Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................2
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Karakteristik Lalin..........................................................................................................................3
1. Karakteristik Sarana...................................................................................................................3
2.Karakteristik Prasarana...............................................................................................................3
3. Karakteristik Utama( Arus Lalin)................................................................................................3
4. Karakteristik Pengguna Transportasi.........................................................................................5
B. Survei Lalin....................................................................................................................................5
1. Inventarisasi Ruas dan Simpangan.............................................................................................5
2. Volume Lalin di Ruas dan Persimpangan...................................................................................5
3. Kecepatan dan Tundaan Lalin....................................................................................................5
4. Panjang Antrian dan Tundaan....................................................................................................6
5. Parkir.........................................................................................................................................6

Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan raya merupakan sarana atau tempat untuk dilalui kendaraan baik itu kendaraan
bermotor ataupun sejenisnya yang melalui suatu jalan tersebut sehingga jalan raya merupakan
sarana yang sangat penting yang berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Dari segi
manapun jalan raya merupakan penggerak suatu ekonomi dan kemajuan dari suatu Negara.
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna, kendaraan dan
jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan
kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui
jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.
Seringkalinya kita melihat permasalahan lalulintas yang ada disekitar kita mungkin
jalan banyak yang berlubang, arus kendaraan yang terlalu banyak sehingga terjadi macet atau
tidak adanya alat lalulintas yang memadai. Permasalahan yang sering terjadi di sekitar kita
mungkin salah satunya ada yang tadi disebut. Sehingga kita merasa kurang nyaman memakai
atau melalui jalan tersebut.
Untuk mengatasi kemacetan dan kesembrautan lalu-lintas tersebut dilakukan
observasi serta peninjauan karakteristik dan survei lalu lintas sehingga didapatkan data yang
kita perlukan untuk analisis asalah apa saja yang menyebabkan terjadinya kemacetan lalu
lintas.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Menganalisis tentang karakteristik jalan raya.
2. Menganalisis bagaimana pelaksanaan survei lalu lintas.
3. Memahami dasar-dasar lalu lintas.
4. Memahai dasar-dasar survei lalu lintas.
5. Mengetahui bagian-bagian yang berhubungan dengan survei lalu lintas.

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Lalin
1. Karakteristik Sarana
Sarana adalah komponen berbentuk fasilitas fisik yang mengangkut orang dan barang
memalui prasarana transportasi dari titik asal ke tujuan. Angkutan jalan merupakan kendaraan
yang diperbolehkan untuk menggunakan jalan, menurut "Peraturan Pemerintah Nomor 44
Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi" disebutkan:
Sepeda Motor
adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa rumah-rumah baik
dengan atau tanpa kereta samping.
Mobil Penumpang
adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan)
tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa
perlengkapan pengangkutan bagasi.
Mobil Bus
adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat
duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan
pengangkutan bagasi.
Mobil Barang
adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor,
mobil penumpang dan mobil bus. Contohnya moda transportasi lain seperti kendaraan darat,
mobil, kereta api, kapal, pesawat udara dll.
2.Karakteristik Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sedangkan transportasi adalah perpindahan
manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan tidak lain
adalah untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Salah satu prasarana transportasi yang sangat penting dikembangkan adalah jalan.
Dengan adanya jalan akan sangat mendukung upaya percepatan pembangunan.
3. Karakteristik Utama( Arus Lalin)
Terdapat 3 (tiga) karakteristik utama dari lalu-lintas, yaitu: arus, kecepatan dan
konsentrasi (Daniel L dan Mathew J.H, 1975).
Arus Lalu-lintas atau Volume Lalu-lintas (Q) adalah jumlah kendaraan berdasarkan satuan
waktu yang dirumuskan dengan:
q = N/T ……………………………………………………………
dimana: N = jumlah kendaraan yang melintasi titik tertentu,

Page | 3
T = satuan waktu tertentu.
Umumnya dalam praktek teknik lalu-lintas, perhitungan arus atau volume lalu-lintas
dilakukan dalam interval waktu 1 jam atau 15 menit.
Untuk lebih memahami tentang arus lalu-lintas, perlu juga dipahami tentang apa yang disebut
sebagai “headway”.
“Headway” adalah ukuran interval waktu kedatangan antara kendaraan (diukur pada
titik bagian depan kendaraan, misal: bumper) yang melintasi titik tertentu, yang dirumuskan
dengan:
q = 1/ h …………………………………………………………(2)
dimana: q = arus/volume lalu-lintas,
h = mean headway.
Kecepatan rata-rata adalah ukuran yang penting dari kinerja lalu-lintas, yang dinyatakan
dalam kilometer/jam atau mil/jam. Terdapat dua jenis kecepatan rata-rata, yakni: kecepatan
sesaat rata-rata (spot speed) atau time mean speed, dan kecepatan rata-rata ruang (space mean
speed) atau travel time.
Kecepatan sesaat rata-rata (spot speed) yaitu nilai rata-rata dari serangkaian kecepatan sesaat
dari individu kendaraan yang melintasi titik tertentu pada suatu ruas jalan, yang dirumuskan
dengan:
ut = 1/N Σ u(1-n) ……………………………………………..(3)
dimana: ut = Kecepatan sesaat rata-rata (spot speed)
N = Jumlah kendaraan
u(1-n) = Kecepatan individu kendaraan.
Kecepatan sesaat digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pengoperasian dari
perangkat pengaturan lalu-lintas dan teknik lalu-lintas, seperti: penentuan peraturan lalu-
lintas dan peralatan kontrolnya, studi pada lokasi rawan kecelakaan, dan untuk menentukan
elemen-elemen desain geometrik jalan raya.
Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) yaitu kecepatan rata-rata waktu tempuh
kendaraan, yang dirumuskan dengan:

us = D / t …………………………………………………….. (4)
dimana: us = Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed)
D = Jarak
t = waktu tempuh rata-rata

Kecepatan rata-rata ruang digunakan untuk mengevaluasi kinerja tingkat efektivitas


dari suatu sistem lalu-lintas, yang terkait dengan tundaan, antara lain meliputi: penilaian
efisiensi rute dalam lalu-lintas, identifikasi lokasi kemacetan dalam sistem jalan utama,
pendefinisian kemacetan menurut lokasi, evaluasi efektivitas perbaikan (sebelum dan
sesudah), perhitungan biaya pengguna jalan, perhitungan tingkat pelayan dan kapasitas untuk
arus lalu-lintas menerus, untuk pengembangan model dalam perencanaan transportasi (trip
distribution dan trip assignment).
Konsentrasi adalah jumlah kendaraan per satuan jarak, dan diestimasikan menggunakan
persamaan:
k = q / us ………………………………………………………….(5)

Page | 4
dimana: k = Konsentrasi lalu-lintas
q = Arus/Volume lalu-lintas
us = kecepatan rata-rata ruang (time mean speed)

4. Karakteristik Pengguna Transportasi


Perilaku pejalanan biasanya dihadapkan pada beberapa alternatif yang paling
menonjol adalah produk jasa atau moda angkutan apa yang akan digunakan dalam
melakukan perjalanan. Dalam menelaah perilaku perjalanan, menurut Gleave (1991) dalam
Puspitarini (2007) membedakan elemen-elemen yang bersifat eksternal (seperti persepsi,
sikap, pereferensi). Proses yang mendasari perilaku perjalanan ini ditunjukkan bila
perilaku perjalanan telah mencapai tahap keputusan untuk melakukan perjalanan, maka
ada beberapa tahap lagi yang harus dilaluinya, Meinheim (1979) dalam pemilihan moda
yang akan digunakan, yaitu: Formulasi preferensi secara eksplisit, (b) Identifikasi semua
alternatif, (c) Pemahaman karakteristik setiap alternatif pada setiap atribut. Hasil dari
tahapan di atas berupa pilihan pada satu alternatif, dalam hal ini adalah produk jasa
angkutan yang akan digunakan dalam melakukan perjalanan.

B. Survei Lalin
1. Inventarisasi Ruas dan Simpangan

Survei Inventarisasi jalan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi nyata yang ada dari
ruas dan persimpangan yang terdapat dalam sebuah daerah studi. Data hasil survei
inventarisasi jalan dan persimpangan dikumpulkan sedemikian rupa sehingga dapat
menampilkan jaringan jalan secara keseluruhan serta inventarisasi data yang terperinci dari
masing-masing ruas jalan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Mengetahui, memahami, dan menggunakan data survei inventarisasi jalan dalam


kegiatan pembelajaran.
2. Mengumpulkan data inventaris jalan yang meliputi objek-objek seperti rambu, marka,
dan kondisi jalan di ruas maupun simpangan jalan.
3. Sebagai data acuan untuk survei selanjutnya.

Page | 5
FORMULIR SURVEY INVENTARISASI RUAS JALAN
TIM PKL KOTA SORONG 2017

  SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

GAMBAR
Nama Ruas Jalan Geometrik Jalan PENAMPANG
MELINTANG
  Node Awal    
Akhir  
Klasifikasi Jalan Status  
Fungsi  
Tipe Jalan  
Model Arus (Arah)  
Panjang Jalan (m)  
Lebar Jalan Total (m)  
Jumlah Lajur  
Jalur  
Lebar Jalur Efektif (Dua Arah) (m)  
Lebar Per Lajur (m)  
Median (m)  
Trotoar Kiri (m)  
Kanan (m)  
Bahu Jalan Kiri (m)  
Kanan (m)  
Drainase Kiri (m)   VISUALISASI
Kanan (m)   RUAS JALAN
Kondisi Jalan    

Page | 6
Jenis Perkerasan  
Hambatan Samping  
Tata Guna Lahan Kondisi  
Prosentase  
Luas Kerusakan (m2)  
Jumlah Akses  
Jumlah Lampu Penerangan Jalan Jumlah  
(m)  
Rambu Jumlah  
Kesesuaian  
Kondisi  
Alinemen (%)  
Parkir on Street  
Marka Kondisi  
GAMBAR JALAN MEMANJANG
 

Page | 7
2. Volume Lalin di Ruas dan Persimpangan
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati ruas dan sipangan yang
akan di amati. Data yang penting dalam evaluasi simpan menentukan volume kendaraan tiap
jamnya. Dalam menentukan volume lalu lintas di suatu simpang sebidang dilakukan dengan
berbagai cara:
1. Perhitungan voume lalu lintas pada jam puncak. Biasanya meningkat pada jam
kerja atau hari libur ditempat wisata.
2. Menetapkan rute untuk masing-masing jam puncak.

3. Kecepatan dan Tundaan Lalin


Kecepatan perjalanan adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam
perjalanan antara dua simpul yang dihitung dari dengan menghitung dari jarak antara kedua
simpul dibagi dengan waktu tempuh antara kedua simpul tersebut. Didalam perhitungan
waktu tempuh tersebut sudah termasuk waktu tundaan/delay yang terjadi selama menempuh
antara kedua simpul tersebut. Perhitungan kecepatan perjalanan merupakan informasi yang
digunakan dalam perencanaan perjalanan, termasuk dalam membuat jadwal perjalanan
angkutan umum. Oleh karena itu survei kecepatan merupakan perangkat yang diperlukan
oleh para perencana dalam merencanakan sistem transportasi, khususnya dalam penyusunan
jadwal angkutan umum.
Rumus yang digunakan dalam menghitung kecepatan perjalanan sama seperti pada
perhitungan kecepatan sesaat hanya saja jarak dan waktu yang digunakan lebih jauh dan lebih
lama, berikut ditunjukkan rumus yang digunakan untuk mengukur kecepatan adalah Jarak
dibagi Waktu.

4. Panjang Antrian dan Tundaan


Panjang suatu antrian dan tundaan memiliki pengaruh besar terhadap
penggunaan/konsumsi BBM. Hal itu terlihat jelas di penutupan pintu perlintasan kereta.
Waktu yang diperlukan untuk melintasi ruas jalan tersebut semakin lama.
BBM merupakan salah satu sumber daya alam yang jumlahnya sangat terbatas,
sehingga ketersediaan BBM akan semakin langka seiring meningkatnya kebutuhan energi
terutama di bidang transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor menyebabkan
semakin meningkatnya konsumsi BBM untuk energi kendaraan bermotor. Konsumsi BBM
yang terbuang di perlintasan sebidang kereta api pada saat kendaraan diam (idle) sangat
dipengaruhi oleh lama tundaan.

Page | 8
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
PROGRAM DIPLOMA IV TRANSPORTASI DARAT
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SORONG RAYA
TAHUN AKADEMIK 2017 - 2018

FORMULIR SURVAI ANTRIAN DAN TUNDAAN


LINK/ARAH :
NAMA JALAN :
HARI/TANGGAL :
SURVEYOR :

LAMA PANJANG JUMLAH KENDARAAN YANG MENGANTRI


TUNDAAN KE - TUNDAAN ANTRIAN Sepeda Double Bus Bus Mobil Truk Truk Truk Truk Container
Mobil MPU Taksi Pick Up Sepeda Becak Roda 3
(DETIK) (M) Motor kabin Kecil Sedang Box Kecil Sedang Tangki Besar 20 feet
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Page | 9
Page | 10
5. Parkir
Survey parkir dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik parkir
disuatu kota atau kawasan. Karakteristik parkir merupakan ukuran-ukuran atau besaran-
besaran yang bisa digunakan dalam merencanakan kebutuhan fasilitas ruang parkir serta
digunakan dalam mengendalikan kebutuhan ruang parkir.
Apalagi dengan permintaan ruang parkir yang sudah sedemikian tingginya. Hal ini
perlu, sebab jika persoalan parkir tidak ditangani dengan baik, bisa memicu terjadinya
kemacetan lalu lintas di jalan. Apalagi dengan makin banyaknya ruas jalan di beberapa kota
besar yang belakangan banyak di dipakai untuk parkir (on street parking). Sehingga
diperlukan penatan parkir yang baik, apalagi dengan makin terbatasnya ruang parkir
dibandingkan jumlah kendaraan yang terus bertambah.

NAMA SEGMEN = VISUALISASI

LOKASI  

JENIS PARKIR (ON/OFF STREET)  

KAPASITAS PARKIR (KENDARAAN)  

ON PEAK  
VOLUME
OFF PEAK  

SUDUT PARKIR (DERAJAT)  

PETUGAS PENGENDALI  

TARIF PARKIR  

MARKA PARKIR  

WAKTU OPERASI    

Page | 11
6. Pejalan Kaki

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “ Proklamasi Kemerdekaan Indonesia “ dapat
disimpulkan bahwa :
1. Peranan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan seluruh bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan sangat penting sebagai bagian dari sejarah bangsa ini.
2. Semua nilai-nilai yang terkandung dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik ini
harus di maknai dan diwariskan kepada generasi penerus.
3. Jadikan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai penguat rasa nasionalisme
dalam jati diri bangsa.

3.2 Saran
Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan nilai-nilai
kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta melakukan kajian-kajian
tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi
lebih baik.Tentu hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang
berbudi luhur.

Page | 12
DAFTAR PUSTAKA
https://transportasijupri.wordpress.com/2011/03/01/karakteristik-arus-lalu-lintas-traffic-
flow-characteristic/

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai