Anda di halaman 1dari 7

Journal of Nonformal Education and Community Empowerment

Volume 3 (1): 52-58, Juni 2019


Available at http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc
p-ISSN 2549-1539
e-ISSN 2579-4256

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam


Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C
Ahmad Fauzi , Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI: 10.15294/pls.v3i1.30871

Info Artikel Abstrak


Tujuan yang ingin peneliti kemukakan adalah untuk mengetahui
Sejarah Artikel: penerapan model pembelajaran project based learning dalam pembelajaran
Diterima Februari 2019 mandiri pada pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Abdi Pertiwi
Disetujui April 2019 Kec. Walantaka Kota Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian
Dipublikasikan Juni 2019 ini yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Keywords: Hasil penelitian menunjukkan Formulasi model pembelajaran yang
instructor competency; learning efektif dengan menggunakan strategi Project Based Learning (PjBL) terdiri
outcomes dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Tahap perencanaan
merupakan tahapan yang dilaksanakan pendidik dalam merancang
pembelajaran mandiri dengan strategi PjBL yang terdiri dari pemetaan
SK-KD, menentukan tema pembelajaran; menentukan KD yang terkait
tema, mengembangkan indikator, mengembangkan silabus, dan
mengembangkan RPP. Tahap pelaksanaan merupakan tahap penerapan
langkah PjBL dalam pembelajaran mandiri yang dilakukan peserta
didik. Tahap ini terdiri dari langkah menanya, merencanakan proyek,
membuat jadwal, melaksanakan proyek, monitoring, menilai, dan
mengevaluasi.
Abstract
The purpose of which the researchers want to point out is to find out the
application of the project based learning model in independent learning on
package C equality education at PKBM Abdi Pertiwi Kec. Serang City
Walantaka. The method used in this study is by using a descriptive qualitative
approach. The technique of collecting data is interviews, observation, and
documentation. The results of the study show that the formulation of an effective
learning model using the Project Based Learning (PjBL) strategy consists of the
planning and implementation stages. The planning phase is the stage carried out
by educators in designing independent learning with the PjBL strategy which
consists of mapping of SK-KD, determine the learning theme, determine KD
related to the theme, develop indicators, develop a syllabus, and developing RPP.
The implementation stage is the stage of implementing the PjBL steps in
independent learning by students. This stage consists of steps asking, plan the
project, make a schedule, carry out the project, monitoring, assess, and evaluate.


Alamat korespondensi:
E-mail: fauzipls@untirta.ac.id
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C

PENDAHULUAN lingkungannya serta cara berpikir untuk


Proses pembelajaran pendidikan memecahkannya. Warga belajar diberikan tugas-
kesetaraan berdasarkan pedoman tugas yang didasarkan pada permasalahan dan
penyelanggaraan dilaksanakan melalui pola tatap dituntut untuk memecahkan permasalahannya
muka, tutorial dan mandiri. Pola tatap muka tersebut. Diharapkan melalui model
adalah pembelajaran yang dilakukan dimana pembelajaran project based learning warga
pendidik dan peserta didik bertatap muka secara belajar memiliki pengetahuan dan keterampilan
langsung dan membahas materi yang secara yang bisa diaplikasikan langsung pada kehidupan
utuh. Pola tutorial adalah proses pembelajaran nyata.Adapun penelitian ini, tujuan yang ingin
dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, peneliti kemukakan adalah untuk mengetahui
petunjuk, arahan dan motivasi oleh tutor agar penerapan model pembelajaran projec based
peserta didik bisa belajar secara efisien dan efektif learning dalam pembelajaran mandiri pada
dan mencapai hasil belajar dengan optimal. Pola pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Abdi
pembelajaran mandiri adalah model Pertiwi Kec. Walantaka Kota Serang.
pembelajaran dimana peserta didik belajar sesuai
dengan kemampuan dan kesempatan masing- METODE
masing. Metode penelitian yang digunakan
Pola pembelajaran mandiri dilaksanakan disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu
sebagai upaya untuk memenuhi beragamnya pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
keterbatasan dalam penyelenggaraan program Sukmadinata (2009, hlm. 60) menjelaskan bahwa
paket C di setiap satuan penyelenggara program penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang
paket C, seperti keterbatasan waktu pertemuan ditujukan untuk mendeskripsikan atau
antara peserta didik dan pendidik, kurangnya menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sarana prasarana, kurangnya jumlah tenaga sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
pendidik, dan kurangnya sumber belajar yang orang secara individual maupun berkelompok”.
mendukung pembelajaran program paket C. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi
Oleh karena itu, pola pembelajaran mandiri instrumen yang terpenting adalah peneliti itu
bertujuan memberikan kesempatan dan sendiri. Peneliti menggunakan alat- alat bantu
keleluasan kepada peserta didik untuk belajar untuk mengumpulkan data seperti voice
berdasarkan kemampuan (kompetensi) sendiri recorder, alat tulis, dan kamera. Tetapi kegunaan
serta pengembangan kemampuan tiap individu. atau pemanfaaaan alat-alat ini sangat tergantung
Model pembelajaran Project Based pada peneliti itu sendiri. Sesuai yang
Learning adalah sebuah model pembelajaran dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 15) bahwa
yang menekankan akifitas warga belajar dalam dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah
memecahkan berbagai permasalahan yang orang atau human instrument, yaitu peneliti itu
bersifat open-ended dan mengaplikasikan sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka
pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan
proyek untuk menghasilkan sebuah produk yang luas, sehingga mampu bertanya,
otentik tertentu. Model pembelajaran ini lebih menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi
jauh dipandang sebagai sebuah model situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan
pembelajaran yang sangat bak digunakan untuk bermakna. Metode deskriptif digunakan
mengembangkan percaya diri, meningkatkan dalam penelitian ini untuk mengungkapkan
kemampuan memecahkan masalah dan bagaimana gambaran penerapan metode
membiasakan warga belajar menggunakan pembelajaran project based learning dalam
kemampuan berpikir tinggi. (Abidin, 2007: 107) pembelajaran mandiri pada pendidikan
Proses pembelajaran program kesetaraan paket C di PKBM Abdi Pertiwi.
pendidikan kesetaraan paket C lebih Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat dan
menitikberatkan pada pengenalan masalah mengkaji sebuah data-data faktual tentang

53
Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 3 (1), Juni 2019

gambaran metode pembelajaran project based Langkah model Project Based Learning
learning dalam pembelajaran mandiri yang dalam Pembelajaran mandiri terdiri dari tahap
terjadi di lapangan, kemudian mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berikut
hasil temuan di lapangan ke dalam bentuk adalah uraian dari setiap tahapan.
tulisan. Data-data diperoleh seperti Tahap Perencanaan
hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil Langkah pertama, dari tahap perencanaan
pemotreran, catatan lapangan disusun peneliti di yaitu masing-masing pendidik program paket C
luar lokasi penelitian, dan hasil ini tidak dari setiap mata pelajaran pada jenjang kelas
dituangkan dalam bentuk angka-angka. Peneliti yang sama melakukan pemetaan terhadap KI
melakukan analisis data dengan memperkaya (kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar)
informasi, mencari hubungan, menemukan pola dari setiap mata pelajaran pada jenjang yang
atas dasar data aslinya. Hasil analaisis data sama secara bersama-sama. Pemetaan KI dan
berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti KD dilakukan dengan mempertimbangkan bobot
yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. SKK, jumlah jam pelajaran, jumlah hari efektif
disetiap lokasi, kedalaman dan keluasan materi,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan ketersediaan sumber belajar kedalam pola
Konsep Model tatap muka, tutorial dan mandiri. Selanjutnya,
Model Project Based Learning (PjBL) pendidik mencermati setiap KD yang masuk
dalam pembelajaran mandiri pada program paket kedalam pola pembelajaran mandiri. KD yang
C adalah strategi pembelajaran berbasis proyek dapat diberikan melalui pembelajaran mandiri
yang diterapkan dalam pembelajaran mandiri adalah KD yang memiliki karakteristik tingkat
pada program paket C. Prinsip model Project kesukaran yang rendah, tidak membutuhkan
based learning (PjBL) ini adalah: 1) proyek pembahasan yang mendalam, dan
sebagai sarana untuk mencapai kompetensi memungkinkan peserta didik Paket C untuk
peserta didik; 2) dilaksanakan dengan mempelajarinya sendiri melalui modul, buku
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sumber, internet atau sumber belajar lain yang
terkait dalam sebuah tema; 3) dilaksanakan relevan.
melalui pembelajaran mandiri; 4) proyek yang Langkah kedua, pendidik dari masing-
dirancang peserta didik harus menghasilkan masing mata pelajaran berkumpul dan berdiskusi
sebuah produk; 5) produk yang dihasilkan untuk menentukan tema. Tema yang diambil
merupakan solusi dari permasalahan di merupakan tema yang dekat dengan kehidupan
lingkupan peserta didik sesuai tema yang terkait. peserta didik dan dibutuhkan dalam kehidupan
Strategi pembelajaran Project Based Learning nyata. Tema yang diambil dapat berdasarkan
dalam model ini terdiri dari tahapan: 1) topik-topik dalam kurikulum, isu yang
menanya; 2) merencanakan; 3) membuat jadwal; berkembang di masyarakat, masalah-masalah,
4) monitor; 5) menilai; dan 6) mengevaluasi. event khusus, minat peserta didik dan bermanfaat
Tujuan Model untuk menyelesaikan permasalahan di
Tujuan model Project Based Learning masyarakat atau lingkungan. Tema ini kemudian
dalam pembelajaran mandiri pada program paket akan menjadi judul proyek yang akan
C adalah: 1) Terlaksananya kegiatan dilaksanakan peserta didik misalnya disekitar
pembelajaran mandiri program paket C yang peserta didik terjadi permasalahan lingkungan
sesuai standar proses. 2) Meningkatkan hasil maka tema yang diambil adalah
kemampuan peserta didik paket C pada aspek “Lingkunganku”.
sikap. 3) Meningkatkan hasil kemampuan peserta Langkah ketiga adalah cari KD yang
didik paket c pada aspek pengetahuan. 4) masuk kedalam pola mandiri yang terkait dengan
Meningkatkan hasil kemampuan peserta didik tema. Jika ada beberapa KD yang terkait dengan
paket C pada aspek keterampilan. tema merupakan KD yang tidak mungkin
Langkah-langkah Penerapan dilaksanakan melalui pembelajaran mandiri,

54
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C

pendidik dapat memberikan penguatan terhadap peserta didik agar mencapai kompetensi,
KD tersebut melalui pembelajaran tatap muka dijabarkan dengan mengungkapkan strategi,
atau tutorial. Atau jika ada KD yang terkait tema pendekatan dan metode yang akan
tapi berada pada tingkat kelas yang tidak sama, dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran.
maka KD tersebut tetap dimasukan. Jika KD Pertanyaan mengenai bagaimana mengetahui
yang terkait sudah ditempuh maka KD tersebut ketercapaian kompetensi dapat dijawab dengan
akan menjadi penguat. Tetapi jika KD tersebut menjabarkan teknik dan instrumen penilaian.
berada pada tingkat kelas yang lebih tinggi, maka Setiap pendidik perlu menyusun RPP, karena
KD tersebut dijadikan pengetahuan awal pada RPP merupakan rencana yang menggambarkan
tingkat kelas yang seharusnya. Langkah keempat, prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
kembangkan indikator dari setiap KD yang sudah untuk mencapai satu kompetensi dasar. Lingkup
ditetapkan untuk tema pembelajaran mandiri. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian KD dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau
dapat diukur yang mencakup sikap, lebih. Muatan dalam RPP, minimal mencakup:
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
dikembangkan sesuai dengan karakteristik metode pembelajaran, sumber belajar, penilaian,
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan hasil belajar.
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja Tahap Pelaksanaan
operasional yang terukur dan/atau dapat Tahap pelaksanaan merupakan tahapan
diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar penerapan strategi pembelajaran Project Based
untuk menyusun alat penilaian. Kata Kerja Learning dalam pembelajaran mandiri. kegiatan
Operasional (KKO) indikator dimulai dari pembelajaran mandiri terdiri dari tahap
tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke apersepsi, kegiatan inti dan penutup. Sedangkan
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke Project Based Learning terdiri dari langkah 1)
abstrak (bukan sebaliknya). Kata kerja menanya; 2) merencanakan; 3) membuat jadwal;
operasional pada KD benar-benar terwakili dan 4) monitor; 5) menilai dan mengevaluasi. Kelima
teruji akurasinya pada deskripsi yang ada pada langkah PjBL ini tersebar kedalam 3 langkah
kata kerja operasional indikator. pembelajaran mandiri. Berikut adalah uraian
Langkah kelima, menyusun rencana setiap langkahnya.
pembelajaran dalam bentuk silabus. Silabus Apersepsi
disusun sebagai acuan tutor dalam Apersepsi dilakukan oleh salah satu
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. pendidik yang dapat memberikan pemahaman
Silabus memuat pokok-pokok pikiran yang dan motivasi kepada peserta didik terkait tema
memberikan rambu-rambu dalam menjawab tiga yang akan disampaikan. Langkah PjBL dalam
pertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni kegiatan apersepsi terdiri dari:
(1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta Menanya
didik, (2) bagaimana memfasilitasi peserta didik Tahapan menanya merupakan penyajian
untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) permasalahan yang diajukan dalam bentuk
bagaimana mengetahui tingkat pencapaian pertanyaan. Sebelum mengajukan beberapa
kompetensi oleh peserta didik. Pertanyaan pertanyaan penting, pendidik harus menggiring
mengenai kompetensi yang hendaknya dikuasai peserta didik untuk mengidentifikasi
peserta didik dapat terjawab dengan permasalahan yang terjadi di sekitar. Pertanyaan
menampilkan secara sistematis, mulai dari yang diajukan harus terkait dengan tema yang
kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), telah ditentukan pada tahap perencanaan, dan
dan indikator pencapaian kompetensi serta hasil terkait dengan permasalahan yang terjadi dalam
identifikasi materi pembelajaran yang digunakan. kehidupan seharihari sehingga peserta didik
Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi dapat merasakan bahwa proyek yang akan

55
Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 3 (1), Juni 2019

dilakukan mereka dapat mengatasi permasalahan peranannya di kelompok. Tempat pelaksanaan


yang diberikan. Contoh pertanyaan yang bisa dilakukan dirumah peserta didik, di taman,
mendasar sesuai tema di atas adalah: “Usaha apa atau tempat lain sesuai kesepakatan dan
yang akan kalian lakukan untuk mengatasi banjir kebutuhan penyelesaian proyek. Pada tahap ini
yang sering terjadi di daerah kalian?” peserta didik diberikan kebebasan untuk
Pertanyaan mendasar tersebut harus melaksanakan proyek sesuai rancangannya. Pada
dilengkapi dengan beberapa pertanyaan- rentang waktu yang diberikan sesuai kontrak
pertanyaan lain yang dapat memotivasi dan belajar, peserta didik harus melaporkan
menggiring peserta didik untuk melaksanakan pelaksanaan pekerjaannya maksimal 2 kali
proyek untuk menghasilkan produk dalam kegiatan. Pada tahap ini pendidik memfasilitasi
rangka menyelesaikan masalah. dan memonitor pekerjaan peserta didik. Fasilitasi
Merencanakan Proyek juga diperlukan untuk memberikan keskempatan
Kegiatan perencanaan merupakan pada peserta didik untuk bekerja di laboratorium
kegiatan dalam rangka mencari solusi dari atau fasilitas lainnya di PKBM/LKP atau tempat
permasalahan yang telah diungkapkan melalui kelompok belajar paket c lainnya jika
proyek yang dilakukan peserta didik. Pendidik dibutuhkan. Pada tahap ini, pendidik berperan
dan peserta didik bersama-sama menentukan sebagai fasilitator yang memberikan arahan,
jenis dan merancang proyek. Tujuan dan fasilitasi, dan pemberi semangat bagi peserta
kegiatan belajar harus diselaraskan dengan didik. Selain itu pendidik perlu mendorong
kompetensi dasar dan indikator yang telah peserta didik untuk bekerja efektif dan efisien
dihimpun melalui tema yang telah ditentukan dalam kelompok, saling membantu dan memiliki
sebelumnya. Selain itu pendidik mengarahkan tanggung jawab sesuai peran yang ditugaskan
peserta didik untuk merancang proyek dengan oleh kelompok.
melihat aktivitas yang sesuai dan ketersediaan Pelaporan
bahan dan sumber belajar sehingga proyek dapat Tahap pelaporan merupakan tahapan
dikerjakan peserta didik. Kegiatan selanjutnya, untuk mengkomunikasikan produk yang telah
bentuk kelompok belajar dengan dihasilkan dari proyek yang telah dikerjakan
mempertimbangkan jumlah anggota kelompok peserta didik. Peserta didik mengkomunikasikan
yang akan melaksanakan proyek berdasarkan produknya melalui media yang sudah ditentukan
beban kerja dan kemampuan (kompetensi, waktu dalam kontrak belajar seperti pameran, majalah
dan biaya) untuk menyelesaikan proyek. Lalu dinding, media sosial dan sebagainya disertai
tentukan ketua kelompok dan tentukan peran laporan proyek secara lisan atau tulisan. Laporan
masingmasing anggota kelompok. yang dibuat harus memuat sekurang-kurangnya
Membuat Jadwal permasalahan yang diangkat, konsep dari tiap
Pada langkah ini setiap peserta didik dan mata pelajaran yang melandasi proyek, alat dan
pendidik membuat kesepakatan jadwal dalam bahan yang digunakan, prosedur pembuatan
bentuk kontrak belajar mandiri yang berisi proyek dan pemanfaatan produk yang dihasilkan.
tentang kesepakatan judul proyek, mata pelajaran Penutup
dan KI dan KD yang akan ditempuh beserta Menilai
kesepakatan waktu penyelesaiannya. Pada tahap ini dilakukan penilaian proyek
Kegiatan Inti dimulai dari tahap perencanaan, monitoring
Memonitor Pembuatan Proyek proyek sampai pada proyek yang dihasilkan
Pada tahap ini peserta didik melaksanakan sesuai dengan kontrak belajar yang sudah
pembelajaran mandiri dengan cara disepakati. Penilaian dilaksanakan terhadap
menyelesaikan proyek sesuai rancangan dan kompetensi peserta didik yang meliputi aspek
jadwal yang telah disepakati pada kontrak pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai tema
belajar. Proses penyelesaiannya dapat dilakukan pembelajaran yang telah ditentukan. Penilaian
secara berkelompok atau individu sesuai

56
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Mandiri pada Pendidikan Kesetaraan Paket C

pembelajaran mandiri dengan menggunakan memperkuat hasil penilaian diri sendiri oleh
PjBl dilakukan dengan cara: karena itu sebaiknya format penilaian yang
Penilaian Aspek Sikap digunakan sama dengan format penilaian diri
Penilaian aspek kompetensi sikap dalam sendiri tetapi diberdakan objek yang dinilainya.
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan Berikut adalah format instrumen penilaian teman
yang dirancang untuk mengukur sikap peserta sebaya.
didik sebagai hasil belajar. Kompetensi sikap Penilaian Aspek Pengetahuan
yang dinilai dibagi menjadi dua yaitu sikap Aspek pengetahuan dilakukan dengan cara
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Cakupan menilai ketercapaian penguasaan konsep.
penilaian sikap dalam model ini adalah: Penilaian konsep dilakukan dengan
Penilaian sikap spiritual (KI-1): Menghargai dan menggunakan tes tertulis atau lisan. Waktu
menghayati ajaran agama yang dianut. Penilaian pelaksanaan tes pengetahuan dilaksanakan pada
sikap sosial (KI-2): disiplin, tanggung jawab, akhir pembelajaran setelah peserta didik
kerjasama dan percaya diri. Penilaian yang mengkomunikasikan hasil proyeknya. Penilaian
dilakukan untuk menilai sikap spiritual adalah aspek pengetahuan ini dilakukan permata
dengan menggunakan teknik observasi pada pelajaran sesuai kompetensi dasar dan indicator
tahap apersepsi, monitoring dan pelaporan. sesuai dengan tema. Instrumen yang digunakan
Sedangkan penilaian sikap sosial dengan dapat merupakan bentuk soal objektif atau soal
menggunakan teknik penilaian diri (self uraian.
assessment) dan peniaian antar teman. Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian diri digunakan untuk Aspek keterampilan dapat dinilai dari
memberikan penguatan (reinforcement) terhadap produk yang dihasilkan, laporan tertulis dan
kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian laporan lisan (presentasi). Adapun instrumen dari
ini penting dilakukan untuk menilai sejauhmana ketiga penilaian tersebut adalah rubrik penilaian
kesadaran peserta didik dalam mengerjakan laporan tertulis dan lisan. Penilaian ini dilakukan
proyek. Untuk menghilangkan kecenderungan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam
peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan menginformasikan projek yang telah dibuat
subjektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan dimulai dari tahap perencanaan, pembuatan
kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu proyek sampai pada pemanfaatan hasil proyek.
penilaian diri dilakukan melalui langkah- Melaui laporan tertulis dan lisan, pendidik dapat
langkah: menjelaskan kepada peserta didik mengetahui kemampuan peserta didik dalam
tujuan peniaian diri. Menentukan kompetensi merencanakan, menggali, mengembangkan
yang akan dinilai. Menentukan kriteria penilaian gagasan, mendesain proyek, menentukan alat
yang akan digunakan. Merumuskan format dan bahan, proses pembuatan dan pemanfaatan
penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau hasil proyek. Untuk menilai setiap tahap,
skala penilaian. Penilaian teman sebaya (peer pendidik perlu menentukan kriteria penilaian
assessment) . terlebih dahulu.
Penilaian teman sebaya atau antar peserta Rubrik Penilaian Produk
didik merupakan teknik penilaian dengan cara Penilaian produk meliputi penilaian
meminta peserta didik untuk saling menilai terhadap hasil proyek yang dihasilkan sesuai
terkait dengan pencapaian kompetensi. kriteria yang ditetapkan misalnya berdasarkan
Instrumen yang digunakan berupa lembar tampilan, fungsi dan estetika.
pengamatan antar peserta didi. Penilaian teman Mengevaluasi
sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3 Setelah dilakukan penilaian, pendidik
(tiga teman) dalam satu kelompok atau memberikan kesempatan kepada peserta didik
sebaliknya. Penilaian ini dilakukan selama untuk melakukan refleksi baik secara individu
peserta didik bekerja kelompok menyelesaikan maupun secara kelompok. Peserta didik perlu
proyeknya. Penilaian teman sebaya ini dapat berbagi perasaan dan pengalaman,

57
Ahmad Fauzi, Herlina Siregar, Ika Rizqi Meilya | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 3 (1), Juni 2019

mendiskusikan factor keberhasilan dan membuat jadwal, melaksanakan proyek,


kegagalan selama mengerjakan proyek. monitoring, menilai, dan mengevaluasi.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Model Project Based Learning (PjBL) dalam Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
pembelajaran mandiri pada program paket C
Arikunto, S. (1991). Prosedur Penelitian Suatu
adalah strategi pembelajaran berbasis proyek Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
yang diterapkan dalam pembelajaran mandiri Basri, H. (1995). Keluarga Sakinah Tinjauan
pada program paket C. Prinsip model Project Psikologi Agama. Yogyakarta: Pustaka
based learning (PjBL) adalah proyek sebagai Belajar.
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian
sarana untuk mencapai kompetensi peserta didik,
Kualitatif, Pemahaman Filosofi dan
dilaksanakan dengan mengintegrasikan beberapa Metodologis ke Arah Penguasaan Model
mata pelajaran terkait dalam sebuah tema, Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
dilaksanakan melalui pembelajaran mandiri, Persada
proyek yang dirancang peserta didik harus Istarani. I. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif
(Referensi Guru dalam Menentukan Model
menghasilkan sebuah produk, produk yang
Pembelajaran). Medan: Media Persada.
dihasilkan merupakan solusi dari permasalahan Kamil, M. (2011). Pendidikan Nonformal
di lingkupan peserta didik sesuai tema yang Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar
terkait. Formulasi model pembelajaran yang Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah
efektif dengan menggunakan strategi PjBL terdiri Pembelajaran dari Komikan di Jepang).
dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Tahap Bandung: Alfabeta.
Made, W. (2008). Strategi dan Inovasi Pembelajaran
perencanaan merupakan tahapan yang Kontemporer. Bandung: Bumi Aksara.
dilaksanakan pendidik dalam merancang Mardalis, M. (1995). Metode Penelitian: Suatu
pembelajaran mandiri dengan strategi PjBL yang Pendekatan Porposal. Bumi Aksara: Jakarta.
terdiri dari pemetaan SK-KD, menentukan tema Moleong, J. L. (2002). Metodologi Penelitian
pembelajaran, menentukan KD yang terkait Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
tema, mengembangkan indikator,
Mudjiman, H. (2008). Belajar Mandiri. Surakarta:
mengembangkan silabus, dan mengembangkan UNS Press.
RPP. Tahap pelaksanaan merupakan tahap Ngalimun, N. (2014). Strategi dan Metode
penerapan langkah dalam pembelajaran mandiri Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
yang dilakukan peserta didik. Tahap ini terdiri Presindo.
Sugiyono, S. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif,
dari langkah menanya, merencanakan proyek,
Kvalitatif & RND. Bandung: Alfabeta.

58

Anda mungkin juga menyukai