Tugas 1 : Analisis perbedaan 3 metode Akuntansi (Metode Nilai Pasar, Metode Unit
Fisik / Rata-Rata Biaya Persatuan, Metode Rata-Rata Tertimbang) pada
produk bersama !
Jawaban :
1. Metode Nilai Pasar
Metode yang paling banyak digunakan oleh perusahaan karena harga jual atau nilai
jual produk merupakan perwujudan dari biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah
produk tersebut. Didasarkan atas asumsi bahwa masing-masing produk yang dihasilkan
dalam proses produksi bersama memiliki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda yang
disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat konsumsi atau pemakaian biaya yang berbeda.
Oleh karena itu produk yang mengonsumsi biaya yang lebih tinggi memiliki nilai jual
yang lebih tinggi, begitupun sebaliknya untuk produk yang mengonsumsi biaya yang
lebih rendah memiliki nilai jual yang lebih rendah. Metode ini merupakan cara
pengalokasian yang bersifat logis dan rasional.
Contoh:
PT Abadi Buana Citra adalah perusahan yang bergerak dalam usaha pengilangan
minyak. Biaya bersama dalam proses pengilangan minyak sebesar Rp 1.000.000. Proses
produksi bersama menghasilkan bensin sebanyak 40.000 liter, minyak pelumas sebanyak
35.000 liter, dan minyak tanah sebanyak 25.000 liter. Harga jual masing-masing produk
per liter setelah titik pisah adalah bensin Rp 1.000, minyak pelumas Rp 750, dan minyak
tanah Rp 500.
Contoh:
PT Abadi Buana Citra adalah perusahan yang bergerak dalam usaha pengilangan
minyak. Biaya bersama dalam proses pengilangan minyak sebesar Rp 1.000.000. Proses
AKUNTANSI BIAYA I / 20 Apr 2021
produksi bersama menghasilkan bensin sebanyak 40.000 liter, minyak pelumas sebanyak
35.000 liter, dan minyak tanah sebanyak 25.000 liter. Total produksi secara keseluruhan
sebanyak 100.000 liter. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung biaya produksi rata-rata
per liter adalah sebesar Rp 10 (Rp 1.000.000/100.000 liter).
Didasarkan atas asumsi bahwa masing-masing produk yang dihasilkan dalam proses
produksi bersama memiliki faktor penimbang yang berbeda antara lain disebabkan oleh:
Atas dasar asumsi diatas, penentuan alokasi biaya bersama kepada masing-masing
produk didasarkan pada perkalian antara jumlah unit produk dan angka penimbang dan
hasil kalinya digunakan sebagai dasar untuk melakukan alokasi.
Contoh:
PT Abadi Buana Citra adalah perusahan yang bergerak dalam usaha pengilangan
minyak. Biaya bersama dalam proses pengilangan minyak sebesar Rp 1.000.000. Proses
produksi bersama menghasilkan bensin sebanyak 40.000 liter, minyak pelumas sebanyak
35.000 liter, dan minyak tanah sebanyak 25.000 liter. Angka penimbang untuk masing-
masing produk, yaitu: bensin 3, minyak pelumas 2, dan minyak tanah 1.
tertarik menekuni usaha tersebut. Peluang untuk usaha olahan kopi masih terbuka lebar
serta sangat menguntungkan oleh siapa saja.