Anda di halaman 1dari 2

Ilustrasi:

Demo Karyawan Transjakarta di Kantor Cawang

Senin, 12 Juni 2017, puluhan karyawan PT. Transjakarta berdemonstrasi di kantor pusat di
Cawang, Jakarta Timur, menuntut pimpinan Direksi mengangkat karyawan kontrak sebagai
karyawan tetap. Menurut Dirut Transjakarta, Budi Kaliwono, demo karywan ini bersumber
dari komunikasi yang kurang lancar antara manajemen dengan karyawan. Para karyawan
kontrak menuntut status kepegawaian dari kontrak menjadi tetap. Padahal, menurut Budi,
permintaan tersebut harus dikonsultasikan lebih dulu kepada Pemprov DKI mengingat
Transjakarta telah menggunakan dana APBD DKI. Mereka khawatir kontrak mereka tidak
diperpanjang saat mereka berusia 35 tahun. Menurut Budi, karyawan yang telah berusia 35
tahun memang tidak akan lagi bekerja di lapangan, tetapi akan ditempatkan di kantor
mengingat usia yang sudah tidak cocok untuk bekerja di tempat terbuka.
Sumber: https://news.detik.com/berita/ini-penjelasan-dirut-transjakarta-soal-aksi-demo-
karyawan
Analisis:
Demo yang terjadi di kantor pusat di Cawang, Jakarta Timur oleh puluhan karyawan
disebabkan oleh komunikasi yang kurang lancar antara kedua belah pihak. Perkara ini
seharusnya dapat diselesaikan secara lebih baik bila kedua belah pihak saling berkomunikasi
dengan baik. Permasalahan ini pun sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan karena karyawan
yang berusia 35 tahun akan tetap bekerja namun ditempatkan di kantor.
Refleksi:
1. Refleksi 6.1
Bayangkan Saudara telah menjadi pimpinan tertinggi sebuah perusahaan yang segala
keputusan saudara berpengaruh atas kelangsungan hidup perusahaan. Selanjutnya, karena
terdesak oleh persaingan bisnis yang sangat tajam, saudara dihadapkan pada dua pilihan
yang sulit yaitu pertama mengurangi jumlah karyawan atau kedua menurunkan gaji
seluruh karyawan, termasuk gaji saudara untuk mengurangi pengeluaran. Menurut
saudara pilihan manakah yang akan diambil? Mengapa?
Jawab:
Saya memilih menurunkan gaji karyawan, karena melihat kesempatan mencari pekerjaan
yang masih relatif sulit walaupun lapangan pekerjaan sedikit demi sedikit sedang
diusahakan meluas oleh para pelaku usaha. Dan juga perusahaan lain, atau kegiatan usaha
lain belum tentu akan langsung menerima karyawan yang diberhentikan dari perusahaan
kita. Alasan lainnya adalah nasib para karyawan yang diberhentikan akan kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya karena tidak ada penghasilan untuk mereka sendiri jadi
menurunkan gaji masih lebih baik daripada mengurangi karyawan, karena walaupun gaji
mereka turun tetapi setidaknya mereka masih dapat penghasilan
2. Refleksi 6.2
Penyakit HIV/AIDS dianggap merisaukan atau menakutkan bagi banyak orang karena
hingga saat ini belum ditemukan obat atau terapi yang tepat untuk menyembuhkan
penyakit tersebut. Jika saudara sebagai pimpinan perusahaan menemukan seseorang
karyawan menderita penyakit mematikan tersebut, tindakan apakah yang akan Saudara
lakukan kepada karyawan bersangkutan? Mengapa?
Jawab:
Tetap memperkerjakan dan memberi dukungan, pada pekerjaannya kita beri hak dan
kebutuhan khusus untuk yang bersangkutan agar dia dapat tetap pekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Seperti bekerja diruang yang khusus atau mendukung. Kita juga
akan memberikan sosialisasi tentang HIV/AIDS kepada karyawan lain agar lebih paham
dan merasa nyaman bekerja di perusahaan kita
3. Refleksi 6.3
Ada kalanya karyawan hanya menuntut kenaikan gaji tanpa diikuti dengan peningkatan
kontribusinya. Menurut Saudara apa yang harus dilakukan oleh perusahaan pada saat
kinerja perusahaan menurun, tetapi karyawan malah menuntut kenaikan gaji?
Jawab:
Setiap akhir periode tertentu manajer SDM akan membuat laporan hasil kinerja. Jika
terlihat kinerja dan kontribusi karyawan tidak ada peningkatan sementara karyawan
menuntut kenaikan gaji, maka saya akan menunjukan hasil laporan kinerja tersebut dan
menjadikannya bahan untuk evaluasi bagi karyawan yang artinya saya menunda tuntutan
kenaikan gaji untuk karyawan

Anda mungkin juga menyukai