Asuhan Keperawatan Periopertif Meliputi Asuhan Keperawatan Yang Diberikan Sebelum
Asuhan Keperawatan Periopertif Meliputi Asuhan Keperawatan Yang Diberikan Sebelum
jumlah unit bedah sehari semakin meningkat. klien datang ke unit tersebut, menjalani
pembedahan, dan pulang kerumah pada hari yang sama. perawat yan bekerja di tempat
periporatif harus memahami prinsip-prinsip perawatan untuk klien bedah.
Proses Keperawatan Dan Klien Bedah
Klien akan bertemu dengan beberapa anggota tim kesehatan, antara lain dokter bedah,
perawat anestesi atau ahli anestesi, petugas fisioterapi dan perawat. Semuanya
berperan dalam asuhan perawatan dan pemulihan klien.
Anggota keluarga dapat memberi dukungan melalui kehadiran mereka disana, tetapi
mereka akan menghadapi stresor yang sama seperti yang dihadapi klien. Perawat
harus berkomunikasi secara efektif dengan klien dan keluarga. Perawat mengkaji
kesehatan fisik dan emosional klien, mengetahui tingkat risiko pembedahan,
mengoordinasi berbagai pemeriksaan diagnostik, mengidentifikasi diagnosa
keperawatan yang menggambarkan kebutuhan klien dan keluarga, mempersiapkan
kondisi fisik dan mental klien untuk menghadapi pembedahan, serta
mengomunikasikan informasi yang berkaitan dengan pembedahan kepada tim bedah.
1. Pengkajian
Pengkajian klien bedah meliputi pengumpulan riwayat keperawatan, pemeriksaan
fisik, mengkaji kembali kesehatan emosional klien dan anggota keluarga, dan
menganalisa faktor-faktor risiko serta data diagnostik. ama waktu preoperatif
menentuan lengkapna data pengkajian.
Misalnya, jika klien datang ke tempat pembedahan pada hari yang sama,
waktu yang tersedia mungkin tidak cukup untuk melakukan pemeriksaan fisik
yang komprenshif. Dalam kasus ini, perawat berfokus pada pengkajian utama
seuruh sistem tubuh utuk memastikan bahwa tidak ada masalah yag terabaikan.
Walaupun dikter akan melakukan pemeriksaan yang diteliti dan menyeluruh
sebelum menentukan jadwal pembedahan, pengkajian preoperatif seringkali
menunjukan adanya ketidaknormalan sehingga akan menunda atau membatalkan
pembedahan yang telah dijadwalkan. Namun, biasanya pemeriksaan
memperlihatkan hasil yang normal dan perawat tetap harus waspada terhadap
kemungkinan terjadinya komplikasi pascaoperatif.
Riwayat Keperawatan
Pada tempat bedah sehari riwayat yang perlu dikaji lebih singkat daripada
riwayat yang seharusnya dikumpulkan. Pengkjian dilakukan pada saat klien
dirawat di rumah sakit, sore hari sebelum pembedahan dilakukan, karena
terbatasnya waktu. Apabila klien tidak mampu memberikan seluruh informasi
yang dibutuhkan perawat dapat bertanya pada anggota keluarga.
Riwayat Medis
Pengkajian ulang riwayat kesehatan klien harus meliputi riwayat penyakit
yang pernah di derita dan alasan utama klien mencari pengobatan. Riwayat
kesehatan klien adalah sumber yang sangat baik. Sumber berharga lainnyaadalah
rekam medis dari riwayat perawatan sebelumnya.
Penyakit yang diderita klien dapat mempengaruhi kemampun menoleransi
pembedahan dan mencapai pemulihan yang menyeluruh. Klien yang akan
mengalami bedah sehari harus diperiksa secara teliti dan menyeluruh untuk
menentukan kondisi kesehatan yang mungkin akan meningkatkan resiko
komplikasi selama atau setelah pembedahan.
Riwayat Obat-Obatan
Obat tertentu mempunyai implikasi khusus bagi klien bedah. Obat yang
diminum sebelum pembedahan secara otomatis akan dihentikan saat kien selesai
menjalani operasi kecuali dokter meminta klien untuk menggunakannya kembali.
2. Diagnosa Keperawatan
Perawat menggolongkan karakteristik tertentu yang diperoleh selama pengkajian
untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan bagi klien bedah. Klien yang
sebelumnya telah mempunyai masalah kesehatan cenderung mempunyai berbagai
jenis diagnosa risiko. Misalnya, klien yang sudah menderita bronkitis dengan
bunyi napas abnormal dan batuk yang produktif beresiko mengalami bersihan
jalan napas tidak efektif. Sifat pembedahan dan status kesehatan klien merupakan
karakteristik penentu untuk beberapa diagnosa
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CA. MAMMAE
I. Pengkajian
A. Identitas Diri :
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
B. Data Fokus
a. Data subyektif :
§ klien mengatakan nyeri berasa antara 5-8 menit seperti tertusuk tusuk
§ klien mengatakan sangat khawatir tentang penyakitnya dan takut apabila terjadi sesuatu yg
membahayakan
§ klie mengatakan malu dengan keadaan dirinya, merasa tidak berguna karena keadaannya dan
perubahan pada dirinya
b. Data Objektif :
§ Skala nyeri 5
( http://mudiarsa.blogspot.co.id/2012/06/ca-mammae-kanker-payudara.html )
Tanggal
Data
Etiologi
Masalah
DS : klien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri, nyeri berasa 5-8 menit seperti tertusuk
tusuk, nyeri tetap
DO : jaringannya mulai menyebar hampir di sekeliling payudara kanan, skala nyeri 5, N 86x/mnt, RR
24x/mnt, TD 140/80 mmHg
Nyeri akut
DS : Klien menatakan sangat khawatir tentang penyakitnya dan takut apabila terjadi yang
membahayakan.
Status kesehatan
cemas
DS : klien merasa malu dengan keadaan dirinya, merasa tidak berguna karena keadaannya dan
perubahan pada dirinya
Kerusakan fungsional
No.
Hari/
tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
NOC
NIC
1) Melaporkan nyeri
sudah terkontrol
2) Menggunakan
analgetik sesuai
dengan kebutuhan
3) Menggunakan
metode non
analgetik untuk
mengurangi nyeri
4) Melaporkan nyeri
sudah terkontrol
5) Mengenali gejala
gejala nyeri
1) Menejemen nyeri
2) Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3) Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
4) Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
5) Tingkatkan
istirahat
6) Kurangi factor
prespitasi.
2.
1) Monitor intensitas
kecemasan
2) Menggunakan
strategi koping
efektif
3) Menggunakan teknik
relaksasi untuk
menurunkan
kecemasan
4) Mempertahankan
penampilan peran
5) Menggunakan sport
sosial yang
memungkinkan
Pengurangan cemas
1) Gunakan
pendekatan yang
menenangkan
2) Pahami perspektif
pasien terhadap
situasi setres
3) Temani pasien
untuk memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
4) Identifikasi tingkat
kecemasan
5) Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
3
1) Body image
2) Sensory function
3) Memelihara kontak
dengan sumber
4) Mengenal kejadian
5) Kemampuan untuk
memvalidasi diri
akurat
1) Memberikan
reinforcementpositif
kepada pasien
2) Instruksikan keluarga
pasien.