Agrologia 2012 1 2 4 Kaya
Agrologia 2012 1 2 4 Kaya
Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2012
E. Kaya
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan dan serapan fosfat akibat pemberian pupuk kalium
dan fosfat pada tanah brunizem. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap pola faktorial yang diuji pada
berbagai tingkat pupuk KCl (Tanpa pupuk kalium, 0.2 g/5 kg tanah dan 0.4 g/5 kg tanah) dan SP-36 (Tanpa pupuk
Fosfat, 0.35 g/5 kg tanah dan 0.70 g/5 kg tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kalium
berbeda nyata pada pH tanah. Dosis terbaik pupuk kalium adalah 0,4 g KCl per pot atau 160 kg KCl ha-1. Perlakuan
pupuk fosfat berpengaruh nyata terhadap pH tanah, fosfat tersedia, dan serapan fosfat. Dosis terbaik dari pupuk
fosfat adalah 0,70 g SP-36 per pot atau 240 kg SP-36 ha-1.
.
Kata kunci: pupuk, tanah brunizem, ketersediaan fosfat, serapan fosfat.
The aim of this research was to investigate the availability and uptake of phosphate with the application of
potassium and phosphate fertilizers in brunizem soil. The experiment was arranged in a factorial completely
Randomized Design which tested various levels of KCl (no calium, 0.2 g/5 kg soil and 0.4 g/5 kg soil) and SP-36
(no fosfat, 0.35 g/5 kg soil and 0.70 g/5 kg soil) fertilizers. The result showed a significant effect of potassium
fertilizer treatments on soil pH. The best rate of potassium fertilizer was 0.4 g KCl per pot or 160 kg KCl ha-1.
Phosphate fertilizer treatment gave a significant effect on soil pH, available phosphate and phosphate uptake. The
best rate of phosphate fertilization was 0.70 g SP-36 per pot or 240 kg SP-36 ha-1.
Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium dan Fosfat …
sedangkan untuk kota Ambon luas panen 33.0 dalam berbagai bentuk kombinasi dengan Fe,
ha dengan rata-rata produksi 11.51 Kw ha-1. Al, Ca, F, dan unsur-unsur lainnya dengan
Dari hasil dapat dilihat Maluku pada kelarutan yang bervariasi. Fosfor anorganik
umumnya dan kota Ambon pada khususnya merupakan P yang larut dari pupuk, air
merupakan sentra produksi terendah bila limbah, dan berbagai sumber lainnya dalam
dibandingkan dengan produksi Nasional. tanah, dan bereaksi membentuk senyawa-
Dengan demikian, komoditas tersebut perlu senyawa sukar larut. Berpindahnya P dari
dikembangkan agar produksinya bisa larutan tanah disebut retensi atau fiksasi P.
meningkat (BPS, 2006). Mekanisme retensi P yaitu, rekasi-reaksi
Upaya peningkatan produktivitas pengendapan-pelarutan, sorpsi-desorpsi, dan
kacang tanah perlu dilakukan tidak pada hasil mineralisasi-imobilisasi (Latupapua, 2001).
kacang tanah yang ditanam di lahan sawah, Kandungan P larutan tanah untuk
namun juga pada kacang tanah yang ditanam pertumbuhan tanaman maksimal berkisar 0.2
di lahan kering atau tegalan. Masalah yang - 0.3 mg L-1. Sedangkan kandungan P
dihadapi lahan kering umumnya adalah tanaman terbaik berkisar antara 0.3 - 0.5%
tingkat kesuburan yang relatif rendah dari total bobot bahan kering. Batas kritis P
sehingga mengakibatkan produktivitas yang untuk tanaman kacang tanah adalah 0.25 –
rendah pula. 0.5% (Small dan Ohlrogge, 1983). Tanaman
Brunizem merupakan salah satu tanah menyerap P dari dalam tanah terutama dalam
mineral masam yang perlu mendapat bentuk anion ortofosfat primer H2PO4- dan
perhatian dalam upaya meningkatkan ortofosfat sekunder HPO42-, Tanaman lebih
produktivitas kacang tanah karena banyak menyerap ion P dalam bentuk H2PO4-
penyebaran tanah Brunizem cukup luas yaitu pada tanah pH masam dan ion HPO42- pada
sekitar 9.91 juta ha atau 5.3% dari total tanah yang ber- pH alkalin.
daratan Indonesia, meliputi Irian Jaya (5.75 Pengaruh P terhadap peningkatan
juta ha), NTT (1.05 juta ha), Maluku (0.53 hasil tanaman berhubungan dengan keter-
juta ha), Kalimantan Timur (0.52 juta ha), sediaan unsur-unsur hara dalam tanah. Hasil
Sulawesi Tengah (0.39 juta ha), dan Jawa Penelitian Kandowangko (1999) menunjuk-
Timur (0.37 juta ha). Tanah Brunizem kan bahwa pemberian pupuk SP-36 sampai
mempunyai sifat fisik yang baik, seperti pada takaran 26.22 kg ha-1 P dan kombinasi
tekstur lapisan atas dan bawah agak halus antara pupuk SP-36 dan P-alam dapat
sampai halus karena distribusi kadar liat meningkatkan pH tanah, P-tersedia dalam
tinggi (lebih atau sama dengan 60 %), pori air tanah, serapan-P tanaman dan hasil bobot
tersedia tinggi (drainase tanah baik), tongkol bersih jagung manis. Demikian juga
konsistensi tanah gembur sampai agak teguh, hasil penelitian Kaya (2003) menunjukkan
tetapi sifat kimia yang kurang baik yang bahwa pemberian pupuk SP-36 bersama-sama
dapat menghambat pertumbuhan dan amelioran dapat menurunkan Al-dd tanah dan
produksi tanaman kacang tanah, yaitu reaksi kemasaman tanah yang menyebabkan
tanah atau pH tanah agak masam (5.3 – 5.6), ketersediaan hara P, serapan P tanaman, dan
ketersediaan nitrogen (N) rendah, fosfor (P) hasil pipilan kering jagung lebih tinggi
sangat rendah, dan kalium (K) rendah, sehingga efisiensi pupuk P meningkat.
kapasitas tukar kation (KTK) rendah, Di dalam tanah unsur hara K dan P
Kejenuhan Basa (KB) tinggi 50% atau lebih ada saling ketergantungan. Unsur K dapat
(Sahetapi, 1989). meningkatkan P-tersedia sebaliknya unsur
Fosfor dalam tanah terdiri atas P hara P juga dapat meningkatkan Kdd.
organik dan anorganik. Fosfor organik dapat Komponen tanah berpengaruh terhadap
mencapai 0.2%. Fosfor anorganik terdapat fiksasi P seperti liat, Al, Fe, dan Mn, tidak
114
Agrologia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2012, Hal. 113-118
akan menfiksasi lagi apabila komponen tanah taraf, yaitu P0 tanpa pupuk P; P1 0.35 g / 5
telah jenuh dengan P (Tisdale dan Nelson, kg tanah; dan P2 0.70 g/5 kg tanah.
1990). Gejala ini juga terjadi pada unsur K, Percobaan dilaksanakan pada jenis
di mana tanah tidak akan menfiksasi lagi tanah Brunizem. Sample tanah diambil pada
unsur K, kalau daya fiksasi telah besar atau lapisan olah (0 – 20 cm) secara komposit
dikatakan telah jenuh. Hal ini berarti kemudian dikeringkan. Tanah yang telah
pemberian unsur K maupun P pada tanah kering angin disaring dengan ayakan 2 mm,
yang jenuh kedua unsur tersebut, merupakan untuk menghilangkan bahan kasar. Sebelum
bagian yang tersedia bagi tanaman. diberi perlakuan, sample tanah diambil untuk
Di dalam tanaman unsur hara K dan P analisa tanah awal.
ada saling ketergantungan. Unsur K berfungsi Pengamatan pH tanah, P-tersedia, dan
sebagai media transportasi yang membawa serapan-P dilakukan setelah tanaman men-
hara-hara dari akar termasuk hara P ke daun capai fase vegetative akhir. Pengambilan
dan mentranslokasi asimilat dari daun ke sample tanah dilakukan untuk menganalisis
seluruh jaringan tanaman. Kurangnya hara K pH H2O dan Fosfor tersedia, sedangkan
dalam tanaman dapat menghambat proses pengambilan sample tanaman kacang tanah
transportasi dalam tanaman. Oleh karena itu, dilakukan untuk menganalisis serapan P.
agar proses transportasi unsur hara maupun
asimilat dalam tanaman dapat berlangsung HASIL DAN PEMBAHASAN
optimal maka unsur K dalam tanaman harus
optimal (Fitter dan Flay, 1991). Reaksi tanah (pH Tanah)
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Fosfor tersedia, serapan fosfor, Hasil analisis keragaman menunjuk-
dan hasil tanaman kacang tanah akibat kan bahwa pemberian pupuk kalium dan
perlakuan pupuk kalium dan fosfat pada tanah fosfat secara mandiri berpengaruh nyata,
brunizem. sedangkan interaksi keduanya tidak ber-
pengaruh terhadap perubahan pH tanah.
METODOLOGI Tabel 1 memperlihatkan bahwa baik pem-
berian pupuk kalium maupun pupuk fosfat
Penelitian ini dilaksanakan di rumah makin meningkat dosisnya maka dapat
plastik mulai dari bulan Juni sampai meningkatkan pH tanah. Dosis yang terbaik
November 2007, sedangkan analisis tanah dalam meningkatkan pH tanah baik pupuk
dan tanaman dilakukan di Laboratorium tanah kalium maupun fosfat, yaitu K2 (0.4 g/pot)
Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya dan P2 (0.70 g ha-1). Sedangkan pemberian
Lahan Fakultas Pertanian IPB Bogor. pupuk kalium bersama-sama dengan pupuk
Penelitian dirancang menggunakan fosfat tidak berpengaruh nyata dalam mening-
rancangan acak lengkap (RAL) pola factorial katkan pH tanah, tapi ada kelihatan pening-
3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama katan pH tanah dari pH 5.50 tanpa perlakuan
adalah pupuk KCl (K) yang terdiri atas tiga menjadi nilai pH tanah 6.37 pada perlakuan
taraf, yaitu K0 tanpa pupuk K; K1 0.2 g /5 kg pupuk Kalium 0.4 g/pot bersama-sama
tanah; dan K2 0.4 g/5 kg tanah. Faktor kedua dengan pupuk fosfat 0.70 g/pot.
adalah pupuk SP-36 (P) yang terdiri atas tiga
115
Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium dan Fosfat …
Tanpa pupuk Fosfat (P0) 5.68 a Tanpa pupuk kalium (K0) 5.87 a
0.35 g/5 kg tanah (P1) 6.01 b 0.2 g/5 kg tanah (K1) 6.03 b
0.70 g/5 kg tanah (P2) 6.31 c 0.4 g/5 kg tanah (K2) 6.10 c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
BNT taraf 5 % (Wk = 0.0603, Wp = 0.0603 )
Terjadinya peningkatan Serapan-P jangnya akar maka kontak secara difusi antara
bila diberi pupuk fosfat disebabkan oleh akar tanaman dan P yang ada dalam tanah
adanya ketersediaan fosfor tanah yang menjadi lebih besar sehingga akar tanaman
meningkat akibat pemberian pupuk P. dan P yang ada dalam tanah menjadi lebih
Dengan meningkatnya P-tersedia tanah dan besar sehingga lebih banyak P yang diambil
memanjangnya akar maka kontak secara atau diserap oleh tanaman.
difusi antara pemberian pupuk P. Dengan
meningkatnya P-tersedia tanah dan meman-
117
Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium dan Fosfat …
Fitter A.H. dan R.K.H. Flay. 1991. Fisiologi Sibarani, F.M.A. 2005. Budidaya Kacang
Lingkungan Tanaman. Gajahmada Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
University Press. Yogyakarta.
Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and I.D. Beaton.
Fox, R.L, and P.G.E. Searle. 1996. 1990. Soil Fertility and Fertilizers.
Phosphate Adsorption by Soil of The Mac Millan Publiser. London.
Tropics. In Strategis Research in
Intergated Nutrient Management
118