Anda di halaman 1dari 30

ALAT BERAT PENGOLAH TANAH

DOZER DAN SCRAPER

Oleh:
M. Yoefi Dasatra, Muhammad Andhika Al Gifarry
Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya

ABSTRAK
Dozer adalah alat berat yang berfungsi untuk mendorong, menggali maupun memotong
material seperti tanah, bebatuan, dan pasir dan pohon-pohon kecil. Dozer memiliki berbagai
macam blade yaitu, universal blade (U-blade), straight blade (S-blade), angling blade (A-blade),
cushion blade (C-blade), bowldozer, light material U blade, straight tilt dozer, straight tilt dozer,
dan rake blade. Setiap blade tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai kegunaannya.
Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk menggali dan mengangkut tanah. Pada pengolahan
tanah scraper dapat mengupas tanah permukaan yang jelek, meratakan kontur sekeliling
bangunan, menggali dan menguruk saluran.
Kata kunci: alat berat pengolah tanah, dozer, scraper

I. PENDAHULUAN
Alat berat merupakan mesin berukuran besar yang berfungsi dan dirancang untuk
melaksanakan pekerjaan untuk pembangunan seperti pada pengerjaan tanah dan memindahkan
bangunan. Keberadaan alat berat ini dalam setiap proyek sangat penting karena dapat mengolah
berbagai macam material dalam skala besar yang dapat mempercepat waktu pengerjaan.
Pemilihan alat berat merupakan faktor yang penting dalam suatu proyek terutama proyek
konstruksi. Pemilihan alat berat yang tidak tepat dapat berpengaruh berupa kerugian antara lain
tidak tercapainya waktu recana, biaya yang melebihi rencana awal, dan rendahnya produksi.
Alat berat yang umum digunakan pada proyek bidang konstruksi adalah dozer dan scraper.
Dua alat berat ini sangat membantu dalam pengerjaan pengolahan tanah. Dozer dan scraper
dapat sangat membantu mempercepat pekerjaan pada proyek konstruksi.
PERALATAN PEKERJAAN TANAH

II. PEMBAHASAN
2.1ALAT- ALAT GUSUR
2.1.1. Bulldozer
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan
dengan penggerak utamanya, jadi berupa attachement .Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum
bahwa bila kita bulldozer , Dalam hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih
dikenal berupa blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang
ada didepannya, perlu dikemukaakan disini untuk memberikan pengertian bahwa ada kalanya
bulldozer ini juga dipasang pada prime mover lain seperti truk-truk berat atau grader.
Terutama bulldozer ukuran kecil .untuk timbangan ekonomis.

a. Macam –macam pisau dozer

Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer atau angle dozer ada beberapa jenis,
antara lain sebagai berikut :
1. Universal Blade (U_Blade) , adalah pisau yang digunakan untuk efektifitas produksi
.Hal ini memungkinkan bulldozer dapat mendorong / membawa muatan lebih banayak
karena kehilangan muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh
Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk pekerjaan reklamasi tanah, pekerjaan
penyediaan bahan (stock pilling) dan lain-lain
2. Straight Blade ( S-Blade ) ,adalah pisau yang digunakan dan cocok untuk segala jenis
medan .Blade ini merupakan modifikasi dari U- Blade. Dengan pisau ini maneuver lebih
mudah dan dapat membawa material lebih mudah.
3. Angling Blade ( A-Blade ), adalah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan
menyudut
4. Cushion Blade (C-Blade), adalah Blade yang dilengkapi dengan rubber cushion
(bantalan karet ) sebagai peredam tumbukan .
5. Bowldozer , adalah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong material dalam jumlah
kehilangan yang sedikit mungkin .Hal ini dimungkinkan karena adanya dinding-dinding
baja pada sampingan danbagian bawah .
6. Light Material U Blade , ( U Blade untuk material ringan ), adalah pisau yang
direncanakan untuk pekerjaan yang nonkohesif, atau material lepas yang rinagn mialnya
stock pile.
7. Straight Tilt Dozer ,adalah blade yang dapat di tinggikan sebelah, untuk mendapatkan
kemiringan hasil pemotongan. Disamping itu pada medan tanah lembek, blake dengan tilt
ini dapat bekerja efektif.
8. Rake Blade , Adalah blade berbentuk garpu terpasang pada bagian depan unit bulldozer.
Fungsi untuk mencabut sisa akar pohon sehingga kerusakan top soil jauh lebih kecil
dibandingkan dengan blade biasa.

JENIS PISAU GAMBAR


Universal Blade

Straight Blade

Angling Blade

Cushion Blade

Bowldozer

Light Material U Blade


Straight Tilt Dozer

Rake Blade

Gambar 1.1.1 Pisau dozer

b. Operasi dengan Dozer

Untuk meningkatkan produksi , ada beberapa cara operasi menggunakan Bulldozer, antara
lain sebagai berikut .
1. Slot Dozing , ialah dengan melakukan beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang bececeran di
kiri-kanan dozer, hal ini merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada lintasan lintasan
berikutnya .Cara ini akan menambah produksi hingga 20 %.

2. Side by side dozing,atau blade toblade dozing, inilah cara kerjanya dengan dua Dozer
berdampingan ,sehingga ujung blade dozer yang Satu dengan yang lain hamper
bersentuhan dan berjalan pada arah yang sama .Cara itu dapat menaikkan produksi yakni
berkisar antara 15%

25%.

Gambar 1.1.2.Slot Dozing Gambar 1.1.3 Side by side dozing

c. Produksi Bulldozer

Untuk menghitung produksi Bulldozer ,beberapa pabrik pembuat alat berat memberikan
table estimasi untuk model bulldozer tertentu.Misalnya pada gambar 3-1 adlah prakiraan
produksi dozing dengan menggunakan Universal blade dan straight blade untuk bulldozer
tipe D7 sampai D 10 Catterpilar .U adalah Universal blade dan S adalah Straight blade ,
sedangkan pada gambar tersebut pproduksi didasarkan atas kondisi sebagai berikut.
a. Efisiensi kerja 100% (60 menit/ jam )

b. Fixed time (waktu tetap untuk pindah gigi )0.05 menit

c. Berat volume tanah yang digusur 1790 kg/m atau 1370 kg/m3 (LM)

d. Sweel 30% atau load factor = 0.769

e. Keoefisien traksi, track = 0.5 atau lebih sedangkan wheel = 0.4

f. Blade dengan hydraulic controlled

Gambar 1.1.4 Grafik perkiraan produksi bulldozer Caterpillar

Beberapa factor koreksi perlu diberikan jika kondisi kerja dan ada faktor faktor lain yang
tidak sesuai seperti pada gambar 3.2 dibawah ini

No. Uraian Crawler Wheel


1 Operator : a Baik sekali 1,0 1,0
b Sedang 0,75 0,75
c Buruk 0,60 0,60
2 Bahan : a Stock pile 1,20 1,20
b Sulit di’’cut’’/digusur

Dengan tilt silinder 0,80 0,75

Tanpa tilt silinder 0,70 -

Dengan kabel kendali 0,60 -


c Keras 0,80 0,80
dipotong/digusur
(kering nonchesive
soil)
d Batu hasil ledakan 0,60-0,80 -
3 Dengan metode dozing (celah) 1,20 1,20
4 Dengan metode berdampingan (side by side dozing) 1,15-1,25 1,15-1,25
5 Jarak pandang terganggu (berdebu, kabut, gelap, 0,80 0,70
hujan)
6 Efisiensi kerja : a 50 menit/jam 0,84 0,84
b 40 menit/jam 0,67 0,67
7 Direct drive transmission (fix time 0,1 menit) 0,80 -
8 Type bulldozer a A-blade 0,50-0,75 -
b C-blade 0,50-0,75 0,50-0,75
c D5 (sempit) 0,90 -
d U-blade 1,20 1,20
e Bowl blade 1,30 1,30

Gambar 1.1.5 Faktor koreksi kondisi kerja

Selain faktor tersebut diatas , ada satu faktor lagi yang harus dihitung ,faktor tersebut adalah
grade correction , adalah koreksi yang diakibatkan oleh landainya jalan yang ditempuh yang
ditunjukan dalam gambar 1.6 dibawah ini
Gambar 1.1.6 Grafik faktor grade Untuk lebih jelasnya , ada beberapa contoh .
Contoh 1.1.1

Sebuah bulldozer D8U dengan tilt slinder bekerja pada tanah lempung keras . Jarak gusur
rerata 60 m ,landai naik 10%. Operasi dengan cara slot dozing Berat volume tanah 1600
kg/m3 (loose). Operator sedang , efisiensi kerja 50 menit /jam. Berapa produksi rerata /jam?
Penyelesaian :

Faktor-faktor koreksi :

a. Lempung keras ,tilt slinder = 0.80

b. Koreksi landai = 0.84


c. Slot dozing = 1.20
d. Operator sedang = 0.75
e. Efisiensi kerja = 0.84
f. Koreksi berat tanah =
1370/1600
= 0.856

Dari gambar 1.1.4 didapat produksi ideal = 410 m3/jam (LM)

Jadi produksi nyatanya adalah = 410 x 0.80 x 0.84 x 1.20 x 0.75 x 0.84 x
0,8

= 178.29 m3 ;jam (LM)


Apabila dari pabrik tidak ada grafik / table yang dapat membantu untuk estimasi produksi
.Oroduksi dapat ditentukan secara teorotis , dengan cara menghitung kapasitas
blade.kemudian produksi rerata dihitung dengan estimasi jumlah lintasan per jamnya .

Pada gambar 3.5 kedudukan A.Bulldozer mula-mula atau dalam keadaaan berhenti. Pisau
sedikit masuk kedalam tanah dengan tujuan untukmenggali/menggusur .Dalam keduukan
yang demikian ini traktor mulai dijalankan maju.biasanya harus dalam gigi rendah.

Gambar 1.1.7 Cara kerja bulldozer

Kedudukan B adalah menggusur/mengangkut tanah dengan kecepatan tetsp,jika dipandang


perlu traktor dapat menambah kecepatan dengan pindah gigi dan hal ini memerlukan waktu
tetap yang disebut dengan fixed time.Kedudukan C adalah posisi membuang muatan pada
akhir jalan angkut ,pisau diangkat naik sehingga tanah dapat lewat dibawah pisau .Apabila
tanah didepan pissau sudah habis tertinggal ,maka traktor dihentikan ,kemudian dlam posisi
pisau masih terangkat traktor dijalankan mundur menuju ke kedudukan A.

Jalan L adalah jarak angkut dozer ,sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menjalani jarak L
pulang balik disebut waktu pulang balik atau cycle time (roundtrip time) waktu yang
dibutuhkan untuk menjalani roundtrip dirinci sebagai berikut :

1. Waktu tetap ( fixed time), adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan-
tindakan yang selalu harus dijalankan, misalnya memasukan gigi, menambah
kecepatan ,dan memindah gigi.
2. Waktu tidak tetap (variable time), adalah waktu yang bergerak maju mendorong muatan
dan waktu kembali mengambil muatan waktu ini biasanya bergantung pada jarak dan
kecepatan mgerak dari traktor.
Untuk estimasi produksi dapat digunakan rumus sbb:

Produksi =

Keterangan :

T : cycle time, menit

BC : Kapasitas blade (pisau).

JE : Efisiensi kerja

LF : Load factor

Contoh 1.1.2

Estimasikan produksi rerata bulldozer jika ditentukan tanah lempung berpasir.Volume 2700
lbs/cu-yd(BM).swell 25%.Jarak gusur 100ft .Traktor
72HP.ukuran blade panjang 9.5ft.kecepatan maju/gusur 1.5 mph,mundur 3.5mph .efisiensi
kerja 50 menit /jam.
Hitungan:

Kapasitas blade dihitung dengan pendekatan sebagai berikut :

2
1

2H

Gambar 1.1.8 ukuran volume blade/ isi blade

Lereng tanah ditentukan 2:1

Kapasitas blade
=

= 85.5 cu-ft

= = 3.167cu –yd (LM)

Kpapasita blade dalam BM

Roundtrip time :

§ Dorong/maju = 0.758 menit

§ Kembali = 0.324 menit

§ Fixed time 1.382 menit

Produksi =
d. Penggunaan bulldozer

Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi , terutama jalan raya,landasan pesawat terbang dan
sebagainya .bulldozer bersifat serbaguna dan dapat melakukan tugas –tugas antara lain
sebagai berikut ini .
1. Pembersihan lapanagn pekerjaan dari pepohonan , kayu –kayu dan bingolbonggolnya
,puing-puing bekas bangunan dan sebagainya.pekerjaan ini sering disebut clearing .
2. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ke tempat lokasi pekerjaan

3. Pembukaan atau penggusuran tanah dalam jarak dekat (100 m)

4. Meendorong scraper pada waktu memuat (push)

5. Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian atau parit
spreading dan sebagainya
6. Memelihara jalan kerja ,jalan angkut

7. Menyiapkan bahan –bahan dari quarry atau tempat pengambilan material

8. Mengupas tanah bagian atas yang jelek atau stripping

9. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang


rata(finishing)

e. Mengerjakan bukit dengan bulldozer

Pekerjaan pada bukit yanga tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit didaki sampai
ke puncak oleh traktor ,karena tanah akan longsor .Untuk merintis jalan menuju puncak
ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan blade diangkat
setinggi mungkin.Dengan kedudukan blade ini traktor digerakan maju sedemikian rupa
sehingga blade masuk ke tebing ,kemudian traktor didigerakan mundur agar tidak tertimpa
longsoran tebing akibat gerakan mundur tersebut .Bahan longsoran yang terkumpul pada
kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading ,ialah dengan meletakan blade
di belakang onggokan bekas longsoran dan menarik mundur traktor yang akan menghasilkan
suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian lebih dari kedudukan semula .Kemudian
pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade tinggi-tinggi dan maju ke dapan lalu mundur
lagi .

Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu , makam biasanya tidak ada jalan lain
kecuali membuat jalan melingkar (side hill cut ) .Lintasan pertama digunakan tilt dozing.
Kemudian dengan angle dozing agar tanah hasil gusurahn dapat dibuang ke jurang atau
bagain tebing yang rendah .Seandainya harus terpaksa menggali melalui bukit .Misalnya
untuk membuat jalan tembus , maka harus diperhatikan adanya pola galian seperti pada
gambar 1.9 dibawah ini

a) Pola galian

Gambar 1.1.9 Penggalian tebing

Hal ini untuk menghindari agar dozer tidak terjepit di antara dua tebing hasil galian .Karena
pisau dozer tidak jauh lebih lebar antara letak dua track traktor. Sehingga jika tidaj hati-hati
dalam memilih urutan linttasan bukan tidak mungkin dozer akan terjebak dan sulit untuk
keluar.

f. Meratakan timbunan tanah (spreading)

Timbunan tanah yang dimaksud adalah bekas dumping dari truk untuk pengisian jarak
jauh , atau stock pile dari hasil timbunan yang lain. Pekerjaan dimulai dengan memberikan
kedudukan dozer blade cukup tinggi diatas tanah asal agar tidak terambil terlalu banyak
muatan sekaligus .Jika di depan blade sudah tidak cukup banyak muatan , maka traktor
dihentikan dan dijalankan mundur untuk mengambilMuatan baru , sissa muatan dari pass
yang lalu di dorong dengan pass yang berikutnya.mendorong muatan yang maksimal
.Dalam melaksanakan ini tiap kali harus pindah jalur pada waktu menjalankan masing-
masing pass yang berurutan , sehingga tanggul-tanggul yang terjadi pada pada lintas-lintas
sebelumnya tidak terlalu berat untuk diratakan kemudian .Naik turunya blade pada
kebanyakan dozer adalah hal yang sukar dikendalikan terutama bagi operator yang belum
cukup berpengalaman. Maka sebaiknya jika terjadi punuk-punuk diatas permukaan tanah ,
lebih baik dozer dihentikan dan mindur mengulangi pass yang sedang dijalani .

g. Menggali tanah keras

Jika dijumpai tanah keras , misalnya tanah liat kering , maka penggalian dapat dilakukan
dengan pisau dozer .Khusus yang disebut ripper (pembajak ) . Alat ini pada dasarnya tidak
lain seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja sehingga dapat diberikan tekanan yang
cukup besar untuk dapat masuk ke dalam tanah keras . ripper ini ada yang merupakan alat
trsendiri yang ditarik ( towed ) oleh traktor .ada juga yang merupakan alat pelengkap
(attachement ) yang dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya .

a) Parallelogram kaku sudut pisau tetap b) dapat diatur secara hidrolis


c) ripper tunggal kaku d) Parallelogram dapat diatur

Gambar 1.1.10 Macam-macam ripper

Macam-macam ripper pada gambar 1.10 antara lain sebagai berikut :


1. Ripper yang merupakan alat tersendiri ].

2. Ripper yang ditarik traktor

a Dengan cable controlled (kendali hidrolis )

b Dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis )

3. Rippper yang merupakan attachement yang dipasang pada traktor sebagai penggeraknya.

a Adjustable parallelogram. Giginya sejajan dan dapat diatur / dilepas macamnya


i Single shank (gig tunggal )

ii Muliti shank (gigi banyak )

b Parallelogram gigi sejajar dan kaku

i Single shank

ii Multi shank

c Hinge , berbentuk piringan dengan ukuran tertentu

Gigi-gigi ripper inijika aus dapat diganti, hanya harus dijaga agar kehausannya jangan
sampai pada inti giginya , karena penggantinya akan lebih mahal .
Beberapa jenis tanah tertentu tidak dapat dibajak dengan ripper ini untuk jelasnya dapat
dilihat tabel kemampuan ripper pada gambar 1.1.11

G
ambar 1.1.11 tabel kemampuan ripper

Pada table berikut terlihat bahwa clay dengan kecepatan rambat antara 3000-

5000ft/detik dapat dibajak ,sedang clay dengan kecepatan rambat suara antara 50006000
ft/detik , merupakan batas kemampuan ripper yang bersangkutan .Kecepatan rambat suara
ini dihuting berdasarkan penyelidikan di lapangan pada jenis material yang akan
dikerjakan .Tabel tersebut tidak mutlak memberikan kepastian dapat tidaknya material
dibajak, karena material dapat dibajak tanpa memperhatikan kecepatan rambat suara ,
terutama untuk material yang homogen.Sebaliknya kecepatan rambat suara yang rendah
belum tentu menjamin dapt dibajaknya material , karena joint Fracture yang ada tidak
memungkinkan untuk penetrasi gigi ripper . untuk batuan konglomerat dan beberapa jenis
batuan yang lain kadang-kadang diperlukan bantuan dengan peledakan.
Produksi dapat diestimasikan sebagai berikut .

Contoj 3.3 :

Sebuah ripper dengan single shank yang diarik traktor


Jarak ripping : 0.915 m

Dalam ripping : 0.610 m

Panjang ripping : 91 m

Kecepatan ripping : 1.6 km/jam atau 26.6 m/menit

Waktu kembali : 0.25 menit

Efesiensi kerja : 50 menit / jam

Cycle time :

§ Waktu membajak = = 3.42 menit


§ Waktu kembali = 0.25 menit
_______________________

T = 3.67 menit

Produksi r = Bm3 // jam

Apabila ada faktor koreksi yang lain seperti kondisi medan , alat dan operator dapat
juga diperhitungkan

h. Clearing

Bulldozer adalah alat yang baik sekali untuk digunakan dalam pekerjaanpekerjaan
pembersihan permukaan tanah dari tumbuhan –tumbuhan , pohon – pohonan, sisa pohon ,
batuan –batuan dan puing-puingbekas bangunan . Apabila pohon tidak terlalu besar , pisau
dimasukan sedikit dibawah permukaan tanah dan digusur maju sehingga pohon tumbang .
Hal ini juga dilakukan untuk semak-semak belukar , untuk menumbangkan pohon yang agak
besar. Blade diangkat sampai kedudukan kira-kira setengah dari maksimal , sehingga cutting
edge blade menyentuh batang pohon yang akan ditumbangkan . setelah blade menempel
pada batang pohon , dozer digerakan maju pada gig rendah sambil mengangkat blade ke
atas mencapai kedudukan tertinggi .Dengan demikian pohon kecuali terdorong,juga terjebol
dari kedudukannya
Untuk pekerjaan clearing ini dapat dikatakan suatau pekerjaan yang tidak eksak karena
jumlah produksi tidak dapat dipastikan dari pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang
lainnya

Beberapa faktor yang memepengaruhi dalam pekerjaan claring antara lain :

1. Kelebatan pohon yan akan mempengaruhi dalam pekerjaan clearing antara lain :

2. Penggunaan setelah dikerjakan, missal untuk Dam, jalan raya dan


sebagainya akanmempengaruhi pada metoda clearingnya.
3. Keadaaan dan gaya dukung tanah
4. Topografi

5. Keadaan iklim

6. Kekhususab pekerjaan

Dalam melakasanakan pekerjaan pembersihan medan dibedakan dalam beberapa metoda


yang didasarkan pada start , route yang ditempuh dan akhir pekerjaan sebagai berikut.
1. Metode siput luar ( out crop ) alat bergerak mulai dari tengah ke arah luar menyusuri
garis siput .
2. Metode siput dalam ( perimeter ), alat bergerak dari luar ke arah tengah menyusuri
garis siput.
3. Metode pegas ulir ( harrowing ), alat bergerak sesuai dengan garis serupa pegas ulir
4. Metode zig-zag, alat bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya menurut garis lurus ,
sangat baik untuk tanah relative datar
5. Metode pembakaran , tumbuhan/ tanaman dibakar dari arah lawan angin baris per
baris
6. Metode countour , alat bekerja pada kontur-kontur dengan ketinggian tempat yang
sama, biasanya untuk tanah miring

Metode Gambar Metode

Metode out crop


Metode Perimeter

Metode harrowing
Metode zig-zag
Metode pembakaran

Metode countour

Gambar 1.1.13 .Beberapa metode clearing


1.2 Scraper

Dalam pekerjaan penggusuran tanah , scraper selain digunakan untuk menggali juga dapat
digunakan untuk mengangkut.Pada kenyataannya scraper ada yang mempunyaui mesin
tersendiri dan ada yang ditarik traktor,tetapi secara keseluruhan scraper dan traktor disebut
sebagai scraper saja

a. Macam-macam scraper

Beberapa macam dan tipe scraper dibedakan sebagai berikut

1. Mesin penggerak , ada scraper bermesin tunggal yang power unitnya terletak di bgian
depan berfungsi sebagai penarik bowel dari scrapper. Kemudian ada yang bermesin
ganda yang power unit keduanya , ditempatkan pada bagian belakang bowl scraper
berfungsi untuk mendorong seluruh unit scraper , sedang power unit yang pertama ada
dibagian depan sebagai penarik dan keduanya harus terpadu bekerjanya
2. Tipe scraper dibedakan dalam dua macam , yaitu semi trailer ( dengan dua as) dan tipe
ful, trailer (satu as)
3. Alat kendali dibedakan dalam dua macam , alat kendali hidrolis (hidroulic
controlled) dan alat kendali kabel ( cable controlled)
4. Roda traktor yang digunakan dapat berupa :

a. Roda rantai ( crawler tractor populled )

b. Roda karet ( whell tractor pulled ) yang macamnya ada

1) Single engine (mesin tunggal )

2) Twin engine (mesin ganda)

3) Two bowl tandem (dengan dua bowl bersama-sama)

4) Multi bowl multi engine

5) Elevating scraper
JENIS SCRAPER GAMBAR

Scraper

Scraper bermesin ganda


Elevating scraper

Gambar 1.2.1 Jenis scraper

Prinsip kerja scraper ialah dalam keadaan berjalan bowl, diturunkansampai cutting edge
nya masuk ke dalam tanah yang akan digali/digusur .Apron ditarik ke atas dan ditahan pada
kedudukan tertentu supaya tanah dapat masuk ke bowl , jika bowl belum penuh tapi tanah
tidak bias masukhal ini biasanya karena kecepatan gerak scraper kurang untuk mendorong
tanah yang terkumpulmenutup lubang dasar bowl dan apron.untuk hal semacam ini kadang-
kadang perlu dibantu dengan pushdozer ( bulldozer pendorong) . Apabila bowl sudah penuh
, apron ditutup kemudian diangkut dan dibuang pada tempat yang diinginkan.
Memebuang muatan dari scraper biasanya dengan membuat lapisan urugan yang t=rata
tebalnya .untuk ini bowl diturunkan dan kedudukannya sampai ketinggian yang dikehendaki
diatas permukaan tanah ,kemudian apron dibuka secukupnya , sehingga muatan keluar oleh
berat sendiri dari bowl dan juga bantuan dorongan ejector yang digerakan maju
Sedangkan pola kerja yang dari scrper akan ditunjukan pada bagian berikut ini , yang
berupa langkah –langkah kerja mulai dari pengupasan /pengisian bucket .pengangkutan
hingga dumping serta kembali lagi ke titik semula
b. Fungsi scraper

Dalam pekerjaan tanah scraper berfungsi antara lain :

1. Stripping top soil, ialah pengupasan tanah permukaan tanah yang jelek

2. Meratakan kontur sekeliling bangunan

3. Menggali saluran

4. Menggali atau menguruk, misalnya badan jalan

c. Produksi scraper

Kapasitas scraper ditentukan volume material yang dapat dimuat dalam bowl , dan
3
ukuran kapasitas ini dinyatakan dalam m atau cu-yd . Ukuran dibedakan dalam keadaan
press (struck) dan munjung (heaped), dan perlu diketahui bahwa ukuran tanah yang digali
dalam keadaan bank measure , sedang tanah yang termuat dalam bowl dalam keadaan
loose (lepas)
Seperti halnya dengan produksi yang dapat dihitung untuk dozer , maka untuk scraper
dapat dilakukan hitungan-hitungan yang serupa dengan banyak mendasarkan pada
pengalaman di lapangan .Oleh pabrik pembuatannya , biasa di berikan dua angka untuk
kapasitas scraper ,ialah kapasitas struck dan kapasitas heaped, sedang angka reratanya
terletak diantara kedua angka tersebut , karena biasanya scraper dapat diisi lebih dari
kapsitas struck , tetapi jarang sampai mencapai kapasitas heaped .
Produksi scrape dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan tiap jamnya, dan
untuk menghitung cycle time nya ada dua hal pokok yang harus dihitung ialah sebagai
berikut.
1. Waktu tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk muat , mempercepat gerak, pindah gigi ,
membuang muatan , memutar balik , menyiapkan diri untuk kembali mengambil muatan
2. Waktu tidak tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk berjalan menuju tempat membuang
dan kembali mengambil muatan.
Untuk mengambil waktu tetap ( fixed time ) sebagai gambaran dapat diambil pada tabel
dibawah ini .

Waktu tetap untuk wheel scraper (menit)

Gambar 1.2.3 Fixed time

Contoh 1.2.1

Sebuah crawler scraper tipe C100, 100HP berat 12ton , rincian DBP sebagai berikut
GIGI KECEPATAN DBP

1 2.36 9000

2 3.80 5340

3 4.51 4050

4 6.45 2540

5 10.00 1530
Kapasitas bowl 9.6 m, berat kosong 10 ton, panjang pisau 2.5 m.jenis tanah kepasiran ,
berat 1300 kg/m3.(BM).SWEEL = 20 %,Kondisi medan datar , jalan angkut rata , RR untuk
ban karet 70 kg/ton , jarak angkut 300 m,urugan tebal tiap lapis 20 cm , galian tebal tiap kali
muat 10 cm, jika efesiensi kerja 50 menit /jam Berapa po=roduksi scraper Hitungan

3
Volume scraper 9.6 m3(Lm )

m
Jarak muat =

Jarak buang
=

Berat scraper = 10 ton

Berat muatan = 10.40 ton

Total = 20,40 ton

DBP yang dibutuhkan untuk menarik scraper + muatan = 20,4x 70 = 1.428 kg


Sedangkan DBP untuk traktor sudah diperhitungkan .Dari tabel di atas terlihat bahwa traktor
dapat berjalan p pada gigi ke 5 , dengan kecepatan 10 km/jam .
1. Waktu tetap

 Muat gigi
1=

 Buang gigi
1=

 Putar 2 kali = 2 x 0.40


= 0.80 menit

 Pindah gigi , percepatan


dll= 1.00 menit
T1 =
3.10 menit 2. Waktu tidak tetap
 Waktu angkut
=
1.80 menit
 Waktu
kembali =

T2
= 3.60 menit

Cycle time = 3.10 + 3.60 = 6.70 menit

3
Produksi scraper = / Jam

d. Scrapper dengan pushdozer

Untuk traktor dengan roda karet , dala mmemperoleh kapasitas angkut yang maksimal ,
pada waktu menggali memerlulkan bantuan pushdozer yang mendorong dari belakang
.dalam menghitung produksi dan menghitung jumlah scraper yang harus dilayani oleh
pushdozer sangat tergantung pada masingmasing cycle time yang diperlukan .Waktu yang
t\diperlukan tersebut antara lain untuk mendorong ,angkut , buang, putar , dan waktu
kontak .Berap a cycle time untuk pushdozer tergantung dari macam – macam operasinya
seperti terlihat pada tabel dibawah ini

Contoh 1.2.2

Sebuah pushdozer bekerja dengan cara back track loading, kondisi pemutatan sedang,
scraperyang dilayani mempunyai cycle time 8 menit .berapakah scraper yang dapat dilayani
oleh pushdozrer.
Hitungan :

Dari tabel dibawah ini diperoleh T untuk pushdozer = 25 menit

Jumlah scraper =

a) Bila digunakan 3 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 3 x 2.5 = 7.5 menit ,
scraper belum dating , sehingga pushdozeer harus menunggu
b) Bila digunakan 4 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 4 x
2.5 = 10 menit, scraper sudah dating , pushdozer belum selesai mendorong scraper ke
4.

cycle time untuk pushdozer

Gambar 1.2.4 cycle time untuk pushdozer


DAFTAR PUSTAKA
Rosiyanti, Susi Fatena. (2008). Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Jakarta: Rineka Cipta.
Palinggi, Nataldy. (2015). Dozer. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Perkas, Gaunder. (2015). Medan: Institut Teknologi Medan.

Anda mungkin juga menyukai