Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENDAHULUAN (SAP)

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI DENGAN MELAKUKAN


MANAJEMEN HIPERTENSI MENGENAI GAYA HIDUP SEHAT & PEMANFAATAN
TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat PKK Pelayanan Kesehatan Primer
Diploma III Keperawatan
Dosen : Ee Djuwaedah S.Kep.,Ners. M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 7

Annisa Firdayani (18.062) Intan Mar’atu Sholihah (18.026)


Siti Nuraeni Seni. P.A (18.098) Khonsa Elvania Wardatul. J (18.080)
Ajeng Yulianti (18.003) Shofiyya Humaira Tsani (18.096)
Ananda Putri Rizkia (18.059) Ihsan Nurhidayah (18.126)
Viki Vilanda (18.103) Rizki Gustiani (18.042)
Syamsul Arif (18.153) Annur Dwi Perwirawati (18.063)
Zuliansyah (18.106)

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

2021
Topik :Pencegahan Dan Penanganan Hipertensi dengan Melakukan

Manajemen Hipertensi Mengenai Gaya Hidup Sehat & Pemanfaatan

Toga (Tanaman Obat Keluarga) Untuk Menurunkan Tekanan Darah

Sasaran : 39 Kartu Keluarga

Waktu : 45 menit

Hari/Tanggal : Rabu, 10 Februari 2021

Jam : 14.00 WIB s/d 14.45 WIB

Tempat : Rumah Masing-masing

Via : Zoom Meeting

Penyuluh : Anngota kelompok 7

A. PENGKAJIAN

1. Faktor Predisposisi

a. Riwayat Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian Status Kesehatan dari 39 Kartu Keluarga

didapatkan hasil presentasi keluhan sakit 3 bulan terakhir paling tinggi

adalah Hipertensi sebanyak 60%.

b. Riwayat Fisik

Saat pengkajian, 60% pasien hipertensi mengeluh pusing, sakit kepala,

nyeri tengkuk, rasa berat dan pegal pada tengkuk, serta mudah marah

dengan kebiasaan pola hidup yang kurang baik seperti kebiasaan


merokok dan tidak patuh tehadap pantangan makanan yang harus

dihindari.

c. Kesiapan Belajar

Dari 39 Kartu Keluarga mengatakan bahwa mereka siap menerima

Penyuluhan Kesehatan mengenai Pencegahan Dan Penanganan

Hipertensi dengan Melakukan Manajemen Hipertensi mengenai Gaya

Hidup Sehat & Pemanfaatan Toga (Tanaman Obat Keluarga) Untuk

Menurunkan Tekanan Darah.

d. Motivasi Belajar

Saat dilakukan pengkajian pada 39 Kartu Keluarga, motivasi belajar

responden tampak tinggi ditandai dengan pasien mengatakan akan

mempelajari mengenai cara Pencegahan dan Penanganan Hipertensi

sehingga akan menerapkannya dikehidupan sehari-hari.

e. Kemampuan Membaca

Berdasarkan hasil pengkajian pada 39 Kartu Keluarga pendidikan

terakhir yang terbanyak adalah SMA dengan presentasi 35%. Sehingga

setiap responden mampu membaca dengan baik. Maka dari itu,

penyuluh menggunakan media PPT dan Lefleat dengan ukuran huruf

standar.

2. Faktor Enabling

Didapatkan hasil pengukuran dari 39 Kartu Keluarga tingkat pengetahuan

responden tentang Manajemen Hipertensi masih rendah. Terutama


mengenai gaya hidup sehat bebas Hipertensi dan pemanfaatan TOGA

(Tanaman Obat Keluarga) untuk menurunkan tekanan darah.

3. Faktor Reinforcing

Dari 39 Kartu Keluarga menyatakan bahwa mereka mendapatkan dukungan

penuh dari anggota keluarganya untuk mendapatkan Penyuluhan Kesehatan

sebagai upaya Promotif dan Preventif. Para responden pun tampak antusias

dalam mengetahui Pencegahan Dan Penanganan Hipertensi dengan

Melakukan Manajemen Hipertensi mengenai Gaya Hidup Sehat &

Pemanfaatan Toga (Tanaman Obat Keluarga) Untuk Menurunkan Tekanan

Darah.

B. DIAGNOSA

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan diagnosa

sebagai berikut :

Defisien Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi

mengenai Pencegahan dan Penanganan Hipertensi.

C. PERENCANAAN

1. Menentukan Prioritas Belajar

Dengan melakukan penyuluhan tentang Pencegahan dan Penanganan

Hipertensi pada 39 Kartu Keluarga dapat diterapkan dikehidupan sehari-

hari.
2. Menentukan Tujuan Belajar

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, diharapkan

semua responden mampu mengetahui dan memahami mengenai

Pencegahan dan Penanganan Hipertensi dengan Melakukan Manajemen

Hipertensi mengenai Gaya Hidup Sehat & Pemanfaatan Toga (Tanaman

Obat Keluarga) Untuk Menurunkan Tekanan Darah sebagai upaya

tindakan Promotif dan Preventif.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 35 menit, diharapkan

semua responden mampu :

1. Mengetahui dan Memahami Pengertian Hipertensi

2. Mengetahui dan Memahami Jenis-Jenis Hipertensi

3. Mengetahui dan Memahami Faktor Penyebab Hipertensi

4. Mengetahui dan Memahami Tanda gejala Hipertensi

5. Mengetahui dan Memahami Kategori Hipertensi

6. Mengetahui dan Memahami Komplikasi Hipertensi

7. Mengetahui dan Memahami Pertolongan Pertama pasien Hipertensi

8. Mengetahui dan Memahami Pencegahan Hipertensi

9. Mengetahui dan Memahami Manajemen Hipertensi mengenai

Bahaya Merokok sebagai salah satu faktor Penyebab Hipertensi


10. Mengetahui dan Memahami Manajemen Hipertensi Diet Hipertensi

yang harus dipatuhi

11. Mengetahui, Memahami dan Menerapkan untuk menanam TOGA

(Tanaman Obat Keluarga) sebagai salah satu Obat Tradisional untuk

mencegah Hipertensi dan menurunkan tekanan darah.

12. Demonstrasi pemanfaatan TOGA yaitu air rebusan seledri sebagai

salah satu Obat Tradisional untuk mencegah Hipertensi dan

menurunkan tekanan darah.

3. Metode

Metode ini disampaikan dengan Ceramah dan Diskusi. Untuk mengetahui

sejauh mana responden mampu menyerap tentang materi yang telah

disampaikan melalui Confrence Zoom Meeting sebagai sarana Komunikasi

Online.

4. Alat Bantu

Alat bantu yang digunakan adalah Lefleat dan Power Point.


5. Kegiatan

No Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta
1 5 menit Pembukaan : Menjawab salam
- Memberi salam Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan
- Menyebutkan materi / pokok bahasan
yang akan disampaikan
- Menggali pengetahuan pasien
2 30 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur Memperhatikan
Materi :
1. Pengertian Hipertensi
2. Jenis-Jenis Hipertensi
3. Faktor Penyebab Hipertensi
4. Tanda gejala Hipertensi
5. Kategori Hipertensi
6. Komplikasi Hipertensi
7. Pertolongan Pertama Pasien
Hipertensi
8. Pencegahan Hipertensi
9. Manajemen Hipertensi mengenai
Bahaya Merokok sebagai salah
satu faktor Penyebab Hipertensi
10. Manajemen Hipertensi mengenai
Diet Hipertensi yang harus
dipatuhi
11. Menerapkan untuk menanam
TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
sebagai salah satu Obat
Tradisional untuk mencegah
Hipertensi dan menurunkan
tekanan darah
12. Demonstrasi pemanfaatan TOGA
yaitu air rebusan seledri sebagai
salah satu Obat Tradisional untuk
mencegah Hipertensi dan
menurunkan tekanan darah.
3 7 menit Evaluasi : Bertanya
Memberikan kesempatan pada responden
untuk bertanya

4 3 menit Penutupan : Menjawab salam


- Menyimpulkan kegiatan Penyuluhan
Kesehatan yang telah berlangsung
- Mengucapkan terima kasih dan
berpamitan

6. Rencana Evaluasi

a. Evaluasi Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan

susunan acara berjalan dengan baik.

b. Evaluasi Hasil Kegiatan

Setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan Kesehatan pada 39 Kartu

Keluarga, diharapkan setiap responden mampu menjawab pertanyaan

yang diajukan mengenai Pencegahan dan Penanganan Hipertensi

dengan Melakukan Manajemen Hipertensi mengenai Gaya Hidup Sehat

& Pemanfaatan Toga (Tanaman Obat Keluarga) Untuk Menurunkan

Tekanan Darah sebagai upaya tindakan Promotif dan Preventif.


MATERI

A. Pengertian Hipertensi

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal (Nurarif

A.H & Kusuma H, 2016).

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan

tekanan darah diatas normal secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan

tekanan sistolik 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg (Aspiani, 2014)

Gejala yang dikeluhkan pasien hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas,

kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, dan penurunan kesadaran (Nurarif A.H &

Kusuma H, 2016).

Dapat disimpulkan bahwa, Hipertensi adalah suatu keadaan seseorang

mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal secara terus menerus dengan

tekanan sistolik 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg dengan gejala yang

ditimbulkan adalah sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah,

mual, dan penurunan kesadaran.

B. Jenis-Jenis Hipertensi

Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya hipertensi terbagi atas

dua bagian, yaitu :

1. Hipertensi Primer (Essensial)

Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90% -

95%. Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat

diidentifikasi, dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifactor.


Hipertensi primer tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan

terapi yang tepat. Dalam hal ini, faktor genetic, usia, jenis kelamin, dan pola

hidup mungkin berperan penting untuk pengembangan hipertensi primer dan

bentuk tekanan darah tinggi yang cenderung berkembang secara bertahap

selama bertahun-tahun (Bell, Twiggs, & Olin, 2015).

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah

disertai penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan,

medikasi tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder juga bisa bersifat

menjadi akut, yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah jantung

(Workman, & Rebar, 2017).

C. Faktor Penyebab Hipertensi

1. Genetik / Keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko

tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat

dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan darah

tinggi.

2. Jenis Kelamin dan Usia

Laki - laki berusia 35- 50 tahun dan wanita yang sudah menopause beresiko

tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia bertambah maka tekanan darah

meningkat biasanya jenis kelamin laki–laki lebih sering terkena dari pada

perempuan.
3. Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Gaya hidup seringkali menjadi penyebab Hipertensi diantaranya karena :

- Diet yang tidak sehat seperti kurangnya mengkonsumsi buah dan sayuran,

sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol,

tinggi garam dan gula

- Kurang aktivitas fisik / olahraga

- Kegemukan / Obesitas

- Mengkonsumsi alkohol

- Stress

- Merokok

D. Tanda dan Gejala Hipertensi

Menurut Aspiani, (2014) menyebutkan tanda gejala umum yang ditimbulkan

akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak sama pada setiap orang, bahkan

terkadang timbul tanpa gejala. Namun, secara umum gejala yang dikeluhkan oleh

pasien hipertensi adalah :

- Sakit kepala

- Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk

- Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh

- Berdebar atau detak jantung terasa cepat

- Kelelahan

- Sesak nafas

- Pandangan menjadi kabur


- Mata berkunang –kunang

- Mudah marah

- Sulit tidur

- Rasa berat ditengkuk

- Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera

E. Kategori Hipertensi

SISTOLIK DIASTOLIK
(mmHg) (mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Pre Hipertensi 120 - 139 Atau 80 - 89

Hipertensi Tingkat I 140 - 159 Atau 90 - 99

Hipertensi Tingkat 2 = 160 Atau = 100

Hipertensi Sitolik = 140 Dan < 90


Terisolasi

F. Komplikasi Hipertensi

- Stroke

- Gagal jantung

- Ginjal

- Serangan jantung

- Gangguan penglihatan

G. Pertolongan Pertama Pasien Hipertensi

Jika mengalami tanda – tanda Hipertensi, sarankan pasien hipertensi agar :

1. Hentikan kegiatan terutam bila sedang melakukan aktifitas berat


2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan terdekat

3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas

/ Rumah Sakit. Pengobatan sesegera mungkin dapat menyelamatkan nyawa

atau meningkatkan untuk pulih sepenuhnya

H. Pencegahan Hipertensi

Mengurangi dan memodifikasi faktor Penyebab dengan :

1. Tidak merokok

2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur

3. Pola makanan sehat dan seimbang

4. Patuhi diet hipertensi

5. Melakukan cek kesehatan secara rutin

Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi

a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari

b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari

c. Hipertensi berat : Tanpa garam

Kendalikan tekanan darah dengan gerakan CERDIK :

Cek kesehatan secara berkala

Enyahkan asap rokok

Rajin aktifitas fisik

Diet hipertensi dan konsumsi gizi seimbang

Kelola stress
I. Manajemen Hipertensi mengenai Bahaya Merokok sebagai salah satu faktor

Penyebab Hipertensi

Salah satu faktor pemicu hipertensi yaitu merokok. Merokok berkaitan dengan

jumlah rokok yang dihisap dalam waktu sehari hingga dapat menghabiskan berapa

putung rokok. Sehingga lama merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien.

Bahaya rokok :

- Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya

beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa

zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon dan monoksida

- Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung 3 kali lipat bahan pemicu

kanker dan gangguan pernafasan

- Semakin pendek rokok akan semakin tinggi kadar racun yang melayang diudara

sehingga dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan seperti

kanker dan gangguan pencernaan

- Bahkan tempat yang dipenuhi asap rokok adalah tempat yang lebih bahaya

daripada polusi dijalanan raya yang macet

Penyakit yang diakibatkan akibat merokok :

- Hipertensi

- Kanker paru-paru

- Kanker mulut

- Kanker payudara

- Kemandulan
- Jantung

- Stroke

- Bronchitis

- Osteoporosis

Tips berhenti merokok :

Dikenal dnegan 7 M

1. Memiliki niat dan motivasi

2. Minum air atau juice buah

3. Mengunyah sesuatu (permen / permen karet)

4. Menarik nafas panjang

5. Melengahkan nyalaan api dan rokok

6. Melakukan olahraga

7. Memohon doa

J. Manajemen Hipertensi mengenai Diet Hipertensi yang harus dipatuhi

Diet Hipertensi adalah diet bagi pasien hipertensi yang bertujuan untuk

membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju

normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan faktor

Penyebab hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan

Asam Urat dalam darah.


Golongan bahan Makanan yang boleh Makanan yang tidak boleh
Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, Roti, biscuit dan kue-kue yang
tapioka, gula. Makanan yang diolah dimasak dengan garam dapur atau
dari makanan tersebut tanpa garam soda.
dapur dan soda seperti: macaroni,
mie, bihun, roti, biscuit, kue kering.
Protein hewani Daging dan ikan maksimum 2 Otak, ginjal, lidah, sarden, keju,
potong sedang, telur maksimum 1 daging, ikan dan telur yang diawetkan
butir sehari, susu rendah lemak dengan garam dapur seperti: daging
maksimum 1 gelas sehari. asap, dendeng, abon, ikan asin dan
ikan kaleng, sarden, kornet, udang
kering.

Protein nabati Semua kacang-kacangan yang Keju, kacang tanah dan semua
diolah dan di masak tanpa garam. kacang-kacangandan hasilnya yang
dimasak dengan garam dapur.
Lemak Minyak, margarine tanpa garam, Margarine dan mentega biasa
mentega tanpa garam
Sayuran Sayuran hijau kecuali daun Sayuran yang diawet dengan garam
singkong , daun melinjo dan dapur seperti sayuran dalam kaleng,
bijinya sawi asin, acar, asinan

Bauh-buahan Semua buah kecuali durian Buah-buahan yang diawet dengan


garam dapur
Minuman Air putih, teh, jus rendah gula, Alkohol
susu rendah lemak
Bumbu Semua bumbu-bumbu segar dan Garam dapur
kering yang tidak mengandung
Batasan konsumsi garam untuk
garam dapur
Hipertensi
- Hipertensi ringan : ½ sendok teh
perhari
- Hipertensi sedang : ¼ sendok
teh perhari
- Hipertensi berat : Tanpa garam
K. Menerapkan untuk menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai

salah satu Obat Tradisional untuk mencegah Hipertensi

Asupan obat kimia antihipertensi yang terus-menerus kurang baik bagi

kesehatan karena efek samping obat pada penggunaan dalam jangka waktu

panjang. Efek samping dapat terjadi pada jantung, hati, ginjal, slauran pencernaan

bahkanhinga saluran reproduksi. Efek samping yang diakibatkan membuat pasien

enggan mengkonsumsi obat antihipertensi. Sehingga akan berdampak buruk pada

pasien, yaitu meningkatnya komplikasi hipertensi.

Sehingga, alternative terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan

darah diantaranya dengan melakukan relaksasi nafas dalam dan mengkonsumsi

obat herbal. Obat herbal dapat dengan mudah didapatkan apabila kita

memanfaatkan lingkungan yang ada. Maka dari itu, penerapan untuk menanam

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai salah satu Obat Tradisional untuk

mencegah Hipertensi dapat akan berhasil apabila dimanfaatkan secara tepat.

Karena ini merupakan obat alternative antihhipertensi yang tidak menimbulkan

efek samping, murah, mudah dan dapat diperoleh karena banyak tersedia disekitar

rumah warga.

Beberapa tanaman yang efektif sebagai obat antihipertensi :

- Timun

- Daun salam

- Seledri

- Daun alpukat
- Belimbing wuluh

- Jahe

Mengkonsumsi tananman obat keluarga ini bisa dilakukan secara rutin setiap

hari. Namun, apabila keluhan yang dirasakan sudah tidak terasa, kita bisa berhenti

meminumnya asalkan tetap di cek kesehatan untuk mengontrol Tekanan Darah agar

tetap dalam batas normal.

Untuk pemanfaatannya, responden bisa memilih dan disesuaikan dengan

bahan-bahan yang ada disekitar rumah. Dengan bahan yang mudah didapatkan,

secara ekonomis dan juga praktis. Untuk pengolahannya bisa dilakukan dengan

cara :

 2 buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas lalu diambil airnya

diminum pagi dan sore hari

 10 lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air, tunggu hingga mendidih

sampai airnya tinggal 1 gelas lalu diminum pagi dan sore hari

 10 lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air, tunggu hingga mendidih

sampai airnya tinggal 1 gelas lalu diminum pagi dan sore hari

 Jus timun Seledri

Jus 3-4 mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri

 2 buah belimbing wuluh dicuci lalu dipotong menjadi beberapa bagian lalu

direbus, setelah dingin disaring. Dikonsumsi pagi dan sore hari


 1 ruas jahe yang dipotong menjadi beberapa bagian lalu direbus dalam 2 gelas

air, tunggu hingga mendidih sampai airnya tinggal 1 gelas lalu diminum pagi

dan sore hari

 40 gram seledri yang sudah dicuci bersih direbus dalam 2 gelas air, tunggu

hingga mendidih sampai airnya tinggal 1 gelas lalu diminum pagi dan sore hari.

L. Demonstrasi pemanfaatan TOGA yaitu air rebusan seledri sebagai salah satu

Obat Tradisional untuk mencegah Hipertensi dan menurunkan tekanan

darah

Dalam pengobatan hipertensi dengan seledri dikonsumsi sehari dua kali.

Menurut (Muzakar & Nuryanto, 2013) dengan mengkonsumsi daun seledri

sebanyak 40 gram direbus dengan 2 gelas air kemudian disaring dan diminum 2

kali setiap pagi dan sore hari selama 3 hari berturut-turut mampu menurunkan

tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA

eprints.ums.ac.id (2019, 02 Juli). Laporan Pendahuluan Hipertensi. Diakses pada 6

Februari 2021, dari :

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/3

0605/2/04.BAB_I.pdf&ved=2ahUKEwiPlsP4y9nuAhVUVisKHTGhCfEQFjAAegQI

ARAB&usg=AOvVaw1ReJNcsMVVfTJtDlFqyYG1

www.scribd.com (2014, 30 April) Bahaya Merokok. Diakses pada 6 Februari 2021,

dari : https://www.scribd.com/doc/167585420/Satuan-Acara-Penyuluhan-Bahaya-

Merokok

www.jpma.stikesalirsyadclp (2018, 2 Mei). Penyuluhan TOGA Hipertensi. Diakses

pada 6 Februari, 2021 dari :

http://www.jpma.stikesalirsyadclp.ac.id/index.php/alirsyad/article/download/26/13

Anda mungkin juga menyukai