19 Standar Dosen PT Vokasi Nakes 2013
19 Standar Dosen PT Vokasi Nakes 2013
Walaupun demikian mengingat bahwa tenaga kesehatan saat ini terdiri dari berbagai
kategori dan berbagai jenis serta masih dalam pengembangan keilmuan berkaitan
pendidikan akademis, profesi dan vokasi maka standar ini belum dapat sepenuhnya
memuaskan semua stakeholder terkait. Kritik dan saran tetap diharapkan agar Standar
ini dapat digunakan dengan seutuhnya .
Sebagai akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak berkat
bantuan dan kerjasama yang sangat berharga dalam menyelesaikan penyusunan
Standar Dosen Pendidikan Tenaga Kesehatan.
ii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
KONTRIBUTOR
iii
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Kesehatan
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan saat ini masih heterogen baik
kualifikasi akademik maupun kompetensinya. Untuk menyikapi kesenjangan
tersebut maka perlu adanya antisipasi dan strategi kebijakan dalam perencanaan
dan penataan yang tepat dan menyeluruh agar arah pengembangan dan
pembinaan dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan terarah sesuai dengan
amanat Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Selanjutnya Pasal 12, ayat (1) menyatakan dosen sebagai anggota sivitas
akademika memiliki tugas mentransformasikan ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana
belajar dan pembelajaran sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.
Ayat (2) Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta
menyebarluaskannya. Ayat (3) Dosen secara perseorangan atau kelompok wajib
menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau
1
publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan
budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika.
2
terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. Pasal 16 ayat (1)
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang
menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian tertentu sampai
program sarjana terapan. Ayat (2) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud ayat
(1) dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai program magister terapan atau
program doktor terapan.
3
C. Manfaat Standar Dosen
2. Bagi masyarakat :
a. Menilai mutu layanan yang diberikan oleh dosen dan institusi pendidikan
sehingga masyarakat dapat menetapkan pilihan pendidikan yang tepat.
b. Mengidentifikasi terjadinya pelanggaran dalam penyelenggaraan
pendidikan oleh dosen.
c. Menjadi pengendali mutu pendidikan.
3. Bagi dosen, manfaat standar ini adalah untuk mengukur kualitas diri, kualitas
kinerja dan pengembangan diri.
D. Pengertian
1. Standar adalah suatu kriteria baku minimal yang harus dipenuhi dan menjadi
acuan untuk menentukan sesuatu.
2. Standar pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria minimal tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
4
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
4. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat
5. Dosen tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai
tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.
6. Dosen tidak tetap adalah dosen yang bekerja paruh waktu yang berstatus
sebagai tenaga pendidik tidak tetap pada satuan pendidikan tinggi tertentu.
7. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi
oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
8. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan. Kompetensi yang harus dikuasai oleh dosen meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.
9. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada dosen sebagai tenaga profesional.
10. Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen
dalam jabatan.
11. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
5
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi.
12. Satuan pendidikan tinggi adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
E. Landasan Hukum
6
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 17 tahun 2008 tentang perubahan
pertama atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 42 Tahun 2007
Tentang Sertifikasi Dosen.
10. Peraturan Menteri Kesehatan HK.03.051/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk
Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kemenkes
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 17 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
7
8
BAB II
KARAKTERISTIK DOSEN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang
adalah manusia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu menghadapi
persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di dunia. Kualitas manusia tersebut
dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan dilakukan oleh dosen
yang kompeten.
8
A. KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN
9
B. KOMPETENSI DOSEN
1. Kompetensi pedagogik:
a) Memahami karakteristik dan kebutuhan belajar mahasiswa;
b) Membuat silabus dan RPP;
c) Mengembangkan strategi pembelajaran yang mendidik, kreatif, humanis dan
mencerdaskan;
d) Mengelola pembelajaran dengan menekankan penerapan prinsip andragogi
dan meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa;
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran;
f) Melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran yang valid dan reliabel;
g) Melaksanakan bimbingan dalam rangka mengembangkan potensi
mahasiswa.
2. Kompetensi profesional:
a) Memahami filosofi, konsep, struktur, materi dan menerapkan pola pikir yang
sesuai dengan bidang ilmunya;
b) Mengembangkan materi pembelajaran yang inspiratif sesuai dengan tuntutan
yang selalu berkembang;
c) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan mencari
alternatif solusinya;
d) Memahami metodologi keilmuan dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dan atau teknologi;
e) Belajar sepanjang hayat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi atau profesi;
10
f) Melakukan penelitian dan/atau pengembangan serta mempresentasikan
hasilnya dalam forum ilmiah dan/atau profesi;
g) Menghasilkan dan mempublikasikan karya ilmiah, seni atau prototipe dalam
bidang keahliannya;
h) Melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang keahliannya;
i) Menggunakan bahasa asing untuk mendukung pengembangan bidang
keilmuan dan/atau profesinya.
3. Kompetensi kepribadian:
a) Bertindak sesuai dengan norma dan tata nilai agama yang dianut, hukum,
sosial,dan budaya Indonesia;
b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang ikhlas, jujur, adil, stabil, berwibawa
dan memiliki integritas;
c) Menunjukkan loyalitas terhadap institusi, bertanggung jawab, dan memiliki
etos kerja yang tinggi;
d) Berperilaku sesuai kode etik dosen dan/atau kode etik profesi;
e) Berperilaku kreatif, inovatif, adaptif dan produktif, berorientasi pada
pengembangan berkelanjutan;
f) Menampilkan sikap kepemimpinan yang visioner.
4. Kompetensi Sosial:
a) Bersikap inklusif, tidak diskriminatif dan memiliki kesadaran serta kecakapan
untuk berpartisipasi aktif sebagai warga negara yang demokratis dan
menghargai multibudaya;
b) Berinteraksi dan berkomunikasi efektif, santun dan adaptif dengan berbagai
kalangan, termasuk inter dan antar komunitas profesi;
c) Bersikap terbuka dan menghargai pendapat, saran, serta kritik dari pihak lain.
11
Secara terperinci kompetensi dosen vokasi pendidikan tenaga kesehatan
diuraikan pada lampiran I
Jabatan fungsional dosen atau jabatan akademik dosen adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang dosen dalam satu
satuan pendidikan tinggi yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada keahlian
tertentu serta bersifat mandiri. Tugas pokok jabatan akademik dosen meliputi
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Jenjang jabatan akademik
dosen merupakan jabatan keahlian, dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Jabatan akademik dari yang paling rendah sampai tinggi meliputi :
1. Asisten ahli
2. Lektor
3. Lektor Kepala
4. Profesor
Sedangkan jenjang pangkat, golongan ruang setiap jenjang jabatan akademik
dosen dari yang paling rendah sampai tinggi, meliputi :
1. Asisten ahli, Penata Muda Tingkat I, Golongan Ruang III/b
2. Lektor, terdiri dari :
a) Penata, golongan ruang III/c
b) Penata tingkat I, golongan ruang III/d
3. Lektor kepala, terdiri dari :
a) Pembina, golongan ruang IV/a
b) Pembina tingkat 1, golongan ruang IV/b
12
c) Pembina utama muda, golongan IV/c
4. Profesor, terdiri dari :
a) Pembina utama madya, golongan ruang IV/d
b) Pembina utama, golongan ruang IV/e
13
(sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan melalui
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggrakan oleh program
tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain.
3. Beban kerja penunjang dapat dilaksanakan dalam kedudukan panitia dalam
institusi pendidikan yang bersangkutan, lembaga lain/ pemerintahan, organisasi
profesi, delegasi antar lembaga, mendapat penghargaan/tanda kehormatan.
4. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dan tugas penunjang paling
sedikit sepadan dengan 3 ( tiga ) SKS
5. Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi sampai
dengan tingkat jurusan/Prodi diwajibkan melaksanakan dharma pendidikan
paling sedikit sepadan dengan 3 ( tiga ) SKS.
Penghitungan beban kerja dosen mengacu pedoman beban kerja dosen Kementrian
Kesehatan.
1. Hak Dosen
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, dosen mempunyai hak :
a) Dosen berhak mendapatkan tunjangan profesi diberikan kepada dosen yang
memenuhi persyaratan dengan melaksanakan tridharma perguruan tinggi
dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan
paling banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademiknya
b) Dosen yang diangkat oleh Pemerintah atau penyelenggara pendidikan tinggi
atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat dan
ditugaskan oleh Pemerintah pada perguruan tinggi di daerah khusus berhak
memperoleh tunjangan khusus yang ditanggung oleh Pemerintah.
14
c) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada profesor yang
diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi
setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh Pemerintah pada
tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
d) Tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan kehormatan bagi dosen
tetap yang bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai dengan kesetaraan
tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang berlaku bagi dosen pegawai negeri
sipil.
e) Pemerintah menjamin terwujudnya maslahat tambahan kepada dosen yang
diangkat oleh Pemerintah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat.
f) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak mendapatkan
promosi sesuai dengan prestasi kerja.
g) Dosen yang melaksanakan tugas keprofesionalannya berhak mendapatkan
penghargaan. Dosen yang mendapat penghargaan merupakan dosen
berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus.
h) Dosen berhak memperoleh kesempatan meningkatkan Akses Sumber
Belajar, Informasi, Sarana dan Prasarana Pembelajaran, serta Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat
i) Dosen berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam
bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan dari Pemerintah, pemerintah
daerah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi,
organisasi profesi, dan/atau masyarakat sesuai dengan kewenangannya.
j) Dosen berhak memiliki kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan, merupakan kebebasan yang dimiliki dosen untuk
melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan
15
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau
olahraga secara mandiri dan bertanggung jawab.
k) Dosen berhak memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan
menentukan kelulusan mahasiswa sesuai dengan kriteria dan prosedur yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi dan peraturan perundang-undangan.
l) Dosen berhak memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi
atau organisasi profesi keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
m) Dosen yang diangkat Pemerintah berhak memperoleh cuti sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kewajiban Dosen
16
Pembinaan dan Pengembangan Dosen meliputi pembinaan dan pengembangan
profesi dan karier.
1. Pembinaan profesi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional
2. Pembinaan dan pengembangan profesi dosen dilakukan melalui jabatan
fungsional.
3. Pembinaan dan pengembangan karir meliputi penugasan, kenaikan pangkat
dan promosi.
G. PENGHARGAAN
Penghargaan terhadap dosen diberikan atas dasar prestasi, dedikasi yang luar
biasa dan yang bertugas di daerah khusus. Penghargaan diberikan oleh
Pemerintah, Pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi keilmuan dan
atau satuan pendidikan tinggi. Bentuk penghargaan tersebut dapat berupa tanda
jasa, kenaikan pangkat istimewa, finansial, piagam, dan/atau bentuk
penghargaan lain. Pemberian penghargaan dapat diberikan pada saat
memperingati Hari Ulang Tahun kemerdekaan republik Indonesia, Hari
Kesehatan Nasional, Dies Natalis, Hari Pendidikan Nasional.
17
tinggi.
BAB III
SERTIFIKASI DOSEN
1. Melindungi profesi dosen dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi dosen.
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan
18
profesional.
3. Menjadi wahana penjaminan mutu dan kontrol mutu bagi pengguna layanan
pendidikan.
4. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan dari keinginan
internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
5. Memperoleh tunjangan profesi bagi dosen yang lulus sertifikasi
19
BAB IV
PENUTUP
Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional yang telah memenuhi standar
nasional akan dapat mengangkat harkat dan martabat dosen, meningkatkan kompetensi
dosen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu dosen sebagai pendidik
profesional dan ilmuan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sangat
diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan
masyarakat, dan berdaya saing dalam kehidupan global. Dosen masa depan adalah
dosen yang memenuhi standar nasional sebagai acuan dasar dalam pelaksanaan
pendidikan mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, tekhnologi dan seni melalui pendidikan, peneltian dan pengabdian
masyarakat yang bermutu, sehingga penyelenggara pendidikan mampu menghasilkan
lulusan yang bermutu.
20
LAMPIRAN
22
LAMPIRAN I
Tabel 1
Kompetensi Dosen Pendidikan Vokasi
No. Kompetensi Sub Kompetensi
1. Kompetensi 1.1 Mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan
Pedagogik pembelajaran
1.2 Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran
1.3 Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran sesuai
dengan ciri pendidikan vokasi
1.4 Mengembangkan strategi pembelajaran sesuai dengan
karakteristik mahasiswa dan bahan ajar
1.5 Menerapkan berbagai metode pembelajaran yang inspiratif,
komunikatif, interaktif, kreatif, inovatif, menantang,
menyenangkan, dan memotivasi
1.6 Mengembangkan bahan ajar, lembar kerja, checklist yang
menunjang pembelajaran di kelas, laboratorium, bengkel
kerja, studio, klinik dan/atau sejenisnya
23
No. Kompetensi Sub Kompetensi
Sosial dan budaya
3.2 Berkomunikasi secara efektif dan santun dengan pemangku
kepentingan
3.3 Menjalin kerja sama dalam tim dan dengan berbagai pihak
terkait
3.4 Menghargai pendapat, saran dan kritik yang membangun
4. Kompetensi 4.1 Melakukan penelitian terapan yang bermanfaat bagi
Profesional masyarakat dan Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan
mempresentasikan hasil penelitiannya di tingkat lokal
dan/atau nasional
4.2 Melakukan pengembangan dan pemutakhiran ilmu,
teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan
4.3 Menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan
bidang keahlian berdasarkan pendekatan inter disiplin atau
multi disiplin
4.4 Mengembangkan budaya kerja secara profesional dalam
penyelesaian masalah
4.5 Menguasai konsep teoretis dan keterampilan praktis di
bidang keahliannya
4.6 Menguasai minimal satu bahasa internasional
4.7 Menerapkan prosedur operasi standar kerja dan
keselamatan dan kesehatan kerja
4.8 Menerapkan standar nasional dan/atau standar internasional
yang terkait
4.9 Mengelola dan mensupervisi kelompok kerja
4.10 Memiliki kemampuan belajar mandiri secara berkelanjutan
24
LAMPIRAN II
24
Standar Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan
1. Tabel pada lampiran II berisi program magister (S2) bagi dosen pengampu mata
kuliah sesuai dengan mata kuliah yang diampu pada masing-masing program studi.
2. Nomor urut nama program yang terdapat pada kolom (3) dan (4) tidak menunjukkan
urutan atau prioritas.
3. Standar Dosen Pendidikan Tingi Vokasi Tenaga Kesehatan berlaku sejak Surat
Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan tentang Standar Dosen Pendidikan
Tinggi Vokasi Tenaga Kesehatan, maka bagi dosen yang sudah mengambil
pendidikan magister sebelum Standar Dosen ini diberlakukan tetap dapat menjadi
dosen pengampu mata kuliah.
4. Tedapat beberapa program studi yang belum memiliki pendidikan magister yang
inline, maka pendekatan yang dapat diambil adalah menggunakan pendekatan
rumpun kesehatannya atau menggunakan rumpun ilmu sesuai dengan mata kuliah
yang terdapat pada program studi tersebut.
5. Pada tatanan perencanaan standar ini harus digunakan sebagai dasar menyusun
perencanaan pengembangan tenag dosen, artinya program studi yang dipilih untuk
melanjutkan studi bagi dosen harus sudah disesuaikan dengan standar ini.
6. Dalam rekruitmen dosen, standar ini harus digunakan untuk menentukan criteria
dosen yang diminta, sebagai contoh : apabila program studi kebidanan meminta
formasi dosen maka dapat menuliskan syarat latar belakang pendidikannya adalah :
S2 Kesehatan dengan peminatan Kespro/KIA dan memiliki latar belakang pendidikan
D3 atau D4 Kebidanan
25
PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN
Program Sarjana (S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister (S2) melatarbelakangi Program
Magister pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
1. Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan Jiwa/
Keperawatan Perawat Pendidik Minat
2. Sp Keperawatan Jiwa Jiwa
3. Magister Keperawatan 2. S.Kp/ Ners
4. Magister Kesehatan 3. S1 Kesmas (D III
Peminatan Ilmu Perilaku atau Keperawatan)
Promosi Kesehatan 4. S1 Psikologi (D III
5. Magister Psikologi Keperawatan)
2. Keperawatan anak 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan Anak/
Keperawatan Perawat Pendidik Minat
2. Sp Keperawatan Anak Anak
3. Magister Keperawatan 2. S.Kp/ Ners
4. Magister Kesehatan 3. S1 Kesmas/S1 Non
peminatan KIA Kesehatan dengan latar
belakang D3 Keperawatan
3. Keperawatan Maternitas 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan /Perawat
Keperawatan Pendidik Minat Maternitas
2. S.Kp/Ners
2. Sp Keperawatan Maternitas 3. S1 Kesmas/S1 Non
3. Magister Keperawatan Kesehatan dengan latar
4. Magister Kesehatan belakang D3 Keperawatan
peminatan Kesehatan
Reproduksi
5. Magister Kesehatan
peminatan KIA
4. Keperawatan Medikal bedah 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan Medical
Keperawatan Bedah/ Perawat Pendidik
2. Sp Keperawatan Medikal Minat Medical Bedah
Bedah 2. S.Kp/Ners
3. Magister Keperawatan
5. Keperawatan Keluarga 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan /Perawat
Keperawatan Pendidik Minat Komunitas
2. Sp Keperawatan Komunitas 2. S.Kp/Ners
3. Magister Keperawatan 3. S1 Kesehatan
4. Magister Kesehatan Minat Masyarakat/S1 Non
Promosi Kesehatan atau Kesehatan dengan Latar
Kesehatan Reproduksi Belakang D3 Keperawatan
5. Magister Kesehatan Minat
KIA
6. Keperawatan Gerontik 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan (Perawat
Keperawatan Pendidik Minat Jiwa)
2. Sp Keperawatan Komunitas 2. S.Kp/ Ners
26
Program Sarjana (S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister (S2) melatarbelakangi Program
Magister pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
3. Sp Keperawatan Medikal
Bedah
4. Magister Keperawatan
5. Magister Kesehatan
7. Keperawatan Komunitas 1. Magister Terapan 1. D.IV Keperawatan
Keperawatan 2. S.Kp/ Ners
2. Sp Keperawatan Komunitas 3. S1 Kesmas/ / S1 Non
3. Magister Keperawatan Kesehatan Belakang D3
4. Magister Kesehatan Keperawatan
27
Program Sarjana (S1/D4) yang
No Mata Kuliah Program Magister (S2) melatarbelakangi Program
Magister pada kolom (3)
(1) (2) (3) (4)
2. Magister Keperawatan 3. S1 kesmas/S1 Non
3. Magister Kesehatan Kesehatan dengan latar
Peminatan Biostatistik belakang D3 Keperawatan
15. Dokumentasi keperawatan 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan
Keperawatan 2. S.Kp/ Ners
2. Magister Keperawatan
16. Manajemen dan Kepemimpinan 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan
Dalam Keperawatan Keperawatan 2. S.Kp/ Ners
2. Magister Keperawatan
17. Promosi Kesehatan 1. Magister Terapan 1. D IV Keperawatan
Keperawatan 2. S.Kp/ Ners
2. Magister Keperawatan
3. Magister Kesehatan
Peminatan Promosi
Kesehatan
28
PROGRAM STUDI : KEBIDANAN
29
Program Sarjana (S1/D4) yang
Program Magister Magister
No Mata Kuliah melatarbelakangi Program
(S2)
Magister pada kolom (3)
30
Program Sarjana (S1/D4) yang
Program Magister Magister
No Mata Kuliah melatarbelakangi Program
(S2)
Magister pada kolom (3)
31
PROGRAM STUDI : FARMASI
32
PROGRAM STUDI : ANALISA FARMASI DAN MAKANAN
34
PROGRAM STUDI : KESEHATAN LINGKUNGAN
38
PROGRAM STUDI : GIZI
43
PROGRAM STUDI : FISIOTERAPI
44
Program Sarjana (S1/D4) yang
Program Magister Magister
No Mata Kuliah melatarbelakangi Program
(S2)
Magister pada kolom (3)
49
PROGRAM STUDI : OKUPASI TERAPI
51
PROGRAM STUDI : TERAPI WICARA
53
PROGRAM STUDI : TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
59
PROGRAM STUDI : TEKNIK GIGI
60
Program Sarjana (S1/D4) yang
Program Magister Magister
No Mata Kuliah melatarbelakangi Program
(S2)
Magister pada kolom (3)
61
PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN GIGI
64
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTROMEDIK
68
PROGRAM STUDI : ANALIS KESEHATAN
71
PROGRAM STUDI : REFRAKSIONIS OPTISI
73
PROGRAM STUDI : ORTOTIK PROSTOTIK
74
Program Sarjana (S1/D4)
Program Magister Magister yang melatarbelakangi
No Mata Kuliah
(S2) Program Magister pada
kolom (3)
75
PROGRAM STUDI : KARDIOVASKULER
78
ROGRAM STUDI : AKUPUNKTUR
80
Program Sarjana (S1/D4)
Program Magister Magister yang melatarbelakangi
No Mata Kuliah
(S2) Program Magister pada
kolom (3)
81
PROGRAM STUDI : REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (RMIK)
82
PROGRAM STUDI : JAMU
83
Program Sarjana (S1/D4) yang
Program Magister Magister
No Mata Kuliah melatar belakangi Program
(S2)
Magister pada kolom (3)
84
KONTRIBUTOR
Standar Dosen Pendidikan Vokasi Tenaga Kesehatan ini berhasil disusun atas
pertisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain:
Tingkat Pusat: dr. Donald Pardede, MPPM; Dra. Trini Nurwati, M.Kes; Asep Fithri
Hilman, S.Si, M.Pd; Syafdewiyani, SKp, M.Kep; Armey Yudha Purwitasari, SE, MKM;
Ns. I Ratnah, S.Kep; Dora Handyka, SST; Eric Irawati, S.SiT.
Tingkat Daerah: Arnisam, SKM, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Aceh); drg. Ngena Ria,
M.Kes Poltekkes Kemenkes Medan); Hj. Anita Puri, SKp, MM (Poltekkes Kemenkes
Tanjung Karang); Wahyu Widagdo, SKp, M.Kes, Sp. Kom (Poltekkes Kemenkes Jakarta
I); Dra. Misde Yola, M.Pd (Poltekkes Kemenkes Jakarta II); Yeti Resnayati, S.Kp, M.Kes
(Poltekkes Kemenkes Jakarta III); Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes (Poltekkes Kemenkes
Bandung); drg. Yayah Sopianah, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya); drg.
Supriyana, M.Pd (Poltekkes Kemenkes Semarang); Rini Indriati, S.Si, M.Kes (Epid)
(Poltekkes Kemenkes Semarang); Satino, SKM, MScN (Poltekkes Kemenkes
Surakarta); Abidillah Mursyid, SKM, MS (Poltekkes Kemenkes Yogyakarta); Dra. Wieke
Sriwulan, ST, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Surabaya); Her Gumiwang Ariswati, ST, MT
(Poltekkes Kemenkes Surabaya); Afnani Toyibah, A.Per.Pen, M.Pd (Poltekkes
Kemenkes Malang); Anak Agung Gde Raka Kayanaya, SST, M.Kes (Poltekkes
Kemenkes Denpasar); Hj. Nurlaila, S.Pd, SST, M.Pd (Poltekkes Kemenkes Kalimantan
Timur); Dini Nahariyah, S.Sos (Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur); H. Muhammad
Muslim, M.Kes (Poltekkes Kemenkes Banjarmasin); H. Muhammad Nur, S.SiT, S.Kep,
M.Kes (Poltekkes Kemenkes Makassar); Drs. Meildy Pascoal, M.Kes (Poltekkes
Kemenkes Manado); dr. Zulazmi Mamdy, MPH (Uhamka), Sri Wahyu Budoyo K, Amd
RO, S.Pd (ARO Gapopin).
85
Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Dosen Pendidikan
Vokasi Tenaga Kesehatan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama dan gelar
86