Anda di halaman 1dari 95

ANALISIS EKSPEKTASI PENDAPATAN DAN PENDIDIKAN

KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA


MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARIAH IAIN AMBON

Ditulis oleh:

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon

Oleh:

Imam Mustakim
NIM. 0140105023

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN


EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
AMBON 2017
MOTO

Jangan Suka Menunda – Nunda Suatu Pekerjaan, Karna


Tidak Ada Yang Tau Kita Masih Bertemu Hari Esok Atau
Tidak.

Allah Akan Meninggikan Orang-Orang Yang Beriman Di


Antaramu Dan Orang-Orang Yang Diberi Ilmu Pengetahuan
Beberapa Derajat (Q.S. Al-Mujadalah : 11)

Seorang Manusia Tidak Akan Memperoleh Sesuatu Selain


Apa Yang Telah Ia Usahakan. (QS. al-Najm:39)

“Bekerja Seolah-Olah Akan Hidup Selamanya, Dan


Beribadah Seolah-Olah Akan Mati Besok”. (H.R Ibnu
Asakir)
PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur mendalam kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, sebuah karya

sederhana ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibuku, Suwarni dan Tunik yang telah mendidik dan merawatku

sejak kecil serta memberikan dukungan, doa, perhatian, pengorbanan, dan

kasih sayang.

2. Seluruh keluargaku yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan doa

kepadaku.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan doa dan dukungannya sehingga Tugas Akhir Skripsi ini dapat

terselesaikan.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul: “Analisis Ekspektasi Pendapatan Dan Pendidikan Kewerausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah
IAIN Ambon”. sebagai tugas akhir akademik ini dalam keadaan yang sebaik-
baiknya. shalawat dan salam tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan tuntunan kepada umat manusia, sehingga sampai dengan saat ini kita
bisa merasakan kebahagiaan dalam kehidupan islam
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat petunjuk, motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan skripsi ini akhirnya dapat
diselesaikan. Berbekal kesadaran itu maka dengan tulus penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada ;
1. Bapak Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor IAIN Ambon dan Para
Wakil Rektor yang telah memberikan andilnya dalam perkembangan IAIN
Ambon
2. Bapak Dr. Djumadi Djunaidi M.HI selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam dan para wakil Dekan Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam
3. Ibu Mar’atun Shalihah, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
Bapak Didin Baharudin M.Ud selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah
yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesai.
4. Bapak Dr.Jailani Lamasidonda, M.M selaku pembimbing I dan Ibu Salma
Saimima selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis hingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
5. Ibu Rivalna Rivai, S. Ip. M. Hum. Selaku kepala perpustakaan IAIN Ambon
yang telah menyediakan fasilitas kepustakaan.
6. Seluruh dosen pengajar pada jurusan Ekonomi Syariah dan pegawai BAK
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Intsitut Agama Islam Negeri IAIN
Ambon
7. Dr. Abd Jabar Abduh. M.Pd selaku penguji I dan Bapak Muamar W Marupey
M.M selaku penguji II yang selalu memberikan saran, dan petunjuk kepada
penulis hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
8. Dra. Aisa Manilet, M.Ag selaku penasehat akademik yang selalu memberikan
nasehat dan arahan dalam menyelesaikan studi.
9. Seluruh staf dosen IAIN Ambon dan semua Civitas Akademika IAIN Ambon
yang membekali penulis dengan ilmu dari pelayanan yang baik selama
mengikuti proses perkuliahan.
10. Orang Tuaku Tercinta, Suwarni dan Ibunda. Tunik, yang telah membesarkan
penulis dengan penuh kasih sayang serta senantiasa memberikan dukungan
yang sangat besar melalui Doa, moral, material selama penulis mengecap
pendidikan.
11. Seluruh keluarga besar yang kusayangi, Kakaku Siti yang slalu memberi
perhatiannya, terima kasih untuk perhatian, semangat, dorongan dan doa-Nya.
12. Keponakan-keponakan penulis Elvina Wahyu Ningsih dan Veriska , yang
penulis sayangi.
13. Teman-temanku Lulu Nafiatul Islamiah, Nurwahida, Indri, Aki Edi Susanto,
Rosid Ahmadi, M Syamsul Bahri. Bagus Sugeng Prayetno ,Firmansyah, Edi
Kuncoro, Eko Adi Yulianto, Eko Puji Leksono, Seswanto, Yasin Abbillah,
Enha Oxi Syahrul, Irul Rozikin, Erna Marwiyati Maba, Fatimah, Hasan, La
Yudin Buton, Syamsir Bahri, Wa Nina, Nur Indah Sari, Novi Hilda Rahmat
Ramadan, Dewi Fatmala Umagaf, Mahfud Latukao, Prayuda Adi Sutama,
Wahyu Ari Wijaya, Zein. Serta teman teman yang lain yang tidak biasa saya
sebutkan satu per satu, Terima kasih banyak karena selalu mendampingi
penulis.
Akhirnya atas segala kekhilafan kepada semua pihak baik disengaja
maupun tidak disengaja oleh penulis memohon ketulusan hati untuk dapat
dimaafkan. Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang telah diberikan
oleh berbagai pihak tersebut, Insya Allah akan memperoleh imbalan yang
setimpal dari Allah swt.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi
maupun pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. Akhirnya dengan
penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu segala saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak akan penulis terima dengan suka cita dan
dengan harapan semoga dengan skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Ambon, April 2018


Penulis

Imam Mustakim
ABSTRAK

Nama : Imam Mustakim


Nim : 0140105023
Judul : Analisis Ekspektasi Pendapatan Dan Pendidikan
KewirausahaanTerhadap Minat Berwirausaha Pada
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Ambon

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh Ekspektasi


Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN
Ambon, 2). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada
mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN Ambon, dan 3) Pengaruh Ekspektasi Pendapatan,
dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa
Ekonomi Syariah IAIN Ambon. Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN Ambon yang telah
mengikuti matakuliah kewirausahaan . Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah menggunakan angket atau kuesioner yang diberikan kepada seluruh
populasi. Pengujian instrumen dilakukan kepada mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN
Ambon yang telah mengikuti matakuliah kewirausahaan sebanyak 42 mahasiswa. Uji
asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Ekspektasi Pendapatan tidak
berpengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha yang ditunjukkan dengan
persamaan regresi Y = 5,529 + 0,261 X1.dengan , thitung 1,392 < ttabel 2,023. 2)
Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha yang
ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 5,529 + 0,271 X2 dengan nilai positif,
thitung 2,986 > ttabel 2,023. Ekspektasi Pendapatan, dan Pendidikan Kewirausahaan
berpengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha yang ditunjukkan dengan nilai
positif, 0,000 < 0,05. Dan nilai fhitung 9,450 > 3,23 dengan konstanta sebesar 5,529
dan Adjusted R Square sebesar 0,326 (32,6%).

Kata kunci : Ekspektasi Pendapatan, Pendidikan Kewirausahaan, Minat


Berwirausaha.
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
PENGESAHAN PEMBIMBING.............................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN SEKRIPSI.............................................................iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN..............................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................vii
ABSTRAK.......................................................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................................x
DAFTA TABEL............................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1


B. Rumusan dan Batasan Masalah...................................................................8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................9

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................................11

A. Pengertian Wirausaha.....................................................................................11
B. Pentingnya Wirausaha untuk Umat Islam................................................13
C. Ekspektasi Pendapatan...................................................................................16
D. Pendidikan Wirausaha....................................................................................18
E. Minat Berwirausaha........................................................................................21
F. Penelitian Terdahulu.......................................................................................23
G. Kerangka Pemikiran.......................................................................................26
H. Hipotetis.............................................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................28

A. Jenis Penelitian.................................................................................................28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................28
C. Populasi dan Sampel.......................................................................................28
D. Sumber data Penelitian..................................................................................30
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................30
F. Definisi Operasional.......................................................................................31
G. Teknik Analisis Data......................................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................41

A. Deskripsi Program Ekonomi Syariah........................................................41


B. Deskripsi Karakteristik Responden............................................................44
C. Deskripsi Variabel...........................................................................................45
D. Uji Instrumental...............................................................................................46
1. Uji Validitas...............................................................................................46
2. Uji Reabilitas.............................................................................................48
E. Analisis Data Dan Hipotesis.........................................................................49
1. Uji Asumsi klasik.....................................................................................49
2. Uji Normalitas...........................................................................................50
3. Uji Multikolinieritas................................................................................51
4. Uji Heteroskedastisitas............................................................................52
F. Uji Regresi Linier Berganda.........................................................................52
G. Koefisien Determinasi....................................................................................57
H. Hasil Penelitian................................................................................................57

BAB V Penutup..............................................................................................................63

A. Kesimpulan........................................................................................................63
B. Saran....................................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Dmokgrafi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..............................44


2. Deskripsi Variabel...........................................................................................45
3. Hasil Pengujian validitas...............................................................................46
4. Hasil Pengujian Reabilitas............................................................................48
5. Hasil Pengujian Multikolineritas................................................................50
6. Hasil Perhitungan t test regresi berganda.................................................53
7. Hasil Perhitungan F Test regresi berganda..............................................56
8. Hasil Perhitungan R Square..........................................................................57
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hasil Pengujian Formalitas Minat Wirausaha........................................49


2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Minat Wirausaha........................51
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang,

namun apabila dilihat dari sumber daya manusianya, Indonesia memiliki

tingkat pengangguran yang tinggi. Meningkatnya pengangguran di Indonesia

dari tahun ke tahun disebabkan ketatnya persaingan dalam dunia kerja,

kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, kurangnya keterampilan

tenaga kerja, perkembangan penduduk, kurang meratanya pertumbuhan dan

perluasan ekonomi, serta perkembangan teknologi yang terjadi sekarang

1
maupun masa akan datang.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal

dasar sekaligus menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional. Sumber

Daya Manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan untuk mengolah Sumber

Daya Alam (SDA) yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan hidup

serta meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Besarnya jumlah penduduk dan angkatan kerja yang semakin banyak

serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi menjadi salah satu penghambat

untuk mendapatkan kesempatan kerja. Untuk itu, sangatlah penting membuat

alternatif pekerjaan yang sesuai dan cocok dengan keterampilan, bakat dan

minat serta hobi. Pekerjaan tersebut tidak harus memenuhi kualifikasi

1 Buchari alma,”kewirausahaan”alfabet.(bandung). 2016, h. 1

1
2

tertentu, tetapi pekerjaan yang dekat dengan keseharian. Salah satu

pilihannya yaitu dengan membuka usaha sendiri. Dengan membuka usaha

sendiri dapat memiliki beberapa keuntungan di antaranya mempunyai

kebebasan dalam menentukan tujuan usaha dan mendapatkan manfaat serta

2
laba yang diharapkan.

Kewirausahaan atau entrepreneurship pertama kali diperkenalkan pada

abad 18 dengan tujuan utamanya pertumbuhan dan perluasan organisasi

melalui inovasi dan kreativitas. Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda

dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda seperti penciptaan

organisasi baru, menjalankan kegiatan yang baru, eksplorasi berbagai peluang.

Menghadapi ketidakpastian dan mendapatkan secara bersama faktor-

faktor produksi, Secara sederhana kewirausahaan adalah proses kreativitas dan

inovasi yang memiliki resiko tinggi dalam menghasilkan nilai tambah bagi

produk yang bermanfaat untuk masyarakat dan mendatangkan keuntungan

bagi wirausaha. Kewirausahaan merupakan bagian penting dalam

pembangunan, membuat perbedaan yang jelas bahwa wirausaha membuat

keputusan-keputusan strategis, sementara manajer mengerjakan dan

menghasilkan tugas-tugas yang lebih rutin. Wirausaha yang memiliki

kemampuan mengambil keputusan yang superior akan dapat meningkatkan

performansi usaha seperti peningkatan profit dan pertumbuhan usaha.

2 Ibid. h. 5
3

Istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat

diartikan sebagai „the backbone of economy‟, yaitu syaraf pusat

perekonomian atau sebagai „tailbone of economy‟, yaitu pengendali

perekonomian suatu bangsa. Secara etimologi, kewirausahaan merupakan nilai

yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau suatu proses

dalam mengerjakan suatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda

(innovative).

Pengertian wirausaha, bila ditinjau dari etimologinya berasal dari kata

“wira” dan “usaha”, kata wira berarti “teladan” atau patut dicontoh, sedangkan

“usaha” berarti “Berkemauan keras” memperoleh manfaat. Jadi seorang

wirausaha dapat diartikan sebagai berikut: “Seseorang yang berkemauan keras

dalam melakukan tindakan yang bermanfaat dan patut menjadi teladan hidup”,

atau lebih sederhana dirumuskan sebagai, “Seseorang yang berkemauan keras

dalam bisnis yang patut menjadi teladan hidup”. Untuk menjadi seorang

wirausahawan yang berhasil, seorang wirausaha harus mempunyai tekad dan

3
kemauan yang keras untuk mencapai tujuan usahanya.

Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan islam merupakan

aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu

masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar

manusia, dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia

diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang

lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.

3 http://eprints.undip.ac.id/44764/1/ADHITAMA, diakses pada tanggal 27/05/2017


4

Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,

jauh sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah memulai bisnis kecil-

kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan cara membeli barang dari suatu

pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain untuk mendapatkan

keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya. Bersama pamannya,

Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria.

Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudian Khadijah

menawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing. Selama bermitra

dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan ke pusat bisnis di

Hbasyah, Syiria dan Jorash. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk

melakukan wirausaha.

Dari segi kuantitas, Indonesia merupakan negara dengan jumlah

pemeluk islam terbesar di dunia. Di suatu sisi, hal itu merupakan potensi,

tetapi di sisi lain merupakan problem bagi pembangunan. Sementara ini,

masyarakat Indonesia yang notabene adalah pemeluk islam, mayoritas kondisi

perekonomiannya masih belum menggembirakan. Kita lihat di negara tetangga

yaitu India dengan masyarakat Hindunya dan China dengan masyarakat

komunis-sosialisasiya dapat maju; sementara Indonesia yang mayoritas

masyarakatnya beragama (Islam) masih terpuruk? Apakah ajaran agama di

Indonesia dalam era persaingan ini sama sekali tidak memiliki relevansi

terhadap kemajuan ekonomi para pemeluknya? Hal itu di akibatkan rendahnya

etos kerja di negara kita.


5

Etos kerja adalah motor penggerak produktivitas. Disinyalir, etos kerja

bangsa kita relatif masih rendah yang tercermin dari disiplin, semangat kerja

dan produktivitasnya yang rendah. Oleh karena itu etos kerja merupakan

masalah yang kompleks dan mengandung banyak aspek, baik ekonomi, sosial,

maupun budaya; maka untuk meningkatkannya perlu di tangani secara terpadu

dan komprehensif. Ada beberapa faktor utama, mengapa ekonomi umat tidak

mengalami perubahan secara mendasar, Salah satunya, faktor kultural. Bahwa

budaya kita masih tergolong sofaculture. Sifat-sifat kelemahan dalam

mentalitas mayoritas orang Indonesia masih sulit di hilangkan, seperti: suka

meremehkan mutu, suka menerabas (jalan pintas), tidak percaya pada diri

sendiri, kurang disiplin, dan suka mengabaikan tanggung jawab. Belakangan

ini, tampaknya generasi muda kita terjangkit “demam hanpone”, suka yang

4
instan-instan” dan berprilaku konsumtif.

Maluku merupakan salah satu provinsi Indonesia yang kaya akan

sumber daya alamnya, hal itu membuat Maluku sangat berpotensi besar untuk

ladang usaha bagi sarjana-sarjana muda. Bisa kita lihat salah satu SDA yang di

miliki Maluku ialah dari sektor kelautan dan perikanan. Provinsi Maluku

sangat menjanjikan bagi peningkatan PDB nasional. Wilayah dengan luas

712.479, 69 Km2 bahkan disebut-sebut akan menjadi lumbung ikan nasional

menjadi supplier kebutuhan ikan nasional. Bagaimana tidak? 98% (658.294,69

Km2) dari total luas wilayah provinsi Maluku merupakan wilayah kelautan.

Dengan luas wilayah kelautannya ini diasumsikan pula

4 Muh. Yunus, Islam & Kewirausahaan Inovatif, (Cet. 1. Malang, UIN-


Malang press, 2008) hlm. 5
6

bahwa Maluku memiliki potensi perikanan yang amat besar. Data badan

perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Provinsi Maluku menyebutkan

potensi perikanan tangkap di wilayah perairan Maluku mencapai 31,50% atau

512.662 ton ikan tangkap. Sementara itu, wilayah perairan Maluku juga

memiliki potensi pengembangan ikan tangkap yang mencapai 68,50%

5
(1.114.838 ton) dari total sediaan potensi 1.627.500 ton.

Suatu pernyataan yang bersumber dari PBB menyatakan bahwa suatu

negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausaha sebanyak 2%

dari jumlah penduduknya. Jika negara kita berpenduduk 200 juta jiwa, maka

6
wirausahawannya harus lebih kurang sebanyak 4 juta.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa perguruan tinggi

dipercaya merupakan alternatif jalan keluar untuk mengurangi tingkat

pengangguran, karena para sarjana diharapkan dapat menjadi wirausahawan

muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri. Pengaruh pendidikan

kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor

penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa dan perilaku

berwirausaha di kalangan generasi muda, terkait dengan pengaruh pendidikan

kewirausahaan tersebut, diperlukan adanya pemahaman tentang bagaimana

mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang

potensial sementara mereka berada di bangku sekolah. Beberapa penelitian

sebelumnya menyebutkan bahwa keinginan berwirausaha

5(http://www.kompasiana.com/marcellgunas/sektor-perikanan-masa-depan-
maluku_54f74adda33311942a8b45bd) di kutip tanggal 27, mei, 2017
6 Opcit, Muh. Yunus .h, 1
7

para mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-wirausaha masa

depan. Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan akan

membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa

mendatang.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu

negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan

kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan

memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan

motivasi untuk berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka. Pihak

perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang

kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan

penge-tahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat mahasiswa

7
untuk berwirausaha.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada

mahasiswa, diantaranya adalah: Ekspektasi pendapatan, Seseorang akan

tertarik untuk menjadi wirausaha karena ekspektasi pendapatan yang

diperolehnya jika sukses melebihi karyawan. Seseorang dengan ekspektasi

pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja menjadi karyawan menjadi

daya tarik untuk menjadi wirausaha. Pendidikan, apabila pendidikan memadai

maka seseorang akan siap untuk menjadi seorang wirausaha dan memimpin

anak buahnya. Latar belakang pendidikan seseorang terutama yang terkait

7 Djatmiko Danuhadjimejo, wiraswasta dan pembangunan, (Bandung: cv Alfabet,)


2003 h.
95.
8

dengan bidang usaha, seperti bisnis dan manajemen atau ekonomi dipercaya

akan mempengaruhi keinginan dan minatnya untuk memulai usaha baru di

masa mendatang. Sebuah studi dari India membuktikan bahwa latar belakang

pendidikan menjadi salah satu penentu penting intensi kewirausahaan dan

kesuksesan usaha yang dijalankan.

Alasan dipilihnya studi kasus pada mahasiswa Jurusan Ekonomi

Syariah IAIN Ambon adalah karena mata kuliah pada Jurusan ini mengandung

materi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di mata mahasiswa. Maka

berdasarkan pada uraian tersebut, penelitian ini akan menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan

Ekonomi Syariah IAIN Ambon, dengan menggabungkan variabel pada

penelitian sebelumnya, yaitu: Ekspektasi Pendapatan, dan Pendidikan

Kewirausahaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai

Anallisis Ekspektasi Pendapatan Dan Pendidikan Kewirausahaan

Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah

Iain Ambon

B. Rumusan dan batasan masalah

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

Masalah pokok:
9

a. Apakah ekspektasi pendapatan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah Iain

Ambon.?

b. Apakah pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa jurusan ekonomi syariah IAIN

Ambon?

c. Apakah ekspektasi pendapatan dan pendidikan wirausaha

berpengaruh secara bersama (simultan) terhadap minat

wirausaha pada mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah IAIN

Ambon?

2. Batasan masalah

Berdasarkan masalah di atas, peneliti membatasi masalah yang

hanya membahas tentang tingkat minat wirausaha pada mahasiswa

Jurusan Ekonomi Syariah.

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1) Tujuan penelitian antara lain

a. Untuk menganalisis pengaruh ekspektasi pendapatan terhadap

minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah

IAIN Ambon.

b. Untuk menganalisis pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah

IAIN Ambon.
10

c. Untuk menganalisis pengaruh ekspektasi pendapatan dan

pendidikan wirausaha secara bersama (simultan) terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah IAIN

Ambon.

2) Manfaat penelitian

a. Secara teoritis: diharapkan agar dapat menambah pengetahuan

tentang teori Kewirausahaan

b. Secara praktis untuk menambah wawasan dan pengetahuan, dan

penulis tentang (analisis Ekspektasi Pendapatan dan Pendidikan

Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausah pada Mahasiswa

Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Ambon). Dan dapat di jadikan

bahan masukan bagi masyarakat, akademisi tentang wirausaha.


11

BAB II

LANDASAN TEORITIS

1) Kajian teoritis

A. Pengertian wirausaha

Pada awal tahun 1980, Dr. Soeparman Soemahamidjaja secara

gencar memasyarakatkan kewiraswastaan di Indonesia. wiraswasta

mungkin di ambil dari terjemahan entrepreneur. Wiraswasta terdiri dari

suku kata wira-swa-sta. “wira” berarti manusia tunggal,pahlawan,

pendekar,teladan berbudi luhur, ,berjiwa besar, gagah berani serta

memiliki keagungan watak. “swa” berarti sendiri atau mandiri. “sta”

berarti tegak berdiri.

Kemudian, pada zaman orde baru mungkin terdapat kekhawatiran

bahwa penggunaan istilah kewiraswastaan dapat mempersempit makna

yang sebenarnya, khususnya istilah swasta bila di kaitkan dengan lawan

arti dari kata pemerintah. Padahal secara maknawi, istilah

kewiraswastaan juga mencakup sikap dan sifat yang harus di miliki oleh

pemerintah atau birokrat. Namun demikian pemerintah orde baru lebih

suka menggunakan istilah wirausaha.

Usaha berarti awal, bekerja, berbuat sesuatu. Dalam hal ini dapat

di artikan bekerja pada bidang usaha tertentu seperti pertanian, industri,

jasa, pertambangan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain.

Kata “Kewirausahaan” sebagai terjemahan dari entrepreneurship di

lontarkan pada tahun 1975 dan mulai di gunakan di antara anggota

11
12

kelompok Entrepreneur Development Program-Development


8
Technology Centre (EDP-DTC), institut teknologi Bandung.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, wira usaha adalah orang

yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara

produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,

mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan menteri Koperasi dan Pembinaan

Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, di cantumkan bahwa :

a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku

dan kemampuan kewirausahaan.

b. Kewirausahaan adalah semangat,sikap, prilaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah

pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,

teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam

rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau

9
memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Kwirausahaan menurut instruksi dari presiden RI No. 4 tahun

1945: “kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan

8 H Moko P. Astamoen.”entrepreneurship dalam prespektif


kondisi Bangsa Indonesia”.(Alfabeta Bandung). 2005, Cet. 2. Hlm. 49-50.
9 http://www.kompasiana.com/adesuyitno/islamic-entreprenneurship-
kewirausahaan-islam. Di kutip pada tanggal 12 juni 2017
13

seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah

pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan

produk baru yang meningkatkan efisiensi dalam rangka memerikan

pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih

besar”. Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan

usaha/ kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang di miliki

10
seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/ kegiatan.

B. Pentingnya Wirausaha untuk Umat Islam

Wirausaha dalam pandangan Islam yaitu, bekerja dan berusaha

termasuk Berwirausaha, boleh dikatakan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena, keberadaannya sebagai

“khalifah fil ardh” di maksudkan untuk memakmurkan bumi dan

membawanya ke arah yang lebih bak; (Q.S. Hud: 61).

dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh


berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu
Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya,
kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat
(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (Q.S Huud: 61)

10 Basrowi.”kewirausahaan” (Bogor: Ghalia Indonesia) . 2014. cet.2. hlm 1-3


14

Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai


dan memakmurkan dunia.

Sebagai Agama yang menekankan dengan kuat sekali tentang

pentingnya keberdayaan Umat, maka Islam memandang bahwa berusaha

atau berwirausaha merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Terdapat

sejumlah ayat dan hadis Nabi Muhammad Saw yang menjelaskan

pentingnya aktivitas berusaha itu. Diantaranya:

No Sumber Isi pesan/perintah


1 QS. Al-Jumuah: 10 Perintah mencari rizeki (karunia Allah)
yang bertebaran di muka bumi.
2 QS. Al-Qashas: 77 Mencari bekal untuk urusan Akhirat
tanpa melupakan kenikmatan Dunianya.
3 QS. Al-Baqarah: 201 Mencari keseimbangan antara kebaikan
di dunia dengan akhirat.
4 QS. Al-Hadiid: 25 Menggunakan teknologi untuk mengelola
besi menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi dunia.
5 QS. al-Nur: 37 Allah memuji Orang yang rajin berniaga
tetapi tidak lupa mengingat Allah, salat,
zakat, dan yakin terhadap hari akhir.
6 QS. al-Baqarah: 198 Tidak ada larangan untuk mencari
karunia (rezeki hasil perniagaan) selagi
masih melaksanakan ibadah Haji.
7 QS. al-Nisa’: 29 Larangan memakan harta dengan jalan
batil (riba), kecuali denagan jalan
perniagaan yang di lakukan secara suka
rela
8 QS. al-Najm:39 Seorang manusia tidak akan memperoleh
15

sesuatu selain apa yang telah ia


usahakan.
9 H.R Ibnu umar “tangan di atas lebih baik daripada tangan
di bawah”
10 H.R Ibnu Asakir “Bekerjaseolah-olahakanhidup
selamanya, dan beribadah seolah-olah
akan mati besok”
11 H.R Bukhari “perintah bekerja dengan tangannya
sendiri (bekerja);sesungguhnya Nabi
Daud memakan hasil dari usahanya
sendiri
12 H.R Thabrani “mencari rizeki yang halal adalah wajib
setelah kewajiban yang lain”
13 H.R Thabrani “jika telah melakukan salat subuh,
janganlah kamu tidur. Maka kalian tidak
akan sempat mencari rizeki”
14 H.R Ahmad “sesungguhya Allah mencintai hambanya
yang bekerja. Barang siapa yang bekerja
keras mencari nafkah yang halal untuk
keluarganya, maka seperti mujahid di
jalan Allah”
Sumber: Sejumlah ayat dan hadis tersebut diidentifikasi oleh penulis
dari buku karya Muh. Yunus (2006)

Dalil-dalil di atas memperlihatkan bagaimana kewirausahaan

merupakan aktivitas yang intern dalam ajaran islam. Sedemikian

strategisnya kedudukan kewirausahaan dan perdagangan dalam islam,


16

hingga teologi islam itu dapat di sebutkan sebagai “Commercial


11
theology” (teologi perdagangan).

C. Ekspektasi Pendapatan

Ekspektasi pendapatan merupakan harapan untuk memperoleh

penghasilan lebih tinggi sehingga dengan ekspektasi pendapatan yang

lebih tinggi maka akan semakin meningkatkan minat berwirausaha pada

mahasiswa. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi

yang timbul dari suat aktivitas normal entitas dalam suatu periode jika arus

masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

kontribusi penanaman modal. Pendapatan adalah semua penerimaan

seseorang sebagai balas jasanya dalam proses produksi. Balas jasa tersebut

bias berupa upah, bunga, sewa, maupun laba tergantung faktor produksi

12
yang dilibatkan dalam proses produksi. pendapatan atau income adalah

uang yang diterima oleh seseorang dari perusahaan dalam bentuk gaji,

upah, sewa, bunga dan laba termasuk beragam tunjangan, seperti

tunjangan kesehatan atau pensiun. Pendapatan adalah penghasilan yang

diperoleh seseorang baik berupa uang maupun barang. menjadi wirausaha

akan memperoleh keuntungan yang menakjubkan. Berwirausaha dapat

memperoleh penghasilan yang tinggi dan tidak terbatas sesuai harapannya

guna memenuhi segala keinginannya. Besar kecilnya penghasilan yang

11 Salim Segaf Al-Djufri. “islamic Business strategy for entrepreneurship”. (zikrul


hakim jakarta). 2006, Cet 1, h, 11-12.
12 http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/profita/article/view/5990. Dikutip pada 12
juni 2017
17

diterima dari berwirausaha tergantung dari hasil kerja atau usaha yang

dilakukan. Keinginan untuk memperoleh pendapatan tak terbatas itulah

yang dapat menimbulkan minat berwirausaha. Orang-orang yang bekerja

bagi dirinya sendiri memiliki peluang empat kali lebih besar untuk

menjadi kaya daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain.

Berdasarkan uraian tersebut, terdapat perbedaan pengertian pendapatan.

Secara umum pendapatan adalah uang yang diterima seseorang selama

periode tertentu dalam bentuk gaji, upah, sewa, laba, dan sebagainya.

Secara akuntansi pendapatan adalah peghasilan yang didapat dari kegiatan

13
operasional perusahaan.

Ekspektasi pendapatan adalah harapan seseorang atas pendapatan

yang diterimanya baik berupa uang maupun barang guna memenuhi

kehidupannya. Ekspektasi atau harapan atas penghasilan yang lebih baik

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang

untuk berwirausaha. Jika seseorang berharap untuk menghasilkan

pendapatan yang lebih tinggi dengan menjadi seorang wirausaha, maka ia

akan semakin terdorong untuk menjadi seorang wirausaha.

Dengan berwirausaha, seseorang akan memperoleh pendapatan dari

posisinya sebagai pemilik usaha dan pendapatan yang diperoleh dari posisinya

sebagai manajer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator ekspektasi

14
pendapatan meliputi pendapatan yang tinggi dan pendapatan tidak terbatas.

13 Ari fadiati, dan Dedi purwana “menjadi wirausaha sukses”.(Pt remaja


rosdakarya Bandung 2011) cet 2, h 17
14 http://eprints.uny.ac.id/30122/
18

D. Pendidikan Kewirausahaan dan Matakuliah Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan merupakan semacam Pendidikan yang

mengajarkan agar orang mampu menciptakan kegiatan usaha sendiri.

Pendidikan semacam itu ditempuh dengan cara:

a. Membangun keimanan, jiwa dan semangat,

b. Membangun dan mengembangkan sikap mental dan watak

wirausaha,

c. Mengembangkan daya pikir dan cara berwirausaha,

d. Memajukan dan mengembangkan daya penggerak diri.

Sebenarnya tujuan dari Pembelajaran Kewirausahaan adalah

bagaimana mentransformasikan jiwa, sikap dan perilaku Wirausaha dari

kelompok business entrepreneur yang dapat menjadi bahan dasar guna

merambah lingkungan entrepreneur lainnya, yakni academic,

government dan social entrepreneur.

Desain pembelajaran yang diberikan adalah desain pembelajaran

yang berorientasi atau diarahkan untuk menghasilkan business

entrepreneur terutama yang menjadi owner entrepreneur atau calon

wirausaha mandiri yang mampu mendirikan, memiliki dan mengelola

perusahaan serta dapat memasuki dunia bisnis dan dunia industri secara

profesional. Maka dari itu pola dasar pembelajaran harus sistemik, yang
19

di dalamnya memuat aspek-aspek teori, praktek dan implementasi. Selain

itu dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya disertai oleh

operasionalisasi pendidikan yang relatif utuh menyeluruh seperti

pelatihan, bimbingan, pembinaan, konsultasi dan sebagainya.

Pembelajaran kewirausahaan diawali dengan persiapan serta pengadaan

15
materi pembelajaran teori, praktek dan implementasi.

Pengaruh Pendidikan terhadap perkembangan jiwa seseorang

(termasuk jiwa wirausaha) sebenarnya berbeda dengan pengaruh

eksternal yang lain. Pada umumnya pengaruh lingkungan sekitar (fisik

maupun sosial) bersifat pasif, dalam arti bahwa lingkungan tidak

memberikan suatu paksaan terhadap individu. Lingkungan hanya

memberikan kesempatan-kesempatan atau peluang. Bagaimana individu

mengambil kesempatan atau peluang tersebut tergantung pada yang

bersangkutan. Tidak demikian halnya dengan pendidikan, terutama yang

langsung berhubungan dengan wirausaha. Pendidikan dijalankan dengan

penuh kesadaran, mempunyai tujuan, target, dan sasaran tertentu serta

diberikan secara sistematis untuk mengembangkan potensi-potensi yang

ada. Satu-satunya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang

mempunyai moral, sikap, dan keterampilan wirausaha adalah dengan

pendidikan. Dengan pendidikan, wawasan individu menjadi lebih

percaya diri, bisa memilih dan mengambil keputusan yang tepat,

meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter,

15 Eman suherman. “desain pembelajaran kewirausahaan”. (Alfabeta Bandung).


2008, Cet 2. Hlm 22-23.
20

intelektual, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lain


16
sehingga akhirnya mampu berdiri sendiri.

Pendidikan juga berfungsi untuk membentuk kepribadian

seseorang menjadi lebih kuat dan tahan hantaman. Kepribadian yang kuat

merupakan salah satu modal pokok bagi seorang wirausahawan. Hanya

perlu diingat bahwa untuk membentuk elemen kualitas sumber daya

manusia yang diinginkan tersebut diperlukan waktu yang panjang bahkan

konsepsi pendidikan seumur hidup (Life-long education) menuntut

partisipasi dari berbagai pihak, bukan hanya sekolah. Senada dengan

Wasty, Ismangil juga mengatakan bahwa profesionalisme sebagai suat

elemen kewirausahaan yang berhasil hanya tumbuh dari hasil pelatihan,

pengalaman, atau proses belajar tertentu.

Perlu diutarakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah daya

upaya untuk membantu perkembangan seluruh aspek kepribadian

manusia sehingga dengan demikian manusia dapat mengusahakan

kehidupannya sendiri. Manusia pada hakekatnya merupakan pribadi yang

berkembang mengikuti hukum serta kekuatan kodrati yang telah

dianugerahkan Tuhan. Fungsi pendidikan adalah memberikan kondisi

yang menunjang perkembangan potensi dan kapasitas yang sudah ada.

Pendidikan ini ada yang formal (yakni melalui sekolah-sekolah dari

tingkat dasar sampai perguruan tinggi), Non formal (melalui kursus-

16 Edy Dwi Kurniati, “Kewirausahaan industri” (Deepublish, Yogyakarta 2015), cet 1,


h2
21

kursus) maupun informal (misalnya, pendidikan orang tua di rumah).


17
Pendidikan wirausaha dapat ditempuh melalui ketiga jalur tersebut.

E. Minat Wirausaha

Minat adalah sikap yang membuat orang senang terhadap obyek,

situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan

kecenderungan untuk mencari obyek yang disenangi itu.

Pola-pola minat seseorang merupakan salah satu faktor yang

menentukan kesesuaian orang dengan pekerjaannya, minat orang terhadap

jenis pekerjaannya pun berbeda-beda, tingkat prestasi seseorang ditentukan

oleh perpaduan antara bakat dan minat. Minat ialah suatu perangkat mental

yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,

prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang

mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, dan kesediaan

untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi

kebutuhan hidupnya dan menjalankan usahanya tanpa rasa takut dengan

18
risiko dan senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami.

Dari penjelasan di atas maka mahasiswa akan mempunyai suatu

dorongan yang kuat untuk berwirausaha apabila seseorang atau

mahasiswa mempunyai minat berwirausaha yang lebih besar. Dengan

17http://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/article/viewFile/801/713. Di akses
tanggal 12 juni 2017

18http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1039, Di akses pada tanggal 13


juni 2017
22

adanya minat tersebut, maka akan mendorong mahasiswa untuk

melakukan suat hal tertentu yang di dalamnya terkandung suat motivasi

yang akan melakukan suat hal atau aktivitas sesuai dengan tujuan.

Dengan demikian, dengan adanya dorongan yang kuat maka suatu cita-

cita atau keinginan untuk berwirausaha akan bisa terwujud. Apabila

keinginan itu sudah terpenuhi maka akan timbul suatu kepuasan, yang di

mana kepuasan itu sendiri sifatnya menyenangkan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi minat

berwirausaha pada mahasiswa yaitu:

1. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik

berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan

pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang

dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.

Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang

diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari

penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor,

pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang

merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi

pengeluaran. Ekspektasi atau harapan akan penghasilan yang


23

lebih baik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


19
apakah seseorang ingin menjadi seorang wirausaha atau tidak.

2. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat

Berwirausaha

Pendidikan, pengetahuan yang di dapat selama kuliah

merupakan modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta,

juga keterampilan yang didapat selama di perkuliahan terutama

dalam mata kuliah praktek. Apabila pendidikan memadai maka

seseorang akan siap untuk menjadi seorang wirausaha dan

memimpin anak buahnya. Latar belakang pendidikan seseorang

terutama yang terkait dengan

F. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan dapat dijadikan dasar

gambaran peneliti berikutnya, walaupun ada perbedaan subyek, obyek,

variabel penelitian, metode analisis yang digunakan maupun indikator

yang diteliti.

Pertama: Penelitian relevan oleh Afif Nur Rahmadi dengan judul :

“analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada

mahasiswa”. Dalam penelitian tersebut di simpulkan minat

berwirausaha mahasiswa parodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Kediri sangat tinggi dan dari uji statistik dari beberapa

faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa adalah

19 http://eprints.uny.ac.id/30122/.dikutip tol 15,September,2017


24

faktor inovasi dan kreativitas serta lingkungan teknologi. Sedangkan

faktor-faktor yang lain seperti lingkungan sosial dan keluarga serta

20
memiliki modal tidak signifikan.

Kedua: penelitian relevan oleh Dian Arini, dengan judul “pengaruh

prestasi praktik kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha siswa kelas tiga teknik bangunan smk negeri 2

pengasih tahun ajaran 2010/2011”. Dalam penitian ini di simpulkan

terdapat pengaruh positif dalam pelajaran wirausaha yaitu praktik kerja

industri terhadap minat berwirausaha hal ini menunjukkan bahwa mata

21
pelajaran wirausaha penting di kembangkan.

Ketiga: penelitian relevan oleh Hanum Risfi Maharani, dengan judul

“pengaruh faktor internal dan faktor lingkungan eksternal terhadap

minat berwirausaha”. Di simpulkan bahwa faktor lingkungan sosial

dan keluarga serta variabel lingkungan teknologi masing-masing

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha.

Sedangkan untuk variabel baik itu kepemimpinan, berorientasi pada

masa depan, inovasi dan kreativitas, serta lingkungan sekolah tidak ada

pengaruh signifikan terhadap minat wirausaha. Dapat di simpulkan

bahwa hanya dua variabel independen saja yaitu lingkungan sosial dan

keluarga dan lingkungan teknologi yang berpengaruh positif terhadap

20 Afif Nur Rahmadi.,”skripsi dengan judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi


minat berwirausha pada mahasiswa” kediri: 2014. Fakultas ekonomi, universitas kadiri. (19-06-2017)

21 Dian Arini,” skripsi dengan judul pengaruh prestasi praktik kerja industri dan
pengetahuan kewirausahaan terhadap minat wirausaha siswa kelas 3 teknik bangunan smk negeri 2
pengasih tahun ajaran 2010/2011. Dikutip 15 agustus 2017.
25

22
minat berwirausaha pada siswa SMA Negeri 1 Semarang.

Keempat: Penelitian relevan oleh Paulus Patria Adhitama dengan

judul faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha studi

kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang, di

simpulkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat

pengaruh positif ekspektasi pendapatan terhadap minat berwirausaha.

Artinya semakin tinggi pendapatan maka akan semakin meningkatkan

minat berwirausaha. (2) Terdapat pengaruh positif lingkungan keluarga

terhadap minat berwirausaha. Artinya semakin mendukung lingkungan

keluarga maka akan semakin meningkatkan minat berwirausaha. (3)

Terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha. Artinya semakin baik pendidikan kewirausahaan maka

akan semakin meningkatkan minat berwirausaha.

Kelima: Penelitian- relevan oleh Abdurrahman Adi Sukma dengan

judul faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Mahasiswa untuk

Berwirausaha, di simpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan

23
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

positif antara faktor pengetahuan, kepercayaan diri, resiko, dan

22 Hanum risfi mhanani.”analisis pengaruh faktor internal dan faktor lingkungan


eksternal terhadap minat berwirausaha.” Di kutip pada 15 agustus 2017.
23 Paulus Patria Adhitama.Sekripsi dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi
Minat Berwirausaha studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang.
Dikutip pada tanggal, 14, September, 2017.
26

modal berwirausaha, dalam mempengaruhi minat berwirausaha

pada mahasiswa di Universitas Gunadarma.

2. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa faktor kepercayaan diri

merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi

24
minat berwirausaha pada mahasiswa di Universitas Gunadarma

G. Kerangka Pikir Teoritis

Ekspektasi pendapatan merupakan harapan untuk memperoleh

penghasilan lebih tinggi sehingga dengan ekspektasi pendapatan yang

lebih tinggi maka akan semakin meningkatkan minat berwirausaha

pada mahasiswa. Faktor lain yang mempengaruhi minat berwirausaha

pada mahasiswa adalah pendidikan kewirausahaan, semakin maju

pendidikan kewirausahaan maka akan berpengaruh terhadap minat

Berwirausaha. Berdasarkan pada uraian tersebut maka kerangka pikir

teoritisnya adalah sebagai berikut:

Ekspektasi
Pendapatan

Minat Berwirausaha
Pendidikan
Kewirausahaan

Gambar: Kerangka Pikir Penelitian

24 Abdurahman Adi Sukma. Sekripsi dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi


Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha. Dikutip pada tanggal. 14, September, 2017.
27

H. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara akan hasil penelitian, pada

penelitian ini hipotesisnya adalah:

H1: Ekspektasi pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat Berwirausaha.

H2: Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat Berwirausaha.

H3: Ekspektasi pendapatan dan Pendidikan Kewirausahaan bersama sama

(simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha


28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
25
Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (feld Research)

Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah tipe penelitian

kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan

ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka-angka atau pernyataan-

26
pernyataan yang di nilai dan dianalisis dengan analisis statistik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis akan melakukan penelitian di kampus IAIN Ambon Jurusan

Ekonomi Syariah, Provinsi Maluku, dan waktu penelitian akan dilaksanakan

kurang lebih satu bulan, setelah hasil sekripsi ini selesai di seminarkan.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.

Menurut sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek

25 Supriyadi, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Jakarta: UI Press, 2005),


h.34 26 http://www.kamusq.com/2013/06/penelitian-kuantitaif-adalah.com

28
29

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini

adalah semua Mahasiswa Ekonomi Syariah Iain Ambon yang telah

mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Kemudian peneliti akan

menentukan sampel dari populasi tersebut secara random sampling.

2. Sampel

Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah

dengan menggunakan teknik accidential Sampling yaitu pengambilan

sampel dari orang yang paling mudah dijumpai yaitu 42 orang dari jumlah

keseluruhan mahasiswa yang telah mengikuti matakuliah kewirausahaan.

Pengambilan sampel ini didasarkan pada subjek yang mudah ditemui (asal

masih dalam populasi) sehingga pengumpulan datanya mudah dan

terpenuhinya jumlah yang telah ditetapkan maka jumlah sampel yang

didapat sebanyak 42 sampel. Menurut Roscoe dalam bukunya Sugiyono

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500.

Dengan demikian syarat pengolahan data melalui SPSS sampel dapat

27
terpenuhi.

Penulis menggunakan teknik sampel ini dengan alasan untuk

mempermudah pengambilan sampel, karena tidak semua mahasiswa telah

mengikuti matakuliah kewirausahaan.

27 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta,2017) h 138


30

Sumber data penelitian

Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan sekunder.

Berdasarkan derajat sumbernya, data dapat di kelompokkan menjadi dua

yaitu:

1. Data primer adalah data yang di peroleh peneliti dari sumber asli. Dalam

hal ini maka proses pengumpulan datanya perlu memperhatikan siapa

sumber utama yang akan di jadikan objek penelitian. Dengan demikian

pengumpulan data primer merupakan bagian integral dari proses penelitian

28
ekonomi yang di gunakan untuk pengambilan Keputusan. dengan

demikian data yang di maksud di peroleh dari observasi lapangan dan

penyebaran kuisioner kepada mahasiswa ekonomi syariah IAIN Ambon

yang telah mengikuti matakuliah wirausaha.

2. Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari sumber kedua atau

bukan dari sumber aslinya. Data sekunder ini biasa berbentuk data yang

tersaji dalam bentuk tabel, grafik, internet dan lain sebagainya. Sumber

data sekunder dapat berasal dari peneliti sebelumnya, lembaga pemerintah,

29
lembaga swasta, dan lain sebagainya. , yang berkaitan dengan penelitian

ini.

28 Muhamad.,”metode penelitian ekonomi islam pendekatan kuantitatif”.


Yogyakarta, 2008. Pt.rajagrafindo persada, rajawali pers. Cet. 1 ed.1.h.103.
29 Suharsimi arikunto, prosedur penelitian suat pendekatan praktik, (jakarta, rineka
cipta, 2006). H. 134
31

D. Teknik pengumpulan data

untuk memperoleh data yang akurat maka teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini di lakukan langsung pada objek sasaran yaitu dengan

menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Kuesioner yaitu suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan

mengenai suatu masalah atau bidang yang akan di teliti.

2. Wawancara adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-

30
keterangan. Wawancara dapat dipandang sebagai metode

pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab sepihak, yang dikerjakan

secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin,

pewawancara membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi

cara bagaimana pertanyaan diajukan dan irama diserahkan kebijakan

31
intervew. Dengan kata lain metode ini digunakan untuk mencari data

langsung dari responden untuk mendapatkan data yang sesuai dengan

tujuan peneliti.

3. Dokumentasi merupakan gambar-gambar, rekaman atau sejenisnya


32
yang dicantumkan dalam penelitian.

30 Cholid, Narkubo dan Abu Achmadi, metodologi Penelitian, (jakarta: Bumi Aksara,
2001)
h 81
31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta;
Rineka Cipta, 2002) h 227
32
Sugiyono,Statistik Untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2004) dikutip di
azharnasri.blogspot.co.id/2017/02
32

E. Definisi Operasional

1. Variabel Independen:

a. Ekspektasi pendapatan adalah harapan penghasilan yang diperoleh

seseorang baik berupa uang maupun barang untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Pada penelitian ini diukur dengan skala Likert

dari angka 1 (STS) hingga 5 (SS) Semakin tinggi skor menunjukkan

semakin tinggi ekspektasi pendapatannya. Ekspektasi pendapatan

diukur dengan harapan pendapatan lebih tinggi atau diatas rata-rata

jika menjadi wirausaha, pendapatan lebih potensial.

b. Pendidikan Kewirausahaan adalah pengetahuan dan Ketrampilan yang

di dapat selama kuliah. Pada penelitian ini diukur dengan skala Likert

dari angka 1 (STS) hingga 5 (SS). Semakin tinggi skor menunjukkan

semakin tinggi Pendidikan Kewirausahaan. Pendidikan Kewirausahaan

diukur dengan mendapat Pendidikan yang memadai, mengikuti kursus

Kewirausahaan, adanya pengetahuan memadai tentang Kewirausahaan.

2. Variabel Dependen

Minat Berwirausaha adalah minat dari dalam Mahasiswa untuk

Berwirausaha. Pada penelitian ini diukur dengan skala Likert dari angka 1

(STS) hingga 5 (SS). Semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi

Minat Berwirausaha. Minat Berwirausaha diukur dengan berminat menjadi

Wirausaha karena tidak ada ketergantungan pada orang lain, berminat

menjadi Wirausaha karena dapat membantu lingkungan Sosial, berminat


33

menjadi Wirausaha karena masa depan yang lebih baik, senang bilamana

menjadi seorang Wirausaha.

Tabel: Definisi operasional dan indikator

N Variabel Definisi Indikator Skala


o operasional
1 Ekspektasi Ekspektasi a. Ekspektasi pendapatan Likert 1-5
pendapata pendapatan yang tinggi merupakan
n adalah harapan motivasi saya menjadi
penghasilan yang wirausaha.
diperoleh b. Dengan menjadi seorang
seseorang baik wirausaha, saya
berupa uang berharap memperoleh
maupun barang pendapatan diatas rata-
untuk memenuhi rata.
kebutuhan c. Saya menjadi wirausaha
hidupnya. karena memperoleh
pendapatan sendiri
d. Pendapatan atau
penghasilan menjadi
wirausaha lebih besar
daripada ikut orang
e. Pendapatan yang
dihasilkan lebih
potensial

2 Pendidika Pendidikan a. Saya mendapatkan Likert 1-5


n kewirausahaan pendidikan
kewirausa adalah kewirausahaan yang
haan pengetahuan dan memadai
ketrampilan yang b. Pengetahuan saya
di dapat selama tentang kewirausahaan
kuliah telah banyak
c. Saya banyak mengikuti
kursus kewirausahaan
d. Bagi saya pendidikan
kewirausahaan adalah
modal penting untuk
34

sukses
e. Pendidikan
kewirausahaan sangat
penting untuk menjadi
bekal di masa
mendatang

3 Minat Minat a. Saya berminat menjadi Likert 1-5


berwirausa berwirausaha wirausaha karena tidak
ha adalah minat dari ada ketergantungan pada
dalam mahasiswa orang lain
untuk b. Saya berminat menjadi
berwirausaha wirausaha karena dapat
membantu lingkungan
sosial (dapat
menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang
lain)
c. Saya berminat menjadi
wirausaha karena saya
berpandangan bahwa
dengan berwirausaha
kehidupan pada masa
depan akan lebih baik
d. Saya sangat ingin
menjadi wirausaha
e. Saya senang bilamana
menjadi seorang
wirausaha

F. Uji instrument penelitian

Setelah data diperoleh, penulis berusaha menganalisis data-data

yang telah diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan metode

pengujian data:
35

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner Validitas ditunjukkan untuk/oleh suatu

indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur benar-benar cocok atau sesuai dengan alat ukur

yang diiginkan. Untuk menguji ketepatan kuesioner digunakan

rumus koefisien korelasi metode product moment yang dikemukakan

oleh Karl Pearson.


̇
∑ −∑ ∑
=

√ ∑ 2 − (∑ )2√ ∑ 2
− (∑ )2

Dimana:

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

x = tingkat skor indikator

y = total skor indikator

Pengujian validitas pada taraf yang signifikan digunakan adalah =

0,5%

a. Bila r hitung > r tabel maka kuesioner dinyatakan valid

b. Bila r hitung < r tabel maka kueisioner dinyatakan tidak

valid

b. Uji Reliabilitas
36

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioenr yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Variabel akan dikatakan reliabel apabila hasil

(cronbach alpha) > 0,60 adalah reliabel. Cara menghitung

reliabilitas suatu kuesioner dengan menggunakan rumus cronbach

alpha karena merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling

sering digunakan :

∑ 2

[ ] [1 − ]

( − 1) 2

Dimana:

r =koefisien realibility instrument cronbachalfa

k=banyaknya butir pertanyaan


∑ 2 =total varians butir

2 =total varians

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki

distribusi normal ataukah tidak normal. Uji normalitas dalam


37

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

smirnov, data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki nilai

probabilitas pengujian yang lebih besar dari 0,05. Jika data tidak

normal, maka dilakukan perbaikan data dengan cara menghilangkan

data tidak normal tersebut (outlier)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan lawannya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari

multikolinieritas jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF

> 10. Jika terjadi multikolinearitas maka dilakukan perbaikan dengan

menghilangkan salah satu variabel independen dengan korelasi

tertinggi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan Uji Glejser. Jika

variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel


38

dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan

dilihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan ( >

0,05 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas. Jika terjadi heteroskedastisitas maka diperbaiki

dengan melakukan transformasi data menggunakan log atau ln

33
(logaritma natural).

2. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu regresi

berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap

variabel dependen (Y). Untuk itu diformulasikan model regresi berganda

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 +e

Dimana :

Y = Minat berwirausaha

a = Konstanta

b1 – b2 = koefisien regresi

X1 = ekspektasi pendapatan

X2 = Pendidikan Kewirausahaan

e = error / faktor kesalahan

3. Uji hipotesis

a. Pngujian parsial (Uji t)

33 V.wiratna sujarweni. Metodologi penelitian bisnis & ekonomi.


(Yogyakarta: pustakabarupres. 2015). Cet 1. H 106.
39

Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen. Pengujian ini bertujuan

untuk menguji variabel bebas (Exspektasi pendapatan dan

Pendidikan kewirausahaan) benar-benar berpengaruh terhadap

variabel teriakat (Minat wirausaha).


1. H0 : b1, b2 = 0 arinya 1, 2 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y.

2. Ha : b1, b2 ≠ 0 artinya 1, 2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y.

Dengan kententuan tingkat signifikansi sebagai berikut :

1. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat

pengaruh variabel X terhadap Y.

2. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak

terdapat pengaruh variabel X terhadap Y.

b. Uji Fhitung

Uji Fhitung digunakan untuk melihat apakah variabel bebas yaitu

variabel ekspektasi pendapatan (X1), pendidikan wirausaha (X2),

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat yaitu minat berwirausaha (Y) Model hipotesis yang

digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

H0: b1=0
40

Model ini menunjukan bahwa secara bersama-sama tidak

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

bebas yaitu variabel ekspektasi pendapatan (X1), pendidikan

wirausaha (X2), terhadap variabel terikat yaitu minat

berwirausaha (Y).

Ha: b1 ≠ b2 ≠ 0

Model ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas yaitu

variabel ekspektasi pendapatan (X1), pendidikan wirausaha

(X2), terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha (Y).

Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan

nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Dengan kriteria pengambilan

keputusan :

H0 diterima apabila Fhitung < Ftable pada α = 5%

Ha diterima apabila Fhitung > Ftable pada α = 5%

4. Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi menunjukan besarnya kontribusi

variabel bebas yaitu variabel ekspektasi pendapatan (X1), pendidikan

Kewirausahaan (X2), terhadap variabel terikat yaitu minat berwirausaha


41

(Y). Dimana semakin besar nilai koefisiendeterminasi maka akan semakin


34
baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel.

34 Nur Indriantoro & Bambang Supomo. “metodologi penelitian”(BPFE-


Yogyakarta. 3013). Cet 6. H 191
42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Program Studi Ekonomi Syariah

pendirian program studi Ekonomi Syariah fakultas Syariah IAIN Ambon

tidak dapat di lepaskan dari pesatnya pertumbuhan sektor Ekonomi yang berbasis

Syariah seperti perbankkan Syariah, Asuransi Syariah (takaful), lembaga

keuangan Micro Syariah , Perhotelan, dan Bisnis lainnya yang pengelolanya

dilakukan secara Syariah.

Parodi ini memberikan kompetensi dan gagasan sebagai disiplin ilmu

ekonomi Syariah yang mampu menerapkan dalam kegiatan perekonomian,

mewujudkan usahawan yang handal, amanah, profesional, istiqomah, komunikatif

dan memberikan kontribusi dalam bentuk pendidikan, sosialisasi, konsultasi,

implementasi serta menjadi SDM yang profesional di bidangnya.

 Visi misi program studi Ekonomi Syariah IAIN Ambon

Visi

Profesional dalam mengintegrasikan keislaman, keilmuan Ekonomi

Syariah, kebudayaan dan teknologi berbasis multikultural di Asia tenggara

tahun 2032

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dalam bidang Ekonomi Syariah

secara profesional dalam pengintegrasian keislaman, keilmuan,

42
43

teknologi dan budaya sehingga menghasilkan karya-karya yang

bermanfaat bagi peradaban.

2. Mengembangkan keilmuan dalam bidang Ekonomi Syariah,

teknologi dan budaya yang integral yang berbasis multikultural.

3. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang Ekonomi Syariah

secara profesional sekaligus menjadi pusat pendidikan, pengkajian,

penelitian dan pengembangan Ekonomi Syariah di kawasan timur

Indonesia.

4. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bidang Ekonomi

Syariah.

5. Bersinergi dengan lembaga-lembaga keuangan Syariah,

perbankkan dan stakeholder lainnya dalam mengembangkannya,

35
mengaktualisasikan dan mengkomunikasikan Ekonomi Syariah.

Program studi Ekonomi Syariah yang didirikan pada tahun 2012 ini

banyak diminati para mahasiswa baru, terbukti setiap tahun mengalami

peningkatan mahasiswa yang sangat signifikan, dan memiliki gedung sendiri sejak

tahun 2015 lalu. Meski jurusan baru tetapi mahasiswa ekonomi Syariah sangat

mampu bersaing dengan jurusan-jurusan lain dalam hal kecerdasan, maupun

olahraga, dibuktikan dengan banyak mendapatkan penghargaan dari berbagai

lomba, misalnya lomba cerdas cermat, lomba BKKBN, lomba futsal dll.

35 http://syariah.iainambon.ac.id/index.php/9-jurusan?start=5. Diakses tgl 31


januari
2018
44

B. Deskripsi Karakteristik Responden

Alasan kenapa penulis melakukan studi kasus pada mahasiswa Ekonomi

Syariah IAIN Ambon, karena mahasiswa Ekonomi Syariah IAIN Ambon telah

dibekali ilmu pengetahuan tentang wirausaha khususnya mahasiswa semester

V (5) keatas, dengan mengikuti matakuliah kewirausahaan, etika bisnis,

manajemen pemasaran, hukum bisnis, dan masih banyak lagi matakuliah yang

bisa menambah wawasan dalam berwirausaha. Penelitian ini dilakukan di

Jurusan Ekonomim Syariah IAIN Ambon, dengan jumlah responden 42

mahasiswa. Pengumpulan data dilaksanakan pada 25 Januari, sampai dengan

25 Februari 2018. Dengan cara menyebar kuesioner secara langsung kepada

mahasiswa. Deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada sebagai berikut:

Tabel 4.1

Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis kelamin frekuensi

1 Laki-laki 20

2 Perempuan 22

42
Jumlah

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 42 responden, mayoritas

responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan. Sisanya responden

berjenis kelamin laki-laki sejumlah 20 mahasiswa.


45

C. Deskriptive Statistik Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan statistika deskriptive yang bertujuan

untuk menjelaskan gambaran masing-masing variabel nyang diteliti mulai data

sampel, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku

umum. Berikut ini adalah hasil analisis deskriptive data penelitian

menggunakan program SPSS versi 23 yang di rangkum dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Deskriptive Variabel

Berdasarkan tabel 4.2 yakni statistik deskriptive, diman masing-masing

variabel memiliki jumblah data sebanyak 42 (N). Terlihat dari data tersebut

bahwa nilai setandar deviasi ekspektasi pendapatan sebesar 1,851 lebih kecil

daripada nilai rata-rata (mean) sebesar 21,50 atau 1,85 < 21,50. Hal ini

menunjukkan bahwa data ekspektasi pendapata mengindikasikan hasil yang

baik dan menunjukkan data distribusi.

Hal yang sama terjadi pada variabel lainnya yaitu pendidikan wirausaha,

dan minat berwirausaha. Di mana nilai setandar deviasi pendidikan wirausaha

sebesar 3,824 lebih kecil dari nilai rata-rata (mean) sebesar 41,24 atau 3,82<

41,24 yang menunjukan hasil yang baik dan menunjukan bahwa data variabel

pendidikan wirausaha mengindikasikan hsil yang baik. Setandar deviasi minat


46

berwirausaha juga menunjukan hasil yang baik, dimana nialai setandar deviasi

2,332 lebih kecil dari nilai rata-rata (mean) sebesar 22,31 atau 2,33< 22,31

yang menunjukkan hasil yang baik dan menunjukkan penyebaran data yang

normal.

D. Uji Intrumen

Merupakan suatu alat untuk memperoleh data yang digunakan oleh

peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistamatis . untuk itu penulis menggunakan uji

36
intrumen sebagai berikut agar memperoleh data yang valid.

1. Uji Validitas

Untuk menguji validitas, penulis menggunakan analisis SPSS

Versi 23, untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of

freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah

jumlah konstruk atau jumlah variabel. pada kasus ini besarnya dapat

dihitung 42-2 atau df = 40 dengan alpha 0,05 di dapat r tabel 0,297 jika r

hitung (dilihat pada kolom korelasi ) lebih besar dari r tabel dan nilai r

positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid atau signifikan.

36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :


Rineka Cipta,2006) h,140
47

Tabel 4.3
Uji Validitas
Variabel /
Indikator
Korelasi r Korelasi R Tabel Keterangan
tabel
Keterangan

X1

0,680 0,297 Valid

0,605 0,297 Valid

0,747 0,297 Valid

0,683 0,297 Valid

0,405 0,297 Valid

X2
0,721 0,297 Valid

0,517 0,297 Valid

0,544 0,297 Valid

0,322 0,297 Valid

0,493 0,297 Valid

0,584 0,297 Valid

0,716 0,297 Valid

0,599 0,297 Valid

0,471 0,297 Valid

417 0,297 Valid

Y
48

0,563 0,297 Valid

0,718 0,297 Valid

0,761 0,297 Valid

0,422 0,297 Valid

0,794 0,297 Valid

Sumber: data yang di olah, 2018

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini dinyatakan

sebagai item yang valid. Dapat diketahui bahwa masing-masing

pertanyaan memiliki r hitung > dar r tabel (0,297) dan bernilai positif .

artinya butir-butir pertanyaan yang diajukan sesuai dengan instrument

/ tidak menyimpang atau dapat dikatakan skor butir pertanyaan

berkorelasi ( nilai X1 ) dan (x2) dengan skor total ( nilai Y ). Uji

validitas menunjukan bahwa nilai r hitung dari masing-masing

variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,297 dan tingkat signifikansi

dari masing-masing variabel kurang dari 0,05.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuisioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

37
pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas

adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu

37 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, ( Semarang :


Universitas Dipenogoro,2001),h 120
49

gejala atau kejadian.semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur,

semakin stabil pula alat pengukur tersebut.

Tabel 4.4
Uji Reliabilitas
Varibel Nilai Alfa Keterangan
Ekspektasi 0,741 Realibel
pendapatan
Pendidikan 0,729 Realibel
wirausaha
Minat berwirausaha 0,752 Realibel

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel ekspektasi

pendapatan dan pendidikan wirausaha memiliki status reliabel. Hal ini

dikarenakan nilai Alpha Cronbach variabel tersebut lebih besar ( > )

dari 0,6. Kondisi ini juga memberikan arti bahwa seluruh variabel

tersebut dapat digunakan pada analisis selanjutnya dan layak

digunakan sebagai alat ukur

E. Analisis Data Dan Uji Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik

Berikut ini disajikan hasil pengujian asumsi klasik terhadap model

regresi, yang meliputi uji Normatif, multikolinearitas, dan

heteroskedastisitas. Secara keseluruhan, pengujian ini akan

menyimpulkan apakah antata variabel bebas memiliki korelasi atau

tidak dengan sesama variabel bebas.


50

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa

ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan

menggunakan grafik normal P-P Plot dengan cara melihat

penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut penyebaran

datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal. Jika

pada tabel test of normality dengan menggunakan Kolmogorof –

Smirnov nilai sig > 0,05,maka dat berdistribusi normal.

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Sumber : data primer yang diolah


51

Dilihat berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa data

dari semua intrumen berdistribusi normal. Hal ini karena semua

sebaran titik mengikuti garis normalitas yang ditunjukkan dengan

titik-titik yang tidak jauh dari garis diagonal.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

38
korelasi antar variabel. untuk dapat menentukan apakah

terdapat multikolineritas dalam model regresi pada penelitian ini

adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan

tolerance . adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.10

dibawah ini

Tabel 4.5
Uji Multikolineritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Ekspektasi 1,000 1,000 Bebas


pendapatan Multikolinieritas
Pendidikan 0,780 1,281 Bebas
wirausaha Multikolinieritas
Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel uji multikolinieritas di atas diketahui bahwa

nilai toleransi dari semua variabel independen lebih dari 0,10

dan nilai VIF tidak lebih dari 10,00 oleh karena itu dapat

38 Ibid, h 124
52

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel

independen dalam model regresi dan boleh dikatakan layak

untuk dipakai.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu

39
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji Heteroskedastisitas

menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti

tampak pada gambar berikut :

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : data primer yang diolah,2018

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukan bahwa terlihat titik-

titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu

39 Ibid, h 125
53

yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk

memprediksi Y. Dengan demikian asumsi-asumsi

normalitas,multikolinearitas dan heteroskedastisitas dalam model

regresi dapat dipenuhi dari model ini.

F. Analisis Regresi berganda

Rekapitulasi hasil analisa regresi linier berganda yang digunakan

dengan bantuan program SPSS 23, selanjutnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6
Hasil perhitungan t Test

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarka tabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Y =5,529 + 0,261 + 0,271 +e


54

a. Konstanta ( )

Konstanta sebesar 5,529% menunjukkan konstanta dari minat


berwirausaha (Y). Dengan asumsi bahwa masing-masing variabel bebas
ekspektasi pendapatan X1, pendidikan kewirausahaan X2 konstan atau tetap.

b. Ekspektasi pendapatan

Nilai koefisien dari regresi variabel ekspektasi pendapatan (x1) sebesar


0,261 hal ini menunjukkan bahwa setiap prubahan ekspektasi pendapatan
sebesar 1 maka akan merubah minat berwirausaha (Y) sebesar 0,261
dengan asumsi bahwa variabel yang lain konstan atau tetap. arah koefisien
regresi bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan
ekspektasi pendapatan (x1) akan meningkatkan minat berwirausaha (Y).

c. Pendidikan kewirausahaan

Nilai koefisien dari regresi variabel pendidikan kewirausahaan (x2) sebesar


0,271 hal ini menunjukkan bahwa setiap prubahan pendidikan kewirausahaan
sebesar 1 maka akan merubah minat berwirausaha (Y) sebesar 0,271 dengan
asumsi bahwa variabel yang lain konstan atau tetap. arah koefisien regresi
bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan pendidikan
kewirausahan (x2) akan meningkatkan minat berwirausaha (Y).

d. Uji parsial (Uji t)


1. Ekspektasi pendapatan X1
55

Berdasarkan pengujian model regresi pada tabel 4.6,

didapatkan nilai signifikansi variabel ekspektasi pendapatan yakni

0,172 nilai ini lebih besar dari significance level 0,05 (5%), yaitu

0,172 > 0,05. Selain itu dapat di lihat Uji t statistik untuk variabel

Ekspektasi Pendapatan menghasilkan thitung 1,392 < ttabel 2,023.

Persamaan regresinya adalah Y = 5,529 + 0,261 X 1. Hal ini

menunjukkan bahwa Ekspektasi pendapatan tidak berbengaruh

signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa jurusan

Ekonomi Syariah IAIN Ambon. Kemudian nilai T yang dijelaskan

diatas adalah nilai yang dapat digunakan untuk pengujian, apakah

pengaruh ekspektasi pendapatan benar-benar signifikan atau tidak.

Nilai T diatas menunjukan angka 1,393 dan signifikansinya 0,172

> 0,05. Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa H1 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

ekspektasi pendapatan terhadap minat wirausaha.


2. Pendidikan kewirausahaan X2

Berdasarkan pengujian hipotesis (uji t) pada model regresi

pada tabel 3.6, didapatkan nilai signifikansi variabel pendidikan

wirausaha yakni 0,005 nilai ini lebih kecil dari significance level

0,05 (5%), yaitu 0,005 < 0,05. Selain itu dapat di lihat Uji t statistik

untuk variabel Pendidikan kewirausahaan menghasilkan thitung

2,986 > ttabel 2,023. Persamaan regresinya adalah Y = 5,529 + 0,271

X2 dan bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh


56

pendidikan wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada

mahasiswa jurusan ekonomi Syariah IAIN Ambon adalah positif.

Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa H 2

diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan pendidikan

wirausaha terhadap minat wirausaha.

e. Uji F

Uji f dilakukan untuk menguji pengaruh variabel ekspektasi pendapatan


(x1) dan pendidikan kewirausahaan (x2) bersama-sama (simultan) terhadap
minat berwirausaha Y. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:

tabel 4.7
Hasil Perhitungan F Test

Berdasarkan pengujian hipotesis (uji F) pada model regresi


pada tabel 4.7, didapatkan nilai signifikansi variabel ekspektasi
pendapatan (X1) dan pendidikan wirausaha secara bersama-sama
( simultan ) yakni 0,000 nilai ini lebih kecil dari significance level
0,05 (5%), yaitu 0,000 < 0,05. Dan nilai f hitung 9,450 > 3,23 Maka
dapat di simpulkan bahwa H3 diterima, artinya variabel independen
yaitu ekspektasi pendapatan (X1) dan pendidikan wirausaha (X2)
57

secara bersama-sama (simultan), berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu minat berwirausaha (Y).

G. Koefisien Determinasi

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan R Square Hipotesis 3

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi regresi, diperoleh nilai

2
Koefisien Determinasi (R ) adalah 0,326 hal ini mengandung arti

bahwa pengaruh X1 dan X2 secara bersama (simultan) terhadap

variabel Y sebesar 32,6%, sedangkan sisanya yaitu 67,4% diterangkan

oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

H. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil Penelitian ini Untuk menganalisis pengaruh ekspektasi

pendapatan dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIN

Ambon. Berdasarkan data penelitian yang di analisis maka dilakukan

pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut:


58

1. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan Terhadap Minat

Berwirausaha

Dari hasil pengujian statistika pada tabel 4.6 menunjukkan

bahwa Ekspektasi Pendapatan tidak berpengaruh positif terhadap

minat berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah

IAIN Ambon, karena hipotesis pertama dinyatakan tidak

signifikan, dibuktikan dengan nilai thitumg 1,392 < ttabel 2,023. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa Ekspektasi Pendapatan tidak

memiliki pengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha. Jadi,

dapat disimpulkan hipotesis pertama pada penelitian ini ditolak.

Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi tentang ekspektasi

pendapatan kewirausahaan yang mereka peroleh, kebanyakan

diantara mereka lebih memiliki ekspektasi pendapatan jika mereka

menjadi kariyawan suwasta dan PNS. Jadi kebanyakan mahasiswa

masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya untuk

berwirausaha.

Bertentangan dengan penelitian sebelumnya dengan

kesimpulan bahwa Hasil penelitian menunjukkan terdapat

pengaruh positif ekspektasi pendapatan terhadap minat

berwirausaha. Artinya semakin tinggi pendapatan maka akan

40
semakin meningkatkan minat berwirausaha.

40 Paulus Patria Adhitama “faktor-faktor yang mempengaruhi Minat


Berwirausaha studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang”.
Dikutip pada tanggal 14, September, 2017
59

Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk

berwirausaha yaitu laba (laba atau pendapatan yang tinggi sesuai

harapan yang dikehendaki seseorang). Ekspektasi pendapatan

adalah harapan seseorang atas pendapatan yang diterimanya baik

berupa uang maupun barang guna memenuhi kehidupanya.

Ekspektasi atau harapan atas penghasilan yang lebih baik

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan

seseorang untuk berwirausaha. Jika seseorang berharap untuk

menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dengan menjadi

seorang wirausaha, maka ia akan semakin terdorong untuk

menjadi seorang wirausaha. Dan jika seseorang ragu-ragu dalam

harapannya untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi

dengan menjadi seorang wirausaha maka ia tidak akan terdorong

41
untuk menjadi wirausaha.

Dalam Islam juga telah di ajarkan mengenai ekspektasi

pendapatan yaitu dalam H.R Ahmad yaitu:

“Perhatikan olehmu sekalian sesungguhnya perdangan itu


di dunia ini adala sembilan dari sepuluh pintu rizek”i ( H R
Ahmad)
Orang yang beriman dilarang bersikap malas, berpangku

tangan, dan menunggu keajaiban datang menghampirinya tanpa

adanya usaha. Allah menciptakan alam beserta isinya

41 Leonardus Saiman “Kewirausahaan, Teori, Praktik, dan Kasus-kasus”


(Jakarta: Salemba Empat 2009 ) h 26
60

diperuntukkan bagi manusia, namun untuk memperoleh manfaat

dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras.

Bekerja bagi setiap orang merupakan satu kebutuhan, tidak

hanya sekedar kewajiban. Hal itu dikarenakan salah satu fitrah

yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah bekerja. Bekerja

merupakan salah satu upaya setiap manusia dalam rangka

memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja menurut

Islam merupakan salah satu ajaran terpenting yang harus

dilakukan oleh setiap Muslim. Bekerja sebagai sarana mencukupi

kehidupan hidup dalam pandangan Islam dinilai sebagai ibadah,

yang disamping hal itu dapat mendatangkan keuntungan berupa

materi sebagai hasil secara fisik, maupun akan mendapatkan

keuntungan berupa pahala.

Selain itu Allah telah berfirman dalam (Q.S Al-A’raf, ayat

10)

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu


sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi
(sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.(Q.S Al-
A’raf 10)
Berkenaan dengan itu, maka kesempatan yang ada tidak

patut disia-siakan, melainkan harus dipergunakan dalam berusaha

untuk kepentingan dunia, di samping persiapan untuk hari akhirat.


61

Bumi yang terhampar luas patut diterima sebagai rahmat dari


42
Allah dengan jalan memakmurkannya dan berusaha diatasnya.

Disamping banyak keuntungan dalam berwirausaha

terdapat pula kekurangan jika berwirausaha, Demikian pula yang

difikirkan para mahasiswa yang penulis teliti yaitu:

a. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul

berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik,

maka wirausaha telah menggeser resiko tersebut.

b. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang.

c. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya

berhasil, sebab dia harus berhemat.

Dari beberapa pendapat diataspun dapat disimpulkan bahwa

untuk dapat menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus

memiliki bekal pengetahuan kewirausahaan dan bekal

43
keterampilan kewirausahaan.

Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan.

Prinsip kerja keras, menurut Wafiduddin, adalah suatu langkah

nyata yang dapat menghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi harus

melalui proses yang penuh dengan tantangan. Dengan kata lain,

orang yang berani melewati resiko akan memperoleh peluang rizki

yang besar.

42 Hamzah Ya’kub, Kode Etik Dagang Menurut Islam (Pola Pembinaan Hidup
dalam Berekonomi),(Bandung: CV. Diponegoro, 1984), hlm. 31
43
Opcit, “Muh. Yunus” h 53.
62

2. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat

Berwirausaha

Dari hasil uji statistik pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa

Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap Minat

Berwirausaha pada mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIN

Ambon. Karena hipotesis kedua dinyatakan signifikan hal ini

dibuktikan dengan nilai thitung 2,986 > ttabel 2,023. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa Pendidikan Kewirausahaan memiliki

pengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha. Jadi, dapat

disimpulkan hipotesis kedua pada penelitian ini diterima.

Hasil konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

menyatakan Pendidikan Kewirausahaan mempunyai pengaruh

positif terhadap Minat Berwirausaha. Hal ini berarti apabila

Pendidikan Kewirausahaan semakin tinggi, maka Minat

Berwirausaha akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya apabila

Pendidikan Kewirausahaan semakin rendah, maka Minat

44
Berwirausaha mahasiswa akuntansi akan menjadi kurang.

Dalam berwirausaha tidak lepas dari pendidikan atau

pelatihan wirausaha yang diterima seseorang, salah satu faktor

pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak

pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan

44 Deden Setyawan “pengaruh ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga,


dan pendidikan wirausaha terhadap minat berwirausaha”. Dikutip pada tanggal. 14,
September, 2017.
63

kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan akan mendorong

seseorang untuk memiliki pemahaman berwirausaha dan dengan

pemahaman berwirausaha ini, seseorang akan memiliki minat

berwirausaha. Pihak universitas bertanggung jawab dalam

mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha kepada para

lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih

45
berwirausaha sebagai karir mereka.

Selain itu dengan pendidikan mahasiswa akan lebih

terampil untuk melakukan suat inovasi-inovasi untuk menciptakan

karya-karya mereka yang bisa membantu mendorong

perekonomian, seperti yang telah dicontohkan dalam firman Allah

Swt (Q S Al-Hadiid 25)

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami


dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-

45
Zimmerer, Thomas W., dkk. “Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil”.
(Jakarta: Salemba Empat 2008). h 20.
64

rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah


Maha kuat lagi Maha Perkasa. (Q S Al-Hadiid 25)

Di dalam ayat tersebut telah di jelaskan supaya umat

manusia belajar dari kitab-kitap yang Allah Swt berikan, supaya

mereka dapat melaksanakan keadilan. Dan Allah telah menciptakan

besi supaya manusia mampu mempergunakannya.untuk menolong

46
Agamanya, dan Rosul-rosulnya.

Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

َ‫لص ِهلل لُوْ س َُر الَق الَق ِه ْيبَِأ ْنعَ مْ الِسَ ْنعَ هللا ِد ْي َب ُع نِبْ مْ صاِعَ ْنع‬
َ َ‫ل َع ُهللا ى‬iَ‫ِه َْْي‬
ْ ْ َ
) ‫ِحَي هللا نإ ملسو ال نَ ِمؤ ْم ىقهيبالَهجرخأ( فرتحْ مال‬iُُِ ُ‫ب‬
َ ِ ُ ُ َ َََِ

Artinya: “Dari ‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah dari Salim dari ayahnya, Ia


berkata bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:“Sesungguhnya Allah
menykai orang mukmin yang berkarya.”(H. R. Al-Baihaqi)

Berdasarkan hadits di atas dapat disebutkan bahwa

berwirausaha merupakan kemampuan dalam hal menciptakan

kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya

kreativitas dan inovasi.

Kreatifitas adalah mampu menangkap dan menciptakan

peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Di tengah

persaingan bisnis yang ketat sekalipun seorang wirausaha tetap

mampu menangkap dan menciptakan peluang baru untuk berbisnis,

sehingga ia tidak pernah khawatir kehabisan lahan. Sedangkan

inovasi adalah mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam

46 Q S Alhadiid ayat 25
65

menangani bisnis yang digelutinya, sehingga bisnis yang

dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti

perkembangan zaman. Sifat inovatif ini akan mendorong

bangkitnya kembali kegairahan untuk meraih kemajuan dalam

47
berbisnis

I. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai instrumen

penelitian, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data

yang dikumpulkan melalui kuesioner. Selain itu, peneliti tidak bisa

mengontrol jawaban mahasiswa yang tidak menunjukkan keadaan

sesungguhnya.

47 H.M. Ma’ruf Abdullaah,”Wirausaha Berbasis Syariah,”(Banjarmasin: Antasari


Press, 2011), hlm. 7-8
66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Ekspektasi Pendapatan tidak mempunyai pengaruh positif terhadap Minat

Berwirausaha. Hal ini berarti apabila Ekspektasi Pendapatan semakin rendah,

maka Minat Berwirausaha mahasiswa Ekonomi Syariah akan menjadi kurang.

Hal ini disebabkan karena kebanyakan mahasiswa masih memiliki pandangan

atau berekspektasi pendapatan dibidang kariyawan Perbankkan maupun PNS.

2. Pendidikan Kewirausahaan mempunyai pengaruh positif terhadap Minat

Berwirausaha. Hal ini berarti apabila Pendidikan Kewirausahaan semakin

tinggi, maka Minat Berwirausaha akan semakin besar.

B. Saran

1. Hasil penelitian ini yaitu Minat Berwirausaha Mahasiswa Jurusan

Ekonomi Syariah IAIN Ambon hanya bisa dijelaskan sebesar 32,6% oleh

dua variabel bebas yaitu Ekspektasi Pendapatan, dan Pendidikan

Kewirausahaan. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya dapat

menambah variabel lain, misalnya Peluang, Kepribadian dan lain

sebagainya.

2. Faktor Ekspektasi Pendapatan perlu ditingaktkan lagi, hal ini dilihat dari

ratarata jawaban responden hanya sebesar 25% Meningkatkan faktor

Ekspektasi Pendapatan bisa dengan cara memberikan motivasi-motivasi

atau memberi contoh orang yang memiliki pendapatan yang besar dengan

66
67

berwirausaha. Dengan demikian akan meningkatkan ketertarikan

seseorang untuk berwirausaha karena faktor Ekspektasi Pendapatan.

3. Faktor Pendidikan kewirausahaan perlu ditingkatkan lagi, hal ini dilihat

dari rata-rata jawaban responden mengenai pendidikan kewirausahaan

hanya sebesar 50% Meningkatkan faktor Pendidikan Kewirausahaan dapat

dilakukan dengan meningkatkan kegiatan kuliah kewirausahaan seperti

memberi praktek kewirausahaan karena praktek kewirausahaan diperlukan

guna memberi pengalaman berwirausaha.


68

LAMPIRAN

A. Lampiran 1 kuesioner

KUESIONER

Berikut ini adalah daftar pernyataan tentang penlitian Pengaruh Ekspektasi

Pendapatan dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha.

Saudara/I cukup memberikan tanda check list (√) pada pilihan jawaban yang

tersedia sesuai dengan pendapat saudara/i. Setiap pertanyaan diharapkan hanya

satu jawaban. Mohon untuk dibaca dan dijawab dengan sebaikbaiknya.

Identitas Responden

1. Nama:

2. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan

3. Semester

Peneliti

(Imam Mustakim)
69

Petunjuk pengisian:

Jawablah pernyataan di bawah ini dengan jujur dari hati kalian, dengan

memberi tanda centang ( ) di setiap kolom yang di sediakan. Di mana di setiap kolom

adalah nilai dari jawaban anda. Dengan skala likert sebagai berikut:

SS : Sangat setuju
S : Setuju
RR : Ragu – ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju

1. Ekspektasi pendapatan

NO Pernyataan SS S RR TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)

1 Dengan berwirausaha
saya akan mendapt
penghasilan lebih dari
pegawai
2 Ekspektasi Pendapatan
yang tinggi menjadi
pendorong saya untuk
berwirausaha
3 Dengan berwirausaha
akan mendapat
penghasilan yang tidak
terbatas
4 Dengan pendapatan yang
tidak terbatas menjadi
motivasi saya untuk
berwirausaha
5 Dengan berwirausaha
bisa mendapatkan
penghasilan yang
menjanjikan

2. Pendidikan kewirausahaan
70

NO Pernyataan SS S RR TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)

1 Matakuliah
kewirausahaan telah
membantu saya
memahami tentang cara
pendirian usaha baru
2 Praktik lapangan
matakuliah
kewirausahaan membantu
saya memahami dunia
kewirausahaan
3 Saya mampu menerapkan
konsep kewirausahaan
terhadap praktek
wirausaha
4 Pendidikan
kewirausahaan melatih
diri saya untuk
berwirausaha
5 Dengan pendidikan
wirausaha, memotivasi
saya untuk menjadi
wirausaha
6 Saya mampu membuat
rencana bisnis setelah
mengikuti matakuliah
kewirausahaan
7 Setelah mengikuti kuliah
wirausaha saya berminat
menjadi wirausaha

8 dengan pendidikan
wirausaha menumbuhkan
impian saya untuk
menjadi pembisnis yang
sukses
9 Matakuliah
kewirausahaan telah
membantu saya
memahami tentang cara
mengatasi hambatan-
hambatan agar usaha
dapat berjalan sukses
10 Kewirausahaan telah
melatih diri saya untuk
memiliki jiwa
kepemimpinan dalam
kehidupan sehari-hari.
71

3. Minat berwirausaha

NO Pernyataan SS S RR TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)

1 Saya ingin menjadi


wirausaha karena
mendapat penghasilan
yang menguntungkan
2 Karena menjadi
wirausaha bisa bebas
dalam melakukan
pekerjaan
3 Saya berminat menjadi
wirausaha karena tidak
terikat dengan aturan
orang lain
4 Dengan wirausaha saya
bisa membantu keluarga
yang belum bekerja
5 Saya berminat menjadi
wirausaha karena bisa
lebih mandiri
72

B. Lampiran 2 deskripsi variabel

C. Lampiran 3 data uji coba instrumen


1. data uji validitas ekspektasi pendapatan
73

2. data validitas pendidikan kewirausahaan

3. data validitas minat berwirausaha


74

1. uji reabilitas ekspektasi pendapatan

2. Uji Reabilitas Pendidikan kewirausahaan


75

4. Uji reabilitas minat berwirausaha

D. Lampiran 4 Data Uji


Hipotesis 1. Uji linier berganda
76

E. Data uji asumsi klasik


77

F. Dasar Pengambilan Keputusan


A. Uji t

1. Jika nilai sig < 0.05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh

variabel X terhadap Y.

2. Jika nilai sig > 0.05, atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

t tabel=t (a/2 ; n-k-1) = t (0,025;39)=2.023

B. Uji F

1. Jika nilai sig < 0,05, atau F hitung > F tabel maka terdapat

pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

2. Jika nilai sig > 0,05, atau F hitung < F tabel maka tidakterdapat

pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

F tabel = F (k; n –k) = F ( 2; 40) = 3,23


78

1. Distribusi Nilai T tabel

d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005


1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698
79

43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695


44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678

2. Distribusi nilai F tabel

Distribution Tabel Nilai F 0,05


Degrees of freedom for nominator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08
50 4,08 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,02
∞ 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83
80

3. Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)


df = 1 -50

Tingkat signifikansi untuk satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0,0005

df= n-2 Tingkat signifikansi untuk menguji dua arah


0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000


2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
81

36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126


37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432

G. Lampiran 5 pertanyaan wawancara

1. Assalamualaikum wr wb, nama saya Imam Mustakim Mahasiswa Jurusan

Ekonomi Syariah, maaf teman-teman bolehkah saya meminta waktunya

sebentar untuk saya wawancarai untuk memenuhi tugas hasil studi saya?

2. Siapa nama anda?

3. Semester berapa anda sekarang?

4. Apa anda sudah mengikuti matakuliah kewirausahaan?

5. apa pandangan anda tentang wirausaha, setelah anda mengikuti matakuliah

wirausaha?

6. Apa ekspektasi pendapatan yang tinggi dalam wirausaha bisa memotivasi

anda untuk berwirau

Anda mungkin juga menyukai