KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. E-learning
a. Definisi dan konsep e-learning
berkembang pada tahun1960-an. Sejak saat itu berbagai istilah digunakan untuk
E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu e- yang merupakan singkatan dari
CD-ROM, video tape, DVD, TV, handphone, PDA, dan lain sebagainya, akan
(Horton, 2006: 1). Dalam arti yang paling luas, Abbad et al. (2009: 2),
11
berbasis internet atau berbasis web (LaRose et al., 1998:2; Keller dan Cernerud,
2002:56).
(blended learning).
12
peserta didik sebagai pusat pembelajaran (student center) karena melibatkan
1) E-learning system
diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang
2) E-learning content
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning system (learning
management system). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk
biasa).
3) E-learning infrastruktur
peralatan telekonferensi.
13
Horton (2006:5) juga menjelaskan bahwa dalam merancang sistem e-
baik, misalnya perumusan tujuan, strategi, aktivitas. Selain itu yang perlu
mengikuti pembelajaran, pemilihan media yang cocok untuk materi yang akan
dipelajari serta pemilihan perangkat lunak apa yang cocok untuk membuat e-
synchronous, pengajar dan peserta didik harus berada di depan komputer secara
System (biasa disingkat “LMS”) yaitu istilah populer yang digunakan untuk
14
memanajemen suatu pembelajaran, mulai dari penyampaian konten/bahan ajar,
memfasilitasi interaksi antara peserta didik dan guru atau antar sesama peserta
(Torreblanca, 2015:1).
dengan berbagai konten/objek ajar yang dapat diakses dari internet (Landry et
al., 2006:88).
Sebagai salah satu software yang tergolong dalam LMS, Chamilo dapat
digunakan untuk menciptakan banyak jenis bahan ajar. Lebih penting lagi,
dengan Chamilo dapat memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri yang
lebih efektif sesuai langkah mereka sendiri, serta menyediakan sarana untuk
berinteraksi lebih lengkap dengan guru dan sesama peserta didik (Torreblanca,
2015:1).
online melalui website. Selain itu kelebihan dari e-learning berbasis Chamilo
yang paling utama yaitu tampilan dari Chamilo yang sederhana serta dapat
15
membangun pembelajaran yang kolaboratif melalui fitur-fitur yang terdapat di
dalamnnya.
Chamilo memiliki fitur jaringan sosial; 6) Chamilo dapat diinstal pada beberapa
Jepang Cina dan Vietnam; 8) Chamilo memiliki API antarmuka untuk aplikasi
ponsel sehingga menjaga agar data pesan tetap aman; 9) Instalasi Chamilo
dapat menunjang pembelajaran antara lain tugas online, kuis online, komunikasi
dan kolaborasi melalui forum chat, serta dilengkapi fitur utama yang dapat
mengunggah berbagai format materi pembelajaran baik video, animasi, link dan
suatu inovasi pembelajaran yang lebih menarik bagi peserta didik, dan dapat
seperti masalah waktu tatap muka, sumber belajar yang terbatas, objek ajar yang
16
terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu kompleks, dinamis, maupun objek ajar yang
bersifat fenomenologis.
berbagai materi pelajaran yang kompleks, luas, dinamis, dan sulit, ke peserta
sikap positif terhadap ilmu pengetahuan. Dalam hal ini e-learning turut
17
berperan dalam membantu peserta didik mengembangkan skill, konsep dan
melakukan inkuiri, dan analisis informasi baru. Peserta didik tidak sekadar
learning (misal: forum diskusi, chat, email) mendorong peserta didik untuk
18
saling berinteraksi dan bekerja sama antar sesama peserta didik, guru maupun
didik dengan guru, materi, dan pendukung pembelajaran layaknya kegiatan saat
(waktu yang sama) maupun asynchronously (waktu tidak sama) yang di dukung
dengan menu diskusi atau chatting sehingga ada komunikasi antara peserta
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Peserta didik dapat mengakses berbagai
19
sebagai metode pembelajaran terbaik. Beberapa penelitian telah
yang lebih menarik bagi peserta didik, (2) mudah diakses, pengiriman materi
penilaian peserta didik yang lebih transparan, dan (4) biaya yang lebih murah,
komponen e-learning yang interaktif dan gabungan dari berbagai media secara
untuk pelajar dan penyedia pendidikan (Klein dan Ware, 2003:36; Algahtani,
2011:92).
pada kebutuhan individu peserta didik sebagai faktor penting dalam proses
Selain itu, sejumlah hasil studi telah menunjukkan bahwa e-learning dapat
2015:147).
20
The National Teacher Association (NSTA, 2008:65) juga mendukung dan
alasannya antara lain karena e-learning menjanjikan (1) akses yang lebih efektif
terhadap konsep dan pengajaran sains terutama bila berkaitan dengan observasi,
materi sains dan resource dari internet, (3) berbagai animasi dan simulasi yang
berkaitan dengan sains. Akan tetapi e-learning ini akan lebih optimal apabila
muka antara guru dan peserta didik serta aktivitas penugasan di luar kelas.
dan tidak harus terikat pada suatu tempat untuk menerima pembelajaran
peserta lain, memotivasi peserta didik untuk saling bertukar informasi dan
21
tambahan untuk interaktivitas antara peserta didik dan guru selama
pengiriman konten.
learning hanya dapat diterapkan pada peserta didik dengan motivasi dan
komputer pribadi dengan spesifikasi yang relatif tinggi (Klein dan Ware, 2003:
37).
kolektif tertentu. Selain itu, kecaman yang paling terlihat dari e-learning adalah
22
tidak adanya interaksi pribadi yang sangat penting, tidak hanya antara pelajar
pembelajaran:
orang lain.
online, maka akan sulit untuk mengontrol atau mengatur aktivitas buruk
pembelajaran.
23
mengharuskan praktik dan tidak cukup dipelajari hanya melalui e-
learning/virtual learning.
Perubahan lingkungan dan daur ulang limbah merupakan salah satu materi
dan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
3.11 yaitu menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampak dari
diajarkan pada materi perubahan lingkungan dan daur ulang limbah adalah
sebagai berikut.
a. Keseimbangan Lingkungan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup,
Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang
24
dukung merupakan kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan
berbagai mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di
buatan. Misalnya, agar padang rumput dapat menampung lebih dari 1.000 ekor
kelinci tanpa terjadi kompetisi, maka tanah diberi pupuk agar lebih subur
pestisida. Akan tetapi, daya dukung lingkungan tidak mungkin terus menerus
(Syamsuri, 2017:320).
25
Gambar 2. Penggunaan pupuk kimia untuk meningkatkan hasil tanaman
berdampak buruk bagi lingkungan
(Sumber: Abdurrosyid, 2018)
Sejak abad ke-1 hingga abad ke-17 Masehi, penduduk bumi diperkirakan
berjumlah 0.5 miliar jiwa. Artinya selama kurun waktu 16 abad, jumlah
penduduk bumi tetap sama. Hal ini memberikan bukti adanya keseimbangan
(Syamsuri, 2017:320).
26
Akan tetapi, setelah perkembangan IPTEK dan revolusi industri, populasi
penduduk dunia mencapai 7.2 miliar, dan untuk memenuhi kebutuhan populasi
1. Sumber daya alam yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik
Pertama, daya lenting lingkungan akan semakin kecil, sehingga waktu yang
diperlukan lingkungan untuk pulih kembali semakin lama. Kedua, daya dukung
27
Gambar 4. Bagan pengaruh kegiatan manusia terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan
(Sumber: Syamsuri, 2017)
b. Perubahan Lingkungan
hilangnya suatu populasi, dan bahkan menyebabkan putusnya rantai dalam daur
biologi dan daur materi. Hal tersebut berdampak pada terjadinya perubahan
yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karena faktor
28
kesengajaan manusia dan karena faktor alam (Gambar 5). Baik perubahan
29
a) Penebangan hutan
liar, akan merusak ekosistem hutan dan mengurangi fungsi hutan sebagai
penahan dan penyimpan air serta pemelihara tanah. Akibatnya daya dukung
semakin sempitnya habitat bagi berbagai satwa hutan, hal ini dapat
b) Penambangan
30
tambang. Penambangan biasanya menyisakan lubang-lubang bekas galian dan
c) Pembangunan perumahan
tinggal yang semakin banyak. Artinya, akan semakin banyak lahan yang
dibangun perumahan, tanah terbuka juga semakin jarang karena ditutup oleh
aspal dan semen beton yang menghalangi air hujan meresap ke dalam tanah.
31
Akibatnya, ketika musim hujan sering terjadi banjir dan pada siang hari udara
d) Intensifikasi pertanian
32
kegiatan intensifikasi pertanian tersebut dapat menimbulkan dampak yang
satu pun bentuk kehidupan yang mampu hidup. Namun, dalam jangka waktu
(Campbell, 2012:65).
badai angin, kebakaran hutan, dan kemarau panjang. Manusia tidak mampu
33
seperti kebakaran hutan, selain menyebabkan kerusakan hutan dan
yang terjadi pada waktu gunung Tambora meletus (Gambar 10). Letusan
gunung Tambora yang terjadi pada tahun 1815 menyebabkan musim dingin
yang panjang atau disebut sebagai tahun tanpa musim panas dengan adanya
perubahan cuaca drastis di Amerika Utara dan Eropa akibat debu yang
c. Pencemaran Lingkungan
juga dalam proses produksi pasti dihasilkan limbah. Dalam konsentrasi dan
34
jumlah tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
2014:53).
mahluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan (air,
tanah, udara) atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun hingga tingkat tertentu
2014:226).
bahkan kemanitan. Akan tetapi, ada pula dampak pencemaran lingkungan yang
pencemar atau polutan. Syarat suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai
35
jumlahnya yang melebihi batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat,
atau berada pada tempat yang tidak tepat (Zulkifli, 2014:53). Bahan pencemar
(polutan) tidak diam di suatu tempat, tetapi dapat menyebar melampaui batas
wilayah dan juga dapat menyebar melalui jaring-jaring makanan serta daur
pencemar di dalamnya seperti asam sulfat, kadmium dan merkuri (logam berat)
dapat meresap ke dalam tanah. Jika logam berat ini mencapai sumur penduduk,
Contoh lainnya adalah polutan udara yang dapat tersebar oleh angin, pada
karena terbawa oleh angin yang juga menimbulkan dampak pada masyarakat
di sana.
36
a. Pencemaran air
atau bahan-bahan berbahaya ke dalam air yang menyebabkan kualitas air turun
Pencemaran air dapat terjadi pada air di darat (sungai, danau, rawa) maupun
Penyebab pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung dan sumber
dibuang ke badan air, misalnya sungai, saluran air, selokan, danau dan laut.
sungai, laut, danau, atau rawa. Pencemaran air disebabkan oleh limbah dari
berbagai kegiatan manusia, antara lain limbah domestik (Gambar 11), limbah
37
Kualitas air dan tingkat pencemaran air dapat ditentukan dengan
parameter fisika, kimia dan biologi. Parameter fisika meliputi kandungan zat
padat terlarut, kekeruhan, warna, bau, dan suhu. Air normal yang dapat
dikonsumsi memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat
juga merupakan indikator kimia. Air yang belum tercemar memiliki rentangan
ph 6.5-8.5. Akibat pencemaran, ph air dapat menjadi lebih rendah (asam) atau
menjadi lebih asam. Sedangkan kapur biasanya membuat kondisi air menjadi
hanya dapat menentukan seberapa besar tingkat pencemaran air, tetapi tidak
Parameter biologi berupa hewan air, karena hewan air memiliki kepekaan
yang berbeda terhadap bahan pencemar (Gambar 12). Ada tidaknya hewan-
38
hewan air tersebut dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran air. Misalnya,
tersebut hidup di air yang jernih dan banyak oksigen. Planaria dapat dijadikan
parameter biologi, jika air sungai banyak mengandung Planaria, artinya air
sungai belum tercemar. Sebaliknya, cacing Tubifex yang hidup di dasar sungai
39
b. Pencemaran tanah
Contoh sampah organik adalah dedaunan, sisa sayuran, jaringan hewan, kertas,
alumunium, kaca dan bahan sintetik seperti plastik dan styrofoam tidak dapat
40
Istilah untuk memulihkan atau membersihkan tanah dari bahan pencemar
seperti fungi dan bakteri. Tanaman juga dapat digunakan untuk remediasi
c. Pencemaran udara
Atmosfer bumi tersusun atas 78% gas nitrogen, 21% gas oksigen, 0.93%
gas argon, 0.032% gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lain.
Komposisi gas ini merupakan komposisi atmosfer yang paling sesuai untuk
Sebagian besar gas CO berasal dari pembakaran yang tidak sempurna pada
bahan yang mengandung karbon atau bahan bakar fosil (minyak), gas CO juga
dihasilkan dari gas buangan kendaraan bermotor (Gambar 14). Selain itu, gas
41
CO terkadang dapat muncul dari dalam tanah melalui kawah gunung dan
sumur.
kadar CO2 di udara. CO2 berasal dari pabrik, mesin berbahan bakar fosil (batu
42
bara, minyak bumi), mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
3) Klofluorokarbon (CFC)
Klorofluorokarbon (CFC) terbentuk dari tiga jenis unsur, yaitu klor (Cr),
fluor (F), dan karbon (C). CFC bersifat tidak berbau, tidak mudah terbakar,
dan sangat stabil (tidak mudah bereaksi). CFC banyak digunakan untuk gas
pengembang busa polimer, pendingin dalam lemari es dan AC, serta pelarut
ultraviolet (UV) ke bumi. Hal ini memicu terjadinya kanker kulit dan
Gambar 15. Salah satu sumber CFC adalah gas pendorong pada botol
(Sumber: McGrath, 2008)
43
4) Belerang oksida (SO2 dan SO3)
Belerang oksida dapat berupa SO2 dan SO3. Gas SO2 menyengat dan
tidak mudah terbakar. Sementara gas SO3 bersifat reaktif, di udara mudah
bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air membentuk asam sulfat
(H2SO4) yang dapat menyebabkan hujan asam dan korosi logam. Belerang
oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara.
Pencemaran SO2 di udara berasal dari asap pabrik dan kendaraan bermotor.
Nitrogen oksida ada dua macam, yaitu nitrogen monoksida (NO) dan
dan lain-lain. Gas NO bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan dapat
teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2 yang bersifat toksik. Dalam konsentrasi
tinggi, gas NO dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan sistem saraf.
d. Pencemaran suara
44
disebabkan oleh bunyi di atas 50 desibel (disingkat dB, ukuran tingkat
kebisingan). Suara bising dapat ditimbulkan oleh suara mesin industri, mobil,
sepeda motor, kereta api, pesawat terbang, serta bunyi-bunyian keras lainnya
(Syamsuri, 2017:328).
152).
Saat ini, telah diusahakan agar mesin-mesin tidak terlalu bising dengan
422-428):
a) Punahnya spesies
Polutan berbahaya bagi biota darat dan air karena dapat meracuni hewan
tingkat kekebalan yang berbeda terhadap polutan, ada yang sensitif dan ada
juga yang tahan terhadap bahan pencemar. Hewan muda seperti larva,
45
merupakan hewan yang sensitif terhadap bahan pencemar. Sedangkan kerang
hijau, merupakan salah satu spesies hewan yang kebal karena dapat
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Jika
batas tersebut terlampaui, hewan akan mati, dan jika hal ini terus-menerus
Gambar 16. Kerusakan cangkang telur burung pelikan karena induk pelikan
mengkonsumsi ikan yang tercemar pestisida DDT
(Sumber: Campbell, 2010)
b) Peledakan hama
46
insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga hama
Gambar 17. Pada tahun 2016 terjadi ledakan belalang kembara yang
menyerang ribuan hektar sawah
(Sumber: inakoran.com, 2019)
c) Gangguan keseimbangan
47
Gambar 18. Contah rantai makanan pada ekosistem; jika salah satu spesies
hilang maka akan berdampak pada spesies lainnya
(Sumber: Syamsuri, 2017)
terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat
pengambilan zat hara yang sama secara terus-menerus dari dalam tanah.
makanan tercemar lainnya dapat mengalami keracunan. Selain itu, jika kita
48
pencemar akan terakumulasi dalam tubuh yang dapat memicu kerusakan
f) Pemekatan hayati
dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh
udang kecil. Udang kecil dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap oleh
(biomagnification).
49
Gambar 19. Pencemaran menyebabkan pemekatan hayati
(Sumber: Syamsuri, 2017)
pencemar seperti gas CFC (misalnya dari freon, spray, kulkas, AC) dapat
terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung
(tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC yang terdiri atas klorin,
fluorin dan karbon ini mencapai lapisan ozon, maka akan terjadi reaksi antara
gas CFC dan ozon. Rantai karbon pada gas CFC akan mengikat oksigen
penyusun ozon sehingga semakin lama lapisan ozon akan menipis dan
50
Gambar 20. Lubang ozon di atas Antartika semakin membesar
(Sumber: Campbell, 2010)
Permasalahan global lainnya adalah efek rumah kaca. Gas CO2 yang
fosil, kebakaran hutan dan beberapa proses alam akan meningkatkan kadar
CO2 di atmosfer. Kadar CO2 yang tinggi menyebabkan gas CO2 menyelimuti
panas terkurung di dalam bumi dan bumi akan semakin panas (Gambar 21).
51
d. Upaya untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan
lingkungan telah rusak dan tercemar, manusia baru menyadari bahwa dampak
dibiarkan rusak dan tercemar, maka bumi tidak akan mampu menyokong
52
berkembang. Berbagai upaya pencegahan pencemaran dan pelestarian
Pada dasarnya, ada tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk
53
e. Pengolahan Limbah
sisa-sisa aktivitas yang tidak digunakan lagi. Umumnya terdapat dua jenis
Gambar 24. Dua jenis limbah yang paling umum yaitu limbah biodegradable
dan nonbiodegradable.
(Sumber: Syamsuri, 2017)
54
1) Permasalahan limbah
sampah yang hanya dibakar atau dibuang di badan air atau di lahan kosong
(Gambar 25). Hal ini menyebabkan daya lenting lingkungan perkotaan untuk
Gambar 25. Salah satu contoh permasalahan limbah yang paling sering
dihadapi masyarakat perkotaan
(Sumber: Beritasatu.com, 2015)
55
2) Daur ulang limbah
yaitu penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan
menjadi produk lain yang bermanfaat, memiliki nilai seni atau memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Baik limbah organik maupun limbah anorganik dapat
didaur ulang. Tujuan dari daur ulang limbah adalah untuk mengurangi
56
3) Membuat produk daur ulang limbah
Selain tidak memerlukan biaya yang tinggi, proses daur ulang mudah untuk
Daur ulang limbah dapat dilakukan baik pada limbah organik maupun
pada limbah anorganik (Gambar 27). Limbah organik seperti sisa sayuran,
sampah daun dan ranting, serta sisa makanan dapat didaur ulang menjadi
pupuk kompos. Kertas bekas juga merupakan limbah organik yang dapat
didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran dan kertas
57
Gambar 28. Contoh membuat produk daur ulang limbah (membuat kertas
daur ulang)
(Sumber: Syamsuri, 2017)
botol dan toples kaca, serta gelas, botol dan ember plastik, dapat dilebur dan
aumunium dan baja dapat menghemat penggunaan sumber daya alam dan
(Syamsuri, 2017:340-341).
kita juga ikut serta menjaga lingkungan kita dari kerusakan dan pencemaran,
58
usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi limbah dalam
59
3. Minat Belajar
Dalam bahasa sehari-hari, minat terhadap sesuatu dapat berarti bahwa kita
peduli tentang sesuatu hal, bahwa hal tersebut penting bagi kita, dan bahwa kita
minat diartikan sebagai perasaan ingin tahu atau keinginan belajar tentang
objek, atau topik tertentu. Sedangkan Typhoon International Corp (2004: 662)
Renninger & Hidi (2015:1-2) menjelaskan lima aspek dari minat yang
telah disetujui oleh semua ahli yang meneliti tetang minat. Pertama, minat
objek tertentu atau keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan. Kedua, minat
berarti bahwa faktor lingkungan dapat berdampak pada minat. Ketiga, minat
Keempat, minat tidak perlu disadari pada semua tahap perkembangan atau
60
b. Minat Individual dan Minat Situasional
interest). Minat individual berasal dari dalam diri individu dan relatif stabil, ini
konten, serta hasrat untuk terlibat kembali pada objek yang diminati dari waktu
ke waktu (Hidi & Renninger, 2006:112). Sebagai contoh, jika seorang individu
memiliki minat terhadap bidang biologi, maka dia akan mengikuti dan
muncul dari dan didukung oleh kualitas lingkungan (Hidi & Baird, 1988:469;
Schiefele, 2009:183). Misalnya minat peserta didik dalam belajar biologi yang
(situasi, tugas, konteks, dll.) di mana seseorang terpapar dan terlibat dalam suatu
terlibat dalam eksperimen ilmiah) atau negatif (misalnya, rasa jijik dalam
61
Karakteristik lain dari minat situasional adalah bahwa meskipun pada
Swarat et al., (2012:519) menyatakan bahwa ketika minat situasional dipicu dan
dipertahankan dari waktu ke waktu, atau ketika itu terjadi berulang kali dalam
pengembangan minat individual yang lebih stabil. Dengan kata lain, kondisi
peserta diidk tetapi juga dapat mempertahankan minat peserta didik tersebut
motivasi intrinsik dan minat individual peserta didik (Hidi & Harackiewicz,
2000:157).
dari pada minat situasional, yaitu dicirikan oleh keinginan intrinsik seseorang
untuk memahami topik tertentu yang bertahan dari waktu ke waktu (relatif
dan afektif yang dibawa oleh individu dari satu tempat ke tempat lain. Dasar
sebelumnya, pengalaman pribadi, emosi dan nilai tinggi. Minat individual ini
62
berkembang perlahan dari waktu ke waktu dan cenderung tahan lama (Krapp,
et al, 1992:6-7).
nilai suatu ide, objek atau aktivitas sehingga memunculkan keinginan untuk
individual secara lebih rinci yaitu orientasi motivasi yang relatif stabil atau
disposisi pribadi yang berkembang seiring waktu dalam kaitannya dengan topik
atau domain tertentu dan dikaitkan dengan peningkatan pengetahuan, nilai dan
perasaan positif.
bertindak, hal ini lebih mengarah pada preferensi yang relatif permanen untuk
topik tertentu, bidang subjek, atau kegiatan (Schiefele et al., 1991:303) atau
isi, atau objek tertentu (Hidi & Renninger, 2006:113). Perilaku ini dikaitkan
bertindak di sini dipahami sebagai respon positif dari minat individual terhadap
yang koheren tentang sains, menyukai sains, dan penilaian mengenai sains akan
meningkatkan minat peserta didik untuk belajar sains, yang kemudian akan
63
memicu peserta didik untuk lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan sains, seperti
praktikum, penyelidikan ilmiah, dan lain sebagainya, dan pada akhirnya peserta
didik akan meniatkan diri untuk terlibat lebih jauh dalam kegiatan sains di masa
hal yang berbeda yaitu pengalaman sementara seseorang yang tertarik terhadap
objek, konten atau aktivitas tertentu; serta perasaan yang lebih permanen bahwa
objek itu menyenangkan dan bernilai untuk dieksplorasi lebih lanjut. Sehingga
perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami dalam momen tertentu (minat
dengan objek atau topik tertentu dari waktu ke waktu (minat individual).
64
c. Tahapan Pengembangan Minat
dari waktu ke waktu menjadi minat individual (Hidi & Renninger, 2006:113-
115; Harackiewicz, et al., 2016: 221-222; Hidi, 2006:74). Empat tahapan dalam
dapat memicu timbulnya minat yang disebut dengan minat situasional, situasi
tersebut kemudian dapat berkembang ke seluruh situasi dan dari waktu ke waktu
perhatian peseta didik. Minat situasional ini dapat bertahan lebih lama, di luar
Seiring waktu, pengalaman berulang dari minat situasional yang dipicu dan
dengan individu tersebut akan mencari peluang untuk terlibat kembali dengan
objek/kegiatan tersebut.
Sebagai contoh, jika peserta didik yang awalnya tertarik oleh gambar
65
tanaman melalui vertikultur, melihat berbagai model penanaman vertikultur
individual yang dimunculkan ini akan berkembang dengan baik dalam diri
di rumahnya). Hal ini sesuai dengan pendapat Renninger & Hidi (2015:7)
tertentu, tetapi seiring waktu minat tersebut akan berkembang dengan baik,
individu akan membuat pilihan dengan sadar dan mengejar minat mereka secara
mandiri.
Renninger & Hidi (2015:14), terdapat tiga faktor yang berkontribusi pada
pengembangan minat yaitu pengetahuan, emosi positif, dan nilai pribadi. Ketika
seseorang belajar lebih banyak tentang suatu topik, mereka menjadi lebih
pengaruh positif ketika individu merasa lebih kompeten dan terampil melalui
keterlibatan tugas. Selain itu, karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu
relevansi dalam kegiatan tersebut, seperti ketika seorang peserta didik sekolah
66
Model empat fase pengembangan minat yang telah dideskripsikan diatas
eksternal, minat dapat menjadi dorman atau bahkan ditinggalkan. Kedua, model
minat dapat mengambil manfaat dari berbagai jenis dukungan eksternal yang
peserta didik tidak terbiasa dengan suatu topik, guru dapat menciptakan
seperti gambar, animasi, atau video). Ketika peserta didik masuk ke dalam
situasi dengan beberapa minat yang sudah ada sebelumnya, guru dapat
peserta didik dalam dua fase, pertama (memicu dan memelihara minat
menumbuhkan minat individual peserta didik maka akan berefek positif pada
67
dapat dilakukan untuk mengembangkan minat seseorang: (1) memicu and
peserta didik menjadi aktif dan terlibat pada tiap-tiap tahap pembelajaran; dan
2) ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, 3) lebih menyukai suatu
Safari (2003: 60) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa minat belajar
perhatian dan keterlibatan. Peserta didik yang memiliki perasaan senang atau
68
suka terhadap suatu pelajaran tertentu, maka akan terus mempelajarinya, tidak
ada perasaan terpaksa yang timbul. Peserta didik yang tertarik terhadap sesuatu
akan terdorong untuk melakukan aktivitas lebih lanjut, melibatkan individu lain,
sendiri. Peserta didik yang memiliki minat terhadap suatu hal akan dengan
mengesampingkan hal yang lain dari pada itu. Peserta didik apabila sudah
tertarik terhadap suatu hal, maka dia akan turut serta untuk melibatkan diri
terhadap hal yang disukainya, tanpa adanya perintah dari orang lain.
ketertarikan dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu pembelajaran yang
Dari rasa ingin tahu tersebut membuat peserta didik secara sukarela mengikuti
(terlibat dalam) kegiatan yang berkaitan dengan objek yang diminatinya yang
salah satunya diwujudkan dalam bentuk kerja sama grup (group work).
perhatian peserta didik yang diwujudkan dalam konsentrasi atau fokus yang
pada persepsi peserta didik melalui laporan diri (self report). Schiefele, (1991:
yaitu peserta didik diminta untuk menunjukkan sejauh mana mereka mau
69
Berdasarkan uraian di atas, indikator minat belajar yang digunakan dalam
adanya dorongan untuk melakukan kegiatan lebih lanjut terhadap hal yang
yang diwujudkan dengan konsentrasi atau fokus pada hal yang diminati dengan
cara mengesampingkan hal yang lain, juga meliputi kepedulian peserta didik,
Menurut Silvia (2006: 57) minat memainkan peran besar dalam bidang
peserta didik yang lebih baik (Hidi, 1990:553). Beberapa penelitian telah
meningkatkan perhatian, daya ingat, persistensi tugas, dan upaya peserta didik
70
antara minat dan kinerja, Schiefele, Krapp, & Winteler (1992:79) menemukan
kinerja laboratorium. Dari hasil studi tersebut, maka disimpulkan bahwa minat
prestasi akademik.
Dua bentuk utama minat yang telah dijelaskan sebelumnya tidak hanya
menyoroti konsep minat yang sangat beragam tetapi juga berkontribusi dalam
seperti perhatian yang terfokus dan nilai yang dirasakan, yang semuanya
didukung atau distimulasi oleh keadaan dan situasi yang menarik (Hidi &
peserta didik terlibat lebih dalam di kelas dengan memperhatikan dengan fokus
pada tiap-tiap penjelasan yang disampaikan oleh guru. Artinya, berada dalam
keadaan yang menarik berarti terdapat reaksi afektif, nilai yang dirasakan, dan
fungsi kognitif terjalin yaitu adanya perhatian dan pembelajaran menjadi terasa
minat belajar tidak harus dilakukan ketika terdapat permasalahan tertentu dalam
71
akademis peserta didik. Artinya usaha untuk mengembangkan minat peserta
didik adalah penting dalam konteks pendidikan apa pun, tetapi mungkin paling
dibutuhkan dalam bidang akademis yang pada awalnya tidak menarik bagi
peserta didik atau bidang-bidang dimana minat peserta didik biasanya menurun
seiring waktu, misalnya pada mata pelajaran sains, teknologi, teknik, dan
matematika (STEM).
4. Literasi Sains
Istilah 'literasi sains' diciptakan oleh Paul DeHart Hurd pada akhir 1950-
didik untuk mengetahui dan memahami konsep sains dan teknologi kemudian
diterapkan menjadi perilaku harian yang rutin dalam hidup (Harlen, 2006:4).
kemampuan untuk mengetahui dan memahami konsep dan proses ilmiah yang
72
Warga negara yang berliterasi sains dicirikan sebagai berikut (NAS, 1996:22-
23): (1) memahami fakta-fakta ilmiah dasar dan maknanya; (2) menanyakan,
mencari, dan menjawab pertanyaan yang timbul dari rasa ingin tahu mengenai
fenomena alam; (4) sadar membaca artikel di koran tentang ilmu pengetahuan
dan terlibat dalam diskusi sosial tentang kevalidan suatu kesimpulan; (5)
menetapkan dan menilai argumen yang didasarkan pada bukti dan menerapkan
Perancis. PISA pertama kali diterapkan pada tahun 2000 dan berulang setiap
dan literasi sains pada anak usia15 tahun dan kemudian menilai satu kompetensi
Kompetensi utama yang dinilai oleh PISA pada tahun 2006 dan 2015
penilitian ini didasarkan pada PISA 2015. Dimana PISA 2015 mendefinisikan
literasi sains sebagai kemampuan untuk terlibat dengan isu-isu sains dan
gagasan sains sebagai warga negara yang reflektif dengan didasarkan pada tiga
73
kompetensi yaitu: (1) menjelaskan fenomena ilmiah: mengenali, memberikan
dan mengevaluasi penjelasan untuk berbagai fenomena alam dan teknologi; (2)
secara ilmiah; dan (3) menginterpretasi data dan bukti ilmiah: menganalisis dan
terdiri atas 4 (empat) komponen yang saling terkait antara satu dan lainnya.
74
Konteks penilaian PISA 2015 mencakup berbagai bidang terapan IPA dan
seperti: kesehatan, sumber daya alam, lingkungan hidup, bencana alam, dan
materi, perubahan kimia, reaksi kimia, gerak dan daya, energi), living
dan minat peserta didik terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, dukungan
75
terhadap penyelidikan ilmiah, dan motivasi untuk bertindak secara
Gambar 30. Hubungan keempat aspek literasi sains pada PISA 2015
(Sumber: OECD, 2016)
pada semua aspek literasi sains, yakni dibatasi hanya pada aspek kompetensi.
memahami dan terlibat dalam diskusi kritis mengenai isu-isu sains dan
27):
76
Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk: a) mengingat dan
77
kemudian menyimpulkannya secara tepat; c) mengidentifikasi asumsi,
sains pada aspek kompetensi yang digunakan dalam Penelitian ini adalah: 1)
berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan membuat prediksi yang tepat
ilmiah: menafsirkan data dan menarik kesimpulan secara tepat dan mengambil
negara, tidak hanya bagi mereka yang terlibat aktif atau berkarir dalam sains;
78
dan kita perlu peduli apakah orang memahami sains atau tidak (McPhearson,
2008:149; Lewenstein 2003:5-6). Banyak isu yang timbul di tingkat lokal ketika
terkait dengan semua tantangan di atas dan semua tantangan tidak akan
2017:4).
alasan berikut mengapa semua orang wajib memiliki kemampuan literasi sains:
1) Daya saing dan kemampuan kerja yang terkait erat dengan kapasitas
kerja.
3) Banyak masalah sosial besar saat ini yang melibatkan sains dan
79
pernyataan tertentu, dan siapa yang secara mandiri dapat mencari
sains dan teknologi bermanfaat bagi siapa pun untuk hidup dalam masyarakat
yang saat ini banyak didominasi oleh kemajuan sains dan teknologi. Royal
Literasi sains membantu kita untuk membentuk pola pikir, perilaku, dan
2017:4).
Individu yang melek sains harus dapat membuat keputusan yang lebih
berdasar. Mereka harus dapat mengenali bahwa sains dan teknologi adalah
sumber solusi. Sebaliknya, mereka juga harus dapat melihatnya sebagai sumber
penggunaan sains dan teknologi. Oleh karena itu, individu harus mampu
teknologi untuk diri sendiri dan masyarakat. Literasi sains tidak hanya
80
pengetahuan tentang prosedur umum dan praktek terkait dengan inkuiri saintifik
dan bagaimana memajukan sains itu sendiri. Untuk semua alasan tersebut,
literasi sains dianggap menjadi kompetensi kunci yang sangat penting untuk
(Kemendikbud, 2017:4).
bagi masyarakat, maka kemampuan litersai sains menjadi salah satu kompetensi
yang harus dicapai dari pendidikan generasi muda saat ini (National Research
Council, 2012:7-8). Oleh sebab itu pembelajaran sains menjadi elemen wajib di
Kajian penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
peserta didik.
81
pada e-learning dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam proses
pembelajaran.
4. Luu & Freeman (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “An analysis of
memiliki efek yang kuat terhadap tingkat kemampuan literasi sains peserta
kemampuan TIK dasar memperoleh skor literasi sains yang lebih tinggi.
Quipper School layak digunakan sebagai bahan ajar dan mendapat respon
82
C. Kerangka Pikir
Penguasaan literasi sains menjadi tujuan utama pembelajaran sains saat ini
melalui pemahaman matematika, fisika, kimia, biologi, dan teknologi. Akan tetapi,
hasil studi PISA menunjukkan hasil bahwa kemampuan literasi sains Indonesia
masih di bawah skor rata-rata OECD selama tiga periode evaluasi yaitu pada tahun
2009, 2012 dan 2015, yang menyebabkan Indonesia dikategorikan sebagai Negara
pembelajaran sains sebagian besar hanya terbatas pada buku ajar/teks untuk
sehingga kegiatan pembelajaran hanya sekadar mentransfer materi pada buku teks
belajar sains. Menurunnya minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran sains
Salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar dan kemampuan litersai
83
E-learning menyediakan fitur-fitur yang membantu guru untuk menghadirkan
objek biologi yang dinamis dan sulit untuk dihadirkan di kelas seperti pencemaran
dan kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai daerah; atau fenomena biologi
kutub, penipisan lapisan ozon, dan proses hujan asam, dalam bentuk gambar,
animasi, atau video. Kelebihan ini akan memudahkan peserta didik untuk
isu-isu sains saat ini, menarik kesimpulan berdasarkan bukti, membuat keputusan,
tugas, melakukan tes, memantau kemajuan belajar peserta didik dan aspek-aspek
lain dalam mengelola pembelajaran. Ini akan memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan, peserta didik akan lebih berminat untuk belajar biologi sehingga
akan memberikan efek positif terhadap kemampuan literasi sains mereka. Kerangka
pikir dari penelitian dan pengembangan ini disajikan pada bagan berikut (Gambar
31).
84
Minat belajar sains Dikarenakan
Literasi sains Tujuan utama
rendah Indonesia rendah pembelajaran sains
Solusi
Mengembangkan inovasi
pembelajaran melalui kemajuan ICT
Menghasilkan
Blended
learning 1. Chat
Teks 1. Materi Pembelajaran 2. Comment
Gambar 2. Artikel 3. Assignment
Audio 3. Lembar Praktikum 4. Test
Video 4. Test 5. Progress learning
Animasi
6. Social network
Meningkatkan Meningkatkan
Meningkatkan
Minat belajar Literasi sains
85
D. Pertanyaan Penelitian
disebutkan pada bab sebelumnya yang secara garis besar meliputi dua hal pokok,
penilaian oleh ahli materi, ahli media, guru biologi, dan peserta didik SMA?
dalam meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X SMA ditinjau dari
ilmiah?
86