Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS


Analisis Usaha Kedai Kuliner Layhan Pada Aspek Hukum, Aspek Pasar dan Aspek
Pemasaran Dan Aspek Keuangan”

OLEH :

Ica Putri Utami


C0218336
Akuntansi C

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah tugas MID
studi kelayakan bisnis ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.

Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada saya untuk membuat
dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga saya memperoleh banyak ilmu, informasi dan
pengetahuan selama saya membuat dan menyelesaikan makalah ini.

Setelah itu saya berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat
banyak kekurang sempurnaan di dalamnya. Akhir kata saya meminta maaf sebesar-
besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam
penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca
maupun pengoreksi, karena hingga saat ini saya masih dalam proses belajar. Oleh karena
itu saya memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Makassar 9 April 2021

Ica Putri Utami

DAFTAR ISI
Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Gambaran umum Kedai Kuliner Layhan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Aspek Hukum

2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.3 Aspek Keuangan

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah
banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi pengangguran dengan
memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak hanya
berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu tetapi juga
dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh perusahaan, baik
perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa banyak
masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam hal ini harus ada kesadaran
dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi pengangguran karena
pemerintah hanya membantu dengan program-program pemerintahan seperti UKM (Usaha
Kecil Menengah), sementara itu yang harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri.
Pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era
pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja tetapi
dapat berwirausaha atau menciptakan lapangan pekerjaan (entrepreneur).

Untuk itulah saya menyusun makalah ini untuk membahas tentang bagaimana peluang
usaha kecil menengah dan yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah mengenai
usaha kedai kuliner layhan dan cara bagaimana perkembangan usaha kedai kuliner layhan.

Saya berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa atau masyarakat yang
ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru.
Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah
bisnis.

1.2 Gambaran umum Usaha Kedai Kuliner Layhan

Makanan adalah sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan mendasar untuk
pengembangan bisnis warung makan. Usaha ini menjadi alternatif yang menjanjikan dan
merupakan bisnis yang tidak pernah mati bahkan ada yang sukses dan dapat meraih rezeki
yang cukup besar apabila dikelola dengan baik dan selalu mengikuti selera dan daya beli
masyarakat. Alasan yang masuk nalar adalah makanan selalu diburu dan dicari orang
dimanapun karena apabila perut sudah lapar maka urusan makanpun tidak bisa ditunda.

Nama Pemilik : DOLY IRAWAN DAULAY

No.Telp : 0853 7222 6622

Yang kemudian Kedai makan ini diberi nama “Kedai Kuliner Layhan”. Kedai Makan Layhan
ini berdiri pada tahun 2014 sampai dengan saat ini. Modal awal untuk medirikan Kedai
Layhan ini sekitar Rp 15 Juta untuk kontrak tanah, membeli perabot dan bahan mentah yang
dikelola untuk menjadi makanan yang akan dijual. Pada awal usaha warung makan ini
hanya menyajikan menu Kue Cubit yang terkenal , Indomie Kuah yang terkenal dengan
pedasnya dengan berbagai macam Nasi Goreng sosis dan ayam, dimsum yang dijamin
buat ketagihan, dll dan dengan minuman seperti kopi, es teh, soda gembira dll. Usaha Kedai
makan ini dipilih sebagai sumber mata pencarian kedua setelah menjadi karyawan pada
perusahaan Yamaha (Jl.Adam Malik)

Pada awal dibukanya usaha Kedai makan Layhan, warung ini tergolong tidak terlalu sepi
karena lokasi awal Kedai ini berada di depan jalan raya yang tergolong ramai karna
daerahnya termasuk dekat dengan kota dan banyak kendaraan yang melintas.

Adapun pasar (segmen) yang dilayani warung layhan ini adalah menengah ke bawah, yaitu
mulai dari pekerja kedai, pekerja kasar, spg/spb, dll. Apabila ada pemesanan makanan atau
kotak dalam jumlah kecil atau banyak Kedai Layhan dapat melayani melalui
telfon/pememsanan Gojek atau datang langsung ke Kedai Kuliner Layhan.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Aspek Hukum

Aturan-aturan perilaku yang dapat diberlakukan/diterapkan untuk mengantur hubungan-


hubungan antar manusia dan antara manusia dan masyarakatnya.

Jadi hukum diciptakan :

 Menjamin stabilitas sosial; mengatur perilaku tertentu


 Menjamin ketentraman (security); warga masyarakat dalam mewujudkan tujuan-
tujuan hidupnya.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Produk dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok antara lain :

1. Berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua yaitu berbentuk barang dan jasa

2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dikelompokkan menjadi dua juga yaitu barang
tahan lama dan barang tidak tahan lama.

Produk yang ditawarkan di warung makan biru termasuk produk yang berdasarkan daya
tahan produknya adalah produk yang tidak tahan lama yaitu berupa makanan dan minuman.

A. Makanan yang ditawarkan antara lain :

• Nasi Goreng

Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam
goreng dll), tumis kacang, mie goreng, tahu dan tempe, sambal, dan kerupuk

• Nasi Sayur

Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam
goreng dll), sayur asem/lodeh/bayam/sop, tahu dan tempe, sambal dan krupuk.

- Kue Cubit

- Dimsum

- Indomie Kuah

- Indomie Goreng
B. Minuman yang ditawarkan antara lain :

• Teh panas atau teh dingin

• Kopi hitam atau kopi susu

• Suplement sachet dengan aneka rasa

B. Aneka cemilan

• Makanan ringan atau biasa disebut cemilan yang ada di warung biru antara lain : kerupuk
udang, krupuk pedas, dan kerupuk tahu.

1. Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk
karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran/marketing. Jadi harga adalah suatu
nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena harga menentukan
seberapa besar keuntungan yang akan diproleh perusahaan dari penjualan produknya.
Dalam menetapkan harga apabila terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat
diperoleh oleh pemilik usaha warung makan.

Mengenai harga (price) makanan dan minuman di kedai layhan pada dasarnya mengalami
perubahan pada saat harga barang-barang dipasar mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut
biasanya diakibatkan seperti kenaikan BBM dan kenaikan akibat kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

Adapun harga makanan di Kedai Kuliner Layhan yaitu :

• Nasi goring Rp. 12.000,-

• Nasi sayur Rp. 10.000,-

- -Kue Cubit Rp.3/Perpcs

- -Dimsum Rp.18.000

- Indomie Kuah Rp.9.000

- Indomie Goreng Rp.9.000

Sedangkan harga minuman di warung biru yaitu :


• Teh dingin/panas Rp 3.000,-

• Kopi hitam/susu Rp 3.000,-

Untuk aneka minuman suplemen dan minuman mineral harganya bervariasi antara Rp
3.000,- sampai Rp 5.000,- tergantung jenis dan merek minuman.

2. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi
orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk
atau barang jasa yang dipasarkan. Adapun tujuan promosi adalah :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial

2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

4. Untuk menjaga kestabilan penjual ketika menjadi lesu pasar

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing

6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

Aktivitas promosi yang dilakukan pemilik warung biru pada dasarnya tidak ada, hanya
karena mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu diharapkan dari
mulut ke mulut para pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi yang lebih murah, cepat
dan efektif.

2.3. Aspek Keuangan

1. Modal yang digunakan pada usaha Kedai Layhan

Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam suatu usaha
serta makin banyaknya usaha-usaha kecil menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang
lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan
masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa modal itu mengandung begitu
banyak dan berbagai aspek.

Modal yang digunakan pada usaha warung biru adalah modal sendiri artinya bukan modal
hutang atau pinjaman. Secara rinci modal yang digunakan pertama kali untuk usaha warung
biru tidak dapat dihitung secara pasti karena merupakan usaha lanjutan dari usaha kecil
yaitu dari menjual makanan dengan menu 2 macam saja, kemudian berkembang sampai
akhirnya menu yang disediakan cukup bervariasi.

Untuk mengetahui berapa jumlah investasi awal dibangunnya warung makan ini agak sulit
karena bangunan Kedai Layhan ini merupakan lahan/lokasi di pinggir jalan.

Untuk analisa keuangan secara kasar dapat digambarkan dengan rincian seperti di bawah
ini.

Gambaran analisa keuangan Kedai Layhan yatiu :

• Pemasukan

Omset atau pendapatan/hari : Rp 800.000,-

Omset/bulan : Rp 20.000.000,-

• Pengeluaran

Kebutuhan bahan pokok/hari : Rp 350.000,-

Kebutuhan bahan pokok/bulan : Rp 8.500.000,-

Laba kotor/hari : Rp 350.000,-

Laba kotor/bulan : Rp 8.500.000,-

• Biaya operasional

Gaji pegawai 1 orang : Rp 1.200.000,-

• Laba Bersih : Rp 8.500.000,-

2.3.2. Sumber Dana

Dana yang digunakan untuk usaha di warung biru adalah dana pribadi, karena usaha
warung makan ini termasuk usaha yang dirintis dari usaha kecil jadi pada awal usaha dana
yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Dengan keuletan, kesabaran dan pengelolaan
keuangan yang cukup baik dari pemilik usaha warung makan biru ini menu yang disajikan
ditambah sedikit demi sedikit disesuaikan dengan modal atau dana yang ada dan
menyesuaikan permintaan pembeli. Selain itu apabila menggunakan dana pribadi tidak ada
resiko yang harus ditanggung apabila penjualan tidak terlalu ramai atau menguntungkan,
karena tidak selamanya penjualan itu selalu ramai adakalanya penjualan hari ini ramai
adakalanya penjualan hari berikutnya sepi. Dengan dana sendiri tidak ada resiko untuk
mengembalikan atau membayar bunga dari uang yang dipinjam.
Kelemahan dari dana pinjaman atau hutang yaitu :

1. Hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu

2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko yang selanjutnya akan meningkatkan
biaya modal

3. Bila usaha dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga, maka
tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi atau penyitaan asset yang dimiliki.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sama halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang panjang
untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa dan
kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis ini.
Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang secara tidak
sadar di lakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga keungan.

Warung makan adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang tidak
terlalu banyak, sehingga masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka warung makan
tanpa berhutang modal. Walaupun hanya warung makan pinggir jalan setidaknya jika
dijalankan dengan serius akan membuahkan hasil yang cukup baik dan dapat menyerap
sumberdaya manusia sehingga dapat mengurangi pengangguran serta memperbaiki
ekonomi masyarakat.

Jika ingin usaha warung makan tentunya harus bersih agar kualitas makanan terjamin,
walaupun warung makan pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di perhatikan agar mutu
tetap terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang dan tentunya dengan mutu yang
terjamin secara tidak langsung konsumen akan mengatakan kepada orang-orang tetang
mutu warung makan. Agar pelanggan/konsumen tidak bosan dengan menu makanan
adakalanya harus ada variasi menu makanan baru.

Memiliki warung makan awalnya tidak harus memiliki karyawan dengan memanfaatkan
keluarga sendiri untuk membantu akan lebih menghemat pengeluaran dan jika warung
makan sudah cukup ramai dan banyak pelanggan disaat itu warung membutuhkan
karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan. Untuk itu tidak ada salahnya mencoba bisnis
kuliner ini karna jika terus dijalani akan membuahkan hasil yang memuaskan.

3.2 Saran

Dengan pesatnya perkembangan usaha warung makan yang menjamur, sehingga


menimbulkan persaingan yang tajam antar warung makan. Untuk hal inilah Pemilik “Kedai
Kuliner Layhan” juga harus berpikir keras untuk memberikan perhatian khusus untuk
meningkatkan kualitas warung makannya. Dalam peningkatan kualitas warung makan ini,
Pemilik Kedai Kuliner Layhan ini diharapkan dapat secara tepat dan efisien dalam
mengelola biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Selain itu, factor kualitas pelayanan juga
mempengaruhi, yang di mana menyangkut pelayanan pelanggan. Kualitas pelayanan
merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan untuk dapat memenangkan
persaingan usaha warung makan. Apabila kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan
harapan pelanggan, maka akan diperoleh kepuasan pelanggan yang maksimal. Dengan
demikian, kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas pelanggan
kepada Kedai Kuliner Layhan yang memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan.

Pengelola warung makan ini sebaiknya lebih memperhatikan lagi kualitas tempat sehingga
pelanggan/konsumen bias lebih nyaman untuk makan dan pengelola warung makan ini juga
harus bisa mengolah bahan baku menjadi lebih baik lagi, sehingga tidak ada bahan
makanan yang tersisa lagi. Untuk hal lainnya warung biru sudah cukup baik.

Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat.
Sedangkan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data mengenai kualitas pelayanan
adalah melalui wawancara dengan pemilik Kedai Kuliner Layhan.

Anda mungkin juga menyukai