Anda di halaman 1dari 13

BAB VI

EVALUASI

A. MPKP
1. Evaluasi Struktur Sistem MPKP
Dalam penerapan MPKP, kelompok membentuk struktur
organisasi beserta penanggung jawab masing-masing kegiatan.
Kelompok juga menyusun jadwal dinas, daftar peran harian, daftar uraian
tugas kepala ruangan (Karu), perawat primer (PP), perawat associate
(PA) serta mekanisme alur kegiatan MPKP.
Dalam struktur MPKP terdapat penanggungjawab (PJ) kegiatan
antara lain : PJ timbang terima, PJ supervisi keperawatan, PJ discharge
planning, dan PJ dokumentasi. Masing-masing penanggung jawab
bertugas untuk menyusun proposal role play mulai dari tahap persiapan
planning, dan PJ dokumentasi. Masing-masing penanggung jawab
bertugas untuk menyusun proposal role play mulai dari tahap persiapan
pelaksaan dan evaluasi.
2. Evaluasi Proses Sistem MPKP
Selama proses pelaksanaan sistem MPKP, setiap mahasiswa telah
menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing seperti pada
petunjuk uraian tugas dan jadwal dinas serta peran yang ada. Namun ada
beberapa hambatan yang mengakibatkan peran yang dijalankan kurang
maksimal diantaranya karena jumlah mahasiswa yang sedikit dalam 1
shift maka terkadang Kepala Ruangan dan Perawatan Primer ikut
membantu Perawat Assosiate dalam memberikan Asuhan Keperawatan.
Kepala ruangan dan perawat primer sudah melaksanakan tugas sesuai
dengan rencana tugas yang disusun.
3. Evaluasi Hasil Sistem MPKP
Pelaksanaan MPKP pada pasien kelolaan di ruang Cempaka 2
Obstetry RSUP Sanglah Denpasar sudah dapat dilaksanakan dengan baik
karena masing-masing mahasiswa sudah mampu beradaptasi terhadap
perannya. Hal itu juga di dukung karena dalam 1 shift terdiri dari 2 PA
dengan pasien kelolaan yang berjumlah 4 orang sehingga beban kerja
mahasiswa saat melakukan perawatan pada pasien kelolaan sesuai
dengan standar.

B. Discharge Planning
1. Evaluasi Struktur Discharge Planning
Discharge planning dilakukan pada tanggal 10 Februari 2020 di
ruang Cempaka II, diruang obstetry dengan perawatan level I.
Pelaksanaan discharge planning diawali dari proses persiapan yang
meliputi penyiapan proposal dan alur discharge planning, penyusunan
konsep discharge planning, penentuan materi discharge planning,
penyiapan format discharge planning serta blangko resume perawatan.
Pelaksanaan discharge planning melibatkan PP, PA, KaRu serta keluarga
pasien. Masing-masing peran dapat berkoordinasi serta dapat melakukan
tugasnya sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
2. Evaluasi Proses Discharge Planning
Proses discharge planning dapat berjalan dengan baik, dimulai dari
penyusunan perencanan hingga proses pelaksanaan discharge planning.
Masing-masing peran yang terlibat dapat berkoordinasi dengan baik
selama melakukan proses pelaksanaan discharge planning. Pelaksanaan
discharge planning dapat lebih mudah dilakukan dengan tersedianya
format discharge planning yang terdiri dari beberapa sub item. Sub item
tersebut spesifik memiliki karakter tersendiri yang berisikan tentang data
demografi pasien, catatan untuk hal-hal khusus, disertai keterlibatan
orang tua pasien. Pengurusan administrasi pasien juga dapat dijelaskan
antara lain pasien menggunakan jaminan kesehatan BPJS. Perencanaan
discharge planning di ruangan sudah dilakukan sesuai SPO, dimana
KaRu menentukan estimasi lama perawatan pasien sebelumnya yang
kemudian dikoordinasikan sesuai dengan instruksi dokter.
3. Evaluasi Hasil Discharge Planning
Pelaksanaan discharge planning sudah berjalan dengan baik dan
telah sesuai dengan form discharge planning. Selain itu, pemberian
lembar perawatan dirumah kepada keluarga diharapkan memudahkan
keluarga dalam mengingat penjelasan yang diberikan oleh perawat
primer. Informasi yang telah disampaikan dapat diterima dan dipahami
keluarga pasien, dimana keluarga dapat menyebutkan tanggal kotrol
kembali dan imunisasi lanjutan untuk bayi.

C. Dokumentasi Keperawatan
1. Evaluasi Struktur Dokumentasi Keperawatan
Sistem pendokumentasian dapat berjalan dengan baik dengan
tersedianya format informed consent, format monitoing resiko jatuh,
catatan informasi dan edukasi terintegrasi, format catatan perkembangan
pasien, catatan operan perawat, format monitoring keseimbangan cairan,
format monitoring komprehensif dan PEWS, format pengkajian, SAK
(Standar Asuhan Keperawatan), format PIE (Problem, Intervensi,
Evaluasi), format observasi, discharge planning serta resume keperawatan.
2. Evaluasi Proses Dokumentasi Keperawatan
Pelaksanaan proses pendokumentasian menggunakan model PIE
yang melibatkan seluruh perawat baik PP maupun PA berjalan dengan
baik.
3. Evaluasi Hasil Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini
didukung oleh kelengkapan format dokumentasi, SAK, job description
yang jelas antara PP dan PA serta kemampuan kelompok dalam menguasai
kasus dan melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
D. Sentralisasi Obat
1. Evaluasi Struktur Sentralisasi Obat
Sebelum pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan registrasi obat pada
buku register obat. Yang bertanggung jawab dalam sentralisasi obat adalah
kepala ruangan, dan didelegasikan kepada PP yang bertugas setiap shift
selanjutnya pemberian obat kepada pasien didelegasikan kepada PA.
2. Evaluasi Proses Sentralisasi Obat
Evaluasi sentralisasi obat dilakukan pada tanggal 11 Februari 2020.
Sebelum dilakukan sentralisasi obat, PP merencanakan kegiatan untuk
sentralisasi obat kemudian rencana tersebut diajukan kepada kepala
ruangan. PP meminta persetujuan pasien dan keluarga mengenai
sentralisasi obat dan menandatangani informed consent jika pasien dan
keluarga setuju. PP bertugas menulis pada format serah terima obat yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak: nama pasien, umur, nomor register,
nama obat, dosis obat, dan jumlah obat, tanda tangan pasien dan keluarga,
keterangan dalam daftar pemberian obat. Sebelum dilakukan sentralisasi
obat, PP memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat, serta alur dari
sentralisasi obat.
Kemudian PP menjelaskan jenis-jenis obat, dosis, kegunaan obat,
jumlah dan waktu pemberiannya. Setelah serah terima obat selesai, PP
membuat jadwal pemberian obat dan PA membagi obat dan memberikan
kepada pasien sesuai jadwal pemberian obat
3. Evaluasi Hasil Sentralisasi obat
Pada evaluasi sentralisasi obat, kelompok tidak melakukan
sentralisasi obat di karenakan di RSUP Sanglah menggunkan sistem
SIMARS (Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit) dalam
pengorderan obat – obatan dengan menglogin id yang di miliki oleh staf
rumah sakit atau dokter yang bersangkutan yang langsung dikirmkan
melalui simars sehingga kelompok tidak dapat mengakses SIMARS secara
bebas. mendapatkan masukan mengenai lembar penilaian/check list yang
digunakan.
E. Supervisi
1. Evaluasi Struktur Supervisi
Pada pelaksanaan supervisi, kelompok telah melakukan beberapa
persiapan yaitu persiapan instrument penilaian supervisi, format
pendokumentasian hasil supervisi, jenis kegiatan yang akan disupervisi,
menetapkan supervisor, pembagian peran sebagai Karu, PP, PA, dan
mekanisme yang harus dilakukan saat supervisi, serta melakukan evaluasi.
Jenis tindakan keperawatan yang akan disupervisi adalah melakukan
tindakan pengukuran tanda-tanda vital.
2. Evaluasi Proses Supervisi
Kegiatan evaluasi supervise keperawatan dilakukan pada tanggal 10
Februari 2020. Supervisi dilakukan secara langsung oleh PP kepada PA.
Apabila menemukan suatu masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan perannya supervisor mencatat dan melakukan
klarifikasi atau memberi solusi atas masalah tersebut baik secara langsung
dengan menyelesaikan masalah pada saat itu juga maupun secara tidak
langsung misalnya supervisor memberi catatan kecil tentang hal-hal yang
perlu dilakukan atau diperbaiki.
Kegiatan supervisi yang dilakukan adalah melakukan tindakan
pengukuran tanda-tanda vital. Sebelum kegiatan dimulai PP memanggil
PA untuk memberitahukan tentang rencana kegiatan supervisi yang akan
dilakukan. Kemudian PP menghadap Karu untuk meminta persetujuan
tindakan supervisi kepada PA dengan fokus pada persiapan melakukan
tindakan pengukuran tanda-tanda vital.
3. Evaluasi Hasil Sistem Supervisi
Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh PP yang berperan sebagai
supervisor telah dilakukan sesuai dengan form yang disediakan. PP telah
memberikan masukan kepada PA secara langsung di nurse station.
Perawat yang melakukan supervisi mendapat apresiasi yang baik dari
kepala ruangan. Perawat sudah melakukan supervise sesuai alur yang
ditetapkan dan sarana prasarana sudah tersedia sesuai intervensi yang
disusun.

F. Timbang Terima
1. Evaluasi Struktur Timbang Terima
Pelaksanaan timbang terima dilakukan setiap pergantian shift.
Timbang terima dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer dan
perawat associate yang bertugas pada hari itu. Pada timbang terima sarana
dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain: format timbang
terima, status (les) pasien dan lembar kerja perawat. Kelompok shift
timbang terima sesuai dengan jaga shift antara shift pagi ke sift siang, shift
siang ke shift malam dan shift malam ke shift pagi. Kepala ruangan
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian
shift, antara shift malam ke shift pagi dan antara shift pagi ke shift siang.
Kegiatan timbang terima antara shift siang ke shift malam dilakukan oleh
perawat associate yang bertugas saat itu.
2. Evaluasi Proses Timbang Terima
Evaluasi kegiatan timbang terima dilakukan pada tanggal 10
Februari 2020 pukul 13.30 wita. Kegiatan timbang terima dilakukan di
nurse station terlebih dahulu. Proses timbang terima di pimpin oleh kepala
ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun
yang akan mulai shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan
di nurse station kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse station.
Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa keperawatan,
intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan dan
pesan khusus. Setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke
pasien.
3. Evaluasi Hasil Sistem Timbang Terima
Pada proses pelaksanaan timbang terima, kepala ruangan
menyampaikan bahwa timbang terima berjalan dengan baik. Hal ini
disebabkan karena pada saat persiapan, pelaksanaan dan post timbang
terima telah sesuai dengan prosedur yang ada. Pasien mengetahui perawat
yang akan merawatnya dan perawat mengetahui perkembangan setiap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Hal tersebut tidak terlepas dari
adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota kelompok serta
dukungan dari pembimbing akademik, kepala ruangan dan seluruh bidan
di Ruang Cempaka II Obstetry RSUP Sanglah.

G. Refleksi Diskusi Kasus (RDK)


1. Evaluasi Struktur DRK
Sebelum melakukan kegiatan RDK, kelompok sudah menetukan
penanggung jawab kegiatan RDK, setelah menentukan pasien yang akan
digunakan dalam RDK, penanggung jawab dibantu dengan seluruh
anggota kelompok dalam menyusun proposal RDK dan laporan kasus.
2. Evaluasi Hasil DRK
Pelaksanaan RDK dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2020
dengan topik “Kematian Janin dalam Rahim + Anemia” yang dihadiri
oleh kepala ruangan dan mahasiswa, dokter DPJP, dan dokter spesialis.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai. Acara
dimulai pukul 09.00 sampai dengan 10.00 sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
Kemudian didapatkan beberapa masalah :
a. Pasien tidak mengetahui bahwa dirinya hamil.
b. Pasien mengalami anemia berat.
Adapun tindak lanjut untuk issue yang muncul pada saat di laksanakannya
RDK yaitu:
a. Menginformasikan pada pasien mengenai konsumsi makanan
tinggi zat besi.
b. Menginformasikan tanda-tanda kehamilan dini.
c. Melakukan kolaborasi pemberian tranfusi darah.
Dalam pelaksanaan RDK, kelompok menemukan beberapa
hambatan seperti kesulitan dalam melakukan RDK karena kelompok baru
pertama kali mengikuti RDK dan belum mengerti bagaimana alur RDK
yang baik dan benar.
BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Model asuhan keperawatan yang diterapkan mahasiswa adalah MPKP
primer modifikasi namun masih terbatas pada pasien kelolaan saja,
dengan hasil sesudah pelaksanaan MPKP yang dilaksanakan tanggal 4
s/d 10 Februari 2020 diruang Cempaka 2 Obstetri.
2. Pelaksanaan timbang terima berjalan dengan baik, hal ini disebabkan
karena pada saat persiapan, pelaksanaan, dan post timbang terima
telah sesuai dengan prosedur yang ada. Dengan adanya timbang
terima pasien mengetahui perawat yang akan merawatnya dan
perawat mengetahui perkembangan setiap pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
3. Pelaksanaan supervisi yang dilakukan mahasiswa adalah melakukan
pengukuran TTV. Supervisi yang dilakukan berjalan dengan baik
sesuai dengan peran masing-masing.
4. Ronde keperawatan tidak dilaksanakan tetapi kegiatan yang
dilaksanakan yaitu RDK (Refleksi Diskusi Kasus) dengan kasus
“Kematian Janin dalam Rahim + Anemia” yang dilakukan pada
tanggal 7 Februari 2020.
5. Pelaksanaan kegiatan sentralisasi obat di Ruang Cempaka 2 Obstetri
dilakukan terhadap obat oral, injeksi dan alat medis lainnya, kegiatan
sentralisasi obat yang dilakukan selama 1 minggu berjalan dengan
lancer.
6. Berdasarkan perencanaan serta pelaksanaan discharge planning sesuai
dengan SPO didapatkan hasil bahwa pelaksanaan discharge planning
telah dilakukan di ruang pasien sudah berjalan dengan baik.
7. Pendokumentasian pengkajian pasien dilakukan dengan model PIE
(Problem, Intervensi, dan Evaluasi) pada laporan mahasiswa.

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit


Semua kegiatan MPKP yang telah dilakukan di Ruang Cempaka 2 Obstetri
RSUP Sanglah diharapkan agar tetap dilaksanakan secara berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

2. Bagi Intitusi Pendidikan


1) Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan
tentang pelaksanaan MPKP dalam praktik manajemen keperawatan.
2) Bagi institusi pendidikan diharapkan untuk memperbahrui sumber-
sumber yang digunakan dalam penyusunan buku Panduan Praktik
Manajemen Keperawatan agar lebih relevan dengan kondisi yang ada
di lapangan.
POA DAN GANT CHART

WAKTU DAN BULAN


KEGIATAN
FEBRUARI
Tgl 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Orientasi dan Pengkajian
Persiapan desiminasi awal
Desiminasi awal
Persiapan pelaksanaan MPKP
Pelaksanaan MPKP
Evaluasi Role Play
Persiapan Desiminasi akhir
Desiminasi akhir
Revisi desiminasi akhir

Denpasar, 10 Februari 2020


Ketua Kelompok

(Nabila Imania, S.Kep)


NIM. 19J10089

Anda mungkin juga menyukai