1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menjaga
atau memastikan bahwa keadaan bangunan beserta sarana dan prasarananya
dalam kondisi baik, yang dapat beroperasi dengan sewajarnya,dan dapat
diterima oleh standar-standar yang ada. Kegiatan pemeliharaan penting untuk
diterapkan pada bangunan, terutama untuk bangunan yang memiliki fungsi
penting, seperti rumah sakit. Sebuah rumah sakit yang baik, harus selalu siap
melayani masyarakat. Akan tetapi kualitas pelayanan setiap rumah sakit tentu
akan berbeda-beda, tergantung dari visi dan misi yang dimiliki oleh rumah
sakit tersebut. Dalam hal inilah IPSRS menjadi hal yang sangat penting agar
rumah sakit tersebut dapat mencapai visi dan misinya. Permasalahan utama
yang timbul adalah bagaimana pelaksanaan system pemeliharaan yang
sebaiknya dilakukan oleh pihak rumah sakit, agar pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan baik, dengan biaya yang efisien.
Tuntutan pelayanan kesehatan saat ini sangat tinggi. Masyarakat
mengharapkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Dengan banyaknya
instansi kesehatan yang ada, memacu Rumah Sakit Umum Az Zahra untuk
semakin meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan. IPSRS berperan
sebagai pemeliharaan sarana dan prasarana untuk membantu rumah sakit
dalam meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Untuk Mencapai mutu
tersebut IPSRS rumah sakit perlu melakukan program-program serta
memperbaiki sistem ke arah yang lebih baik ,diantaranya dalam
memmaintenance alat medis, sarana, dan prasarana.. Maka, Instalasi IPSRS
perlu menyusun rencana acuan untuk mencapai program tersebut.
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Kegiatan Monitoring Respon Kerusakan Alat pada program pengendalian
mutu di rumah sakit umum Az-Zahra diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan pasien dirumah sakit.
2. Tujuan khusus:
a. Mendapatkan data dasar pengendalian mutu di rumah sakit.
b. Menurunkan angka ketidakpuasan pasien di rumah sakit.
c. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan.
d. Salah satu unsur pendukung untuk memenuhi akreditasi RS
1
3
BAB II
TATA LAKSANA
41
4
Definisi Operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu
yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai
dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang
rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu
15 (lima belas) menit harus sudah ditanggapi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
1
5
Data Insiden Rate di analisa, apakah ada perubahan yang signifikan seperti
penurunan maupun peningkatan pengendalian mutu yang cukup tajam atau
signifikan, kemudian dibandingkan dengan jumlah presentasi dalam kurun
waktu bulan yang sama pada tahun yang lalu. Jika terjadi perubahan yang
signifikan di cari faktor-faktor penyebabnya mengapa hal tersebut terjadi.Bila
ditemukan penyebab dilanjutkan dengan alternative pemecahan masalahnya.
Hasil analisa data disajikan dalam bentuk table, diagram dan grafik.
1
6
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Monitoring adalah setiap hari oleh oleh katim dengan
melakukan observasi, pencatatan dan pendokumentasian, serta di susun
dalam laporan per satu bulan.
B. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Monitoring yaitu Seluruh Ruang di RSU Az-zahra sesuai
dengan metode aktif target Monitoring.
C. Sasaran
Seluruh pasien yang berkunjung di RSU Az-zahra.
D. Sumber Biaya
Seluruh biaya pelaksanaan ditanggung oleh RSU Az-Zahra.
Total 26
1
7
Standar : 80%
Gambaran Data pengendalian mutu di Instalasi Pemeliharaan Sarana
Prasarana Rumah Sakit pada bulan Januari tahun 2020 dengan total
kerusakan alat 26. Waktu Tanggap Kerusakan Alat ≥ 15 menit adalah 81%
dan waktu tanggap Kerusakan Alat ≤ 15 menit adalah 19 %.
90%
80%
70%
60%
50%
≥ 15 menit
40% Column1
30%
20%
10%
0%
Waktu Tanggap Kerusakan Alat
1
8
H. Rencana Kerja
Tabel 2.3 Rencana Kerja
TUJUAN TUJUAN STRATEGI RENCANA EVALUASI
UMUM KHUSUS PELAKSANAAN
Meningkatkan 1. Tergambarnya 1. Berkordin 10 Februari 2020 Februari 2020
kepedulian
Angka ketepatan asi dengan kepala
teknisi sarana
Waktu Tanggap dan prasarana bagian umum.
terhadap
Perbaikan
ketepatan
Kerusakan Alat waktu
perbaikan
Standar ≤ 15
kerusakan alat.
menit
1
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan monitoring Pengendalian Mutu di Rumah Sakit
pada bulan Januari 2020 didapat data berupa Gambaran Data
pengendalian mutu di Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah
Sakit pada bulan Januari tahun 2020 belum memenuhi standar mutu rumah
sakit, dengan Gambaran Data pengendalian mutu di Instalasi Pemeliharaan
Sarana Prasarana Rumah Sakit pada bulan Januari tahun 2020 dengan total
kerusakan alat 26, Waktu Tanggap Kerusakan Alat ≥ 15 menit adalah 81%
dan waktu tanggap Kerusakan Alat ≤ 15 menit adalah 19 %.
Kami dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
menyadari bahwa terdapat beberapa kekurangan dari pelaksanaan
monitoring ini, akan tetapi kami akan terus menyempurnakan pelaporan
hasil Pengendalian mutu secara actual di RSU Az-Zahra. Monitoring
merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur mutu
dalam Rumah Sakit yang bertujuan berupaya mencegah timbulnya angka
ketidakpuasan pasien di rumah sakit.
B. Penutup
Demikian laporan ini dibuat, semoga bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk beberapa kebijakan yang menyangkut Pengendalian
Mutu di Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit dan dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan turut berkontribusi untuk menciptakan
masyarakat yang sehat dan mandiri.
Kalirejo, 10 Februari 2020
Supri
(Kepala Ruangan )
1
10
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1
11
1
12
1
13
1
14
1
15