Anda di halaman 1dari 3

Nama : Al-Ichsan Nur

Nim : D021201040
Departemen : Teknik Mesin B

Tugas “ Posisi Indonesia Dalam Perdagangan Global ”

Riset terbaru Standard Chartered menunjukkan Indonesia masuk posisi ketujuh


dari 20 negara dengan potensi pertumbuhan dagang terbesar di dunia.( Kompas.com -
26/09/2019). Berdasarkan hasil riset tersebut potensi pertumbuhan dagang tiap negara
dengan menganalisis perubahan-perubahan di sejumlah rentang variabel yang luas dan
dikelompokkan ke dalam 3 pilar utama yang diukur dengan bobot setara, kedinamisan
ekonomi, kesiapan dagang, dan keragaman ekspor.

Indonesia, Vietnam, dan Thailand menunjukkan performa yang sangat baik di pilar
kesiapan dagang, yang mana pilar ini didefinisikan sebagai pondasi bagi pertumbuhan
dagang masa depan. Nilai tinggi kesiapan dagang Indonesia dan Vietnam didorong
oleh perbaikan-perbaikan dalam bidang infrastruktur dan kemudahan usaha. Khusus
untuk pilar kesiapan dagang, Indonesia berada di peringkat kelima setelah China,
India, Kenya dan Pantai Gading. Hal ini berkat kontribusi kenaikan signifikan dari
ketersediaan peladen (server) internet yang aman. Laporan ini semakin membuktikan
potensi kuat Indonesia untuk menjadi salah satu negara pengekspor utama dunia.

Pertumbuhan ekspor Indonesia memang terus menunjukan peningkatan pada


beberapa tahun belakangan ini. pemerintah Indonesia pun sedang menggarap
berbagai inisiatif seperti membuat perjanjian dagang, berekspansi ke pasar non-
tradisional, dan berupaya menciptakan lingkungan dagang yang kondusif. Hal itu kata
Rino, terlihat saat pemerintah menjelaskan sejumlah strategi untuk mendorong ekspor,
termasuk peningkatan pangsa pasar melalui kerja sama perdagangan bilateral, yang
bisa memperluas negara tujuan ekspor dalam pembahasan RUU APBN Tahun
Anggaran 2020.

Sejumlah kebijakan perdagangan juga akan difokuskan pada penyempurnaan fasilitas


di kawasan-kawasan khusus dan penurunan biaya produksi melalui perbaikan sistem
logistik. Selain itu, insentif juga akan diberikan untuk fasilitasi perdagangan yang efektif
dan terarah guna meningkatkan daya saing produk manufaktur dalam negeri di pasar
global.

Saat ini, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk
menyelesaikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau yang lebih umum
dikenal sebagai Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Kementerian Perdagangan Indonesia optimistis bahwa perjanjian ini akan membawa


berbagai manfaat, yakni peningkatan akses pasar, investasi, dan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam rantai pasok kawasan yang berujung pada peningkatan ekspor
yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Selanjutnya komoditas unggulan adalah barang dagang paling besar yang


diperjualbelikan. Dilansir dari Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, komoditas
unggulan Indonesia adalah udang, kopi, minyak kelapa sawit, kakao, karet, TPT, alas
kaki, elektronika, otomotif, dan furniture.

• Udang Indonesia merupakan negara maritime dengan laut yang luas. Sehingga
tidak aneh jika hasil laut seperti udang merupakan komoditas unggulan yang
diekspor hampir ke seluruh Asia, Australia, Amerika, dan Eropa. Dilansir dari
Statista, pada tahun 2019 saja Indonesia mengekspor 207,7 ribu metrik ton
udang.
• Kopi Inonesia dengan iklim tropis yang sangat cocok untuk budidaya kopi,
menjadikannya salah satu dari lima negara terbesar penghasil kopi di dunia. Kopi
yang diekspor ke seluruh dunia berupa kopi robusta, arabika, dan kopi luwak.
• Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit merupakan komoditas unggulan
penghasil devisa terbesar Indonesia dengan tujuan ekspor ke China, Singapur,
India, Jerman, Spanyol, Amerika, Jerman dan beberapa negara lainnya. Dilansir
dari Statista, pada tahun 2018 Indonesia mengekspor 29,3 juta ton minyak
kelapa sawit, menjadikannya produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
• Kakao Kakao merupakan komoditas unggulan penghasil devisa ketiga terbesar
di Indonesia. Kakao adalah buah dari pohon kakao yang merupakan bahan baku
pembuatan coklat. Indonesia mengekspor kakao ke banyak negara seperti
Amerika, Kanada, Jerman, Swiss, Rusia, Singapura, Jepang, dan China
• Karet Indonesia memiliki perkebunan karet yang luas dan menghasilkan karet
alami dalam jumlah besar. Hal ini membuat karet alam menjadi komoditas
unggulan penghasil devisa kedua terbesar setelah minyak kelapa sawit.
• TPT TPT adalah industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu
komoditas unggulan Indonesia. Tujuan utama ekspor TPT dari Indonesia adalah
Amerika Serikat, Jepang, Turki, Jerman, dan China.
• Alas Kaki Dilansir dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Indonesia
merupakan produsen alas kaki keempat terbesar di dunia dengan 1.271 juta
pasang alas kaki di tahun 2019. Alas kaki buatan Indonesia ini dikirim ke banyak
negara contohnya Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Jerman, Inggris, dan
Prancis.
• Furnitur Indonesia memiliki alam dengan hutan yang sangat luas. Tidak heran
jika hasil kayunya menjadikan Indonesia memiliki komoditas furnitur kayu yang
sangat besar. Furnitur ini dieskpor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat,
Swiss, Jepang, Korea Selatan, China, Belgia, Spanyol, Inggris, dan Jerman.

Daya saing yang tinggi dalam berbagai bidang merupakan salah satu faktor penting
dalam perdagangan internasional. Memasarkan produk ke luar negeri sangat kompetitif.
Sehingga kemampuan untuk mengembangkan komoditas ekspor menjadi hal penting.
Dalam analisis global value chain, hal ini dapat dilakukan melalui governance dan
upgrading pada setiap aspek rantai produksi.

Itulah posisi Indonesia dalam perdagangan global mulai dari peringkat pertumbuhan
dagang terbesar didunia yang dipengaruhi oleh beberapa aspek dan salah satu yaitu
kegiatan ekspor Indonesia ke dunia Internasional.

Anda mungkin juga menyukai