Anda di halaman 1dari 17

Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN

(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.1 GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRATIF WILAYAH KOTA PASURUAN


Posisi Kota Pasuruan dalam koordinat global adalah berada antara koordinat 1120
45’1120 55’ Bujur Timur dan 70 35’ – 70 45’ Lintang Selatan. Wilayah Kota Pasuruan ini
dibagi menjadi 4 Kecamatan dan terbagi lagi menjadi 34 Kelurahan. Kota ini berbatasan
langsung dengan :
 Selat Madura di sebelah utara
 Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan di sebelah timur
 Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan di sebelah selatan
 Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan di sebelah barat
Luas wilayah Kota Pasuruan secara keseluruhan adalah 35,29 Km2 dengan rincian:
 Kecamatan Purworejo dengan luas wilayah sebesar 8,08 Km2
 Kecamatan Gadingrejo dengan luas wilayah sebesar 8,27 Km2
 Kecamatan Bugul Kidul dengan luas wilayah sebesar 11,11 Km2
 Kecamatan Panggungrejo Kidul dengan luas wilayah sebesar 7,83 Km2

Gambar 6. 1 Luas Kecamatan di Kota Pasuruan Tahun 2013

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 1


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Tabel 6. 1 Luas Wilayah Kecamatan Di Kota Pasuruan

Kecamatan Luas Area (km2) Presentase


Gadingrejo 8,27 23,43
Purworejo 8,08 22,9
Bugulkidul 11,11 31,48
Panggungrejo 7,83 22,19
Jumlah 35,29 100
Sumber : Kota Pasuruan dalam Angka 2014

Untuk lebih jelasnya lihat pada peta orientasi serta batas wilayah administratif
terpampang jelas dalam Peta 6.2 Orientasi Wilayah Kota Pasuruan dan Peta 6.3 Batas
Administrasi Kota Pasuruan.

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 2


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Gambar 6. 2 Peta Orientasi Wilayah Kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 3


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Gambar 6. 3 Batas Administrasi Kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 4


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.2 GAMBARAN DEMOGRAFI KOTA PASURUAN


A. Pertumbuhan Penduduk dan Mobilitas Penduduk
Jumlah penduduk yang mendiami Kota Pasuruan sebanyak 194.168 jiwa, laki-laki
berjumlah 96.226 jiwa (49,56%) dan perempuan berjumlah 97.942 jiwa (50,44%), dengan
sex ratio 98,25 %. Mayoritas penduduk Kota Pasuruan ber jenis kelamin perempuan.
Persebaran penduduk pada empat Kecamatan di Kota Pasuruan kurang merata. Hal ini
dapat dilihat dari perbandingan kepadatan penduduk masing-masing kecamatan yang
berbeda secara signifikan.
Tabel 6. 2 Jumlah Penduduk Di Kota Pasuruan

Jenis Kelamin Rasio Jenis


Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Kelamin (%)
Gadingrejo 21.948 21.59 43.541 101,64
Purworejo 27.115 27.233 54.347 99,57
Bugulkidul 14.380 14.792 29.173 97,21
Panggungrejo 32.783 34.324 67.107 95,51
Jumlah/Total 96.226 97.942 194.168 98,25
Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, Tahun 2014

B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk ialah perbandingan antara jumlah penduduk dalam suatu
wilayah dengan luas wilayah administratif-nya. Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kota
Pasuruan sebesar 194.168 jiwa, sementara luas wilayah mencapai 35,29 Km2.
Tabel 6. 3 Jumlah dan Kepadatan Kota Pasuruan menurut Kecamatan Tahun 2013

Luas Area Jumlah


Kecamatan Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
(km2) Penduduk
Gadingrejo 8,27 43.541 5.264
Purworejo 8,08 54.347 6.726
Bugulkidul 11,11 29.173 2.625
Panggungrejo 7,83 67.107 8.570
Jumlah 35,29 194.168 5.502
Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, Tahun 2014

Kecamatan Panggungrejo menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk paling


tinggi (8.570 jiwa/km2), sementara itu Kecamatan Bugul kidul (2.625 jiwa/km2)
merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah bahkan jauh lebih rendah
daripada kepadatan penduduk Kota Pasuruan.

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 5


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.3 GAMBARAN TOPOGRAFI KOTA PASURUAN


Kondisi topografi Kota Pasuruan relatif datar dengan kemiringan antara 0 – 1%
dan ketinggian rata-rata 4 meter diatas permukaan laut.
Tabel 6. 4 Ketinggian Rata-rata Masing-masing Kecamatan di Kota Pasuruan

Kecamatan Tinggi DPL (m)


Gadingrejo 4
Purworejo 4
Bugulkidul 4
Panggungrejo 4
Sumber : BPN Kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 6


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Gambar 6. 4 Peta Kelerengan Kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 7


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI KOTA PASURUAN


Kota Pasuruan dilalui oleh beberapa sungai, yaitu di sebelah barat terdapat Sungai
Welang, di tengah kota mengalir Sungai Gembong dan di bagian timur mengalir Sungai
Petung. Ketiga sungai diatas berfungsi sebagai drainase alam yang seluruhnya bermuara
ke Selat Madura di sebelah utara Kota Pasuruan. Namun sungai-sungai tersebut memiliki
daerah aliran yang sempit sehingga sering terjadi banjir sebagai akibat luasan sungai yang
kurang dapat menampung curah hujan. Selain itu muara sungai Gembong berfungsi
sebagai pelabuhan sungai yang hanya dapat dilayari pada saat air pasang. Daerah
Pengaliran Sungai (DPS) Gembong secara administratif terletak di Kabupaten dan Kota
Pasuruan, DPS Welang terletak di Kabupaten Malang dan Pasuruan, DPS Gembong berada
di Kabupaten Pasuruan. Sedangkan sub daerah pengaliran sungai disajikan pada Tabel
dibawah ini.
Tabel 6. 5 Luas DPS, Sub DPS dan Panjang Sungai K. Gembong
Luas Panjang
DPS / Sub DPS
(km2) (km)
Gembong (muara) 68.090 21.660
Tembero 43.435 13.912
Sumber Suko 31.250 8.179
Sumber : Master Plan Drainase Kota Pasuruan, 2007

Tabel 6. 6 Luas DPS, Sub DPS dan Panjang Sungai K. Sumber Made

Panjang Luas
No DPS / Sub DPS
(km) (km2)
1 K. Bamban 16,01 7,67
2 K. Betiting 2,87 0,41
3 K. Birda 8,10 11,79
4 K. Boklemah 4,93 1,42
5 K. Cempaka 5,22 0,22
6 K. Cobanblimbing 10,06 0,65
7 K. Gemandar 4,07 7,80
8 K. Girang 12,76 40,15
9 K. Gunting 3,98 1,45
10 K. Guyangan 9,46 37,04
11 K. Jalatunda 6,42 2,72
12 K. Jaran 1,94 0,23
13 K. Juri 12,95 3,79
14 K. Karangayar 6,25 6,79
15 K. Komeng 2,78 23,76
16 K. Pajajaran 3,67 4,49
17 K. Pancut 3,58 1,13
18 K. Rabon 0,01 2,98
19 K. Rabono 3,98 26,87

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 8


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Panjang Luas
No DPS / Sub DPS
(km) (km2)
20 K. Sumber Pinang 9,92 5,30
21 K. Selolumpang 5,26 1,48
22 K. Sentosa 1,35 6,58
23 K. Sumbersuko 4,05 1,95
24 K. Surak 3,11 6,57
25 K. Telebuk 4,69 11,98
26 K. Wedi 4,51 1,88
27 K. Welang 19,88 62,35
28 K. Kepu 1,12 0,48
29 K. Cobanblimbing 0,90 0,90
30 K. Capang 2,32 9,43
Sumber : Master Plan Drainase Kota Pasuruan, 2007

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 9


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Gambar 6. 5 Peta Geohidrologi Kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 10


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.5 GAMBARAN GEOLOGI KOTA PASURUAN


Secara geomorfologi, Kota Pasuruan terbentang di atas dataran alluvial yang
terbentuk dari campuran bahan-bahan endapan yang bersumber dari daerah tuf vulkanis
intermedier pegunungan Tengger di sebelah Selatan, bukit lipatan dan batuan endapan
berkapur Raci di bagian Barat dan Grati di bagian Timur. Jenis tanah di Kota Pasuruan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Tanah hidromorfik kelabu, dengan daerah penyebaran terbatas di sepanjang
pantai, meliputi kurang lebih 15% luas areal Kota Pasuruan. Tanah jenis ini
terbentuk dari bahan induk campuran endapan baru dari sungai dan laut. Dalam
keadaan basah tanah mengembang dan lengket, apabila kering tanah berkerut,
terjadi celah, dan bersifat keras, sehingga tanah sulit diolah. Keasaman tanah
netral sampai mendekati basa dengan kadar hara N, F, K, Ca dan Mg yang cukup
tinggi. Tetapi karena kadar Na dan CI juga tinggi sebenarnya tanah jenis ini tidak
sesuai untuk lahan pertanian. Tanah ini lebih sesuai untuk budidaya tambak dan
penggaraman.
b) Tanah alluvial, menyebar di daerah tengah hingga ke selatan kota. terbentuk dari
bahan endapan dari daerah sekitarnya terutama yang berasal dari daerah sebelah
selatan kota. Belum mempunyai perkembangan penampang, berwarna kelabu tua,
bertekstur liat berdebu sampai liat berat. Dalam keadaan basah tanah
mengembang dan melekat, apabila kering tanah akan berkerut dan keras. Secara
alami tanahnya agak kedap udara dan tata aerasinya kurang lancar, sehingga
drainase pada umumnya terhambat. Tingkat keasaman tanahnya termasuk netral
dengan pH 6.5 – 7.5, kadar hara N rendah, P2CO5 sedang dan K2O tinggi sekali.
Tanah jenis ini sesuai untuk budidaya tanaman dengan catatan perlu perhatian
khusus pada sistem pembuangan airnya

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 11


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Gambar 6. 6 Peta Geologi Kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 12


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.6 GAMBARAN KLIMATOLOGI KOTA PASURUAN


Berdasarkan buku Bantuan Teknis Persampahan dan Drainase Kota Pasuruan
Tahun 2007 yang mendasarkan pengklasifikasian iklim pada Peta Agroklimat Jawa -
Madura dari Oldeman, iklim Kota Pasuruan termasuk tipe D.2 (agak kering) dengan curah
hujan rata-rata pertahun 1.337 mm. Periode musim kemarau (yaitu curah hujan rata-rata
hingga 100 mm/bulan) terjadi selama 7 bulan, yaitu bulan Mei sampai November.
Sedangkan periode musim penghujan (yaitu curah hujan rata-rata hingga 200 mm/bulan)
terjadi selama 3 bulan, yaitu bulan Januari sampai Maret. Sebagai perbandingan juga
diambil data dari Master Plan Drainase Pasuruan Tahun 2007 berupa data curah hujan
harian (point rain fall) yang diambil dari pos penakar hujan P3GI di Kecamatan Bugul
Kidul dari tahun 1990 – 2005. Data ini disajikan pada Tabel dibawah ini.
Tabel 6. 7 Curah Hujan Bulanan di Stasiun P3GI

B U L AN
TAHUNAN

TAHUN
Total R24
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
(mm/th) (mm)

1990 191 211 166 37 79 20 0 0 0 0 0 517 1221 108

1991 476 234 133 152 16 50 0 0 0 0 0 0 1061 119

1992 405 264 266 0 63 0 0 0 0 0 0 424 1422 96

1993 130 202 77 115 52 79 0 0 0 0 0 207 862 62

1994 252 179 240 26 13 0 0 0 0 0 0 300 1010 81

1995 179 48 105 170 0 0 0 0 0 0 0 217 719 104

1996 179 48 105 170 0 0 0 0 0 0 0 217 719 104

1997 - - - - - - - - - - - - - -

1998 412 302 194 259 166 172 25 0 13 78 33 79 1733 79

1999 318 323 206 352 10 124 0 0 0 0 168 340 1841 107

2000 - 138 96 32 0 0 0 0 0 95 190 231 - -

2001 219 435 132 255 2 86 0 0 0 26 46 166 1148 93

2002 391 308 285 108 0 0 0 0 0 0 16 222 1329 83

2003 263 377 371 0 0 0 0 0 0 0 11 73 1096 91

2004 176 113 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 290 35

2005 108 103 110 103 0 0 14 0 0 0 39 213 689 41

Max 476,0 435,0 371,3 352,0 166,0 172,0 25,0 0,0 13,0 95,0 190,0 517,0 1840,8 119

Rerata 264,3 219,0 165,7 118,6 26,7 35,4 2,6 0,0 0,9 13,3 33,6 213,7 1081,4

Min 108,0 48,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 289,5
Sumber : Master Plan Drainase, 2007

Berdasar data di atas, jumlah curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.081,4 mm
dengan curah hujan maksimum selama periode itu adalah sebesar 119 mm.

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 13


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

6.7 KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI KOTA PASURUAN


A. Kondisi Sosial
Tolok ukur kesejahteraan masyarakat didasarkan pada konsep Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM mencakup tiga indikator, yaitu derajat pendapatan,
derajat kesehatan dan derajat pendidikan. IPM Kota Pasuruan secara umum (yaitu 0.48)
masih di bawah rata-rata IPM Jawa Timur (sebesar 0.58). Ikatan adat dan budaya
setempat masih cukup kuat di kota ini. Selain itu suasana kehidupan masyarakat dalam
kaitan dengan bidang keagamaan (yang juga terkait moral, motivasi dan etos kerja),
sangat mendukung.
Upaya pembangunan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu rangkaian
upaya mengatasi krisis ekonomi yang berkepanjangan dan memberikan dampak luas.
Krisis telah mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan
berdampak pula pada penurunan rasa percaya diri dalam kehidupan ekonominya. Untuk
itu Pemerintah Kota Pasuruan berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar
dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Upaya yang ditempuh diantaranya
dengan memberikan keterampilan, kewirausahaan dan memberikan fasilitas ekonomi
yang memadai bagi masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Permasalahan sosial yang ada di Kota Pasuruan antara lain anak terlantar,
pengemis atau gelandangan, wanita tuna susila, korban narkotika dan anak nakal. Berikut
ini disajikan informasi statistika masalah sosial di Kota Pasuruan.
Tabel 6. 8 Permasalahan Sosial Menurut Kecamatan dan Kelurahan di Kota Pasuruan

Kecamatan/ Anak Pengemis/ Wanita Tuna Korban


No Kelurahan Terlantar Gelandangan Susila Narkotika Anak Nakal

Kec. Gadingrejo 65 82 - - 147


1. Krapyakrejo - 2 - - 2
2. Bukir 24 1 - - 25
3. Sebani 8 - - - 8
4. Gentong - 1 - - 1
5. Karanganyar - - - - -
6. Trajeng 3 - - - 3
7. Tambaan 6 16 - - 22
8. Gadingrejo 2 60 - - 62
9. Petahunan 4 - - - 4
10. Randusari 5 2 - - 7
11. Karangketug 13 - - - 13

Kec. Purworejo 22 42 7 7 78

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 14


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

Kecamatan/ Anak Pengemis/ Wanita Tuna Korban


No Kelurahan Terlantar Gelandangan Susila Narkotika Anak Nakal

1. Pohjentrek 6 1 1 7 15
2. Wirogunan - - - - -
3. Tembokrejo - 2 2 - 4
4. Purutrejo - - 2 - 2
5. Kebonagung 10 14 - - 24
6. Purworejo - 4 - - 4
7. Kebonsari 3 9 - - 12
8. Bangilan 1 - - - 1
9. Mayangan - 10 - - 10
10. Ngemplakrejo 2 2 2 - 6
Kec. Bugul Kidul 46 16 2 6 70
1. Sekargadung 2 - - - 2
2. Bakalan - - - - -
3. Krampyangan - 1 - - 1
4. Blandongan 11 - - - 11
5. Kepel 8 2 - - 10
6. Bugul Kidul 4 - 2 2 8
7. Petamanan - - - 4 4
8. Pekuncen 1 - - - 1
9. Kandangsapi 4 - - - 4
10. Bugullor 2 3 - - 5
11. Tapaan 4 - - - 4
12. Mandaranrejo 9 10 - - 19
13. Panggungrejo 1 - - - 1
Total 2011 133 140 9 13 295
Total 2012 69 117 85 17 142
Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka,2013

B. Kondisi Ekonomi Kota Pasuruan


1) Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan
Perekonomian Kota Pasuruan tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar
0,14% dari tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,29%. Jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mengalami kenaikan sebesar 0,63% poin.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir ini perekonomian Kota Pasuruan cenderung
untuk terus tumbuh positif. Akan tetapi pada tahun 2009 perekonomian Kota Pasuruan
sempat mengalami perlambatan. Hal ini ditunjukkan oleh angka pertumbuhan ekonomi
yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi kota Pasuruan

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 15


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

tahun 2009 hanya mencapai 5.03%, turun 0,44% dari tahun sebelumnya yang mampu
mencapai angka 5,47%. Penurunan ini merupakan imbas dari terjadinya krisis ekonomi
global yang terjadi pada tahun 2008.
Tabel 6. 9 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan Tahun 2008–2012 (%)

Laju Pertumbuhan Ekonomi


Tahun
Jumlah Naik (Turun)
2008 5,47 -
2009 5,03 (0,44)
2010 5,66 0,63
2011 6,29 0,63
2012**) 6,43 0,14
Sumber : PDRB Kota Pasuruan Tahun 2012

2) PDRB Kota Pasuruan


Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pasuruan dihitung dengan
pendekatan produksi. Nilainya didasarkan pada harga berlaku maupun harga konstan.
Nilai yang didasarkan harga berlaku digunakan untuk mengetahui perkembangan struktur
ekonomi secara riil pada tahun yang bersangkutan. Perdagangan, hotel dan restoran
adalah sektor yang memiliki peran paling besar dalam struktur ekonomi Kota Pasuruan
yaitu sebesar 39,5%, disusul dengan sektor industri (16,10%) serta pengangkutan dan
komunikasi (12,50%). Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku Kota Pasuruan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 11%.
Jika pada tahun 2012, nilainya kurang dari 3,5 triliun rupiah, pada tahun 2013
nilainya mencapai lebih dari 3,5 triliun rupiah. Berdasarkan nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan pada kurun waktu tertentu. Pada tahun
2013, PDRB atas dasar harga konstan untuk Kota Pasuruan adalah 1,3 triliun rupiah atau
naik sebesar 6,46% dari nilainya di tahun 2012 yaitu 1,2 triliun rupiah. Kenaikan sebesar
6,13% tersebut adalah angka pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan dari tahun 2012 ke
tahun 2013.
Tabel 6. 10 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2013**
(dalam ribu rupiah)

No Sektor/Subsektor 2010 2011 2012 2013*)

01 Pertanian 55.743.071 110.290.555 119.565.453 126.084.317


02 Pertambangan dan 2.161.878 2.154.209 2.210.562 2.277.871
Penggalian
03 Industri Pengolahan 451.152.280 495.121.728 545.098.344 598.833.108
04 Listrik, Gas dan Air 59.353.951 64.517.796 69.797.508 74.451.740
Bersih
05 Konstruksi 211.443.409 237.961.083 262.123.954 294.714.132
06 Perdagangan, Hotel dan 955.423.816 1.107.401.020 1.268.135.661 1.472.016.502

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 16


Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah LAPORAN
(RPI2JM) Kota Pasuruan AKHIR

No Sektor/Subsektor 2010 2011 2012 2013*)

Restaurant
07 Pengangkutan dan 334.076.206 373.912.782 415.285.758 466.964.799
Komunikasi
08 Keuangan, Persewaaan 216.905.273 237.523.587 262.956.968 288.995.824
dan Jasa Perusahaan
09 Jasa-Jasa 311.188.146 342.169.348 363.947.058 399.996.329
Produk Domestik Regional
2.597.448.030 2.971.052.109 3.309.121.265 3.724.334.622
Bruto
*): Angka Sementara,
Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, 2014

Gambar 6. 7 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 –
2013** (dalam ribu rupiah)

PROFIL KOTA PASURUAN VI - 17

Anda mungkin juga menyukai