Bentuk-bentuk badan usaha ini secara
umum dapat dibagi menjadi beberapa nama, seperti perusahaan perorangan, firma, komanditer (CV),
perseroan terbatas (PT), dan koperasi. Anda tinggal memilih bentuk badan usaha mana yang akan
digunakan. Masing-masing bentuk badan usaha mempunyai prasyarat tertentu dalam mengurusnya,
serta pajak yang akan dibayarkan setiap akhir tahun kepada pemerintah.
Ada berbagai bentuk badan usaha, antara lain :
a. Perusahaan Perorangan
Bentuk perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana dan
palingmudah mengorganisasikannya. Pengelolaannya dipegang oleh pemilik sendiri sehingga
keuntungan serta kerugiannya juga ditanggung sendiri oleh pemilik. Walaupun orang lain boleh ikut
serta dalam hal permodalan dengan mendapatkan imbalan tetap atau laba tertentu sesuai dengan
perjanjian, tetapi pengelolaan tetap berada ditangan pemilik. Disamping itu pemilik juga bebas untuk
meneruskan atau menutup usahanya. Bentuk usaha ini biasanya akan berhenti ketika pemiliknya

22
meninggal dunia. Perusahaan perorangan dapat meminta izin secara resmi dengan membayar biaya
perizinan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pemerintah Propinsi/Daerah. Perusahaan perorangan akan mendapat hak-hak keringanan pajak yang
berbeda dengan pajak pendapatan atau pajak kekayaan pribadi.
Menurut Ani Pinayani jenis perusahaan perorangan ini memiliki beberapa kebaikan dankelemahan, di
antaranya :
Kebaikan perusahaan perorangan
1) Untuk pendirian perusahaan ini caranya mudah dan murah.
2) Pengorganisasinya sangat sederhana dan luwes, rahasia perusahaan terjamin dan pajaknya
ringan.
3) Keputusan usaha dapat diambil dengan cepat sesuai situasi dan kondisi yang ada.
4) Keuntungan yang diperoleh dapat dimiliki sendiri oleh pemilik.
Kelemahan perusahaan perorangan
1) Untuk mengembangkan dan memperluas usaha akan mengalami kesulitan dalam
mendapatkan pinjaman modal, terutama jika jumlahnya besar.
2) Tidak ada batasan antara milik pribadi dengan milik perusahaan, utang perusahaan tidak dapat
dipenuhi, maka kekayaang pribadi ikut menjadi tanggungan. Sebaliknya, kekayaan
perusahaan ikut menjadi tanggungan utang-utang pribadi. Semua perputaran uang tercampur
antara milik perusahaan dengan uang pribadi.
Usaha perorangan agar berhasil sebaiknya dimulai dengan jenis usaha yang disukai dan dikuasai serta
sesuai dengan hobi Anda. Karena pada saat usaha baru mulai berjalan, sering kali menuntut beban
kerja yang melebihi beban kerja yang biasa. Apabila beban kerja yang berlebihan itu dilakukan
dianggap sebagai hobi, maka hal itu tidak akan dirasakan sebagai beban, justru sebaliknya
menikmatinya sebgai sesuatu yang menyenangkan. Wirausaha yang memilih bentuk perusahaan
perorangan dapat dikatakan berhasil, apabila dalam mengelola keuangannya benar dan
memperhatikan efisiensi produksi. Tahapan pertama ini, hanya dijadikan sebagai batu loncatan oleh
wirausaha untuk membuat bentuk usaha lain yang mungkin lebih besar dan lebih baik dari perusahaan
perorangan yang dijalankannya.
c. Firma
Bentuk usaha lainnya adalah Firma yang merupakan persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan nama bersama, dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak
terbatas. Sedangkan, laba yang diperoleh dari usaha tersebut untuk dibagi bersama-sama, begitupun
sebaliknya bila terjadi kerugian, semua anggota firma ikut menanggungnya. Jadi, dalam perusahaan
yang berbentuk firma, ada dua orang atau lebih yang bersedia mengumpulkan kekayaannya (uang,
tenaga, sarana, keahlian, dan lain-lain) dan melakukan usaha yang disepakati bersama. Setiap anggota
firma dapat melakukan sendiri usahanya atas nama firma sehingga semua keuntungan maupun
kerugiannya menjadi tanggungan semua anggota firma.
Langkah untuk mendirikan firma, para pendiri membuat akta autentik, yaitu surat yang dibuat di
muka pejabat umum yang berwenang, seperti notaris. Selanjutnya, Akta itu didaftarkan di kantor
Panitera Pengadilan Negeri dan dimuat dalam berita negara. Dalam akta pendirian yang juga
merupakan Anggaran Dasar (AD) perusahaan, biasanya dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak
dicantumkan, maka pembagian laba dapat dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.
Menurut Ani Pinayani perusahaan yang berbentuk firma mempunyai beberapa keuntungan dan
kelemahan sebagai berikut :
Keuntungan Firma , antara lain :
1) Tambahan pinjaman modal mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi seluruh
anggota dijadikan tanggungan.
23
2) Antar anggota firma lebih saling mengenal dan mempercayai satu sama lain.
3) Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan usahanya, karena satu sama lainnya saling
memberikan dukungan materil.
4) Dalam menjalankan usahanya, setiap anggota firma dapat bekerja sama dengan baik dan
kompak.
Kelemahan Firma, antara lain :
1) Tidak adanya batasan yang jelas antara harta pribadi dengan harta firma.
2) Adanya kesalahan salah seorang anggota firma dapat menjadi tanggung jawab seluruh
anggota firma.
3) Apabila terjadi perselisihan antar anggota firma akan sulit untuk diselesaikan dan biasanya
diakhiri dengan pembubaran firma.
d. Perusahaan Comanditer (CV)
Perusahaan Comanditer yang sering disebut Commanditaire Vennootschap (CV) merupakan suatu
bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan, dan memiliki tanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan
orangorang yang memberikan pinjaman, dan tidak bersedia memimpin perusahaan, serta memiliki
bertanggung tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Commanditaire Vennootschap (CV) adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau
lebih, sehingga dalam CV, ada dua macam anggota, yaitu :
1) Anggota aktif, yaitu anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta
pribadinya.
2) Anggota pasif, yaitu anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi tidak melibatkan
harta pribadinya, sehingga tidak memiliki hak mencampuri pengelolaan perusahaan.
Apabila akan mendirikan usaha berbentuk CV, maka harus membuat akta resmi di muka pejabat
negara (akta notaris). Dalam akta tersebut dicantumkan nama-nama anggota aktif dan nama-nama
anggota pasifnya.
Menurut Ani Pinayani perusahaan berbentuk CV mempunyai beberapa kebaikan dan kelemahan
sebagai berikut :
Kebaikan CV, antara lain :
1) Tambahan modal mudah diperoleh karena semua kekayaan anggota aktif dapat dijadikan
tanggungan.
2) Seseorang dapat menjadi anggota CV tanpa melibatkan seluruh kekayaan pribadinya, yaitu
sebagai anggota pasif.
Kelemahan CV
1) Anggota pasif tidak diperbolehkan mencampuri kebijaksanaan perusahaan dan
pengelolaannya.
2) Harta pribadi anggota aktif ikut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan.
3) Adanya ketidakjujuran anggota aktif terhadap anggota pasif.
Perusahaan berbentuk CV merupakan bentuk usaha yang sederhana. Akan tetapi, jangkauan yang
begitu luas sekali dengan memperhatikan aspek penghasilan dan sebagainya. Tanggungan pajak yang
dibayar CV tidak sebesar pajak yang dibayar PT. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih bentuk
usaha ini yang dianggap memiliki nilai lebih berupa pemasukan keuntungan dari perusahaannya.
e. Perseroan Terbatas (PT)
Bentuk usaha yang lebih besar lagi adalah Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan suatu kumpulan
orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu. Kekayaan PT
terpisah dengan kekayaan para pemiliknya (pemegang saham). Bentuk PT ini biasanya didirikan

24
untuk kegiatan usaha yang membutuhkan modal besar. Negara-negara yang telah berkembang pesat
industrinya pada umumnya banyak menggunakan bentuk PT ini.
PT merupakan bentuk usaha yang anggotanya terdiri dari dua orang atau lebih yang secara formal
diatur oleh undang-undang, ruang lingkup, dan kegiatannya telah ditentukan dalam piagam yang
diresmikan dalam Lembaran Negara. Untuk mendirikan PT, dibutuhkan akta notaris dan izin dari
Menteri Kehakiman. Setelah diterima, kemudian diumumkan dalam berita negara.
Kekuasaan tertinggi dalam PT dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan setiap
pemegang saham memiliki hak suara dalam rapat umum. Besarnya hak suara tergantung pada
banyaknya saham yang dimiliki dan bila seorang pemegang saham tidak dapat hadir dalam rapat
umum, maka hak suaranya dapat diserahkan kepada orang lain. Hasil keputusan rapat umum
pemegang saham biasanya dilimpahkan kepada komisaris yang membawahi dewan direksi untuk
menjalankan kebijaksanaan manajemennya. Saham-saham yang dikeluarkan pada umumnya ada dua,
yaitu saham biasa (commond stock) dan saham istimewa (preperence stock).
Menurut Ani Pinayani bentuk usaha PT memiliki beberapa keuntungan dan kerugian di
antaranya :
Keuntungan Perseroan Terbatas (PT), antara lain :
1) Pemegang saham (komisaris) tidak ikut menanggung utang-utang dagang dan pajak jika
perusahaan bangkrut. Kerugian hanya terbatas pada apa yang telah ditanam dalam
perusahaan.
2) Saham-saham perusahaan dapat diperjual belikan.
3) Tambahan modal dapat juga diperoleh dengan menjual saham perusahaan kepada umum
atau masyarakat.
4) Perusahaan mudah dikembangkan sampai ke luar negeri.
Kerugian Perseroan Terbatas (PT), antara lain :
1) Untuk mendirikan PT prosesnya cukup sulit dan memerlukan biaya yang besar dan harus
membayar pajak terlebih dahulu.
2) Pemegang saham tidak peduli dalam mengawasi dan memperhatikan perusahaan.
3) Apabila operasi usaha PT akan pindah atau melebarkan usahanya ke bidang operasi yang
tidak tercantum dalam akta, maka harus dimintakan izin pejabat hukum negara.
4) Apabila dalam mengelola usahanya tidak melalui struktur yang telah ditetapkan, maka akan
dicabut izin usahanya.
f. Koperasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa koperasi adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang
ekonomi, yang anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum koperasi yang tergabung secara
sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajiban, melakukan satu macam usaha atau lebih untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia menurut undang-undang No. 25 Tahun 1992 pasal 2 :” Koperasi
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”.
Sedangkan prinsip-prinsip Koperasi Indonesia itu tertera pada pasal 5 ayat (1) dan (2) sebagai berikut
:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5) Kemandirian
Koperasi didirikan mempunyai dasar pendirian dan tujuan, sebagai berikut :
25
1) Berdasarkan pada suatu cita-cita (idea)
2) Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama, dengan usaha bersama untuk memenuhi
kebutuhan bersama (motif pelayanan kebutuhan)
Keanggotaan koperasi sifat terbuka dan sukarela serta kekuasaan tertinggi ada pada rapat
anggota (orang yang menentukan dan harus hadir dalam rapat anggota)

Dalam memilih bentuk usaha apa yang cocok bagi Anda. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara
memilih bentuk usaha yang efektif. Menurut Ani Pinayani ada empat faktor utama yang biasanya
dipertimbangkan dalam memilih bentuk usaha, yaitu
1) risiko
2) tingkat kesulitan atau mudahnya mendapatkan pinjaman tambahan modal
3) mudah atau sukarnya mendapatkan bantuan teknis
4) apa konsekuensinya jika usaha dihentikan
Faktor-faktor lain yang menjadi bahan pertimbangan adalah pengumpulan modalnya, pertanggungan
hidup, pertanggungjawab anggota-anggotanya, pembesarnya pajak, dan permudahan mendirikannya.
Langkah-langkah yang harus Anda tempuh untuk menentukan bentuk usaha adalah sebagai berikut.
1) Anda harus mengetahui bentuk-bentuk usaha yang ada dan mengetahui keuntungan dan
kerugian dari setiap bentuk usaha tersebut serta mengetahui syarat-syarat pendiriannya.
2) Anda harus melakukan seleksi dengan seksama terhadap bentuk usaha yang cocok dengan
Anda.
Oleh karena itu anda dapat membuat daftar pilihan bentuk usaha dengan menggunakan faktor-faktor
risiko, tingkat kemudahan mendapatkan tambahan modal, kemudahan mendapatkan bantuan teknis,
dan konsekuensi andaikata usaha dihentikan.
Apabila kondisi faktor-faktor tersebut di atas jika Anda nilai baik semua dan modal Anda cukup
besar, maka Anda lebih sesuai memilih bentuk usaha perorangan. Tetapi, apabila peluang usahanya
cukup cerah dan ada harapan menjadi besar sehingga membutuhkan tambahan modal, maka memilih
bentuk usaha PT mungkin lebih tepat.
Apabila Anda memerlukan partner atau rekan kerja yang terampil dan memiliki atau dukungan
keuangan dan sanggup menerima kemungkinan adanya perselisihan antar rekan kerja, maka bentuk
usaha CV atau Firma mungkin dapat dipertimbangkan untuk dipilih. Dalam menentukan bentuk usaha
yang akan dipilih, Anda harus memandang jauh ke depan sebelum mengambil keputusan. Selain itu,
Anda juga harus melihat situasi dan kondisi dari jenis usaha apa yang akan Anda jalankan. Apakah
jenis usaha Anda bergerak dalam bidang
industri atau produksi, dalam bidang pelayanan jasa atau dalam bidang perdagangan atau distribusi.

2. Bentuk Organisasi

Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer perlu
menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk menunjukkan struktur organisasi. Bagan
organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi
organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan organisasi yang
terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak, dimana dihubungkan satu dengan yang lain
dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang secara ringkas
dapat diuraikan sebgai berikut:

a. Pembagian kerja.
26
b. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang bertanggung jawab
untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat spesialisasi yang digunakan.

c. Manajer dan bawahan atau rantai perintah.


d. Rantai perintah menunjukkan hubungan wewenang tanggung jawab yang
menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai
dari jenjang organisasi tertinggi sampai karyawan terendah dalam organisasi, seperti
terlihat pada gambar 3.1. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi mempunyai suatu
kaitan dengan manajer puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah harus
jelas, di mana setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari
seorang manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya kepada seorang
manajer.

e. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan.


f. Label dan diskripsi pada tiap kotak menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang
tanggung jawab yang berbeda.

g. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan.


h. Keseluruhan bagan menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi
dasar fungsional atau divisional, atau lainnya (departementalisasi)

i. Tingkatan manajemen.
j. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan
hirarki manajemen.

Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam organisasi dapat diperkirakan dengan membaca label-
label yang menunjukkan perkerjaan-pekerjaan yang berbeda dan bagaimana tugas-tugas
dikelompokkan. Garis menunjukkan rantai perintah yang merupakan aspek kunci koordinasi dalam
setiap organisasi. Bagan juga dapat menunjukkan besarnya (size) dari organisasi, tetapi tanpa
informasi tambahan akan menimbulkan gambaran yang tidak jelas.

Kekurangan atau kelemahan utama bagan adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak
ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang dan
tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga tidak menunjukkan hubungan-hubungan
informal dan saluran komunikasi, di mana organisasi tidak dapat berfungsi secara efisien tanpa hal-hal
itu.

Keuntungan dan kelemahan bagan organisasi telah menjadi subyek perdebatan cukup lama di antara
para penulis manajemen. Salah satu keuntungan adalah bahwa karyawan dan lain-lain diberi
gambaran bagaimana organisasi disusun. Manajer, bawahan dan tanggung jawab digambarkan dengan
jelas. Bila seseorang dibutuhkan untuk menangani suatu masalah khusus, bagan menunjukkan tempat
dimana orang itu dapat ditemukan. Proses pembuatan bagan juga memungkinkan manajer mengetahui
dengan tepat kelemahan-kelemahan organisasi, seperti sumber-sumber potensial terjadinya konflik
atau bidang-bidang di mana duplikasi yang tidak diperlukan terjadi.

3. Departementalisasi
Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-
macam dalam organisasi. Pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya
struktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja.
27
Ada beberapa cara di mana organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk
mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Sekali lagi, proses
penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan disebut departementalisasi atau
departementasi. Beberapa bentuk departementalisasi yang akan dibicarakan berikut ini, adalah atas
dasar:

1. Fungsi: pemasaran, akuntansi, produksi, atau keuangan.


2. Produk atau jasa: divisi mesin cuci, lemari es, televisi, atau radio.
3. Wilayah: divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Indonesia Timur dan Operasi
Internasional.
4. Langganan: penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer atau konsumen.
5. Proses atau peralatan: departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian pembungkusan,
atau bagian finishing.
6. Waktu: kelompok kerja bisa dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
7. Pelayanan: bisa mencerminkan kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kelas turis dalam pelayanan
di pesawat terbang.
8. Alpha-numerical: bisa digunakan pada pelayanan telepon di mana, misal, nomer 00000 –
50000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomer 50001 – 99999 dalam departemen lain.
9. Proyek dan Matriks: digunakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi dengan teknologi
tinggi, perusahaan konsultan atau orientasi-energi.
Dalam hal ini harus dicatat bahwa hampir semua organisasi menggunakan lebih dari satu pendekatan
dalam pengelompokan kegiatan-kegiatannya. Bahkan dalam organisasi yang besar mungkin dijumpai
empat, lima, atau enam pendekatan digunakan bersama sebagai dasar departementalisasi.
a. Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi Fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan
sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Semua individu-individu yang melaksanakan fungsi
yang sama dikelompokkan bersama, seperti seluruh personalia penjualan, akuntansi, programmer
komputer, dan sebagainya.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar
departementalisasi.

Presiden
Direktur

Manajer Manajer Manajer Manajer


Produksi Pemasaran Keuangan Personalia

Gambar 4.1 Bagan organisasi fungsional pada tingkatan manajemen puncak suatu perusahaan
manufacturing.
Gambar 4.1, menunjukkan departementalisasi fungsional yang digunakan pada tingkatan manajemen
puncak dalam membagi empat fungsi utama bisnis – produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia
(kepegawaian).

Kebaikan pendekatan fungsional.


28
Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian
organisasi, dan memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan ini cocok untuk lingkungan yang stabil serta memerlukan koordinasi internal yang
minimum, membutuhkan lebih sedikit ketrampilan-ketrampilan dasar pribadi, dan meminimumkan
duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya.

Kelemahan struktur fungsional.

Bagaimanapun juga, pendekatan fungsional mempunyai berbagai kelemahan. Struktur fungsional


dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan
tugas yang berurutan, memberikan tanggapan lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan
pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta
kurang inovatif. Koordinasi antara dan di antara fungsi-fungsi menjadi kompleks dan lebih sulit
sejalan dengan pertumbuhan organisasi. Tanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan
berhenti hanya sampai puncak.

b. Departementalisasi Divisional
Banyak perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur organisasi
divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu kompleks dan tidak praktis bagi
struktur fungsional, manajer perlu membentuk divisi-divisi semi-otonomi, dimana setiap divisi
merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis),
langganan, dan proses atau peralatan.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk.

Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan
(garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk
mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan
yang lain dalam organisasi (lihat gambar 4.2). Dalam gambar terlihat bahwa perusahaan
diorganisasikan atas dasar produk pada tingkat manajer umum, dan pada tingkat selanjutnya
menggunakan pendekatan fungsional.
Direktur Utama

Manager Manajer Manajer

Divisi Kulkas Divisi Televisi Divisi Kipas Angin

Gambar 4.2 Struktur organisasi divisional atas dasar produk.

Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.


Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut departementalisasi daerah, regional atau
geografis, adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan menurut tempat di mana operasi berlokasi atau di
mana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya. Faktor-faktor lokasi yang terutama menjadi
pertimbangan adalah sumber bahan mentah, pasar, dan tenaga kerja. Perusahaan yang menjual
29
produknya di berbagai wilayah yang tersebar luas, dapat membaginya menjadi kelompok-kelompok
wilayah dengan manajer tersendiri (area manajer) untuk setiap wilayah. Perusahaan-perusahaan jasa,
perbankan, dan perusahaan-perusahaan bukan manufacturing lainnya lazim diorganisasikan atas dasar
wilayah, dengan membuka kantor-kantor cabang. Sebagai contoh departementalisasi atas dasar
wilayah dalam suatu perusahaan manufacturing dapat dilihat pada gambar 4.3.

Presiden Direktur

Manajer Divisi Manajer Divisi Manajer Manajer


DKI & Jabar Jawa Tengah
Divisi Jawa Divisi Sulsel &
& DIY
Timur & Bali Indonesia
Timur

Gambar 4.3 Bagan organisasi divisional suatu perusahaan manufacturing atas dasar wilayah.
Struktur organisasi divisional atas dasar langganan.

Departementalisasi langganan adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada


penggunaan produk atau jasa tertentu. Sebagai contoh, perusahaan elektronika mungkin mempunyai
divisi-divisi yang terpisah untuk langganan militer, industri, dan konsumen. Sebagai suatu pedoman
umum, perusahaan-perusahaan manufacturing dengan garis produk yang sangat beraneka ragam
cenderung diorganisasikan atas dasar langganan atau produk (lihat gambar 4.4).

Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan.

Departementalisasi proses atau peralatan adalah pengelompokan kegiatan atas dasar proses atau
peralatan produksi. Hal ini sering dijumpai dalam departemen produksi. Kegiatan-kegiatan suatu
pabrik manufacturing dapat dikelompokkan menjadi departemen-departemen pemboran,
penggilinganm penggergajian perakitan dan penyelesaian terakhir. Tipe departementalisasi ini
mempunyai kegunaan bila mesin-mesin atau peralatan-peralatan yang digunakan memerlukan
ketrampilan-ketrampilan pengoperasian khusus atau akan lebih ekonomis bila kapasitas digunakan
sepenuhnya. Pendekatan proses atau peralatan terutama ditentukan atas dasar pertimbangan ekonomis.

Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang terpisah. Kepala divisi
terutama memusatkan perhatiannya pada operasi divisinya, bertanggung jawab atas laba atau rugi, dan
bahkan mungkin bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang terpisah. Dalam hal
ini, seorang manajer divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan
terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman
umum, wewenang kepala divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi kegiatan
divisi-divisi lain.

30
Presiden
Direktur

Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur


Produk-produk Produk-produk Produk-produk
Industri Konsumen Militer

Gambar 4.4. Bagan Organisasi Divisional suatu perusahaan manufacturing atas dasar langganan

Kebaikan struktur divisional.

Organisasi atas dasar divisi mempunyai beberapa kebaikan. Karena semua kegiatan, keterampilan dan
keahlian yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan produk dikelompokkan menjadi satu
di bawah seorang kepala, keseluruhan pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja
yang tinggi terpelihara. Di samping itu, baik kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat,
karena keputusan-keputusan yang dibuat pada tingkat divisi dekat dengan kancah kegiatan.

Struktur Organisasi Usaha yang Digunakan


Semakin besar dan luas ruang lingkup suatu usaha, maka semakin kompleks organisasinya.
Sebaliknya, semakin kecil ruang lingkup usaha, maka semakin sederhana organisasinya. Pada lingkup
atau skala usaha kecil, organisasi usaha pada umumnya dikelola sendiri. Pengusaha kecil pada
umumnya berperan sebagai pemilik sekaligus manajer/pekerja dari usahanya. Meskipun pengusaha
kecil dihentikan identik dengan manajer/pemilik usaha. Jika skala dan lingkup usahanya semakin
besar, maka pengelolaannya tidak bisa dikerjakan sendiri akan tetapi harus melibatkan orang lain.
Bagian-bagian kegiatan usaha tertentu, seperti bagian penjualan, bagian pembelian, bagian
administrasi, dan bagian keuangan masing-masing memerlukan tenaga tersendiri dan perlu bantuan
orang lain. Gambar 4.5 merupakan struktur organisasi intern yang sederhana.

WIRAUSAHA

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN

Gambar 4.5 Bagan organisasi yang sederhana


4. Perijinan Usaha
Proses perijinan merupakan suatu yang sangat penting untuk mendapatkan legalisasi dari pemerintah
sesuai dengan badan usaha yang diajukan. Setelah anda mempelajari dan memahami tentang bentuk
usaha dan struktur organisasinya, maka langkah selanjutnya yang harus lakukan adalah masalah
perijinan dari usaha yang didirikan.
Masalah perijinan memang tidak diwajibkan kepada semua jenis usaha, khususnya usaha kecil. Tetapi
pemerintah melalui Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan sudah mulai
31
memberlakukan perijinan bagi usaha kecil yang sudah mempunyai kegiatan usaha perdagangan atau
industri secara tetap. Jadi bagi usaha yang sudah menetap, wajib memiliki ijin usaha. Sedangkan
pedagang kecil keliling yang tidak menetap dan pedagang kali lima (PKL) belum diwajibkan
memiliki perijinan usaha.
Perlunya perijinan usaha tersebut maksudnya untuk mewujudkan pembinaan, pengarahan dan
pengawasan kegiatan usaha oleh pemerintah. Melalui perijinan usaha diharapkan akan tercipta tertib
usaha, adanya kelancaran arus barang, pemerataan kesempatan berusaha/bekerja, pendapatan dan
adanya kepastian usaha.
Surat perijinan usaha yang perlu dimiliki oleh perusahaan tergantung pada jenis usahanya. Untuk
usaha-usaha yang bergerak dalam bidang iindustri dan perdagangan pada prinsipnya diperlukan ijin-
ijin sebagai berikut :
a. Ijin Prinsip
Ijin prinsip merupakan sebuah persetujuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah (PEMDA)
setempat untuk mendirikan perusahaan industri atau Persetujuan Prinsip Mendirikan Perusahaan
Industri.
b. Ijin Penggunaan Tanah
Ijin penggunaan tanah dikeluarkan oleh Kantor Agraria Pemda setempat setelah ijin pembebasan
tanah dimiliki. Ijin pembebasan dapat berbentuk Sertifikat Hal Guna Bangunan (SHGB) yang berlaku
20-30 tahun.
c. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dikeluarkan oleh Dinas Pengawasan Pembangunan Tata Kota
Pemda setempat. Syarat pengajuan IMB diantaranya, bangunan yang didirikan sesuai dengan
pengajuan gambar yang telah disyahkan oleh Kepala Dinas Pengawasan Pembangunan Tata Kota,
pelaksanaan pembangunan tidak mengganggu tempat sekitar bangunan yang didirikan dan lain
sebagainya.
d. Ijin Gangguan
Sebelum mengajukan permohonan ijin gangguan, perusahaan wajib memiliki ijin dari RT, RW dan
Kantor Desa/Kelurahan setempat dan mendapat persetujuan tidak berkeberatan dari tetangga
terdekat. Ijin gangguan dikeluarkan oleh Bagian Undang-undang Gangguan Pemda
setempat yang wajib dimiliki oleh perusahaan. Ijin gangguan wajib diperbaharui oleh perusahaan
setiap 3 tahun sekali apabila usahanya masih berjalan. Syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk
membuat ijin gangguan diantara adalah
1) Tidak mengganggu daerah sekitarnya dan hanya buka pada waktu tertentu.
2) Perusahaan harus menyediakan sarana pengaman seperti pemadam kebakaran, obat-obatan,
dan alat keselamatan kerja lainnya.
3) Peralatan mesin, generator dan alat lainnya tidak menimbulkankebisingan. Fondasi
bangunan harus kuat menahan getaran dan lain sebagainya.
e. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan melalui Kantor
Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten dan harus diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Jika disetujui untuk
melakukan usaha, wirausaha menerima 3 buah surat yaitu SK Menteri tentang Pemberian SIUP, SIUP
dan Surat Keterangan Identitas Pemilik SIUP.
f. Wajib Daftar Perusahaan
Wajib Daftar Perusahaan dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan melalui Dinas Perdagangan
Kota/Kabupaten. Pendaftaran perusahaan dilakukan paling lambat 3 bulan setelah perusahaan
menjalankan operasinya. Apabila perusahaan akan meneruskan usahanya, maka wajib didaftarkan
kembali setiap 5 tahun sekali.
32
g. Ijin Departemen
Ijin departemen dikeluarkan oleh setiap departemen yang membawahi bidang usaha yang dijalankan.
Contohnya untuk usaha jasa perjalanan/biro travel, tempat rekreasi harus mendapat ijin dari
Departemen Pariwisata. Usaha yang bergerak dalam bidang pertanian atau penglolahan hasil
pertanian harus mendapat ijin dari Departemen Pertanian. Usaha yang berhubungan dengan makanan
dan minuman serta obat-obatan harus mendapat ijin usaha dari Departemen Kesehatan. Masing-
masing ijin usaha tersebut diajukan melalui Kantor Dinas Kota/Kabupaten dimana usaha tersebut
beroperasi.
Proses Perijinan
Untuk membuat dan memproses surat-surat ijin usaha sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Setelah
persyaratan dipenuhi, anda dapat langsung menghubungi instansi atau lembaga yang berwenang
(Pemda, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, dan Dinas Pariwisata Propinsi)
untuk mendapatkan informasi sekaligus mengurusnya. Selain ituapabila anda tidak mempunyai cukup
waktu luang, maka anda dapat menggunakan bantuan biro jasa pengurusan dokumen.
Dalam mengurus dan memproses surat perijinan, anda akan menerima formulir untuk diisi. Informasi
yang diperlukan untuk mengisi formulir itu terdiri dari :
a. Nama perusahaan
b. Bentuk perusahaan
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Alamat kantor
e. Identitas pemilik dan pengurus
f. Jenis Usaha
g. Ketenagakerjaan/Personalia
h. Mesin peralatan permodalan
i. Akta pendirian

Soal latihan :
1. Apa bentuk-bentuk usaha yang ada di Indonesia ? Jelaskan
2. Bila anda mendirikan usaha, apa bentuk usaha yang akan dipakai ? jelaskan alasannya
3. Sebutkan macam-macam struktur/bagan organisasi dalam perusahaan !
4. Bagan apa yang akan anda pakai bila mendirikan perusahaan ?
5. Jelaskan macam-macam perijinan untuk mendirikan usaha !
6. Jelaskan proses perijinan dalam mendirikan usaha !

33

Anda mungkin juga menyukai