Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi.


Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal tersebut
yang melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi. Dimana
komunikasi organisasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar
manusia yang saling bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi.

Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri atas orang-orang (organ)


yang memiliki tugas masing-masing serta saling berkaitan satu sama lain
sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik agar kinerja
oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga  apa yang menjadi tujuanya
dapat tercapai.

B. Pengertian Organisasi

Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas organ-
organ yang  memiliki tugas dan pembagian kerja masing-masing namun
saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain guna mencapi suatu tujuan
tertentu. Organisasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia
dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bersama.

Berbagai macam organisasi baik formal maupun non formal hadir


ditengah tengah kehidupan manusia dan menjadi bagian penting didalamnya.
Misalnya saja yang paling dekat dengan kehidupan kita, organisasi pengurus
RT di lingkungan tempat tinggal, atau organisasi pekerjaan dan perusahaan
tempat kita bekerja bahkan instansi pemerintah juga termasuk dalam
organisasi yang sering kita jumpai.

Suatu satuan sosial dapat dikatakan sebagai organisasi  apabila


didalamnya terdapat organ-organ atau elemen-elemen yang menjalankan
tugasnya masing-masing.

Menurut Henry Mintzbergz secara umum sebuah  oranisasi setidaknya


memiliki 5 elemen berikut.

a. The operating core, yaitu para pegawai yang melaksanakan pekerjaan


dasar yang berkaitan dengan produksi, baik barang maupun jasa.
b. The strategic apex, yaitu seorang pemimpin atau Manajer teratas yang
bertanggungjawab penuh atas organisasi tersebut.
c. The middle line, yaitu para manager yang menjadi penghubung
antara operating core dengan strategic apex
d. The technostructure, yaitu mereka yang ditugaskan melaksanakan suatu
bentuk standarisasi secara khusus dalam organisasi.
e. The staff support, yaitu orang-orang yang mengisi unit staf yang
memberikan jasa guna mendukung jalanya organisasi.

C. Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli

Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah


suatu proses pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu
organisasi. Dimana didalamnya terdapat empat tahapan komunikasi yang
meliputi.

1. attention (Atensi/Perhatian)
2. comprehension (Komprehensi)
3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
4. retention (Retensi) 

Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka


berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur
organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. Dan juga
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi
makna atas apa yang terjadi. Sementara itu, menurut Wiryanto (2005)
komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan organisasi
didalam suatu kelompok. Baik itu formal maupun informal dari suatu
organisasi.

D. Teori

Berikut beberapa Teori terkait dengan komunikasi organisasi, diantaranya:

 Teori Sistem Sosial

Teori ini menyatakan bahwa hubungan-hubungan antara orang-orang,


memungkinkan suatu organisasi bertahan jauh lebih lama dari pada orang-
orang biologis yang menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam organisasi.
Sedangkan, Kats dan Khan lebih lanjut menyatakan bahwa beberapa
hubungan yang terjalin antara orang-orang dalam  organisasi lebih penting
ketimbang hubungan atar jabatan formal tertentu.

 Teori Public Relations

Teori ini menyatakan bahwa Public relation adalah keseluruhan upaya


yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Upaya ini dilakukan
dalam rangka menciptakan dan dan memelihara niat baik serta saling
pengertian diantara organisasi dan khalayaknya. Salah satu ahli yang
mengemukakan teori ini adalah Jefkins.
 Teori Kepemimpinan

Dalam terori ini, dikatakan bahwa pemimpin adalah sosok yang


membantu anggota untuk memenuhi kebutuhannya serta tujuan kelompok
secara bersama-sama. Hersey memformulasikan empat tugas seorang
pemimpin, antara lain”

a. Telling, Pemimpin harus mampu memberi informasi secara lugas.


b. Selling, pemimpin harus mampu memberikan petunjuk.
c. Participating, pemimpin harus mampu menjalin kerjasama yang baik.
d. Delegating, pemimpin harus mampu mengambil keputusan.

 Teori Kontinum

Teori ini menjelaskan tujuh hal sebagai berikut :

1. Manajer membuat keputusan lalu mengumumkan secara tegas.


2. Manajer membuat keputusan dan memberi pilihan.
3. Manajer mengemukakan keputusan dan memberi kesempatan untuk
mempertanyakannya
4. manajer mengumumkan keputusan sementara yang masih dapat diubah
5. Manajer menentukan batasan dan bawahan diminta memutuskan
6. Manajer mempersilahkan bawahan mengambil keputusan

 Teori Empat Sistem

Linker menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan dalam


organisasi yaitu :

1. penguasa mutlak
2. penguasa semi mutlak
3. penasihat
4. Pengajak serta

 Teori Kepribadian Perilaku

Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan


keefektifan dari sebuah kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga berpengaruh
pada sifat-sitat dan prestasi dari pengikutnya.

E. Fungsi Komunikasi Organisasi

Menurut Sendjaja (1994),  fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu ;


1. Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi, dimana setiap anggota organisasi diharapkan mampu memberi
dan menerima informasi dengan baik guna kelancaran dalam menjalankan
apa yang menjadi tugasnya.
2. Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman
yang berlaku dalam suatu organisasi. 
3. Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan
pemimpin organisasi lebih memilih menggunakan cara persuasif dari pada
perintah kepada bawahannya. Hal ini dikarenakanasumsi terkait
penggunaan cara yang lebih halus akan menyebabkan seseorang lebih
menghargai suatu tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran yang
memungkinkan setiap anggota organisasi untuk dapat melaksanakan tugas
dan pegerjaanya dengan baik.

F. Pendekatan Komunikasi Organisasi

Terdapat beberapa pendekatan komunikasi terhadap organisasi, diantaranya :

 Pendekatan Sistem

Karl Weick merupakan salah satu ahli yang mempelopori pendekatan


sistem dalam studi komunikasi organisasi. Ia menganggap bahwa  sistem
hierarki, garis komunikasi, dan prosedur operasi standar merupakan musuh
dari sebuah organisasi. Selain itu, Weick berpandangan bahwa organisasi
sebagai suatu kehidupan organis. Organisasi harus mampu beradaptasi dalam
berbagai kondisi dan perubahan.
Menurutnya, organisasi akan berkembang ketika para anggota
memiliki kebebasan dan komunikasi interaktif. Weick juga melihat bahwa
organisasi sebagai suatu proses evolusioner yang bersandar pada tiga
rangkaian proses yaitu penentuan, seleksi dan penyimpanan.

 Pendekatan Budaya

Clifort Greetz berpendapat bahwa organisasi merupakan bagian dari


suatu budaya. Organisasi adalah cara hidup bagi para anggota. Cara tersebut
digunakan untuk membentuk sebuah realita bersama serta menjadi
pembeda dengan budaya lainya.
Kemudian, budaya dalam organisasi diciptakan oleh interaksi-interaksi
para anggotanya. Interaksi yang sudah bagian dari aktifitas sehari-hari dalam
organisasi ini kemudian membentuk suatu budaya dalam organisasi tersebut,
Aktifitas-aktifitas dari para anggota diantaranya meliputi cerita, simbol-
simbol serta aktifitas lainya. Sehingga, dari aktivitas tersebut, muncullah
seperangkat pemahaman dalam organisasi yang kemudian menjadi budaya
organisasi.

 Pendekatan Kritik

Pandangan ini menganggap bahwa kepentingan organisasi sudah


mendominasi hampir disemua segi kehidupan dalam masyarakat. Pada
hakikatnya, kehidupan kita banyak ditentukan oleh keputusan yang
menyangkut kepentingan-kepentingan organisasi seperti perusahaan. Dimana
komunikasi menjadi medium utama didalamnya.

G. Konsep Komunikasi Organisasi

Goldhaber menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan


proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan
yang saling tergantung satu sama lain.

Kemudian, Ia juga menjelaskan bahwa komunikasi organisasi


bertujuan untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah
ubah. Lebih lanjut ia menjelaskan tujuh konsep dalam komunikasi organisasi

 Proses: Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang dinamis. Oleh


karena itu, proses dibutuhkan agar dapat menciptakan serta saling
menukar pesan diantara anggotanya. Dimana gejala ini terjadi secara terus
menerus sehingga dikatakan sebagai suatu proses. 

 Pesan: Dalam komunikasi organisasi pesan menjadi suatu hal yang sangat


penting. Seseorang dalam organisasi harus mampu menciptakan dan
menerima pesan dengan baik dan pesan yang baika adalah pesan yang
mampu diterima sama seperti apa yang disampaikan

 Jaringan: Organisasi ibarat sebuah jaringan yang terdiri atas serangkaian


seri. Seri ini terdiri atas sekumpulan orang yang menduduki posisi atau
jabatan tertentu. Sekumpulan orang tersebut kemudian menjalankan tugas,
fungsi, dan perannya masing-masing dalam sebuah organisasi.

 Keadaan Saling Tergantung: Hal ini sudah menjadi sifat organisasi sebagi


suatu sistem terbuka. Ketergantungan dibutuhkan bilamana suatu bagian
tidak berfungsi sebagaimana mestinya akan mengganggu kinerja dari
bagian lain juga. Hubungan: Organisasi sebagai suatu sistem sosial.
Fungsi dari beberapa bagiannya dijalankan oleh manusia bergantung
kepada hubungan diantara manusia-manusia itu sebagai anggotanya.
 Lingkungan: Lingkungan adalah semua totalitas baik fisik maupun sosial
yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan mengenai individu
dalam suatu sistem yang disebut organisasi. lingkungan ini dapat
dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal organisasi
 Ketidakpastian: Dalam komunikasi organisasi, posisi ketidakpastian disini
adalah untuk memenuhi kesediaan informasi yang tersedia juga informasi
yang diharapkan.

H. Makna Komunikasi Organisasi

 Perspektif Subjektif

Dalam perspektif ini pemaknaan komunikasi organisasi sebagai proses


penciptaan makna atas interaksi diantara unit-unit organisasi yang
menciptakan mengelola, bahkan mengubah organisasi. Fokus dalam
pemaknaan yaitu sebuah cara yang dilakukan individu sebagai anggota
organisasi berinteraksi dan menciptakan makna atas peristiwa komunikasi
yang terjadi

 Perspektif Objektif

Dalam perspektif ini ditekankan tentang pemaknaan komunikasi


organisasi.  Penekanan dapat dilihat dari perannya sebagai pertunjukan dan
penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi dalam suatu organisasi.

Selain itu, fokus dalam pemaknaan ini adalah penanganan pesan yang
meliputi, menerima, menafsirkan dan bertindak berdasar informasi yang
diperoleh dalam suatu organisasi. Komunikasi disini dipandang sebagai alat
untuk merekayasa organisasi yang memungkinkan individu mampu
beradaptasi dalam lingkungan organisasi.

I. Arah Komunikasi Organisasi


1. Komunikasi kebawah

Komunikasi kebawah merupakan alur komunikasi yang mengalir dari


individu pada tingkat hierarki atas kepada individu yang berada pada tingkat
hierarki bawah. Dapat diartikan pula sebagai alur komunikasi antara atasan
dan bawahan. bentuk komunikasi kebawah yang paling umum adalah
instruksi kerja.

2. Komunikasi keatas

Komunikasi keatas merupakan arah dan alur komunikasi yang


membawa informasi dari tingkat bawah ke tingkat atas dalam suatu
organisasi, yang artinya komunikator berada pada tingkat bawah dan
komunikan merupakan tingkat atas.

Dapat diartikan pula sebagai suatu alur komunikasi dari bawahan ke


atasan. komunikasi keatas ini mencakup saran, keluhan dan hal hal lain yang
mana  dalam sebuah organisasi yang besar komunikasi keatas sulit mencapai
taraf efektif

3. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang memiliki


banyak fungsi dalam organisasi.  Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai fungsi dalam organisasi
sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Komunikasi horizontal umumnya sering diabaikan padahal penting


dalam penggunaanya sebagai contoh agar tidak terjadi tumpang tindih tugas
wewenang dalam organisasi maka diperlukan komunikasi horizontal atar
pihak terkait.

J. Bentuk Komunikasi Organisasi

Komunikasi Internal

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang berlangsu dalam


unit-unit, indiviu-individu (anggota) didalam internal suatu organisasi.
komunikasi internal dibagi menjadi dua yaitu :

1. Komunikasi Personal

komunikasi personal merupakan komunikasi yang terjadi diantara


individu dengan individu anggota orgabisasi. Dalam komunikasi personal
ini terdapat dua macam yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi
bermedia

2. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan


suatu kelompok (bidang) tertentu, atau antar kelompok secara tatap muka
dalam suatu organisasi.

Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara
organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi eklsternal ini
dibagi menjadi dua yaitu :

1. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.


2. komunikasi dari khalayak kepada organisasi.

Dimensi Komunikasi Organisasi

 Dimensi Internal

Dimensi internal ini meliputi diri organisasi secara keseluruhan yaitu ;

1. komunikasi antara individu anggota organisasi.


2. komunikasi antara individu dengan bagian (berdasar Fungsi) dalam
organisasi.
3. komunikasi antara beberapa bagian (berdasar fungsi) dalam organisasi.
4. komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya.

 Dimensi Eksternal

Dimensi eksternal komunikasi orgabisasi meliputi komunikasi


organisasi dengan khalayak dan sebaliknya khalayak dengan organisasi.
yang menjadi khalayak disini adalah ;

1. Pers Relation (Relasi publik).


2. Goverment Relation (Relasi pemerintahan).
3. Comunity Relation (Relasi komunitas).
4. Supplier Relation (Relasi pengirim pesan).
5. Customer Relation (Relasi penerima pesan).

K. Manfaat Mempelajari Komunikasi Organisasi

Sebagaimana dijelskan diawal kehidupan kita tak dapat dipisahkan


dari sebuah organisasi. oleh karenanya penting bagi kita untuk mempelajari
komunikasi organisasi. Dengan mempelajari studi ini, kita menjadi paham
posisi kita dalam sebuah organisasi baik formal dalam pekerjaan maupun
dilingkungan masyarakat.

Dengan pemahaman yang kita miliki, harapannya kita mampu


menyesuaikan diri dan menempatkan diri dengan baik dalam organisasi
tersebut. Bagaimana kita bertindak dan bersikap dengan atasan maupun
dengan bawahan juga dengan anggota organisasi yang lain akan menjadi lebih
baik saat kita mengetahui teorinya.
Terlebih bilamana kita menjadi seorang pemimpin dalam organisasi,
dengan mempelajari studi komunikasi organisasi, kita menjadi paham
bagaimana menjalankan kepemimpinan yang baik guna mencapai tujuan
organisasi yang kita pimpin.

Anda mungkin juga menyukai