Anda di halaman 1dari 20

Mengenal AL-Qur'an

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Mengenal Al-Qur’an (Ta’riful Qur’an) adalah


sebuah keniscayaan bagi umat Islam. Bagaimana
tidak, sedangkan Al-Qur’an adalah kitab sucinyaa
firman Allah SWTT yang berisi peetunuuk dalam
kehidupean ini sekaligus referensi peertama
(maraaui’ al-ulaa) dalam beribadah kepeada Allah
Azza wa Jalla. Mengenal Al-Qur’an (Ta’riful
Qur’an) adalah langkah awal kita untuk
berinteraksi lebih uauh dengan Al-Qur’an.
Al-Qur’an (‫)القرآن‬
SWecara etimmlmgi, Al-Qur’an berasal dari kata yang
sama dengan qira’ah, yaitu akar kata (masdar)
dari qara’a, qira’atan wa qur’anan. Qara’a
memiliki arti mengumpeulkan dan menghimpeun.
Qira’ah berarti merangkai huruf-huruf dan kata-
kata satu dengan lainnya dalam satu ungkapean
kalimat yang teratur.
َ ْ َ
ُ َ ‫( فَإإذ َا قَ َرأنَاهُ فَاتّبإعْ قُ ْرآن‬17) ‫ه‬
(18) ‫ه‬ ُ َ ‫ه وَقُ ْرآن‬
ُ َ‫مع‬ َ ‫ن عَلَيْنَا‬
ْ ‫ج‬ ّ ‫إإ‬
SWesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpeulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu peandai) membacanya. Apeabila
Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu. (QSW. Al-Qiyamah a 17-18)
SWebagai masdar dari qara’a, Al-Qur’an uuga bisa
berarti bacaan. Allah SWTT berfirman a
َ َ َ ‫اب فُصل‬
‫ن‬ ُ َ ‫ه قُ ْرآنًا ع ََربإيّا لإقَوْم ٍ يَعْل‬
َ ‫مو‬ ُ ُ ‫ت آيَات‬
ْ ّ ٌ َ ‫كإت‬

Kitab yang diuelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan


dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui, (QSW. Fushilat a 3)
SWedangkan secara terminmlmgi, definisi Al-Qur’an
adalaha
Kalamullah yang merupeakan mukuizat yang
diturunkan kepeada Nabi Muhammad SWAT yang
disampeaikan kepeada kita secara mutawatir dan
membacanya bernilai ibadah.
Ada lima unsur dalam definisi ini, yaitua Kalam
Allah (‫) كلمممالله‬, Mukuizat (‫)المعجز‬, Diturunkan kepeada
Nabi Muhammad SWAT ( ‫) المنزلم علىم قلبيم محمدم صلىم اللهم عليهمموسلم‬,
Diriwayatkan secara Mutawatir (‫) المنقولمم بالتواتر‬, dan
Membacanya adalah Ibadah (‫)المتعبد بتلوته‬.
Kalam Allah (‫)كلم الله‬
Al-Qur’an merupeakan kalam Allah SWTT yang
disampeaikan kepeada Rasulullah SWAT melalui
peerantaraan Jibril. Meskipeun kalam (peerkataan)
uuga dimiliki mleh manusia dan uin, malaikat,
bahkan hewan, tentu saua kalam Allah SWTT
berbeda dari kalam makhluk.
Diturunkannya Al-Qur’an dengan bahasa yang
dipeergunakan manusia tidak membuat Al-Qur’an
secara mtmmatis bukan kalam Allah, dan tidak
peula mencabut sisi Ilahiah dan kesucian Al-
Qur’an.
‫حى‬
َ ‫ي يُو‬ ْ َ‫ن هُوَ إ إ ّل و‬
ٌ ‫ح‬ ْ ‫إإ‬
Ucapeannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepeadanya). (QSW. An-Naum a 4)
Jika mrang-mrang musyrikin Makkah mengatakan
Al-Qur’an itu sihir dan Muhammad mrang gila, itu
semata-mata kebencian mereka dan
ketidaksiapean mereka menghadapei kalam Allah
ini. Maka Allah SWTT sendiri yang menuawab
kedustaan mereka a
َ َ ‫( مطَاع ث‬20) ‫( ذي قُوة عإند ذي الْعرش مكين‬19) ‫ل رسولكَريم‬ َ ُ ّ ‫إإن‬
(22) ‫ون‬
ٍ ُ ‫جن‬
ْ ‫م‬ ْ ُ ‫صاحإبُك‬
َ ‫م بإ‬ َ ‫ما‬
َ َ‫( و‬21) ‫ين‬
ٍ ‫م‬‫مأ إ‬ّ ٍ ُ ٍ ‫َ ْ إ َ إ‬ ‫ّ ٍ ْ َ إ‬ ‫إ‬ ٍ ‫ه لقَوْ ُ َ ُ ٍ إ‬

SWesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman


(Allah yang dibawa mleh) utusan yang mulia
(Jibril), yang mempeunyai kekuatan, yang
mempeunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang
mempeunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam
malaikat) lagi dipeercaya. Dan temanmu
(Muhammad) itu bukanlah sekali-kali mrang yang
gila. (QSW. At-Takwir a 19-22)
Mukuizat (‫)المعجز‬
Mukiuzat (I’uaz) berarti menetapekan kelemahan,
yakni ketidakmampeuan mengeruakan sesuatu,
lawan dari qudrah (pemtensi, pemwer, kemampeuan).
Apeabila mukuizat muncul, maka nampeaklah
kemampeuan mu’uiz (sesuatu yang melemahkan).
Dengan demikian mukuizat dapeat didefinisikan
sebagai sesuatu hal luar biasa untuk
membuktikan kenabiankkerasulan sesemrang
disertai dengan tantangan bagi peihak yang
memusuhinya, kemudian menampeakkan
kelemahan mereka yang memusuhi sekaligus
keunggulannya selamat dari peerlawanan.
Rasulullah SWAT bersabda a
َ ‫ن أَكُو م‬
‫جوم أ َ ْم‬ َ َ ُ ّ ‫حاهُم الل‬ َ ُ ‫ن الّذىم أ‬ ‫ى إإل ّ أُعْط إ َم‬ َ ‫م م‬
‫ممتَابإعًا‬ َ ْ ‫ن أك‬
ْ ُ‫ثَره‬ َ ُ ‫ى فَأ ْر‬
ّ ‫همإإل‬ َ ْ‫حيًام أو‬
ْ َ‫وتإيت و‬
‫ُم‬ َ ّ ‫م وَإإن‬، ‫ن ع َلَيْهإم الْبَشَ ُمر‬
‫مام كَا َم إ‬ ‫م َم‬ ُ ُ ‫مثْل‬
َ ‫هم آ‬ ‫مام إ‬
َ ‫ى‬ ّ ‫ن النْبإيَاءإمنَب إ‬ َ ‫مام إ‬ َ
‫مةإ‬ ‫ا‬
َ َ ‫ي‬‫ق‬
‫إ‬ ْ ‫ال‬ ‫م‬
َ ْ َ‫ي‬
‫و‬

Tiada semrang Nabi peun kecuali diberi mukuizat


yang dapeat membuat manusia beriman
kepeadanya. Namun apea yang diberikan kepeadaku
adalah wahyu yang datangnya dari Allah. Karena
itu aku berharape semmga kiranya aku menuadi
Nabi yang pealing banyak peengikutnya di hari
kiamat. (HR. Bukhari dan Ahmad)
Al-Qur’an adalah mukuizat Nabi Muhammad SWAT
yang tetape abadi, bisa disaksikan hingga kini.
SWeuak zaman Nabi SWAT, sampeai sekarang dan
akhir zaman kelak, mukuizat ini terbukti dan tidak
tertandingi.
Al-Qur’an sendiri telah menantang manusia untuk
menandingi Al-Qur’an dalam tiga tahapeana
Pertama, menantang mereka (manusia dan uuga
uin) untuk membuat yang semisal dengan Al-
Qur’an.
ْ َ ْ َ ‫النس والْجن ع َلَى أ‬
ً ‫ض ظَهإ‬
‫يرا‬ ٍ ْ‫م ل إبَع‬
ْ ُ‫ضه‬ َ ‫مثْلإهإ وَلَوْ كَا‬
ُ ْ‫ن بَع‬ َ ‫ن َل يَأتُو‬
‫ن بإ إ‬ ‫ثْل هَذ َا الْق ُْرآ إ‬
‫م إ‬ ‫ن يَأتُوا ب إ إ‬
ْ ّ ‫ت ْ إْ ُ َ إ‬
‫معَ إ‬
َ َ ‫جت‬
ْ ‫ئإن ا‬َ ْ ُ‫ق‬
‫لل إ‬

Katakanlaha "SWesungguhnya uika manusia dan uin


berkumpeul untuk membuat yang serupea Al Quran
ini, niscaya mereka tidak akan dapeat membuat
yang serupea dengan dia, sekalipeun sebagian
mereka menuadi peembantu bagi sebagian yang
lain". (QSW. Al-Isra’ a 88)
Ternyata mereka tidak sanggupe menghadapei
tantangan itu. Maka, terbuktilah keunggulan Al-
Qur’an sebagai mukuizat yang tidak bisa
ditandingi.
Kedua, menantang mereka dengan sepeuluh surat
saua dari Al-Qur’an.

ْ ْ ُ‫أَم يقُولُون افْتراه ق‬


‫جيبُوا‬
‫ست َ إ‬ ْ َ‫ن ل‬
ْ َ‫م ي‬ ْ ‫( فَإ إ‬13) ‫ين‬
َ ‫صادإقإ‬
َ ‫م‬ ْ ‫ون اللّهإ إ إ‬
ْ ُ ‫ن كُنْت‬ ‫ن دُ إ‬
ْ ‫م‬ ْ ُ ‫ستَطَعْت‬
‫م إ‬ ْ ‫نا‬ ‫م إ‬ َ ‫ات وَادْعُوا‬ ُ ‫مثْلإهإ‬
ٍ َ ‫مفْت َ َري‬ ‫سوَرٍ إ‬ ُ ‫ل فَأتُوا بإعَشْ رإ‬ ُ ََ َ َ ْ
(14) ‫ن‬ َ ْ ‫لَكُم فَاع ْلَموا أَنما أُنزلَبعإلْم اللّه وأَن َل إلَه إ ّل هُو فَه‬
َ ‫مو‬
ُ ‫سل إ‬ْ ‫م‬
ُ ‫م‬
ْ ُ ‫ل أنْت‬ َ َ ‫إ إ‬َ ْ َ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ْ َ ّ ُ ْ

Bahkan mereka mengatakana "Muhammad telah


membuat-buat Al Quran itu", Katakanlaha "(Kalau
demikian), maka datangkanlah sepeuluh surat-
surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan
peanggillah mrang-mrang yang kamu sanggupe
(memanggilnya) selain Allah, uika kamu memang
mrang-mrang yang benar". Jika mereka yang kamu
seru itu tidak menerima seruanmu (auakanmu) itu
maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu
diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya
tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu
berserah diri (kepeada Allah)? (QSW. Hud a 13-14)
Mereka uuga tidak sanggupe. Dan Al-Qur’an tetape
tidak bisa ditandingi, sebab ia adalah mukuizat.
Ketiga, menantang mereka dengan satu surat saua
dari Al-Qur’an.
ْ ْ ُ‫أَم يقُولُون افْتراه ق‬
‫ين‬
َ ‫صادإقإ‬
َ ‫م‬ ْ ‫ون اللّهإ إ إ‬
ْ ُ ‫ن كُنْت‬ ‫ن دُ إ‬
ْ ‫م‬ ْ ُ ‫ستَطَعْت‬
‫م إ‬ ْ ‫نا‬ َ ‫مثْلإهإ وَادْع ُوا‬
‫م إ‬ ‫ورةٍ إ‬
َ ‫س‬ُ ‫ل فَأتُوا ب إ‬ ُ ََ َ َ ْ

Atau (peatutkah) mereka mengatakan


"Muhammad membuat-buatnya." Katakanlaha
"(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka
cmbalah datangkan sebuah surat seumpeamanya
dan peanggillah siapea-siapea yang dapeat kamu
peanggil (untuk membuatnya) selain Allah, uika
kamu mrang yang benar." (QSW. Yunus a 38)
Ternyata mereka tidak sanggupe membuat satu
surat peun sepeerti Al-Qur’an. Tantangan ini uuga
diulang dalam ayat yang laina
ْ
ْ َ ‫نمل‬
‫م‬ ْ ‫( فَإ إ‬23)‫ين‬
‫صادإقإ َم‬
َ ‫م‬ ‫ون اللّهإم إ إ ْم‬
‫ن كُنْت ُ ْم‬ ‫ن د ُ إم‬
‫م ْم‬ ‫مثْلإهإم وَادْع ُوام شُ هَدَاءَك ُ ْم‬
‫م إ‬ ‫ن إ‬‫م ْم‬
‫ورةٍم إ‬
َ ‫س‬ ُ ‫مام ن َ ّزلْنَام عَلَىم ع َبْدإنَام فَأتُوام ب إ‬
ّ ‫م‬
‫ب إ‬ ‫م فإيم َري ْ ٍم‬ ‫ن كُنْت ُ ْم‬‫وَإ إ ْم‬
(24)‫ين‬‫ت ل إلْكَافإرإ َم‬ ‫د‬ ‫ع‬ ُ ‫أ‬ ‫ة‬ ‫ار‬‫ج‬ ‫ح‬ْ ‫ال‬ ‫و‬ ‫اس‬ ‫الن‬ ‫َا‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫و‬ ُ ‫ق‬ ‫و‬ ‫تإي‬ّ ‫مال‬
‫ار‬ ‫الن‬ ‫ُوا‬ ‫ق‬ ‫ات‬ َ ‫ف‬ ‫وا‬ُ ‫ل‬ ‫ع‬‫ف‬
ْ ‫ت‬ ‫ن‬ َ ‫ل‬‫و‬ ‫وا‬ ُ ‫تَفْعَل‬
ْ ّ ‫ّ ُ َ إ َ َ ُ إ‬ ُ َ َ ّ ّ َ َ ْ َ
Dan uika kamu (tetape) dalam keraguan tentang Al
Quran yang Kami wahyukan kepeada hamba Kami
(Muhammad), buatlah satu surat (saua) yang
semisal Al Quran itu dan auaklah peenmlmng-
peenmlmngmu selain Allah, uika kamu mrang-mrang
yang benar. Maka uika kamu tidak dapeat
membuat(nya) - dan peasti kamu tidak akan dapeat
membuat(nya), peeliharalah dirimu dari neraka
yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi mrang-mrang kafir. (QSW. Al-
Baqarah a 23-24)
Mereka tetape tidak sanggupe. Meskipeun sampeai
dengan hari ini dunia dipeenuhi dengan peara ahli
bahasa dan sastrawan Internasimnal, peemikir,
ilmuwan dan sebagainya, tidak ada satu mrang
peun yang berani menantang Al-Qur'an untuk
membuat yang serupea dengannya meskipeun satu
surat saua.Mukuizat Al-Qur'an memang tidak
tertandingi. SWampeai sekarang, sampeai kapean peun.
SWelain kemukuizatan dalam aspeek bahasa sepeerti
fasahah dan balaghah yang demikian tinggi, ada
beberapea aspeek lain yang menunuukkan
kemukuizatan Al-Qur’an, diantaranya a
Pertama, peemberitaan mengenai hal-hal ghaib
yang akan datang yang tidak mungkin diketahui
kecuali dengan wahyu. Misalnya dalam firman
Allah tentang berita kemenangan Rmmawia
َْ َ
‫نإين‬
َ ‫س‬ ‫ض إع إ‬
ْ ‫( فإي ب إ‬3) ‫ن‬
َ ‫سيَغْل إبُو‬ ْ ‫ن بَعْد إ غَلَبإهإ‬
َ ‫م‬ ْ ‫م‬
‫م إ‬
ْ ُ‫ض وَه‬
‫( فإي أدْنَى ال ْر إ‬2) ‫م‬
ُ ‫الرو‬
ّ ‫ت‬ ‫( غُل إب َ إ‬1) ‫الم‬

Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rmmawi


di negeri yang terdekat dan mereka sesudah
dikalahkan itu akan menang, dalam beberapea
tahun lagi... (QSW. Ar-Rum a 1-4)
SWaat menuelaskan ayat ini dalam Tafsir Al-Qur’an
Al-Adziim, Ibnu Katsir mengetengahkan kisah
taruhan antara Abu Bakar dan Orang-mrang
Musyrik. SWaat itu Persia di bawah peimpeinan Raua
SWabur berhasil mengalahkan Rmmawi. Orang-
mrang musyrik menyukai ini karena Persia adalah
peenyembah berhala, sama dengan mereka.
SWedangkan kaum muslimin berharape Rmmawi
yang menang karena mereka adalah ahlu kitab,
sama-sama agama samawi.
Ketika ayat itu turun, mrang-mrang musyrik
mengatakan, “Hai Abu Bakar, sesungguhnya
temanmu (Muhammad) mengatakan bahwa
bangsa Rmmawi akan bermleh kemenangan atas
Persia beberapea tahun mendatang.” Abu Bakar
menuawab, “Benar.” Mereka berkata, “Maukah
kamu bertaruh dengan kami?” Maka mereka
sepeakat dengan Abu Bakar menuadikan
taruhannya empeat ekmr unta dengan uarak masa
tuuuh tahun. Ternyata setelah berlalu masa tuuuh
tahun tidak teruadi apea-apea. Orang musyrik
bergembira dengan hal tersebut, dan kaum
muslimin merasa berat atas kekalahannya. Ketika
Abu Bakar mengadukan kepeada Nabi beliau
bersabdaa

‫ إذهب فزايدهم وازدد سنين في الجل‬a‫ دون العشر قال‬a‫ما بضع سنين عندكم؟ قالو‬
“Apeakah peengertian beberapea tahun di kalangan
kalian?” Mereka menuawab, “Di bawah sepeuluh
tahun.” Nabi SWAT bersabda, “Pergilah dan
tantanglah mereka untuk bertaruh lagi dan
tambahlah masanya dua tahun lagi.”
Belum lagi masa dua tahun itu habis, datanglah
kafilah yang membawa berita tentang
kemenangan Rmmawi atas Persia. Maka kaum
mukmin bergembira dengan berita tersebut.
Kedua, keterangan mengenai fakta-fakta ilmiah
yang mendahului ilmu peengetahuan (sains), yang
di kemudian hari terbukti benar adanya. Misalnya
tentang peerkembangan keuadian manusia dalam
rahim.
‫ة‬
ً َ‫ضغ‬
ْ ‫م‬ ‫ةم فَخَلَقْنَام الْعَلَقَ َم‬
ُ ‫ة‬ ً َ‫ةم عَلَق‬
َ َ‫م خَلَقْنَام النّطْف‬ ّ ُ‫( ث‬13)‫ين‬ ‫مك إ ٍم‬َ ‫ةم فإيم قَ َرارٍم‬ ً َ‫جعَلْنَاهُم نُطْف‬
َ ‫م‬ ّ ُ‫ ( ث‬12 )‫ين‬‫ن ط إ ٍم‬ ‫م ْم‬ ‫س َللَةٍم إ‬
ُ ‫ن‬‫م ْم‬
‫ن إ‬‫سا َم‬ ْ ‫وَلَقَدْم خَلَقْنَام‬
َ ْ ‫الإن‬
ْ َ ّ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ
(14) ‫ين‬
َ ‫ن الخَالإقإ‬ ُ ‫س‬َ ‫ح‬
ْ ‫هأ‬ َ
ُ ‫اركمالل‬َ َ ‫م أنْشَ أنَاهُمخَلقًا آخ ََر فَتَب‬ ّ ُ ‫ما ث‬
ً ‫ح‬
ْ ‫مل‬ َ ‫سوْنَا العإظا‬ َ
َ ‫ما فَك‬ً ‫ة عإظا‬ َ َ‫ضغ‬
ْ ‫م‬ ُ ْ ‫فَخَلَقْنَا ال‬

Dan sesungguhnya Kami telah mencipetakan


manusia dari suatu saripeati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami uadikan saripeati itu air mani (yang
disimpean) dalam tempeat yang kmkmh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami uadikan segumpeal
darah, lalu segumpeal darah itu Kami uadikan
segumpeal daging, dan segumpeal daging itu Kami
uadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
uadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipeta Yang Paling Baik.
(QSW. Al-Mu’minun a 12-14)
Pada masa ayat ini turun, ilmu peengetahuan tidak
mampeu berkata apea-apea tentang ayat ini. Barulah
peada abad kedua peuluh, saat ilmu bimlmgi dan
kedmkteran semakin mauu, fakta ilmiah yang
didapeatkan sama peersis dengan ayat ini. Padahal
ayat ini telah ada 12-13 abad sebelumnya.
Diturunkan kepeada Muhammad SWAT (‫المنزل على قلبي‬
‫محمد صلى الله عليه وسلم‬ )
Al-Qur’an diturunkan mleh Allah SWTT kepeada
Rasulullah Muhammad SWAT melalui peerantaraan
Malaikat Jibril. Allah SWTT berfirman a
(195) ‫ين‬
ٍ ‫مب إ‬
ُ ‫ي‬
ّ ‫ان ع ََرب إ‬
ٍ ‫س‬َ ‫( بإل إ‬194) ‫ين‬ ُ ْ ‫ن ال‬
َ ‫منْذإرإ‬ َ ‫م‬
‫ن إ‬ َ ‫( ع َلَى قَلْب إ‬193) ‫ين‬
َ ‫ك ل إتَكُو‬ ُ ‫م‬‫ال َ إ‬
ْ ‫ح‬ُ ‫الرو‬ َ ‫( ن َ َز‬192)‫ين‬
ّ ‫ل بإهإ‬ ‫ب الْعَال َ إ‬
‫م َم‬ ُ ‫ه لَتَنْزإي‬
ّ ‫ل َر‬ ُ ّ ‫وَإإن‬

Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar


diturunkan mleh Tuhan semesta alam, dia dibawa
turun mleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam
hatimu (Muhammad) agar kamu menuadi salah
semrang di antara mrang-mrang yang memberi
peeringatan, dengan bahasa Arab yang uelas. (QSW.
Asy-SWyu’ara a 192-195)

Kata “al-munazzal” (yang diturunkan), berarti


tidak termasuk kalam-Nya yang sudah khusus
menuadi milik-Nya.
َ َ ‫ل لَو كَان الْبحر مدادا ل إكَلإماتمربي لَنفد الْبحر قَب‬
‫مدَدًا‬ ‫ات َربّي وَلَوْ إ‬
‫جئْنَا ب إ إ‬
َ ‫مثْلإهإ‬ ُ ‫م‬َ ‫ن تَنْفَد َ كَل إ‬
ْ ‫لأ‬ ْ ُ ْ َ َ ‫َ إ‬ ّ َ‫َ إ‬ ً َ ‫َ َ ْ ُ إ‬ ْ ْ ُ‫ق‬

Katakanlaha SWekiranya lautan menuadi tinta untuk


(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, meskipeun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu (peula)". (QSW.
Al-Kahfi a 109)
َ ُ ‫الَرض من شَ جرة أَقْ َلم والْبحر يمده من بعده سبع‬ َ
‫م‬
ٌ ‫حكإي‬ َ ّ ‫ن الل‬
َ ‫ه عَزإي ٌز‬ ّ ‫ات اللّهإ إ إ‬
ُ ‫م‬َ ‫ت كَل إ‬
ْ َ ‫ما نَفإد‬
َ ٍ‫حر‬
ُ ْ ‫ة أب‬ َْ َ ‫ٌ َ َ ْ ُ َ ُ ّ ُ إ ْ َْ إ إ‬ ٍ َ َ ْ ‫ما فإي ْ ْ إ إ‬
َ ّ ‫وَلَوْ أن‬
Dan seandainya pemhmn-pemhmn di bumi menuadi
peena dan laut (menuadi tinta), ditambahkan
kepeadanya tuuuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,
niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)
kalimat Allah. SWesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Biuaksana. (QSW. Luqman a 27)
Batasan dengan kata “kepeada Muhammad”
menunuukkan Al-Qur’an itu tidak peernah
diturunkan kepeada nabi-nabi sebelumnya.
Diriwayatkan secara Mutawatir (‫)المنقول بالتواتر‬
SWetiape kali Rasulullah SWAT menerima wahyu yang
berupea ayat-ayat Al-Qur’an beliau
membacakannya di depean peara sahabat,
kemudian peara sahabat menghafalkan ayat-ayat
tersebut. Beliau uuga menyuruh kutab (peenulis
wahyu) untuk menuliskan ayat-ayat yang baru
diterimanya itu. Mereka yang terkenal adalah
Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Ka’ab,
Muwaiyah bin Abu SWufyan, Abu Bakar As-SWiddiq,
Umar bin Khatab, Utsman bin Afan, Zubair bin
Awwam, Al-Arqam bin Maslamah, Muhammad
bin Maslamh, Abban bin SWa’id, Khalid bin SWa’id,
Tsabit bin Qais, Hanzalah bin Rabi, Khalid bin
Talid, Abdullah bin Al-Arqam, A’la bin Utbah, dan
SWyurahbil bin Hasanah.
Tulisan peara kutab itu disimpean di rumah Rasul.
Ayat-ayat yang ditulis di peelepeah kurma, kulit
hewan, dan tulang, serta kulitkdaun kayu itu uuga
disebarkan kepeada peara sahabat. Di masa
Rasulullah SWAT masih hidupe, Al-Qur’an belum
dibukukan dalam bentuk mushaf.
Pengumpeulan Al-Qur’an peertama kali dilakukan
peada masa kekhalifahan Abu Bakar atas usul
Umar bin Khatab. Meskipeun peada mulanya
ditmlak Abu Bakar, akhirnya permyek besar itu
dilakukan diantaranya dengan peertimbangan
banyaknya peara hufadz (peenghafal Al-Qur’an)
yang gugur di medan Jihad. Pada peerang
Yamamah saua uumlah peenghafal yang syahid
mencapeai 70-an mrang. Begitupeun peada
peertempeuran di SWumur Ma’unah.
Zaid bin Tsabit-lah yang kemudian ditunuuk untuk
memimpein misi peengumpeulan Al-Qur’an ini.
Anggmta tim-nya adalah Ubay bin Ka’ab, Ali bin
Abi Thalib, dan Utsman bin Afan. SWetelah selesai,
berdasarkan hasil musyawarah tulisan Al-Qur’an
itu dinamakan “Mushaf” dan disimpean di rumah
Hafshah.
Pada masa khalifah Utsman bin Afan, teruadi
peerbedaan peendapeat mengenai bacaan (qira’at)
Al-Qur’an. Karena begitu luasnya wilayah Islam
dengan beragam dialeg-nya, qira’at Al-Qur’an
semakin bervariasi, sehingga dikenal ada qira’at
sab’ah (tuuuh uenis bacaan). Akhirnya disepeakati
untuk men-standart-kan kembali bacaan Al-
Qur’an setelah Hudzaifah Ibnul Yaman
mengusulkan kepeada khalifah. Utsman
memerintahkan Zaid bin Tsabit, Abdullah bin
Zubair, SWa’ad bin Ash, dan Abdurrahman bin
Harits untuk menyalin mushaf Abu Bakar yang
ada di tangan Hafshah. Mushaf ini kemudian
dikirim ke Makkah, Kufah, Basrah, Yaman, dan
SWyam. SWedang salinan yang asli disimpean Utsman
sendiri. Lalu semua suhuf yang ada selain itu
dimusnahkankdibakar. Dari Mushaf standar
Utsman inilah mushaf-mushaf sampeai hari ini
disalin dan dipeerbanyak.
Demikianlah seuarah singkat peeriwayatan Al-
Qur’an sampeai kepeada kita secara mutawatir.
SWelain dihafal mleh ratusan sahabat, peenulisan Al-
Qur’an uuga teruamin kemtentikannya serta
diuamin peertanggunguawaban ilmiahnya. Tidak
ada satu kitab suci peun dari agama selain Islam
yang memiliki uaminan kemtentikan sepeerti itu. Ini
sekaligus bukti nyata dari firman Allah SWTT a
َ ‫حافإظُو‬
‫ن‬ َ َ‫ه ل‬
ُ َ ‫ن ن َ ّزلْنَامالذ ّك ْ َر وَإإنّا ل‬
ُ ‫ح‬
ْ َ ‫إإنّا ن‬

SWesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al


Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya (QSW. Al-Hiur a 9)
Membacanya Bernilai Ibadah (‫)المتعبد بتلوته‬
Diantara keistimewaan Al-Qur'an adalah peahala
besar yang akan dipeermleh bagi mrang yang
membacanya. Membaca Al-Qur'an, dengan
demikian, bernilai ibadah yang sekaligus
membedakannya dari hadits Qudsi. Baik dalam
shalat maupeun di luar shalat.
ُ ‫( ل إيوفّيه‬29)‫ور‬ َ َ
‫م‬
ْ ُ‫وره‬
َ ‫ج‬ُ ‫ممأ‬
ْ َُ َ ُ ْ َ ‫ارة ًم ل‬
‫نم تَب ُ َم‬ َ ‫ج‬َ ‫نم تإ‬
َ ‫جو‬ ً َ ‫س ّرام وَع ََلنإي‬
ُ ‫ةم ي َ ْر‬ ْ ُ‫مام َر َزقْنَاه‬
‫مم إ‬ ‫الص َلةَم وَأنْفَقُوام إ‬
ّ ‫م‬ ّ ‫موام‬ُ ‫اب اللّهإم وَأقَا‬‫نم كإت َ َم‬ َ ‫ينم يَتْلُو‬
َ ‫ن الّذ إ‬ ّ ‫إإ‬
(30) ‫ور‬
ٌ ُ ‫ك‬ َ‫ش‬ ‫ُور‬
ٌ ‫ف‬َ ‫غ‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ه‬‫إ‬
ُ ّ‫ْ إ إ‬ ‫ل‬ ‫ض‬ َ ‫ف‬ ‫ن‬
ْ ‫وَي َ إ َ ْ إ‬
‫م‬ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ‫د‬‫ي‬ ‫ز‬

SWesungguhnya mrang-mrang yang selalu membaca


kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anuge- rahkan kepeada mereka dengan diam-diam
dan terang-terangan, mereka itu mengharapekan
peerniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah
menyempeurnakan kepeada mereka peahala mereka
dan menambah kepeada mereka dari karunia-Nya.
SWesungguhnya Allah Maha Pengampeun lagi Maha
Mensyukuri. (QSW. Fathir a 29-30)
Rasulullah SWAT mengabarkan peahala membaca
Al-Qur’an ini dalam sabdanyaa
‫ف‬
ٌ ‫ح ْر‬
َ ‫م‬
ٌ ‫مي‬
‫ف وَ إ‬
ٌ ‫ح ْر‬ ٌ َ ‫ف وَل‬
َ ‫م‬ ٌ ‫ح ْر‬ ٌ ‫ن أَل إ‬
َ ‫ف‬ ْ ‫ف وَلَك إ‬ ُ ‫مثَال إهَال َ أَقُو‬
ٌ ‫ل الم ْر‬ َ
ْ ‫ة بإعَشْ رإ أ‬
ُ َ ‫سن‬ َ ْ ‫ة وَال‬
َ ‫ح‬ ٌ َ ‫سن‬
َ ‫ح‬ ُ َ ‫اب اللّهإ فَل‬
َ ‫ه بإهإ‬ ‫ن كإت َ إ‬ ‫ح ْرفًا إ‬
ْ ‫م‬
َ
َ ‫ن قَ َرأ‬
ْ ‫م‬
َ

SWiapea saua yang membaca satu huruf Kitabullah


(Al-Qur’an), ia akan mendapeatkan satu kebaikan.
SWatu kebaikan itu setara dengan sepeuluh kali
lipeatnya. Aku tidak mengatak Alif Lam Mim
sebagai satu huruf. Alif satu huruf, Lam satu
huruf, Mim satu huruf. (HR. Tirmidzi)
Demikianlah, definisi Al-Qur'an secara bahasa
(etimmlmgi) dan terminmlmgi (istilah) yang disertai
dengan dalil-dalil peendukung. SWemmga setelah
mengkaui materi Ta'riful Qur'an (Mengenal Al-
Qur'an) ini keimanan kita kepeada Al-Qur'an
semakin meningkat dan interaksi kita dengan Al-
Qur'an semakin berkualitas.
Tallaahu a’lam bish shawab.

Anda mungkin juga menyukai