KONSTIPASI
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Widarika Santi H.,M, Sc., Apt
Oleh:
Dimas Satria P. S (16.0605.0009)
Desi Retno Arum (16.0605.0010)
Zulda Sarah K (16.0605.0011)
Prabandaru Esti. P (16.0605.0015)
Siti Rahayu Nurjanah (16.0605.0029)
Esah Meinitasari (16.0605.0033)
Ibnu Imam Mahsus (16.06050037
2. Subjektif
a. Riwayat Penyakit : Hipertensi, CRF deengan HD, Parkinson, pasien merokok dan
BPH.
b.Riwayat Sosial : Pasien merokok.
3. Objektif
Tanda tanda vit al
Parameter
Tekanan darah 130/82
mmHg
RR 22x/menit
Suhu 37,6’C
Hasil laboratorium
Nilai
Parameter Satuan Nilai rujukan pemeriksaan Keterangan
BUN mg/dL 9-20 48 Tinggi
Kreatinin mg/dL 0,6 – 1,3 3,1 Tinggi
(Cr)
Leukosit /mm3 6000-10000 4500 Rendah
4. Assessment
Nama Obat
Verapamil SR 240 mg po sekali pagi hari
Futosemid 40 mg po 2x sehari
Lavodopa/carbidopa 25mg/200mg SR po 2xsehari
Suspensi AI(OH) 3 sdt 3xsehari
Benztropin 2 mg sebelum tidur
Na Bicarbonat 650 mg 3xsehari
Calcitriol 0,5 μg po sekali sehari
Mg Sulfat 1 sdt dalam ½ gelas ait jika perlu untuk konstipasi
- Plan
1. Pasien melakukan diet tinggi serat secara rutin sebelum memutuskan penggunaan laksatif
2. Olahraga teratur dan aktif secara fisik penting untuk mencegah terjadinya konstipasi
3. Minum air putih sekurang-kurangnya 8-12 gelas per hari
4. Penggunaan laksatif hendaknya dipertimbangkan sebagai upaya terakhit bilamana
pengaturan diet tetap tidak berhasil mengatasi konstipasi.
5. Evaluasi penggunaan obat ( dilakukan untuk mengemliminasi, mengurangi dosis, atau
mengganti obat) seperti obat parkinson (ladopo), obat antihipertensi (antagonis kalsium)
karena memiliki efek konstipasi.
6. Penggunaan obat hipertensi diberikan atau digunakan satu saja, yaitu furosemid karena
furosemid selain untuk hipertensi juga digunakan untuk mengatasi gangguan pada
ginjal.
7. Penggunaan obat untuk asam lambung tetap menggunakan alumunium Hidroksida
yang kemudian dikombinasikan dengan Magnesium hidroksida karena keduanya
merupakan antasida yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan
pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin
berkurang. Di samping itu efek laksatif dari magnesium hidroksida akan mengurangi
efek konstipasi dari alumunium hidroksida . ( penggunaan magnesium hidroksida
digunakan tidak lebih dari 3 hari/ tidak untuk berkelanjutan, gunakan hanya sebagai
pereda ketika gejala kambuh). Jika berlebihan akan memicu terjadinya keracunan pada
pasien dengan gangguan ginjal.
8. Penggunaan obat parkinson dipilih salah satu saja yaitu levodopa karena memiliki efek
yang minimal dibandingkan dengan benztropin.
9. Untuk obat antihipertensi dan obat parkinson diturunkan dosisnya agar tidak
memperburuk ginjal.
- Keterangan Obat
a. Verapamil
Indikasi : mengobati hipertensi
Kontraindikasi : wanita sedang hamil dan menyusui, hipotensi, gagal jantung
Efek samping : konstipasi, lelah, pusing, sakit kepala.
b. Furosemide
Indikasi : mengobati hipertensi
Kontraindikasi : penyakit ginjal, asam urat, gangguan hati
Efek samping : pusing, vertigo, konstipasi, mual dan muntah, diare.
Penggunaan : untuk menurunkan tekanan darah tinggi biasanya dosis awal 80 mg per
hari, yang minimum 40 mg 2x setiap hari. Minum obat ini sebelum tidur karena obat
ini menyebabkan buang air kecil lebih banyak.
c. Levodopa/carbidopa
Indikasi : Untuk mengobati peny parkinson dan fluktuasi motorik yang tidak dapat
dikendalikan dengan terapi penghambat levodopa/dopa dekarboksilase.
Kontraindikasi : wanita sedang hamil dan menyusui, diabetes, penyakit paru kronis,
gangguan ginjal
Efek samping : pusing, sakit kepala, mual dan muntah.
d. Suspensi Al(OH)3
Indikasi : Untuk menangani gejala akibat produksi asam lambung yang berlebihan.
Kontraindikasi : pebyakit ginjal, sembelit parah
Efek samping : konstipasi, batuk berdarah
e. Benztropin
Indikasi : Untuk mengobati gejala parkinson atau fluktuasi motorik yang tidak dapat
dikendalikan.
Kontraindikasi : hamil
Efek samping : sembelit, anoreksia, retensi urin
f. Na bikarbonat
Indikasi : Untuk menetralkan asam lambung
Kontraindikasi : penyakit jantung, gangguan ginjal, gangguan hati
Efek samping : mual, perut kembung, kram perut
g. Calcitriol
Indikasi : Untuk mengobati osteoporosis paska menepouse, osteopdistropik ginjal
pada pasien dengan gagal ginjal kronik, hipoparatiroidisme, riketsia yang paska
operasi dan idiopatik, pseudo-hipoparatiroidisme, riketsia yang tergantung pada vit
D.
Kontraindikasi : hiperkalsemia, sindrom malabsorsi, gangguan ginjal dan hati
Efek samping : dehidrasi, sakit kepala, aritmia, nyeri perut.
h. Magnesium sulfat
Indikasi : sebagai mineral
Kontraindikasi : denyut jantung yang tidak biasa, dan alergi dengan mg sulfat
Efek samping : gatal, kesulitan bernapas, pusing. Berkeringat.
A. DAFTAR PUSTAKA
KEMENKES.2011.Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta
ISO Volume 50. 2016
BPOM RI. 2014. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan Pom: Jakarta.
Yeo, Ben. 2015/2016. MIMS Edisi 15. PT. Medidata Indonesia: Jakarta.