Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI II

KONSTIPASI
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Widarika Santi H.,M, Sc., Apt

Oleh:
Dimas Satria P. S (16.0605.0009)
Desi Retno Arum (16.0605.0010)
Zulda Sarah K (16.0605.0011)
Prabandaru Esti. P (16.0605.0015)
Siti Rahayu Nurjanah (16.0605.0029)
Esah Meinitasari (16.0605.0033)
Ibnu Imam Mahsus (16.06050037

PROGRAM STUDI FARMASI (S1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
MAGELANG
2018
I. Kasus Konstipasi
Pasien Bapak DH (55 th), datang ke RS dengan keluhan utama fatigeu, weakness,
abdominal discomfort. Pasien sekarang mengeluhkan susah BAB selama 3 minggu, feses
keras, penurunan peristaltik (2 minggu), menggunakan laxatif tetapi tidak menurunkan
gejala, baru mengganti obat angtihipertensi.
Pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, CRF dengn HD, parkinson, dan BPH.
Keluarga yaitu ibu (75 thn) mengalami hipertensi denagn CRF. Pasien merokok.
Terapi yang dilakukan sekarang :
- Verapamil SR 240 mg po sekali pagi hari
- Furosemid 40 mg po 2xsehari
- Levodopa/carbidopa 25mg/200 mg SR po 2xsehari
- Suspensi Al(OH)3 sdt 3xsehari
- Benztropin 2 mg sebelum tidur
- Na.bicarbonat 650 mg 3xsehari
- Calcitriol 0,5µg po sekali sehari
- Mg sulfat 1 sdt dalam ½ gelas ait jika perlu untuk konstipasi
Pada pemeriksaan fisik dihaslkan :
- pucat, lesu, lambung tidak nyaman, mulut kering,
- VS : TD 130/82 mmHg, T 37,6˚C, RR 22, BB 71kg, TB 177,8 cm
Dari hasil pengukuran hasil lab diperoleh hasil
- BUN : 48
- Cr : 3,1
- Leukosit : 4500 (6000-10000)
- Hb: 8,3 (12-14)
- HCt : 24 (45-55%)
- Plt : 180.000 (150000)
- Fe : 40 (50)
- Feritin : 9 (15-200)
- Folat : 5 (7-25)  turun

II. ANALISA DAN PEMBAHASAN KASUS


1. Data lengkap pasien
a. Identitas pasien
Nama Pasien : Bapak DH
Umur :55 tahun
b. Data Fisik
TB : 177,8 cm
BB : 71 kg
Pucat, Lesu, Lambung tidak nyaman, mulut kering.
c. Gejala spesifik
Fatigeu
Weakness
Abdominal Discomfort
Susah BAB selama 3 minggu
penurunan peristaltik (2 minggu)
Fases keras

2. Subjektif
a. Riwayat Penyakit : Hipertensi, CRF deengan HD, Parkinson, pasien merokok dan
BPH.
b.Riwayat Sosial : Pasien merokok.
3. Objektif
Tanda tanda vit al

Parameter
Tekanan darah 130/82
mmHg
RR 22x/menit
Suhu 37,6’C

Hasil laboratorium

Nilai
Parameter Satuan Nilai rujukan pemeriksaan Keterangan
BUN mg/dL 9-20 48 Tinggi
Kreatinin mg/dL 0,6 – 1,3 3,1 Tinggi
(Cr)
Leukosit /mm3 6000-10000 4500 Rendah

Hematokrit % 40 – 50 (P) 24 Rendah


(HCt) 45 – 55 (L)
Platelet /mm3 150.000 180.000 Tinggi
(Plt)
Fe µg/dl 35-150 40 Normal
Feritin mg/L 15-200 9 Rendah
Folat 5 (7-25) Rendah
Hemoglobin g/dL 12,0 – 14,0 (P) 8,3 Rendah
(Hb) 13,0 – 16,0 (L)

4. Assessment
Nama Obat
Verapamil SR 240 mg po sekali pagi hari
Futosemid 40 mg po 2x sehari
Lavodopa/carbidopa 25mg/200mg SR po 2xsehari
Suspensi AI(OH) 3 sdt 3xsehari
Benztropin 2 mg sebelum tidur
Na Bicarbonat 650 mg 3xsehari
Calcitriol 0,5 μg po sekali sehari
Mg Sulfat 1 sdt dalam ½ gelas ait jika perlu untuk konstipasi

Problem subjek/ Terapi Analisa DRP Rekomendasi


objek
Fatigeu, Konstipas Verapamil SR 240 untuk mengobati Tdak
i mg tekanan darah direkomendasi
weakness,
tinggi (hipertensi) kan karena
abdominal mengakibatkan
gangguan
discomfort.
ginjal
Pasien Furosemid 40 mg Untuk mengobati
hipertensi, edema
sekarang
karna ganguan
mengeluhkan jantung, sirosis
hati, dan
susah BAB
gangguan ginjal
selama 3 Levodopa/carbidop Untuk mengobati
minggu, feses a 25mg/200 mg SR peny parkinson
dan fluktuasi
keras, motorik yang
penurunan tidak dapat
dikendalikan
peristaltik (2 dengan terapi
minggu), penghambat
levodopa/dopa
menggunakan dekarboksilase
laxatif tetapi Suspensi Al(OH)3 Untuk menangani direkomendasi
gejala akibat kan dengan
tidak produksi asam mengkombinas
menurunkan lambung yang ikan bersama
berlebihan. magnesium
gejala, baru hidroksida
mengganti Benztropin 2 mg Untuk mengobati
gejala parkinson
obat atau fluktuasi
angtihipertens motorik yang
tidak dapat
i. dikendalikan
Na.bicarbonat 650 Untuk Tidak
mg menetralkan asam direkomendasi
lambung kan karena
memiliki efek
samping pada
hipertensi dan
ke ginjal.
Calcitriol 0,5µg Untuk mengobati
osteoporosis
paska menepouse,
osteopdistropik
ginjal pada pasien
dengan gagal
ginjal kronik,
hipoparatiroidism
e, riketsia yang
paska operasi dan
idiopatik, pseudo-
hipoparatiroidism
e, riketsia yang
tergantung pada
vit D.
Mg sulfat Mineral jika perlu
untuk
konstipasi.

- Plan
1. Pasien melakukan diet tinggi serat secara rutin sebelum memutuskan penggunaan laksatif
2. Olahraga teratur dan aktif secara fisik penting untuk mencegah terjadinya konstipasi
3. Minum air putih sekurang-kurangnya 8-12 gelas per hari
4. Penggunaan laksatif hendaknya dipertimbangkan sebagai upaya terakhit bilamana
pengaturan diet tetap tidak berhasil mengatasi konstipasi.
5. Evaluasi penggunaan obat ( dilakukan untuk mengemliminasi, mengurangi dosis, atau
mengganti obat) seperti obat parkinson (ladopo), obat antihipertensi (antagonis kalsium)
karena memiliki efek konstipasi.
6. Penggunaan obat hipertensi diberikan atau digunakan satu saja, yaitu furosemid karena
furosemid selain untuk hipertensi juga digunakan untuk mengatasi gangguan pada
ginjal.
7. Penggunaan obat untuk asam lambung tetap menggunakan alumunium Hidroksida
yang kemudian dikombinasikan dengan Magnesium hidroksida karena keduanya
merupakan antasida yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan
pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin
berkurang. Di samping itu efek laksatif dari magnesium hidroksida akan mengurangi
efek konstipasi dari alumunium hidroksida . ( penggunaan magnesium hidroksida
digunakan tidak lebih dari 3 hari/ tidak untuk berkelanjutan, gunakan hanya sebagai
pereda ketika gejala kambuh). Jika berlebihan akan memicu terjadinya keracunan pada
pasien dengan gangguan ginjal.
8. Penggunaan obat parkinson dipilih salah satu saja yaitu levodopa karena memiliki efek
yang minimal dibandingkan dengan benztropin.
9. Untuk obat antihipertensi dan obat parkinson diturunkan dosisnya agar tidak
memperburuk ginjal.
- Keterangan Obat
a. Verapamil
Indikasi : mengobati hipertensi
Kontraindikasi : wanita sedang hamil dan menyusui, hipotensi, gagal jantung
Efek samping : konstipasi, lelah, pusing, sakit kepala.
b. Furosemide
Indikasi : mengobati hipertensi
Kontraindikasi : penyakit ginjal, asam urat, gangguan hati
Efek samping : pusing, vertigo, konstipasi, mual dan muntah, diare.
Penggunaan : untuk menurunkan tekanan darah tinggi biasanya dosis awal 80 mg per
hari, yang minimum 40 mg 2x setiap hari. Minum obat ini sebelum tidur karena obat
ini menyebabkan buang air kecil lebih banyak.

c. Levodopa/carbidopa
Indikasi : Untuk mengobati peny parkinson dan fluktuasi motorik yang tidak dapat
dikendalikan dengan terapi penghambat levodopa/dopa dekarboksilase.
Kontraindikasi : wanita sedang hamil dan menyusui, diabetes, penyakit paru kronis,
gangguan ginjal
Efek samping : pusing, sakit kepala, mual dan muntah.
d. Suspensi Al(OH)3
Indikasi : Untuk menangani gejala akibat produksi asam lambung yang berlebihan.
Kontraindikasi : pebyakit ginjal, sembelit parah
Efek samping : konstipasi, batuk berdarah
e. Benztropin
Indikasi : Untuk mengobati gejala parkinson atau fluktuasi motorik yang tidak dapat
dikendalikan.
Kontraindikasi : hamil
Efek samping : sembelit, anoreksia, retensi urin
f. Na bikarbonat
Indikasi : Untuk menetralkan asam lambung
Kontraindikasi : penyakit jantung, gangguan ginjal, gangguan hati
Efek samping : mual, perut kembung, kram perut
g. Calcitriol
Indikasi : Untuk mengobati osteoporosis paska menepouse, osteopdistropik ginjal
pada pasien dengan gagal ginjal kronik, hipoparatiroidisme, riketsia yang paska
operasi dan idiopatik, pseudo-hipoparatiroidisme, riketsia yang tergantung pada vit
D.
Kontraindikasi : hiperkalsemia, sindrom malabsorsi, gangguan ginjal dan hati
Efek samping : dehidrasi, sakit kepala, aritmia, nyeri perut.
h. Magnesium sulfat
Indikasi : sebagai mineral
Kontraindikasi : denyut jantung yang tidak biasa, dan alergi dengan mg sulfat
Efek samping : gatal, kesulitan bernapas, pusing. Berkeringat.

A. DAFTAR PUSTAKA
KEMENKES.2011.Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta
ISO Volume 50. 2016
BPOM RI. 2014. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan Pom: Jakarta.
Yeo, Ben. 2015/2016. MIMS Edisi 15. PT. Medidata Indonesia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai