Anda di halaman 1dari 15

Praktikum

01
Modul ke:

Dasar Sistem Kontrol


Percobaan I
Pengatur Proporsi

Fakultas
FT Akhmad Wahyu Dani, ST, MT

Program Studi
Teknik Elektro
Pengantar Praktikum Dasar Elektronika
Tujuan

Setelah menyelesaikan topik ini diharapkan anda dapat menjelaskan


metode dari pengoperasian pengatur proporsi (Pengatur P).
Pendahuluan
Sifat dari pengatur P yaitu bahwa sinyal output pada rangkaian
pengatur P ini adalah berbanding lurus dengan sinyal inputnya,
sehingga secara matematis dapat di tulis :
Eout = Av . Ein
Av=Eout/Ein
Dimana Av ini adalah factor penguatan dari pengatur ini, artinya
apabila tegangan input berubah secara linier pula.Perhatikan
rangkaian pengatur P seperti yang diperlihatkan pada gambar
berikut ini.
Pendahuluan
Secara matematik dapat ditulis
Φ = Φ sin ωt
Fluks yang dihasilkan oleh lilitan I1 di transformasikan ke lilitan 2
dalam keadaan ideal fluks lilitan 1 sama dengan fluks lilitan 2.
Φ1 = Φ2
Menurut faraday jika penghantar mendapat fluks magnet yang
berubah – ubah pada lilitan trsebut akan terjadi GGL induksi
sebagai berikut.

Dan pada lilitan ke 2


Pendahuluan
Pendahuluan
Selanjutnya dalam system pengaturan yang memakai rangkaian pengatur P
akan selalu ada selisih statis, dimana selisih statis ini tidak dapat dihilangkan
sebab system pengaturannya dikendalikan oleh selisih ini. Namun selisih statis
ini akan semakin kecil jika koefisien kerja proporsi atau penguatannya semakin
besar.
Selisih statis ini pada system pengaturan dikenal sebagai deviasi dari
system tersebut yang disingkat dengan e, dimana
e = tegangan input – tegangan feed back
Sehingga
e = w – Xr
w = tegangan input
Xr = Tegangan feed Back
Selanjutnya karena
Ew = - E1
Xr = E2
Maka
e = -E1-E2
Pendahuluan
Selanjutnya perhatikan rangkaian dibawah ini,
Besarnya tegangan output, seperti yang sudah dijelaskan di atas ditentukan
oleh besarnya tahanan feed back, sehingga oleh karena itu pada terminal
inverting (-) dan terminal non inverting (+) terdapat tegangan yang hampir
sama. Selanjutnya karena R1 = 10K, R2 = 100 K dan tegangan V ref = 2 Volt,
maka pada outputnya akan timbul tegangan yang cukup besar sehingga pada
terminal inverting (-) terdapat tegangan turun tegangan ( Drop tegangan )
sebesar 0,2 Volt. Arus yang mengalir lewat R1 dan R2 mempunyai arah dari
kanan ke kiri sehingga terminal sebelah kanan pada R2 adalah positif.
Pendahuluan
Besarnya tegangan output Vout adalah penjumlahan dari
tegangan pada R2 dan tegangan pada terminal inverting,
sehingga Vout = 2 + 2 = 4 Volt. Rangkaian di atas akan lebih nyata
apabila kita buat semacam tabel dengan kondisi sebagai berikut :

Kalau Vin = 1,9 Volt maka Vout = 3 Volt


Vin = 2 Volt maka Vout = 2 Volt
Vin = 2,1 Volt maka Vout = 1 Volt
Vin = 2,2 Volt maka Vout = 0 Volt
Vin = 2,3 Volt maka Vout =-1 Volt
Pendahuluan
Dari harga Vin dan Vout di atas apabila dibuat grafiknya maka hasilnya adalah
seperti yang digambarkan di bawah ini,

Dari grafik di atas ternyata bahwa perubahan pada tegangan output adalah
berbanding lurus dengan perubahan pada tegangan inputnya, karena itu
rangkaian seperti diatas ini disebut sebagai rangkaian pengatur proporsi (
Pengatur P ).
Peralatan
Utama : Pesawat latih
OP-AMP 741
Multimeter ( 2 buah )
Rheostat 10 KΩ
Rheostat 100 KΩ
Resistor 1 KΩ
Resistor 3,3 KΩ
Resistor 2,2 KΩ
Resistor 33 KΩ
Resistor 100 KΩ
Resistor 220 KΩ
Resistor 330 KΩ
Pendukung : Multimeter digital
Osiloskop
Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti yang diperlihatkan pada diagram gambar
rangkaian gambar (a) di atas.
2. Atur tegangan input Vin sebesar 10 volt dan pertahankan tegangan ini
tetap selama percobaan berlangsung.
3. Pasang resistor – resistor R1 dan R2 dengan harga sesuai tabel yang
tersedia.
4. Selanjutnya ukurlah besarnya tegangan output dari tegangan tersebut
kemudian hitung besarnya penguatan tegangan. Catat hasil pengukuran
dan perhitungan pada tabel.
5. Modifikasi rangkaian diatas menjadi rangkaian seperti yang diperlihatkan
pada diagram rangkaian gambar (b).
6. Atur besarnya tegangan input sebesar 1 Volt dan R var sebesar 0 Ohm
7. selanjutnya ukurlah besarnya tegangan output
8. Perbesar harga Rvar sampai Vout besarnya kira-kira ½ dari harga output
yang diharapkan .
9. Ulangi percobaan ini untuk bermacam harga R1 dan R2.
Langkah Kerja
Langkah Kerja
Tugas

1. Buatlah Kesimpulan dari hasil percobaan di


atas?
Terima Kasih
Akhmad Wahyu Dani, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai