Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ken Zuraida Puspita

Kelas : Akuntansi sore smt V


NPM : 18.01.7141

Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh Rasio


Profitabilitas

1. Pengertian
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait
penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis - jenis rasio
profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang
diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan
yang harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

2. Fungsi Rasio Profitabilitas


Rasio-rasio profitabilitas diperlukan untuk pencatatan transaksi keuangan biasanya dinilai
oleh investor dan kreditur (bank) untuk menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh
oleh investor dan besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan
membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset dan sumber daya
lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio maka
kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi
melambangkan tingkat laba dan efisiensi perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari tingkat
pendapatan dan arus kas.

3. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas


Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering dipakai untuk meninjau kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang dipakai dalam jenis jenis akuntansi keuangan
antara lain :
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor
terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang dipengaruhi oleh
laporan arus kas memaparkan besaran laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan
pertimbangan biaya yang terpakai untuk memproduksi produk atau jasa. Margin Laba
Kotor ini sering disebut juga dengan Gross Margin Ratio (Rasio Margin Kotor). Gross
profit margin mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin
besar gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan yang
menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan (sales) yang
berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya, maka perusahaan kurang baik dalam
melakukan kegiatan operasional. Rumus perhitungan laba kotor sebagai berikut.

Gross Profit Margin = (laba kotor/ total pendapatan) x 100%


Contoh :
Laba kotor perusahaan PT Megah Sejahtera: Rp48.000.000
Total pendapatan perusahaan: Rp55.000.000
Maka Gross Profit Margin perusahaan PT Megah Sejahtera
= (Laba Kotor : Total Pendapatan) x 100%
= (48.000.000 : 55.000.000) x 100%
= 87%

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang
diperoleh dari penjualan. Margin laba bersih ini disebut juga profit margin ratio. Rasio ini
mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net profit
margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan
rumus berikut ini.

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak : Penjualan

Contoh:
Pendapatan Penjualan Bersih (Net Sales) = Rp27.063.310.000.000 Laba
Bersih setelah Pajak (Net Profit after Tax) =Rp2.064.650.000.000. Marjin
Laba Bersih (Net Profit Margin) : ??
Jawaban:
Margin Laba Bersih = Laba Bersih setelah Pajak : Pendapatan Penjualan bersih
Margin Laba Bersih = Rp2.064.650.000.000 : Rp27.063.310.000.000
Margin Laba Bersih = 7,63%

c. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)


Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase
keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total aset
sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari
persentase rasio ini. Rumus Rasio Pengembalian Aset sebagai berikut.

ROA = Laba Bersih : Total Aset

Contoh perhitungan ROA dengan memakai data laporan keuangan sebuah perusahaan.
Diketahui: laba bersih perusahaan sebesar Rp180.000.000 dan total aset Rp20.000.000,
maka hitunglah ROA perusahaan.

ROA = Laba Bersih : Total Aset


ROA = 180.000.000 : 20.0000.000 = 9%

d. Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)


Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan
tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Rumus Return On Equity sbb.:

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang saham


Contoh:
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan per tanggal 31 Desember 2017, PT Megah
Sejahtera yang bergerak di sektor konstruksi memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp500
juta, total ekuitas para pemegang saham adalah sebanyak Rp800 juta. Berapakah rasio
pengembalian ekuitas atau Return of Equity (ROE) PT Megah Sejahtera?

ROE = Laba bersih setelah Pajak : Ekuitas Pemegang Saham


ROE = Rp500.000.000 : Rp800.000.000
ROE = 62,5%

e. Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio)


Return on Sales merupakan rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan
perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel produksi seperti upah pekerja,
bahan baku, dan lain-lain sebelum dikurangi pajak dan bunga. Berikut ini rumus untuk
menghitung Return on Sales (ROS):

ROS = (Laba sebelum Pajak dan Bunga / Penjualan) x 100%

Contoh:
PT. Megah Sejahtera menghasilkan Laba sebelum Pajak dan Bunga sebesar Rp100 juta
sedangkan Penjualan adalah sebesar Rp1,5 miliar. Berapakah Return on Sales atau tingkat
pengembalian Penjualan PT Megah Sejahtera?

Jawaban:
ROS = (Laba sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan) x 100%
ROS = (Rp. 100.000.000 : Rp. 1.500.000.000) x 100%
ROS = 6,7%

f. Pengembalian Modal yang digunakan (Return on Capital Employed)


Return on Capital Employed (ROCE) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur
keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk persentase (%). Modal
yang dimaksud adalah ekuitas suatu perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar atau
total aset dikurangi kewajiban lancar. ROCE mencerminkan efisiensi dan profitabilitas
modal atau investasi perusahaan. Laba sebelum pengurangan pajak dan bunga dikenal
dengan istilah ”EBIT” yaitu Earning Before Interest and Tax. Berikut ini 2 rumus ROCE
yang sering digunakan:

ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Modal Kerja


atau
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / (Total Aset – Kewajiban)

g. Return on Investment (ROI)


Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih
setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva dan berfungsi untuk mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah
aktiva secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu
perusahaan. Rumus Return on Investment berikut ini.

ROI = ( (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) / Investasi )x 100 %


Contoh :
Perusahaan Maju Bersama melakukan investasi sebesar Rp500.000.000 kepada sebuah
usaha penjualan produk kendaraan. Perusahaan Maju Bersama ternyata mendapatkan
penjualan sebesar 1.000 unit kendaraan. Dan dari penjualan tersebut perusahaan mendapat
keuntungan sebesar Rp600.000.000.

Diketahui : keuntungan (laba) investasi sebesar Rp100.000.000


Dan modal (investasi) awal sebesar Rp500.000.000
Diperoleh perhitungannya sebagai berikut.
ROI = (Rp600 juta – Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 20%
Jadi diperoleh ROI nya adalah sebesar 20%

h. Earning Per Share (EPS)


Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per
lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Manajemen perusahaan,
pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat memperhatikan earning
per share karena menjadi indikator keberhasilan perusahaan. Rumus earning per share
sebagai berikut.

EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham Biasa yang
Beredar

Contoh:
Perusahaan Setia Merdeka mempunyai saham yang beredar sebanyak 1 juta lembar pada
tahun 2017, Laba bersih setelah pajak adalah Rp1 miliar. Perusahaan Setia Merdeka
kemudian memutuskan untuk membagikan 10% dividen atau sekitar Rp100 juta kepada
pemegang sahamnya. Berapakah Earning Per Share (EPS) atau Laba per lembar sahamnya?

Laba per Saham (EPS) = (LBSP - Dividen) : Jumlah Saham Beredar


Laba per Saham(EPS) = (1.000.000.000-Rp100.000.000) : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900.000.000 : 1.000.000
Laba per Saham (EPS) = 900,-

Anda mungkin juga menyukai