TINJAUAN PUSTAKA
dan tindakan sehingga diperoleh keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong
(Notoatmodjo, 2003).
stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, peningkatan dan
(Maulana, 2007).
b. Perilaku sakit
persepsi terhadap sakit, pengetahuan dan pengobatan tentang penyakit baik penyebab
Perilaku peran sakit adalah segala aktifitas individu yang menderita sakit
untuk memeroleh kesembuhan. Dari segi sosiologi, orang sakit mempunyai peran
yang meliputi hak dan kewajiban orang sakit. Perilaku peran sakit meliputi hal-hal
berikut :
kewajiban orang sakit (member tahu penyakitnya kepada orang lain terutama
2.3 Pengetahuan
tersebut. Apabila adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan,
kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat tahan lama
yaitu :
1. Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu
mengingat kembali sesuatu secara spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Hal ini merupakan tingkat pengetahuan yang
pada anak.
2. Memahami (comprehension)
objek dan menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah
3. Aplikasi (application)
pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi yang dimaksudkan disini
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Contohnya adalah
4. Analisis (analysis)
berkaitan satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata
5. Sintesis (synthesis)
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan yang ada.
terhadap suatu materi atau objek yang didasarkan pada suatu kriteria yang telah
ditentukan sendiri ataupun dengan kriteria yang terlah ada. Contohnya adalah
dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan
gizi.
Suatu sikap tidak secara otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
atau kondisi yang memungkinkan, antara lain fasilitas sarana pelayanan kesehatan
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung
pada tuntunan atau menggunakan panduan. Contohnya ibu balita yang membawa
kader posyandunya.
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau memraktikkan suatu hal
secara otomatis tanpa harus ada tuntunan atau panduan maka disebut praktik atau
keluarganya.
c. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Dengan kata
lain apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
seorang ibu yang memilih untuk memasak makanan yang sehat dan bergizi untuk
2.5 Persepsi
Secara etimologis persepsi berasal dari bahasa Latin perceptio yang artinya
terhadap lingkungannya. Persepsi adalah suatu proses otomatis yang terjadi sangat
persepsi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang
melekat pada objeknya, sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada
a. Faktor Eksternal
1. Kontras
Merupakan cara termudah untuk menarik perhatian baik kontras warna, ukuran,
bentuk atau gerakan. Contohnya adalah iklan yang dibuat perusahaan iklan
dengan menggunakan papan iklan yang besar akan tampak lebih menarik
perhatian.
2. Perubahan intensitas
Merupakan cara untuk menarik perhatian seperti perubahan suara yang tiba-tiba
3. Pengulangan
Proses pengulangan membuat stimulus yang pada awalnya tidak masuk ke dalam
rentang perhatian kita, akhirnya menjadi perhatian kita. Contohnya adalah bunyi
sirine mobil ambulans yang berulang-ulang akan segera menarik perhatian kita
Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita daripada sesuatu yang
telah kita ketahui. Contohnya adalah cara terapi kesehatan yang baru muncul dan
Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian kita.
Contohnya ada suatu kerumunan orang di suatu tempat akan membuat kita
tertarik untuk ikut melihat apa yang dilihat oleh kerumunan orang tersebut.
b. Faktor Internal
Pengalaman masa lalu atau apa yang telah kita pelajari akan menyebabkan
disuntik oleh seorang dokter dan merasa sakit maka setiap ia melihat seorang
dokter maka ia akan cenderung menangis dan menghindari dokter tersebut karena
2. Harapan
segera, ketika kita melihat seseorang datang dengan jas putih maka kita akan
dokternya maka kita akan kecewa dan segera mencari dimana dokternya.
3. Kebutuhan
Kebutuhan akan menyebabkan stimulus dapat masuk dalam rentang perhatian kita
berbeda. Contohnya adalah jika kita memiliki uang yang kita rasa lebih banyak
dari biasanya maka kita akan merasa uang tersebut banyak sekali, namun ketika
kebutuhan yang akan kita beli ternyata harganya jauh lebih mahal maka uang
4. Motivasi
5. Emosi
Emosi seseorang akan memengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada. Jika
emosi seseorang baik, maka situasi di sekitarnya akan terlihat baik dan begitu
juga sebaliknya. Contohnya jika kita merasa takut dengan operasi, maka setelah
operasi kita akan merasa lebih sakit dibandingkan orang yang tidak merasa takut
dengan operasi.
Masyarakat yang terserang penyakit namun tidak merasakan sakit tidak akan
rasa sakit tersebut, maka akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha salah
petugas kesehatan, maka masyarakat belum tentu akan mau menggunakan fasilitas
terhadap sehat-sakit. Jika persepsi antara masyarakat dan petugas kesehatan berbeda,
Taburia adalah salah satu program Direktorat Bina Gizi Masyarakat pada
(Depkes, 2009). Taburia atau sprinkle adalah bubuk multi vitamin dan mineral
kebutuhan vitamin dan mineral setiap anak balita. Taburia mengandung 12 macam
vitamin dan 4 mineral yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D3, E, K, Folat,
masalah kekurangan zat gizi mikro, khususnya penanggulangan Anemia Gizi Besi
asupan gizi dengan memperbaiki kualitas makanan balita khususnya dari keluarga
miskin dan mendorong pengembangan bubuk tabur gizi bagi masyarakat umum
(Hartini, 2011).
peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan (sekarang
menghasilkan komposisi zat gizi optimal yang disesuaikan dengan masalah gizi
mikro yang terjadi di Indonesia. Kemudian dilakukan uji sensorik untuk mendapatkan
cita rasa dan warna yang disukai, dilanjutkan dengan uji manfaat, uji efektifitas dan
melakukan uji manfaat (efficacy study) kepada 2 (dua) kelompok balita yang
dilakukan di Jakarta Utara. Pada kelompok balita pertama diberikan Taburia selama
120 hari dan kelompok balita kedua tidak diberikan Taburia. Hasil studi
bermakna antara kelompok balita yang diberi taburia dan yang tidak diberi taburia.
ketertarikan dan memotivasi yang tinggi para ibu balita untuk menggunakan produk
masyarakat, kader posyandu, dan tokoh masyarakat di daerah proyek NICE; dan 3)
Untuk mengembangkan sikap positif antara tokoh penting dalam media masa dan
Taburia sebagai cara alternatif untuk mengurangi masalah kekurangan gizi mikro
Taburia dilaksanakan di Kota Medan pada bulan Desember 2011, dan pendistribusian
kepada masyarakat dimulai pada awal tahun 2012. Pendistribusian Taburia dilakukan
melalui kegiatan posyandu yang dilakukan setiap bulannya dan diberikan langsung
kepada ibu yang memiliki anak balita. Adapun keberhasilan program Taburia ini
dibandingkan dengan jumlah seluruh anak yang mendapatkan Taburia. Jika tingkat
keberhasilan pemberian Taburia ini lebih besar dari 80%, maka tingkat keberhasilan
1) Mengatasi masalah anemia gizi besi pada balita selain sirup zat besi.
3) Praktis.
6) Zat besi dalam Taburia sudah diolah dengan balutan lemak tak jenuh dari bahan
1) Tambahkan 1 sachet Taburia 1 X sehari pada makanan padat yang dimakan anak
balita.
3) Tidak boleh dicampur dengan makanan yang berair atau minuman, karena akan
menggumpal.
4) Tidak boleh dicampurkan pada makanan yang panas karena akan merusakkan
Sesuai dengan tujuan penelitian dan tinjauan kepustakaan maka kerangka konsep
- Pengetahuan tentang
taburia
Tindakan ibu dalam
pemberian Taburia bagi
balitanya
- Persepsi tentang program
taburia
konsep yaitu :
3. Tindakan ibu dalam pemberian Taburia bagi balitanya sebagai variabel terikat
dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan persepsi ibu balita tentang pelaksanaan program Taburia
dengan tindakan ibu dalam pemberian Taburia bagi balitanya di Kelurahan Gaharu