Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO

Kode Etik dan Etika Profesi Insinyur

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi”

Disusun Oleh:
Nama : Robby Sihombing
NIM : 5181230009

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan Rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “Portofolio” ini. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah saya yaitu “Etika Profesi”.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman saya masih terbatas, karna keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum
seberapa.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

Medan , April 2021

Robby Sihombing

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktik Keinsinyuran.......................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup Keinsinyuran.......................................................................................1
1.4 Permasalahan................................................................................................................. 1
BAB II. PENGERTIAN MORAL, ETIK, DAN ETIKA KEINSINYURAN..................2
2.1 Catur Karsa....................................................................................................................4
2.2 Sapta Darma...................................................................................................................5
BAB III. STUDI KASUS......................................................................................................6
3.1 Studi Kasus 1..................................................................................................................6
3.2 Studi Kasus 2..................................................................................................................6
3.3 Studi Kasus 3..................................................................................................................7
BAB IV. PENUTUP.............................................................................................................8
4.1 Umum..............................................................................................................................8
4.2 Kesimpulan.....................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penulisan portofolio merupakan salah satu bentuk penulisan karya ilmiah yang wajib
dilakukan oleh mahasiswa sebelum mahasiswa menyelesaikan program insinyurnya. Pengalaman
kerja adalah suatu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan seorang yang diperoleh melalui
rentang waktu atau masa kerja yang telah ditempuh untuk pekerjaan tertentu melalui tindakan,
reaksi, kecekatan dan berbagai percobaan yang telah dilakukan. Semakin luas pengalaman kerja
seseorang, maka semakin terampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan semakin sempurna
pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam penulisan portofolio ini penulis membahas mengenai pengalaman kerja praktek yang
mahasiswa pernah laksanakan.

1.2 Tujuan Praktik Keinsinyuran


1. Mampu melakukan perencanaan keinsinyuran dengan memanfaatkan sumberdaya dan
melakukan evaluasi keinsinyuran secara komprehensif dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Mampu memecahkan permasalahan keinsinyuran melalui pendekatan monodisiplin dan
multidisiplin.
3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan keinsinyuran sesuai etika profesi dan
standar keinsinyuran secara strategis dan akuntabel.
1.3 Ruang Lingkup Praktik Keinsinyuran

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan portofolio ini adalah seputar pengalaman
mahasiswa selama melaksankan kerja praktek di perusahaan listrik negara (PLN).

1.4 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi penulis dalam konteks permasalahan keinsinyuran yang pernah
dilaksanakan adalah kurang kompaknya sesama tim dalam melakukan suatu pekerjaan dan
kurangnya etika dalam melakukan pekerjaan.

1
BAB II

PENGERTIAN MORAL, ETIK,

DAN ETIKA KEINSINYURAN

Moral

            Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak, dan budi
pekerti; moral adalah kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat,
berani, disiplin dan sebagainya. Sementara akhlak merupakan kelakuan tabiat, tingkah laku.

            Realisme moral diterapkan pada pengambilan sikap keputusan pada etika dan pada nilai,
hak, kewajiban dan sebagainya (Redana & Suparsa, 2014). Realisme moral menginspirasi dalam
pengambilan sikap keputusan etika dalam mempertahankan objektifitas. Lawan dari moral
realisme adalah relatifisme dan subjektifitas.

            Penerapan kebenaran moral sering menghadapi dilema, pada setiap keputusan yang
diambil akan menyalahi aturan moral lainnya. Keputusan apa pun yang akan diambil, akan
melakukan sesuatu yang secara etika moral salah, atau semestinya tindakan tersebut tidak boleh
dilakukan. Sebaliknya, dilema dapat dipandang bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan
yang paling baik dari alternatif keputusan yang ada. Dilema Konstruktif jauh lebih baik dari
dilemma Destruktif. Secara logika matematika, argumen deduksi silogisme untuk menguji
validitas dilema bisa dipakai yang pada akhirnya akan merepresentasikan matematika atau
hukum alam.

Definisi Etika Profesi

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi serta mempelajari penerapan prinsip-prinsip
moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi)
kehidupan manusia.Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap

2
konsumen (klien atau objek).Etika profesi memilikikonsep etika yang ditetapkan atau disepakati
pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering
(rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

Prinsip dasar di dalam etika profesi:

1. Tanggung jawab

 Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

 Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.

2. Keadilan

3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

4. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan


ketekunan

5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi

Kode Etik Profesi

Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak professional.

Etika Profesi Engineer (insinyur) untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang
professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana
untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada
tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut. 

3
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh
dilakukan

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan
social).

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang professional diantaranya:

1. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil
kerja profesional.

2. Menjaga kompetensi sebagai profesional.

3. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
profesional.

4. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.

Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang
disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia”.
Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:

1. Mengutamakan keluhuran budi.

2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat


manusia.

3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.

4
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

2.1 Catur Karsa

Catur Karsa merupakan empat prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang insinyur, yaitu:
1. Mengutamakan keluhuran budi
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas &
tanggung-jawabnya
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesi keinsinyuran

Catur Karsa yang berkaitan erat dengan mata kuliah ini adalah nomor 1 yaitu mengutamakan
keluhuran budi. Mahasiswa menuliskan pengalaman pribadi dalam praktik keinsinyuran yang
pernah dijalani.
2.2 Sapta Dharma

Sapta Dharma merupakan tujuh tuntunan sikap dan perilaku Insinyur Indonesia, yaitu senantiasa:
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya
5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing
6. Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi
7. Mengembangkan kemampuan profesionalnya

Sapta Dharma yang berkaitan erat dengan portofolio ini adalah yang butir 4 (empat) dan 6
(enam).

5
BAB III STUDI KASUS

3.1 Studi Kasus 1

Pada tahun 2020 saya pernah melaksananakan magang di Gardu Induk Titikuning medan
terhitung mulai dari tanggal 6 januari-31 januari 2020 untuk memuhi tugas mata kuliah
magang teknik elektro Universitas Negeri Medan. Pada saat saya melaksanakan magang
disana ada suatu kasus yang terjadi pada gardu induk titikuning dimana terjadi trip ataupun
gangguan yang menyebabkan padamnya listrik pada suatu penyulang 150 kv. Dengan kondisi
ini gangguan yang terjadi harus secepatnya diatasi.

Saya dan tim mendapatkan tantangan dari operator gardu induk untuk mendeteksi gangguan
apa yang terjadi di lapangan. Dengan modal ilmu yang kami pelajari di kampus saya dan tim
magang disana membahas dan melakukan diskusi. Dan hasilnya kami mengetahui jenis
gangguan apa yang terjadi dilapangan tersebut yaitu terjadinya suatu gangguan trip pada suatu
penyulang dapat diketahui pada indikator kubikel 20 kv yaitu jenis gangguan pada waktu itu
adalah gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah. Dan hasil analsisis kami tersebut benar.

Dengan kompetensi yang kami miliki dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Studi ini
memberikan pembekalan pada kami cara berkontribusi dalam bidang keinsinyuran. Hal ini
memberikan pengalaman yang berharga buat kami.

6
3.2 Studi Kasus 2

Pada bulan februari 2021, Trafo Tr 6 minyak trafonya mengalami kebocoran di ULP Tarutung
teridentifikasi mengalami kerusakan dimana trafo berikut tersebut tidak lagi berfungsi yang
mengakibatkan padamnya listrik di daerah Hutabarat kabupaten Tarutung. Dengan kondisi ini
terpaksa teknisi harus memanjat tiang dari tempatnya trafo tersebut,untuk mengelem atau
menambal dari kebocoran.

Saat melakukan kerja praktek disana saya dan tim mendapatkan sebuah kerusakan dan juga
tantangan untuk mengtahui penyebab bocornya trafo tersebut.Dikarenakan hanya mengalami
kebocoran saja hanya teknisi yang bertindak untuk memperbaiki kebocoran trafo
tersebut.Tantangan ini memberi pembekalan kepada saya dan tim mengenai cara melakukan
studi yang menyeluruh dan cara berkontribusi dalam bidang keinsinyuran. Studi ini
memberikan pengalaman berharga bagi saya dan tim kerja praktek.
3.3 Studi kasus 3

Pada bulan februari 2020 saya melaksanakan kerja praktek di ULP Tarutung,Disana saya
mendapat tantangan dari teknisi yang bertugas untuk memasang mcb 1 phasa ke pelanggan.

Tetapi sebelum melakukan tantangan tersebut saya sudah terlebih dahulu melihat car kerja dari
teknisi tersebut. Selanjutnya saya mulai mencoba membuka semua baut-baut pada mcb
tersebut untuk memasukkan kabel pada bagian mcb tersebut. Dengan modal ilmu yang telah
saya pernah pelajari waktu di SMK alhasil kami dapat menyelasaikan tugas tersebut .

Pekerjaan ini memberikan pembekalan kepada saya untuk pemasangan mcb 1 phasa , Studi ini
memberikan pengalama berharga bagi saya dan tim kerja praktek.

7
BAB IV. PENUTUP
4.1 Umun
Penulis dalam kerja praktek melaksanakan kemampuan profesi khususnya dalam keahlian
teknis elektro dengan menjunjung kode etik dan etika profesi insinyur serta profesionalisme
untuk kepentingan lingkungan sosial dan masyarakat secara amanah dan berkelanjutan sesuai
dengan peraturan perundangan dan konstitusi Indonesia yang berlaku.
Selalu menerapkan prinsip kerja sama inter dan antar team untuk mencapai resolusi bersama
dengan berdasarkan kejujuran, saling percaya dan menjunjung tinggi integritas profesi tanpa
ada konflik kepentingan.
Selalu memastikan ilmu dan kompentensi dan tim kerja selalu berkembang setiap saat dengan
program pendidikan dan pelatihan yang tepat tiap tahun. Selalu mengabdikan pengetahuan dan
keterampilan saya dalam berbagai forum Bersama baik itu didalam lingkungan pekerjaan
sebagai bentuk tanggung jawab untuk andil aktif dalam memberikan edukasi dan transfer
wawasan / pengalaman profesi kepada masyarakat.

4.2 Kesimpulan
Dengan pengalaman kerja praktek di PT. PLN (Persero) ini memberikan pembekalan
kepada saya dan tim mengenai cara melakukan studi yang menyeluruh dan cara berkontribusi
dalam bidang keinsinyuran. Studi ini memberikan pengalaman berharga bagi saya dan tim kerja
praktek. Dengan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya
secara terus menerus yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Alam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam

8
profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu
pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sumber daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa
memuaskan semua bagian/elemen.

Anda mungkin juga menyukai