DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
1. Pengertian evaluasi
2. Pengertian Evaluasi Pendidikan dan Pembelajaran
3. Prinsip Evaluasi
4. Makna Evaluasi
5. Ciri-ciri Evaluasi
6. Subyek dan Sasaran Evaluasi
7. Alat Evaluasi
8. Ciri-ciri tes yang baik
II PENYUSUNAN SOAL
1. Langkah penting dalam penyusunan soal
2. 12 langkah penyusunan soal
3. Kaidah penulisan soal
III PENILAIAN KELAS
A. Pengertian penilaian kelas
B. Prinsip-prinsip penilaian kelas
C. Pengumpulan informasi hasil belajar
D. Contoh Instrumen penilaian kelas
IV PROSEDUR PEMERIKSAAN LEMBAR JAWABAN &
PERHITUNGAN NILAI AKHIR
1. Prosedur pemeriksaan
2. Skor, Nilai, dan cara menghitung nilai
3. Nilai Raport
4. Kenaikan kelas
5. Belajar Tuntas
6. Aspek yang dinilai dalam penilaian berbasiss
kompetensi
V STANDAR PENILAIAN
1. Standar nilai menurut pendapat Grondlund
2. Standar Enam
3. Standar Lima
4. Standar Sepuluh
VI VALIDITAS
a. Pengertian dan jenis validitas soal
b. Cara mengetahui validitas instrumen
c. Validitas ítem
VII RELIABILITAS
VIII RANKING
a. pengertian
b. Cara menentukan ranking
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian evaluasi
2. Pengertian Evaluasi Pendidikan dan Pembelajaran
3. Prinsip Evaluasi
4. Makna Evaluasi
5. Ciri-ciri Evaluasi
6. Subyek dan Sasaran Evaluasi
7. Alat Evaluasi
8. Ciri-ciri tes yang baik
PENDAHULUAN
I. PENGERTIAN EVALUASI
PENGUKURAN (MEASUREMENT) = proses membandingkan sesuatu
dengan suatu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif
PENILAIAN (EVALUTION) EVALUASI = suatu proses mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, panjang
pendek dsb.
Penilaian bersifat kualitatif.
UMPAN BALIK
(PROSES)
3. PRINSIP EVALUASI
Prinsip evaluasi yaitu adanya hubungan yang erat 3 komponen
(triangulasi) yaitu tujuan, kbm dan evaluasi.
TUJUAN
KBM EVALUASI
4. MAKNA EVALUASI
a. Bagi siswa yaitu memotivasi baik bagi yg hasilnya memuaskan maupun
tidak
b. Bagi guru yaitu untuk mengetahui siswa yg tuntas, untuk mengetahui
kelayakan soal yang digunakan, materi dan bahan sudah tepat atau
belum, lalu membuat perencanaan menggunakan yg lebih baik
c. Bagi sekolah yaitu mengetahui hasil belajar siswa dan kualitas siswa,
ketepatan kurikulum, sudah memenuhi standart atau belum
d. Bagi pemerintah. Mengetahui pemetaan, untuk pengambilan kebijakan
7. ALAT EVALUASI
Alat evaluasi ada dua jenis yaitu Non tes dan Tes
a. NON TEST, meliputi :
1. Skala bertingkat (rating scale) : skala yg menggambarkan suatu
nilai yg berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
Contoh : Kecenderungan anak SMA terhadap musik dangdut
1 2 3 4 5
sangat tdk suka tidak suka Biasa suka sangat suka
T T T
1T 2 3 4
INPUT OUTPUT
TES 1 : calon siswa : tes penjajakan masuk (Entering behaviour test)
atau tes prasyarat (Pre requisite test)
TES 2 : Tes penempatan (placement test)
TES 3 : Tes yg dilakukan pd siswa yg sedang belajar, untuk
mengetahui bahan mana yg belum dikuasai, siapa yg belum
menguasai, lalu memberikan bantuan yg diperlukan.
TES 4 : Tes ini dilakukan pd waktu siswa akan mengakhiri pelajaran,
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa.
2. TES FORMATIF : yaitu tes yang diberikan pada akhir setiap program
(Post Test)
(POST TES )
- TES SIKAP
TEPAT DIUJIKAN SECARA
TERTULIS/LISAN ? - DLL
TIDAK TEPAT
TEPAT
BENTUK BENTUK
OBJEKTIF (PG, URAIAN TES PERBUATAN
ISIAN, DLL
- KINERJA (PERFORMANCE)
- PENUGASAN (PROJECT)
- HASIL KARYA (PRODUCT)
- DLL
5. MENYUSUN KISIS-KISINYA
3. pemakaian ejaan
A. PENGERTIAN
Penilaian alternatif : penilaian non-tradisional (tidak sekedar pencil and paper test)
2. Mendidik
3. Adil
5. Terbuka
6. Menyeluruh
7. Terpadu
8. Berkesinambungan
3. Penilaian produk
Digunakan untuk menilai kemampuan siswa membuat sesuatu, misal : menilai
karya siswa yang berupa kipas, patung, dsb. Penilaian produk mencakup:
persiapan, proses, dan penyelesaian. Penilaian ini dapat juga mencakup aspek
kognitif dan afektif.
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang
secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik
nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui
pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik
nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan
yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.
b. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh
karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk
instrumen yang tergolong teknik:
Berilah centang di bawah kata “ya” bila Anda anggap bahwa butir keterampilan
yang dinyatakan itu memang ada dan benar, dan berilah centang di bawah kata
“tidak” bila aspek keterampilan itu muncul tetapi tidak benar atau aspek itu tidak
muncul sama sekali. Kata “ya” diberi skor 1, dan kata “tidak” diberi skor 0.
Hasil
Aspek dan Butir Keterampilan Observasi
NO
Ya Tidak
Awalan
Titik awalan dan sudut awalan
1 Percepatan langkah kaki pada awalan
2
Tumpuan
Posisi badan saat akan bertumpu
3 Cara menapakkan kaki pada saat tumpuan
4 Posisi kaki ayun saat melakukan tumpuan
5
Melayang
Posisi kaki tumpuan dan kaki ayun saat melayang
13
Pendaratan
Posisi kaki saat mendarat
14 Arah badan saat pendaratan
15
========================================================
Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan setiap
tindakan atau butir keterampilan di bawah ini sangat tepat, skor 4 bila tepat,
3 bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat.
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
… ………………
……
40
Awalan
Tumpuan
Melayang
Pendaratan
Lingkari angka 5 jika sangat tepat, angka 4 jika tepat, angka 3 jika
agak tepat, angka 2 jika tidak tepat dan angka 1 jika sangat tidak tepat
untuk setiap tindakan di bawah ini !
tempatnya.
rendahnya.
Jawaban
NO Pernyataan 1 2 3 4 5
pelajaran
pelajaran
Nama guru
(......................... )
Semester/Kelas : ..................................................................
Mata Pelajaran : Keterampilan Membatik
Kompetensi Dasar :
Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan setiap
tindakan atau butir keterampilan di bawah ini sangat tepat, skor 4 bila tepat,
3 bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat.
5 4 3 2 1
A. PERSIAPAN
1 Persiapan bahan
2 Persiapan peralatan
3 Persiapan desain
4 Persiapan pola
B. PROSES PENGERJAAN
8 Proses pewarnaan
C. PENILAIAN PRODUK
11 Keindahan
12 Kerapihan
13 Kreativitas
14 Komposis
15 Kebersihan
Guru
CONTOH LEMBAR PENILAIAN
UNTUK MENILAI KEMAMPUAN SISWA
Semester/Kelas : ..........................................................
Mata Pelajaran : Kesenian
Kompetensi Dasar : .............................................................
Berilah centang di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan setiap
tindakan atau butir keterampilan di bawah ini sangat tepat, skor 4 bila tepat, 3
bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat.
5 4 3 2 1
A. PERSIAPAN
1 Persiapan kertas
B. PELAKSANAAN SUPERVISI,
5 Penerapan persepektif
6 Penyusunan komposisi
C. PENILAIAN PRODUK
2. Kebersihan
Tulungagung, ............., 20….
Guru
3. Contoh format penilaian dengan portofolio
03 Menulis paragraf
Tulungagung........................ 20……
Nama guru
(.............................. )
1. Proporsi antara tugas, kuis, ujian harian, dan porttofolio ditentukan oleh guru sendiri.
2. Untuk menetukan nilai di rapor, proporsi antara penilaian kelas dan penilaian blok
(misal :ujian akhir semester) ditentukan oleh sekolah.
3. Hasil belajar yang dilaporkan di rapor harus mencakup aspek kognitif, psikomotorik,
dan afektif.
I. PROSEDUR PEMERIKSAAAN
pedoman
jawaban
1. SOAL URAIAN
SKOR MAKSIMUM
CONTOH 1 :
TES SUMATIF PPKN SOAL BENTUK URAIAN TERDIRI DARI 5 SOAL
SKOR PEROLEHAN
NO SOAL BOBOT SKOR MAKSIMUM LIA
1 30 5 2
2 10 3 2
3 20 4 3
4 10 3 3
5 30 5 1
NO JAWABAN SKOR
1. Materialistis 1
2. Egois 1
3. Individualis 1
4. Hedonisme 1
5. Fanatik sempit 1
Jumlah 5
Jumlah 3
Jumlah 4
2. Adanya Pemilu 1
3. Kekuasaan rakyat dilaksanakan oleh badan yang
1
mengawasi pemerintah.
Jumlah 3
Jumlah 5
Skor Maksimum 20
CONTOH 2 :
TES SUMATIF TERDIRI DARI PILIHAN GANDA DAN URAIAN , PEDOMAN
PENSKORAN SBB :
JUMLAH NO.
SKOR MAK SKOR
BENTUK SOAL SOAL BOBOT SOAL LIA
PG 35 50% 1 - '35 35 30
10% 47 4 2
15% 48 9 6
5% 49 6 4
5% 50 6 5
3. NILAI RAPORT
1. Nilai adalah pencapaian hasil belajar peserta didik secara komulatif dalam satu semester.
2. Komulatif artinya perata-rataan dari: rata-rata nilai Ulangan Harian per kompetensi dasar
atau indikator, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/ Ulangan Kenaikan
Kelas dengan pembobotan tertentu
3. Bobot rata-rata ulangan harian sama atau lebih dari jumlah bobot ulangan
tengah semester dan akhir semester
Contoh 1:
Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester
= (132 + 55 + 65) /4
= 252 /4
= 63
Contoh 2:
= 40 + 11 + 13
= 64
Contoh 3
= 320 / 5
= 64
4. KENAIKAN KELAS
Penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil semester 1 dan 2 dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran tersebut dinyatakan
tuntas.
2. Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, mata pelajaran itu dinyatakan
tidak tuntas.
3. Jika salah satu dari semester 1 atau 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, harus
dilakukan perhitungan pada mata pelajaran tersebut.
a. Hitunglah nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut.
c. Jika nilai rata-rata semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari rata-
rata KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
CONTOH TUNTAS
1 70 75
2 70 65
Rata-rata 70 70
1 70 60
2 70 75
Rata-rata 70 67,5
1. Jika lebih dari empat mata pelajaran tidak mencapai KKM, peserta didik dinyatakan tidak
naik kelas.
2. Jika nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian berkategori baik, maka peserta didik dapat naik
kelas.
3. Satuan pendidikan dapat menentukan ketidaknaikan kelas kurang dari empat mata
pelajaran tidak mencapai KKM sesuai dengan KTSP yang dikembangkan.
5. BELAJAR TUNTAS
Prinsip belajar tuntas untuk pencapaian kompetensi Sangat efektif untuk meningkatkan kinerja
akademik (John B. Carrol James Block and Benjamin Bloom)
“Jika siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran
dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai
ketuntasan”. (John B. Carrol, A Model of School Learning)
Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan (berdasarkan karakteristik siswa)
dan waktu yang tersedia (di bawah kontrol guru) (John B. Carrol)
Jika siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran, dan
diajar sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai
ketuntasan. (John B. Carrol, A Model of School Learning)
•Siswa harus mencapai skor 80-90% sebelum beralih pada modul/topik berikutnya.
•Guru dapat menentukan skor/batas lulus untuk setiap target belajar. Patokan yang
digunakan 80 % atau yang mendekati.
PROGRAM REMEDIAL
• Pemberian Tugas
• Pembelajaran Ulang
• Belajar Mandiri
• Belajar Kelompok dgn Bimbingan Alumni atau tutor sebaya dan lain-lain.
Semuanya diakhiri dengan ujian.
PROGRAM PERBAIKAN
PROGRAM PENGAYAAN
Penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, mengerjakan
soal yang hasilnya dinilai dan direkam, tidak mempengaruhi nilai raport namun tetap diungkapkan
dalam keterangan profil hasil belajar siswa.
Mencakup penilaian a.l. : Sikap, Tingkah Laku, Minat, Emosi dan Motivasi, Kerjasama,
Koordinasi dari setiap siswa.
Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus menerus. Pada umumnya
dilakukan secara non-ujian (misalnya; untuk mengetahui siswa yang bisa dipercaya, siswa yang
disiplin, siswa yang berminat ke jurusan Ilmu Sosial atau Ilmu Alam dll)
Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi dalam
penilaian berikutnya.
Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti) dan penilaian
afektif per matapelajaran.
CAKUPAN PENILAIAN
stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar
2. Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan reaksi, perasaan kepuasan dll
3. Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll
4. Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan nilai dalam organisasi sistem nilai
5. Membentuk watak (Characterization): sistem nilai yang terbentuk mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku.
C. ASPEK PSIKOMOTOR
•Tidak semua mata pelajaran dapat dinilai aspek psikomotornya (disesuaikan dengan tuntutan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa)
•Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan praktik: Pendidikan Agama, Pendidikan
Seni, Pendidikan Jasmani, Praktik IPA dan Bahasa.
2. Menyusun (manipulating)
3. Melakukan dengan prosedur (precision)
4. Melakukan dengan baik dan tepat (articulation)
5. Melakukan tindakan secara alami (naturalization)
V STANDAR PENILAIAN
1. Standar nilai menurut pendapat Grondlund
2. Standar Enam
3. Standar Lima
4. Standar Sepuluh
STANINES INTERPRETASI
9 4% TINGGI 4%
8 7%
DIATAS RATA-RATA 19%
7 12%
6 17%
RATA-RATA 54%
5 20%
4 17%
3 12%
DIBAWAH RATA-RATA 19%
2 7%
1 4% RENDAH 4%
2. STANDAR ENAM :
NILAI BERKISAR ANTARA 4-9, PROSENTASE PENYEBARANNYA SBB
9 5% BAIK SEKALI
8 10% BAIK
7 20% LEBIH DARI CUKUP
6 40% CUKUP
5 20% KURANG
4 5% KURANG SEKALI
3. STANDAR LIMA
F (FAIL) 7%
D 24%
POPULASI YG HETEROGEN
C 38%
B 24%
A 7%
A 10-20 %
B 20-30%
D 10-20%
F 0-10%
4. Standart Sepuluh
TABEL KONVERSI ANGKA KE DALAM NILAI BERSKALA 1-10
VI VALIDITAS
a. Pengertian dan jenis validitas soal
b. Cara mengetahui validitas instrumen
c. Validitas ítem
VALIDITAS / SAHIH
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa
yg hendak diukur
Ada dua macam validitas:
1. Validitas Logis
Xy
rxy =
( x 2) ( y2)
N XY - ( X)( Y)
NO NAMA X Y
1 NADIA 6,5 6,4
2 SUSI 7 6,2
3 CECEP 7,5 7,2
4 ERNA 7 6,8
5 DIAN 6 7
6 ASMARA 6 6,2
7 SISWOYO 5,5 5,1
8 JIHAD 6,5 6
9 YANNA 7 6,5
10 LINA 6 5,6
Hitunglah apakah soal matematika itu valid ? Baik dg rumus simpangan dan rumus
kasar
NO NAMA X Y x y x2 y2 xy
Langkah - langkah :
1. Cari rata-rata X dan Y
2. Cari x dan y
3. Cari x 2 , y2 dan xy
4. Masukkan jumlah x 2 , y2 dan xy ke dalam
rumus
Validitas ITEM
: Sebuah item/butir soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap
skor total.
: Sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor item mempunyai kesejajaran dg
skortotal.
Contoh. Hitunglah validitas item/butir soal nomor 6 dari tes Mapel ekonomi yang terdiri dari 10 soal
BUTIR SOAL/ITEM
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 HARTATI 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
2 YOYOK 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
3 OKTAF 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
4 WENDI 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
5 DIANA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
6 PAUL 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
7 SUSANA 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
8 HELEN 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Langkah-langkahnya :
1. Masukkan skor pada item 6 pada kolom X dan skor total pada kolom Y
SKOR SKOR
NO 6 TOTAL X2 Y2 XY
NO NAMA X Y
1 HARTATI 1 8 1 64 8
2 YOYOK 0 5 0 25 0
3 OKTAF 1 3 1 9 3
4 WENDI 1 5 1 25 5
5 DIANA 1 6 1 36 6
6 PAUL 0 4 0 16 0
7 SUSANA 1 7 1 49 7
8 HELEN 1 8 1 64 8
Jumlah 6 46 6 288 37
N XY - ( X ) ( Y )
rxy =
N X2 - ( X)2) N Y2 - ( Y)2)
VII RELIABILITAS
VII. RELIABILITAS
a. TABEL ANALISIS ITEM UNTUK PERHITUNGAN RELIABILITAS
GANJIL GENAP
X2 Y2 XY
NO NAMA X Y
1 HARTATI 5 3
2 YOYOK 3 2
3 OKTAF 0 3
4 WENDI 3 2
5 DIANA 3 3
6 PAUL 4 0
7 SUSANA 4 3
8 HELEN 3 5
JUMLAH 25 21
Langkah mengerjakan :
N XY - ( X ) ( Y )
rxy =
N X2 - ( X)2) N Y2 - ( Y)2)
2 r 1/21/2
r11 =
( 1 +r1/21/2 )
AWAL AKHIR
X2 Y2 XY
NO NAMA X Y
1 HARTATI 3 5
2 YOYOK 2 3
3 OKTAF 0 3
4 WENDI 3 2
5 DIANA 5 1
6 PAUL 3 1
7 SUSANA 5 2
8 HELEN 3 5
JUMLAH 24 22
Langkah mengerjakan :
N XY - ( X ) ( Y )
r1/2 =
N X2 - ( X)2) N Y2 - ( Y)2)
2 r 1/21/2
r11 =
( 1 + r 1/21/2 )
VIII RANKING
a. pengertian
b. Cara menentukan ranking
VIII. RANGKING
1.PENGERTIAN
KELOMPOKNYA
Adalah urutan yg letak/kedudukan ssorg dlm kelompokknya dan dinyatakan dg nomor /angka
biasa
A= 45 F= 70 K= 75 P= 78
B= 50 G= 81 L= 75 Q= 74
C= 39 H= 75 M= 69 R= 65
D= 61 I = 68 N= 60 S= 49
E= 63 J= 46 O= 73 T= 60
Untuk Menentukan rangking maka urutkan dari nilai tertinggi s.d terendah
G 81 1
P 78 2
K 75 4 3
L 75 5
Q 74 6
O 73 7
F 70 8
M 69 9
I 68 10
R 65 11
E 62 12
D 61 13
T 60 15 2
B 50 16
S 49 17
J 46 18
A 45 19
C 39 20
b. PERCENTILE RANK
1. SR siswa F = 8
PR = N - SR
C. STANDAR DEVIASI
81 1 81 6561 6561
78 1 78 6084 6084
74 1 74 5476 5476
73 1 73 5329 5329
70 1 70 4900 4900
69 1 69 4761 4761
68 1 68 4624 4624
65 1 65 4225 4225
62 1 62 3844 3844
61 1 61 3721 3721
50 1 50 2500 2500
49 1 49 2401 2401
46 1 46 2116 2116
45 1 45 2025 2025
39 1 39 1521 1521
20 1275 84163
SD= fX2 - fX 2
N
N
fX2 = 84163
=4208,2
20
N
2
fX
= 4064,1
X = 63,75
Jadi : berdasarkan cara deviasi maka skor yang diperoleh siswa dalam dikelompokkan
1. Kelompok Atas : yaitu semua siswa yang mempunyai skor 75.75 ke atas
2. Kelompok Sedang : yaitu semua siswa yang mempunyai skor antara 51,75 - 75.75
3. Kelompok Bawah : yaitu semua siswa yang mempunyai skor 51,756 ke bawah
X-M
z=
SD
dari contoh diatas maka z atas siswa M, P dan G dapat dicari sbb
dari contoh diatas maka z atas siswa M, P dan G dapat dicari sbb
M= 0,4375
P= 1,1875
G>P>M
G= 1,4375
AGUS 80 40 40 53
TONO 70 40 55 45
BUDI 60 40 50 50
WATI 30 60 45 47
NINA 10 70 60 55
MEAN 50 50 50 50
iii
DAFTAR RUJUKAN