4
4
Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu :
oksidasi oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis oleh
KoA. Rantai asil diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari keepat
reaksi tadi dan terjadi pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA.
Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil
KoA dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans
antara C – 2 dan C – 3.
Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C – 3 oleh enoil
KoA hidratase.
Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah gugus
hidroksil pada C – 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidai ini
Langkah akhir adalah pemecahan 3 – ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul KoA
lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua
yang diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai
asam lemak yang mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA
mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki 14 sampai 4 karbon, sedangkan asil
KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja pada rantai 4 dan 6 karbon.
Tak jenuh
Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam
lemak jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan
Oksidasi asam palmitoleat atau asam lemak C16 yang memiliki ikatan rangkap
antara C- 9 dan C –10 ini diaktifkan dan diangkut melintasi membran dalam mitokondria dengan cara
yang sama dengan asam lemak jenuh. Selanjutnya
palmitoleil KoA mengalami tiga kali pemecahan dengan enzim-enzim yang sama
seperti oksidasi asam lemak jenuh. Enoil KoA – sis - ∆³ yang terbentuk pada ketiga
kali jalur oksidasi bukanlah substrat bagi asil KoA dehidrogenase. Adanya ikatan
rangkap antara C-3 dan C-4 menghalangi pembentukan ikatan rangkap lainnya antar
C – 2 dan C – 3. Kendala ini dapat diatasi oleh suatu reaksi yang mengubah posisi
dan konfigurasi dari ikatan rangkap sis - ∆³. Suatu isomerase mengubah ikatan
rangkap ini menjadi ikatan rangkap trans - ∆². Reaksi- reaksi berikutnya mengikuti
reaksi oksidasi asam lemak jenuh saat enoil KoA – trans - ∆² merupakan substrat
yang reguler.
Ganjil
Asam lemak rantai ganjil adalahasam lemakyang mengandung atom karbon dalam jumlah
ganjil. Kebanyakan asam lemak berantai genap, misalnya stearat (C16) dan oleat
(C18). Jadi menurut klasifikasi kejenuhan, asam lemak juga diklasifikasikan menurut atom
penyusunnya bilangan ganjil vs. genap. Dari segi sifat, asam lemak, dan genap serupa,
pada umumnya tidak berwarna, larut dalam alkohol, dan agak berminyak. [1]Pada tingkat
molekuler, asam lemak rantai ganjil dibiosintesis dan dimetabolisme sedikit berbeda dari
kerabat rantai genap. Selain asam lemak rantai panjang C12-C22 biasa, beberapa asam
lemak rantai sangat panjang (VLCFA) juga dikenal. Beberapa dari VLCFA ini juga dari
varietas rantai ganjil.
Genap
Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom karbon.
(Pasangan atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan
dengan adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Oleh
karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.)
Dua atom karbon dalam rantai yang terikat di sebelah ikatan rangkap dapat
membentuk konfigurasi cis atau trans.
Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam lemak jenuh adalah
asam lemak yang jenuh dengan hidrogen (karena ikatan rangkap mengurangi jumlah
hidrogen pada masing-masing karbon). Masing-masing karbon dalam rantai memiliki 2 atom
hidrogen (kecuali karbon omega di ujung yang memiliki 3 hidrogen), karena asam lemak
jenuh hanya memiliki ikatan tunggal.