Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan
Disusun oleh:
Bong Yosua Adhitya Santoso
16.I1.0175
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya
sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Bandeng Juwana “Erlina” pada
periode Januari – Februari 2019 dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Kerja praktek
adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa dengan Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata,
Semarang. Kerja Praktek berfungsi agar mahasiswa dapat memahami dan mengenal dunia
kerja dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah, dan juga untuk memperluas
pengalaman mahasiswa. Atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktek dengan judul “PENGARUH PENGEMASAN TERHADAP UMUR SIMPAN
BANDENG DURI LUNAK DI PT. BANDENG JUWANA “ERLINA” SEMARANG”.
Laporan Kerja Praktek disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan.
Penulis juga menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini bisa diselesaikan berkat
usaha, dukungan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi STP, MSc, selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian
UNIKA Soegijapranata yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
kerja praktek.
2. Ibu Meiliana, S.GZ, MS, selaku koordinator Kerja Praktek yang telah mendukung dan
memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek di PT. Bandeng Juwana
“Erlina” Semarang.
3. Ibu Dr. Ir. Ch. Retnaningsih, MP, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu
dan tenaga dalam membimbing, memberikan saran dan dukungan dari persiapan hingga
akhir penyusunan laporan kerja praktek ini.
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pressure Cooker .................................................................................................. 10
Gambar 2. Vacuum Sealer .................................................................................................... 11
Gambar 3. Sambal Kemasan ................................................................................................ 11
Gambar 4. Mesin Pengemas Sambal .................................................................................... 12
Gambar 5. Diagram Alir Produksi Bandeng Duri Lunak di PT. Bandeng Juwana “Erlina” 13
Gambar 6. Pencucian Ikan Bandeng .................................................................................... 14
Gambar 7. Bumbu bawang putih dan kunyit ........................................................................ 15
Gambar 8. Penyusunan ikan bandeng di loyang................................................................... 15
Gambar 9. Proses Pemasakan Ikan Bandeng........................................................................ 16
Gambar 10. Ruang Pendinginan ........................................................................................... 16
Gambar 11. Lampu UV di ruang pendinginan / ruang penyimpanan .................................. 17
Gambar 12. Kemasan Primer Bandeng Duri Lunak ............................................................. 17
Gambar 13. Kemasan Sekunder Bandeng Duri Lunak......................................................... 18
Gambar 14. Bandeng Duri Lunak Vacuum Basah ................................................................ 18
Gambar 15. Bandeng Duri Lunak Vakum Kering ................................................................ 19
Gambar 16. Kemasan Sekunder Bandeng Duri Lunak Vacuum Kering .............................. 19
Gambar 17. Diagram Alir Proses Produksi Sambal di PT. Bandeng Juwana “Erlina” ........ 20
Gambar 18. Penggorengan Cabai Merah dan Bawang Merah ............................................. 21
Gambar 19. Alat Penggiling ................................................................................................. 21
Gambar 20. Proses Pengadukan Sambal .............................................................................. 22
Gambar 21. Pendinginan Sambal Dengan Suhu Ruang ....................................................... 22
Gambar 22. Pengemasan Sambal Sachet .............................................................................. 23
Gambar 23. Ikan Bandeng Dibungkus Dengan Plastik PVC ............................................... 25
Gambar 24. Pembungkus Sekunder Ikan Bandeng Berbahan Karton .................................. 26
vii
1. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Mengetahui perbedaan jenis pengemasan terhadap umur simpan dari bandeng dan
menambah pengalaman tentang dunia kerja untuk bekal di masa depan.
1
2. PROFIL PERUSAHAAN
2
3
dibuat sesuai dengan alur materi yang ada sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
baik dan efisien.
Marketing, dan Maintenance. Masing – masing bagian memiliki kepala bagian dan
membawahi bagian – bagian lainnya.
2.5. Ketenagakerjaan
Karyawan dari PT. Bandeng Juwana “Erlina” banyak yang berasal dari SMP – S1 yang
semuanya dibagi menjadi 2 yaitu karyawan kontrak (musiman) dan karyawan tetap.
Karyawan kontrak terdiri dari 30 orang yaitu 20 orang sebagai pramuniaga, 3 orang pada
bagian produksi, 4 orang pada bagian kebersihan, dan 3 orang sebagai supir. Untuk karyawan
tetap terdiri dari 487 orang yaitu 1 orang sebagai sekretaris, 12 orang sebagai bagian divisi
keuangan, 10 orang sebagai bagian divisi personalia dan umum, 20 orang sebagai bagian
divisi pembelian & inventory, 20 orang sebagai bagian R&D, 192 orang sebagai pramuniaga,
127 orang sebagai bagian divisi produksi, 12 orang bagian divisi kebersihan, 10 orang
sebagai divisi maintenance, dan 25 orang sebagai supir.
2.6. Fasilitas
PT. Bandeng Juwana “Erlina” memberikan fasilitas untuk karyawannya, yaitu:
➢ Tempat ibadah
➢ Kenaikan gaji setiap tahun melalui evaluasi kerja
➢ Fasilitas Kesehatan berupa:
o Pengobatan dan perawatan di RS. Pantiwilasa Dr. Cipto dan Poliklinik Bethesda
GKI Peterongan
o Penyediaan berbagai macam obat generik di PT. Bandeng Juwana “Erlina”
➢ Pemberian tempat tinggal bagi karyawan yang berasal dari luar kota khusus pada divisi
produksi dan jam kerja tertentu
➢ Tunjangan Hari Raya untuk karyawan yang sudah bekerja minimal 3 bulan di PT.
Bandeng Juwana “Erlina”.
3. SPESIFIKASI PRODUK
Bandeng duri lunak vacuum Bandeng duri lunak yang proses pembungkusan
kering menggunakan pembungkus vacuum dengan plastik
berbahan Nylon dan OPP. Ikan bandeng dioven terlebih
dahulu baru kemudian dibungkus dan dimasukkan ke
dalam mesin vacuum sealer. Memiliki ketahanan hingga
3 bulan.
Bandeng duri lunak vacuum Bandeng duri lunak menggunakan pembungkus berbahan
basah plastik Nylon dan OPP. Bandeng dimasukkan ke dalam
pembungkus dan di microwave ± 2 menit kemudian
dimasukkan ke dalam mesin vacuum sealer. Memiliki
ketahanan hingga 7 hari atau lebih.
Bandeng duri lunak oven Bandeng yang sudah matang dari proses pemasakan
dengan pressure cooker, dimasukkan ke dalam oven
untuk menghillangkan air yang ada di dalam bandeng
kemudian dibungkus dengan plastik PVC.
Bandeng goreng biasa Bandeng duri lunak yang sudah matang kemudian
langsung digoreng. Memiliki ketahanan 2 hari
Bandeng otak – otak Bandeng yang hanya terdiri dari dagingnya saja
kemudian diolah mirip seperti otak – otak pada umumnya
dan dikemas memakai plastik PVC.
6
7
Bandeng otak – otak spesial Bandeng otak – otak jenis ini diberi tambahan telur,
santan, dan dikukus. Memiliki ketahanan hanya 1 hari.
Bandeng asap duri lunak Setelah proses pemasakan, bandeng duri lunak diasapkan
menggunakan serbuk kayu yang dibakar. Produk ini
memakai kemasan plastik berbahan PVC.
Bandeng asap duri lunak Bandeng yang diasapkan setelah proses pemasakan
vacuum kemudian di vacuum. Memiliki ketahanan 5 hari.
Bandeng pepess vacuum Bandeng pepes yang dibungkus dengan plastik berbahan
Nylon dan OPP kemudian di tutup dengan mesin vacuum
sealer. Memiliki ketahanan hingga 3 hari.
Pepes daging bandeng Daging bandeng yang diolah seperti pepes kemudian
diberi cabbai utuh dan petai. Memiliki ketahanan 1 hari
saja.
Sate bandeng bone-less Bandeng tanpa duri yang kemudian ditusuk seperti sate
dan dimasak menggunakan bumbu layaknya sate biasa
kemudian dibakar.
Bandeng teriyaki Bandeng duri lunak yang setelah matang diberi bumbu
teriyaki siap pakai.
Bandeng dalam sarang Bandeng duri lunak setelah matang dimasukkan ke dalam
telur lalu digoreng sehingga tubuh ikan bandeng tertutup
oleh telur layaknya sarang burung.
8
10
11
Mesin pengemas sambal dengan jenis side sealer dapat dilihat pada gambar 4.
Penggaraman
Pendinginan
Pengemasan
Gambar 5. Diagram Alir Produksi Bandeng Duri Lunak di PT. Bandeng Juwana “Erlina”
14
Proses produksi ikan bandeng duri lunak diawali dengan penerimaan ikan bandeng yang
sudah bersih, pencucian, pensortiran, penyimpangan beku, thawing, pembumbuan,
pemasakan, pendinginan, dan ikan bandeng duri lunak dikemas.
4.2.3. Thawing
Proses thawing dilakukan saat jam produksi dimulai yaitu pada pukul 08.00. Ikan bandeng
yang sudah tersusun rapi di dalam Cold Storage dikeluarkan sesuai kebutuhan saja, kemudian
dilakukan proses thawing. Proses thawing berlangsung selama 6 jam. Jika saat hari – hari
besar seperti hari libur lebara, libur natal, dan libur sekolah, proses thawing dilakukan dengan
15
cara memberi air mengalir secara terus menerus. Ini dilakukan untuk mempercepat proses
thawing dari pada didiamkan di suhu ruang.
Kemudian ikan bandeng disusun di atas loyang yang dapat dilihat pada gambar 8.
4.2.6. Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan di ruangan khusus yang sudah diberi kipas angin untuk
mempercepat proses pendinginan yang dapat dilihat pada gambar 10.
Kipas
Selain itu, ruang pendinginan ini juga dipakai untuk ruang penyimpanan ikan bandeng yang
masih belum terjual pada hari itu. Di dalam ruangan ini dilengkapi dengan lampu UV yang
terletak di atas rak – rak. Fungsi lampu UV ini adalah untuk mengusir lalat ataupun serangga
apapun yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Lampu UV dapat dilihat pada gambar 11.
Yang ditunjuk oleh panah
Lampu UV
4.2.7. Pengemasan
Ikan bandeng duri lunak yang sudah didinginkan di ruang pendingin akan dikemas
menggunakan kemasan primer yang berasal dari plastik PVC yang dapat dilihat pada gambar
12.
Karton dipakai sebagai kemasan sekunder. Pada kemasan sekunder ini, akan diberi tambahan
berupa sambal sachet. Kemasan sekunder ini terdapat cap atau logo perusahaan, alamat
perusahaan, dan ijin dari Departemen Kesehatan yang dapat dilihat pada gambar 13.
Bandeng duri lunak vacuum basah dibuat dengan cara bandeng duri lunak yang sudah dingin
dimasukkan ke dalam plastik nylon kemudian dimicrowave selama ± 2 menit lalu di
masukkan alat vacuum sealer untuk di tutup. Ketahanan dari produk ikan bandeng ini adalah
selama 7 hari. Bandeng duri lunak vakum basah dapat dilihat pada gambar 14.
Ikan bandeng vacuum kering dibuat dengan cara, pertama ikan bandeng ditata dulu di loyang
sesuai dengan ukuran bandeng hingga penuh (total 36 loyang). Bandeng dimasukkan ke
dalam oven dan dioven sesuai ukuran masing – masing bandeng. Untuk bandeng kecil antara
60 – 70 menit, untuk bandeng sedang antara 75 – 90 menit, untuk bandeng besar antara 95 –
115 menit. Setelah matang, bandeng dikeluarkan dari oven dan masuk ke ruang packing
untuk didinginkan sebentar sampai bandeng menjadi hangat. Kemudian ikan bandeng
dimasukkan ke dalam kemasan plastik nylon dan di tutup dengan vacuum sealer. Produk ikan
bandeng ini dapat bertahan hingga 3 bulan. Produk bandeng duri lunak vakum kering dapat
dilihat pada gambar 15.
Kemasan sekunder menggunakan karton dengan terdapat tulisan vakum yang dapat dilihat
pada gambar 16.
Pencucian Bahan
Pendinginan
Sambal
Pengemasan
Gambar 17. Diagram Alir Proses Produksi Sambal di PT. Bandeng Juwana “Erlina”
4.3.1.2. Penggorengan
Setelah proses pencucian selesai, pembuatan sambal akan diawali dengan penggorengan
bawang merah dan cabai merah menggunakan sedikit minyak dimana jumlah minyak yang
dipakai harus leih sedikit dari yang digoreng. Proses berjalan selama ± 30 menit yang dapat
dilihat pada gambar 18.
4.3.1.3. Penggilingan
Bawang merah dan cabai merah yang sudah digoreng digiling dengan alat penggiling dan
ditambahkan terasi sebanyak 750 gram dan asam jawa sebanyak 200 gram setelah proses
penggilingan selesai. Kemudian didinginkan sebentar hingga suhu ruang. Asam jawa dan
terasi dihancurkan dan ditambahkan untuk menambahkan cita rasa dari sambal tersebut
supaya tidak hanya menghasilkan rasa yang pedas – pedas saja. Alat penggiling cabai merah
dan bawang merah dapat dilihat pada gambar 19.
4.3.1.5. Pendinginan
Setelah sambal matang, sambal akan dilepas dari alat pengaduk dan ditaruh di atas meja
untuk didinginkan selama 1 hari sebelum dikemas. Proses pendinginan berlangsung hingga
sambal berwarna hitam yang dapat dilihat pada gambar 21.
Ikan bandeng memiliki nama lain Chanos chanos Forks dengan nilai ekonomis yang
sangat penting dan banyak di pelihara di tambak – tambak air payau di Indonesia. Bandeng
dikonsumsi oleh masyarakat luas di Asia Tenggara pada umumnya dan di Indonesia juga
salah satunya. Ikan Bandeng berasal dari familia Chanidae (Prasetyaningtyas et al., 2012).
Bandeng mempunyai toleransi salinitas yang besar (euryhalien) sehingga mudah
dibudidayakan pada tambak berair payau (Anonim, 2009). Selain bersifat euryhalien, ikan
bandeng juga memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi, sehingga cocok dibudidayakan di
Indonesia. Salah satu hasil olahan ikan bandeng adalah bandeng duri lunak. Ciri – cirinya
hampir mirip dengan pindang bandeng, tetapi tulang, duri dari ekor hingga kepalanya sudah
lunak, sehingga dapat dimakan tanpa menimbulkan gangguan duri di mulut (SNI 4106:
2017). Ikan bandeng presto adalah ikan bandeng yang mengalami perlakuan pemasakan pada
suhu tinggi dengan atau tanpa tekanan tinggi sehingga tulang dan duri menjadi lunak (SNI
4106: 2017). Pembuatan ikan bandeng di PT. Bandeng Juwana “Erlina” menggunakan cara
modern yaitu memakai autoclave untuk memasak. Prinsipnya adalah pemasakan dengan
tekanan tinggi sekitar 2 atm sehingga ikan bandeng lebih cepat matang dengan waktu 3 jam.
Menurut Saprianto et al. (2006) dalam Kurniasih et al. (2017), setiap 100 gram bandeng
presto mengandung 202,6 kkal energi, 27,10% protein, 9,98% lemak, 0,22% kalsium, dan
58,93% kadar air. Ikan bandeng memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat
membuat daya awet dari ikan bandeng semakin rendah. Selain itu ada faktor – faktor lain
yang dapat mempengaruhi mutu dari produk pangan menurut Floros dan Gnanasekharan
(1993) dalam Herawati (2008) kalau oksigen, uap air, cahaya, mikroorganisme, bantingan
dan bahan kimia toksik atau off flavor adalah faktor – faktor lain yang bisa mempengaruhi
mutu produk pangan. Penurunan mutu ditunjukkan dengan perubahan secara fisik seperti
perubahan bau, warna menjadi coklat atau warna berubah tidak seperti biasanya, perubahan
organoleptik dan ada kemungkinan terbentuknya racun (Harris & M. Fadli, 2014). Kemasan
vakum adalah pengosongan udara untuk menghambat pertumbuhan bakteri aerob (Poluakan
et al., 2015). Pada Jurnal Poluakan et al. (2015) bakso ikan dari ikan apapun rentan terhadap
24
25
bakteri Salmonella. Salmonella bersifat aerob sehingga pemakaian kemasan vakum sangat
baik untuk menghambat pertumbuhan Salmonella karena prinsip vakum mengosongkan
udara didalam kemasan.
5.1. Pengemasan
Proses pengemasan di PT. Bandeng Juwana “Erlina” menggunakan plastik berbahan
PVC dan Nylon, OPP untuk pembungkus ikan bandeng vakum. Produk ikan bandeng yang
dibungkus dengan PVC memiliki ketahanan 1 – 3 hari pada suhu ruang, sedangkan jika
disimpan pada lemari pendingin atau pada suhu rendah dapat bertahan hingga seminggu.
Pemilihan plastik PVC ini dikarenakan PVC lebih tebal dari pada plastik lainnya. PVC
memiliki ciri – ciri keras, kaku, jernih, mengkilap, dan sangat sukar ditembus air dan
mempunya permeabilitas gas yang rendah (Julianti & Mimi, 2006) sehingga sangat cocok
untuk mencegah ikan bandeng cepat rusak. Selain itu plastik PVC memiliki densitas antara
1,38 – 1,41 g/cm3 (Julianti & Mimi, 2006). Karena densitas yang lebih besar ini dari pada
beberapa jenis plastik lainnya, plastik PVC sangat bagus untuk melindungi produk dari O2
dan CO2, dengan begitu ikan bandeng bisa dihambat atau dicegah proses oksidasinya karena
ikan bandeng memiliki kadar lemak cukup tinggi yaitu 9,98% (Kurniasih et al., 2017).
Kelebihan lain dari plastik PVC adalah memiliki ketahanan gesek yang cukup baik, dan
memiliki harga yang relatif murah (Julianti & Mimi, 2006). Pada pembungkus plastik PVC
ini terdapat logo perusahaan, cap, alamat, dan izin dari Departemen Kesehatan.
Setelah dibungkus oleh plastik PVC sebagai pengemas primer, PT. Bandeng Juwana “Erlina”
memberikan pengemas sekunder berupa karton yang dibentuk menjadi kotak dan sudah
terdapat logo perusahaan, nama perusahaan, dan ijin yang sudah dipatenkan dimana produk
dari PT. Bandeng Juwana “Erlina” ini tidak akan bisa ditiru oleh produsen atau pesaing
lainnya. Fungsi dari logo perusahaan, nama perusahaan, dan ijin adalah untuk menarik
perhatian para pelanggan agar tertarik untuk membeli (Indraswati, 2017). Ini menunjukkan
kalau produk dari PT. Bandeng Juwana “Erlina” ini aman untuk dikonsumsi.
Nama Perusahaan
Logo
Ijin Departemen
Kesehatan
Kurniasih et al. (2017) mengatakan, kalau setiap 100 gram bandeng presto mengandung
58,93% air. Kadar air yang tinggi ini yang membuat ikan bandeng presto memiliki umur
simpan yang pendek. Tetapi penyimpanan ikan bandeng presto pada suhu rendah atau di
lemari es dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme, proses hidrolisis, proses
proteolitik, proses lipolitik dan proses oksidatif (Meiriza et al., 2016).
27
6.1. Kesimpulan
• Pengemasan berbahan plastik PVC digunakan untuk produk ikan bandeng duri lunak
non-vakum.
• Pengemasan dengan bahan plastik nylon dan OPP dipakai untuk produk ikan bandeng
duri lunak vakum.
• Perlakuan vakum memiliki umur simpan yang jauh lebih lama dari pada non-vakum.
• Plastik berbahan nylon dan OPP sangat cocok untuk pengemas dengan perlakuan vakum
karena memiliki permeabilitas terhadap gas dan uap air yang sangat rendah.
• Ikan bandeng duri lunak non-vakum dapat bertahan selama 1 minggu jika disimpan
secara benar pada lemari es.
6.2. Saran
• Sebaiknya diberi tanggal kadaluarsa agar konsumen dapat mengetahui langsung berapa
lama produk akan bertahan.
28
7. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009). Pemanfaatan Potensi Pesisir Dengan Budidaya Ikan bandeng Tambak.
Jakarta. Online at https://kesimpulan.com/pemanfaatan-potensi-pesisir-dengan/
(Diakses tanggal 19 Mei 2019).
Harris, Helmi dan M. Fadli. (2014). Penentuan Umur Simpan (Shelf Life) Pundang Seluang
(Rasbora sp.) yang Dikemas Menggunakan Kemasan Vakum dan Tanpa Vakum.
Jurnal Saintek Perikanan Vol. 9 (2): 53 – 62.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/8122
Herawati, H. (2008). Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian
27 (4). Jawa Tengah.
http://tekpan.unimus.ac.id/wpcontent/uploads/2013/11/p3274082_penentuan_umur_simpan
-libre.pdf
Julianti, Elisa dan Mimi Nurminah. (2006). Buku Ajar Teknologi Pengemasan. Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/3130000081-
teknologipengemasan/thp_407_textbook_teknologi_pengemasan.pdf
Kurniasih, Retno Ayu, Sumardianto, Fronthea Swastawati, dan Laras Rianingsih. (2017).
Karakteristik Kimia, Fisik, dan Sensori Ikan Bandeng Presto dengan Lama
Pemasakan yang Berbeda. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 1 (2).
https://www.researchgate.net/publication/322755815_Karakteristik_Kimia_Fisik_dan_Sens
ori_Ikan_Bandeng_Presto_dengan_Lama_Pemasakan_yang_Berbeda
Mailangkay, Dessy Natalia Irwanti. (2002). Pengaruh Pengemasan Vakum dan Non Vakum
Terhadap Perubahan Mutu Kimia dan Sifat Organoleptik Bawang Goreng Selama
Penyimpanan. Agroteksos 20 (2-3).
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15389
Meiriza, Yulisa, Eko Nurcahya. D, dan Laras Rianingsih. (2016). Perbedaan Karakteristik
Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) Cabut Duri Dalam Kemasan Berbeda Selama
Penyimpanan Beku. J. Peng & Biotek Hasil Pi. Vol 5 (1).
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/10816
29
30
Poluakan, Oktavianus Alexander, Henny A. Dien, dan Frans Gruber. I. (2015). Mutu
Mikrobiologis Bakso Ikan yang Direndam Asap Cair, Dikemas Vakum,
Dipasteurisasi dan Disimpan Pada Suhu Dingin. Jurnal Media Teknologi Hasil
Perikanan Vol 3. (2).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmthp/article/view/9229
Sampurno, Budi R., (2006). Aplikasi Polimer Dalam Industri Kemasan. Jurnal Sains Materi
Indonesia. P: 15 – 22.
http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/download/4934/4294
31
32
33
34
35
Sekretaris
Mesin
Kesehatan
Kas Kecil Ka. Kasir Transportasi Ka. Toko Keamanan Kebersihan Produksi
Listrik
Training & Koord. Paketan
Konseling Antaran
Kasir
Motor CS (Product
Adm. Inteligent)
Personalia Mobil
36