Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY “S” GI P0000 AB000 UK 20-22 MINGGU

DENGAN RESIKO TINGGI

DI PUSKESMAS WAGIR

Disusun Oleh:

Apreilya Charoline

NIM. P17310181025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MALANG

TAHUN AJARAN 2020


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY “S” GI P0000 AB000 UK 20-22 MINGGU

DENGAN RESIKO TINGGI

DI PUSKESMAS WAGIR

MAHASISWA

APREILYA CHAROLINE

NIM. P17310181025

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING KLINIK

DESY DWI CAHYANI, S.ST.,M.Keb BIBIT, S.Tr.Keb

NIP. 9907146715 NIP. 1964100986032012


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus
untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pelayanan antenatal
care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung keseahatan ibu
hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal
care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinggi sebagai salah
satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-
tanda kehamilan. Untuk itu, ibu hamil untuk lebih sering memeriksakan diri sejak
dini dengan tujuan untuk mengurangi penyakit saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memeberikan pelayanan
obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan terampil memberikan
pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas laporan yang diberikan dan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara optimal dan
mental ibu serta anak selama dalam kehamilan, persalinan, sehingga didapat
ibu dan anak yang sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam
proses asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan
asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu:
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan.
3. Menentukan antisipasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera.
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan sesuai dengan yang telah
dilaksanakan.

1.3 METODE PENULISAN


1. Anamnesis
Data yang digunakan berasal dari tanya jawab.
2. Pengamatan
Data diperoleh dari pengamatan langsung petugas terhadap pasien.
3. Studi Kasus
Data yang digunakan berdasarkan kasus yang benar-benar terjadi.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Interpretasi Data
3.3 Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan Segera
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN


2.1.1 Pengertian
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Kehamilan
adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi,
migrasi, spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,
pembentukan pada plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm. (manuaba, Prof. Dr. Ida Bagus Ode, 2010).
Kehamilan adalah dimulai dari bertemunya sel sperma dan sel telur di tuba
fallopi dan mengalami fertilisasi kurang lebih 6 hari di uterus selanjutnya
mengalami nidasi atau implantasi, kemudian berkembang menjadi zigot.
Lamanya kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari),
dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) dan tidak lebih dari 300 hari
(43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu:
1. Trimester I (12 minggu)
2. Trimester II (15 minggu (minggu 13-27))
3. Trimester III (13 minggu (minggu 28-40))

2.1.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Ibu Hamil Trimester II


1. Sistem Reproduksi
1) Vagina dan Vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskular pada vulva dan
vagina sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau
kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick.
2) Serviks Uteri
Bertambahnya vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang
disebut dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mulus. Oleh karena pertambahan dan
pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid, dan ini disebut
dengan tanda Chadvwick.
3) Uterus
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20 cm
dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Hal ini memungkinkan bagi
adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim
membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-
serabut kolagennya menjadi higroskopik dan endometrium menjadi
desidua.
4) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesteron.

2. Sistem Payudara
Pada kehamilan setelah 12 minggu, dan puting susu dapat
mengeluarkan cairan warna putih agak jernih disebut dengan kolostrum.
Pertumbuhan kelenjar mamae membuat ukuran payudara meningkat
secara progesif.

3. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
4. Sistem Perkemihan
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah
yang volumenya meningkat (30-50% atau lebih) yang puncaknya terjadi
pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim
yang membesar).

5. Sistem Pemcernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin
besar karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron.

6. Sistem Muskuluskeletal
Sistem trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama
pada persendian siku dan pergelangan tangan dengan meningkatkan
retensi cairan pada jaringan konektif/ jaringan yang berhubungan
disekitarnya.

7. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan ke-16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses
hemodelusi setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik
kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskulatsi
mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung.

8. Sistem Integumen
Akibat meningkatnya hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH
pun meningkat. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum lividae
atau alba, areola mamae, linea nigra, cloasma gravidarum, setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang.
9. Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil Busal Metabolic Rate (BMR) meninggi. BMR
meningkat hingga 15-20%, mencerminkan kebutuhan oksigen dari janin,
plasenta, uterus serta peningkatan konsumsi oksigen akibat peningkatan
kerja jantung ibu. Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI.

10. Sistem Pernapasan


Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering
mengeluh sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernapas.

2.1.3 Tanda dan Gejala


1. Tanda Tidak pasti
1) Amenorea (Berhentinya Menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terbentuknya folikel De Graaf
dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Tetapi amenorea juga
disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitasi, perubahan
dan faktor lingkungan malnutrisi dan gangguan emosional.
2) Mual (Nausea) dan Muntah (Emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah berlebih
pada pagi hari, hal ini fisiologis tetapi jika berlebihan hingga dapat
menyebabkan kesehatan tersebut hiperemesis gravidarum.
3) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan hal-hal tertentu pada bulan-bulan
pertama kehamilan dan akan menghilang dengan semakin tuanya
kehamilan.
4) Syncope (Pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope. Sering terjadi pada
tempat yang ramai dan hilang setelah 16 minggu.
5) Kelelahan
Sering terjadi pada TM I, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme pada kehamilan akibat aktifitas metabolisme hasil
konsepsi.
6) Payudara Tegang
Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus payudara,
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolak
payudara. Bersama-sama tomamotropin, hormon-hormon ini
menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang
dan nyeri, pelebaran puting dan pengeluaran kolostrum.
7) Sering Miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat teras
penuh. Pada TM I frekuensi miksi sering terjadi akibat desakan uterus
terhadap kandung kemih dan TM III karena janin mulai masuk ke
rongga panggul dan menekan kandung kemih kembali.
8) Konstipasi
Progesteron menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga susah BAB.
9) Pigmentasi Kulit
Terjadi pada UK lebih dari 12 minggu, akibat pengaruh hormon
kortikorteriod plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi terjadi pada:
a. Sekitar pipi: cloasma gravidarum (penghitaman daerah dahi,
hidung, pipi, leher).
b. Dinding perut: striae lividae, striae nigra, linia alba.
c. Sekitar payudara: hyperpigmentasi areola mamae.
d. Sekitar pantat dan paha atas: terdapat striae akibat pembesaran
bagian tersebut.

2. Tanda Kemungkinan
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.
2) Tanda Hegar
Merupakan pelunakkan dan dapat ditekannya istmus uteri.
3) Tanda Goodel (Pelunakan Serviks)
Saat tidak hamil seperti ujung hidung, sedangkan saat hamil seperti
bibir.
4) Tanda Chadwiks
Terjadi perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk portio dan serviks.
5) Tanda Piscaseck
Pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga terlihat jelas arah
pembesaran uterus. Ini terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah
dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks (Peregangan Sel Otot Uterus)
Akibat meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak beritmik, sporgais, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abnormal pada
TM III.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (Planotest) Positif
Mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh sinsiotropobastil sel
selama hamil. Hormon ini di sekresi dari peredaran darah ibu (pada
plasenta darah) dan di ekskresi pada urin ibu. Hormon ini dapat mulai
di deteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat cepat pada hari
ke 30-60, tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, dan menurun
pada hari ke 100-130.

3. Tanda Pasti
1) Gerakan Janin Dalam Rahim
Harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Dapat dirasakan pada
UK 20 minggu.
2) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar pada usia 12 minggu menggunakan Doppler, dengan
Stetoscope Laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia 18-20 minggu.
3) Bagian-Bagian Janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil (lengan dan
kaki), serta dapat dilihat dengan jelas menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
Dapat dilihat dengan foto rontgen atau USG.

2.1.4 Patofisiologi
1. Ovum
1) Bisa di buahi jika melewati proses oogenesis.
2) Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid
dan akan habis jika sudah masuk masa menopouse.
3) Ovum mempunyai waktu hidup 24-28 jam setelah dikeluarkan oleh
ovarium.
4) Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulosa dan zona
pellusida yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi
suatu kehamilan.
2. Sperma
1) Dikeluarkan oleh testis dan proses pematangannya disebut
spermatogenesis.
2) Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum,
dan tetap bereproduksi meskipun pada lansia.
3) Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari.
4) Terdapat 100 juta sperma pada setiap mililiter air mani yang
diambilkan, rata-rata 3 cc tiap ejukasi.
5) Mengeluarkan enzim hialuradinase untuk melunakkan sel-sel
granulusa.
6) Memiliki morfologi yang sempurna, yaitu kepala, leher, dan ekor.

3. Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum sperma hingga menjadi buah
kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi
adalah sebagai berikut:
1) Sperma Memasuki Vagina
Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus, menuju ke
ampula tuba sebagi tempat fertilisasi.
2) Proses Kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk
mencapai ampula tuba.
3) Reaksi Akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidasp dan tripsin
agar bisa menembus lapisan oosit/ovum.
4) Sperma Memasuki Zona Pellusida dan Corona Radiata
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mencerkan
corona radiata dan zona pellusida.
5) Reaksi Granula Kortikal
Granula kortikal merupakan sel-sel granulase yang berada di sekitar
oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk kedalam
oosit, sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
6) Fertilisasi
a. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronukleus pria.
b. Inti sel membentuk pronukleus wanita.
c. Kedua pronukleus berfusi
Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan
membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan
pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi proses
pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka
pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar
dan akhirnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-
sel yang sama besarnya, disebut morulla. Proses selanjutnya adalah
perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba ke dalam
kavum uteri pada tingkat blastula.

4. Pembelahan
Zigot membelah menjadi 2 tingkat sel (30 jam), 4 sel, 8 sel sampai
dengan 16 sel disebut blastometer (3 hari) dan membentuk sepuluh
gumpalan bersusun longgar. Lalu selm akan membelah membentuk buah
arbei dari 16 sel disebut Morula (14 hari). Saat morula memasuki rahim
cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel
menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga
disebut embrioblas dan sel telur diluar disebut trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblas dapat memasuki dinding rahin
(endometrium) dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut.
5. Nidasi/ Implantasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas,
yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase sekresi.
Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah
kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua yaitu disebut dengan tanda Hartman.
Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus)
dekat funduk uteri.

6. Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi


Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi, maka
akan dimulai tahap pertumbuhan dan perkembangan janin.
1) Embrio Usia 2-4 Minggu
a. Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berubah
satu titik telur menjadi satu organ yang terus berkembang dengan
pembentukan lapisan-lapisan didalamnya.
b. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari
ke-20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio
dan plasenta.
2) Embrio Usia 4-6 Minggu
a. Sudah terbentuk bakal organ-organ.
b. Jantung sudah berdenyut.
c. Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG.
d. Panjang embrio 0,64 cm.
3) Embrio Usia 8 Minggu
a. Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas,
seperti mulut, mata, dan kaki.
b. Pembentukan usus.
c. Pembentukan genetalia dan anus.
d. Jantung mulai memompa darah.
4) Embrio Usia 12 Minggu
a. Embrio berubah menjadi janin
b. Usus lengkap
c. Genetalia dan anus sudah terbentuk
d. Menggerakkan anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan
dahi, dan mulut membuka.
e. BB 15-30 gram.
5) Embrio Usia 16 Minggu
a. Gerakkan fetal pertama (quickening).
b. Sudah mulai ada mekonium dan verniks caseosa.
c. Sistem muskoleskeletal sudah matang.
d. Sistem saraf sudah mulai melaksanakan kontrol.
e. Pembuluh darah berkembang dengan cepat.
f. Tangan janin dapat menggenggam.
g. Kaki menendang dengan aktif.
h. Semua organ mulai matang dan tumbuh.
i. Denyut jantung janin (DJJ) dapat didengar dengan Doppler.
j. Berat janin 0,2 kg.
6) Janin Usia 24 Minggu
a. Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan
tulang meningkat.
b. Perkembangan pernafasan dimulai.
c. Berat janin 0,7-0,8 kg.
7) Janin Usia 28 Minggu
a. Janin dapat bernafas, menelan, dan mengatur suhu.
b. Surfaktan terbentuk di dalam paru-paru.
c. Mata mulai membuka dan menutup.
d. Ukuran janin 2/ 3 saat lahir.
8) Janin Usia 32 Minggu
a. Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk
persiapan pemisahan bayi setelah lahir.
b. Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor.
c. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm.
9) Janin Usia 36 minggu
a. Seluruh uterus terisi bayi, sehingga 14 tidak dapat lagi bergerak
dan memutar banyak.
b. Antibodi ibu di transfer ke janin, yang akan memberikan
kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sisntem kekebalan bayi
bekerja sendiri.

2.1.5 Perubahan dan Adaptasi Psikologi Masa Kehamilan Trimester II


1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa lepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat.
6. Menuntut perhatian dan cinta.
7. Merasa bahwa bayi sebagi individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan sosial meningkan dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
2.1.6 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester II
1. Energi dan Zat Gizi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil
untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari.

2. Kebutuhan Zat Besi


Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1040 mg
selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan suplemen
zat besi yang dibutuhkan wanita hamil sebanyak 20 mg/ hari dari pada
wanita yang tidak hamil.

3. Kebutuhan Makanan Berserat


Ibu hamil harus memperhatikan makanan yang berserat terutama pada
trimester II karena uterus semakin membesar dan semakin menekan usu
untuk mengurangi resiko obstipasi dianjurkan makan makanan berserat.

4. Latihan dan Relaksasi


Semakin tuanya kehamilan membuat tubuh lebih perlu adanya latihan
atau olahraga gai ibu hamil dan relaksasi untuk melenturkan otot-otot
panggul.

5. Personal Hygiene
Dengan menjaga kebersihan diri terutama pada saat hamil akan
membuat ibu merasa nyaman.

6. Seksualitas
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti sering abortus dan kelahiran prematur, perdarahan
pervaginam, koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan.

2.1.7 Ketidaknyamanan Kehamilan pada Trimester II


Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester II antara lain chloasma,
oedema, hemoroid, konstipasi, nyeri ligamentum rotundum, panas perut
(heartburn), perut kembung, pusing (sinkop), sakit punggung atas dan bawah,
varises pada kaki.
Ketidaknyamanan kehamilan pusing disebabkan karena penumpukan
darah di bagian jantung. Cara mengatasinya bangun secara perlahan dan posisi
istirahat, hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat atau
sesak, kita hindari berbaring dalam posisi terlentang.

2.1.8 Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan


1. Perdarahan Per vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal berwarna merah,
banyak serta perdarahan dengan nyeri (abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik).
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal berwarna merah,
banyak serta perdarahan dengan nyeri (plasenta previa, solusio plasenta).

2. Sakit Kepala yang Hebat


Sakit kepala yang menunjukkan masalah serius adalah sakit kepala
yang hebat yang menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsi.
3. Penglihatan Kabur
Masalah visual yang mengindikasi keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur
atau berbayang secara mendadak. Perubahan penglihatan ini mungkin
disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan gejala
dari pre-eklampsi.

4. Nyeri Abdomen yang Hebat


Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak
berhenti setelah beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang
membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai
perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus
waspada akan kemungkinan terjadinya solusio plasenta.

5. Bengkak di Wajah dan Jari tangan


Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre-eklampsi.

6. Gerakan Janin tidak terasa

2.2 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN


2.2.1 Pengkajian Data
Data Subyektif
1. Biodata
1) Nama Ibu dan Suami
Ditanyakan nama dengan tujuan agar dapat mengenal/ memanggil
penderita atau ibu dan tidak keliru dengan penderita-penderita yang
lain.
2) Usia Ibu dan Suami
Hal ini terutama untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada
kehamilan pertma kali atau primipara. Apakah ibu itu termasuk
primipara biasa atau primipara tua, atau untuk mengetahui apakah ibu
mempunyai resiko tinggi atau tidak (umur< 16 tahun atau 35 tahun).
3) Agama
Hal ini ditanyakan berhubungan dengan perawatan penderita atau
kepercayaan klien dalam beragama. Dalam keadaan yang gawat ketika
memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa
harus berhubungan, misalnya pada Islam memanggil kyai, agama
kristen memanggil pendeta/ pastur.
4) Pendidikan
Untuk  mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan suami sebagai dasar
dalam memberikan KIE.
5) Pekerjaan
Yang ditanyakan pekerjaan suami dan ibu sendiri.Menanyakan
pekerjaan ini untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai.
6) Suku Bangsa
Untuk mengetahui statistik tentang kehamilan.Mungkin juga untuk
menentukan prognosa kehamilan dengan melihat keadaan panggul.
Misal wanita Asia dan Afrika biasanya mempunyai panggul bundar
dan normal bagi persalinan dan biasanya wanita dan berat panggulnya
ukuran melintang lebih panjang tetapi ukuran muka belakang lebih
kecil.
7) Alamat
Untuk mengetahui ibu itu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila
ada ibu yang namanya bersamaan.Ditanyakan alamatnya agar dapat
dipastikan ibu yang mana yang hendak ditolong.
2. Status Perkawinan
Ditanyakan kepada ibu itu berapa lama dan berapa kali kawin.Ini
untuk membantu menentukan bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu
tersebut.

3. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh klien saat ini atau yang menyebabkan
klien datang ke RS.

4. Riwayat Kebidanan
Ditanyakan tentang keadaan menstruasi yang lalu kapankah menarche
terjadi pada ibu, waktu umur berapa? Untuk mengetahui keadaan kelamin
dalam, normal atau tidak.Apakah kalau datang menstruasi terasa amat
sakit? Berapa lama menstruasi? Bagaimana keluarnya? Kapan menstruasi
yang akhir? Keterangan ini digunakan untuk membantu diagnosa lamanya
kehamilan dan untuk menduga kapankah kira-kira anak akan dilahirkan.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


1) Kehamilan
Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil berapa, saat
hamil ada resiko atau penyakit kehamilan atau tidak.
2) Persalinan
Meliputi jenis persalinan ditolong siapa dimana dan bagaimana keadan
bayi persalinan (BB/ PB) waktu persalinan ada penyakit atau tidak.
3) Nifas
Meliputi ada tidaknya penyakit/gangguan selama masa nifas dan
laktasi. Bagaimana penyakit waktu kehamilan, persalian dan nifas
yang kita dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas kesehatan
sehingga komplikasi tidak terjadi.
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui apakah ibu pernah memeriksakan kehamilannya,
dimana, sudah berapa kali, keluhan saat hamil muda dan tua,
mendapatkan suntik TT berapa kali, penyuluhan apa saja yang pernah
didapat.

5) Riwayat Kesehatan yang Lalu


Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit salah satu
faktor predisposisi misal: myoma uteri.

6) Riwayat Kesehatan Keluarga


Untuk mengetahui apakah dikeluarga mempunyai penyakit menurun
dan menahun maupun menular.

7) Pola Kebiasaan Sehari-Hari


Untuk mengetahui kebiasaan ibu yang dilakukan ibu selama hamil dan
saat hamil.
a. Pola nutrisi
Hal-hal yang ditanyakan bagaimana nafsu makannya, berapa kali
makannya dalam sehari, jumlah minumnya, ditanyakan pola-pola
makan selama hamil karena makanan dan minuman merupakan
salah satu faktor penting didalam pertumbuhan dan perkembangan
janin serta mempertahankan kondisi klien.
b. Pola eliminasi
Apakah ibu selama hamil dan sebelum hamil BAB/BAK ada
keluhan atau tidak lancar atau tidak, berapa kali frekuensi dalam 1
hari.
c. Pola aktivitas
Data yang perlu ditanyakan adalah bagaimana kegiatan sebelum
hamil dan saat hamil.
d. Pola personal hygiene
Yang ditanyakan adalah bagaimana menjaga kebersihan tubuhnya
seperti : berapakali mandi dalam sehari, ganti baju dalam sehari,
gosok gigi dalam sehari, keramas dalam seminggu.
e. Pola istirahat
Ditanyakan berapa jam tidur siang dan malam sebelum hamil dan
saat hamil.

8) Riwayat psikososial
Yang ditanyakan adalah bagaimana keadaan psikis saat ini, bagaimana
hubungan klien dengan keluarga dan tetangga, bagaimana tentang
kehamilannya saat ini.

Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan secara keseluruhan yaitu meliputi
kesadaran, postur tubuh, ara berjalan, raut wajah.
2) Tanda-Tanda Vital
Untuk mengetahui/mendeteksi dini adanya penyulit atau komplikasi.

2. Pemeriksaan Fisik Umum


1) Inspeksi
Untuk mengetahui kesimetrisan, kebersihan, serta keabnormalan dan
kenormalan pada tubuh yang meliputi: kepala, muka, mata, hidung,
mulut/ gigi, telinga, leher, dada/payudara, ketiak, perut, anus,
ekstrimitas.
2) Palpasi
Untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan, pembesaran kelenjar dan
kekonsistensian. Pemeriksaannya meliputi: leher, dada/payudara,
perut.
3) Auskultasi
Untuk mengetahui ada tidaknya bunyi yang normal/abnormal.
4) Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella positif/tidak

3. Pemeriksaan Penunjang
Untuk membantu dalam penentuan diagnosa dan pemberian
pengobatan.

2.2.2 Interpretasi Data (Identifikasi Diagnosa dan Masalah)


Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa dari
data subyektif dan data obyektif kemudian masalah dan kebutuhan saat itu.
1. Masalah : Muncul dari psiko, sosio, spiritual, culture dan lain-
lain.
2. Kebutuhan : Istirahat yang cukup.
: Tanda-tanda bahaya kehamilan TM III.
: Gizi Ibu hamil.

2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Untuk mengetahui/menentukan diagnosa/masalah potensial berdasarkan
interpretasi data yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Untuk mengetahui tindakan segera yang dibutuhkan untuk menangani
adanya komplikasi atau penyulit.
2.2.5 Intervensi
Untuk menentukan tujuan, kriteria dari diagnosa yang ditentukan
kemudian menentukan rencana yang akan dilakukan.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan Ibu mengerti
dan menerima penjelasan yang diberikan petugas.
Kriteria : Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi
terapeutik.
Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan pasien
terhadap tenaga kesehatan.
2. Beri penjelasan tentang keadaan kehamilannya.
Penjelasan informasi tentang keadaan kehamilannya.
3. Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM III.
Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi Ibu kapan harus segera
ke RS.
4. Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang dan manfaatnya.
Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu perkembangan janin.
5. Anjurkan untuk istirahat yang cukup.
Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan
membuat relaksasi.
6. Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali.
Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu dan janin.

2.2.6 Implementasi
Pelaksanaannya sesuai dengan intervensi

2.2.7 Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil:
1. Ibu memahami dan mengerti penjelasan yang diberikan petugas.
2. Pemeriksaan kehamilan tidak ada kelainan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

No Register : 2010
Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020
Pukul : 09.15 WIB
Oleh : Apreilya Charoline
Tempat : Puskesmas Wagir

3.1 PENGKAJIAN
Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. O
Umur : 20 tahun Umur : 20 tahun
Agama : Hindu Agama : Hindu
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Tukang bangunan
Alamat : Sukodadi RT. 10/ RW. 3 Wagir

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan cek laboratorium.

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keputihan dan bau tidak sedap sejak 2 hari berwarna putih
kental.

4. Riwayat Kesehatan Ibu


1) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti diabetes
melitus, asma; penyakit menahun seperti jantung, gangguan ginjal;
penyakit menular seperti HIV/ AIDS, hepatitis.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun seperti
diabetes melitus, asma; penyakit menahun seperti jantung, gangguan
ginjal; penyakit menular seperti HIV/ AIDS, hepatitis.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan di dalam keluarganya maupun suami tidak pernah dan
tidak sedang menderita penyakit menurun seperti diabetes melitus, asma;
penyakit menahun seperti jantung, gangguan ginjal; penyakit menular seperti
HIV/ AIDS, hepatitis.

6. Riwayat Menstruasi
Siklus Haid : 30 hari
Lama Haid : 6-7 hari
Banyaknya : 3-4 kali/ hari
Disminorhea : Kadang-kadang
HPHT : 5 Oktober 2019
HPL : 12 Juli 2020

7. Riwayat Pernikahan
Ibu mengatakan menikah pertama kali pada umur 20 tahun dengan status
pernikahan sah, dan lama pernikahan adalah 7 bulan.

8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan pertama yang dialami oleh
ibu.
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 5 Oktober 2019
HPL : 12 Juli 2020
Kunjungan ANC:
1) Trimester I (1 kali)
Keluhan : Mual.
Terapi : Tablet Fe, Bcomplex.
Nasihat : Ibu diberikan KIE tentang ketidaknyamanan ibu hamil
trimester I. Cara mengatasi mual:
a. Sebelum bangun tidur, makan biskuit/ crackers dan
minum segelas air hangat.
b. Hindari gerakan mendadak sblm bangun dari TT.
c. Hindari makanan pedas dan berbau tajam.
d. Makan sedikit tapi sering ==> agar gula darah stabil.
e. Minum jus buah dan sayur utk mempertahankan hidrasi
tubuh.
f. Minum susu atau makan permen, minum manis sebelum
tidur utk mencegah hipoglikemia.
g. Diet rendah lemak dan cegah makanan terlalu berminyak.
2) Trimester II (1 kali)
Keluhan : Tidak ada keluhan.
Terapi : Tablet Fe, obat dilanjutkan.
Nasihat : Ibu dianjurkan untuk melakukan ANC Terpadu dan cek
laboratorium.

10. Riwayat Kontrasepsi


Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun dan
belum memiliki rencana akan menggunakan alat kontrasepsi apapun.
11. Riwayat Imunisasi Tetanus Toksoid
T5

12. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1) Nutrisi
Sebelum Hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan 1 piring
nasi, lauk, dan sayur. Minum air putih 5-6 gelas
sehari.
Saat Hamil : Ibu mengatakan makan 4 kali sehari dengan 1 piring
nasi, lauk, dan sayur ditambah susu dan kadang
kadang buah. Minum air putih 7-8 gelas sehari.
2) Eliminasi
Sebelum Hamil : Ibu mengatakan buang air kecil sekitar 3-4 kali sehari
dan buang air besar 1 kali sehari.
Saat Hamil : Ibu mengatakan sering buang air kecil yaitu 4-5 kali
sehari dan buang air besar 1 kali sehari.
3) Istirahat
Sebelum Hamil : Ibu mengatakan tidur cukup 7-8 jam/ hari.
Saat Hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam dan tidur malam
6-7 jam/ hari.
4) Aktifitas
Sebelum Hamil : Ibu mengatakan mengerjakan semua pekerjaan rumah.
Saat Hamil : Ibu mengatakan tidak pernah melakukan aktivitas
yang berat dan melelahkan pada saat hamil.
5) Personal Hygine
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami keputihan yang
berbau tetapi ibu tidak tau mengapa saat ibu mengeluh keputihan yang
berbau. Sebelum dan saat hamil ibu mandi 2 kali sehari dan keramas 3 kali
seminggu. Ibu mengganti pakaian dalam setiap dan keramas 3 kali
seminggu. Ibu mengganti pakaian dalam setiap kali kotor tetapi ibu selalu
memakai celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat.

13. Data Psikologi, Sosial, dan Spiritual


Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan anak pertama ini. Suami
dan keluarga sangat senang dan mendukung akan kehadiran bayi nantinya. Ibu
mengatakan beragama Hindu dan ada ritual khusus bagi ibu dalam
menyambut kelahiran bayinya nanti.

Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Nadi : 81 kali/ menit
Pernapasan : 23 kali/ menit
Suhu : 36,2 ºC
Tinggi Badan : 158 cm
BB Sebelum Hamil : 54 kg
BB Saat Hamil : 56 kg
LILA : 23,5 cm
IMT Sebelum Hamil : 54 : (158 × 158)
: 21,63
IMT Saat Hamil : 56 : (158 × 158)
: 22,43
KSPR :6

2. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Kepala : Rambut bersih, tidak rontok, berwarna hitam.
Muka : Simetris, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat,
tidak oedema.
Mata : Sklera putih, conjungtiva tidak pucat.
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secret.
Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada stomatis, dan tidak ada
caries gigi.
Telinga : Simetris dan bersih.
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan
vena jugularis.
Payudara : Terdapat hiperpigmentasi areola, puting menonjol.
Abdomen : Tidak ada bekas jahitan atau operasi, terdapat linea
nigra.
Ekskremitas : Tidak tampak varises, tidak oedema.
2) Palpasi
Kepala : Tidak ada luka, tidak teraba benjolan.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, limpe, dan
vena jugularis.
Payudara : Tidak teraba benjolan yang abnormal, tidak ada nyeri
tekan, colostrum belum keluar.
Abdomen : Leopold I : Pada fundus teraba keras, bundar,
melenting seperti kepala. TFU 2 jari di
bawah pusat.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba bagian-
bagian kecil janin, bagian kiri perut ibu
teraba datar, keras, tidak teraba bagian
kecil janin.
Leopold III : Di bagian bawah teraba lunak, kurang
bundar, kurang melenting seperti
bokong. Terasa masih bisa
digoyangkan.
Leopold IV : Tidak dilakukan karena belum masuk
PAP.
3) Auskusltasi
Dada : Tidak terdengar bunyi ronchi wheezing.
Abdomen : DJJ 146 kali/ menit
: MCD : 15 cm
: TBJ : (15 cm ̶ 12) × 155 gram
: 465 gram
4) Perkusi
Refleks Patella +/ +

3. Pemeriksaan Penunjang
Golongan darah :O
Hemoglobin : 11,0 g/ dl
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif
HBsAg Rapid : Non Reaktif
Anti HIV Rapid : Non Reaktif

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH (INTERPRETASI DATA)


DX: Ny. S usia 20 tahun GI P0000 Ab000 usia kehamilan 20-22 minggu dengan
kehamilan resiko tinggi.
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan anak pertama dengan usia kehamilan 20-22
minggu, ingin memeriksakan kehamilannya dan merasa senang atas
kehamilannya, juga memeriksakan keluhan keputihan bau tidak sedap.
DO: Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Nadi : 81 kali/ menit
Pernapasan : 23 kali/ menit
Suhu : 36,2 ºC
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 56 kg
LILA : 23,5 cm
IMT : 56 : (158 × 158)
: 22,43
KSPR :6
Tafsiran Persalinan : 12 Juli 2020
Abdomen : Leopold I : Pada fundus teraba keras,
bundar, melenting seperti
kepala. TFU 2 jari di bawah
pusat.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil janin,
bagian kiri perut ibu teraba
datar, keras, tidak teraba bagian
kecil janin.
Leopold III : Di bagian bawah teraba lunak,
kurang bundar, kurang
melenting seperti bokong.
Terasa masih bisa digoyangkan.
Leopold IV : Tidak dilakukan karena belum
masuk PAP.
Auskusltasi : DJJ 146 kali/ menit
: MCD : 15 cm
: TBJ : (15 cm ̶ 12) × 155 gram
: 465 gram
Pemeriksaan Penunjang : Golongan darah :O
Hemoglobin : 11,0 g/ dl
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif
HBsAg Rapid : Non Reaktif
Anti HIV Rapid : Non Reaktif

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi bayi baru lahir rendah.

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Pemantauan gizi dan personal hygine ibu hamil.

3.5 INTERVENSI
DX : Ny. S usia 20 tahun GI P0000 Ab000 usia kehamilan 20-22
minggu dengan kehamilan resiko tinggi.
Tujuan : Ibu mengerti dan memahami kondisi kehamilannya. Keadaan
ibu dan janin sehat, tidak terjadi komplikasi pada ibu dan
janin dalam proses kehamilannya. Ibu mengerti dan
mengetahui bagaimana penanganan keluhannya.
Kriteria Hasil : Ibu dapat mengerti dan melaksanakan KIE yang diberikan.
Intervensi
1. Bina hubungan baik dengan komunikasi terapeutik.
R : Tercipta hubungan saling percaya sehingga ibu kooperatif dalam
tindakan.
2. Jelaskan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan kehamilannya.
R : Ibu dapat mengetahui tentang keadaan ibu dan janinnya,
meningkatkan pengetahuan ibu sehingga ibu lebih kooperatif.
3. Anjurkan ibu untuk melakukan ANC Terpadu
R : Ibu mengerti, memahami, dan akan melakukan ANC Terpadu.
4. Beri KIE kepada ibu untuk mengonsumsi tablet tambah darah dan vitamin
yang diberikan.
R : Ibu mengerti, memahami, dan akan melakukannya.
5. Jelaskan kepada ibu tentang 10T.
R : Ibu mengerti hak pelayanan kesehatan ibu hamil dan fungsinya.
6. Anjurkan ibu untuk mengecek Hb ulang.
R : Ibu mengerti dan mau melakukan cek Hb ulang.
7. Jelaskan kepada ibu tentang mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
R : Sebagian energi untuk melakukan aktivitas dan mempertahankan
kondisi ibu untuk tetap sehat dan nutrisi untuk janin.
8. Berikan KIE kebersihkan dalam menjaga diri.
R : Mengingatkan rasa nyaman kepada ibu.
9. Jelaskan ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II.
R : Agar ibu mengetahui dan tidak merasa cemas apabila mengalaminya.
10. Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan.
R : Dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, dapat menambah
pengetahuan dan kewaspadaan ibu.
11. Beritahu ibu bahwa pada kehamilan trimester II terdapat ketidaknyamanan
kehamilan berupa keputihan yang merupakan hal yang normal. Jelaskan
penyebab dan cara mengatasinya.
R : Ibu mengerti dan tidak merasa khawatir lagi dengan keluhannya.
12. Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil.
R : Ibu mengerti fungsi dari gerakan senam hamil.
13. Jelaskan kepada ibu tentang P4K.
R : Ibu mengerti dan memahami tentang P4K.
14. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang ataupun apabila ada keluhan.
R : Kondisi ibu dan janin dapat terpantau dengan baik.
15. Mengisi buku KIA.
R : Mempermudah dalam pemeriksaan selanjutnya dan menjadi bukti
bagi ibu.
3.6 IMPLEMENTASI
Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020
Pukul : 09.15 WIB
1. Membina hubungan baik dengan komunikasi terapeutik agar tercipta
hubungan saling percaya sehingga ibu kooperatif dalam tindakan.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan ibu tentang keadaannya:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Nadi : 81 kali/ menit
Pernapasan : 23 kali/ menit
Suhu : 36,2 ºC
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 56 kg
LILA : 23,5 cm
IMT : 56 : (158 × 158)
: 22,43
KSPR :6
Tafsiran Persalinan : 12 Juli 2020
Abdomen : Leopold I : Pada fundus teraba keras,
bundar, melenting seperti
kepala. TFU 2 jari di bawah
pusat.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil janin,
bagian kiri perut ibu teraba
datar, keras, tidak teraba bagian
kecil janin.
Leopold III : Di bagian bawah teraba lunak,
kurang bundar, kurang
melenting seperti bokong.
Terasa masih bisa digoyangkan.
Leopold IV : Tidak dilakukan karena belum
masuk PAP.
Auskusltasi : DJJ 146 kali/ menit
: MCD : 15 cm
: TBJ : (15 cm ̶ 12) × 155 gram
: 465 gram
Pemeriksaan Penunjang : Golongan darah :O
Hemoglobin : 11,0 g/ dl
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif
HBsAg Rapid : Non Reaktif
Anti HIV Rapid : Non Reaktif
3. Menjelaskan kepada ibu tentang ANC Terpadu.
1) Melakukan pemeriksaan rutin pada kehamilannya.
2) Melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk pengecekan Hb,
HBsAg, IMS, protein, reduksi, golongan darah, pH.
3) Melakukan kolaborasi dengan gizi untuk nutrisi ibu hamil.
4) Melakukan kolaborasi dengan gigi untuk mengecek dan menanggulangi
caries dan gigi berlubang.
4. Memberi KIE kepada ibu untuk mengonsumsi tablet tambah darah dan
vitamin yang diberikan.
5. Menjelaskan 10T pada ibu hamil.
1) Pengukuran tinggi badan pada ibu hamil dan berat badan.
2) Pengukuran tekanan darah.
3) Pengukuran lingkar lengan atas.
4) Pengukuran tinggi rahim.
5) Penentuan letak janin (presentasi janin).
6) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid.
7) Pemberian tablet tambah darah.
8) Tes laboratorium.
9) Konseling atau penjelasan.
10) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk mengecek ulang Hb. Dilakukannya Hb ulang
dikarenakan Hb sebelumnya 11,0 g/ dl. Dianjurkan untuk meningkatkan
dengan mengonsumsi makanan mengandung sayuran hijau, buah, dan
menambah dosis tablet tambah darah 2×1.
7. Menjelaskan kepada ibu tentang mengonsumsi makanan yang bergizi
seimbang yaitu makanan yang teratur dengan banyak sayur, buah, kacang
hijau, daging ayam. Dianjurkan untuk mengonsumsi makan mengandung
kalsium yaitu susu, ikan, daging.
8. Memberikan KIE menjaga pola kebersihan tubuh dengan cara:
1) Jaga kebersihan dengan mandi 2 kali sehari.
2) Bersihkan alat kelamin dan keringkan dengan tissue setiap selesai BAK/
BAB.
3) Cebok dari depan ke belakang.
4) Ganti celana dalam apabila basah.
5) Pakai CD berbahan katun dan menyerap keringat.
6) Jangan douching/semprot vagina.
9. Menjelaskan ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester II seperti:
1) Edema
2) Gatal dan Kaku pada Jari
3) Gusi Berdarah
4) Haemorroid
5) Insomnia
6) Keputihan/ Leukorhea
7) Keringat Berlebihan
8) Nafas Sesak
9) Nyeri Ligementum Rotundum
10) Heart Burn
11) Perut Kembung
12) Ptyalism
13) Syncope
14) Sakit Punggung Atas dan Bawah
15) Sakit Kepala
16) Varises
17) Konstipasi
18) Kram pada kaki
19) Palpitasi
10. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu:
1) Perdarahan Pervaginam
2) Sakit Kepala yang Hebat
3) Penglihatan Kabur
4) Bengkak pada Muka atau Tangan
5) Nyeri Abdomen yang Hebat
6) Gerakan Janin Melemah
7) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Apabila menemukan tanda-tanda tersebut segera menghubungi bidan atau
petugas kesehatan untuk menuju ke fasilitas kesehatan dan mendapat
pelayanan.
11. Memberitahu ibu penyebab dan cara mengatasi ketidaknyamanan trimester II
yaitu keputihan.
Penyebab:
Berkaitan dengan peningkatan kadar hormon estrogen pada ibu hamil.
Cara Mengatasi:
1) Jaga kebersihan dengan mandi 2 kali sehari.
2) Bersihkan alat kelamin dan keringkan dengan tissue setiap selesai BAK/
BAB.
3) Cebok dari depan ke belakang.
4) Ganti celana dalam apabila basah.
5) Pakai CD berbahan katun dan menyerap keringat.
6) Jangan douching/semprot vagina.
12. Menganjurkan ibu senam hamil
1) Senam untuk kaki.
2) Latihan dasar pernapasan.
3) Senam duduk bersila.
4) Senam untuk pinggang (posisi terlentang).
5) Senam untuk satu lutut.
6) Senam untuk kedua lutut.
7) Senam untuk pinggang (posisi merangkak).
8) Cara tidur nyaman.
13. Menjelaskan kepada ibu tentang P4K yaitu:
1) Penolong persalinan.
2) Dana persalinan.
3) Pendamping.
4) Transportasi.
5) Calon pendonor darah.
14. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau
sebelum 1 bulan apabila ada keluhan yaitu 26 Maret 2020.
15. Mengisi buku KIA untuk mengetahui perkembangan kehamilan ibu dan janin.

3.7 EVALUASI
Hari/ Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020
Pukul : 09.15 WIB
DX: Ny. S usia 20 tahun GI P0000 Ab000 usia kehamilan 20-22 minggu dengan
kehamilan resiko tinggi.
DS : Ibu mengatakan merasa tenang setelah mengetahui hasil pemeriksaan dan
tidak lagi merasa khawatir dengan masalah yang dikeluhkan.
DO: Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Nadi : 81 kali/ menit
Pernapasan : 23 kali/ menit
Suhu : 36,2 ºC
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 56 kg
LILA : 23,5 cm
IMT : 56 : (158 × 158)
: 22,43
KSPR :6
Tafsiran Persalinan : 12 Juli 2020
Abdomen : Leopold I : Pada fundus teraba keras,
bundar, melenting seperti
kepala. TFU 2 jari di bawah
pusat.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil janin,
bagian kiri perut ibu teraba
datar, keras, tidak teraba bagian
kecil janin.
Leopold III : Di bagian bawah teraba lunak,
kurang bundar, kurang
melenting seperti bokong.
Terasa masih bisa digoyangkan.
Leopold IV : Tidak dilakukan karena belum
masuk PAP.
Auskusltasi : DJJ 146 kali/ menit
: MCD : 15 cm
: TBJ : (15 cm ̶ 12) × 155 gram
: 465 gram
Pemeriksaan Penunjang : Golongan darah :O
Hemoglobin : 11,0 g/ dl
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif
HBsAg Rapid : Non Reaktif
Anti HIV Rapid : Non Reaktif
A : Ny. S usia 20 tahun GI P0000 Ab000 usia kehamilan 20-22 minggu dengan
kehamilan resiko tinggi.
P : Menganjurkan ibu untuk sering membersihkan dan mengeringkan alat
kelamin setiap selesai BAK/ BAB dan menghindari pemakaian celana yang
terlalu ketat.
: Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau sebelum 1 bulan
apabila ada keluhan yaitu pada tanggal 26 Maret 2020.
BAB IV
PEMBAHASAN

Menurut Joseph, 2011: 34. Keputihan adalah pengeluaran cairan pervagina yang
bukan darah, keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan cara
gatal di dalam vagina dan disekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering
menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi
ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada saluran kencing, sehingga
dapat menimbulkan peradangan pada saluran kencing, sehingga dapat menimbulkan
rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Pada tanggal 26 Februari 2020 pukul 09.15 WIB telah dilakukan pengkajian data
pada kehamilan trimester II pada ny. S usia 20 tahun GI P0000 Ab000 usia kehamilan
20-22 minggu dengan kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Wagir. Didapatkan ibu
dengan pemeriksaan kehamilan mengalami keluhan keputihan dan bau tidak sedap.
Sehingga penatalaksanaan ny. S memberi konseling penyebab ketidaknyamanan
ini yaitu berkaitan dengan peningkatan kadar hormon estrogen pada ibu hamil. Untuk
cara mengatasinya berupa: mandi 2 kali sehari, bersihkan alat kelamin dan keringkan
dengan tissue setiap selesai BAK/ BAB, cebok dari depan ke belakang, ganti celana
dalam apabila basah, pakai CD berbahan katun dan menyerap keringat, jangan
douching/ semprot vagina.
Setelah merencanakan dalam langkah berikutnya yaitu implementasi telah
dilakukan tindakan sesuai kebutuhan klien serta senantiasa menghargai hubungan
antara petugas dan klien, agar berupa hubungan yang baik. Pada langkah terakhir
yaitu evaluasi, petugas mengingatkan untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi.
Setelah itu petugas melakukan observasi keadaan klien dan tidak ditemukan
kesenjangan dengan teori dan kasus.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Dari data subjektif HPHT 5 Oktober 2019, dari data objektif tekanan darah
120/ 80 mmHg; nadi 81 kali/ menit; suhu 36,2 ºC; pernapasan 23 kali/ menit;
berat badan 56 kg; LILA 23,5 cm; HPL 12 Juli 2020; DJJ 146 kali/ menit.
2. Diagnosa ny. S GI P0000 Ab000 usia kehamilan 20-22 minggu dengan
kehamilan resiko tinggi.
3. Identifikasi diagnosa masalah potensial pada ny. S adalah potensial terjadi
bayi baru lahir rendah.
4. Identifikasi kebutuhan segera pada ny. S adalah pemantauan gizi dan personal
hygine ibu hamil.
5. Perencanaan yang dilakukan yaitu memberikan konseling tentang cara
mengatasi ketidaknyamanan tersebut dan membuat kesepakatan kontrol ulang.
6. Implementasi yaitu memberikan konseling tentang cara mengatasi
ketidaknyamanan tersebut dengan cara mandi 2 kali sehari, membersihkan
alat kelamin dan keringkan dari depan ke belakang dengan tissue setiap kali
selesai BAK/ BAB, ganti celana apabila basah, menghindari pemakaian
celana ketat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menganjurkan
kontrol ulang 1 bulan lagi atau sebelum 1 bulan apabila ada keluhan.
7. Evaluasi ibu merasa tenang dan tidak lagi khawatir dengan masalah yang
dialami tersebut.

5.2 SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar di dalam
praktik dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin tidak
didapatkan di institusi pendidikan terhadap ibu hamil.
2. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui
komplikasi dalam kehamilannya agar terdeteksi secara dini dan dapat segera
diatasi.
DAFTAR PUSTAKA

Seri, Lvn Ani. 2015. Anemia defisiensi Besi. Jakarta: EGC.

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta:


Pustaka Barupers.

Sulistyawati, Ari. 2016. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.

Nugroho, Taufan. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta:


Nuha Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal.

Anda mungkin juga menyukai