PENDAHULUAN
umum. Dengan meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang tidak
seperti arteri koroner, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Salah satu
maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada lebih
dari separuh orang yang berusia >65 tahun. Selain itu, laju pengendalian
tekanan darah yang dahulu terus meningkat, dalam dekade terakhir tidak
1
Data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari negara-
negara yang sudah maju. Data dari The National Health and Nutrition
insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 9-31%, yang berarti
15 juta dari data NHANES III tahun 1988-1991. Hipertensi esensial sendiri
hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi
khususnya di Jepara.
lanjuti.
2
Untuk data 10 besar penyakit di Puskesmas Mlonggo adalah
sebagai berikut:
kasus
menular menjadi penyakit tidak menular, hal ini membutuhkan terapi oral
3
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
pada pasien jika tidak ditangani dengan baik bisa meningkatkan risiko
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
peningkatan tekanan darah sistolik lebh dari 140 mmHg dan tekanan
diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
Dengan meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang tidak sehat
arteri koroner, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Salah satu studi
mmHg mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk terjadinya infark otak
kenaikan sistolik lebih dari 180 mmHg mempunyai risiko tiga kali terserang
5
mmHg. Akan tetapi pada penderita usia lebih 65 tahun risiko stroke hanya
2.2. Etiologi
6
pelepasan nitric oxide, ekskresi aldosteron, steroid adrenal, dan
angiotensinogen.
2. Hipertensi sekunder
paling sering.
tekanan darah. Obat-obat ini dapat dilihat pada tabel 2.2. Apabila
hipertensi sekunder.
7
Seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
8
nocturnal dyspnea. Keterlibatan cerebral karena stroke yang disebabkan
berat dan tinggi badan. Pada pemeriksaan awal, tekanan darah diukur
pada kedua lengan, dan lebih baik dikukur pada posisi terlentang, duduk,
karotis.
dan papiledema.
2.5. Patofisiologi
perkalian antara curah jantung dan atau tekanan perifer yang akan
9
meningkatkan tekanan darah. Retensi sodium, turunnya filtrasi ginjal,
hipertensi.
Sistem ini secara signifikan berpengaruh pada aliran pembuluh darah dan
2.6. Diagnosis
menyertainya
10
• Pemeriksaan laboraturium (data darah, urin, kreatinin serum,
kolesterol)
seumur hidup dan terapi yang dipilih dapat memberikan implikasi yang
2.7. Penatalaksanaan
sesuai dengan indikasi dan mempunyai efek samping yang kecil, untuk ini
kemampuan penderita.
11
Menurut Shankie (2001) tanpa mempertimbangkan jenis obat
ginjal kronis)
• Gantilah dengan kelas obat yang berbeda bila dosis awal dari
obat tidak memberikan efek yang berarti atau ada masalah efek
samping obat
1. Terapi Tunggal
kurang dari 20 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan kurang darah
12
sistolik dan kurang dari 10 mmHg untuk tekanan darah diastolik. Hal ini
mmHg.
obat saja. Jika satu obat tidak efektif, maka dapat ditingkatkan dosisnya
jika tidak ada efek sampingnya. Alternatif lainnya adalah mencoba obat
yang berbeda dan menambahkan satu obat lagi pada obat yang telah
diminum (kombinasi).
2. Terapi Kombinasi
atau penderita hipertensi yang nilai tekanan darah sasarannya jauh dari
nilai tekanan darah awal (≥ 20 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan ≥
merupakan pilihan bagi pasien yang nilai tekanan darah sasarannya sulit
dicapai (penderita diabetes dan penyakit ginjal kronis) atau pada pasien
mencapai tekanan darah terkontrol pada tekanan darah < 140/90 mmHg
dengan penggunaan dua atau lebih antihipertensi, dan hanya 30% yang
13
merekomendasikan penggunaan tiga atau lebih obat anti hipertensi untuk
darah setelah > 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien
mengurangi biaya
komorbid
terapi farmakologi
Kombinasi obat
Keuntungan
antihipertensi
ACE Inhibitor – Kalsium - Menurunkan tekanan intra glomuler
glomulerulus ginjal
14
- Menghambat terjadinya hipertrofi
glomulerulus ginjal
- Mengurangi proteinuria
- Mengurangi hipermetabolisme
ginjal
intraseluler
diabetik
ACE Inhibitor – Diuretik - Meningkatkan natriuresis
plasma
simpatis
ventrikel
15
RAA karena diuretik
aldosteron ringan
angina pectoris
takhiaritmia
Tabel 2.7. Algoritma tatalaksana hipertensi
BAB III
PEMBAHASAN
16
3.1. Gambaran Hipertensi di Puskesmas Mlonggo
pada tahun 2018 adalah sebanyak 15.547 kasus, dengan target 23,79%.
Pencapaian absolutnya adalah 4.136 kasus atau sebesar 26,6%. Nilai ini
sebesar 1,3%. Nilai ini adalah lebih kecil daripada targetnya, dengan
subvariabel 0%.
lebih dini adanya pasien dengan obesitas, dengan cara mengukur tinggi
puskesmas, yang otomatis akan terlihat kadar Indeks Massa Tubuh (IMT),
pada kelompok usia yang lebih dini, yaitu di bawah 18 tahun. Karena
17
3.2. Kajian Teori
tubuh makin banyak pula jumlah darah yang beredar sehingga curah
terkait erat dengan retensi air dan natrium sehingga volume darah
meningkat.
oleh usia, jenis kelamin, dan etnis. Usia 35 – 65 tahun merupakan usia
Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan oleh Framingham Heart Study
prevalensi hipertensi dan obesitas lebih sering terjadi pada usia antara 35-
laki-laki obesitas dan meningkat 2,2 kali pada subyek wanita obesitas
Obesitas lebih banyak terjadi pada orang dengan gaya hidup pasif
18
mengalami penyumbatan darah sehingga suplai oksigen dan zat makanan
memacu jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi agar dapat
dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
3.3. Pembahasan
gaya hidup misalnya dengan bergerak aktif dan berolah raga secara rutin.
19
maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap awal, yang
farmakologi.
dyslipidemia.
3) Olah raga.
di tempat kerjanya.
20
4) Mengurangi konsumsi alkohol.
terutama di kota besar. Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari
pada pria atau 1 gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan
5) Berhenti merokok.
Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek langsung
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
21
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik minimal 140
4.2. Saran
makanan bergizi harus tepat jumlah dan jenisnya, serta mengubah gaya
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Kusmana D. 2009. Hipertensi : definisi, prevalensi, farmakoterapi dan
Ajar ilmu Penyakit dalam Jilid 1. Edisi ke-4. Pusat penerbitan Departemen
DAFTAR TABEL
24
2.2. Penyebab hipertensi yang dapat
diidentifikasi 6
2.3. Pembagian hipertensi 7
25