Resource atau sumber daya merupakan semua perangkat keras atau sebuah virtual sistem yang terhubung
ke sebuah sistem. Untuk sistem komputer memiliki beberapa resource seperti printer, memori, hard disk
dan sebagainya. Resource yang tadi merupakan resource yang berupa perangkat keras. Untuk virtual sistem
bentuk sumber daya (resource) berupa waktu cpu, file atau berupa koneksi jaringan.
Pengertian Resource Sharing adalah penggunaan perangkat keras secara bersama-sama oleh semua
prosesor yang ada. Resource sharing pada jaringan dapat dilakukan seperti sharing file dan printer, fasilitas
tersebut membuat seseorang dapat mengakses printer maupun file yang ada dari komputer lain atau
berbagi data dengan komputer yang satu dengan yang lain.
2. Secara otomatis akan terbuka jendela properties dan berada pada tab sharing. Kemudian klik Advanced
sharing.
3. Akan terbuka jendela Advanced sharing, lalu beri tanda cek-box pada Share this folder. Kemudian klik
tombol permissions untuk menambahkan user dan mengatur permission.
4. Klik tombol add jika kamu ingin menambahkan user atau grup, atau cukup Everyone saja karena sudah
mencakup semua. Kemudian atur permissions-nya. Setelah itu klik ok.
5. Kemudian kembali lagi ke jendela properties, beralih ke tab security. Lalu klik tombol Edit untuk
menambahkan user dan mengatur permissions.
6. Akan muncul jendela Permissions. Untuk menambahkan user klik tombol add.
7. Akan muncul lagi jendela Select User or Group, klik tombol advance
8. Di bagian ini kamu bisa memilih user mana saja yang bisa mengakses data yang di share. Klik find now
terlebih dahulu agar muncul daftar user-nya. Kemudian pilih saja Everyone. Klik OK.
10. Kemudian atur permissionnya. Klik terlebih dahulu Everyone, kemudian atur permission sesuka Anda.
Jika sudah klik OK.
Sharing File dari Linux ke Windows dengan SAMBA
Samba server merupakan aplikasi yang berperan penting untuk melakukan sharing, terlebih apabila dalam
menggunakan sistem operasi yang memiliki platform yang berbeda (misal : Linux – Windows), tidak seperti
protocol seperti FTP (File Transfer Protocol) samba hanya bisa melakukan sharing/berbagi file dalam
lingkup jaringan yang bisa dibilang kecil.
Sistem operasi yang digunakan dalam modul ini adalah Debian sebagai server (sumber sharing). Pastikan
terlebih dahulu terkoneksi dengan server repository, bisa menggunakan repository yang ada di Internet/
Intranet atau bisa menggunakan DVD-Repository.
Buatlah folder/direktori yang selanjutnya akan di sharing/bagikan ke komputer client, dengan mengetikkan
perintah berikut:
# mkdir /root/sharing
Rubahlah akses permission pada folder tersebut, agar dapat diakses, dibaca, dan ditulis oleh semua user,
dengan mengetikkan perintah berikut:
# chmod 777 -R share
Buatkan user & password (samba) yang akan mengakses folder/file yang akan di sharing, dengan
mengetikkan perintah berikut :
# useradd tamu
# smbpasswd –a tamu
Seperti halnya dengan protocol FTP, kita bisa membuatkan/menyediakan layanan samba dengan User-Mode
danGuest-mode (Anony Mode). Perbedaan antara kedua mode tersebut adalah sebagai berikut :
User Mode
Merupakan mode yang hanya dapat mengizinkan user tertentu yang dapat mengakses file yang kita
sharing / bagikan.
Guest-Mode (Anony Mode)
Merupakan mode yang mengizinkan semua user/pengguna untuk mengakses semua file yang kita
sharing.
Setelah masuk pada file editor (smb.conf) selanjutnya cari baris berikut :
# security = user
Selanjutnya hilangkan tanda hash (#) pada baris diatas. sehingga menjadi seperti pada gambar berikut :
Keterangan :
Security = user : merupakan akses keamanan yang ditujukan untuk user / pengguna tertentu, artinya hanya
pengguna tertentu/yang diizinkan yang dapat mengakses file yang akan dibagikan.
Selanjutnya lakukan pencarian pada baris “Share Definitions”, dengan mengetikkan tombol kombinasi (Ctrl
+ W) selanjutnya mengetikkan keyword diatas, atau seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Keterangan :
path : merupakan direktori yang akan di share
browseable : hak yang diberikan kepada user, untuk dapat melakukan browse pada file/folder yang kita
sharing.
writeable : hak akses tulis, agar pengguna dapat melakukan perubahan (edit) pada file yang
disharing/bagikan.
valid users : merupakan user yang dapat/dizinkan untuk mengakses file yang dibagikan
admin users : merupakan user yang memiliki hak akses administrator terhadap file tersebut, secara default
admin users dapat diisi dengan root.
Setelah itu simpan konfigurasi anda, dengan mengetikkan tombol kombinasi (Ctrl + O) untuk menyimpan,
dan untuk keluar ketikkan (Ctrl + X), selanjutnya agar konfigurasi bisa terbaca restart service (daemon)
samba, dengan mengetikkan perintah berikut :
Setelah proses restart selesai, selanjutnya, lakukan pengujian dari sisi server dengan mengetikkan perintah
berikut :
# testparam
Selanjutnya lakukan pengujian melalui client, dengan mengetikkan IP-address dari server, pada Window-
Explorer, contoh : //10.12.111.189. Berikut pengujian yang dilakukan pada client (Windows 7) dengan
mode 1 (User-Mode)
Lakukan edit pada file konfigurasi samba, dengan mengetikkan perintah berikut :
# nano /etc/samba/smb.conf
Lakukan pencarian pada baris “security”, selanjutnya lakukan perubahan pada baris tersebut dengan
pengaturan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Keterangan :
security = share : merupakan hak akses keamanan sistem sharing pada samba, agar semua pengguna dapat
mengakses data (file/folder) yang dibagikan.
Lakukan pencarian pada baris “Share Definitions”, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut :
Keterangan :
path : merupakan direktori yang akan di share
browseable : hak yang diberikan kepada user, untuk dapat melakukan browse pada file / folder yang kita
sharing.
writeable : hak akses tulis, agar pengguna dapat melakukan perubahan (edit) pada file yang disharing /
bagikan.
guest ok : merupakan hak akses untuk semua user guest (tamu) baik yang sudah terdaftar maupun belum,
agar dapat mengakses sistem Linux.
Lakukan perubahan pada baris konfigurasi (smb.conf), sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar diatas.
seperti sebelumnya, selanjutnya simpan konfigurasi dan restart, menggunakan perintah berikut :
# /etc/init.d/samba restart
Setelah selesai melakukan restart, lakukan pengujian dari sisi client, seperti gambar berikut :