Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

ILMU ALAMIAH DASAR

Perputaran Adromeda (Arah Matahari) Terhadap Bumi

Dosen pengampu Mokh. Marjuki. S.Pd. M.Pd.

Disusun Oleh :
Fiqih Aji Muhammad
Ika Aprilia
Rizki Fauzan Fariq
Robby Noor Ilham Hendriawan

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

2020
A. Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi juga
menyerpurnakan hukum keppler, sebab bumi ialah salah satu planet di tata surya. Semasa
revolusi, poros bumi akan bergeser atau miring dengan arah yang sama kepada bidang
ekliptika membentuk sudut 23,5o kepada matahari, sudut tersebut ditakar dari garis imajiner
yang menjalin antara kutub utara dengan kutub selatan yang disebut sumbu rotasi.

B. Proses Terjadinya Revolusi Bumi

Bumi tidak berhenti menjalani revolusi. Proses revolusi bumi terjadi dalam durasi panjang
yang diingat sebagai tahun. Bumi membutuhkan durasi sekitar 365 hari untuk satu kali
mengelilingi matahari atau melaksanakan revolusi bumi. Dalam proses revolusi bumi lokasi
bumi tidak tetap. Ketika memperhatikan datangnya sinar matahari pada bulan Maret, Juni,
September dan Desember, kemudian akan kelihatan arah datangnya sinar matahari tidaklah
tetap. Pada tanggal 21 Maret, matahari berkedudukan di garis lintang 0 derajat Khatulistiwa,
pada tanggal 21 Juni matahari berada di garis balik utara, pada tanggal 23 September
matahari balik lagi ke khatulistiwa dan pada tanggal 22 Desember matahari berada di garis
balik selatan. Perputaran yang dialami matahari ialah perputaran yang tidak jelas atau
dinamakan perputaran semu. Perputaran semu matahari ialah kejadian tahunan.

Perputaran matahari yang diterangkan ialah perputaran semu tahunan matahari sebab sumbu
bumi selalu menentukan ke satu arah dan arah menyesuaikan sudut 66° dengan bagian
Perputaran bumi ataupun boleh juga dengan istilah bagian khatulistiwa bumi menyesuaikan
sudut 23° dengan bagian perputaran bumi. Karena kondisi yang demikian ini maka sinar
matahari tidak selamanya menyinari permukaan bumi yang sama, akan tetapi inkonsisten
searah dengan kondisi bumi pada saat itu dan lengkap menunjukkan bahwa bumi
menjalankan revolusi atau mengorbit bulan.

C. Akibat Revolusi Bumi

Berikut ini terdapat 4 akibat revolusi bumi, antara lain sebagai berikut:

1. Terjadinya Pergantian Musim

Sewaktu berotasi mengitari matahari, bumi akan mendapati kejadian yang berbeda dan
menimbulkan terjadinya pergantian cuaca ataupun musim untuk masing-masing bagian
belahan bumi.
a. Kejadian bumi tiap tanggal 21 Maret sampai 21 Juni

 Kutub utara akan mengarah ke arah matahari


 Bidang bumi di bagian utara akan mendapati waktu siang lebih lama membandingkan
waktu malamnya
 Bidang bumi bagian utara akan mengalami musim semi
 Kutub selatan menghindari matahari
 Bidang bumi di bagian selatan akan mendapati waktu malam lebih lama
membandingkan waktu siangnya
 Bidang bumi di bagian selatan akan mengalami musim gugur
 Pada tanggal 21 Juni, matahari berkedudukan 23,5°

b. Kejadian bumi tiap tanggal 21 Juni sampai 23 September

1. Kutub utara akan bertambah mengarah menghindari matahari


2. Bidang bumi di belahan utara waktu siang makin ringkas, akan tetapi masih lebih
lama membandingkan waktu malam
3. Bidang bumi di belahan utara akan mengalami musim panas
4. Kutub selatan akan mengarah ke arah matahari
5. Bidang bumi di belahan selatan waktu malam lebih lama membandingkan waktu
siang
6. Bidang bumi di belahan selatan akan mengalami musim dingin
7. Pada tanggal 23 September, matahari berkedudukan di khatulistiwa

c. Kejadian bumi tiap tanggal 23 September sampai 22 Desember

 Kutub utara akan bertambah menghindari matahari


 Bidang bumi di belahan utara mendapati waktu siang lebih ringkas membandingkan
waktu malam
 Bidang bumi di belahan utara mendapati musim gugur
 Bidang bumi di belahan selatan miring ke arah matahari
 Bidang bumi di belahan selatan mendapati waktu siang lebih lama membandingkan
waktu malam
 Bidang bumi di belahan selatan mendapati musim semi
 Pada tanggal 22 Desember matahari berkedudukan pada 23,5°

d. Kejadian bumi tiap tanggal 22 Desember sampai 21 Maret

1. Kutub utara akan semakin condong ke arah matahari


2. Bidang bumi utara mendapati waktu siang lebih ringkas daripada waktu malam
3. Bidang bumi utara mendapati musim dingin
4. Kutub selatan makin miring menghindari matahari
5. Bidang bumi selatan mendapati waktu siang lebih lama dari pada waktu malam
6. Bidang bumi selatan mendapati musim panas
7. Pada tanggal 21 Maret matahari berkedudukan di khatulistiwa

2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Perputaran bumi mengitari matahari tidak bisa kita tonton. Pemantauan yang bisa kita
perbuatan ialah melihat keadaan matahari yang bagaikan bergerak dari khatulistiwa ke 23,5°
LU balik ke khatulistiwa, setelah itu ke 23,5° LS, dan balik lagi ke khatulistiwa. Perputaran
keadaan matahari yang seperti itu berlangsung setiap 1 tahun. Terdapat revolusi bumi dan
kecondongan poros bumi 23,5° tentang belahan ekliptika menimbulkan beberapa hal yakni
terdapat pergantian musim, perubahan panjangnya waktu siang dan malam, dan munculnya
rasi-rasi bintang yang berbeda dari waktu tertentu.

3. Terjadinya Perbedaan Waktu Siang dan Malam

Kenyataannya terjadinya siang dan malam ialah dampak dari rotasi Bumi yaitu perputaran
Bumi pada sumbunya, akan tetapi revolusi bumi berdampak terhadap perbedaan panjangnya
siang dan malam. Perbedaan panjangnya siang dan malam berlangsung sebagai dampak dari
gabungan antara revolusi bumi dan kecondongan poros bumi terhadap belahan ekliptika.

a. Tahap pada tanggal 21 Maret sampai 23 Desember

 Kutub utara mengarah ke matahari, sebaliknya kutub selatan menghindari matahari


 Bidang bumi utara memperoleh sinar matahari lebih besar dibanding bagian bumi
selatan
 Waktu siang hari di bagian bumi utara lebih panjang dibanding waktu siang di bagian
bumi selatan
 Beberapa kawasan di sekitar kutub utara mendapati siang hari selama 24 jam dan
beberapa kawasan di sekitar kutub selatan mendapati malam hari selama 24 jam
 Jika diteliti dari kawasan khatulistiwa, kelihatan matahari bergeser ke arah utara
 Kutub utara sangat dekat dengan matahari pada tanggal 21 Juni. Pada tanggal tersebut
dilakukan penelitian, kemudian matahari kelihatan bergeser 23,5° derajat ke arah
utara

b. Tahap pada tanggal 23 September sampai 21 Maret

1. Kutub selatan sangat dekat dengan matahari, sedangkan kutub utara lebih panjang dari
matahari
2. Bagian bumi di belahan selatan memperoleh sinar matahari lebih berlimpah daripada
bagian bumi utara
3. Panjang waktu siang hari di bagian bumi selatan lebih lama daripada di bagian bumi
utara
4. Beberapa kawasan di sekitar kutub utara mendapati waktu malam hari selama 24 jam,
sedangkan beberapa kawasan di sekitar kutub selatan mendapati siang hari selama 24
jam
5. Jika diteliti dari khatulistiwa, maka matahari nampak bergeser ke arah selatan
6. Kutub selatan sangat dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada tanggal
tersebut dilakukan penelitian, kemudian matahari kelihatan bergeser 23,5° derajat ke
arah selatan

c. Tahap pada tanggal 21 Maret sampai 23 September

 Kutub utara dan kutub selatan mempunyai selisih yang sama ke matahari
 Bagian bumi utara dan bagian bumi selatan memperoleh sinar matahari yang sama
melimpah
 Panjang siang dan malam di semua kawasan Bumi sama
 Dari kawasan khatulistiwa, kelihatan matahari berada di atas kepala

4. Adanya Rasi Bintang yang Kelihatan Berbeda Setiap Bulan

Rasi bintang sering diambil dengan garis hidup seseorang. ilmu yang mengamati disebut
astrologi. Terdapat sebagian manusia yang masih percaya dengan astrologi, akan tetapi
sebagian orang tidak mempercayai astrologi karena berbeda pendapat dengan ilmu agama.
Perbandingan bentuk rasi bintang kenyataannya karena lokasi kita sebagai peneliti di Bumi.
Sehingga saat bumi mendapati pergerakan lokasi, maka kenyataannya rasi bintang juga akan
berbeda.

D. Ilustrasi Revolusi Bumi Terhadap Matahari

E. Bukti-Bukti bahwa Bumi Berevolusi

Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para
ahli, sebagai berikut.

1. Aberasi (Sesatan Cahaya)

Orang melihat sebuah bintang S melalui sebuah teropong O, jika teropong diam maka bintang
S akan tampak gambarnya di titik B, tetapi kenyatanya tidak demikian. Orang yang melihat
dengan arah OS, bintang tersebut tidak terlihat di B (dengan arah SOB), melainkan
melenceng ke sampingnya yaitu di titik B’. Hal ini menunjukkan bahwa teropong tersebut
tidak diam, tetapi bergerak mengikuti bumi. Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik
O sampai B, teropong berpindah tempat atau berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi
jatuh di titik B, melainkan di samping titik B’. Dapat dilihat bintang tidak lagi dalam arah
OS, tetapi dalam arah OS’. Bintang seolah-olah bergeser dengan arah yang sama dengan
gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau aberasi cahaya.

2. Parallaxis (Beda Lihat)

Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan bumi dilihat dari sebuah bintang.
Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di
langit mempunyai jarak yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-
bintang pun sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai