Anda di halaman 1dari 14

Oleh kelompok : 9

1. Aisyah anindia
2. Dwi suci ramadhani putri
3. Melgarani putri
4. Yosi yulia roza
 Gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba
ditandai dengan sesak napas yang berat,
hipoksemia dan infiltrat yang menyebar
dikedua belah paru.
 1. Trauma langsung pada paru
• Pneumoni virus,bakteri,fungal
• Contusio paru
• Aspirasi cairan lambung
• Inhalasi asap berlebih
• Inhalasi toksin
• Menghisap O2 konsentrasi tinggi dalam waktu lama

2. Trauma tidak langsung


• Sepsis
• Shock
• DIC (Dissemineted Intravaskuler Coagulation)
• Pankreatitis
• Uremia
• Overdosis Obat
• Idiophatic (tidak diketahui)
• Bedah Cardiobaypass yang lama
• Transfusi darah yang banyak
• PIH (Pregnand Induced Hipertension)
• Peningkatan TIK
• Terapi radiasi
1. Peningkatan jumlah pernapasan
2. Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi
dan sianosis
3. Pada Auskultasi mungkin terdapat suara
napas tambahan
 TERAPI :
• Intubasi untuk pemasangan ETT
• Pemasangan Ventilator mekanik (Positive end
expiratory pressure) untuk mempertahankan
keadekuatan level O2 darah.
• Sedasi untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan
akibat pemasangan ventilator
• Pengobatan tergantung klien dan proses
penyakitnya :
 Inotropik agent (Dopamine ) untuk meningkatkan
curah jantung & tekanan darah.
 Antibiotik untuk mengatasi infeksi
 Kortikosteroid dosis besar (kontroversial) untuk
mengurangi respon inflamasi dan mempertahankan
stabilitas membran paru.
A: Airway ( Jalan Napas)
 Pengkajian :
Pada pasien yang mengalami ARDS, jalan
napasnya akan mengalami
gangguan/obstruksi. Ini biasa diakibatkan /
disebabkan karena adanya penumpukan
secret yang diakibatkan oleh peningkatan
secret pulmonal. Perhatikan tanda-tanda
medis yang mungkin muncul seperti dispneu,
dan adanya batuk dengan atau tanpa sputum.
B: Breathing (Pernapasan)
 Pengkajian :
Dalam mengkaji breathing/pernapasan
pasien gawat darurat dengan ARDS, kita akan
menjumpai pasien mengalami sesak dan
irama pernapasannya tidak teratur. Ini
dikarenakan karena adanya peningkatan
secret pada organ paru. Akan kita jumpai
pula takipneu, penggunaan otot-otot bantu
pernapasan dan suara napas tambahan
(ronchi).
C: Circulation (Sirkulasi)
 Pengkajian :
Karena adanya gangguan / masalah pada organ paru,
maka akan terjadi penurunan balik vena (cardio-
pulmoner). Yang kemudian akan menyebabkan
penurunan curah jantung. Sehingga dalam
mengobservasi Tekanan Darah, akan didapatkan hasil
pasien mengalami hipotensi (tekanan darah rendah).
Tekanan darah yang rendah ini, akan menyebabkan
darah sulit sampai pada pembuluh darah/jaringan-
jaringan perifer. Sehingga tidak jarang kita akan
mendapati pasien yang mengalami cianosis. Tidak
jarang pula, kita akan mendapati pasien mengalami
edema.
 D: Disability (Kesadaran)
Pada pasien ARDS, biasanya akan mengalami
penurunan kesadaran. Ini mungkin diakibatkan
transport oksigen ke otak yang kurang/tidak
mencukupi (menurunya curah jantung
→hipotensi). Yang akhirnya darah akan sulit
mencapai jarinagn otak. Pada pasien ARDS
kesdaran memang mungkin akan menurun tetapi
GCSnya masih sekitar 12-14. Sehingga kita lebih
memprioritaskan pernapasan dan pemompaan
jantungnya. Karena apabila pernapsan dan
pemompaan jantungnya sudah tertangani dengan
baik maka secara otomatis kesadarnnya akan
membaik(GCS 15).
 E: Exposure (Pengkajian Secara Menyeluruh)
Setelah kita mengkaji secara menyeluruh dan
sistematis mulai dari airway, breathing,
circulation, dan disability, sekarang kita
mengkaji secara menyeluruh untuk melihat
apakah ada organ laen yang mengalami
gangguan. Sehingga kita dapat cepat
memberikan perawatan.
1) Ketidak efektifan bersihan jalan napas b/d
peningkatan secret pulmonal.
 Intervensi :
 Kaji kesadaran pasien dengan menyentuh,
menggoyang dan memanggil namanya.
 Lakukan panggilan untuk pertolongan darurat
 Beri posisi terlentang pada permukaan rata
yang tidak keras, kedua lengan pasien
disamping tubuhnya.
2) Gangguan perukaran gas b/d penumpukan
cairan di alveoli, alveolar hipoventilasi.

 Intervensi :
 Kaji pernapasan pasien dengan mendekatkan
telinga diatas mulut/ hidung pasien sambil
memepertahankan pembukaan jalan napas.
 Perhatikan dada pasien dengan melihat
gerakan naik turunnya dada pasien
 Auskultasi udara yang keluar waktu ekspirasi,
merasakan adanya aliran udara.
3) Resiko Gangguan perfusi jaringan cerebral
b/d penurunan aliran balik vena, penurunan
curah jantung.
 Intervensi :
 Tentukan ada tidaknya denyut nadi yang
dilakukan pada arteri carotis.
 Hubungi system darurat dengan memberikan
informasi tentang hal- hal yang terjadi dan
peralatan yang di butuhkan.
 Kompresi dada luar akan menyebabkan
sirkulasi ke paru- paru dan di ikuti dengan
ventilasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai