Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Syariah
Yang diampu oleh Bapak Muhammad Dimar Alam
Disusun Oleh:
Kelompok 8
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Definisi Asuransi Syariah Berdasarkan SAKS-PSAK 108
Transaksi asuransi syariah adalah transaksi terkait dengan kontribusi peserta, surplus dan
defisit underwriting, penyisihan teknis, dan saldo dana tabarru’. Transaksi asuransi syariah
lazimnya dilakukan oleh entitas asuransi syariah. Entitas asuransi syariah yang dimaksud
adalah sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Entitas
asuransi syariah terdiri atas, antara lain, asuransi umum syariah, asuransi jiwa syariah,
reasuransi syariah, dan unit usaha syariah dari entitas asuransi dan reasuransi konvensional.
Akad asuransi syariah jangka pendek adalah akad asuransi syariah yang memberi proteksi
untuk periode sampai dengan dua belas bulan, atau memberi proteksi untuk periode lebih dari
dua belas bulan dan memungkinkan penyesuaian persyaratan akad pada ulang tahun polis.
DSAS IAI juga menegaskan bahwa klasifikasi ini berlaku untuk seluruh akad asuransi syariah,
baik asuransi jiwa syariah maupun asuransi kerugian syariah. Akad asuransi syariah jangka
panjang adalah akad asuransi syariah selain akad asuransi syariah jangka pendek.
Dalam hal pengakuan awal, kontribusi peserta diakui sebagai pendapatan dari dana tabarru’
dengan ketentuan sebagai berikut:
• Untuk akad asuransi syariah jangka pendek, kontribusi peserta diakui sebagai
pendapatan dari dana tabarru’ sesuai periode akad asuransi
• Untuk akad asuransi syariah jangka panjang, kontribusi peserta diakui sebagai
pendapatan dari dana tabarru’ pada saat jatuh tempo pembayaran dari peserta.
Dana peserta adalah semua dana milik peserta secara individual dan kolektif berupa
dana tabarru’ dan dana investasi. Sedangkan kontribusi peserta adalah jumlah bruto yang
menjadi kewajiban peserta untuk porsi risiko dan ujrah.
Dana tabarru’ terdiri dari kata dana dan tabarru’. Dalam kamus bahasa Indonesia kata
dana adalah uang yang disediakan atau sengaja dikumpulkan untuk suatu maksud, derma,
sedekah, pemberian atau hadiah. Sedangkan tabarru’ berasal dari kata tabarra’a-yatabarra’u-
tabarru’an, artinya sumbangan hibah, dana kebajikan, atau derma. Orang yang memberikan
sumbangan disebut mutabarri’ “dermawan”. Tabarru’ merupakan pemberian sukarela
seseorang kepada orang lain tanpa ganti rugi, yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan
harta itu dari pemberi kepada orang yang diberi.
Karakteristik Transaksi Asuransi Syariah
2. Akad yang digunakan dalam asuransi syariah adalah akad tabarru’ dan akad tijarah.
Akad tabarru’ digunakan di antara para peserta, sedangkan akad tijari digunakan antara
peserta dengan entitas pengelola. Pembayaran dari peserta dapat meliputi kontribusi, atau
kontribusi dan investasi. Akad tijarah adalah akad atau skema perdagangan, antara lain
untuk mempertukarkan barang dagangan dengan mata uang menurut cara yang ditentukan.
3. Saldo dana tabarru’ dibentuk dari kontribusi peserta, hasil investasi dana tabarru’, dan
surplus atau defisit underwriting dana tabarru’.
4. Pembayaran manfaat atau klaim asuransi berasal dari dana peserta kolektif (dana
tabarru’) yang mana risiko ditanggung secara bersama antar peserta.
5. Dana tabarru’ dibentuk dari donasi, hasil investasi, dan akumulasi cadangan surplus
underwriting dana tabarru’ yang didistribusikan kembali ke dana tabarru’. Hasil
investasi dana tabarru’ seluruhnya menjadi penambah dana tabarru’; atau sebagian
menjadi penambah dana tabarru’ dan sebagian lainnya untuk entitas pengelola sesuai
dengan akad yang disepakati.
Pengakuan Awal
1. Kontribusi dari peserta diakui sebagai bagian dari dana tabarru’ dalam dana peserta.
2. Dana tabarru’ yang diterima tidak diakui sebagai pendapatan, karena entitas pengelola
tidak berhak untuk menggunakan dana tersebut untuk keperluannya, tetapi hanya
mengelola dana sebagai wakil para perserta.
3. Selain dari kontribusi peserta, tambahan dana tabarru’ juga berasal dari hasil investasi
dan akumulasi cadangan surplus underwriting dana tabarru’. Investasi oleh entitas
pengelola dilakukan (dalam kedudukan sebagai entitas pengelola) antara lain, sebagai
wakil peserta (wakalah) atau pengelola dana (mudharabah atau mudharabah
musytarakah).
4. Bagian pembayaran dari peserta untuk investasi diakui sebagai:
• dana syirkah temporer jika menggunakan akad mudharabah atau mudharabah
musytarakah
• kewajiban jika menggunakan akad wakalah
5. Pada saat entitas asuransi menyalurkan dana investasi yang menggunakan akad
wakalah bil ujrah, entitas mengurangi kewajiban dan melaporkan penyaluran tersebut
dalam laporan perubahan dana investasi terikat.
6. Perlakuan akuntansi untuk investasi dengan menggunakan akad mudharabah, atau
mudharabah musytarakah, mengacu kepada PSAK yang relevan.
7. Bagian kontribusi untuk ujrah/fee diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi
dan menjadi beban dalam laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’
Penyajian
Pengungkapan
PT. Asuransi Jiwa Syariah ABC Laporan Surplus/ Defisit Underwriting Dana
Tabarru’
PENDAPATAN ASURANSI
Pendapatan Kontribusi XX
Bagian Pengelola/Ujarah Atas kontribusi XX
Bagian Reasuransi Atas Kontribusi XX
Total Pendapatan Asuransi XX
BEBAN ASURANSI
Beban Klaim (setelah bagian reasuransi) XX
Beban Penyisihan Teknis XX
Total Beban Asuransi XX
SURPLUS / DEFISIT UNDERWRITING
Surplus Underwritting Dialokasikan ke Perserta Individual XX
Surplus Underwriting Dialokasikan ke Entitas Pengelola XX
Surplus Underwriting Dialokasikan ke Dana Tabarru’ XX
PENDAPATAN DAN BEBAN INVESTASI
Pendapatan Investasi (muradharabah, musyarakah, mudharabah, wakalah) XX
Beban Investasi (fee wakalah) XX
Total Pendapatan Investasi XX
SURPLUS (DEFISIT) DANA TABARRU’ XX
SALDO AWAL DANA TABARRU’ XX
SALDO AKHIR DANA TABARRU’ XX
DAFTAR PUSTAKA