Anda di halaman 1dari 21

KALIMAT EFEKTIF

Dosen Pengampu :

Siska Merita, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Lutfia Agustin Hidayah 1753025008


2. Nada Inassa Bhira 2013025001
3. Dwi Aprili Wiraningsih 2013025002
4. Deki Andriansyah 2013025018
5. Abdul Aziz Muslim 2053025005

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kalimat Efektif
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Pada mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang penggunaan kalimat efektif bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen, yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 02 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2

1.4. Metode ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

2.1. Pengertian Kalimat Efektif ................................................................................ 3

2.1. Ciri Kalimat Efektif ........................................................................................... 3

2.3. Syarat Kalimat Efektif ....................................................................................... 5

2.4. Unsur Kalimat Efektif ...................................................................................... 12

2.5. Penerapan Kalimat Efektif ............................................................................... 15

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 17

3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kalimat merupakan satuan gagasan bahasa yang tersusun dari beberapa kata
sehingga membentuk rangkaian kata untuk menyatakan makna atau isi pemikiran
dari penulis atau pembuat. Kemudian kalimat dapat diungkapkan secara lisan
ataupun tulisan. Adapun dalam peyampaiannya kalimat dalam wujud lisan
diungkapkan dengan memperhatikan intonasi suara, dan penjedaan kalimat.
Sedangkan dalam wujud tulisan kalimat harus dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik.

Kalimat dalam wujud tulisan agar dapat mudah dipahami oleh pembaca, maka
penulis harus membuat kalimat tersebut menjadi kalimat efektif. Dimaksud agar
memiliki kejelasan dan tidak menimbulkan makna ganda atau ambigu dengan
memberikan subjek dan predikat yang jelas.

Maka dari itu makalah ini berisikan tentang tata cara penulisan kalimat efektif
yang tepat dengan mengetahui terlebih dahulu pengertian, ciri, syarat, dan unsur
serta contoh kalimat efektif.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?


2. Apa saja ciri dari kalimat efektif?
3. Apa syarat dalam menulis kalimat efektif?
4. Apa unsur yang perlu diperhatikan dalam menulis kalimat efektif?
5. Bagaimana contoh penerapan dari kalimat efektif?

1
1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari kalimat efektif.


2. Mengetahui ciri dari kalimat efektif.
3. Memahami syarat penulisan kalimat efektif.
4. Mengetahui unsur kalimat efektif.
5. Mengetahui penerapan kalimat efektif.

1.4. Metode

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan teknik studi pustaka dan
referensi internet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kalimat Efektif

Secara umum kalimat efektif merupakan kalimat yang di dalamnya terdapat


subjek dan predikat sehingga mudah dipahami oleh orang lain serta mewakili
pemikiran dan keinginan penulis atau pembicara.

Menurut JS Badudu kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh penulis dapat diterima dan dipahami oleh pembaca
dalam artian yang benar dimana pemikiran kita sama dengan apa yang dipikirkan
atau dirasakan oleh pembuat atau penulis. Sedangkan menurut Parera
mendefinisikan bahwa kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang secara sadar,
disengaja, dan disusun untuk mencapai intonasi yang tepat dan baik seperti yang
ada dalam pikiran pembuat atau penulis.

Maka dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang disusun
secara sadar, dengan di dalamnya terdapat subjek dan predikat sehingga kalimat
dapat mewakili pemikiran penulis atau pembuat yang kemudian dapat dengan
mudah dipahami oleh pembaca. Dengan aspek tersebut kalimat baru bisa dikatakan
efektif sebagai alat komunikasi.

2.1. Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi dalam setiap kalimatnya
yaitu terdapat unsur subjek dan predikat, menggunakan ejaan yang disempurnakan,
mengandung kesepadanan antara struktur bahasa, mengandung kesejajaran bentuk
bahasa, dan tidak bertele-tele serta tidak multitafsir. Adapun untuk semakin
memahaminya kami menguraikannya antara lain sebagai berikut.

3
1. Terdapat Unsur Subjek dan Predikat

Ciri kalimat efektif terdapat susunan kalimat yang sistematis. Sistematis


disini maksudnya kalimat tersusun atas subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Dari keterangan tersebut harus disusun sesuai dengan EYD agar pembaca mudah
memahami maksud kalimat yang ingin disampaikan oleh penulis.

2. Menggunakan Ejaan yang Disempurnakan

Kalimat efektif harus sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, maksudnya


kalimat tersebut harus sesuai atau memenuhi EYD. Dimulai dari penggunaan
huruf besar, tanda baca, ejaan yang tepat, memperhatikan kata baku, dan unsur-
unsur yang sesuai EYD.

3. Mengandung Kesepadanan Antara Struktur Bahasa

Kesepadanan merupakan kesimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan


struktur bahasa yang dipakai dalam sebuah kalimat. Adapun untuk melihat suatu
kesepadanan dalam kesatuan gagasan dan pikiran memiliki ciri-ciri yaitu :

a) Memiliki subjek dan predikat yang jelas


Contoh kalimat :

Tidak Efektif : Bagi semua siswa kelas dua harus mengikuti kegiatan
study tour.
Efektif : Semua siswa kelas dua harus mengikuti study tour.

b) Tidak memiliki subjek yang ganda dalam kalimat tunggal


Contoh kalimat :

Tidak Efektif : Pembangunan jembatan itu kami dibantu oleh semua


warga desa.
Efektif : Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh
semua warga desa.

4
4. Mengandung Kesejajaran Bentuk Bahasa

Dalam kesejajaran bentuk bahasa ini berisi tentang imbuhan dalam kata yang
terdapat dalam kalimat, harus sesuai dengan kedudukan kalimat itu sendiri.
Kalimat efektif harus berimbuhan paralel dan konsisten. Seperti jika pada sebuah
fungsi digunakan imbuhan me-, maka selanjutnya imbuhan yang sama harus
digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh kalimat :

Tidak Efektif : Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara
membuang, memilah, dan pengolahannya.
Efektif : Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara
membuang, memilah, dan mengolahnya.

5. Tidak Bertele-Tele dan Multitafsir

Kalimat efektif tidak menjelaskan secara bertele-tele dengan menggunakan


banyak kata, akan tetapi menggunakan sedikit kata untuk membuat susunan
kalimat yang efektif. Serta disampaikan dengan jelas dan baik agar tidak
memiliki makna ganda.

2.3. Syarat Kalimat Efektif

Kalimat dapat dikatakan efektif apabila sudah memenuhi syarat-syarat dalam


penulisannya. Adapun pembuat harus memenuhi syarat penulisan kalimat efektir
agar kalimat yang ditulisnya dapat mudah dipahami oleh pembacanya sehingga apa
yang dipikirkannya ketika menulis dapat tersampaikan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan penulisannya. Syarat-syarat penulisan kalimat efektif antara lain
sebagai berikut ini.

5
1. Kesatuan Gagasan

Kalimat efektif mengandung unsur-unsur yang saling mendukung satu sama


lain membentuk kesatuan ide yang padu. Jadi tidak masalah jika dalam satu
kalimat terdiri atas lebih dari satu gagasan, seperti dalam kalimat majemuk,
asalkan masing-masing gagasan saling berkaitan. Berikut bentuk-bentuk
kesalahan yang menjadikan gagasan kalimat tidak padu.

a) Penempatan subjek atau predikat tidak jelas

Contoh :

 Tentang permasalahan itu saya sudah diskusikan dengan bagian


kepegawaian.
 Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.

Kedua kalimat di atas masing-masing mengandung dua subjek sehingga


kalimatnya menjadi tidak jelas. Kedua kalimat diatas sebaiknya diubah
menjadi :

 Saya sudah mendiskusikan permasalahan itu dengan bagian kepegawaian.


 Kami akan mempertimbangkan saran yang dikemukakannya.

b) Gagasan yang bertumpuk-tumpuk

Contoh :

 Objek wisata yang ada di daerah-daerah itu yang merupakan modal dasar
atau barang dagangan yang harus kita kelola dan kita pasarkan dengan
tujuan mendatangkan devisa.

Kalimat diatas mengandung gagasan yang bertumpuk-tumpuk karena


predikat kalimat tersebut terasa kabur akibat pencantuman kata yang sebelum
predikat. Kalimat tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut.

6
 Objek wisata yang ada di daerah-daerah tersebut merupakan modal dasar
dan barang dagangan kita, yang harus kita kelola dan kita pasarkan dengan
tujuan mendatangkan devisa.

2. Kepaduan

Unsur-unsur dalam kalmat harus terpadu dan saling berhubungan satu sama
lain. Bentuk-bentuk kesalahan yang menjadikan kalimat tidak padu sebagai
berikut.

a) Penggunaan kata ganti yang salah

Contoh :

 Siapa namanya?
 Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Kesalahan kedua kalimat tersebut terletak pada penggunaan akhiran –nya.


Akhiran tersebut digunakan untuk orang ketiga, sedangkan kedua kalimat di
atas ditunjukan kepada orang kedua. Kalimat-kalimat di atas sebaiknya
diubah menjadi :

 Siapa nama kamu? Atau siapa nama Adik?


 Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

b) Penempatan kata depan yang kurang tepat

Contoh :

 Bagi peserta tes yang belum memenuhi persyaratan administrasi akan


diberi waktu untuk melengkapinya.
 Di Bandung akan disediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda di jalan
raya.

7
Penggunaan kata depan bagi dan pada kedua kalimat di atas menyebabkan
hilangnya fungsi subjek, sehingga makna kalimat menjadi kabur. Kedua
kalimat diatas dapat diubah menjadi :

 Peserta tes yang belum memenuhi persyaratan administrasi akan diberi


waktu untuk melengkapinya.
 Bandung akan menyediakan jalur khusus di jaan raya bagi pengendara
sepeda.

3. Keparalelan

Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat


ituw Artinya, jika bentuk pertama menggunakan kata benda, bentuk berikutnya
juga menggunakan kata benda. Jika bentuk pertama menggunakan kata kerja,
bentuk kedua juga menggunakan kata kerja.

Contoh:

 Tahapan penyusunan laporan ini adalah pengumpulan data, membuatkan


kerangka laporan, dan mengembangkan kerangka Iaporan menjadi laporan
yang utuh.

Kalimat di atas tidak paralel atau tidak sejajar. Kata membuat dan
mengembangkan yang berimbuhan me-kan tidak sejajar dengan kata
penyusunan dan pengumpulan yang memiliki imbuhan pe-an. Kalimat di atas
dapat diubah menjadi:

 Tahapan penyusunan laporan ini adalah pengumpulan data, pembuatan


kerangka laporan, dan pengembangan kerangka Iaporan menjadi laporan
yang utuh.

8
4. Kelogisan

Kalimat efektif mengandung makna yang logis atau dapat diterima akal sehat.
Kalimat efektif harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum.
Contohnya Angsa memiliki dua pasang taring yang tajam. Secara gramatikal,
kalimat tersebut benar, tetapi makna kalimat tersebut tidak logis. Adakah angsa
yang memiliki taring?.

Perhatikan contoh berikut ini:

 Acara selanjutnya adalah sambutan dari Bapak Kepala Sekolah, waktu dan
tempat kami persilakan.
 Ayah suka makan sop buntut dan kaki sapi
 Kedua orang tua anak itu berprofesi sebagai guru matematika pasti nilai
ulangan matematika anak itu selalu baik.

Ketiga contoh kalimat di atas tidak logis. Pada contoh kalimat pertama,
sebenarnya yang harus memberikan sambutan adalah Bapak Kepala Sekolah,
tetapi yang dipersilakan adalah waktu dan tempat. Waktu dan tempat tidak dapat
memberikan sambutan. Pada kalimat kedua, kalimat tersebut menimbulkan
pertanyaan; Ayah suka makan kaki sapi dalam bentuk apa? Kaki sapi yang masih
utuh atau kaki sapi yang sudah diolah menjadi gulai atau hanya digoreng?

Pada kalimat ketiga, kalimat tersebut menggunakan kata pasti untuk sesuatu
hal yang belum pasti. Karena pada dasarnya, tidak ada siapapun yang dapat
menjamin kepandaian seorang anak akan sama dengan kepandaian orang tuanya.
Jadi ketiga kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi:

 Acara selanjutnya adalah sambutan dari Bapak Kepala Sekolah. Bapak


Muhammad Hamzah kami persilakan.
 Ayah suka makan sop buntut dan sop kaki sapi.
 Kedua orang tua anak itu berprofesi sebagai guru matematika, boleh jadi nilai
ulangan matematika anak itu selalu baik.

9
5. Kehematan

Kalimat efektif menggunakan pilihan kata yang tepat dan tidak berlebiham

Contoh:

 Pengalaman itu sangat berkesan sekaii.


 Beberapa menteri-menteri luar negeri Asia Afrika mengadakan pertemuan di
Bandung
 Berbuat baik kepada orang tua adalah merupakan kewajiban kita semua.
 Minumlah Obat ini sesuai anjuran dokter agar supaya kamu lekas sembuh.
 Tugasmu di rumah bukan hanya tidur dan makan saja.

Contoh-contoh kalimat di atas mengandung kata-kata yang mubazir: sejak


dan dari, demi dan untuk, adalah dan merupakan, agar dan supaya, hanya dan
saja. Kata-kata tersebut memiliki arti yang yang sama. Kalimat di atas dapat
diperbaiki menjadi:

 Pengalaman itu sangat berkesan.


 Menteri-menteri Juar negeri Asia Afrika mengadakan pertemuan di Bandung.
 Berbuat baik kepada orang tua merupakan kewajiban kita semua.
 Minumlah Obat ini sesuai dengan anjuran dokter agar kamu lekas sembuh.
 Tugasmu di rumah bukan hanya tidur dan makan.

6. Penekanan

Cara lain untuk membentuk kalimat efektif adalah dengan memberi


penekanan pada unsur-unsur penting di dalam kalimat. Penekanan itu dapat
dilakukan melalui:

a) Menggunakan partikel —lah, —pun, dan —kah.

Contoh:

10
 Sayalah yang paling bertanggung jawab atas permasalahan menimpanya.
 Tidak adanya sosialisasilah yang menjadi penyebab kekacauan dalam
pelaksanaan Pilkada itu.
 Artis-artis terkenal ibukota pun akan hadir dalam acara pendeklarasian
calon presiden dan calon wakil presiden 2014.
 Dapatkah ia menjalani hidup seorang diri?

b) Mengulang-ulang bagian kalimat yang dianggap penting

Contoh:

 Dalam sebuah perusahaan, baik jajaran karyawan, jajaran pimpinan,


maupun jajaran komisaris harus saling bersinergi untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

c) Memindahkan unsur-unsur penting dalam kalimat ke bagian awal


kalimat

Contoh:

 Tugas utama seorang pelajar adalah belajar dengan tekun.


 Belajar dengan tekun adalah tugas utama seorang pelajar.
 Selaku pelajar, tugas utama kami adalah belajar dengan tekun.

d) Menggunakan kata yang maknanya berlawanan atau bertentangan pada


unsur kata yang ingin ditekankan

Contoh:

 Untuk masalah yang satu ini, ia bukan tidak mau tahu. tetapi memang tidak
ada yang memberi tahu.
 Mereka tidak saling membenci, tetapi saling menyayangi satu sama lain.

11
e) Menggunakan ejaan yang tepat

Contoh:

 Agar lancar, silahkan antri. (salah)


Agar lancar, silakan antre. (benar)
 Saya berlangganan majalah Gadis. (salah)
Saya berlangganan majalah Gadis. (benar)
 Presiden lantik dua orang duta besar. (salah)
Presiden melantik dua orang duta besar. (benar)

2.4. Unsur Kalimat Efektif

Di dalam kalimat efektif terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi. Unsur


tersebut terdiri atas Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K). Dalam
kalimat efektif sekurang-kurangnya harus terdiri atas dua unsur yaitu subjek dan
predikat. Sementara pelengkap lainnya tidak wajib hadir. Adapun untuk lebih
memahaminya kami menguraikannya antara lain sebagai berikut.

1. Subjek

Subjek (S) merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh,


sosok (benda), seuatu hal, ataupun suatu masalah yang menjadi pokok
pembicaraan. Subjek biasanya terdiri atas kata atau frasa benda (nominal),
klausa, dan frasa verbal.

Contoh :

a) Dina membaca buku di perpustakaan.


b) Ayam nenek bertelur.
c) Memasak nasi goreng sangat mudah dilakukan.

12
2. Predikat

Predikat (P) merupakan bagian kalimat yang memberitahu sebuah tindakan


apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku, tokoh, benda) di dalam suatu
kalimat. Selain berfungsi untuk tindakan subjek (S), predikat juga dapat
menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek (S). Predikat dapat juga
berupa kata atau frasa. Sebagian besar berkeleas verba atau adjektiva, tetapi
dapat juga ditemui berbentuk numeralia, nomina, atau frasa nominal.

Contoh :

a) Adik sedang tidur siang.


b) Adinda cantik jelita.
c) Kota Lampung dalam keadaan aman.

3. Objek

Objek merupakan kalimat yang melengkapi kata kerja sehingga terletak


langsung di belakang predikat. Objek dapat berbentuk kata benda atau frasa kata
benda.

a) Ibu belanja sayuran di pasar.


b) Ayah makan apel.
c) Bu Guru menulis soal di papan tulis.

4. Keterangan

Keterangan (K) merupakan bagian kalimat yang memberikan informasi lebih


lanjut tentang makna subjek dan predikat. Keterangan terbagi menjadi empat
yaitu keterangan waktu, tempat, suasana, dan cara.

13
1. Keterangan Tempat

Keterangan tempat merupakan kata yang menerangkan tempat terjadinya


peristiwa atau kegiatan tertentu.

Contoh :

a) Ibu memasak di dapur.


b) Ayah membaca koran di ruang tamu.
c) Adik bermain basket di lapangan.

2. Keterangan Waktu

Keterangan waktu merupakan kata yang menerangkan waktu terjadinya


peristiwa atay kegiatan yang dilakukan subjek.

Contoh :

a) Adinda berangkat ke kebun binatang tadi pagi.


b) Dua minggu yang lalu, Hanu berkunjung ke rumah nenek.
c) Sebelum makan, kita harus mencuci tangan.

3. Keterangan Suasana

Keterangan suasana merupakan kata yang menerangkan suasana atau situasi


dari suatu perbuatan.

Contoh :

a) Suasana malam itu sangat sepi.


b) Kami melihat pemandangan pantai yang sangat indah.
c) Dinda merasa senang atas kelahiran adiknya.

14
4. Keterangan Cara

Keterangan cara merupakan kata keterangan yang menjelaskan suatu aktivitas


atau kegiatan. Kata keterangan cara biasanya diiringi oleh kata “dengan” dan
“secara”.

Contoh :

a) Pelari itu berlari dengan kencang.


b) Perselisihan antara Bayu dan Bima diselesaikan secara damai.
c) Ana menyebrang jalan dengan hati-hati.

2.5. Penerapan Kalimat Efektif

Terdapat beberapa contoh-contoh penerapan kalimat efektif yang dapat kita


temui dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.

1. Teks Pidato

Pidato dilakukan untuk menyampaikan informasi secara lisan. Pidato biasa


dilakukan pada keadaan penting oleh orang tertentu. Terdapat beberapa metode
dalam melakukan pidato, salah satunya adalah membaca teks pidato. Pembuatan
teks pidato diharapkan agar tidak terlewatkannya informasi penting yang ingin
disampaikan kepada orang banyak. Dalam penyampaian, teks pidato masih
sering ditemukan ketidakefektifan.

Contoh kalimat tidak efektif pada teks pidato yang disampaikan oleh kepala
sekolah saat upacara penaikan bendera hari senin.

Tidak efektif : Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.
Efektif : Semua siswa harus memahami uraian berikut ini.

15
2. Teks Berita

Berita merupakan informasi tentang keadaan yang sedang terjadi. Berita


dapat disampaikan melalui berbagai media, salah satunya melalui media cetak.
Media yang biasa digunakan untuk menyampaikan berita adalah koran. Berikut
adalah kalimat tidak efektif pada teks berita.

Tidak efektif : Pemerintah disarankan untuk lebih mensosialisasikan


tentang hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari hasil hutan
bukan kayu, seperti minyak atsiri.
Efektif : Pemerintah disarankan untuk lebih menyosialisasikan
tentang hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari hasil hutan
bukan kayu, seperti minyak atsiri.

Kalimat di atas meskipun sudah memenuhi tujuh syarat kalimat efektif,


namun masih ditemukan kata yang tidak sesuai dengan kaidah EYD. Kata
mensosialisasikan seharusnya diganti dengan menyosialisasikan.

3. Teks Pengumuman

Pengumuman bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada masa yang


luas. Pengumuman bisa disajikan dalam beberapa bentuk, yaitu video, gambar,
maupun tulisan. Contoh kalimat tidak efektif dalam teks pengumuman dalam
sebuah sekolah.

Tidak efektif : Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69


dilaksanakan di lapangan utama sekolah pada hari minggu.
Efektif : Peringatan Hari Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia
dilaksanakan di lapangan utama sekolah pada hari minggu.

Tidak efektif karena peringatan yang ke-69 adalah peringatan Hari


Kemerdekaan, bukan Republik Indonesia yang ke-69 karena Republik Indonesia
hanya satu.

16
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara sadar, dengan di dalamnya
terdapat subjek dan predikat sehingga kalimat dapat mewakili pemikiran penulis
atau pembuat yang kemudian dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Dengan
aspek tersebut kalimat baru bisa dikatakan efektif sebagai alat komunikasi.

Adapun agar kalimat tersebut bisa dikatakan efektif sebagai alat komunikasi
apabila sudah memenuhi syarat serta memiliki ciri dari sebuah kalimat efektif yaitu
seperti memiliki kesatuan gagasan, kepaduah, kehematan, keparalelan, kelogisan
dan penekanan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ananda Rizky Septyan. (2019, April 24). Kalimat Efektif, Pengertian, Tujuan, Syarat,
dan Contoh. Diambil kembali dari FA Bahasa:
https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/7/

deepublish. (2021, Febuari). Kalimat Efektif, Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan


Contoh Lengkapnya. Diambil kembali dari Penerbit Deepublish:
https://www.google.com/amp/s/penerbitdeepublish.com/kalimat-efektif-a1/amp/

Ernawati Waridah. (2019). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia & Seputar
Kebahasaan-Indonesia. Bandung: RuangKata.

Kalimat Efektif. (2017, Maret 30). Diambil kembali dari Studio belajar:
https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/

Kalimat Efektif. (2021, Maret 26). Diambil kembali dari Wikipedia:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimat_efektif

Mega Listika, Susetyo, dan Nafri Yanti. (2019). Penggunaan Kalimat Efektif Pada Artikel
Open Journal System (OJS) Korpus. Jurnal Ilmiah Korpus, Volume 3, Nomor 2,
185-186.

Sathira. (2021, Februari 24). Kalimat. Diambil kembali dari Wikipedia:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimat

Unsur Kalimat Efektif. (2018). Diambil kembali dari Pembelajaran.net:


https://pembelajar.net/unsur-kalimat-efektif/

Anda mungkin juga menyukai