Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2301-7287

Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman 
Volume 1, Nomor 2, Oktober 2012

EFEK DOLOMIT DAN SP-36 TERHADAP BINTIL AKAR, SERAPAN N DAN


HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA TANAH KAMBISOL
Silahooy, Ch.

RESIDU PESTISIDA PRODUK SAYURAN SEGAR DI KOTA AMBON


Tuhumury; G.N.C., Leatemia, J. A., Rumthe, R.Y dan J.V Hasinu

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KETIMUN (Cucumis sativus L)


TERHADAP SISTEM PENGOLAHAN TANAH DAN JARAK TANAM
Hamzah, H., Kunu, P.J dan A. Rumakat

PENGARUH PUPUK KALIUM DAN FOSFAT TERHADAP KETERSEDIAAN


DAN SERAPAN FOSFAT TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
PADA TANAH BRUNIZEM
Kaya, E.

STUDI PEMUPUKAN FOSFAT TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH


JAGUNG (Zea mays L.) VARIETAS HULALIU
Lesilolo, M. K.

PERAN TANAMAN AROMATIK DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN


HAMA Spodoptera litura PADA TANAMAN KUBIS
Patty, J.A.

KOMUNITAS GULMA PADA PERTANAMAN PALA (Myristica fragrans H)


BELUM MENGHASILKAN DAN MENGHASILKAN DI DESA HUTUMURI
KOTA AMBON
Palijama, W., Riry, J dan A. Y. Wattimena

PENGARUH EFFECTIVE INOCULANT PROMI DAN EM4 TERHADAP LAJU


DEKOMPOSISI DAN KUALITAS KOMPOS DARI SAMPAH KOTA AMBON
Manuputty, M.C., Jacob, A dan J.P. Haumahu

DAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP ALIRAN


PERMUKAAN, ALIRAN BAWAH PERMUKAAN DAN ALIRAN DASAR DI
DAS BATUGAJAH KOTA AMBON
Soplanit, R dan Ch. Silahooy

KERUSAKAN TANAMAN PALA AKIBAT SERANGAN HAMA PENGGEREK


BATANG (Batocera hercules)
Umasangaji, A., Patty, J.A dan A. A. Rumakamar

Halaman Ambon, ISSN


Agrologia Vol. 1 No. 2
91 - 169 Oktober 2012 2301-7287
Agrologia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2012, Hal. 113-118

PENGARUH PUPUK KALIUM DAN FOSFAT TERHADAP KETERSEDIAAN DAN


SERAPAN FOSFAT TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA
TANAH BRUNIZEM

E. Kaya

Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura


Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka-Ambon.
Email : lis_kaya@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan dan serapan fosfat akibat pemberian pupuk kalium
dan fosfat pada tanah brunizem. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap pola faktorial yang diuji pada
berbagai tingkat pupuk KCl (Tanpa pupuk kalium, 0.2 g/5 kg tanah dan 0.4 g/5 kg tanah) dan SP-36 (Tanpa pupuk
Fosfat, 0.35 g/5 kg tanah dan 0.70 g/5 kg tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kalium
berbeda nyata pada pH tanah. Dosis terbaik pupuk kalium adalah 0,4 g KCl per pot atau 160 kg KCl ha-1. Perlakuan
pupuk fosfat berpengaruh nyata terhadap pH tanah, fosfat tersedia, dan serapan fosfat. Dosis terbaik dari pupuk
fosfat adalah 0,70 g SP-36 per pot atau 240 kg SP-36 ha-1.
.
Kata kunci: pupuk, tanah brunizem, ketersediaan fosfat, serapan fosfat.

THE EFFECTS OF POTASSIUM AND PHOSPHATE FERTILIZER ON PHOSPHATE


AVAILABILITY AND PHOSPHATE UPTAKE OF GROUNDNUT (Arachis hypogaea L.)
IN BRUNIZEM SOIL
ABSTRACT

The aim of this research was to investigate the availability and uptake of phosphate with the application of
potassium and phosphate fertilizers in brunizem soil. The experiment was arranged in a factorial completely
Randomized Design which tested various levels of KCl (no calium, 0.2 g/5 kg soil and 0.4 g/5 kg soil) and SP-36
(no fosfat, 0.35 g/5 kg soil and 0.70 g/5 kg soil) fertilizers. The result showed a significant effect of potassium
fertilizer treatments on soil pH. The best rate of potassium fertilizer was 0.4 g KCl per pot or 160 kg KCl ha-1.
Phosphate fertilizer treatment gave a significant effect on soil pH, available phosphate and phosphate uptake. The
best rate of phosphate fertilization was 0.70 g SP-36 per pot or 240 kg SP-36 ha-1.

Keywords: fertilizer, brunizem, availability and uptake of phosphate.

PENDAHULUAN hingga 2004. Pasalnya, mulai dari tahun


2000 luas panen 683.554 dan produksi
Tanaman kacang tanah (Arachis sebesar 736.517 ton hingga tahun 2003 luas
hypogaea L.)memiliki peran strategis dalam panen 683.537 ha dan produksi sebesar
pangan nasional sebagai sumber protein dan 785.526. Data tersebut menunjukkan bahwa
minyak nabati. Konsumsi kacang tanah kenaikkan rata-rata luas panen setiap
sebagai sumber pangan sehat dalam pangan tahunnya hanya sebesar 0.08%, sedangkan
nasional terus meningkat (Sibarani, 2005). produksi sebesar 2.3% per tahun.
Data yang dikeluarkan Departemen Pertanian Rata-rata luas panen kacang tanah di
(2004) menunjukkan bahwa tidak terjadi Maluku dari tahun 2001-2005 meningkat dari
peningkatan luas panen dan produksi kacang 1.528 ha menjadi 2.158 ha dan produksi dari
tanah yang cukup berarti dari tahun 2000 11.20 Kw ha-1 menjadi 11.62 Kw ha-1,
113 

 
Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium dan Fosfat …

sedangkan untuk kota Ambon luas panen 33.0 dalam berbagai bentuk kombinasi dengan Fe,
ha dengan rata-rata produksi 11.51 Kw ha-1. Al, Ca, F, dan unsur-unsur lainnya dengan
Dari hasil dapat dilihat Maluku pada kelarutan yang bervariasi. Fosfor anorganik
umumnya dan kota Ambon pada khususnya merupakan P yang larut dari pupuk, air
merupakan sentra produksi terendah bila limbah, dan berbagai sumber lainnya dalam
dibandingkan dengan produksi Nasional. tanah, dan bereaksi membentuk senyawa-
Dengan demikian, komoditas tersebut perlu senyawa sukar larut. Berpindahnya P dari
dikembangkan agar produksinya bisa larutan tanah disebut retensi atau fiksasi P.
meningkat (BPS, 2006). Mekanisme retensi P yaitu, rekasi-reaksi
Upaya peningkatan produktivitas pengendapan-pelarutan, sorpsi-desorpsi, dan
kacang tanah perlu dilakukan tidak pada hasil mineralisasi-imobilisasi (Latupapua, 2001).
kacang tanah yang ditanam di lahan sawah, Kandungan P larutan tanah untuk
namun juga pada kacang tanah yang ditanam pertumbuhan tanaman maksimal berkisar 0.2
di lahan kering atau tegalan. Masalah yang - 0.3 mg L-1. Sedangkan kandungan P
dihadapi lahan kering umumnya adalah tanaman terbaik berkisar antara 0.3 - 0.5%
tingkat kesuburan yang relatif rendah dari total bobot bahan kering. Batas kritis P
sehingga mengakibatkan produktivitas yang untuk tanaman kacang tanah adalah 0.25 –
rendah pula. 0.5% (Small dan Ohlrogge, 1983). Tanaman
Brunizem merupakan salah satu tanah menyerap P dari dalam tanah terutama dalam
mineral masam yang perlu mendapat bentuk anion ortofosfat primer H2PO4- dan
perhatian dalam upaya meningkatkan ortofosfat sekunder HPO42-, Tanaman lebih
produktivitas kacang tanah karena banyak menyerap ion P dalam bentuk H2PO4-
penyebaran tanah Brunizem cukup luas yaitu pada tanah pH masam dan ion HPO42- pada
sekitar 9.91 juta ha atau 5.3% dari total tanah yang ber- pH alkalin.
daratan Indonesia, meliputi Irian Jaya (5.75 Pengaruh P terhadap peningkatan
juta ha), NTT (1.05 juta ha), Maluku (0.53 hasil tanaman berhubungan dengan keter-
juta ha), Kalimantan Timur (0.52 juta ha), sediaan unsur-unsur hara dalam tanah. Hasil
Sulawesi Tengah (0.39 juta ha), dan Jawa Penelitian Kandowangko (1999) menunjuk-
Timur (0.37 juta ha). Tanah Brunizem kan bahwa pemberian pupuk SP-36 sampai
mempunyai sifat fisik yang baik, seperti pada takaran 26.22 kg ha-1 P dan kombinasi
tekstur lapisan atas dan bawah agak halus antara pupuk SP-36 dan P-alam dapat
sampai halus karena distribusi kadar liat meningkatkan pH tanah, P-tersedia dalam
tinggi (lebih atau sama dengan 60 %), pori air tanah, serapan-P tanaman dan hasil bobot
tersedia tinggi (drainase tanah baik), tongkol bersih jagung manis. Demikian juga
konsistensi tanah gembur sampai agak teguh, hasil penelitian Kaya (2003) menunjukkan
tetapi sifat kimia yang kurang baik yang bahwa pemberian pupuk SP-36 bersama-sama
dapat menghambat pertumbuhan dan amelioran dapat menurunkan Al-dd tanah dan
produksi tanaman kacang tanah, yaitu reaksi kemasaman tanah yang menyebabkan
tanah atau pH tanah agak masam (5.3 – 5.6), ketersediaan hara P, serapan P tanaman, dan
ketersediaan nitrogen (N) rendah, fosfor (P) hasil pipilan kering jagung lebih tinggi
sangat rendah, dan kalium (K) rendah, sehingga efisiensi pupuk P meningkat.
kapasitas tukar kation (KTK) rendah, Di dalam tanah unsur hara K dan P
Kejenuhan Basa (KB) tinggi 50% atau lebih ada saling ketergantungan. Unsur K dapat
(Sahetapi, 1989). meningkatkan P-tersedia sebaliknya unsur
Fosfor dalam tanah terdiri atas P hara P juga dapat meningkatkan Kdd.
organik dan anorganik. Fosfor organik dapat Komponen tanah berpengaruh terhadap
mencapai 0.2%. Fosfor anorganik terdapat fiksasi P seperti liat, Al, Fe, dan Mn, tidak

114 
Agrologia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2012, Hal. 113-118

akan menfiksasi lagi apabila komponen tanah taraf, yaitu P0 tanpa pupuk P; P1 0.35 g / 5
telah jenuh dengan P (Tisdale dan Nelson, kg tanah; dan P2 0.70 g/5 kg tanah.
1990). Gejala ini juga terjadi pada unsur K, Percobaan dilaksanakan pada jenis
di mana tanah tidak akan menfiksasi lagi tanah Brunizem. Sample tanah diambil pada
unsur K, kalau daya fiksasi telah besar atau lapisan olah (0 – 20 cm) secara komposit
dikatakan telah jenuh. Hal ini berarti kemudian dikeringkan. Tanah yang telah
pemberian unsur K maupun P pada tanah kering angin disaring dengan ayakan 2 mm,
yang jenuh kedua unsur tersebut, merupakan untuk menghilangkan bahan kasar. Sebelum
bagian yang tersedia bagi tanaman. diberi perlakuan, sample tanah diambil untuk
Di dalam tanaman unsur hara K dan P analisa tanah awal.
ada saling ketergantungan. Unsur K berfungsi Pengamatan pH tanah, P-tersedia, dan
sebagai media transportasi yang membawa serapan-P dilakukan setelah tanaman men-
hara-hara dari akar termasuk hara P ke daun capai fase vegetative akhir. Pengambilan
dan mentranslokasi asimilat dari daun ke sample tanah dilakukan untuk menganalisis
seluruh jaringan tanaman. Kurangnya hara K pH H2O dan Fosfor tersedia, sedangkan
dalam tanaman dapat menghambat proses pengambilan sample tanaman kacang tanah
transportasi dalam tanaman. Oleh karena itu, dilakukan untuk menganalisis serapan P.
agar proses transportasi unsur hara maupun
asimilat dalam tanaman dapat berlangsung HASIL DAN PEMBAHASAN
optimal maka unsur K dalam tanaman harus
optimal (Fitter dan Flay, 1991). Reaksi tanah (pH Tanah)
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Fosfor tersedia, serapan fosfor, Hasil analisis keragaman menunjuk-
dan hasil tanaman kacang tanah akibat kan bahwa pemberian pupuk kalium dan
perlakuan pupuk kalium dan fosfat pada tanah fosfat secara mandiri berpengaruh nyata,
brunizem. sedangkan interaksi keduanya tidak ber-
pengaruh terhadap perubahan pH tanah.
METODOLOGI Tabel 1 memperlihatkan bahwa baik pem-
berian pupuk kalium maupun pupuk fosfat
Penelitian ini dilaksanakan di rumah makin meningkat dosisnya maka dapat
plastik mulai dari bulan Juni sampai meningkatkan pH tanah. Dosis yang terbaik
November 2007, sedangkan analisis tanah dalam meningkatkan pH tanah baik pupuk
dan tanaman dilakukan di Laboratorium tanah kalium maupun fosfat, yaitu K2 (0.4 g/pot)
Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya dan P2 (0.70 g ha-1). Sedangkan pemberian
Lahan Fakultas Pertanian IPB Bogor. pupuk kalium bersama-sama dengan pupuk
Penelitian dirancang menggunakan fosfat tidak berpengaruh nyata dalam mening-
rancangan acak lengkap (RAL) pola factorial katkan pH tanah, tapi ada kelihatan pening-
3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama katan pH tanah dari pH 5.50 tanpa perlakuan
adalah pupuk KCl (K) yang terdiri atas tiga menjadi nilai pH tanah 6.37 pada perlakuan
taraf, yaitu K0 tanpa pupuk K; K1 0.2 g /5 kg pupuk Kalium 0.4 g/pot bersama-sama
tanah; dan K2 0.4 g/5 kg tanah. Faktor kedua dengan pupuk fosfat 0.70 g/pot.
adalah pupuk SP-36 (P) yang terdiri atas tiga

115 

 
Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium dan Fosfat …

Tabel 1. Pengaruh Pupuk Kalium dan Pupuk Fosfat terhadap pH Tanah

Dosis Pupuk Fosfat pH-tanah Dosis Pupuk Kalium pH-tanah

Tanpa pupuk Fosfat (P0) 5.68 a Tanpa pupuk kalium (K0) 5.87 a
0.35 g/5 kg tanah (P1) 6.01 b 0.2 g/5 kg tanah (K1) 6.03 b
0.70 g/5 kg tanah (P2) 6.31 c 0.4 g/5 kg tanah (K2) 6.10 c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
BNT taraf 5 % (Wk = 0.0603, Wp = 0.0603 )

Meningkatnya pH tanah akibat Fosfat (P) Tersedia


pemberian pupuk K, karena pupuk KCl yang
diberikan ke dalam tanah brunizem Hasil analisis keragaman menunjuk-
membebaskan ion K+ sebagai kation basa. kan bahwa pemberian pupuk fosfat secara
Ion ini akan menukar ion Al3+ yang mandiri berpengaruh nyata, sedangkan pupuk
merupakan sumber kemasaman tanah kalium dan interaksi antara pupuk kalium dan
sehingga pH tanah akan meningkat. fosfat tidak berpengaruh dalam meningkatkan
Kemudian ion Al3+ akan bereaksi dengan ion P-tersedia tanah. Tabel 2 memperlihatkan
OH- yang ada dilarutan tanah membentuk bahwa pemberian pupuk fosfat berbeda nyata
senyawa Al(OH)3 yang mengendap. dengan tanpa perlakuan pupuk dalam
+
Demikian juga ion K dapat bereaksi dengan meningkatkan P-tersedia di dalam tanah.
OH- membentuk KOH (senyawa bersifat basa Meningkatnya P-tersedia tanah bila diberi
kuat) yang menyebabkan pH meningkat pupuk fosfat sejalan dengan bertambahnya
(Tisdale et al, 1990 ; Hanifiah, 2004). dosis pupuk. Dosis yang terbaik yaitu P2 (0,7
Pengaruh pupuk P terhadap pening- g/pot) dalam meningkatkan P-tersedia tanah
katan pH tanah karena adanya pelepasan sebesar 5,93 ppm. Sedangkan pemberian
sejumlah OH- ke dalam larutan akibat pupuk kalium bersama-sama dengan pupuk
adsorpsi sebagian anion fosfat (H2PO4-) oleh fosfat tidak berpengaruh nyata dalam
oksida-hidrat Al dan Fe sehingga pH tanah meningkatkan P-tersedia tanah, tapi ada
meningkat. Selain itu ion Ca2+ dalam pupuk kelihatan peningkatan P-tersedia tanah dari
tersebut akan menggantikan ion H+ dan Al3+ nilai 2,86 ppm tanpa perlakuan menjadi 6,06
pada kompleks adsorpsi, maka konsentrasi ppm pada perlakuan pupuk Kalium 0,4 g/pot
ion H+ dalam larutan berkurang dan bersama-sama dengan pupuk fosfat 0,70
konsentrasi ion OH- naik. g/pot.

Tabel 2. Pengaruh Pupuk Fosfat terhadap P-tersedia Tanah Brunizem

Dosis Pupuk Fosfat P-tersedia Tanah (ppm)


Tanpa pupuk Fosfat (P0) 3.05 a
0.35 g/5 kg tanah (P1) 4.43 b
0.70 g/5 kg tanah (P2) 5.93 c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
BNT taraf 5 % (Wp = 0.25 )
116 
Agrologia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2012, Hal. 113-118

Peningkatan kandungan P-tersedia Serapan Fosfat ( Serapan-P) Tanaman


tanah jelas disebabkan oleh pengaruh
langsung dari pupuk P sebab pemupukan Hasil analisis keragaman menunjuk-
fosfat meningkatkan kadar P-tersedia dalam kan bahwa pemberian pupuk fosfat secara
tanah (Ismunadji dkk, 1991), atau melalui mandiri berpengaruh nyata, sedangkan pupuk
mekanisme pelepasan P dari kompleks kalium dan interaksi antara pupuk kalium dan
adsorpsi (Chien et al, 1996), atau melalui fosfat tidak berpengaruh dalam meningkatkan
mekanisme pelepasan P dari kompleks Serapan-P tanaman. Tabel 3 memperlihatkan
adsorpai. Pemberian pupuk P juga ber- bahwa pemberian pupuk fosfat berbeda nyata
pengaruh terhadap berkurangnya retensi dengan tanpa perlakuan pupuk dalam
karena tempat adsorpsi dijenuhi oleh fosfat meningkatkan Serapan-P tanaman Kacang
(Fox dan Searle, 1996), sehingga ketersediaan tanah. Meningkatnya Serapan-P tanaman
unsur P meningkat. Sedangkan secara tidak kacang tanah bila diberi pupuk fosfat sejalan
langsung pupuk kalium dapat meningkatkan dengan bertambahnya dosis pupuk. Dosis
P-tersedia, karena pupuk KCl yang diberikan yang terbaik yaitu P2 (0.70 g/pot) dalam
ke dalam tanah akan membebaskan ion K+ meningkatkan serapan-P tanaman kacang
sebagai kation basa. Ion ini akan menukar tanah sebesar 0.162%. Sedangkan pemberian
ion Al3+ yang merupakan sumber kemasaman pupuk kalium bersama-sama dengan pupuk
tanah menyebabkan pH tanah akan fosfat tidak berpengaruh nyata dalam
meningkat, kemudian ion Al3+ akan bereaksi meningkatkan Serapan-P tanaman kacang
dengan ion OH- yang ada dilarutan tanah tanah, tapi ada kelihatan peningkatan serapan-
membentuk senyawa Al (OH)3 yang P tanaman dari nilai 0.083% tanpa perlakuan
mengendap sehingga fosfat akan terlepas dari menjadi 0.162% pada perlakuan pupuk
ikatan senyawa Al-P dan tersedia di dalam Kalium 0.4 g/pot bersama-sama dengan
larutan tanah. pupuk fosfat 0.70 g/pot.

Tabel 3. Pengaruh Pupuk Fosfat Terhadap Serapan P Tanaman Kacang Tanah

Dosis Pupuk Fosfat Serapan P (%)


Tanpa pupuk Fosfat (P0) 0.088 a
0.35 g/5 kg tanah (P1) 0.118 b
0.70 g/5 kg tanah (P2) 0.162 c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
BNT taraf 5 % (Wp = 0.009 )

Terjadinya peningkatan Serapan-P jangnya akar maka kontak secara difusi antara
bila diberi pupuk fosfat disebabkan oleh akar tanaman dan P yang ada dalam tanah
adanya ketersediaan fosfor tanah yang menjadi lebih besar sehingga akar tanaman
meningkat akibat pemberian pupuk P. dan P yang ada dalam tanah menjadi lebih
Dengan meningkatnya P-tersedia tanah dan besar sehingga lebih banyak P yang diambil
memanjangnya akar maka kontak secara atau diserap oleh tanaman.
difusi antara pemberian pupuk P. Dengan
meningkatnya P-tersedia tanah dan meman-
117 

 
Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium dan Fosfat …

KESIMPULAN course. Int. Rice Ress. Int. Rice Res


Inst Los Banos, Philippines.
1. Pemberian pupuk kalium secara mandiri
dapat meningkatkan pH tanah, juga pupuk Hanafiah, K.A. 2004. Dasar-Dasar Ilmu
fosfat secara mandiri dapat meningkatkan Tanah. PT. Raja Grafindo Persada.
pH tanah, fosfat tersedia, dan serapan Jakarta.
fosfat tanaman kacang tanah.
2. Dosis terbaik pupuk KCl adalah 0.4 g KCl Kandowangko, N.Y. 1999. pH tanah,
pot-1 (160 kg KCl ha-1) dalam ketersediaan P, serapan P, dan hasil
meningkatkan pH tanah dari 5,68 menjadi jagung manis (Zea mays, var.
6,31. Dosis terbaik pupuk fosfat adalah Saccharata) Akibat Penggunaan
0.7 g SP-36 pot-1 (240 kg SP-36 ha-1) Pupuk SP-36 dan Fosfat Alam pada
dalam meningkatkan pH tanah, Fosat Inceptisols Jatinangor. [Thesis].
tersedia, serapan fosfat masing-masing Universitas Padjadjaran. Bandung.
dari 5.87 menjadi 6.01; 3.05 ppm menjadi
5.93 ppm; dan 0.088% menjadi 0.162%. Kaya, E. 2003. Perilaku Fosfat dalam
Tanah, Serapan Fosfat, dan Hasil
DAFTAR PUSTAKA Jagung (Zea mays L.) akibat
Pemberian Pupuk Fosfat Dengan
BPS. 2006. Maluku Dalam Angka. Badan Amelioran Pada Typic Dystrudepts.
Pusat Statistik Provinsi Maluku. [Disertasi] Universitas Padjadjaran.
Bandung.
Chien, S.H., Menon, R.G, and K.S.
Billingham. 1996. Phosphorus Latupapua, A.I. 2001. Kesuburan Tanah.
Availabiliti from Phosphate rock As Bahan Ajar Program Studi Ilmu
enhanced by water-Soluble Tanah. Fakultas Pertanian Universitas
Phosphorus. Soil Sci. Soc. Am. J. 60: Pattimura. Ambon.
1173-1177.
Sahetapy, J. 1989. Penetapan Kelas
Departemen Pertanian. 2004. Keragaan Kemampuan dan Kesesuaian Lahan di
Ketersediaan Pangan, Jazirah Leitimur Daerah Tingkat II
http://www.deptan.go.id/HomePage Kotamadya Ambon. [Skripsi] Fakultas
BBKP/Dewan KP/Keragaan Keter- Pertanian Universitas Pattimura.
sediaan Pangan.htm. Ambon.

Fitter A.H. dan R.K.H. Flay. 1991. Fisiologi Sibarani, F.M.A. 2005. Budidaya Kacang
Lingkungan Tanaman. Gajahmada Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
University Press. Yogyakarta.
Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and I.D. Beaton.
Fox, R.L, and P.G.E. Searle. 1996. 1990. Soil Fertility and Fertilizers.
Phosphate Adsorption by Soil of The Mac Millan Publiser. London.
Tropics. In Strategis Research in
Intergated Nutrient Management

118 

Anda mungkin juga menyukai