Anda di halaman 1dari 18

Konsep Subnetting

Subnetting adalah termasuk materi yang banyak


keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal.
Juga menjadi momok bagi student atau instruktur
yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1
program CNAP (Cisco Networking Academy
Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting,
saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan
analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel
ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang
belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang
mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakan lanjutkan dengan
artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?.

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab
dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah
bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas
mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan
dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang,
rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua
RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan
optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam
mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah
pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-
masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan
efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi
terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan
rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK
ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT
diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan
message ke semua host yang ada di network tersebut.

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti
gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST
ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita
membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang
berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua
itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya
tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT,
atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet
(Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP
Address adalah sbb:

CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS


A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255
C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

Setelah anda selesai membaca artikel ini, silakan lanjutkan dengan membaca artikel
Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?.

Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan memahami konsep
Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan
subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang
relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan
tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per
Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis


dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan
subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan
bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet
masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini
yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR


255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang


subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet,
alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
26 - 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192


Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan
lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask
yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba
menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama,
subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah.
Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing
berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya.
CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok
subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang
“dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet
kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter)
dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.128.0 /17 Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.192.0 /18 255.255.255.128 /25
255.255.224.0 /19 255.255.255.192 /26
255.255.240.0 /20 255.255.255.224 /27
255.255.248.0 /21 255.255.255.240 /28
255.255.252.0 /22 255.255.255.248 /29
255.255.254.0 /23 255.255.255.252 /30
255.255.255.0 /24

Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang
menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address
172.16.0.0/18.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti


11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 -
2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0


Subnet
Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama
Host
172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Terakhir
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan
subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti


11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128


Subnet
Host
172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama
Host
172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan
baca pelan-pelan

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja.
Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet
ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan
4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A
adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti


11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet


2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Subnet
Host
10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Pertama
Host
10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Terakhir
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah
memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda
ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih
cepat, tunggu di artikel berikutnya

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan


IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA
setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini.
CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa
mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa
buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus
penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2

Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan
lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat
pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu
terbatas.

Pola Pengerjakan soal subntting:

Pada saat mengajar dan memahamkan materi subnetting di kelas networking atau CCNA,


saya biasanya menggunakan metode seperti yang saya tulis di dua artikel sebelumnya:

1. Memahami Konsep Subnetting


2. Penghitungan Subnetting

Selama ini lancar-lancar saja dan tingkat pemahaman siswa cukup bagus. Kebetulan
kemarin (6 Mei 2007) saya berkesempatan mencoba metode yang sama untuk ngajar
adik-adik SMKN 1 Rangkasbitung. Pemahaman bisa masuk, hanya ada sedikit
permasalahan pada saat mengerjakan soal karena variasi soal yang beragam. Supaya lebih
tajam lagi, saya perlu sajikan satu topik khusus teknik mengerjakan soal-soal subnetting
dengan berbagai pola yang ada. Anggap saja ini adalah materi berikutnya dari dua materi
sebelumnya. Contoh-contoh soal lengkap bisa download dari sini.
1. SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH
HOST ATAU SUBNET

Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan
jumlah host atau subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk menjawab soal seperti ini kita
gunakan rumus menghitung jumlah host per subnet, yaitu 2y - 2, dimana y adalah
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah
jumlah subnet, kita menggunakan rumus 2x (cara setelah 2005) atau 2x - 2 (cara sebelum
2005), dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask.

 Soal: A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts.


Which subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused
addresses in each subnet?

Jawab: Karena kebutuhan host adalah 27,  kita tinggal masukkan ke rumus 2y - 2,
dimana jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 27. Jadi 2y - 2
>= 27, sehingga nilai y yang tepat adalah 5 (30 host). Sekali lagi karena y adalah
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask, maka kalau kita susun
subnetmasknya menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita
desimalkan menjadi 255.255.255.224. Itulah jawabannya

 Soal: You have a Class B network ID and need about 450 IP addresses per subnet.
What is the best mask for this network?

Jawab: 2y - 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510 host). Jadi subnetmasknya
adalah: 11111111.11111111.11111110.00000000 atau kalau didesimalkan
menjadi 255.255.254.0 (itulah jawabannya! ).

 Soal: Refer to the exhibit. The


internetwork in the exhibit has been
assigned the IP address 172.20.0.0. What
would be the appropriate subnet mask to
maximize the number of networks
available for future growth?

Jawab: Cari jumlah host per subnet yang


paling besar, jadikan itu rujukan karena
kalau kita ambil terkecil ada kemungkinan
kebutuhan host yang lebih besar tidak
tercukupi. Jadi untuk soal ini 2y - 2 >= 850.
Nilai y yang paling tepat adalah 10 (1022
host). Jadi subnetmasknya adalah
11111111.11111111.11111100.00000000
atau 255.255.252.0

2. SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP


Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan menghitung blok subnet dan
mencari kelipatannya blok subnet yang paling dekat dengan alamat IP yang ditanyakan.

 Soal: Which type of address is 223.168.17.167/29?

Jawab: Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248. Blok subnet=
256-248 = 8, alias urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, …,
248. Tidak perlu mencari semu subnet (kelipatan blok subnet), yang penting kita
cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal), yaitu 160 dan 168.
Kalau kita susun seperti yang dulu kita lakukan di penghitungan subnetting adalah
seperti di bawah. Dari situ ketahuan bahwa 223.168.17.167 adalah alamat
broadcast.

… 223.168.17.160 223.168.17.168 …
Subnet
Host Pertama … 223.168.17.161 223.168.17.169 …
Host Terakhir … 223.168.17.166 223.168.17.174 …
Broadcast … 223.168.17.167 223.168.17.175 …

3. SOAL MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN SETTING JARINGAN

Teknik mengerjakan soal yang berhubungan dengan kesalahan setting jaringan


adalah kita harus menganalisa alamat IP, gateway dan netmasknya apakah sudah bener.
Sudah benar ini artinya:

1. Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router sudah sama


2. Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan terakhir. Perlu dicatat
bahwa alamat subnet dan broadcast tidak bisa digunakan untuk alamat IP host
3. Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di router untuk subnet
tersebut

 Soal: Host A is connected to the LAN, but it


cannot connect to the Internet. The host
configuration is shown in the exhibit. What are
the two problems with this configuration?

Jawab: CIDR /27 artinya netmask yang


digunakan adalah 255.255.255.224. Dari sini
kita tahu bahwa isian netmask di host adalah
berbeda, jadi salah setting di netmask. Yang
kedua blok subnet = 256-224 = 32, jadi subnetnya adalah kelipatan 32 (0, 32, 64,
86, 128, …, 224). Artinya di bawah Router 1, masuk di subnet 198.18.166.32.
Alamat gateway sudah benar, karena biasa digunakan alamat host pertama. Hanya
alamat IP hostnya salah karena 198.18.166.65 masuk di alamat subnet
198.18.166.64 dan bukan 198.18.166.32.
4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID

Termasuk jenis soal yang paling banyak keluar, baik di ujian CCNA akademi (CNAP)
atau CCNA 604-801. Teknik mengerjakan soal yang menanyakan alamat subnet dan host
yang valid dari suatu subnetmask adalah dimulai dengan mencari blok subnetnya,
menyusun alamat subnet, host pertama, host terakhir dan broadcastnya, serta yang
terakhir mencocokkan susunan alamat tersebut dengan soal ataupun jawaban yang
dipilih.

 Soal: What is the subnetwork number of a host with an IP address of


172.16.66.0/21?Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256- 248
= 8, netmasknya adalah kelipatan 8 (0, 8, 16, 24, 32, 40, 48,  …, 248) dan karena
ini adalah alamat IP kelas B, blok subnet kita “goyang” di oktet ke 3. Tidak perlu
kita list semuanya, kita hanya perlu cari kelipatan 8 yang paling dekat dengan
66 (sesuai dengan soal), yaitu 64 dan 72. Jadi susunan alamat IP khusus untuk
subnet 172.16.64.0 dan 172.16.72.0 adalah seperti di bawah. Jadi pertanyaan bisa
dijawab bahwa 172.16.66.0 itu masuk di subnet 172.16.64.0

… 172.16.64.0 172.16.72.0 …
Subnet
Host Pertama … 172.16.64.1 172.16.72.1 …
Host Terakhir … 172.16.71.254 172.16.79.254 …
Broadcast … 172.16.71.255 172.16.79.255 …
 Soal: What is the subnetwork address for a host with the IP address
200.10.5.68/28?Jawab: CIDR /28 berarti 255.255.255.240. Blok subnet = 256-
240 = 16, netmasknya adalah kelipatan 16 (0, 16, 32, 48, 64, 80 …, 240).
Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal) adalah 64 dan 80. Jadi
alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.  

… 200.10.5.64 200.10.5.80 …
Subnet
Host Pertama … 200.10.5.65 200.10.5.81 …
Host Terakhir … 200.10.5.78 200.10.5.94 …
Broadcast … 200.10.5.79 200.10.5.95 …

5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK

Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup unik, sepertinya sulit meskipun
sebenarnya mudah. Saya coba sajikan secara bertahap soal-soal tersebut di sini, sambil
saya analisa lagi soal-soal subnetting yang lain lagi

 Soal: Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP
addresses from 172.16.128.0 through 172.16.159.255?Jawab: Teknik paling
mudah mengerjakan soal diatas adalah dengan menganggap 172.16.128.0 dan
172.16.159.255 adalah satu blok subnet. Jadi kalau kita gambarkan seperti di
bawah:

… 172.16.128.0 …
Subnet
Host Pertama …   …
Host Terakhir …   …
Broadcast … 172.16.159.255 …
Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat subnet berikutnya pasti
172.16.160.0, karena rumus alamat broadcast adalah satu alamat sebelum alamat
subnet berikutnya. Nah sekarang jadi ketahuan blok subnetnya adalah 160-128 =
32 (kelipatan 32), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya karena rumus blok
subnet adalah 256-oktet terakhir netmask. Artinya subnetmasknya adalah
255.255.224.0. Kok tahu kalau letak 224 di oktet ketiga? Ya karena yang kita
kurangi (”goyang”) tadi adalah oktet ketiga.

… 172.16.128.0 172.16.160.0 …
Subnet
Host Pertama …     …
Host Terakhir …     …
Broadcast … 172.16.159.255   …

Masih bingung? Atau malah tambah pusing? Tarik nafas dulu, istirahat cukup, sholat
yang khusuk dan baca lagi artikel ini pelan-pelan  Insya Allah akan paham. Amiin

SOAL LATIHAN SUBNETTING

http://romisatriawahono.net
Sumber:
Cisco Networking Academy Program, CCNA 1 and 2 Companion Guide, Cisco Press, 2005
Todd Lammle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
1
Soal Subnetting
1. A company has the following addressing scheme requirements:
-currently has 25 subnets
-uses a Class B IP address
-has a maximum of 300 computers on any network segment
-needs to leave the fewest unused addresses in each subnet
What subnet mask is appropriate to use in this company?
a. 255.255.240.0
b. 255.255.248.0
c. 255.255.254.0
d. 255.255.255.0
e. 255.255.255.128
f. 255.255.255.248
2. Refer to the exhibit. Host A is being manually configured for connectivity to the LAN.
Which two addressing scheme combinations are possible configurations that can be
applied
to the host for connectivity? (Choose two.)
a. Address - 192.168.1.14
Gateway - 192.168.1.33
b. Address - 192.168.1.45
Gateway - 192.168.1.33
c. Address - 192.168.1.32
Gateway - 192.168.1.33
d. Address - 192.168.1.82
Gateway - 192.168.1.65
e. Address - 192.168.1.63
Gateway - 192.168.1.65
f. Address - 192.168.1.70
Gateway - 192.168.1.65
http://romisatriawahono.net
Sumber:
Cisco Networking Academy Program, CCNA 1 and 2 Companion Guide, Cisco Press, 2005
Todd Lammle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
2
3. A NIC of a computer has been assigned an IP address of 172.31.192.166 with a mask
of
255.255.255.248. To which subnet does the IP address belong?
a. 172.31.0.0
b. 172.31.160.0
c. 172.31.192.0
d. 172.31.248.0
e. 172.31.192.160
f. 172.31.192.248
4. Which subnet masks would be valid for a subnetted Class B address? (Choose two.)
a. 255.0.0.0
b. 255.254.0.0
c. 255.224.0.0
d. 255.255.0.0
e. 255.255.252.0
f. 255.255.255.192
5. Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP addresses
from 172.16.128.0 through 172.16.159.255?
a. 172.16.128.0 and 255.255.255.224
b. 172.16.128.0 and 255.255.0.0
c. 172.16.128.0 and 255.255.192.0
d. 172.16.128.0 and 255.255.224.0
e. 172.16.128.0 and 255.255.255.192
6. Which type of address is 223.168.17.167/29?
a. host address
b. multicast address
c. broadcast address
d. subnetwork address
7. What is the correct number of usable subnetworks and hosts for the IP network address
192.168.99.0 subnetted with a /29 mask?
a. 6 networks / 32 hosts
b. 14 networks / 14 hosts
c. 30 networks / 6 hosts
d. 62 networks / 2 hosts
8. Company XYZ uses a network address of 192.168.4.0. It uses the mask of
255.255.255.224 to create subnets. What is the maximum number of usable hosts in each
subnet?
a. 6
b. 14
c. 30
d. 62
http://romisatriawahono.net
Sumber:
Cisco Networking Academy Program, CCNA 1 and 2 Companion Guide, Cisco Press, 2005
Todd Lammle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
3
9. A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which subnet
mask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each
subnet?
a. 255.255.255.0
b. 255.255.255.192
c. 255.255.255.224
d. 255.255.255.240
e. 255.255.255.248
10. An IP network address has been subnetted so that every subnetwork has 14 usable
host IP
addresses. What is the appropriate subnet mask for the newly created subnetworks?
a. 255.255.255.128
b. 255.255.255.224
c. 255.255.255.240
d. 255.255.255.248
e. 255.255.255.252
11. A company is using a Class B IP addressing scheme and expects to need as many as
100
networks. What is the correct subnet mask to use with the network configuration?
a. 255.255.0.0
b. 255.255.240.0
c. 255.255.254.0
d. 255.255.255.0
e. 255.255.255.128
f. 255.255.255.192
12. Given a host with the IP address 172.32.65.13 and a default subnet mask, to which
network does the host belong?
a. 172.32.65.0
b. 172.32.65.32
c. 172.32.0.0
d. 172.32.32.0
13. What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.210.0/22?
a. 172.16.42.0
b. 172.16.107.0
c. 172.16.208.0
d. 172.16.252.0
e. 172.16.254.0
14 Which of the following IP addresses fall into the CIDR block of 115.64.4.0/22?
(Choose
three.)
a. 115.64.8.32
b. 115.64.7.64
c. 115.64.6.255
d. 115.64.3.255
e. 115.64.5.128
f. 115.64.12.128
http://romisatriawahono.net
Sumber:
Cisco Networking Academy Program, CCNA 1 and 2 Companion Guide, Cisco Press, 2005
Todd Lammle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
4
15. What is the subnetwork address for a host with the IP address 200.10.5.68/28?
a. 200.10.5.56
b. 200.10.5.32
c. 200.10.5.64
d. 200.10.5.0
16. The network address of 172.16.0.0/19 provides how many subnets and hosts?
a. 7 subnets, 30 hosts each
b. 7 subnets, 2046 hosts each
c. 7 subnets, 8190 hosts each
d. 8 subnets, 30 hosts each
e. 8 subnets, 2046 hosts each
f. 8 subnets, 8190 hosts each
17. You need 500 subnets, each with about 100 usable host addresses per subnet. What
mask
will you assign using a Class B network address?
a. 255.255.255.252
b. 255.255.255.128
c. 255.255.255.0
d. 255.255.254.0
18. What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.66.0/21?
a. 172.16.36.0
b. 172.16.48.0
c. 172.16.64.0
d. 172.16.0.0
19. What mask would you assign to the network ID of 172.16.0.0 if you needed about
100
subnets with about 500 hosts each?
a. 255.255.255.0
b. 255.255.254.0
c. 255.255.252.0
d. 255.255.0.0
20. You need to configure a server that is on the subnet 192.168.19.24/29. The router has
the
first available host address. Which of the following should you assign to the server?
a. 192.168.19.0 255.255.255.0
b. 192.168.19.33 255.255.255.240
c. 192.168.19.26 255.255.255.248
d. 192.168.19.31 255.255.255.248
e. 192.168.19.34 255.255.255.240
21. You need a minimum of 300 subnets with a maximum of 50 hosts per subnet. Which
of
the following masks will support the business requirements? (Choose two.)
a. 255.255.255.0
b. 255.255.255.128
c. 255.255.252.0
d. 255.25.255.224
e. 255.255.255.192
f. 255.255.248.0
http://romisatriawahono.net
Sumber:
Cisco Networking Academy Program, CCNA 1 and 2 Companion Guide, Cisco Press, 2005
Todd Lammle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
5
22. If an Ethernet port on a router were assigned an IP address of 172.16.112.1/25, what
would be the valid subnet address of this host?
a. 172.16.112.0
b. 172.16.0.0
c. 172.16.96.0
d. 172.16.255.0
e. 172.16.128.0
23. Refer to the exhibit. The internetwork in the exhibit has been assigned the IP address
172.20.0.0. What would be the appropriate subnet mask to maximize the number of
networks
available for future growth?
a. 255.255.224.0
b. 255.255.240.0
c. 255.255.248.0
d. 255.255.252.0
e. 255.255.254.0
24. You have a network with a subnet of 172.16.17.0/22. Which are valid host addresses?
a. 172.16.17.1 255.255.255.252
b. 172.16.0.1 255.255.240.0
c. 172.16.20.1 255.255.254.0
d. 172.16.16.1 255.255.255.240
e. 172.16.18.255 255.255.252.0
f. 172.16.0.1 255.255.255.0
25 Your router has the following IP address on Ethernet0: 172.16.112.1/20. How many
hosts
can be accommodated on the Ethernet segment?
a. 1024
b. 2046
c. 4094
d. 4096
e. 8190
http://romisatriawahono.net
Sumber:
Cisco Networking Academy Program, CCNA 1 and 2 Companion Guide, Cisco Press, 2005
Todd Lammle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
6
26. You have a /27 subnet mask. Which of the following are valid hosts? (Choose three.)
a. 11.244.18.63
b. 90.10.170.93
c. 143.187.16.56
d. 192.168.15.87
e. 200.45.115.159
f. 216.66.11.192
27. You have a Class B network ID and need about 450 IP addresses per subnet. What is
the
best mask for this network?
a. 255.255.240.0
b. 255.255.248.0
c. 255.255.254.0
d. 255.255.255.0
28. Host A is connected to the LAN, but it cannot connect to the Internet. The host
configuration is shown in the exhibit. What are the two problems with this configuration?
(Choose two.)
a. The host subnet mask is incorrect.
b. The host is not configured for subnetting.
c. The default gateway is a network address.
d. The default gateway is on a different network than the host.
e. The host IP address is on a different network from the Serial interface of the router.

REFERENSI

1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.


2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP),
Cisco Systems.
3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.

Dikutip dari :http://romisatriawahono.net

Anda mungkin juga menyukai