Anda di halaman 1dari 60

EVALUASI PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1. Pengertian evaluasi
2. Pengertian Evaluasi Pendidikan dan Pembelajaran
3. Prinsip Evaluasi
4. Makna Evaluasi
5. Ciri-ciri Evaluasi
6. Subyek dan Sasaran Evaluasi
7. Alat Evaluasi
8. Ciri-ciri tes yang baik
II PENYUSUNAN SOAL
1. Langkah penting dalam penyusunan soal
2. 12 langkah penyusunan soal
3. Kaidah penulisan soal
III PENILAIAN KELAS
A. Pengertian penilaian kelas
B. Prinsip-prinsip penilaian kelas
C. Pengumpulan informasi hasil belajar
D. Contoh Instrumen penilaian kelas
IV PROSEDUR PEMERIKSAAN LEMBAR JAWABAN &
PERHITUNGAN NILAI AKHIR
1. Prosedur pemeriksaan
2. Skor, Nilai, dan cara menghitung nilai
3. Nilai Raport
4. Kenaikan kelas
5. Belajar Tuntas
6. Aspek yang dinilai dalam penilaian berbasiss
kompetensi

V STANDAR PENILAIAN
1. Standar nilai menurut pendapat Grondlund
2. Standar Enam
3. Standar Lima
4. Standar Sepuluh
VI VALIDITAS
a. Pengertian dan jenis validitas soal
b. Cara mengetahui validitas instrumen
c. Validitas ítem
VII RELIABILITAS
VIII RANKING
a. pengertian
b. Cara menentukan ranking
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian evaluasi
2. Pengertian Evaluasi Pendidikan dan Pembelajaran
3. Prinsip Evaluasi
4. Makna Evaluasi
5. Ciri-ciri Evaluasi
6. Subyek dan Sasaran Evaluasi
7. Alat Evaluasi
8. Ciri-ciri tes yang baik

PENDAHULUAN
I. PENGERTIAN EVALUASI
PENGUKURAN (MEASUREMENT) = proses membandingkan sesuatu
dengan suatu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif
PENILAIAN (EVALUTION) EVALUASI = suatu proses mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, panjang
pendek dsb.
Penilaian bersifat kualitatif.

2. PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJARAN & EVALUASI


PENDIDIKAN
a. Evaluasi Pembelajaran
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik
b. Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses untuk menilai sejauh mana
pendidikan sebagai suatu sistem telah mencapai tujuannya, dan
berdasarkan hasil umpan balik keputusan apa yang akan diambil untuk
kegiatan yang AKAN datang
TRANSFORMASI
- SISWA
- TENAGA PENDIDIK & KEPENDIDIKAN
INPUT - BAHAN (KURIKULUM) OUTPUT
- METODE DAN SISTEM EVALUASI
- SARPRAS
- SISTEM ADMINISTRASI

UMPAN BALIK

(PROSES)

3. PRINSIP EVALUASI
Prinsip evaluasi yaitu adanya hubungan yang erat 3 komponen
(triangulasi) yaitu tujuan, kbm dan evaluasi.
TUJUAN

KBM EVALUASI

Berdasarkan prosesnya evaluasi dapat dibedakan menjadi:


1. Sebelum kegiatan pembelajaran
2. Selama kegiatan pembelajaran
3. Sesudah kegiatan pembelajaran

4. MAKNA EVALUASI
a. Bagi siswa yaitu memotivasi baik bagi yg hasilnya memuaskan maupun
tidak
b. Bagi guru yaitu untuk mengetahui siswa yg tuntas, untuk mengetahui
kelayakan soal yang digunakan, materi dan bahan sudah tepat atau
belum, lalu membuat perencanaan menggunakan yg lebih baik
c. Bagi sekolah yaitu mengetahui hasil belajar siswa dan kualitas siswa,
ketepatan kurikulum, sudah memenuhi standart atau belum
d. Bagi pemerintah. Mengetahui pemetaan, untuk pengambilan kebijakan

5. CIRI CIRI PENILAIAN

a. Penilaian dilakukan secara tidak langsung. Jadi misalnya untuk


mengukur kepandaian anak maka melalui mengukur kemampuan
menyelesaikan soal-soal.

Tanda-tanda anak yang pandai atau inteligen yaitu anak mempunyai


kemampuan:

MENURUT CARL WITHERINGTON MENURUT DAVID LAZEAR


1. bekerja dengan bilangan 1. verbal
2. menggunakan bahasa dg baik 2. mengamati dan rasa ruang
3. menangkap sesuatu yg baru(cepat 3. gerak kinetis ruang
mengikuti pembicaraan org lain) 4. logika/matematika
4. mengingat-ingat 5. dalam hubungan intra personal
5. memahami hubungan (menangkap 6. hubungan interpersonal
lelucon) 7. musik/irma
6. berfantasi

b. Penggunaan ukuran kuantitatif. Penggunaan symbol bilangan


sebagai hasil pengukuran
c. Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap
d. Bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari
waktu ke waktu.
e. Sering terjadi kesalahan.
Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai factor, yaitu:
1). Alat ukurnya
2) Orang yg melakukan penilaian, yg dapat berupa:
(a) kesalahan pd waktu melakukan penilaian krn factor subyektif
(b) kecenderungan dr penilai untuk memberikan nilai secara
“murah” atau “mahal”
( c) Adanya “hallo effect” yakni adanya kesan penilai thd yg di nilai/
siswa.
(d ) Adanya pengaruh hasil yg telah diperoleh terdahulu.
(e) kesalahan yg disebabkan oleh kekeliruan menjumlah.
3) Anak yang dinilai. Kondisi perasaan siswa yg berubah-ubah, fisik
siswa, dan nasib siswa.
4) Situasi di mana penilaian berlangsung. Suasana gaduh, proses
pengawasan.

6. SUBYEK DAN SASARAN EVALUASI


a. Subyek evaluasi adalah org yag melakukan pekerjaan evaluasi.
- pandangan 1 : siswa sbg suyek, obyeknya prestasi matematika,
kemampuan baca
- pandangan 2 : siswa sbg obyek, guru sbg subyek

b. Sasaran evaluasi meliputi input, transformasi dan output


- input , calon siswa sbg sasaran yg bersifat rohani meliputi :
1. kemampuan : tes kemampuan = attitude test
2. kepribadian : tes kepribadian = personality test
3. Sikap : skala sikap = attitude scale
4. Inteligensi : tes intelegensi
- Transformasi, yg menjadi obyeknya adalah kurikulum/materi,
metode, sapras, system administrasi, dan tenaga kependidikannya
- Output, sasarannya lulusan : tes pencapaian = achievement test

7. ALAT EVALUASI
Alat evaluasi ada dua jenis yaitu Non tes dan Tes
a. NON TEST, meliputi :
1. Skala bertingkat (rating scale) : skala yg menggambarkan suatu
nilai yg berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
Contoh : Kecenderungan anak SMA terhadap musik dangdut
1 2 3 4 5
sangat tdk suka tidak suka Biasa suka sangat suka

2. Kuisioner (Angket): Sebuah daftar pertanyaan yg harus diisi oleh


org yg akan diukur (responden).
Jenis angket : angket langsung dan angket tak langsung,
angket tertutup dan angket terbuka
3. Daftar Cocok ( Check List ) : adalah deretan pernyataan (yg
biasanya singkat2) dimana responden yg dievaluasi tinggal
membubuhkan tanda cocok ( V) ditempat yg disediakan.
4. Wawancara (Interview) jenisnya ada dua wawancara bebas
dan terpimpin
5. Pengamatan (observasi) ada 3 jenis yauitu observasi partisipan,
sistematik dan eksperimental
6. Riwayat Hidup

b. TEST : yaitu serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yg


digunkan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
.(Webster’s Collegiate dalam Suharsimi Arikunto: 2003: 32).
Ada tiga macam jenis tes ditinjau dari segi kegunaan:

1. Tes Diagnostik : tes yg digunakan untuk mengetahui kelemahan-


kelemahan siswa, shg berdasarkan kelemahan tsb guru dapat
memberikan perlakuan secara tepat.

T T T
1T 2 3 4
INPUT OUTPUT
TES 1 : calon siswa : tes penjajakan masuk (Entering behaviour test)
atau tes prasyarat (Pre requisite test)
TES 2 : Tes penempatan (placement test)
TES 3 : Tes yg dilakukan pd siswa yg sedang belajar, untuk
mengetahui bahan mana yg belum dikuasai, siapa yg belum
menguasai, lalu memberikan bantuan yg diperlukan.
TES 4 : Tes ini dilakukan pd waktu siswa akan mengakhiri pelajaran,
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa.

2. TES FORMATIF : yaitu tes yang diberikan pada akhir setiap program
(Post Test)

PRETEST TES AKHIR


PROSES

(POST TES )

3. TES SUMATIF : yaitu yg dilakukan setelah berakhirnya pemberian


sekolompok atau sebuah program yg lebih besar.

8. CIRI-CIRI TES YANG BAIK


Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi
persyaratan tes, yaitu:
a. Validitas : dapat tepat mengukur apa yg hendak diukur
(ketepatan )
b. Reliabilitas : dapat dipercaya karena ajeg, tdk berubah-ubah dari
waktu ke waktu (ketetapan) >>>ketetapan dalam hasil tes
c. Obyektivitas : dalam melaksanakan tes tidak ada factor subyektif
yang mempengaruhi, terutama pada system scoring. >>> ketetapan
dalam scoring
d. Praktikabilitas : mudah pengadministrasiannya yaitu mudah
dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dilengkapi dg petunjuk-
petunjuk yg jelas
e. Ekonomis : pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/
biaya yg mahal, tenaga yg banyak, dan waktu yang lama.
II PENYUSUNAN SOAL
1. Langkah penting dalam penyusunan soal
2. 12 langkah penyusunan soal
3. Kaidah penulisan soal

1. LANGKAH PENTING DALAM PENYUSUNAN SOAL

MENENTUKAN TUJUAN PENILAIAN

MEMPERHATIKAN STANDAR KOMPETENSI

MENENTUKAN KD-NYA ATAU KD 1 + KD 2 + KD 3 DLL

TES NON TES

MENENTUKAN MATERI PENTING - PENGAMATAN /OBSERVASI


/PENDUKUNG KD -INDIKATOR (SIKAP, PORTOFOLIO, LIFE
SKILLS)

- TES SIKAP
TEPAT DIUJIKAN SECARA
TERTULIS/LISAN ? - DLL

TIDAK TEPAT
TEPAT

BENTUK BENTUK
OBJEKTIF (PG, URAIAN TES PERBUATAN
ISIAN, DLL
- KINERJA (PERFORMANCE)
- PENUGASAN (PROJECT)
- HASIL KARYA (PRODUCT)
- DLL

IKUTI KAIDAH PENULISAN SOAL DAN SUSUN


PEDOMAN PENSKORANNYA
2. 12 LANGKAH PENYUSUNAN SOAL

1. MENENTUKAN TUJUAN TES

2. MENENTUKAN KOMPETENSI YANG AKAN DIUJIKAN

3. MENENTUKAN MATERI YANG AKAN DIUJIKAN

4. MENETAPKAN PENYEBARAN BUTIR SOAL BERDASARKAN KOMPETENSI,


MATERI, DAN BENTUK PENILAIANNYA

5. MENYUSUN KISIS-KISINYA

6. MENULIS BUTIR SOALNYA

7. MEMVALIDASI BUTIR SOAL ATAU TELAAH SECARA


KUALITATIF

8. MERAKIT SOAL MENJADI PERANGKAT TES

9. MENYUSUN PEDOMAN PENSKORANNYA

10. UJI COBA BUTIR SOAL

11. ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF DARI DATA


EMPIRIK HASIL UJI COBA

12. PERBAIKAN SOAL BERDASARKAN


HASIL ANALISIS
KAIDAH PENULISAN SOAL

KAIDAH PENYUSUNAN SOAL:

Kaidah Bentuk Uraian Bentuk Pilihan Ganda

1. materi soal harus sesuai dg indikator soal harus sesuai dg indikator

setiap soal hrs diberikan batasan


pengecoh harus berfungsi
jawaban yg diharapkan

materi yg ditanyakan hrs sesuai setiap soal memiliki satu


dg tujuan pengukuran jawaban yg benar

materi yg ditanyakan hrs sesuai


dg jenjang, jenis sekolah atau
tingkat kelas

menggunakan kata tanya/perintah pokok soal harus dirumuskan scr


2. kontruksi
yg menuntut jawaban terurai jelas dan tegas

rumusan pokok soal dan pilihan


ada petunjuk yg jelas ttg cara
jawaban hrs merupakan
mengerjakan soal
pernyataan yg diperlukan saja

pokok soal jangan memberi


setiap soal harus ada pedoman
petunjuk ke arah jawaban yg
penskoran
benar

tabel, gambar, peta atau yg pokok soal jangan mengandung


sejenisnya disajikan dg jelas dan pernyataan yg bersifat negatif
terbaca ganda

pilihan jawaban hrs homogen


dan logis ditinjau dari segi materi

panjang rumusan pilihan


jawaban harus relatif sama
pilihan jawaban jangan
mengandung kalimat"semua
pilihan jwbn diatas salah atau
benar"

pilihan jawaban yg berbentuk


angka atau waktu hrs disusun
berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka atau
kronogis waktunya

tabel, gambar, peta atau yg


sejenisnya disajikan yg terdapat
pada soal harus jelas dan
berfungsi

rumusan pokok soal tidak


menggunakan ungkapan atau
kata yg bermakna tidak pasti :
umumnya, biasanya, sebaiknya
kadang-kadang

butir soal jangan bergantung


pada jawaban soal sebelumnya

setiap soal harus menggunakan


bhs yg sesuai dg kaidah bhs
indonesia.
rumusan kalimat soal harus
3. bahasa 1. penggunaan kalimat ,
komunikatif
2. pemakaian kata,

3. pemakaian ejaan

bhs yg digunakan hrs


menggunakan bhs indonesia yg komunikatif, shg pernyataannya
baik dan benar mudah dimengerti warga
belajar/siswa

tidak menimbulkan penafsiaran jangan menggunakan bhs yg


ganda berlaku setempat
pilihan jwbn jangan mengulang
tidakmenggunakan bhs yg berlaku
kata/frase yg bukan mrpkn satu
setempat/tabu
kesatuan pengertian.

tidak mengandung kata/ungkapan


yg menyinggung perasaan siswa
III PENILAIAN KELAS
A. Pengertian penilaian kelas
B. Prinsip-prinsip penilaian kelas
C. Pengumpulan informasi hasil belajar
D. Contoh Instrumen penilaian kelas

A. PENGERTIAN

Penilaian kelas adalah : penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan


pembelajaran, menggunakan multi metode, menyeluruh, dan
berkesinambungan, sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih
berprestasi.

Penilaian alternatif : penilaian non-tradisional (tidak sekedar pencil and paper test)

Penilaian otentik : penilaian kinerja perilaku siswa secara multidimensional pada


situasi nyata dan berkesinambungan

Penilaian kinerja : penilaian yang mengharuskan siswa untuk mempertunjukkan


kinerjanya

Penilaian alternatif  penilaian otentik  penilaian kinerja

Jadi : Penilaian harus diupayakan agar supaya: menyeluruh, nyata, dan


berkesinambung an sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih
berprestasi

B. PRINSIP- PRINSIP PENILAIAN KELAS


1. Valid dan reliabel

2. Mendidik

3. Adil

4. Berorientasi pada kompetensi

5. Terbuka

6. Menyeluruh

7. Terpadu
8. Berkesinambungan

C. PENGUMPULAN INFORMASI HASIL BELAJAR


1. Penilaian tertulis dan lisan
Digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang menitik beratkan aspek
kognitif/ penalaran, misal : tes harian, kuis, tugas tertulis, tes blok. Penilaian ini
dapat juga mencakup aspek afektif.

2. Penilaian unjuk kerja


Digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan sesuatu misal:
menilai kemampuan siswa berpidato, membaca puisi, diskusi, menari,
memainkan alat musik, menggunakan alat lab/ bengkel, loncat tinggi, sepak
bola, dsb. Penilaian ini dapat juga mencakup aspek kognitif dan afektif.

3. Penilaian produk
Digunakan untuk menilai kemampuan siswa membuat sesuatu, misal : menilai
karya siswa yang berupa kipas, patung, dsb. Penilaian produk mencakup:
persiapan, proses, dan penyelesaian. Penilaian ini dapat juga mencakup aspek
kognitif dan afektif.

4. Penilaian dengan portofolio


Digunakan untuk menilai perkembangan dan prestasi belajar siswa. Portofolio
adalah kumpulan pekerjaan atau tugas siswa yang memiliki keteraturan dan
kebulatan untuk menghasilkan satu kompetensi tertentu. Selanjutnya kumpulan
tugas ini dicermati untuk melihat perkembangan kemampuan siswa pada materi
tertentu. Penilaian dengan portofolio dapat digunakan untuk menilai aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Penilaian dalam Pedoman Penyusunan Silabus 2006

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan


indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting,
yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh
instrumen.
a. Teknik Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat
keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang
dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang
secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik
nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui
pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik
nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan
yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.

Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus perlu memperhatikan


prinsip-prinsip berikut ini.

1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan


dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.
2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa
program remedi. Apabila siswa belum menguasai suatu kompetensi
dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, dan bila telah
menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi
dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar
berikutnya.
7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi
penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu
semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.
8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek
pembelajaran: kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan
berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secara
berkesinambungan.
9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip
berkelanjutan, bukti-bukti outentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik.
10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan
hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang
standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan
hasil belajar siswa.
11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran
mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan
terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek
langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari
proses pembelajaran.
13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara maupun produk/hasil dengan melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

b. Bentuk Instrumen

Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh
karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk
instrumen yang tergolong teknik:

1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian,


menjodohkan, dan sebagainya.
2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik
kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan
produk.
4) Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.
5) Observasi, yaitu dengan menggunakan lembar observasi.
6) Wawancara, yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara.
7) Portofolio, dapat menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau
prestasi siswa.
8) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.

Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya


instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia.
Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang
dapat digunakan.
Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian Beserta Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


 Tes tulis  Ujian isian
 Ujian uraian
 Ujian pilihan ganda
 Ujian menjodohkan
 Dll.
 Tes lisan  Daftar pertanyaan
 Tes unjuk kerja  Tes identifikasi
 Tes simulasi
 Uji petik kerja produk
 Uji petik kerja prosedur
 Uji petik kerja prosedur dan produk
 Penugasan  Tugas proyek
 Tugas rumah
 Observasi  Lembar observasi
 Wawancara  Pedoman wawancara
 Portofolio  Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau
prestasi siswa
 Penilaian diri  Lembar penilaian diri

Teknik Bentuk Instrumen


 Tes tulis
 Ujian isian  soal isian
 Ujian uraian  Soal uraian
 Ujian pilihan ganda  Soal pilihan ganda
 Ujian menjodohkan  soal menjodohkan
 Tes lisan  Daftar pertanyaan
 Tes unjuk kerja
 Tes identifikasi  Rubrik identifikasi
 Tes simulasi  Rubrik simulasi
 Uji petik kerja produk  Rubrik petik kerja produk
 Uji petik kerja prosedur  Rubrik petik kerja prosedur
 Uji petik kerja prosedur  Rubrik petik kerja prosedur dan
dan produk produk
 Penugasan  Tugas proyek
 Tugas rumah
 Observasi  Lembar observasi
 Wawancara  Pedoman wawancara
 Portofolio  Dokumen pekerjaan, karya,
dan/atau prestasi siswa
 Penilaian diri  Lembar penilaian diri
D. CONTOH INSTRUMEN
1. Contoh Instrumen untuk penilaian unjuk kerja

LEMBAR OBSERVASI UNTUK MENGAMATI KEMAMPUAN SISWA


DALAM MELAKUKAN LOMPAT TINGGI GAYA GUNTING SAMPING

Nama Siswa : ............................................... :


Semester/Kelas : I/VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani
Kompetensi Dasar : Melakukan keterampilan dasar salah satu olahraga

perorangan atletik (lari, lompat, lempar, dan tolak)

Berilah centang di bawah kata “ya” bila Anda anggap bahwa butir keterampilan
yang dinyatakan itu memang ada dan benar, dan berilah centang di bawah kata
“tidak” bila aspek keterampilan itu muncul tetapi tidak benar atau aspek itu tidak
muncul sama sekali. Kata “ya” diberi skor 1, dan kata “tidak” diberi skor 0.

Hasil
Aspek dan Butir Keterampilan Observasi
NO
Ya Tidak

Awalan
Titik awalan dan sudut awalan
1 Percepatan langkah kaki pada awalan
2

Tumpuan
Posisi badan saat akan bertumpu
3 Cara menapakkan kaki pada saat tumpuan
4 Posisi kaki ayun saat melakukan tumpuan
5

Melayang
Posisi kaki tumpuan dan kaki ayun saat melayang

11 Posisi badan saat melayang

12 Posisi kaki ayun dan kaki tumpuan menjelang pendaratan

13

Pendaratan
Posisi kaki saat mendarat
14 Arah badan saat pendaratan
15

CONTOH FORMAT LEMBAR PENILAIAN UNTUK LOMPAT TINGGI

GAYA GUNTING SAMPING YANG DISEDERHANAKAN

========================================================

Semester/Kelas : Kelas VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani

Kompetensi Dasar : Melakukan keterampilan dasar salah satu olahraga

perorangan atletik (lari, lompat, lempar, dan tolak)

Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan setiap
tindakan atau butir keterampilan di bawah ini sangat tepat, skor 4 bila tepat,
3 bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat.

NAMA ASPEK KETERAMPILAN RATA-


NO JUMLAH RATA
SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

01
02

03

04

05

06

07

08

09

10

… ………………
……

40

ASPEK KETERAMPILAN YANG DINILAI :

Awalan

01. Titik awalan dan sudut awalan

02. Percepatan langkah kaki pada awalan

Tumpuan

03. Posisi badan saat akan bertumpu

04. Cara menapakkan kaki pada saat tumpuan

05. Posisi kaki ayun saat melakukan tumpuan

Melayang

06. Posisi kaki tumpuan dan kaki ayun saat melayang

07. Posisi badan saat melayang

08. Posisi kaki ayun dan kaki tumpuan menjelang pendaratan

Pendaratan

09.Posisi kaki saat mendarat


10 .Arah badan saat pendaratan

CONTOH LEMBAR PENILAIAN

UNTUK MENGAMATI KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN TERMOMETER

Nama Siswa : ………………………………………..


Semester/Kelas : …………………………………….
Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam

Lingkari angka 5 jika sangat tepat, angka 4 jika tepat, angka 3 jika
agak tepat, angka 2 jika tidak tepat dan angka 1 jika sangat tidak tepat
untuk setiap tindakan di bawah ini !

5 4 3 2 1 Cara mengeluarkan termometer dari

tempatnya.

5 4 3 2 1 Cara menurunkan posisi air raksa serendah-

rendahnya.

5 4 3 2 1 Cara memasang termometer pada tubuh orang yang


diukur suhunya.

5 4 3 2 1 Lama waktu pemasangan termometer pada orang yang


diukur suhunya.
5 4 3 2 1 Cara mengambil termometer dari tubuh orang yang
diukur suhunya.

5 4 3 2 1 Cara membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler


termometer.

CONTOH LEMBAR PENILAIAN


UNTUK MENILAI MINAT SISWA PADA MATA PELAJARAN
TERTENTU

Nama Siswa : ........................................


Semester/Kelas : .........................................
Mata Pelajara : ............. ..........................

Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara


melakukan setiap tindakan atau butir keterampilan di bawah ini
sangat tepat, skor 4 bila tepat, 3 bila agak tepat, 2 bila tidak tepat,
dan skor 1 bila sangat tidak tepat.

Jawaban

NO Pernyataan 1 2 3 4 5

01 Kerajinan siswa mengikuti pelajaran

02 Perhatian siswa sewaktu mengikuti

pelajaran

03 Keaktifan siswa selama mengikuti

pelajaran

04 Kerapihan tugas yang diserahkan siswa


05 Ketepatan menyerahkan tugas-tugas

06 Kerapihan catatan siswa

Tulungagung, .........., ............... 20…….

Nama guru

(......................... )

2. Contoh Instrumen untuk penilaian produk

CONTOH LEMBAR PENILAIAN


UNTUK MENILAI KEMAMPUAN SISWA
MEMBUAT POLA TERTENTU DENGAN MEMBATIK

Nama Siswa : ......................................................................

Semester/Kelas : ..................................................................
Mata Pelajaran : Keterampilan Membatik
Kompetensi Dasar :

Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan setiap
tindakan atau butir keterampilan di bawah ini sangat tepat, skor 4 bila tepat,
3 bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat.

No Aspek dan Butir Ketrampilan Skor

5 4 3 2 1

A. PERSIAPAN

1 Persiapan bahan

2 Persiapan peralatan

3 Persiapan desain
4 Persiapan pola

B. PROSES PENGERJAAN

5 Pemindahan pola pada kain

6 Proses pelekatan lilin (menyanting)

7 Proses pembuatan isian pada pola


motif

8 Proses pewarnaan

9 Proses pembuangan lilin (melorot)

10 Penyelesaian hasil karya

C. PENILAIAN PRODUK

11 Keindahan

12 Kerapihan

13 Kreativitas

14 Komposis

15 Kebersihan

Tulungagung, ............., 20….

Guru
CONTOH LEMBAR PENILAIAN
UNTUK MENILAI KEMAMPUAN SISWA

DALAM MEMBUAT GAMBAR BENTUK

Nama Siswa : ......................................................

Semester/Kelas : ..........................................................
Mata Pelajaran : Kesenian
Kompetensi Dasar : .............................................................

Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan setiap
tindakan atau butir keterampilan di bawah ini sangat tepat, skor 4 bila tepat, 3
bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat.

No Aspek dan Butir Ketrampilan Skor

5 4 3 2 1

A. PERSIAPAN

1 Persiapan kertas

2 Persiapan alat lukis

B. PELAKSANAAN SUPERVISI,

3 Penggambaran proporsi benda

4 Penggambaran gelap terang

5 Penerapan persepektif

6 Penyusunan komposisi

8 Penggunaan bahan dan alat

C. PENILAIAN PRODUK

1. Kesesuaian dengan permintaan

2. Kebersihan
Tulungagung, ............., 20….

Guru
3. Contoh format penilaian dengan portofolio

CONTOH SALAH SATU BENTUK PORTOFOLIO

Nama Siswa : ……………………………..


Semester/Kelas : ...............................................
Portofolio : Kemampuan Siswa Dalam Mengarang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

NO Kemampuan yang diamati Tanggal Hasil Paraf


tugas penilaian Penilai
dibuat tugas

01 Menulis kalimat pendek

02 Menulis kalimat panjang

03 Menulis paragraf

04 Menyusun kalimat antar


paragraf

05 Menyajikan data dengan


grafik/ gambar dan tabel
(bila ada)

06 Menyusun karangan pendek

Tulungagung........................ 20……
Nama guru

(.............................. )

NB : Untuk menilai masing-masing tugas diperlukan rubrik (kriteria)

D. HAL- HAL PENTING LAINNYA DALAM PENILAIAN KELAS

1. Proporsi antara tugas, kuis, ujian harian, dan porttofolio ditentukan oleh guru sendiri.
2. Untuk menetukan nilai di rapor, proporsi antara penilaian kelas dan penilaian blok
(misal :ujian akhir semester) ditentukan oleh sekolah.
3. Hasil belajar yang dilaporkan di rapor harus mencakup aspek kognitif, psikomotorik,
dan afektif.

IV PROSEDUR PEMERIKSAAN LEMBAR JAWABAN &


PERHITUNGAN NILAI AKHIR
1. Prosedur pemeriksaan
2. Skor, Nilai, dan cara menghitung nilai
3. Nilai Raport
4. Kenaikan kelas
5. Belajar Tuntas
6. Aspek yang dinilai dalam penilaian berbasiss
kompetensi
IV. PROSEDUR PEMERIKSAAN LEMBAR JAWABAN ,
PERHITUNGAN NILAI AKHIR

I. PROSEDUR PEMERIKSAAAN

a. gunakan pedoman penskoran yg telah ditetapkan

b. Bacalah jawaban siswa kemudian bandingkan dg jawaban yg ideal yg ada

pedoman

c. Berikan skor sesuai dengan tingkat kelengkapan dan kesempurnaan

jawaban

d. Periksalah seluruh lembar jawaban siswa pd nomor yg sama, baru dilanjutkan ke


pemeriksaan nomor berikutnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi dan
obyektivitas pemberi skor

e. Hindari faktor faktor yg tidak sesuai /relevan dalam pemberian skor

Skor : adalah hasil pekerjaan menskor yg diperoleh dg


menjumlahkan angka2 bagi setiap soal tes yg jawab betul
oleh siswa

Nilai : adalah angka ubahan dari skor dg menggunakan acuan


tertentu, yakni acuan norma atau acuan standar

CARA MENCARI NILAI AKHIR :

1. SOAL URAIAN

NILAI SETIAP SOAL = SKOR PEROLEHAN SISWA X BOBOT

SKOR MAKSIMUM BUTIR SOAL YBS

2. SOAL PILIHAN GANDA


NILAI AKHIR = SKOR PEROLEHAN SISWA X BOBOT

SKOR MAKSIMUM

CONTOH 1 :
TES SUMATIF PPKN SOAL BENTUK URAIAN TERDIRI DARI 5 SOAL

PEDOMAN PENSKORAN SBB :

SKOR PEROLEHAN
NO SOAL BOBOT SKOR MAKSIMUM LIA

1 30 5 2

2 10 3 2

3 20 4 3

4 10 3 3

5 30 5 1

KUNCI JAWABAN SBB :

NO JAWABAN SKOR

1 Sikap yang perlu dihindarkan dalam mengembangkan


rela berkorban:

1. Materialistis 1

2. Egois 1
3. Individualis 1

4. Hedonisme 1

5. Fanatik sempit 1

Jumlah 5

2 Ikrar Sumpah Pemuda

1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang


satu, tanah air Indonesia 1

2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku


1
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung


1
bahasa persatuan, Bahasa Indonesia

Jumlah 3

3 Manfaat pengendalian diri

1. Dapat mewujudkan keselarasan, keserasian dan


1
keseimbangan dalam hubungan antar manusia.

2. Dapat mewujudkan keadilan sosial 1

3. Dapat berperan serta dalam mendorong


1
keberhasilan pembangunan nasional.

4. Dapat menaati tata krama dan sopan santun yang


1
berlaku dalam masyarakat.

Jumlah 4

4 Ciri-ciri negara yang menganut asas kedaulatan


rakyat

1. Adanya lembaga perwakilan rakyat sebagai badan


1
yang mencerminkan kehendak rakyat.

2. Adanya Pemilu 1
3. Kekuasaan rakyat dilaksanakan oleh badan yang
1
mengawasi pemerintah.

Jumlah 3

5 Tujuan Pemilu menurut UUD 1945 1

1. Untuk memilih anggota DPR 1

2. Untuk memilih DPD 1

3. Untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden 1

4. Untuk memilih DPRD 1

Jumlah 5

Skor Maksimum 20

CONTOH 2 :
TES SUMATIF TERDIRI DARI PILIHAN GANDA DAN URAIAN , PEDOMAN

PENSKORAN SBB :

JUMLAH NO.
SKOR MAK SKOR
BENTUK SOAL SOAL BOBOT SOAL LIA

PG 35 50% 1 - '35 35 30

ISIAN 10 10% 36-'45 10 5


URAIAN 5 5% 46 3 3

10% 47 4 2

15% 48 9 6

5% 49 6 4

5% 50 6 5

NORM REFERENCED = PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)

: PRESTASI BELAJAR SISWA DIBANDINGKAN DENGAN SISWA LAIN


DALAM SATU KELOMPOK

CRITERION REFERENCED = PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAK)

: PRESTASI BELAJAR SISWA DIBANDINGKAN DENGAN SEBUAH


STANDAR TERTENTU.

3. NILAI RAPORT
1. Nilai adalah pencapaian hasil belajar peserta didik secara komulatif dalam satu semester.
2. Komulatif artinya perata-rataan dari: rata-rata nilai Ulangan Harian per kompetensi dasar
atau indikator, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/ Ulangan Kenaikan
Kelas dengan pembobotan tertentu
3. Bobot rata-rata ulangan harian sama atau lebih dari jumlah bobot ulangan
tengah semester dan akhir semester

Contoh pembobotan nilai rapor :

Contoh 1:
Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester

bobotnya adalah: 2:1:1.

Nilai ulangan harian 1, 2 dan 3 = 60, 75, 65

Rata-rata ulangan harian = 66

Ulangan tengah semester = 55

Ulangan akhir semester = 65

Nilai rapor = (2 x 66 + 1 x 55 + 1 x 65) / 4

= (132 + 55 + 65) /4

= 252 /4

= 63

Contoh 2:

Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester

bobotnya adalah: 60% : 20% : 20%.

Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, 65

Rata-rata ulangan harian = 66

Ulangan tengah semester = 55

Ulangan akhir semester = 65

Nilai rapor = (60% x 66) + (20% x 55) + (20% x 65)

= 40 + 11 + 13

= 64

Contoh 3

Setiap Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester

bobotnya adalah sama.


Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, 65

Ulangan tengah semester = 55

Ulangan akhir semester = 65

Nilai rapor = (60 + 75 + 65 + 55 + 65) /5

= 320 / 5

= 64

4. KENAIKAN KELAS

Penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil semester 1 dan 2 dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas.
2. Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, mata pelajaran itu dinyatakan
tidak tuntas.
3. Jika salah satu dari semester 1 atau 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, harus
dilakukan perhitungan pada mata pelajaran tersebut.

Cara penghitungan ketuntasan mata pelajaran tersebut sebagai berikut:

a. Hitunglah nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut.

b. Hitunglah rata-rata KKM semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut.

c. Jika nilai rata-rata semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari rata-
rata KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
CONTOH TUNTAS

Semester Rata-rata KKM Rata-rata Nilai

1 70 75

2 70 65

Rata-rata 70 70

CONTOH TAK TUNTAS

Semester Rata-rata KKM Rata-rata Nilai

1 70 60

2 70 75

Rata-rata 70 67,5

Ketentuan kenaikan kelas

1. Jika lebih dari empat mata pelajaran tidak mencapai KKM, peserta didik dinyatakan tidak
naik kelas.
2. Jika nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian berkategori baik, maka peserta didik dapat naik
kelas.
3. Satuan pendidikan dapat menentukan ketidaknaikan kelas kurang dari empat mata
pelajaran tidak mencapai KKM sesuai dengan KTSP yang dikembangkan.
5. BELAJAR TUNTAS

Prinsip belajar tuntas untuk pencapaian kompetensi Sangat efektif untuk meningkatkan kinerja
akademik (John B. Carrol James Block and Benjamin Bloom)

“Jika siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran
dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai
ketuntasan”. (John B. Carrol, A Model of School Learning)

Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan (berdasarkan karakteristik siswa)
dan waktu yang tersedia (di bawah kontrol guru) (John B. Carrol)

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN HASILBELAJAR BERBASIS KOMPETENSI

Belajar tuntas (mastery learning), siswa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan

berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar,

dan hasil yang baik.(John B. Carrol, A Model of School Learning)

Jika siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran, dan
diajar sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai
ketuntasan. (John B. Carrol, A Model of School Learning)

Nitko, (1996 – P. 291) :

•Siswa harus mencapai skor 80-90% sebelum beralih pada modul/topik berikutnya.
•Guru dapat menentukan skor/batas lulus untuk setiap target belajar. Patokan yang
digunakan 80 % atau yang mendekati.

PROGRAM REMEDIAL

• Pemberian Tugas
• Pembelajaran Ulang
• Belajar Mandiri
• Belajar Kelompok dgn Bimbingan Alumni atau tutor sebaya dan lain-lain.
Semuanya diakhiri dengan ujian.

PROGRAM PERBAIKAN

PROGRAM PENGAYAAN

Penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, mengerjakan
soal yang hasilnya dinilai dan direkam, tidak mempengaruhi nilai raport namun tetap diungkapkan
dalam keterangan profil hasil belajar siswa.

6. ASPEK YANG DIUKUR DALAM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI

A. ASPEK KOGNITIF (6 Tingkat Kognitif Berfikir)

TAXONOMY COGNITIVE BLOOM (Bloom, Englehart, Furst, Hill, Krathwohl’ 56)

1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota, rumus).


2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu
paragraf).
3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/
pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah).
4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-
bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi).
5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu
kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di laboratorium).
6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang
buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
Untuk penyusunan soal, sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam silabus, hendaknya
memiliki tingkat berpikir menengah sampai tinggi.
B. AFEKTIF

Mencakup penilaian a.l. : Sikap, Tingkah Laku, Minat, Emosi dan Motivasi, Kerjasama,
Koordinasi dari setiap siswa.

Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus menerus. Pada umumnya
dilakukan secara non-ujian (misalnya; untuk mengetahui siswa yang bisa dipercaya, siswa yang
disiplin, siswa yang berminat ke jurusan Ilmu Sosial atau Ilmu Alam dll)

Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi dalam
penilaian berikutnya.

Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti) dan penilaian
afektif per matapelajaran.

CAKUPAN PENILAIAN

Aspek penilaian afektif terdiri dari:

1. Menerima (receiving) termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima

stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar

2. Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan reaksi, perasaan kepuasan dll
3. Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll
4. Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan nilai dalam organisasi sistem nilai
5. Membentuk watak (Characterization): sistem nilai yang terbentuk mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku.

C. ASPEK PSIKOMOTOR

•Tidak semua mata pelajaran dapat dinilai aspek psikomotornya (disesuaikan dengan tuntutan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa)

•Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan praktik: Pendidikan Agama, Pendidikan
Seni, Pendidikan Jasmani, Praktik IPA dan Bahasa.

• Aspek Psikomotorik terdiri dari:


1. Meniru (perception)

2. Menyusun (manipulating)
3. Melakukan dengan prosedur (precision)
4. Melakukan dengan baik dan tepat (articulation)
5. Melakukan tindakan secara alami (naturalization)

V STANDAR PENILAIAN
1. Standar nilai menurut pendapat Grondlund
2. Standar Enam
3. Standar Lima
4. Standar Sepuluh

1. STANDAR NILAI MENURUT PENDAPAT GRONLUND


SKOR-SKOR SISWA DIRENTANGKAN MENJADI 9 NILAI (DISEBUT STANDAR NINE/STANINES)

STANINES INTERPRETASI
9 4% TINGGI 4%
8 7%
DIATAS RATA-RATA 19%
7 12%
6 17%
RATA-RATA 54%
5 20%
4 17%
3 12%
DIBAWAH RATA-RATA 19%
2 7%
1 4% RENDAH 4%

2. STANDAR ENAM :
NILAI BERKISAR ANTARA 4-9, PROSENTASE PENYEBARANNYA SBB

STANDAR ENAM INTERPRETASI

9 5% BAIK SEKALI
8 10% BAIK
7 20% LEBIH DARI CUKUP
6 40% CUKUP
5 20% KURANG
4 5% KURANG SEKALI

3. STANDAR LIMA

PENYEBARAN NILAI DENGAN HURUF YANG DIBAGI BERDASARKAN DISTRIBUSI NORMAL

F (FAIL) 7%

D 24%
POPULASI YG HETEROGEN
C 38%

B 24%
A 7%

A 10-20 %

B 20-30%

C 40-50% POPULASI YG TERSELEKSI

D 10-20%

F 0-10%

4. Standart Sepuluh
TABEL KONVERSI ANGKA KE DALAM NILAI BERSKALA 1-10

SKALA SIGMA SKALA 1-10 SKALA ANGKA

(+) 2.25 SD 10 MEAN + (2.25) (SD)

(+) 1.75 SD 9 MEAN + (1.75) (SD)

(+) 1.25 SD 8 MEAN + (1.25) (SD)

(+) 0.75 SD 7 MEAN + (0.75) (SD)

(+) 0.25 SD 6 MEAN + (0.25) (SD)

(-) 0.25 SD 5 MEAN - (0.25) (SD)

(-) 0.75 SD 4 MEAN - (0.75) (SD)

(-) 1.25 SD 3 MEAN - (1.25) (SD)

(-) 1.75 SD 2 MEAN - (1.75) (SD)

(-) 2.25 SD 1 MEAN - (2.25) (SD)

CONTOH : DIKETAHUI MEAN = 36,25 DAN SD = 12,2

MAKA DIBUAT KONVERSI SBB

SKALA SIGMA SKALA 1-10 SKALA ANGKA

(+) 2.25 SD 10 36.25 + (2.25) (12.2) = 63.73

(+) 1.75 SD 9 36.25 + (1.75) (12.2) = 57.63


(+) 1.25 SD 8 36.25 + (1.25) (12.2) = 51.53

(+) 0.75 SD 7 36.25 + (0.75) (12.2) = 45.63

(+) 0.25 SD 6 36.25 + (0.25) (12.2) = 39.33

(-) 0.25 SD 5 36.25 - (0.25) (12.2) = 33.23

(-) 0.75 SD 4 36.25 - (0.75) (12.2) = 27.73

(-) 1.25 SD 3 36.25 - (1.25) (12.2) = 21.03

(-) 1.75 SD 2 36.25 - (1.75) (12.2) = 14.93

(-) 2.25 SD 1 36.25 - (2.25) (12.2) = 8.83

JADI ANAK YANG DAPAT SKOR 63,73 KE ATAS DAPAT NILAI 10

DAN SISWA YANG SKORNYA KURANG DARI 8.83 DAPAT NILAI 0

VI VALIDITAS
a. Pengertian dan jenis validitas soal
b. Cara mengetahui validitas instrumen
c. Validitas ítem

Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus


memiliki persyaratan tes,
1. Validitas
2. Reliabilitas
3. Objektivitas
4. Praktikabilitas
5. Ekonomis

VALIDITAS / SAHIH
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa
yg hendak diukur
Ada dua macam validitas:
1. Validitas Logis

: validitas logis sebuah instrument evaluasi menunjuk pada


kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Karena
sebagai instrumen yang sudah dirancang secara baik,
mengikuti teori dan ketentuan yang ada.
ada dua macam validitas logis:
a. Validitas Isi (content validity) : isi materi mapel
b. Validitas Konstruksi (construct validity)
2. Validitas Empiris
: sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris
apabila sudah diuji dari pengalaman.
ada dua macam validitas empiris:
a. Validitas ada sekarang (concurrent validity)
b. Validitas prediksi (predictive validity)

Cara mengetahui validitas alat ukur


yaitu dengan cara membandingkan hasil tes dengan kriterium,
jika hasil tes memiliki kesejajaran dengan kriterium maka
alat tes tersebut dikatakan valid.
Tehnik yg digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah
korelasi product moment yang di kemukakan Pearson.
Rumus korelasi product moment:

a. Korelasi product moment dengan simpangan

Xy

rxy =
( x 2) ( y2)

b. Korelasi product moment dengan angka kasar

N XY - ( X)( Y)

rxy = N X2 - ( X)2 N Y2 - ( Y)2)

CONTOH : Menghiung validitas soal matematika dengan kriterium


hasil tes IPA

Variabel X = Hasil Tes Matematika


Variabel Y = hasil Tes IPA

NO NAMA X Y
1 NADIA 6,5 6,4
2 SUSI 7 6,2
3 CECEP 7,5 7,2
4 ERNA 7 6,8
5 DIAN 6 7
6 ASMARA 6 6,2
7 SISWOYO 5,5 5,1
8 JIHAD 6,5 6
9 YANNA 7 6,5
10 LINA 6 5,6

Hitunglah apakah soal matematika itu valid ? Baik dg rumus simpangan dan rumus
kasar

a. Rumus Korelasi Product Moment dengan simpangan

TABEL PERSIAPAN UNTUK MENCARI VALIDITAS PRESTASI MATEMATIKA

DG RUMUS KORELASI PRODUCT MOMENT DG SIMPANGAN

NO NAMA X Y x y x2 y2 xy

1 NADIA 6,5 6,4 0 0,1 0 0,01 0

2 SUSI 7 6,2 0,5 -0,1 0,25 0,01 -0,05

3 CECEP 7,5 7,2 1 0,9 1 0,81 0,9

4 ERNA 7 6,8 0,5 0,5 0,25 0,25 0,25

5 DIAN 6 7 -1 0,7 0,25 0,49 -0,35

6 ASMARA 6 6,2 -1 -0,1 0,25 0,01 0,05


7 SISWOYO 5,5 5,1 -1 -1,2 1 1,44 1,2

8 JIHAD 6,5 6 0 -0,3 0 0,09 0

9 YANNA 7 6,5 0,5 0,2 0,25 0,04 0,1

10 LINA 6 5,6 -1 -0,7 0,25 0,49 0,35

65 63 3,5 3,64 2,45

Langkah - langkah :
1. Cari rata-rata X dan Y
2. Cari x dan y
3. Cari x 2 , y2 dan xy
4. Masukkan jumlah x 2 , y2 dan xy ke dalam
rumus
Validitas ITEM
: Sebuah item/butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap
skor total.

: Sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor item mempunyai kesejajaran dg
skortotal.

Contoh. Hitunglah validitas item/butir soal nomor 6 dari tes Mapel ekonomi yang terdiri dari 10 soal

BUTIR SOAL/ITEM
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 HARTATI 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

2 YOYOK 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1

3 OKTAF 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

4 WENDI 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0

5 DIANA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

6 PAUL 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
7 SUSANA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

8 HELEN 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Langkah-langkahnya :

1. Masukkan skor pada item 6 pada kolom X dan skor total pada kolom Y

2. Cari nilai X 2, Y2 dan XY

3. Masukkan ke dalam rumus

SKOR SKOR
NO 6 TOTAL X2 Y2 XY
NO NAMA X Y

1 HARTATI 1 8 1 64 8

2 YOYOK 0 5 0 25 0

3 OKTAF 1 3 1 9 3

4 WENDI 1 5 1 25 5

5 DIANA 1 6 1 36 6

6 PAUL 0 4 0 16 0

7 SUSANA 1 7 1 49 7

8 HELEN 1 8 1 64 8

Jumlah 6 46 6 288 37

N XY - ( X ) ( Y )

rxy =

N X2 - ( X)2) N Y2 - ( Y)2)
VII RELIABILITAS

VII. RELIABILITAS
a. TABEL ANALISIS ITEM UNTUK PERHITUNGAN RELIABILITAS

DENGAN RUMUS PEMBELAHAN GANJIL GENAP

GANJIL GENAP
X2 Y2 XY
NO NAMA X Y

1 HARTATI 5 3

2 YOYOK 3 2

3 OKTAF 0 3

4 WENDI 3 2

5 DIANA 3 3

6 PAUL 4 0

7 SUSANA 4 3

8 HELEN 3 5

JUMLAH 25 21

Langkah mengerjakan :

a. Hitung kuadrat dari X dan Y dan kalikan X dg


Y

b. Jumlahkan X2, Y2 dan XY

c. Masukkan ke dalam rumus Product Moment angka


kasar

N XY - ( X ) ( Y )
rxy =

N X2 - ( X)2) N Y2 - ( Y)2)

d. Jika sudah diketahui nilai rxy, masukkan ke dalam rumus


reliabilitas :

2 r 1/21/2

r11 =

( 1 +r1/21/2 )

b. TABEL ANALISIS ITEM UNTUK PERHITUNGAN RELIABILITAS

DENGAN RUMUS PEMBELAHAN AWAL- AKHIR

AWAL AKHIR
X2 Y2 XY
NO NAMA X Y

1 HARTATI 3 5

2 YOYOK 2 3

3 OKTAF 0 3

4 WENDI 3 2

5 DIANA 5 1

6 PAUL 3 1

7 SUSANA 5 2

8 HELEN 3 5

JUMLAH 24 22

Langkah mengerjakan :

a. Hitung kuadrat dari X dan Y dan kalikan X dg Y

b. Jumlahkan X2, Y2 dan XY


c. Masukkan ke dalam rumus Product Moment angka kasar

N XY - ( X ) ( Y )

r1/2 =

N X2 - ( X)2) N Y2 - ( Y)2)

d. Jika sudah diketahui nilai rxy, masukkan ke dalam rumus reliabilitas :

2 r 1/21/2

r11 =

( 1 + r 1/21/2 )

VIII RANKING
a. pengertian
b. Cara menentukan ranking

VIII. RANGKING
1.PENGERTIAN

RANGKING ADALAH KEDUDUKAN SISWA DALAM

KELOMPOKNYA

2. CARA MENENTUKAN RANKING ADA 4 CARA

A. RANGKING SEDERHANA (SIMPLE RANK)

Adalah urutan yg letak/kedudukan ssorg dlm kelompokknya dan dinyatakan dg nomor /angka
biasa

contoh : skor ulangan Bhs Indonesia bagi 20 siswa adalah sbb:

A= 45 F= 70 K= 75 P= 78

B= 50 G= 81 L= 75 Q= 74

C= 39 H= 75 M= 69 R= 65

D= 61 I = 68 N= 60 S= 49

E= 63 J= 46 O= 73 T= 60

Untuk Menentukan rangking maka urutkan dari nilai tertinggi s.d terendah

SISWA SKOR RANGKING

G 81 1

P 78 2

H 75 3 3+4+5 maka H, K, L berada pada Rangking 4

K 75 4 3

L 75 5

Q 74 6

O 73 7

F 70 8

M 69 9

I 68 10

R 65 11

E 62 12

D 61 13

N 60 14 14+15 maka N dan T berada pada Rangking 14,5

T 60 15 2
B 50 16

S 49 17

J 46 18

A 45 19

C 39 20

Kesimpulan : Siswa yg memiliki skor yg sama, juga mempunyai rangking sama.

Dan rangking terakhir selalu sama dengan nomor urut siswa.

b. PERCENTILE RANK

Adalah rangking persentase : kedudukan seseorang dlm kelompok yg menunjukkan

banyaknya persentase yang berada di bawahnya. Diberi lambang "PR".

Contoh : Tono memiliki PR = 85

ini menunjukkan kecakapan Tono sama atau melebihi 85% dari


seluruh siswa.

Cara menntukan PR adalah sbb.

1. Menentukan dahulu simple ranknya

2. Mencari banyaknya siswa dalam kelompok itu yang ada di bawahnya

3. Mengalikan dengan 100, setelah dibagi dengan kelompok itu

Dari contoh diatas maka PR siswa F dapat dicari sbb:

1. SR siswa F = 8

2. Kelompok siswa dibawahnya = ( 20-8 = 12)

3. Jadi PR siswa F = (12/20) x 100 = 60

PR siswa F = 60 Artinya siswa F letaknya dalam kelompok mengalahkan sebanyak


60%.

PR = N - SR

C. STANDAR DEVIASI

Adalah penentuan kedudukan siswa dengan membagi kelas atas


kelompok-kelompok.

Tiap kelompok dibatasi oleh suatu standar deviasi

Cara merangking dengan standart deviasi dapat dilakukan dengan 2 cara :

1. Pengelompokkan atas 3 rangking ( kelompok atas, sedang dan bawah)

2. Pengelompokkan atas 11 rangking

dari contoh diatas maka harus dicari standar deviasinya sbb:

Skor (X) F fX x2 fx2

81 1 81 6561 6561

78 1 78 6084 6084

75 3 225 5625 16875

74 1 74 5476 5476

73 1 73 5329 5329
70 1 70 4900 4900

69 1 69 4761 4761

68 1 68 4624 4624

65 1 65 4225 4225

62 1 62 3844 3844

61 1 61 3721 3721

60 2 120 3600 7200

50 1 50 2500 2500

49 1 49 2401 2401

46 1 46 2116 2116

45 1 45 2025 2025

39 1 39 1521 1521

20 1275 84163

SD= fX2 - fX 2

N
N

fX2 = 84163

=4208,2

20
N
2

fX

= 4064,1

SD = 4208.2 - 4064.1 SD = 144,09 =12

Nilai Rata -rata = 1275 : 20

X = 63,75

Batas kelompok bawah = 63.75 - 12 = 51.75

Batas kelompok Atas = 63.75 + 12 = 75.75

Jadi : berdasarkan cara deviasi maka skor yang diperoleh siswa dalam dikelompokkan

menjadi 3 kelompok sebagai berikut:

1. Kelompok Atas : yaitu semua siswa yang mempunyai skor 75.75 ke atas

2. Kelompok Sedang : yaitu semua siswa yang mempunyai skor antara 51,75 - 75.75
3. Kelompok Bawah : yaitu semua siswa yang mempunyai skor 51,756 ke bawah

D. STANDAR SCORE / Z -SCORE (Z)


Adalah angka yang menunjukkan perbandingan perbedaan score seseorang dari mean

(rata-rata), dengan standar deviasinya.

X-M
z=

SD

dari contoh diatas maka z atas siswa M, P dan G dapat dicari sbb

Nilai M = 69, Nilai P = 78, Nilai G = 81 , M = 63.75 , SD = 12

dari contoh diatas maka z atas siswa M, P dan G dapat dicari sbb

Nilai M = 69, Nilai P = 78, Nilai G = 81 , M = 63.75 , SD = 12

M= 0,4375

SEMAKIN BESAR NILAI Z SCORE MAKA RANGKINGNYA

JUGA SEMAKIN TINGGI

P= 1,1875

G>P>M
G= 1,4375

TUGAS : TENTUKAN RANGKING DARI PESERTA LOMBA MAPEL KELAS

VI SD DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS Z SCORE DAN

TANPA RUMUS Z SCORE

NAMA MAT IPA IPS BIN

AGUS 80 40 40 53

TONO 70 40 55 45

BUDI 60 40 50 50

WATI 30 60 45 47

NINA 10 70 60 55

MEAN 50 50 50 50

SD 31,48 14,4 7,07 3,69

iii
DAFTAR RUJUKAN

Permendiknas no 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan


Penulisan butir soal berdasarkan penilaian berbasis kompetensi. Drs. Safari, MA.
Asosiasi pengawas Sekolah Indonesia, Depdiknas 2004
Penilaian berbasis kelas. Tim. Depdiknas. Dikmenum. 2004.
Penilaian Berbasis kompetensi. Dr. Mulyadi HP. M.Pd. Depdiknas. 2004.
Nana Sudjana, Dr, (1990) penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung
Remaja Rosdakarya
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar evaluasi pendidikan (edisi revisi), 2003
Teknik analisis butir soal instrumen tes dan non tes dengan manual, kalkulator, dan
komputer. Drs. Safari, MA. Asosiasi pengawas Sekolah
Indonesia.Depdiknas 2004

Anda mungkin juga menyukai